DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii ix x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Kegunaan Penelitian... 7 1.5 Sistematika Penulisan... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep... 10 2.1.1 Investasi... 10 2.1.2 Return Investasi... 11 2.1.3 Risiko Investasi... 12 2.1.4 Portofolio... 13 2.1.5 Return Portofolio... 14 2.1.6 Risiko Portofolio... 15 2.1.7 Diversifikasi... 16 2.1.8 Model Pembentukan Portofolio... 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 20 3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 20 3.3 Subjek dan Objek Penelitian... 20 3.4 Identifikasi Variabel... 20 3.5 Definisi Operasional Variabel... 21 3.5.1 Return Portofolio... 21 3.5.2 Risiko Portofolio... 21 3.6 Jenis dan Sumber Data... 22 3.6.1 Jenis data... 22 3.6.2 Sumber data... 22
3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel... 23 3.8 Metode Pengumpulan Data... 23 3.9 Teknik Analisis Data... 24 3.9.1 Menghitung Return Saham dan Pasar... 24 3.9.2 Menghitung Expected Return Saham dan Pasar... 25 3.9.3 Menghitung Risiko Pasar... 26 3.9.4 Menghitung Beta dan Alpha Saham... 27 3.9.5 Menghitung Risiko dan Varians... 28 3.9.6 Menghitung Excess Return to Beta... 28 3.9.7 Mengurutkan Peringkat Saham... 29 3.9.8 Menghitung Cut off Rate... 29 3.9.9 Menentukan Cut off Point... 30 3.9.10 Menentukan Kandidat Portofolio... 30 3.9.11 Menghitung Proporsi Saham... 31 3.9.12 Menghitung Expected Return dan Varians Portofolio 31 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia... 33 4.2 Pembahasan... 34 4.2.1 Proses Penentuan Portofolio Optimal... 34 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 43 5.2 Saran... 44 DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
Judul : Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal (Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia) Nama : I Gde Reza Rizky Margana NIM : 1306205130 ABSTRAK Investasi pada aset keuangan mulai menarik minat dan perhatian masyarakat serta para investor. Salah satu aset keuangan yang dapat diinvestasikan adalah saham. Saham merupakan investasi yang mempunyai risiko yang cukup tinggi. Salah satu cara untuk meminimalkan risiko tersebut adalah dengan membuat portofolio saham menggunakan Model Indeks Tunggal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan saham yang layak masuk ke dalam portofolio optimal. Penelitian ini menggunakan saham Indeks LQ 45 periode Agustus 2015- Januari 2016 sebagai populasi, karena saham yang terdaftar pada Indeks LQ 45 merupakan saham yang paling likuid serta kondisi keuangan yang cukup baik. Sampel dari penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis portofolio menggunakan Model Indeks Tunggal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 45 saham terdapat 9 saham layak masuk portofolio optimal dengan proporsi: Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dengan proporsi 12.45%, Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dengan proporsi 7.7%, HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dengan proporsi 12.63%, Gudang Garam Tbk. (GGRM) dengan proporsi 20.8%, PP (persero) Tbk. (PTPP) dengan proporsi 17.99%, Semen Indonesia (persero) Tbk. (SMGR) dengan proporsi 14.98%, AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dengan proporsi 7.16%, Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk. (TELKOM) dengan proporsi 3.66%, Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. (BBTN) dengan proporsi 2.63%. Portofolio ini memberikan expected return 4.87%, dengan tingkat risiko 0.01%. Kata Kunci: Indeks LQ 45, Model Indeks Tunggal, Portofolio Optimal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi adalah pengelolaan dari aset keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan penghasilan atau capital appreciation (Nalini, 2014). Kegiatan investasi dilakukan karena kegiatan tersebut akan mendatangkan hasil yaitu berupa return, yang merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvetasi dan merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menghadapi risk yang ditanggungnya (Tandelilin, 2010:102). Dewasa ini investasi pada aset keuangan ini mulai menarik minat dan perhatian masyarakat dan para investor karena sifat investasi pada aset keuangan lebih likuid, dimana perubahan sebuah investasi menjadi kas tidak membutuhkan waktu yang lama. Sifat likuid ini diperoleh karena dalam jangka waktu yang singkat nilai aset tersebut dapat berubah-ubah yang berarti fluktuasi dari nilai aset keuangan cukup tajam, sifat inilah yang memotivasi para investor untuk berinvestasi pada aset tersebut (Tandelilin, 2010:2). Investasi pada aset keuangan biasanya dilakukan di pasar modal. Pasar modal adalah tempat dimana perusahaan menjual aset keuangan yang berupa saham, obligasi dan surat berharga lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan dana untuk perusahaan dari hasil penjualan aset keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2013:55). Investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana pada pasar modal dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas
dengan harapan memperoleh return. Sedangkan, perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek-proyeknya. Pasar modal menawarkan berbagai pilihan berinvestasi dengan tingkat risiko dan return yang berbeda-beda. Perbedaan antara tingkat risiko dan return terjadi karena terdapat perbedaan faktor internal (manajemen, pemasaran, keuangan, kualitas produk, dan kemampuan bersaing) dan faktor eksternal (kebijakan pemerintah, keadaan politik dan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, selera, daya beli masyarakat dan pesaing). Banyaknya saham-saham yang terdaftar pada pasar modal menyebabkan para investor kesulitan dalam pengambilan keputusan untuk menginvestasikan dana mereka diantara sekian banyak saham yang terdaftar di pasar modal. Bursa Efek Indonesia (BEI) menerbitkan indeks-indeks saham yang memuat perusahaan dengan kriteria-kriteria tertentu untuk mengatasi kesulitan yang dialami para investor. Salah satu dari indeks tersebut adalah Indeks LQ 45, saham-saham yang terdaftar pada Indeks LQ 45 merupakan saham likuid kapitalisasi pasar yang tinggi, memiliki frekuensi perdagangan tinggi, memiliki prospek pertumbuhan serta kondisi keuangan yang cukup baik, tidak fluktuatif dan secara obyektif telah diseleksi oleh BEI dan merupakan saham yang aman dimiliki karena fundamental kinerja saham tersebut bagus, sehingga dari sisi risiko kelompok saham LQ 45 memiliki risiko terendah dibandingkan saham-saham lain. Fluktuatif harga pada kelompok saham LQ 45 cenderung smooth menjadikan return dari capital gain tidak setinggi pada kelompok saham yang mengalami fluktuasi harga siginifikan.
Pembuatan keputusan yang baik dalam berinvestasi pada aset keuangan, memerlukan pengetahuan untuk menganalisis sekuritas dan manajemen portofolio (Nalini, 2014). Portofolio adalah gabungan sekuritas yang memiliki return dan risk tertentu, dimana investor yang memiliki sifat rasional akan memilih portofolio yang memberikan return yang maksimal dengan risiko tertentu (Jorion, 2002). Pembentukan portofolio merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh investor agar investor tidak berinvestasi hanya pada satu sekuritas saja tetapi juga berinvestasi pada beberapa sekuritas untuk mengurangi risk yang akan ditanggung investor dan memperoleh return sesuai dengan harapan investor tersebut (Varadharajan dan Vikkraman, 2011). Terdapat berbagai macam metode dan alat analisa dalam pembentukan portofolio seperti Model Markowitz, dan Model Indeks Tunggal. Salah satu model pembentukan portofolio yang dapat digunakan oleh investor yaitu Model Indeks Tunggal. Umumnya Model Indeks Tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik begitu pula sebaliknya, jika indeks harga saham turun maka kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal tersebut memungkinkan bahwa return dari sekuritas berkorelasi karena adanya reaksi umum terhadap perubahan-perubahan nilai pasar (Jogiyanto, 2013:340). Teknik analisis portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal adalah analisis atas sekuritas yang dilakukan dengan membandingkan Excess Return to Beta (ERB) dengan Cut off Rate (Ci)
dari masing-masing saham. Excess Return to Beta (ERB) merupakan selisih antara return ekspektasi saham terhadap return bebas risiko yang kemudian dibagi risiko sistematis. Cut off Rate (Ci) merupakan perbandingan antara varian return pasar dengan sensitivitas return saham individu terhadap variance error saham. Saham yang memiliki Excess Return to Beta (ERB) lebih besar dari Cut off Rate (Ci) dijadikan sebagai calon kandidat portofolio, sedangkan sebaliknya yaitu jika Cut off Rate (Ci) lebih besar dari Excess Return to Beta (ERB) maka saham tidak dimasukan dalam portofolio (Sulistyowati, 2012). Keunggulan Model Indeks Tunggal dibandingkan dengan Model Markowitz adalah perhitungannya yang lebih sederhana, Model Markowitz menghitung risiko dengan kovarians melalui penggunaan matriks hubungan varians-kovarians, yang memerlukan perhitungan yang kompleks, pada Model Indeks Tunggal risiko disederhanakan ke dalam dua komponen, yaitu risiko pasar dan risiko keunikan perusahaan, sehingga berdasarkan penyederhanaan tersebut perhitungan risiko portofolio Markowitz yang kompleks menjadi perhitungan sederhana (Tandelilin, 2001). Model Indeks Tunggal juga dapat digunakan untuk menghitung expected return dan risiko portofolio (Jogiyanto, 2015). Ali (2008) mengatakan bahwa Model Indeks Tunggal bekerja dengan baik dalam memperkirakan input ke model optimisasi dasar Markowitz. Model Indeks Tunggal merupakan teknik untuk mengukur besaran return dan risiko sebuah portofolio dengan asumsi bahwa pergerakan return saham hanya berhubungan dengan return pasar (Jogiyanto, 2013:369) dan Wahyuningrum (2010) juga mengatakan bahwa return saham dapat di lihat dengan memperhatikan return
pasarnya. Tripati (2011) melakukan studi mengenai penerapan Model Indeks Tunggal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bombay Stock Exchange, banyaknya sampel pada studi ini berjumlah 15 perusahaan yang terdaftar pada Bombay Stock Exchange periode April 2011-Maret 2012. Studi ini menunjukkan bahwa Model Indeks Tunggal menunjukan seberapa berisiko sebuah sekuritas, bila sekuritas tersebut termasuk dalam portofolio yang sudah terdiversifikasi. Dileep et al. (2013) melakukan studi mengenai penerapan dan penggunaan Model Indeks Tunggal di India dan mengevaluasi kinerja portofolio tersebut berdasarkan tingkat return yang dihasilkan. Studi ini mengambil sampel 30 perusahaan yang berasal dari berbagai macam sektor yang dipilih untuk studi dan data yang diperoleh berasal dari data sekunder. Berdasarkan 30 perusahaan tersebut hanya 4 perusahaan saja yang terpilih dalam pembentukan portofolio. Studi ini menunjukkan bahwa Model Indeks Tunggal akan dapat berlaku dan berkelanjutan di pasar modal India dimana investor dapat membentuk portofolio untuk meningkatkan expected returns untuk investasi mereka. Studi yang serupa juga dilakukan oleh Andrade, dan Pratiba (2012) dimana tujuan dari studi ini adalah mengembangkan portofolio optimal dari ekuitas sektor IT melalui Model Indeks Tunggal. Pada studi ini diambil sampel yang terdiri dari 6 perusahaan IT teratas yang terdaftar pada Bombay Stock Exchange untuk periode 3 tahun; 2009-2011. Data yang diperoleh berasal dari data sekunder. Studi ini menunjukan bahwa portofolio optimal dibentuk dari 5 perusahaan. Sarker (2013) melakukan sebuah studi yang bertujuan untuk membentuk portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal, studi ini mengambil 164
sampel perusahaan yang terdaftar pada Dhaka Stock Exchange periode Juli 2007- Juni 2012. Studi ini menunjukkan bahwa Model Indeks Tunggal menunjukan seberapa berisiko sebuah sekuritas, bila sekuritas tersebut termasuk dalam portofolio yang sudah terdiversifikasi Kamal (2012) melakukan penelitian untuk menguji Model Indeks Tunggal di dalam berbagai macam situasi pasar. Penelitian ini mengambil sampel yang terdiri dari 16 perusahaan yang terdaftar pada Dhaka Stock Exchange. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Model Indeks Tunggal telah berhasil di aplikasikan ke dalam berbagai macam situasi pasar yang berbeda. Mengacu pada latar belakang masalah yang telah diuraikan dan terdapat penelitian-penelitian terdahulu mengenai pembentukan portofolio di berbagai indeks konstituen dan sektoral pada periode-periode tertentu dengan menggunakan Model Indeks Tunggal, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pembentukan Portofolio Optimal Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal (Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia) 1.2. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, dan fenomena yang telah dipaparkan, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Saham-saham apa saja yang memenuhi kriteria untuk diterima ke dalam portofolio optimal dari Indeks LQ 45 pada periode Agustus 2015-Januari 2016?
2) Berapakah proporsi dana pada masing-masing saham untuk memperoleh portofolio optimal dari Indeks LQ 45 pada periode Agustus 2015-Januari 2016? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui saham-saham yang memenuhi kriteria untuk diterima ke dalam portofolio optimal di Indeks LQ 45 pada periode Agustus 2015- Januari 2016. 2) Untuk mengetahui proporsi dana pada masing-masing saham untuk memperoleh portofolio optimal di Indeks LQ 45 pada periode Agustus 2015-Januari 2016. 1.4. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi investor, dan ilmu pengetahuan, dimana kegunaannya adalah sebagai berikut: 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris pada manajemen investasi, khususnya mengenai pembentukan portofolio optimal dengan Model Indeks Tunggal pada Indeks LQ 45 pada periode Agustus 2015-Januari 2016.
2) Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi para investor dalam pengambilan keputusan investasi saham dengan melihat portofolio saham yang optimal. 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab, menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan dari penelitian ini. Bab II Kajan Pustaka Bab ini menguraikan tentang konsep dan teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan pada penelitian ini. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang meliputi desain penelitian, ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang dilakukan.
Bab IV Data dan Hasil Pembahasan Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, hasil serta pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan simpulan dari hasil analisis data dan saran untuk pengembangan bagi peneliti selanjutnya.