BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL. I Gde Reza Rizky Margana 1 Luh Gede Sri Artini 2.

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi, yaitu penundaan

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

I. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peringkat investment grade dari lembaga pemeringkat kredit international fitch

BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN. analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh tingkat pengembalian (return) berupa deviden dan capital gain. Investor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

II. LANDASAN TEORI. optimal jika pengaturan waktu konsumsi tersebut dapat memaksimumkan

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi

Judul : Pembentukan Portofolio Optimal Pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzan Arif, 2014 Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Return Ekspektasian Portofolio Saham

(Studi Kasus Penggunaan M odel Indeks Tunggal Pada Saham - Saham Indeks LQ -45 Periode Febuari Januari 2008)

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin.

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. membeli Dolar. Situasi tersebut menimbulkan lebih banyak tekanan terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan. return yang diharapkan. (Tandelilin, 2001 : 3)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii ix x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Kegunaan Penelitian... 7 1.5 Sistematika Penulisan... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep... 10 2.1.1 Investasi... 10 2.1.2 Return Investasi... 11 2.1.3 Risiko Investasi... 12 2.1.4 Portofolio... 13 2.1.5 Return Portofolio... 14 2.1.6 Risiko Portofolio... 15 2.1.7 Diversifikasi... 16 2.1.8 Model Pembentukan Portofolio... 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 20 3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 20 3.3 Subjek dan Objek Penelitian... 20 3.4 Identifikasi Variabel... 20 3.5 Definisi Operasional Variabel... 21 3.5.1 Return Portofolio... 21 3.5.2 Risiko Portofolio... 21 3.6 Jenis dan Sumber Data... 22 3.6.1 Jenis data... 22 3.6.2 Sumber data... 22

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel... 23 3.8 Metode Pengumpulan Data... 23 3.9 Teknik Analisis Data... 24 3.9.1 Menghitung Return Saham dan Pasar... 24 3.9.2 Menghitung Expected Return Saham dan Pasar... 25 3.9.3 Menghitung Risiko Pasar... 26 3.9.4 Menghitung Beta dan Alpha Saham... 27 3.9.5 Menghitung Risiko dan Varians... 28 3.9.6 Menghitung Excess Return to Beta... 28 3.9.7 Mengurutkan Peringkat Saham... 29 3.9.8 Menghitung Cut off Rate... 29 3.9.9 Menentukan Cut off Point... 30 3.9.10 Menentukan Kandidat Portofolio... 30 3.9.11 Menghitung Proporsi Saham... 31 3.9.12 Menghitung Expected Return dan Varians Portofolio 31 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia... 33 4.2 Pembahasan... 34 4.2.1 Proses Penentuan Portofolio Optimal... 34 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 43 5.2 Saran... 44 DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN

Judul : Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal (Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia) Nama : I Gde Reza Rizky Margana NIM : 1306205130 ABSTRAK Investasi pada aset keuangan mulai menarik minat dan perhatian masyarakat serta para investor. Salah satu aset keuangan yang dapat diinvestasikan adalah saham. Saham merupakan investasi yang mempunyai risiko yang cukup tinggi. Salah satu cara untuk meminimalkan risiko tersebut adalah dengan membuat portofolio saham menggunakan Model Indeks Tunggal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan saham yang layak masuk ke dalam portofolio optimal. Penelitian ini menggunakan saham Indeks LQ 45 periode Agustus 2015- Januari 2016 sebagai populasi, karena saham yang terdaftar pada Indeks LQ 45 merupakan saham yang paling likuid serta kondisi keuangan yang cukup baik. Sampel dari penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis portofolio menggunakan Model Indeks Tunggal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 45 saham terdapat 9 saham layak masuk portofolio optimal dengan proporsi: Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dengan proporsi 12.45%, Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dengan proporsi 7.7%, HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dengan proporsi 12.63%, Gudang Garam Tbk. (GGRM) dengan proporsi 20.8%, PP (persero) Tbk. (PTPP) dengan proporsi 17.99%, Semen Indonesia (persero) Tbk. (SMGR) dengan proporsi 14.98%, AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dengan proporsi 7.16%, Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk. (TELKOM) dengan proporsi 3.66%, Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. (BBTN) dengan proporsi 2.63%. Portofolio ini memberikan expected return 4.87%, dengan tingkat risiko 0.01%. Kata Kunci: Indeks LQ 45, Model Indeks Tunggal, Portofolio Optimal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi adalah pengelolaan dari aset keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan penghasilan atau capital appreciation (Nalini, 2014). Kegiatan investasi dilakukan karena kegiatan tersebut akan mendatangkan hasil yaitu berupa return, yang merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvetasi dan merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menghadapi risk yang ditanggungnya (Tandelilin, 2010:102). Dewasa ini investasi pada aset keuangan ini mulai menarik minat dan perhatian masyarakat dan para investor karena sifat investasi pada aset keuangan lebih likuid, dimana perubahan sebuah investasi menjadi kas tidak membutuhkan waktu yang lama. Sifat likuid ini diperoleh karena dalam jangka waktu yang singkat nilai aset tersebut dapat berubah-ubah yang berarti fluktuasi dari nilai aset keuangan cukup tajam, sifat inilah yang memotivasi para investor untuk berinvestasi pada aset tersebut (Tandelilin, 2010:2). Investasi pada aset keuangan biasanya dilakukan di pasar modal. Pasar modal adalah tempat dimana perusahaan menjual aset keuangan yang berupa saham, obligasi dan surat berharga lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan dana untuk perusahaan dari hasil penjualan aset keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2013:55). Investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana pada pasar modal dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas

dengan harapan memperoleh return. Sedangkan, perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek-proyeknya. Pasar modal menawarkan berbagai pilihan berinvestasi dengan tingkat risiko dan return yang berbeda-beda. Perbedaan antara tingkat risiko dan return terjadi karena terdapat perbedaan faktor internal (manajemen, pemasaran, keuangan, kualitas produk, dan kemampuan bersaing) dan faktor eksternal (kebijakan pemerintah, keadaan politik dan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, selera, daya beli masyarakat dan pesaing). Banyaknya saham-saham yang terdaftar pada pasar modal menyebabkan para investor kesulitan dalam pengambilan keputusan untuk menginvestasikan dana mereka diantara sekian banyak saham yang terdaftar di pasar modal. Bursa Efek Indonesia (BEI) menerbitkan indeks-indeks saham yang memuat perusahaan dengan kriteria-kriteria tertentu untuk mengatasi kesulitan yang dialami para investor. Salah satu dari indeks tersebut adalah Indeks LQ 45, saham-saham yang terdaftar pada Indeks LQ 45 merupakan saham likuid kapitalisasi pasar yang tinggi, memiliki frekuensi perdagangan tinggi, memiliki prospek pertumbuhan serta kondisi keuangan yang cukup baik, tidak fluktuatif dan secara obyektif telah diseleksi oleh BEI dan merupakan saham yang aman dimiliki karena fundamental kinerja saham tersebut bagus, sehingga dari sisi risiko kelompok saham LQ 45 memiliki risiko terendah dibandingkan saham-saham lain. Fluktuatif harga pada kelompok saham LQ 45 cenderung smooth menjadikan return dari capital gain tidak setinggi pada kelompok saham yang mengalami fluktuasi harga siginifikan.

Pembuatan keputusan yang baik dalam berinvestasi pada aset keuangan, memerlukan pengetahuan untuk menganalisis sekuritas dan manajemen portofolio (Nalini, 2014). Portofolio adalah gabungan sekuritas yang memiliki return dan risk tertentu, dimana investor yang memiliki sifat rasional akan memilih portofolio yang memberikan return yang maksimal dengan risiko tertentu (Jorion, 2002). Pembentukan portofolio merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh investor agar investor tidak berinvestasi hanya pada satu sekuritas saja tetapi juga berinvestasi pada beberapa sekuritas untuk mengurangi risk yang akan ditanggung investor dan memperoleh return sesuai dengan harapan investor tersebut (Varadharajan dan Vikkraman, 2011). Terdapat berbagai macam metode dan alat analisa dalam pembentukan portofolio seperti Model Markowitz, dan Model Indeks Tunggal. Salah satu model pembentukan portofolio yang dapat digunakan oleh investor yaitu Model Indeks Tunggal. Umumnya Model Indeks Tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik begitu pula sebaliknya, jika indeks harga saham turun maka kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal tersebut memungkinkan bahwa return dari sekuritas berkorelasi karena adanya reaksi umum terhadap perubahan-perubahan nilai pasar (Jogiyanto, 2013:340). Teknik analisis portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal adalah analisis atas sekuritas yang dilakukan dengan membandingkan Excess Return to Beta (ERB) dengan Cut off Rate (Ci)

dari masing-masing saham. Excess Return to Beta (ERB) merupakan selisih antara return ekspektasi saham terhadap return bebas risiko yang kemudian dibagi risiko sistematis. Cut off Rate (Ci) merupakan perbandingan antara varian return pasar dengan sensitivitas return saham individu terhadap variance error saham. Saham yang memiliki Excess Return to Beta (ERB) lebih besar dari Cut off Rate (Ci) dijadikan sebagai calon kandidat portofolio, sedangkan sebaliknya yaitu jika Cut off Rate (Ci) lebih besar dari Excess Return to Beta (ERB) maka saham tidak dimasukan dalam portofolio (Sulistyowati, 2012). Keunggulan Model Indeks Tunggal dibandingkan dengan Model Markowitz adalah perhitungannya yang lebih sederhana, Model Markowitz menghitung risiko dengan kovarians melalui penggunaan matriks hubungan varians-kovarians, yang memerlukan perhitungan yang kompleks, pada Model Indeks Tunggal risiko disederhanakan ke dalam dua komponen, yaitu risiko pasar dan risiko keunikan perusahaan, sehingga berdasarkan penyederhanaan tersebut perhitungan risiko portofolio Markowitz yang kompleks menjadi perhitungan sederhana (Tandelilin, 2001). Model Indeks Tunggal juga dapat digunakan untuk menghitung expected return dan risiko portofolio (Jogiyanto, 2015). Ali (2008) mengatakan bahwa Model Indeks Tunggal bekerja dengan baik dalam memperkirakan input ke model optimisasi dasar Markowitz. Model Indeks Tunggal merupakan teknik untuk mengukur besaran return dan risiko sebuah portofolio dengan asumsi bahwa pergerakan return saham hanya berhubungan dengan return pasar (Jogiyanto, 2013:369) dan Wahyuningrum (2010) juga mengatakan bahwa return saham dapat di lihat dengan memperhatikan return

pasarnya. Tripati (2011) melakukan studi mengenai penerapan Model Indeks Tunggal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bombay Stock Exchange, banyaknya sampel pada studi ini berjumlah 15 perusahaan yang terdaftar pada Bombay Stock Exchange periode April 2011-Maret 2012. Studi ini menunjukkan bahwa Model Indeks Tunggal menunjukan seberapa berisiko sebuah sekuritas, bila sekuritas tersebut termasuk dalam portofolio yang sudah terdiversifikasi. Dileep et al. (2013) melakukan studi mengenai penerapan dan penggunaan Model Indeks Tunggal di India dan mengevaluasi kinerja portofolio tersebut berdasarkan tingkat return yang dihasilkan. Studi ini mengambil sampel 30 perusahaan yang berasal dari berbagai macam sektor yang dipilih untuk studi dan data yang diperoleh berasal dari data sekunder. Berdasarkan 30 perusahaan tersebut hanya 4 perusahaan saja yang terpilih dalam pembentukan portofolio. Studi ini menunjukkan bahwa Model Indeks Tunggal akan dapat berlaku dan berkelanjutan di pasar modal India dimana investor dapat membentuk portofolio untuk meningkatkan expected returns untuk investasi mereka. Studi yang serupa juga dilakukan oleh Andrade, dan Pratiba (2012) dimana tujuan dari studi ini adalah mengembangkan portofolio optimal dari ekuitas sektor IT melalui Model Indeks Tunggal. Pada studi ini diambil sampel yang terdiri dari 6 perusahaan IT teratas yang terdaftar pada Bombay Stock Exchange untuk periode 3 tahun; 2009-2011. Data yang diperoleh berasal dari data sekunder. Studi ini menunjukan bahwa portofolio optimal dibentuk dari 5 perusahaan. Sarker (2013) melakukan sebuah studi yang bertujuan untuk membentuk portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal, studi ini mengambil 164

sampel perusahaan yang terdaftar pada Dhaka Stock Exchange periode Juli 2007- Juni 2012. Studi ini menunjukkan bahwa Model Indeks Tunggal menunjukan seberapa berisiko sebuah sekuritas, bila sekuritas tersebut termasuk dalam portofolio yang sudah terdiversifikasi Kamal (2012) melakukan penelitian untuk menguji Model Indeks Tunggal di dalam berbagai macam situasi pasar. Penelitian ini mengambil sampel yang terdiri dari 16 perusahaan yang terdaftar pada Dhaka Stock Exchange. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Model Indeks Tunggal telah berhasil di aplikasikan ke dalam berbagai macam situasi pasar yang berbeda. Mengacu pada latar belakang masalah yang telah diuraikan dan terdapat penelitian-penelitian terdahulu mengenai pembentukan portofolio di berbagai indeks konstituen dan sektoral pada periode-periode tertentu dengan menggunakan Model Indeks Tunggal, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pembentukan Portofolio Optimal Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal (Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia) 1.2. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, dan fenomena yang telah dipaparkan, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Saham-saham apa saja yang memenuhi kriteria untuk diterima ke dalam portofolio optimal dari Indeks LQ 45 pada periode Agustus 2015-Januari 2016?

2) Berapakah proporsi dana pada masing-masing saham untuk memperoleh portofolio optimal dari Indeks LQ 45 pada periode Agustus 2015-Januari 2016? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui saham-saham yang memenuhi kriteria untuk diterima ke dalam portofolio optimal di Indeks LQ 45 pada periode Agustus 2015- Januari 2016. 2) Untuk mengetahui proporsi dana pada masing-masing saham untuk memperoleh portofolio optimal di Indeks LQ 45 pada periode Agustus 2015-Januari 2016. 1.4. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi investor, dan ilmu pengetahuan, dimana kegunaannya adalah sebagai berikut: 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris pada manajemen investasi, khususnya mengenai pembentukan portofolio optimal dengan Model Indeks Tunggal pada Indeks LQ 45 pada periode Agustus 2015-Januari 2016.

2) Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi para investor dalam pengambilan keputusan investasi saham dengan melihat portofolio saham yang optimal. 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab, menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan dari penelitian ini. Bab II Kajan Pustaka Bab ini menguraikan tentang konsep dan teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan pada penelitian ini. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang meliputi desain penelitian, ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang dilakukan.

Bab IV Data dan Hasil Pembahasan Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, hasil serta pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan simpulan dari hasil analisis data dan saran untuk pengembangan bagi peneliti selanjutnya.