BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Setiap wanita memiliki hasrat ingin terlihat cantik walaupun kecantikannya hanya dilihat oleh dirinya sendiri. Kulit bersih, halus, dan sehat menjadi dambaan setiap wanita karena sudah mencerminkan kecantikan. Beragam cara akan dilakukan untuk terlihat cantik. Cara tersebut dimulai dari penerapan gaya hidup sehat, perawatan menggunakan bahan-bahan alami dari alam, dan penggunaan kosmetik. Penggunaan kosmetik lebih banyak dilakukan oleh wanita untuk mempercantik diri karena lebih praktis. Kosmetik sendiri berarti bahan yang digunakan pada bagian luar tubuh untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan memelihara tubuh agar tetap pada kondisi yang baik (Permenkes 1176/2010). Di Indonesia, perkembangan pasar industri kosmetik naisonal dari tahun 2010 sampai dengan 2015 rata-rata meningkat sebesar 9,67% per tahun berdasarkan survey yang dilakukan Bizteka (lihat tabel 1.1.). Salah satu faktor yang mendorong peningkatan pasar industri kosmetik Indonesia adalah pertumbuhan masyarakat yang hampir mencapai 250 juta jiwa. Jumlah masyarakat yang banyak ini dijadikan pasar yang potensial bagi industri kosmetik lokal di Indonesia (cci-indonesia.com). Pasar kosmetik Indonesia dipenuhi berbagai merek kosmetik baik lokal maupun 1
impor yang saling bersaing. Sayangnya, kosmetik impor lebih dipilih konsumen di Indonesia dari pada kosmetik lokal. Hal ini dikarenakan kebutuhan merek premium dari konsumen kalangan menengah ke atas yang tinggi. Kecenderungan pemilihan kosmetik ini dibuktikan berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh Nielsen berdasarkan data penjualan kosmetik pada triwulan ke tiga tahun 2015. Sebanyak 48 persen konsumen memilih produk impor, 36 persen konsumen memilih produk lokal, dan 16 persen konsumen tidak memiliki pilihan (databoks.katadata.co.id). Walaupun demikian, produk kosmetik lokal terus bersaing dengan kosmetik impor agar dapat menggantikan posisi yang telah dirajai kosmetik impor di pasar kosmetik Indonesia. Tabel 1.1. Perkembangan Kosmetik di Indonesia 2010-2015 Tahun Market (Rp. Milyar) (%) Kenaikan 2010 8,900 2011 8,500 4.49 2012 9,760 14.82 2013 11,200 14.75 2014 12,874 14.95 2015 *) 13,943 8.30 Kenaikan Rata-rata, %/tahun 9.67 *) Angka sementara Sumber: Survey Bizteka - cci-indonesia.com 2
Wardah menjadi salah satu merek kosmetik lokal yang berusaha merebut pasar kosmetik Indonesia diantara berbagai merek kosmetik lokal yang ada. Wardah menjadi salah satu merek kosmetik lokal favorit di Indonesia dengan positiong sebagai kosmetik halal. Ini dibuktikan dari berbagai penghargaan yang diterima oleh Wardah, tahun 2013 dan 2014 Wardah menjadi pemenang Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) kategori produk lipstick dan loose skin powder. Tahun 2015 dan 2016 Wardah juga menjadi pemenang ICSA kategori produk lipstick, loose skin powder, dan compact skin powder (icsa-indo.com). Tahun 2016 Wardah mendapatkan penghargaan Halal Award 2016 dalam kategori kosmetika karena berjasa dalam pengembangan, edukasi, dan sosialisasi produk halal (dream.co.id). Wardah juga mendapatkan Top Brand Award tahun 2016 berdasarkan Top Brand Index tahun 2016 fase satu dan dua dalam kategori perawatan pribadi. Pada tahun 2017, kosmetik Wardah kembali mendapatkan Top Brand Award berdasarkan Top Brand Index tahun 2017 fase satu dalam kategori perawatan pribadi. Top Brand Award ini diberikan kepada merek yang paling diminati oleh masyarakat berdasarkan survey yang dilakukan Frontier Consulting Group (topbrandaward.com). Tabel 2.2. Top Brand Award untuk Produk Wardah 2016-2017 Top Brand Award 2016 Top Brand Award 2017 Jenis Produk Urutan Jenis Produk Urutan Lipstick TOP Lipstick TOP 3
Lip gloss TOP Lip gloss TOP Blush on TOP Blush on TOP Foundation TOP Foundation TOP Bedak muka padat TOP Bedak muka padat TOP Eye cream TOP Eye cream TOP Body butter/ cream TOP kedua Body butter/ cream TOP Sun care TOP ketiga Sun care TOP ketiga Pensil alis TOP kedua Pensil alis TOP kedua BB cream TOP kedua BB cream TOP Bedak muka tabur TOP kedua Bedak muka tabur TOP Sumber: topbrand-award.com Eye liner TOP Wardah terus berupaya membuat konsumennya puas. Wardah terus melakukan perbaikan terhadap 4P (product, price, place, dan promotion). Produk Wardah terus diperbaiki dari sisi kualitas, desain, dan logo. Produk yang berkualitas ditawarkan oleh Wardah dengan harga yang bersaing. Mengenai distribusi produknya, perluasan pasar dilakukan Wardah dengan memperbanyak titik-titik penjualan yang saat ini sudah berada di seribu tempat. Selain itu, dalam kegitan promosi Wardah menggunakan brand ambassador artis terkenal baik yang berhijab maupun tidak, seperti Dewi Sandra, Tatjana Saphira, dan Raline Shah sehingga dapat mempengaruhi konsumen dalam membeli produk Wardah (Mahmudah 2013). 4
Inovasi juga terus dilakukan Wardah agar pertumbuhan bisnisnya terus meningkat. Inovasi Wardah tidak hanya menciptakan produk terjamin halal oleh MUI tetapi juga inovasi dalam menciptakan produk baru yang sesuai dengan tren kosmetik yang sedang terjadi. Hal ini dibuktikan Wardah dengan menciptakan produk lip cream pada pertengahan tahun 2016 saat pewarna bibir cair sedang menjadi tren kosmetik. Pewarna bibir cair ini menjadi produk lip ceram pertama Wardah dengan formula yang membuat bibir semakin sehat dan terdiri berbagai pilihan warna nomor 1-12 (lihat gambar 1.1.). Inovasi lain juga dibuktikan oleh Wardah melalui desain kemasan yang terus diperbaharui yang terlihat indah dipandang sehingga menarik minat konsumen untuk membeli. Gambar 1.1. Produk Lip Cream Wardah Konsumen akan membeli suatu barang yang dianggap perlu untuk dibeli dan memiliki manfaat jika digunakan. Konsumen akan memperhatikan atribut-atribut produk yang melekat pada produk untuk mengetahui produk tersebut memiliki manfaat atau tidak. Begitu pula pada 5
produk kosmetik, konsumen akan memberikan perhatian yang besar kepada atribut produk yang memberikan manfaat yang sesuai dengan dirinya. Selain itu, suatu produk juga dianggap berbeda dari produk pesaing melalui atribut produk yang dimilikinya. Dengan demikian, atribut produk akan mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk pada keputusan pembeliannya (Sussanto & Handayani 2013). Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis melakukan penelitian tentang atribut produk dan keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini dikhususkan pada sebuah merek produk kosmetik lokal yang sukses di pasaran, yaitu Wardah. Dengan demikian, Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Kosmetik Wardah di Yogyakarta dijadikan judul tugas akhir penulis. 1. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka diambil dua rumusan masalah sebagai berikut: a. Seberapa kuat hubungan antara variabel atribut produk dengan variabel keputusan pembelian? b. Bagaimana pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada kosmetik Wardah di Yogyakarta? 6
1. 3. Tujuan Penulisan Dari kedua rumusan masalah yang sudah ditetapkan maka tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui seberapa erat hubungan antara variabel atribut produk dan variabel keputusan pembelian. b. Mengetahui pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada kosmetik Wardah di Yogyakarta. 1. 4. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan ini adalah penulis dapat mengembangkan pengetahuan tentang pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada kosmetik Wardah di Yogyakarta. 1. 5. Batasan Masalah Penelitian dengan judul Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Kosmetik Wardah di Yogyakarta dilakukan terbatas pada daerah penelitian. Sampel yang dijadikan responden dari penelitian ini juga terbatas pada konsumen Wardah di Yogyakarta yang merupakan mahasiswi UGM dan UNY sebanyak 60 orang. Batasan masalah ini dibuat supaya penelitian yang dilakukan lebih terfokus dan tidak menyimpang dari apa yang diharapkan. 7