PERBANDINGAN METODE PENUGASAN BENTUK DENGAN PENUGASAN TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SMAN 1 BANJIT (JURNAL) Oleh MARSELENDRA EXPRENDY RAMADAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA MENGGUNAKAN MODEL TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT 1. Oleh

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh. Maria Alifah

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMPULKAN HASIL PENGAMATAN GERAK BENDA PADA SISWA KELAS III SDN MRICAN 1 KOTA KEDIRI SKRIPSI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PS DAN PP DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

EFEKTIVITAS PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA YP UNILA (JURNAL) Oleh. Sinta Rahma Dhanty

AKTIVITAS PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh KYKY ZEPTIANA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING. (Jurnal) Oleh SEFTI NAELZA

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini eksperimen semu (Quasi Eksperimen).

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PEMBELAJARAN TPS DAN TS KELAS X SMAN 15 BANDARLAMPUNG (J U R N A L) Oleh TIURMA LAERIS RULLITA.

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI ANTAR TGT DAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR (JURNAL) Oleh YUNI MALINDA

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL CS DAN MM

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS DILIHAT DARI PENGGUNAAN METODE SIMULASI DENGAN METODE CERAMAH PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 KALAMPANGAN.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA ANTARA STRATEGI KOOPERATIF METODE PROBLEM POSING

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE EARTH DAN MEDIA KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : AZHAR KHOIRUDDIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Kata kunci: metode kooperatif tipe TGT, media pembelajaran kartu domino, hasil belajar geografi

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : Evi Mivtahul Khoirullah

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

PENGARUH MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI 1) Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PENGARUH AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : NETI BETRIA SARI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : WINA TRIANI

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Journal of Mechanical Engineering Learning

JURNAL SKRIPSI OLEH TRIAPRIANTINI E1M

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL TS DAN SD DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN ILMU BAHAN TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN YOGYAKARTA

Keefektifan Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning) terhadap Kemampuan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar

PENGARUH MEDIA WINDOWSMOVIE MAKER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI (JURNAL) Oleh: SHELLA SAPUTRI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI

Kata Kunci : strategi belajar peta konsep, hasil belajar, penelitian eksperimen, kurikulum KTSP.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu Km. 22 Desa Cikole Kecamatan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG

Oleh: Else Ervina, Buchori Asyik*, Dedy Mizwar** ABSTRACT

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu(quasi

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

Devi Alvia H. Endang Surahman Suharsono

Transkripsi:

PERBANDINGAN METODE PENUGASAN BENTUK EMAIL DENGAN PENUGASAN TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SMAN 1 BANJIT (JURNAL) Oleh MARSELENDRA EXPRENDY RAMADAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

2 Perbandingan Metode Penugasan Bentuk Email Dengan Penugasan Terhadap Hasil Belajar Geografi SMAN 1 Banjit Marselendra Exprendy Ramadan 1 Pargito 2 Zulkarnain 3 FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung * e-mail: marselendra@gmail.com, Telp: +6281271175810 Received:Oct, 09th 2017 Accepted:Oct, 09th 2017 Online Published:Oct,16th 2017 Abstract: The Comparison Between Assignment Method In Form Of Email And Assignment Toward Student's Geography Learning Outcomes. This research aimed to analyze (1) difference between the average pretest value. (2) difference between the average posttest value and (3) the difference of improvement deviaton in geography learning outcomes. This research used quasi experimental research method (quasi experiment). The object of this research was geography learning outcomes by using assignment method and assignment in form of email. The subject of the research was students of grade XI IPS SMAN 1 Banjit Way Kanan district. Thedata collection used test and documentation techniques. The data analysis technique used gain test technique. The result of this research indicated: (1) There is a significant difference between the average pretest value. (2) There is a significant difference in the mean posttest of geography learning outcomes and (3) There is a significant difference in the mean of the gain value. Keywords: learning outcomes, assignment method in form of email, assignment Abstrak: Perbandingan Metode Penugasan Bentuk Email Dengan Penugasan Terhadap Hasil Belajar Geografi. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk menganalisa perbedaan rata-rata nilai pretest. (2) Untuk menganalisis perbedaan rata-rata nilai posttest dan (3) Untuk menganalisis perbedaan selisih peningkatan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen). Objek penelitian ini adalah hasil belajar geografi dengan menggunakan metode penugasan dan penugasan bentuk email. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI IPS SMAN 1 Banjit Kab. Way Kanan. Pengumpulan data dengan teknik tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik uji gain. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Ada perbedaan yang signifikan ratarata nilai pretest. (2) Ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai postest hasil belajar geografi dan (3) Ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai gain. Kata kunci: hasil belajar, metode penugasan bentuk email, penugasan. Keterangan : Keterangan ¹Mahasiswa Pendidikan Geografi ²Pembimbing 1 ³Pembimbing 2

3 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal penting untuk masa depan anak bangsa, khususnya Indonesia. Sejarah pendidikan sebenarnya sama dengan sejarah humaniora, sebab sepanjang sejarah pendidikan, orang senantiasa memikirkan tentang pengembangan manusia. Dalam rumusan Driyarkara, pendidikan merupakan proses pemanusiaan manusia, humanisasi dan hominisasi. Artinya, bagaimana manusia itu dapat menjadi semakin manusiawi (Lt. humanior), dengan kemajuan yang bisa dirancang dan dibayangkan (Sudiarja A. 2014: 35). Pendidikan dan teknologi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dalam dunia pendidikan diperlukan suatu teknologi untuk menunjang fasilitas dalam pembelajaran. Sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di sekolah/kampus, sekarang ini berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet siswa/ mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepet, sehingga dapat mempermudah proses belajarnya (Mangkoesapoetro Arif A. 2004: 20). Sanjaya Wina, (2008:84) mengemukakan bahwa karakteristik kurikulum berorientasi pencapaian secara lebih rinci sebagai berikut : 1. Menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individu maupun klasikal 2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagama. 3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi 4. Sember belajar bukan haya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsure enduktif 5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Pendidikan di Negara Indonesia diukur melalui KKM (kreteria ketuntasan minimal) dan siswa dituntut untuk bisa melewati KKM tersebut. Tugas pengajar untuk membuat metode pembelajaran sekreatif mungkin supaya siswa giat belajar baik itu menggunakan metode yang konvensional maupun teknologi. Metode yang atraktif akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa karena dari metode tersebut dapat memotivasi siswa untuk dapat menikmati pelajaran yang di berikan oleh pengajar. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2). Belajar yang dilakukan oleh peserta didik harus timbul dari dalam diri mereka sendiri, dimana keinginan yang kuat dan tekat untuk bisa akan timbul dengan sendiri. Oleh karena itu perlunya usaha dan dukungan orang-orang terdekat agar peserta didik mau berusaha mencari bahan belajar baik di lingkungan sekitar maupun mencari di situs internet dengan laptop atau gadget yang dimiliki. Pembelajaran yang menerapkan konstruktivisme memungkinkan siswa berperan aktif dalam berinteraksi dengan bahan dan peristiwa serta memperoleh kefahaman tentang bahan dan

4 peristiwa tersebut, sehingga siswa dapat membina sendiri konsep dan membuat penyelesaian kepada masalah (Isjoni, 2011: 32). Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan dua hal yang berkaitan. Bagaimana wujud hasil belajar sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang melatarbelakanginya. Kajian mutu pendidikan tidak terlepas dari hasil belajar siswa, sehingga siswa adalah salah satu faktor yang diperlukan untuk memajukan pembelajaran dalam usaha peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Oleh sebab itu, dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar, hasil belajar dapat dilihat dari metode pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan di SMA Negeri 1 Banjit Way Kanan, menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran geografi adalah 70. Siswa dinyatakan tuntas belajar apabila siswa mencapai nilai 70 atau lebih. Hasil uji blok kelas XI IPS di SMA Negeri 1 banjit Way Kanan diketahui prestasi belajar geografi siswa belum semua tuntas, hal ini karena dari 93 siswa sebanyak 65 atau 69,89% siswa belum mencapai standar ketuntasan minimal (KKM). Siswa yang memiliki nilai yang mencapai standar ketuntasan minimal (KKM) atau lebih sebanyak 28 atau 30,11% siswa. Berdasarkan perolehan data di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar geografi rendah. Belum optimalnya hasil pembelajaran tersebut diduga kurang tepatnya pendekatan pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan. Selama ini metode yang digunakan kurang membuat siswa aktif dan percaya diri dalam proses pembelajaran dan kurangnya referensi terhadap materi pelajaran yang di sajikan. Metode penugasan yang digunakan di SMA Negeri 1 Banjit Way Kanan khususnya di kelas XI masih dalam bentuk tugas yang dikerjakan disekolah, hal ini membuat siswa kurang termotivasi dalam mengembangkan materi dengan leluasa. Siswa hanya menggunakan referensi belajar dari buku-buku yang ada, siswa belum menggunakan internet, padahal jika siswa bisa menggunakan internet dalam membuat tugas, siswa dapat lebih banyak refrensi materi atau buku-buku yang ada di internet tersebut. Oleh karena itu, variasi dalam metode pembelajaran khususnya metode penugasan bisa digunakan agar siswa dapat lebih bisa memahami materi yang di berikan dan dapat menggali lebih lanjut materi tersebut. Dari hasil observasi, bahwa belum pernah adanya penerapan metode penugasan melalui internet yaitu metode penugasan bentuk email, biasanya hanya menggunakan metode ceramah atau metode penugasan yang dikerjakan langsung di sekolah. Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan pembelajaran dengan membandingkan metode penugasan dengan penugasan dalam bentuk email, sehingga diharapkan siswa dapat lebih menguasai pelajaran dan lebih banyak referensi yang dapat digunakan untuk membuat hasil belajar peserta didik lebih baik lagi khususnya mata pelajaran geografi.

5 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen). Menurut Arikunto Suharsimi, (2010: 77). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (Treatment) pada suatu objek (kelompok eksperimen) serta melihat besar pengaruh perlakuannya. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Desain ini terdapat dua kelompok, kemudian kedua kelompok diberi pretest. Selanjutnya, kelas eksperimen diberi perlakuan metode penugasan bentuk email. Kelas yang diberi metode penugasan disebut kelas kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjit Kab. Way Kanan Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari tiga (3) kelas yaitu sebanyak 93 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik ini digunakan apabila peneliti mempunyai pertimbangan tertentu dalam menetapkan sampel sesuai dengan tujuan penelitiannya. Penentuan sampel penelitian memperhatikan atas ciri-ciri relatif yang dimiliki. Adapun ciri-ciri tersebut yaitu ratarata hasil belajar, ketuntasan belajar siswa relatif sama. Definisi Operasional Variabel penelitiannya antara lain: a. Metode penugasan bentuk email adalah varian metode penugasan yang menggunakan teknologi internet dilakukan di kelas eksperimen dengan memberikan pretest untuk melihat kemampuan awal dan memberikan posttest untuk melihat hasil penerapan metode penugasan bentuk email, hal ini dilakukan untuk mengukur perbedaan hasil penerapan antar kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Metode penugasan rumah dilakukan di kelas kontrol dengan memberikan pretest untuk melihat kemampuan awal dan memberikan posttest untuk melihat hasil penerapan metode penugasan, hal ini dilakukan untuk mengukur perbedaan hasil penerapan antar kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan melihat peningkatan atau gain yang diperoleh. c. Hasil belajar merupakan perubahan yang measurable (dapat diukur). Untuk mengukur perubahan tersebut dilakukan dengan tes hasil belajar berupa pretest dan posttest. Pretest dilakukan pada awal kegiatan belajar mengajar, sedangkan posttest dilakukan pada akhir pembelajaran. Hasil belajar merupakan indikator dari ketuntasan belajar siswa. Nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran geografi kelas XI IPS SMAN 1 Banjit adalah 70. Sehingga, jika nilai siswa 70 maka dapat dikatakan siswa tersebut telah tuntas belajar. Sebaliknya, jika nilai siswa < 70 maka dapat dikatakan siswa tersebut belum tuntas belajar. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan

6 teknik tes. Instrumen pengumpulan data berupa instrumen pretest dan posttest. Kemudian diadakan uji validitas, reliabilitas, uji daya pembeda, taraf kesukaran, uji normalitas, uji homogenitas dan uji gain. Setelah memenuhi persyaratan, dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis t-test. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinjauan Umum SMAN 1 Banjit SMA Negeri 1 Banjit terletak di Jl. Dr. AK. Ghani Bali Sadhar Selatan Desa Bali Sadhar Selatan Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan. Secara geografis sekolah SMA Negeri 1 Banjit terletak pada 4 dan. Secara administratif, Kecamatan Banjit mempunyai batasbatas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Baradatu dan Kecamatan Kasui Kabupaten Way Kanan. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara. c. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat. d. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan. Gambar 2. Peta Lokasi SMA Negeri 1 Deskripsi Data Penelitian ini menerapkan metode penugasan bentuk email di kelas eksperimen dan metode penugasan di kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan untuk masing-masing kelas. Pada pertemuan pertama sebelum diberikan perlakuan dilakukan pretest untuk melihat tingkat kemampuan awal yang dimiliki siswa dan posttest untuk melihat

7 peningkatan hasil belajar Geografi pada pokok bahasan lingkungan hidup kelas eksperimen yaitu kelas XI IPS 1 dan kelas kontrol yaitu XI IPS 3 di SMA Negeri 1 Banjit. Selanjutnya akan ditampilkan tabel mengenai data hasil belajar geografi kelas eksperimen dan kelas kontrol yang akan dihitung nilai gain. Data Hasil Belajar Siswa Hasil belajar diperoleh dari pemberian Posttest pada pertemuan terakhir. Berikut ini tabel rata-rata Nilai Posttest: No Kelas Perlakuan Nilai Rata-rata 1 XI IPS 1 Metode Penugasan Email 83,09 2 XI IPS 3 Metode Penugasan 78,03 Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2015 Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata antara siswa yang diterapkan dengan menggunakan metode penugasan email dan siswa yang menggunakan metode penugasan dalam proses pembelajaran. Pengujian Hipotesis Hipotesis pertama Berdasarkan hasil perhitungan, perbedaan signifikan hasil belajar dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dan t tabel. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai t hitung = 3,109. Berdasarkan kriteria uji, diketahui nilai t tabel = 2,000, maka dapat dikatakan nilai t hitung lebih dari t tabel (t hitung = 3,109> t tabel = 2,000). Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan yang signifikan rerata hasil belajar geografi sebelum dikenai perlakuan (Pretest) metode = 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. terdapat perbedaan ratarata nilai gain pada kelas yang diberi perlakuan metode penugasan bentuk email dan pada kelas yang diberi metode penugasan. penugasan bentuk email dan penugasan. Hipotesis kedua Untuk melihat ada tidaknya perbedaan signifikan hasil belajar dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dan t tabel. Berdasarkan kriteria uji, t hitung = 5,193 dan t tabel = 2,000. Dengan demikian, t hitung > t tabel dengan taraf = 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Ada perbedaan rata-rata nilai posttest pada kelas yang diberi perlakuan metode penugasan bentuk email dan penugasan. Hipotesis ketiga Untuk melihat ada tidaknya perbedaan nilai gain dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dan t tabel. Berdasarkan kriteria uji, t hitung = 2,774 dan t tabel = 2000. Dengan demikian, t hitung > t tabel, dengan taraf Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa ada perbandingan metode penugasan bentuk email dengan penugasan terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS

8 SMA Negeri 1 Banjit Kab. Way Kanan Tahun pelajaran 2015/2016. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan hasil rata-rata pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut disebabkan karena, nilai yang diperoleh siswa berdasarkan kemampuan awal siswa. Pretest merupakan suatu tes yang dilakukan sebelum diberikan penjelasan mengenai suatu bahasan tertentu. Saat peneliti melakukan penelitian siswa baru menyelesaikan materi tentang sumber daya alam. Ketika peneliti melakukan penelitian sesuai dengan kalender akademik dan silabus pembelajaran, materi pelajaran geografi yang akan diajarkan yaitu materi tentang lingkungan hidup dan pelestariannya. Oleh karena itu, siswa yang belum diberikan penjelasan mengenai materi yang diujikan tentu menghasilkan nilai yang berbeda, hal tersebut yang menyebabkan hasil rata-rata pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa, adanya perbedaan hasil ratarata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibanding nilai rata-rata posttest kelas kontrol. Nilai posttest dan pretest berbeda, jika nilai pretest yakni nilai yang didapat berdasarkan kemampuan awal siswa sebelum diberikan penjelasan mengenai suatu bahasan materi tertentu yang akan diuji, maka nilai posttest adalah nilai yang didapat berdasarkan ke mampuan siswa setelah diberikan penjelasan mengenai suatu bahasan materi tertentu yang akan diuji. Nilai rata-rata posttest kelas ekperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol disebabkan karena, pada kelas ekperimen diberikan metode penugasan dengan bentuk email, sedangkan kelas kontrol diberikan penugasan. Metode penugasan bentuk email yakni dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran mengenai lingkungan hidup dan pelestariannya, kemudian di akhir pelajaran siswa diberikan tugas merangkum dan membuat makalah yang dikumpul melalui email. Berbeda dengan kelas kontrol yang diberikan metode penugasan, pada akhir pelajaran siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal, merangkum materi dan membuat makalah yang dikerjakan didalam kelas Metode penugasan bentuk email dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat mengerjakan tugasnya dengan maksimal, siswa dapat mencari tambahan materi dengan berbagai sumber lainnya seperti buku, artikel, internet dan sebagainya. Sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu untuk lebih mengeksplor lebih lagi tentang materi yang dibahas dalam tugasnya. Selain itu, siswa juga dapat mengembangkan kemampuannya dalam menggunakan internet dalam kegiatan belajarnya, sehingga siswa dapat dengan mudah dalam mengikuti perkembangan informasi terkait dengan mata pelajaran. Selain itu, siswa juga dapat dengan mudah mengerjakan tugas-tugasnya, sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

9 Sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh M. Sobry Sutikno (2014), bahwa metode penugasan bukan hanya dilakukan di rumah, perpustakaan, atau tempat lainnya, akan tetapi sangat luas penjabarannya. Oleh karena itu, dengan penugasan bentuk email akan mampu membantu peserta didik agar mendapatkan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Lain hal dengan kelas kontrol yang diberikan penugasan, siswa terbatas dalam mencari materi tambahan dalam mengerjakan tugasnya. Siswa hanya dapat memperoleh materi tambahan dari buku dan catatan yang dimilikinya, sehingga wawasan yang diperoleh lebih sedikit. Oleh karena itu, siswa pada kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata posttest yang lebih rendah dibanding pada kelas eksperimen. Metode penugasan bentuk email dan penugasan keduanya baik digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena, metode penugasan bentuk email dan metode penugasan bertujuan untuk mengembangkan sikap disiplin, kreatif, inovatif, serta membiasakan siswa bersikap mandiri dalam mencari dan mengelola informasi yang berkaitan dengan materi yang diajarkan di sekolah. Hal ini didukung oleh pendapat dari M. Sobry Sutikno (2014: 49-50), bahwa metode penugasan dapat mengembangkan kemandirian peserta didik, merangsang belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab peserta didik, dan membina kebiasaan mencari dan mengelola sendiri informasi. Penggunaan metode penugasan bentuk email dan penugasan membuat siswa memiliki sikap tanggung jawab, disiplin, mandiri, kreatif dan inovatif tetapi, dalam pelaksanaannya yang metode penugasan bentuk email dan penugasan kurang efektif untuk membuat siswa berperan aktif dalam segala kegiatan yang sifatnya kelompok. Saat tugas kelompok tidak semuanya aktif dalam penyusunan makalah dan rangkuman, oleh karena itu guru harus mengontrol kegiatan siswa agar selalu aktif dalam pengerjaan tugasnya. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan metode penugasan bentuk email dan penugasan. Peningkatan hasil belajar geografi siswa yang diberikan metode penugasan bentuk email lebih tinggi dibanding dengan menggunakan penugasan, hal ini dikarenakan metode penugasan bentuk email memberikan kesempatan yang lebih luas kepada siswa untuk lebih banyak mencari sumber materi tambahan dari internet dan sebagainya, sedangkan dengan metode penugasan dalam mencari informasi dan materi tambahannya terbatas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode penugasan bentuk email lebih efektif digunakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan menggunakan penugasan.

10 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai pretest, ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai postest dan ada juga perbedaan yang signifikan rata-rata nilai gain. SARAN Guru dapat mempertimbangkan menggunakan metode yang lebih efektif dalam memberikan materi pembelajaran salah satunya dengan menggunakan metode penugasan bentuk email agar dapat meningkatkan hasil belajar. Guru dapat memberikan inovasi baru mengenai metode pem-belajaran berbasis internet yang mengikuti perubahan zaman agar dapat meningkatkan hasil belajar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Isjoni. 2011. Cooperatif Learning, Alfabeta : Bandung. Mangkoesapoetro, Arif A. 2004. Pendidikan dan Teknologi. Aditya Media: Malang. Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan desain Sistem Pembelajaran. Kencana Renada Media Group: Jakarta. Slameto. (2008). Belajar dan Faktorfaktor Yang Mempengaruhinya. Edisi II. Jakarta: Rineka Cipta. Sutikno Sobry M. 2014. Metode dan Model-Model Pembelajaran. Holistica: Lombok.