ANALISIS RASIO LIKUIDITAS SOVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MELIHAT KONDISI KEUANGAN PADA PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk.

Transkripsi

1 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS SOVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MELIHAT KONDISI KEUANGAN PADA PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk. NAMA :FAHRAN MUHAMAD NUGRAHA NPM : DOSEN PEMBIMBING :BERTILIA LINA KUSRINA, SE,. MM.

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha pada umumnya setiap perusahaan mempunyai suatu laporan finansial mengenai keadaan keuangan dalam periode tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kinerja secara keseluruhan dari suatu perusahaan. Dengan mengadakan analisa laporan finansial dari perusahaan maka dapat diketahui keadaan dan perkembangan finasial perusahaan tersebut. Analisis laporan keuangan menggunakan rasio-rasio keuangan dalam bentuk rumusan matematis. Rumusan Masalah Bagaimana kinerja PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA TBK, dilihat dari rasio likuiditas,solvabilitas dan rentabilitas? Batasan Masalah Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio, Debt to Assets Ratio), Rasio Rentabilitas Tujuan Penulisan Menganalisis kinerja PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA TBK, Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas sebagai evaluasi kinerja PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA TBK? Metode Penulisan Penelitian Kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh landasan teori dalam menganalisis kasus yang menjadi permasalahan.

3 GRAFIK RATIO LIKUIDITAS A. CURRENT RATIO % % % % % Pada tahun 2007 perusahaan memiliki current ratio sebesar % itu berarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 3,53 Kesimpulan,jika rata-rata industri perusahaan sebesar 200% berarti dari tahun perusahaan memiliki current ratio yang bagus,namun pada tahun 2011 perusahaan memiliki current ratio kurang bagus.

4 B. CASH RATIO 70.46% 6.22% 6.82% 7.23% 2.30% Pada tahun 2007 perusahaan memiliki cash ratio 70.46% yang berarti setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh kas dan efek sebesar Rp 0,70 Jika rata-rata industri perusahaan sebesar 50% berarti pada tahun 2007 perusahaan memiliki cash ratio yang baik sedangkan pada tahun memiliki cash ratio yang buruk.

5 GRAFIK RATIO SOLVABILITAS A. DEBT TO EQUITY RATIO % % % % % Pada tahun 2007 perusahaan memiliki debt to equity ratio sebesar % berarti setiah hutang Rp 1 dijamin oleh modal sendiri Rp Jika rata-rata industri perusahaan sebesar 80% maka perusahaan memiliki debt to equity ratio pada tahun buruk.

6 B. DEBT TO ASSET RATIO 60.05% 61.16% 60.95% 56.56% 64.52% Pada tahun 2007 perusahaan memiliki debt to asset ratio sebesar 60.05% berarti setiap hutang Rp 1 dijamin oleh aktiva sebesar Rp Jika rata-rata industri perusahaan sebesar 35% maka perusahaan memiliki debt to asset ratio pada tahun buruk.

7 GRAFIK RATIO RENTABILITAS A. GROSS PROFIT MARGIN 21.91% 18.79% 18.62% 21.83% 22.98% Pada tahun 2007 perusahaan memiliki gross profit margin sebesar 21.91% berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan laba bruto Rp Jika rata-rata industri perusahaan sebesar 30% maka perusahaan memiliki gross profit margin pada tahun buruk.

8 B. NET PROFIT MARGIN 5.29% 4.02% 2.03% 2.45% 3.03% Pada tahun 2007 perusahaan memiliki net profit margin sebesar 5.29% berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan laba netto sebesar Rp Jika rata-rata industri perusahaan sebesar 20% maka perusahaan memiliki net profit margin pada tahun buruk.

9 KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan rasio likuiditas,solvabilitas dan rentabilitas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas dalam keadaan kurang baik dikarenakan terjadinya penurunan yang disebabkan meningkatnya hutang lancar sedangkan solvabilitas dan rentabilitas cukup baik dikarenakan perusahaan tersebut mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya dan juga dapat meningkatkan laba sehingga tujuan perusahaan tercapai. Dilihat dari tingkat likuiditas,solvabilitas dan rentabilitas maka kondisi keuangan perusahaan dalam periode 2007 sampai dengan 2011 cukup baik.