BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sekaran (2007:158) menjelaskan bahwa, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan unit analisis berupa organisasi yaitu PT. Bintang Langit Semesta itu sendiri. Horizon waktu / time horizon yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, dimana menurut Sekaran (2007:177), merupakan sekumpulan data untuk meneliti fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja. Penetapan jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, dan time horizon yang digunakan oleh peneliti untuk masing masing tujuan penelitian akan dijelaskan secara ringkas pada tabel desain penelitian sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis T-1 Deskriptif Survey PT. Bintang Langit Semesta T-2 Deskriptif Survey PT. Bintang Langit Semesta Time Horison Cross Sectional Cross Sectional Keterangan : T-1 : Untuk memilih metode yang tepat diantara Linier Regression, Exponential Smoothing, Weighted Moving Average dan Moving Average dalam meramalkan penjualan pada periode berikutnya di PT.Bintang Langit Semesta kemudian menentukan nilai terkecil dari kesalahan peramalan dengan perhitungan MAD dan MSE. T-2 : Perusahaan dapat mengetahui kuantitas yang optimal dengan metode EOQ pada saat pemesanan pada PT. Bintang Langit Semesta. 24
25 3.2 Operasional Variabel Penelitian Pada operasionalisasi variabel penelitian, penelitan ini akan melakukan peramalan pada tingkat permintaan yang akan datang diantaranya menggunakan 4 teknik peramalan antara lain : Linier Regression, Exponential Smoothing, Weighted Moving Average dan Moving Average sehingga diketahui tingkat kebutuhan bahan baku pada periode berikutnya dan mencari MAD (Mean Absolute Deviation) dan MSE (Mean Squared Error) dimana tingkat MAD dan MSE yang paling kecil yang akan digunakan sebagai untuk acuan permintaan berikutnya. Kemudian penelitian ini akan membahas perhitungan kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) serta pemesanan kembali ROP (Reorder Point). Tabel 3.1 Instrumen Pengukuran dan definisi Instrumen Indikator Definisi Pengukuran Forecasting Ekonomic Order Quantity (EOQ) Pemesanan kembali (ROP) 1. Linier Regression 2. Exponential Smoothing 3. Weighted Moving Average 4. Moving Average 1. Jumlah permintaan kebutuhan bahan tahunan 2. Biaya setiap kali pemesanan 3. Biaya penyimpanan 4. Biaya pengiriman 5. Total biaya 1. Jumlah kebutuhan bahan perhari 2. Lead time/ tenggang waktu pengiriman barang 3. Safety Stok Peramalan adalah sebuah perkenalan dari apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan peramalan ini tidak mutlak terjadi seperti apa yang telah diperkirakan. menunjukkan sejumlah barang yang harus dipesan untuk tiap kali pemesanan agar biaya persediaan keseluruha menjadi sekecil mungkin. Jumlah titik pemesanan ulang merupakan saat Perusahaan harus melakukan pemesanan.
26 3.3 Jenis Dan Sumber data Jenis dan sumber data penelitian Tabel 3.2 Jenis dan Sumber data Jenis dan Sumber Data Variabel Jenis Data Sumber Data Forecasting Kuantitatif Data Sekunder EOQ Kuantitatif Data Sekunder 3.4 Teknik pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Studi pustaka Peneliti melakukan studi pustaka dengan mempelajari teori-teori pendukung, variabel, dan indikator mengenai peramalan penjualandan persediaan bahan baku serta pohon keputusan dari buku referensi, jurnal, artikel, dan literature lainnya, guna menunjang penelitian ini. 2. Wawancara Merupakan suatu cara untuk mendapatkan data atau informasi dengan tanya jawab secara langsung pada orang yang mengetahui tentang objek yang diteliti. Dalam hal ini adalah dengan pihak manajemen pada PT. Bintang Langit Semesta yaitu data mengenai permintaan konsumen, harga produk serta kegiatan distribusi. 3. Dokumentasi Yaitu dengan mempelajari dokumen-dokumen perusahaan yang berupa laporan kegiatan distribusi, laporan jumlah permintaan konsumen serta dokumen biaya biaya distribusi pada PT. Bintang Langit Semesta.
27 3.5 Metode Analisis Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software QM untuk menghitung metode forecasting menggunakan software QM,perhitungan EOQ. 1. Perhitungan Forecasting dengan Software QM. a. Metode Time Series Linier Regression 1) Pada Main menu pilih : Module Forecasting Gambar 3.1 Langkah-Langkah QM 2) Pada Sub menu pilih New dan Time series Analysis Gambar 3.2 Langkah-Langkah QM 3) Isi Kolom Title dan kolom number of past periods. Klik OK Gambar 3.3 Langkah-Langkah QM
28 4) Pilih Method : Linier Regression / least square dan input data (x) Gambar 3.4 Langkah-Langkah QM b. Metode Time Series Exponential Smoothing 1) Pada Main menu pilih : ModuleForecasting Gambar 3.5 Langkah-Langkah QM 2) Pada Sub menu pilih New dan Time series Analysis Gambar 3.6 Langkah-Langkah QM
29 3) Isi Kolom Title dan kolom number of past periods. Klik OK Gambar 3.7 Langkah-Langkah QM 4) Pilih Method : Exponential Smoothingdan input Alpha 0,3 Gambar 3.8 Langkah-Langkah QM c. Metode Time Series Weighted Moving Average 1) Pada Main menu pilih : Module Forecasting Gambar 3.9 Langkah-Langkah QM
30 2) Pada Sub menu pilih New dan Time series Analysis Gambar 3.10 Langkah-Langkah QM 3) Isi Kolom Title dan kolom number of past periods. Klik OK Gambar 3.11 Langkah-Langkah QM 4) Pilih Method : Weighted Moving Average dan isi kolom Periods to average dengan angka 3 Gambar 3.12 Langkah-Langkah QM
31 d. Metode Time Series Moving Average 1) Pada Main menu pilih : Module Forecasting Gambar 3.13 Langkah-Langkah QM 2) Pada Sub menu pilih New dan Time series Analysis Gambar 3.14 Langkah-Langkah QM 3) Isi Kolom Title dan kolom number of past periods. Klik OK Gambar 3.15 Langkah-Langkah QM
4) Pilih Method : Moving Average dan isi kolom Periods to average dengan angka 3 32 Gambar 3.16 Langkah-Langkah QM 2. Perhitungan dengan Manual (EOQ) Diketahui : D : permintaan Unit Cost : harga per satuan unit CO = S : biaya pemesanan Lt : lead time Ch = H : cost per unit Days per year SS : Safety Stock 1 EOQ / Q =.. 2 Average Inventory : 3 Order per periode : 4 Annual Setup Cost : 5 Annual Holding Cost = Annual Holding Safety stock = holding cost per unit x safety stock 6 Total Unit Cost = unit cost x D Total Cost = Total cost + Annual set up + annual holding cost + annual holding safety stok 7 DD = D / Days Per year DD = daily demand rate ROP = SS + (LT x DD)
33 a) Menentukan Lead Time Jika perusahaan tidak menentukan lead time maka untuk menentukan lead time dilakukan dengan menggunakan rumus, jika permintaan perusahaan tidak menentu sebaiknya jumlah waktu antar pesanan (lead time) ditentukan secara konstan. Dan jika permintaan sudah ditentukan secara teratur, maka formula nya sebagai berikut : Lead Time = Jumlah hari kerja per tahun Jumlah pemesanan yang diinginkan N = Q = Keterangan : S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan. H = Biaya penyimpanan per unit per bulan. D = Permintaan. Q = Jumlah unit yang dipesan. N = Jumlah pesanan yang diinginkan b) Menentukan Safety Stock Jika perusahaan tidak menentukan jumlah stock pengaman (safety stock) tergantung biaya terjadinya kehabisan stock dan biaya penyimpanan persediaan tambahan, dengan formula sebagai berikut : Safety Stock = Reorder Point (ROP) (permintaan harian x Lead time pesanan) c) Menentukan Reorder Point Pada penentuan reoder point perusahaan harus memperhatikan lead time kedatangan persediaan dan kebutuhan per hari persediaan tersebut serta mempertimbangkan faktor-faktor lain yang tidak terduga. Maka formulanya adalah sebagai berikut ; SS = Safety Stock LT = Lead Time DD = Daily Demand Rate ROP = SS + (LT x DD) Penjelasan, pada saat tingkat persediaan permintaan turun ketingkat (X unit), perusahaan harus melakukan pemesan. Pemesan akan tiba dalam waktu (Y hari), tepat pada saat persediaan perusahaan telah habis, atau pada tingkat safety stock, tergantung kebijakkan perusahaan atas mempertimbangkan sesuatu hal.