LATAR BELAKANG Kehadiran media massa sangat penting dalam kehidupan manusia. Tidak sekadar menghadirkan informasi yang dapat dikonsumsi secara cepat dan akurat. Dalam kehidupan politik, peran media cukup efektif dalam mempengaruhi opini dan persepsi publik. Beragam pemberitaan media dalam melaporkan peristiwa-peristiwa politik kerap merubah peta konstalasi politik yang ada. Dalam sejumlah kasus, media massa bahkan mampu melakukan penetrasi pengaruh terhadap kebijakan, baik kebijakan pemerintahan, partai politik, parlemen, ataupun kebijakan-kebijakan lainnya. Saking kuatnya pengaruh media massa, dalam kerangka pembentukan opini dan persepsi publik, media melakukan tiga kegiatan sekaligus, yakni menggunakan simbol-simbol politik (languange politic), melaksanakan strategi pengemasan pesan (framing strategies), dan fungsi agenda media (agenda setting function) [Hamad, 2004]. Ketiganya inilah yang pada akhirnya nanti akan menghasilkan citra bagi kandidat ataupun aktor politik. http://tesispendidikan.com Atas dasar itulah, riset terhadap media massa penting dilakukan. Tentu media cetak menjadi objek riset karena menurut survei Nielsen pada triwulan IV-2016 sampai triwulan III-2017 di 11 kota Indonesia memperlihatkan bahwa media cetak dianggap pembaca lebih akurat, meskipun tidak menafikan bahwa media lainnya seperti media elektronik dan online juga akurat. Media cetak dianggap lebih akurat karena dari sisi waktu melakukan validasi data lebih lama ketimbang media jenis lainnya. Namun salah satu kelemahan media cetak adalah waktu tayangnya cukup lama. Tidak seperti media online ataupun media elektronik yang mampu menyajikan berita/informasi super cepat, bahkan dalam hitungan menit.
TUJUAN Untuk mengukur perilaku politik dan melihat bagaimana capres-cawapres, partai politik, parlemen, pemerintahan dan aktor-aktor politik di dalamnya diberitakan oleh media. Untuk mengetahui informasi apa saja yang telah dipublikasikan media tentang caprescawapres, partai politik, parlemen, pemerintahan dan aktor-aktor politik di dalamnya. Untuk melihat tren dan frekuensi pemberitaan, isu pemberitaan, tone/nada pemberitaan terhadap capres-cawapres, partai politik, parlemen, pemerintahan dan aktor-aktor politik di dalamnya. Untuk melihat kualitas dan kuantitas pemberitaan terhadap capres-cawapres, partai politik, parlemen, pemerintahan dan aktor-aktor politik di dalamnya. http://www.unsyiah.org
METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling pada 6 media cetak yakni: Kompas, Koran Tempo, Jawa Pos, Republika, Media Indonesia dan Koran Sindo. Periode pengambilan data mulai dari Teknik pengumpulan data dengan filterisasi semua pemberitaan, dan pencarian dengan tema: Partai Politik, Parlemen, Pemerintahan, dan Pencapresan Semua berita yang terkumpul dianalisis menggunakan pendekatan content analysis. Tema monitoring terkait dengan Partai Politik, Pemerintahan, Parlemen serta Pencapresan, yang akan dianalisis yaitu: Frekuensi Pemberitaan, Tema Berita, serta Nada Pemberitaan. 4
PERSENTASE PEMBERITAAN KESELURUHAN Jawa Pos 5% Republika 26% Kompas 18% Hasil riset media monitoring pada Agustus November 2017 menunjukkan, Republika (26%) merupakan media yang paling banyak mengangkat tema Partai Politik, Pemerintahan, Parlemen, dan Pencapresan. Media Indonesia 16% Koran Sindo 17% Sedangkan Jawa Pos memiliki persentase yang paling kecil dari 6 (enam) media yang mengangkat tema Partai Politik, Pemerintahan, Parlemen, dan Pencapresan. N = 1600 Koran Tempo 18% 5
FREKUENSI OBJEK PEMBERITAAN Anies Baswedan 3% Tjahjo Kumolo 4% Gatot Nurmantyo 8% Khofifah 3% Jusuf Kalla 3% A Muhaimin Iskandar 9% Ridwan Kamil 3% Sri Mulyani 2% Tito Karnavian 2% Joko Widodo 37% Setya Novanto 26% Secara umum, temuan riset media monitoring menunjukkan, dari 10 tokoh yang menjadi objek pemberitaan, nama Joko Widodo (37%), Setya Novanto (26%), A Muhaimin Iskandar (9%) dan Gatot Nurmantyo (8%) merupakan tokoh paling banyak diberitakan terkait dengan tema Partai Politik, Pemerintahan, Parlemen, serta Pencapresan. Disusul nama Khofifah Indar Parawansa, Tjahjo Kumolo, Anies Baswedan, Jusuf Kalla, Sri Mulyani dan Tito Karnavian. 6
FREKUENSI FOKUS TEMA & NADA PEMBERITAAN Kasus Hukum 4% Kebijakan Politik 4% Pencapresan 4% Kasus Korupsi 4% Penyelenggaraan Pemilu 3% Nada Berita Negatif 13% Kegiatan Partai 5% Persiapan Pilkada 8% Kinerja Pemerintah 29% Positif 50% Netral 37% Kegiatan Pemerintah 16% Kebijakan Pemerintah 23% Terkait frekuensi fokus tema, Kinerja Pemerintah (29%) dan Kebijakan Pemerintah (23%) merupakan tema yang paling banyak diberitakan. Sedangkan terkait nada (tone) pemberitaan, nada positif (50%) paling mendominasi, disusul netral (37% ) dan nada negatif (13%). 7
FREKUENSI KELOMPOK (PARTAI, PARLEMEN, PEMERINTAH) YANG SERING DIBERITAKAN Wakil Presiden 4% PDIP 4% Kemendikbud 3% Kemenhub 4% Perindo 8% Kemendagri 8% Presiden RI 23% Temuan riset monitoring menunjukkan, DPR RI (25%) dan lembaga Presiden RI (23%) merupakan lembaga yang paling banyak diberitakan 6 (enam) media selama periode Agustus November 2017. KPU 8% DPR RI 25% Golkar 13% 8
TEMUAN Temuan riset media monitoring pada Agustus November 2017 menunjukkan, Harian Republika (26%) merupakan media yang paling banyak mengangkat tema Partai Politik, Pemerintahan, Parlemen, dan Pencapresan. Sebaliknya, Jawa Pos memiliki persentase yang paling kecil dari 6 (enam) media. Temuan berikutnya, dari 10 tokoh yang menjadi objek pemberitaan, nama Joko Widodo (37%), Setya Novanto (26%), A Muhaimin Iskandar (9%) dan Gatot Nurmantyo (8%) merupakan tokoh paling banyak diberitakan. http://www.kontrollerfinance.com Terkait frekuensi fokus tema, Kinerja Pemerintah (29%) dan Kebijakan Pemerintah (23%) merupakan tema yang paling banyak diberitakan. Sedangkan terkait nada (tone) pemberitaan, nada positif (50%) paling mendominasi, disusul netral (37%) dan nada negatif (13%). Adapun terkait kelompok yang sering diberitakan, temuan riset monitoring menunjukkan, DPR RI (25%) dan lembaga Presiden RI (23%) merupakan lembaga yang paling banyak diberitakan 6 (enam) media selama periode Agustus November 2017. 9
PARTAI POLITIK 10
FREKUENSI TEMA BERITA TERKAIT PARTAI POLITIK Temuan riset media monitoring menunjukkan, Kegiatan Konflik Internal Partai 20% Poros Baru Partai 1% Pemilu 2% Dana Partai 1% Kasus Partai Golkar 1% Kebijakan Partai 3% Partai mendominasi pemberitaan partai politik selama Agustus November 2017. Yang menarik, Partai Perindo merupakan partai yang mendominasi pemberitaan terkait dengan Kegiatan Partai seperti kegiatan bakti sosial, bagi-bagi paket sembako, bagibagi gerobak untuk UMKM serta kegiatan internal lainnya. Disamping itu, 2 (dua) sub tema lainnya dengan prosentase pemberitaan yang cukup besar adalah terkait dengan Kinerja Kinerja Partai 21% Kegiatan Partai 51% Partai dan Konflik Internal Partai. Kinerja Partai banyak menyorot soal elektabilitas Golkar yang menurun dan kinerja Perindo sebagai poros partai baru. N = 135 11
PERSENTASE PARTAI POLITIK DALAM PEMBERITAAN Demokrat 5% Nasdem 5% PSI 1% PKB 3% PPP 7% Gerindra 1% PAN 2% PDIP 8% Secara kuantitas, Perindo (36%) dan Golkar (32%) menjadi partai politik yang paling banyak diberitakan media. Partai Perindo dengan Kinerja dan Kegiatan Partai sebagai sub tema yang mendominasi pemberitaannya. Perindo 36% Sedangkan Golkar dengan sub tema kasus hukum yang menyeret nama kader dan ketua umum, persiapan pilkada, serta dinamika koalisi. Golkar 32% 12
CROSSTAB PARTAI POLITIK DAN NADA BERITA 100% 90% 80% 14 2 42 9 15 9 11 70% 18 60% 50% 40% 30% 20 7 102 71 11 30 14 1 11 Positif Netral Negatif 20% 10% 0% 9 10 3 42 17 4 4 0 1 2 1 0 PPP Gerindra Perindo Golkar PAN PDIP Demokrat Nasdem PSI PKB Terkait tone (nada) pemberitaan, Partai Perindo (102 berita), Golkar (42 berita) dan NasDem (18 berita) merupakan partai-partai yang paling banyak diberitakan secara positif. Sedangkan tone pemberitaan negatif berada di Partai Golkar (42 berita) dan PPP (10 berita). Adapun pemberitaan netral tetap berada di Partai Golkar (71 berita) dan PDI Perjuangan (30 berita). 13
TEMUAN Temuan riset media monitoring pada Agustus November 2017 menunjukkan, Kegiatan Partai mendominasi pemberitaan partai politik selama Agustus November 2017. Yang menarik, Partai Perindo merupakan partai yang mendominasi pemberitaan terkait dengan Kegiatan Partai seperti kegiatan bakti sosial, bagi-bagi paket sembako, bagi-bagi gerobak untuk UMKM serta kegiatan internal lainnya. Secara kuantitas Perindo (36%) dan Golkar (32%) menjadi partai politik yang paling banyak diberitakan media. Partai Perindo dengan Kinerja dan Kegiatan Partai sebagai sub tema yang mendominasi pemberitaannya. Sedangkan Golkar dengan sub tema kasus hukum yang menyeret nama kader dan ketua umum, persiapan pilkada, serta dinamika koalisi. http://www.kontrollerfinance.com Temuan lainnya, terkait tone (nada) pemberitaan, Partai Perindo (102 berita), Golkar (42 berita) dan NasDem (18 berita) merupakan partai-partai yang paling banyak diberitakan secara positif. Sedangkan tone pemberitaan negatif berada di Partai Golkar (42 berita) dan PPP (10 berita). Adapun pemberitaan netral tetap berada di Partai Golkar (71 berita) dan kemudian PDI Perjuangan (30 berita). 14
PARLEMEN 15
FREKUENSI OBJEK PEMBERITAAN DPD 2,5% MPR 2,5% DPRD 0,4% N = 237 Temuan riset media monitoring menunjukkan, DPR menjadi salah satu bagian dari Parlemen yang mendominasi pemberitaan selama Agustus November 2017. DPR 94,5% 16
FREKUENSI TEMA PEMBERITAAN TERKAIT PARLEMEN Lainnya 15% Anggaran 19% Kinerja 15% Tema korupsi mendominasi pemberitaan terkait dengan Parlemen. Hal ini terkait dengan kasus korupsi yang melibatkan beberapa anggota parlemen seperti Setya Novanto dalam kasus KTP elektronik, Ketua DPRD Malang yang menjadi tersangka KPK, dan sejumlah nama lainnya. Legislasi 22% Jika dipresentase, maka nama Setyo Novanto sebagai Ketua DPR mendominasi pemberitaan terkait dengan kasus korupsi yang melibatkan Parlemen. Korupsi 29% N = 245 17
CROSSTAB TEMA PEMERINTAHAN DAN NADA BERITA 100% 3 90% 8 6 80% 70% 10 27 19 9 Temuan riset media monitoring terkait tone 60% (nada) pemberitaan menunjukkan, tema 50% 40% 56 6 11 Positif Netral Negatif Korupsi (56 berita) mendominasi berita dengan tone negatif. Sedangkan Legislasi (27 berita) mendominasi dengan tone positif. 30% 29 24 20% 10% 0% 12 4 6 Anggaran Legislasi Korupsi Kinerja Lainnya 18
TEMUAN Temuan riset media monitoring menunjukkan, DPR menjadi salah satu bagian dari Parlemen yang mendominasi pemberitaan selama Agustus November 2017. Tema korupsi mendominasi pemberitaan terkait dengan Parlemen. Jika dipresentase, maka nama Setyo Novanto sebagai Ketua DPR mendominasi pemberitaan terkait dengan kasus korupsi KTP elektronik. http://www.kontrollerfin ance.com Temuan lainnya, terkait tone (nada) pemberitaan menunjukkan, tema Korupsi (56 berita) mendominasi berita dengan tone negatif. Sedangkan Legislasi (27 berita) mendominasi dengan tone positif. 19
PEMERINTAHAN 20
FREKUENSI TEMA BERITA TERKAIT PEMERINTAHAN Lainnya 0% Perppu Ormas 5% Kasus Korupsi 7% Temuan riset media monitoring menunjukkan, Kinerja dan Kebijakan Pemerintah mendominasi pemberitaan terkait pemerintahan selama Agustus November 2017. Kebijakan Pemerintah 40% Tema kinerja menyangkut hal-hal kinerja lembaga eksekutif seperti Presiden dan Wapres, serta kinerja berbagai kementerian seperti Kemendikbud, Kemenkumham, Pariwisata, ESDM, Kemendagri, Ke menkes, Kemenag, dll. Kinerja 48% Objek berita tersebut juga menyertai pemberitaan terkait dengan Kebijakan Pemerintahan. N = 751 21
CROSSTAB TEMA PEMERINTAHAN DAN NADA BERITA 100% 2 90% 5 1 80% 70% 60% 12 273 186 1 Tema pemerintahan yang paling banyak disorot media dan mendapatkan nada berita negatif yakni terkait kasus korupsi (41 berita) 50% Positif yang menjerat beberapa perangkat 40% 15 41 Netral Negatif pemerintah. 30% Sedangkan untuk nada berita positif 20% 75 77 2 berada pada tema Kinerja Pemerintah (273 berita). 10% 0% 4 42 15 Perppu Ormas Kasus Korupsi Kinerja Pemerintah Kebijakan Pemerintah Lainnya 22
TEMUAN Temuan riset media monitoring pada Agustus November 2017 menunjukkan, Kinerja dan Kebijakan Pemerintah mendominasi pemberitaan terkait Pemerintahan. Tema kinerja menyangkut hal-hal kinerja lembaga eksekutif seperti Presiden dan Wapres, serta kinerja berbagai kementrian. Temuan lainnya, tema pemerintahan yang paling banyak mendapatkan nada berita negatif yakni terkait kasus korupsi (41 berita) yang menjerat beberapa perangkat pemerintah. Sedangkan untuk nada berita positif berada pada tema Kinerja Pemerintah (273 berita). http://www.kontroller finance.com 23
PENCAPRESAN 24
FREKUENSI OBJEK BERITA DALAM TEMA PENCAPRESAN Agus Harimurti Yudhoyono 8% Zulkifli Hasan 5% Gatot Nurmantyo 11% Temuan riset media monitoring menunjukkan, terkait capres-cawapres, nama Joko Widodo (56%), Muhaimin Iskandar (17%), Gatot Nurmantyo (11%) dan Agus Harimurti Yudhoyono (8%) mendominasi pemberitaan selama Agustus November 2017. N = 44 Muhaimin Iskandar 17% Joko Widodo 56% Nama Muhaimin Iskandar muncul dalam pemberitaan terkait capres dari PKB. Nama Gatot Nurmantyo muncul dari Gerindra yang berniat menjadikannya bakal cawapres. Sedangkan nama Zulkifli Hasan muncul dari PAN dan Agus Harimurti Yudhoyono dari Partai Demokrat dalam objek pemberitaan. Prabowo 3% 25
CROSSTAB OBJEK BERITA DAN NADA BERITA 100% Terkait tone pemberitaan capres-cawapres, dari 90% 6 (enam) tokoh yang namanya dikaitkan dengan 80% 70% 14 tema pencapresan, hanya nama Joko Widodo yang diingiringi dengan nada pemberitaan yang negatif. 60% 4 50% 40% 30% 13 1 3 2 4 Positif Netral Negatif Nada negatif yang menyertai nama tersebut antara lain terkait dengan isu komunisme yang membayangi dalam Pilpres 2019 dan pencabutan dukungan dari Partai Golkar untuk 20% Joko Widodo. 10% 0% 2 Joko Widodo Prabowo 1 Muhaimin Iskandar Agus Harimurti Zulkifli Hasan Gatot Nurmantyo Meski demikian, dari sisi kuantitas tone positif dan tone netral, Joko Widodo juga paling mendominasi. 26
TEMUAN Temuan riset media monitoring pada Agustus November 2017 menunjukkan, terkait caprescawapres, nama Joko Widodo (56%), Muhaimin Iskandar (17%), Gatot Nurmantyo (11%) dan Agus Harimurti Yudhoyono (8%) mendominasi pemberitaan. Temuan lainnya, terkait tone pemberitaan capres-cawapres, dari 6 (enam) tokoh yang namanya dikaitkan dengan tema pencapresan, hanya nama Joko Widodo yang diingiringi dengan nada pemberitaan yang negatif. Nada negatif yang menyertai nama tersebut antara lain terkait dengan isu komunisme yang membayangi dalam Pilpres 2019 dan pencabutan dukungan dari Partai Golkar untuk Joko Widodo. Meski demikian, dari sisi kuantitas tone positif dan tone netral, Joko Widodo juga paling mendominasi. http://www.kontrollerfinanc e.com 27
digitalmarketer.id KESIMPULAN & ANALISIS TEMUAN 28
KESIMPULAN UMUM Terkait frekuensi pemberitaan, hasil riset media monitoring selama Agustus-November 2017 secara keseluruhan pemberitaan terkait dengan tema Partai Politik, Pemerintahan, Parlemen, dan Pencapresan terhadap 6 (enam) media cetak yang menjadi sampel sebanyak 1600 berita. Hasil riset media monitoring ini juga menunjukkan, Harian Republika merupakan media yang paling banyak mengangkat tema Partai Politik, Pemerintahan, Parlemen, dan Pencapresan. Sebaliknya, Jawa Pos memiliki prosentase yang paling kecil dari 6 (enam) media. Secara umum, temuan riset media monitoring menunjukkan, dari 10 tokoh yang menjadi objek pemberitaan, nama Joko Widodo (37%), Setya Novanto (26%), A Muhaimin Iskandar (9%) dan Gatot Nurmantyo (8%) merupakan tokoh paling banyak diberitakan terkait dengan tema Partai Politik, Pemerintahan, Parlemen, serta Pencapresan. Terkait frekuensi fokus tema, Kinerja Pemerintah (29%) dan Kebijakan Pemerintah (23%) merupakan tema yang paling banyak diberitakan. Sedangkan DPR RI (25%) dan lembaga Presiden RI (23%) merupakan lembaga yang paling banyak diberitakan 6 (enam) media selama periode Agustus November 2017. 29
ANALISIS TEMUAN Analisis temuan riset media monitoring menunjukkan, terkait tema pemberitaan, tema Pemerintahan menjadi tema paling banyak mendapat pemberitaan. Sedangkan tema pencapresan menjadi tema yang paling minim diberitakan dibandingkan 3 (tiga) tema lainnya. Terkait nada berita, dari 4 (empat) tema yang diteliti, tema Parlemen yang paling banyak mendapat nada berita negatif, disusul dengan tema Pemerintahan dan Partai Politik. Nada negatif mayoritas menyoroti terkait kasus korupsi. Terkait tema Partai Politik, Perindo dan Golkar menjadi partai politik yang paling banyak diberitakan media. Partai Perindo dengan Kinerja dan Kegiatan Partai sebagai sub tema yang mendominasi pemberitaannya. Sedangkan Golkar dengan sub tema kasus hukum yang menyeret nama kader dan ketua umum, persiapan pilkada, serta dinamika koalisi. 30
ANALISIS TEMUAN Terkait tema Parlemen, DPR menjadi salah satu bagian dari Parlemen yang mendominasi pemberitaan. Tema korupsi mendominasi dengan tokoh sentral Setyo Novanto sebagai Ketua DPR dalam kasus korupsi KTP elektronik. Terkait tema Pemerintahan, Kinerja Pemerintah mendominasi pemberitaan. Tema kinerja menyangkut hal-hal kinerja lembaga eksekutif seperti Presiden dan Wapres, serta kinerja berbagai kementrian. Tema pemerintahan yang paling banyak mendapatkan nada berita negatif yakni terkait kasus korupsi (41 berita). Sedangkan untuk nada berita positif berada pada tema Kinerja Pemerintah (273 berita). Terkait tema Pencapresan, nama Joko Widodo (56%), Muhaimin Iskandar (17%), Gatot Nurmantyo (11%) dan Agus Harimurti Yudhoyono (8%) mendominasi pemberitaan. Dari aspek tone pemberitaan (baik tone positif, netral dan negatif), nama Joko Widodo paling mendominasi. Sedangkan mana yang justru paling minim dalam pemberitaan sebagai caprescawapres adalah Prabowo Subianto. 31
Jl. Tebet Barat I No.21 A, Lt. 2, Tebet Barat, Tebet, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12810, Indonesia 32