PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS DILIHAT DARI PENGGUNAAN METODE SIMULASI DENGAN METODE CERAMAH PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 KALAMPANGAN.

Transkripsi

1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS DILIHAT DARI PENGGUNAAN METODE SIMULASI DENGAN METODE CERAMAH PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 KALAMPANGAN. Oleh : Misyanto * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS dilihat dari penggunaan metode simulasi dengan metode ceramah peserta didik kelas IV SDN-1 Kalampangan.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV di SDN-1 Kalampangan yang berjumlah 53 orang. Sampel penelitian ini adalah seluruh populasi penelitian (penelitian populasi). Instrumen dalam penelitian ini adalah tes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan analisis yang digunakan adalah uji-t.kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar IPS dilihat dari penggunaan metode simulasi dengan metode ceramah peserta didik kelas IV SDN-1 Kalampangan. Hal tersebut didasarkan pada hasil analisis data menunjukan bahwa t hitung,375 > t tabel 1,676 pada taraf 0,05. Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Metode Simulasi, Metode Ceramah. Abstract The research is aimed to know the differential of social studies learning s results seen from usage of simulation method with the discourse method the students in grade IV SDN-1 Kalampangan.Population of this research concludes of all students in grade IV SDN-1 Kalampangan wich in total 53 students. Sample taken for this research is all the students in the population (population research). Instrument in this research in test. Method used in this research in experiment method and analysis used is t formula.conclusion that there is difference of social studies learning s results seen from usage of simulation method with the discourse method the students in grade IV SDN-1 Kalampangan. The mentioned relied on by result of analysis show that t account,375 > t table 1,676 with 0,05 Keywords : Social Studies Learning s Results, Simulation Method, Discourse Method PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam kehidupan. Manusia melaksanakan pendidikan sejak dahulu kala sebelum adanya lembaga-lembaga pendidikan formal seperti sekolah. Saat ini pendidikan lebih identik dengan proses pembelajaran yang dilaksaakan oleh guru dan peserta didik di sekolah. Bagi para guru untuk melaksanakan tugas mengajar tidaklah mudah, terlebih lagi ilmu pengetahuan yang selalu berkembang dari waktu ke waktu. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para guru agar selalu kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pembelajaran. Kemampuan guru merupakan syarat utama untuk mencapai keberhasilan pada proses pembelajaran di kelas, karena di dalam proses pembelajaran perlu adanya teknik penyampaian materi pelajaran dan guru harus pandai memilih metode mengajar yang sesuai agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. *Misyanto, M.Pd Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 7

2 Dalam menyampaikan pelajaran seorang guru harusnya menggunakan metode yang bervariasi dan mengaktifkan peserta didik sesuai dengan materi yang disampaikan, agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya. Metode yang bervariasi dan mengaktifkan dapat membuat peserta didik akan merasa senang dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran, sehingga hasil belajar peserta didik pun akan sangat baik. Berdasarkan observasi terhadap peserta didik kelas IV SDN-1 Kalampangan saat pembelajaran IPS tampak kurangnya minat peserta didik dalam pembelajaran, keaktifan peserta didik pun kurang. Hal demikian berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik yang rendah dalam pembelajaran IPS, dimana 40% dari 53 peserta didik yaitu peserta didik yang nilainya tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan 60% dari 53 peserta didik yaitu 31 peserta didik sudah mencapai KKM. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) IPS di SDN-1 Kalampangan adalah 6. Permasalahan lain juga terlihat dari penggunaan metode yang digunakan guru hanya metode ceramah kemudian mengadakan tanya jawab. Metode yang digunakan guru tersebut kurang melibatkan peserta didik secara langsung, sehingga situasi pembelajaran menjadi kurang menyenangkan dan membuat peserta didik menjadi jenuh. Peserta didik pun jadi tidak memperhatikan penjelasan dari guru yang dapat mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai secara optimal. Berdasarkan dari fenomena di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian ini adalah Perbedaan Hasil Belajar IPS Dilihat Dari Penggunaan Metode Simulasi Dengan Metode Ceramah Peserta Didik Kelas IV SDN-1 Kalampangan. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan variabel bebas dan variabel terikat dengan manipulasi atau melihat perbedaan dan hubungan sebab akibat kepada dua variabel atau lebih kepada kelompok eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Pretest-Postest Control Group Design. Secara umum model Pretest-Postest Control Group Design diskemakan sebagai berikut: Tabel 1. Pretest-Posttest Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest E O 1 X O K O 3 - O 4 Keterangan : E Kelompok Eksperimen K Kelompok Kontrol/Pembanding X Pemberian perlakuan O 1 Pretest di kelompok eksperimen O Posttest di kelompok eksperimen O 3 Pretest di kelompok kontrol O 4 Posttest di kelompok kontrol *Misyanto, M.Pd Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 73

3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV SDN 1 Kalampangan yang berjumlah 53 orang yang di bagi menjadi dua kelas yaitu kelas IVa dan IVb dan penelitian ini merupakan penelitian populasi (seluruh populasi dijadikan subjek penelitian). Tabel. Popolasi Penelitian No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Keterangan 1 IVa Eksperimen IVb Kontrol JumlahKeseluruhan 53 Sumber data : TU SDN-1 Kalampangan Teknik pengumpulan data menggunakan tes yaitu pretest dan posttest, yang sebelumnya terlebih dahulu dilakukan perhitungan tingkat kesukaran, daya beda, uji validitas dan reliabilitas instrumen. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh dilapangan. Data yang disajikan berupa data mentah yang diolah menggunakan teknik statistik deskripsi. Adapun dalam deskripsi data ini yang disajikan dengan bentuk distribusi frekuensi, total skor, harga skor rata-rata, simpangan baku, modus, median, skor maksimum dan skor minimum yang disertai histogram. Deskripsi tersebut berguna untuk menjelaskan penyebaran data menurut frekwensinya, untuk menjelaskan kecenderungan terbanyak, untuk menjelaskan kecenderugan tengah, untuk menjelaskan pola penyebaran (maksimum minimum), untuk menjelaskan pola penyebaran atau homogenitas data. Kemampuan Prasyarat (Pretest) Sebelum dilakukan eksperimen peneliti terlebih dahulu memberikan tes kemampuan prasyarat (pretest). Tes kemampuan prasyarat ini diberikan pada kelas IVa sebagai kelompok eksperimen dan IVb sebagai kelompok kontrol dengan jumlah item sebanyak 15 soal. Tes kemampuan prasyarat ini dilakukan untuk melihat kemampuan awal yang dimiliki oleh peserta didik dari kedua kelas tersebut. Tes kemampuan prasyarat diberikan dalam bentuk soal tertulis (pilihan ganda), setelah itu dilihat perbedaan hasil tesnya. Diperoleh hasil perhitungan untuk sampel penelitian dari kelas eksperimen dengan jumlah peserta 7 orang yaitu skor rata-rata ( ) 5,677778, 979,45, 153,3, S 1 4, Hasil perhitungan untuk kelas kontrol dengan jumlah peserta 6 orang yaitu ( ) 6,16931, 1076,8, 160,4, S 3, Data hasil pretest kelompok eksperimen sebanyak 11,11% peserta didik dikategorikan tinggi, 77,78% peserta didik dikategorikan sedang, dan 11,11% peserta didik dikategorikan rendah. Data hasil pretest kelompok kontrol sebanyak 15,38% peserta didik dikategorikan tinggi, 73,08% peserta didik dikategorikan sedang, dan 11,54% peserta didik dikategorikan rendah. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan kemampuan awal yang merupakan kemampuan prasyarat dari kedua kelas tersebut, yang dilihat dari hasil tes awal dapat dibandingkan dengan uji-t sebagai berikut : *Misyanto, M.Pd Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 74

4 Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol N 1 7 N 6 S 1 4, S 3, , ,16931 t hitung 0,93099 Berdasarkan perhitungan uji-t, diperoleh t hitung sebesar 0,93099, dalam hal ini harga ( ) tidak diperhitungkan karena yang digunakan hanya harga mutlak saja. Jadi, harga mutlak dari 0,93099 adalah 0, Sedangkan t tabel pada db n 1 + n dan taraf signifikansi 5% sebesar 1,676. Jadi, t hitung 0,93099 < t tabel 1,676, dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar IPS antara kelas IVa dengan IVb sebelum dilakukan eksperimen. Kemampuan Tes Akhir (Posttest) Tes Akhir ini diberikan pada kelas IVa sebagai kelompok eksperimen dan IVb sebagai kelompok kontrol. Tes akhir ini dilakukan untuk melihat kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dari kedua kelas tersebut setelah diberikan perlakuan berupa pengajaran, dimana kelompok eksperimen yaitu kelas IVa menggunakan metode simulasi dan kelompok kontrol yaitu kelas IVb menggunakan metode ceramah. Tes akhir ini diberikan dalam bentuk soal tertulis (pilihan ganda) sebanyak 15 soal, setelah itu dilihat perbedaan hasil tesnya. Hasil perhitungan untuk sampel penelitian dari kelas eksperimen dengan jumlah peserta 7 orang yaitu skor rata-rata ( ) 7,7, 1647,11, 08,5, S 1 1, Hasil perhitungan untuk kelas kontrol dengan jumlah peserta 6 orang yaitu ( ) 6,765385, 165,43, 175,9 S, Data hasil posttest kelompok eksperimen sebanyak 18,5% peserta didik dikategorikan tinggi, 70,37% peserta didik dikategorikan sedang, dan 11,11% peserta didik dikategorikan rendah. Sedangkan data hasil posttest kelompok kontrol sebanyak 19,4% peserta didik dikategorikan tinggi, 65,38% peserta didik dikategorikan sedang, dan 15,38% peserta didik dikategorikan rendah. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka hipotesis penelitian terlebih dahulu dinyatakan ke dalam hipotesis statistik sebagai berikut: *Misyanto, M.Pd Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 75

5 H a : Ada perbedaan hasil belajar IPS dilihat dari penggunaan metode simulasi dengan metode ceramah peserta didik kelas IV SDN-1 Kalampangan. H 0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar IPS dilihat dari penggunaan metode simulasi dengan metode ceramah peserta didik kelas IV SDN-1 Kalampangan. Adapun hasil uji hipotesis penelitian ini menggunakan perhitungan uji-t pada data hasil posttest dari kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebagai berikut : Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol N 1 7 N 6 S 1 1, S, ,7 6, t hitung,375 Berdasarkan perhitungan uji-t di atas, diperoleh t hitung sebesar,375. Sedangkan t tabel pada db n 1 + n dan taraf signifikansi 5% sebesar 1,676 dengan demikian t hitung,375 > t tabel 1,676. Maka dari perbandingan tersebut dapat dinyatakan bahwa hipotesis penelitian (H a ) diterima, yaitu ada perbedaan hasil belajar IPS dilihat dari penggunaan metode simulasi dengan metode ceramah peserta didik kelas IV SDN-1 Kalampangan. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, nilai t hitung,375 > t tabel 1,676 yang berarti penggunaan metode simulasi lebih baik dibandingkan metode ceramah. Kelompok yang pembelajarannya menggunakan metode simulasi lebih aktif peserta didiknya dibandingkan kelompok yang diajarkan menggunakan metode cermah yang terlihat lebih pasif. Karena metode simulasi merupakan metode yang menjelaskan bahan pelajaran melalui perbuatan atau tingkah laku bersifat purapura yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Metode pembelajaran simulasi memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar menghayati dan mengalami situasi buatan dari materi yang dipelajari. Sehingga bisa memacu semangat belajar, karena mereka merasakan secara *Misyanto, M.Pd Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 76

6 kontekstual apa yang mereka pelajari. Dari pengamatan peneliti, metode ini pun mampu menghindarkan peserta didik dari verbalisme yang kadang-kadang sering muncul dalam pelajaran. Peserta didik tidak pasif menerima pelajaran searah dari guru tetapi secara aktif terlibat dalam proses belajar mengajar dan akhirnya tujuan pembelajaran pun dapat tercapai secara optimal. Sedangkan metode ceramah hanya menekankan pada kemampuan guru menyampaikan materi secara lisan, peserta didiknya hanya pasif mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan oleh guru. Maka pembelajaran pun kurang menarik dan tidak menyenangkan dan akibatnya tujuan pembelajaran tidak tercapai secara optimal. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar IPS dilihat dari penggunaan metode simulasi dengan metode ceramah peserta didik kelas IV SDN-1 Kalampangan. Hal tersebut didasarkan pada perhitungan menggunakan uji-t untuk pengujian hipotesis diperoleh t hitung sebesar,375. Sedangkan t tabel pada db n 1 + n dan taraf signifikansi 5% sebesar 1,676, dengan demikian t hitung,375 > t tabel 1,676. DAFTAR PUSTAKA Adi Suryanto, dkk. (008), Evaluasi Pembelajaran di SD, Jakarta : Universitas Terbuka. Agustias Intan Wulandari, (009), Pengaruh Penerapan Metode Simulasi Terhadap Ketercapaian Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI di SMA Negeri 1 Plaosan Magetan, tain-gdl-agustiasin Diakses 7 Juli 01. Alim Sumarno, (011), Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn, unesa.ac.id/alim-sumarno/. Diakses 19 Maret 01. Amier Kamboja, (010), Metode Simulasi, wordpress.com/010/04/3/. Diakses 18 Maret 01. Ari Ibnu Umar, (01), Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli, Diakses 18 Maret 01. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, (009), Teori Belajar & Pembelajaran, Jogjakarta : Ar- Ruzz Media. Cisca Wijaya, dkk., (000), Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar, Jakarta : PT Grasindo. Daryanto, (007), Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Rineka Cipta.Hendra Prijatna, (01), Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPS (Sebuah Penelitian Eksperimen IPS Sejarah di Kelas VIII SMPN 3 Bandung), com/. Diakses 7 Juli 01. Iskandar, (008), Metodologi Penelitian Pendidikan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif), Jakarta : Gaung Persada Press. Nana Sudjana, (004), Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar,Bandung : Sinar Baru Algensindo. *Misyanto, M.Pd Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 77

7 Nana Sudjana dan Ibrahim, (001), Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru Algensindo. Ngalim Purwanto, M., (003), Psikologi Pendidikan,Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik, (006), Proses Belajar Mengajar,Bandung : Bumi Aksara. Pupuh Fathurrohman dan Sutikno, M. Sobry, (007), Strategi Belajar Mengajar, Bandunga : PT Refika Aditama. Rosetiyah, (008), Strategi Belajar Mengajar,Jakarta : PT Rineka Cipta. Saifuddin Azwar, (007), Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sri Anitah W, dkk., (007), Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta : Universitas Terbuka Sugiyono, (010), Metodologi Penelitian Kuantitati Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto, (006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara., (006), Prosedur Penelitian, Jakarta : PT Rineka Cipta., (010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT. Rineka Cipta. Tim Penyusun Kamus, (005), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta : Balai Pustaka. *Misyanto, M.Pd Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 78