KONSEP KESELAMATAN MENURUT PENGIKUT AGAMA MARAPU (Studi Sosio-Teologis Terhadap Konsep Keselamatan Menurut Pengikut Agama Marapu di Desa Wahang, Kabupaten Sumba Timur) TESIS Diajukan kepada: Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Oleh : SIMSON TAMU AMA 75 2013 021 FAKULTAS TEOLOGI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016 i
ii
iii
iv
MOTTO Kepedulian terhadap sesama adalah awal dari sebuah kedamaian. Itulah keselamatan v
KATA PENGANTAR Tiada kata yang ingin penulis ucapkan selain ucapan syukur dan terimakasih yang tulus kepada Tuhan yang dengan cinta-nya selalu membimbing dan mengarahkan penulis dalam menjalani proses belajar yang pada akhirnya penulis dapat menyesaikan proses itu. Penulis percaya bahwa hanya karena bimbingan-nya yang mengarahkan penulis kepada apa yang menjadi kehendak-nya. Thank s God. Proses penelitian dan penulisan, merupakan suatu rangkaian proses yang melibatkan beberapa pihak yang senantiasa memberikan bimbingan dan dorongan dari awal hingga selesainya penulisan tesis ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Prof. John A. Titaley selaku Rektor Universitas Kristen Satya Wacana dan sekaligus menjadi dosen pengajar dari penulis yang telah dengan tulus memberi kesempatan dan arahan kepada penulis untuk kuliah di Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama (PPs MSA) UKSW. Pak John, terima kasih karena telah membuka wawasan berpikir tentang religiusitas dalam konteks kehidupan beragama yang pluralistik. 2. Dr. Tony Tampake sebagai Ketua Program Studi Magister Sosiologi Agama serta sekaligus sebagai penguji, penulis mengucapkan terima kasih karena telah menerima penulis untuk melakukan studi dalam Program Studi Magister Sosiologi Agama dan juga telah menguji penulis dalam mempertahankan tesis ini. 3. Dr. David Samiyono selaku pembimbing I dan Dr. Ebenhaizer I. Nuban Timo selaku pembimbing II yang dengan kerelaan, kesabaran serta ketulusan mengarahkan, memberi masukan-masukan serta motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini; 4. Tanpa terlupakan kepada Elly Esra Kudubun yang sudah begitu banyak memberikan masukan dalam proses penyelesaian tulisan ini. Thank s Bro. 5. Kepada mbak Liana sebagai karyawan tata usaha PPs MSA, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan untuk menyiapkan semua kelengkapan administrasi dari penulis selama menjadi mahasiswa Pps MSA di UKSW. Terima kasih mbak Liana. Tuhan memberkati. 6. Para pengajar PPs MSA yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu, dengan ketulusan hati saya hendak berterima kasih untuk ilmu yang sudah bapak/ibu berikan, dan untuk suasana perkuliahan yang begitu demokratis. vi
7. Pemerintah desa Wahang yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di desa Wahang sebagai salah satu desa yang memiliki pengikut Marapu. Para informan kunci, terima kasih karena sudah mau berbagi informasi dan doaku Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati bapak/ibu dan saudara-saudara sekalian. 8. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pendeta GKS Wahangu, Pak Pdt. Henok Hamba Ngunju, S.Th yang sudah memberi ruang untuk melakukan penelitian dan memberikan informasi yang berhubungan dengan penelitian penulis. 9. Dengan senang hati, penulis ber-terimakasih kepada Papa dan Mama, kakak Suryani dan kaka Sartika beserta keluarga yang dengan cinta dan kasih sayang serta kesabaran dalam memberikan dukungan dalam segala hal kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proses belajar. 10. Sebagai seorang pendamping hidup, penulis tidak lupa untuk mengukir sebuah nama dari Vany (seperti itulah penulis sebut) yang dengan cinta dan kesabarannya dalam mendampingi dan menghadapi segala tingkah laku penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini. Si buah hati kecil, Jefi yang dengan kelucuan, canda dan tawa, turut memberikan semangat kepada penulis dalam proses belajar. Terimakasih atas semua cinta dan dukungannya terhadap penulis. Thank s for your love and affection. 11. Kepada teman-teman angkatan 2013 Magister Sosiologi Agama yang penulis tidak sebutkan satu-persatu. Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini. Tuhan memberkati kita sekalian. Akhir kata, penulis menyadari bahwa tesis ini tidak lepas dari kekurangan, namun kiranya tulisan ini boleh bermanfaat bagi para pembacanya dikemudian hari. Penulis juga dengan lapang dada menerima segala kritikan yang membangun terhadap tulisan ini, agar penulis dapat terus belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Jika ada kata dan perbuatan penulis yang kurang berkenan, penulis mohon maaf. Mengakhiri kata pengantar ini, ada doa yang patut dinaikan, kiranya Kasih dan Anugrah dari Tuhan menyertai kita sampai selamalamanya. Salatiga, Maret 2016 Simson Tamu Ama vii
ABSTRAK Agama sebagai basis nilai interaksi bagi masing-masing penganutnya. Sebagai basis nilai interaksi, agama memberi arah pada tujuan-tujuan kehidupan yang baik. Hidup dalam situasi yang baik atau hidup selamat adalah tujuan dari manusia beragama. Konsep hidup selamat dalam setiap agama tentu muncul dengan wajah yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk mencapai tujuan itu, berbagai macam persyaratan muncul untuk mengarahkan tindakan penganutnya dalam berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Persyaratan bertindak dan berperilaku yang baik merepresentasikan nilai agama tentang keselamatan atau dengan kata lain perbuatan baik menjamin penganutnya untuk selamat. Marapu merupakan agama yang diyakini oleh masyarakat Sumba sebagai agama warisan leluhur yang menjadi basis bagi mereka memersepsi Tuhan, manusia, dan lingkungan (alam). Relasi bermakna tentang Tuhan, manusia dan lingkungan alam itu diyakini akan membawa hidup pada keselamatan. Hidup dalam situasi selamat (luri hanggiala-hawola) adalah harapan setiap orang Sumba sebagai penganut Marapu. Berdasarkan hal itu, maka penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konsep keselamatan menurut pengikut agama Marapu di desa Wahang. Guna menjawab tujuan itu, metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan konstruktivisme untuk mendeskripsikan sekaligus mengkostruksi konsep keselamatan dalam Marapu sesuai dengan pandangan para penganutnya. Hasil penelitian dan analisis mengerucut pada dua temuan penting, tentang konsep keselamatan dalam agama Marapu, yakni: a). Keselamatan sebagai realitas. Tindakan untuk memperoleh keselamatan semacam ini, terwujud dalam berbagai macam ritual yang diklasifikasikan dalam ritual kehidupan dan ritual pertanian. Ritual-ritual tersebut tentu disesuaikan dengan siklus atau periode tertentu. Tujuannya untuk mencapai keselamatan jiwa dan keselamatan pertanian (kosmos). Ukuran keselamatan sebagai realitas ini termanifestasi dalam bentuk ketiadaan berbagai macam bahaya dan malapetaka. Sebaliknya, kehidupan yang selalu diwarnai dengan berbagai macam bahaya dan malapetaka adalah ukuran bahwa keselamatan itu tidak terjadi dalam kehidupan manusia; b) Keselamatan sebagai kepastian. Perjuangan untuk memperoleh keselamatan semacam ini tidak seperti perjuangan dalam usaha untuk mendapatkan keselamatan ketika manusia Marapu masih hidup yang terwujud dalam berbagai macam ritual. Keselamatan sebagai kepastian oleh pengikut Marapu bukan merupakan keselamatan yang harus diperjuangkan lewat berbagai ritual, tetapi pengikut Marapu percaya bahwa semua manusia pengikut Marapu pasti akan menuju ke paraingu Marapu. Key Word : Masyarakat, Agama Marapu, Ritual, Leluhur, Keselamatan. viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... LEMBAR PENGESAHAN...... LEMBAR PERNYATAAN...... PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES...... MOTTO... KATA PENGANTAR...... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vi viii ix xi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2.Rumusan Masalah... 8 1.3.Tujuan penelitian... 8 1.4.Manfaat Penelitian... 8 1.5. Metode Penelitian... 9 1.5.1. Pendekatan... 9 1.5.2. Teknik Pengambilan Data... 9 1.5.3. Teknik Analisa Data... 10 1.5.4. Unit Analisis, Unit Amatan dan Sumber Informasi... 11 1.5.5. Lokasi Penelitian... 12 1.6. Urgensi Penelitian... 13 1.7. Book Review... 14 1.8. Sistematika Penulisan... 14 BAB II. KONSEP KESELAMATAN (Sebuah Kajian Teoritik Sosio-Teologis) 2.1. Pengantar... 16 2.1.1. Agama Antroposentrik... 21 2.1.2. Agama Theosentrik... 23 2.2. Keselamatan : Tujuan Akhir Manusia Beragama... 26 2.2.1. Ritus: Sebagai Tindakan Mencapai Keselamatan... 28 2.2.2. Cakupan Keselamatan... 29 a. Hubungan dengan Tuhan... 30 b. Hubungan dengan Sesama... 31 c. Hubungan dengan Alam... 33 ix
2.2.3. Dunia Keselamatan (Ruang Lingkup Keselamatan)... 34 2.3.Keselamatan dalam Agama Suku... 36 2.3.1. Agama Kaharingan... 37 2.3.1.1. Ajaran Kaharingan... 37 2.3.1.1.1. Ajaran Tentang Tuhan... 37 2.3.1.1.2. Ajaran Tentang Roh Baik dan Roh yang Jahat... 38 2.3.1.1.3. Kosmologi penganut Kaharingan... 38 2.3.1.2. Upcara Tiwah : Jalan Menuju Keselamatan... 39 2.3.1.3. Keselamatan Menurut Penganut Kaharingan... 40 2.3.2. Agama Kejawen Urip Sejati di Jawa... 41 2.3.2.1. Ajaran tentang Tuhan... 42 2.3.2.2. Ajaran tentang Dosa... 43 2.3.2.3. Ajaran tentang Sorga dan Neraka... 44 2.3.2.4. Keselamatan Menurut Penganut Kejawen Urip Sejati... 44 1. Manunggaling Kawula Gusti... 44 2. Sangkan Paraning Dumadi... 45 3. Mamayu Hayuning Buwana... 46 2.4.Kesimpulan... 46 BAB III. MARAPU DI DESA WAHANG 3.1. Potret Desa Wahang dan Masyarakatnya... 48 3.1.1. Situasi Geografis dan Demografi... 48 3.1.2. Mitos Terbentuknya Masyarakat Desa Wahang... 50 3.1.3. Agama Masyarakat Desa Wahang... 57 3.2. Agama Marapu di Desa Wahang... 58 3.2.1. Arti Marapu... 59 3.2.2. Ritual Keagamaan: menjaga dan merayakan keselamatan... 60 3.2.2.1. Ritual khusus kepada Marapu... 60 3.2.2.2. Ritual Kehidupan... 64 a. Ritual Perkawinan... 64 b. Ritual Mengandung (hinggang) dan ritual kelahiran (djangging)... 67 c. Ritual Kematian... 69 3.2.2.3. Ritual Pertanian... 73 a. Hamayangu Padira Tana (ritual batas tanah)... 73 b. Ritual tanam (hamayangu tanndung)... 75 c. Ritual Larangan (pamangu paita)... 76 d. Ritual sebelum panen (pamangu muti)... 77 e. Ritual setelah panen (pamangu pahayalla)... 78 3.3. Penutup... 80 x
BAB IV. KONSEP KESELAMATAN MENURUT PENGIKUT MARAPU di DESA WAHANG (Sebuah Analisis Sosio-Teologis) 4.1. Marapu Sebagai Agama: konsep Agama Antroposentrik... 83 4.1.1. Konsep Katoda: sebagai simbol pemersatu... 84 4.1.2. Konsep Appu Lamma Wungangu-Umbu Lamma Wungangu: analisis terhadap konsep leluhur... 93 4.1.3. Konsep huppu inna bakul-huppu ama bakul: analisis Terhadap Yang Mutlak menurut pengikut Marapu... 98 4.2. Ritual dalam Agama Marapu: sebagai tindakan keselamatan... 102 4.2.1. Ritual pamangu ruddung: analisis terhadap konsep penyucian... 103 4.2.2. Ritual Pertanian: keselamatan kosmos... 106 4.2.3. Ritual kehidupan: keselamatan jiwa... 109 4.3. Keselamatan Menurut Pengikut Marapu... 111 4.3.1. Keselamatan Sebagai Realitas... 112 4.3.2. Keselamatan Sebagai Kepastian: konsep Paraingu Marapu... 114 4.4. Kristen dan Marapu: konsep hidup di tengah-tengah bangsa lain... 116 4.5. Penutup... 121 BAB V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan... 123 5.2. Rekomendasi... 125 Daftar Pustaka... 127 DAFTAR GAMBAR 3.1. Watu Kabobu... 54 4.1. Katoda... 84 xi