BAB II PERENCANAAN BISNIS KUE BAWANG REBON KREZIO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA

BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR KJ. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, , NPWP serta perizinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN BISNIS KARET (GETAH) nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK UDANG REBON

BAB II ENTREPRENEUR SUKSES. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, , NPWP serta perizinan

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB II PEMBAHASAN. Table 2.1: Profil Perusahaan. 1. Nama Perusahaan Keripik Kentang Lezath. 2. Bidang Usaha Produk Keripik Kentang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II WIRAUSAHA ASSESORIS WANITA MUSLIM. kampus yang terdiri dari beberapa kelompok dimana setiap kelompok 3-5 orang

BAB II WIRAUSAHA KERIPIK KENTANG WUENAK LANGKAH AWAL MENJADI ENTREPRENEUR SUKSES

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA

BAB II PEMBAHASAN. pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

BAB II PERENCANAAN BISNIS JAMUR KRISPI. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, yang mana dalam data

BAB II PERENCANAAN BISNIS NASI GURIH PANAS. Suatu perusahaan memiliki data perusahaan (company profile) berisi

BAB II PERENCANAAN BISNIS PADA JAMUR KRISPI KRENYEZ. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, yang mana dalam data

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Ringkas Perusahaan Bakso Goreng Krenyeous

BAB II PERCETAKAN MAKMUR JAYA

BAB II PROFIL BISNIS

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. : Jalan Pemuda I, Rawamangun-Jakarta Timur

Tugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON. Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB II USAHA RISOL SAYUR WUENAK SEBAGAI LANGKAH AWAL MENJADI ENTREPRENEUR SUKSES

BAB II PERENCANAAN BISNIS NASI GORENG KEBAB. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, yang mana dalam data

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Snabol Reborn (Snack Bolyn baru dengan Sayuran,Buah dan Menambah Rasa Baru Coklat dan Susu Keju)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB II PEMBAHASAN. : Jln. Setia Budi Kalpataru No.2A. Tempat/Tgl Lahir : P.Sidimpuan, 1 Juli Nomor Telepon :

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai Anda

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

BAB II KERANGKA TEORITIS

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK SINGKONG HAPPY. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, , NPWP serta perizinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang

TUGAS PENGANTAR BISNIS Bussines Plan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich,

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

BAB II PEMBAHASAN. pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK

PROPOSAL USAHA BAKWAN HUNGARIA. Owner. Rasa Kentang Indonesia

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA RUMAH MAKAN TEKWAN 115

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH:

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

PROPOSAL TUGAS AKHIR MATA KULIAH STUDY KELAYAKAN BISNIS. Keripik Tempe Aneka Rasa

TUGAS FIELD STUDY KEWIRAUSAHAAN Kripik Terong Dicabein. Disusun oleh:

Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

FORMAT BUSINESS PLAN

BAB II PERENCANAAN BISNIS ES BUAH FRESH FRUIT. Ingin menjadikan Es Buah sebagai minuman yang sehat dan bergizi

BAB II PERENCANAAN BISNIS PAKAIAN JADI

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN WALUH SEBAGAI PELUANG USAHA CEMILAN STIK WALUH BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 1. Nama Perusahaan Donat Kentang Go-GOKAI. 3. Jenis Produk / Jasa Makanan Ringan Sehat

BAB II BISNIS PLAN ASSESORIS DAN BUSANA MUSLIMAH. manajer. Kebutuhan akan perencanaan ada di semua tingkatan dan pada

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2015

BAB II IDENTIFIKASI DATA

SESI II Mengidentifikasi pokok-pokok Perencanaan Usaha dan Keuangan Usaha Mikro

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Program KERIPIK PISANG ANEKA RASA BERBASIS PEMASARAN KOPERASI SISWA SEKOLAH SEBAGAI BENTUK KERJA SAMA MUTUALISME.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB III METODE PENELITIAN

A. JUDUL Pemanfaatan Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nugget B. LATAR BELAKANG MASALAH

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. kali proses produksi. Periode satu kali produksi yang dibahas dalam penelitian ini

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN RENCANA BISNIS SOSIS BAKAR TYSON. Disusun oleh : RAMADHIAN EKA PUTRA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

SOSIS BAKAR MIGI KAYA RASA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB II PEMBAHASAN. Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

PROPOSAL INOVASI PRODUK PERIKANAN OIL-OLAHAN IKAN NILA

LAPORAN AKHIR PKM-K. Oleh:

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA SIMPANAN SUKARELA (SIRELA) DI BMT HARAPAN UMAT KCP SLEKO PATI

PENGANTAR BUSINESS PLAN

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

BAB II PERENCANAAN BISNIS BUBUR KACANG IJO BUKACI CUP. 1. Nama Perusahaan Bubur Kacang Ijo BUKACI CUP

TUGAS BUSINESS PLAN KEWIRAUSAHAAN RAINBOW SIOMAY TUGAS PRIBADI. MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN Kls.12 SEMESTER GENAP 2015/2016

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

BAB II PERENCANAAN BISNIS USAHA MIE JAWA BEBAS FORMALIN

Inovasi Produk Perikanan. Proposal. Inovasi Produk Perikanan #POTAS UDANG POTAS UDANG. (bakpao TomAt isi Udang)

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MASKER TIMNAS (MASAKAN KERING TIM NANAS) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

Transkripsi:

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN Dalam bab ini, penulis akan menguraikan secara ringkas profil perusahaan, biodata pemilik, struktur organisasi, aspek pasar, aspek produksi, analisis SDM, rencana pengembangan usaha, analisis keuangan, pemanfaatan IT dan analisis resiko usaha. BAB III : PENUTUP Sebagai bab terakhir dari paper ini, maka penulis akan mengambil kesimpulan apakah perencanaan bisnis ini layak untuk direalisasikan atau tidak, dan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat bagi pelaku bisnis serta bagi para pembaca paper. BAB II PERENCANAAN BISNIS KUE BAWANG REBON KREZIO Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan dimana dalam data

perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa saja yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan: A. Data Perusahaan 1. Nama Perusahaan : Kue Bawang Rebon KREZIO 2. Bidang Usaha : Industri Rumahan 3. Jenis Produk / Jasa : Makanan Ringan Sehat 4. Alamat Perusahaan : Jl. Karet Raya No.19A Perumnas Simalingkar Medan- Sumatera Utara 5. Nomor Telepon : 0857 6110 7337 6. Alamat E-mail : My_sheenta@yahoo.co.id 7. Bentuk Badan Hukum : Usaha Dagang 8. Mulai Berdiri : 07 Januari2013 B. Biodata Pemilik/ Pengurus 1. Nama : Sinta Klini Br Trgn 2. Jabatan : Pimpinan 3. Tempat/ Tanggal lahir : Kabanjahe, 13 April 1991 4. Alamat Rumah :Jl.Karet Raya No.19A Perumnas Simalingkar Medan 5. Nomor Telepon : 085761107337 6. Alamat E-mail : she.nta.klini@gmail.com

7. NIM : 092101118 8. Program Studi : D-III Keuangan 1. Nama : Sari Br Tarigan 2. Jabatan : Anggota 3. Tempat/ Tanggal Lahir : Berastagi, 04 November 1989 4. Alamat Rumah : Jl.Karet Raya No.19A Simalingkar 5. Nomor Telepon : 087748483514 6. Alamat E-mail : sari3nna@gmail.com 7. Pendidikan Terakhir : D-III 1. Nama : Stella Yolanda 2. Jabatan : Anggota 3. Tempat/ Tanggal Lahir : Kabanjahe, 18 Februari 1992 4. Alamat Rumah : Jl. Mesjid Syuhada No. 40A Pasar VI 5. Nomor Telepon : 085270542424 6. Alamat E-mail : StellaElaLa@yahoo.com 7. NIM : 090503251 8. Program Studi : S-1 Akuntansi 1. Nama : Rea Angelia Sinulingga

2. Jabatan : Anggota 3. Tempat/ Tanggal Lahir : 26 April 1991 4. Alamat Rumah : Jl.Bahagia No. 37 Padang Bulan Medan 5. Nomor Telepon : 085262312027 6. Alamat E-mail : sinulinggarea@yahoo.co.id 7. Pendidikan Terakhir : SMA C. Struktur Organisasi SINTA KLINI BR TRGN Pimpinan SARI BR TARIGAN Anggota STELLA YOLANDA Anggota REA ANGELIA Anggota Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Usaha Kue Bawang Rebon Krezio Stuktur organisasi yang baik sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan adanya struktur organisasi kita dapat membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Dalam melaksanakan pengorganisasian (organizing), ada dua kegiatan penting yang harus dilakukan, yaitu:

a. Menentukan bentuk/ struktur organisasi perusahaan Bentuk/ struktur organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan kegiatan yang dijalankan perusahaan. Pimpinan perusahaan harus menentukan struktur organisasi yang terbaik untuk menjalankan kegiatan kearah pencapaian tujuan yang telah ditentukan. b. Menentukan wewenang, tugas dan tanggung jawab kepada setiap orang yang bekerja di perusahaan, terutama kepada managernya. Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami masih hanya 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam penggelolaan perencanaan ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar. D. Aspek Pasar dan Pemasaran 1. Produk yang Dihasilkan Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Pada bagian ini menjelaskan keseluruhan produk yang dihasilkan. Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (Output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah: a. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku rebon ini disajikan dalam bentuk keripik (gorengan). Wujud produk (tangible product): karakteristik yang dimiliki kue bawang rebon ini yaitu mutunya yang dijamin halal dan bentuknya yang unik yang dapat menarik perhatian konsumen. Gambar 2.2 : Gambar Kue Bawang Rebon Krezio b. Nilai/ Manfaat Produk

Produk Kue Bawang Rebon yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen. Inti produk (core Product): manfaat yang diberikan dari kue bawang rebon ini adalah makanan ringan yang banyak digemari masyarakat karena memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan serta rasanya yang gurih dan lezat. Selain itu baik dikonsumsi setiap hari karena tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. c. Kegunaan/Fungsi Produk Produk kue bawang rebon merupakan Shoppinggoods, yaitu produkproduk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, trend, dan gaya. Karena harga yang cukup terjangkau dan rasa yang lezat dan gurih membuat kue bawang rebon berfungsi juga sebagai cemilan sehat keluarga. 2. Keunggulan produk Keunggulan kompetitif produk kami antara lain: a. Tim ini terdiri dari manajemen dan produksi dengan latar belakang pendidikan yang mendukung. b. Produk kue bawang rebon kami memiliki rasa yang berbeda, renyah, gurih dan menarik untuk dicoba. c. Sekarang jangkauan pemasarannya sudah dapat ditemukan di daerahdaerah tempat pengecer mendistribusikannya. d. Harga yang sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. e. Proses penjualan yang cepat.

3. Gambaran Pasar Ditinjau dari jumlah konsumen, daya beli dan minat konsumen terhadap makanan ringan, khususnya makanan ringan yang mengenyangkan, sehat, enak, gurih, aman dan tentu saja harga yang terjangkau oleh semua konsumen. Bisnis makanan ringan cukup menjanjikan selama menjalankan bisnis makanan ini dengan serius, maka menghasilkan keuntungan yang besar. Maka penulis optimis bahwa kue bawang rebon yang dipasarkan akan terjual. Para pesaing sangat banyak menyediakan beberapa makanan yang berbeda-beda, namun untuk menghasilkan makanan ringan yang cocok dengan selera konsumen sangat sedikit, karena kebanyakan pedagang hanya mengandalkan harga yang murah saja tanpa memikirkan cita rasa keaslian dari makanan tersebut. Bisnis yang saya rencanakan ini akan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen, terus meningkatkan penjualan dengan tujuan untuk mendapatkan laba yang diinginkan, memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan mempertahankan cita rasa yang alami dan berbeda dari kue bawang lainnya sehingga menciptakan loyalitas bagi para konsumen. 4. Target Pasar atau Segmen pasar yang Dituju Segmentasi kue bawang rebon terdiri dari beberapa kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Segmentasi yang akan dibahas pada produk kue bawang rebon adalah segmentasi berdasarkan demografis. Dalam segmentasi demografis, dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kewarganegaraan. Variabel-variabel demografis merupakan dasar yang paling popular untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan.

a. Jenis Kelamin Pria dan wanita cenderung memiliki sikap dan perilaku yang berbeda tapi dalam hal mengkonsumsi makanan ringan ini tidak ada perbedaan, karena kue bawang rebon ini dikonsumsi untuk semua jenis kelamin. b. Penghasilan Segmentasi kue bawang rebon menurut penghasilan merupakan praktik lain yang bertahan lama. Karena penghasilan tidak selalu menjadi sasaran utama bagi pengkonsumsian kue bawang rebon tersebut. Karena harganya yang bisa dijangkau dari penghasilan terendah sampai penghasilan tertinggi sekalipun. c. Generasi Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal. Jadi dalam hal ini setiap generasi bebas mengkonsumsi kue bawang rebon tersebut. 5. Trend Perkembangan Pasar Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk jenis makanan yang unik. Melalui analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan

pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena apabila tingkat pendapatan masyarakat baik maka tingkat konsumsi dari masyarakat juga akan mengalami peningkatan. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis. Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis, dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapatkan pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan yang besar. 6. Proyeksi Penjualan Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari atau jam). Untuk perencanaan

strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 5 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya. Tahun Penjualan (Unit) 2013 57.600 2014 63.360 2015 69.696 2016 76.666 2017 84.332 Tabel 2.1: Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan Bulan Penjualan Pendapatan Januari 4.800 14.400 Februari 4.800 14.400 Maret 4.800 14.400 April 4.800 14.400 Mei 4.800 14.400 Juni 4.800 14.400 Juli 4.800 14.400 Agustus 4.800 14.400 September 4.800 14.400 Oktober 4.800 14.400 November 4.800 14.400 Desember 4.800 14.400

Jumlah 57.600 172.800 Tabel 2.2: Ramalan Penjualan Tahun 2013 7. Analisis Pesaing Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler (1997:399) yang terdiri atas: Produk (Product) Starategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan ataupun kebutuhan. Produk yang ditawarkan merupakan produk kue bawang yang memiliki rasa yang berbeda dari kue bawang lainnya yaitu rebon dan produk ini memiliki kualitas terbaik dan menyehatkan. Joewono (2005) menyatakan inovasi produk bisa dilakukan dalam banyak versi. Mulai dari sekedar ganti kemasan, menghadirkan produk dengan ukuran kemasan yang berbeda atau memasarkan produk yang sama sekali baru. Harga (Price) Starategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah namun tetap sehat dan rasa yang enak. Kotler (2000) mendefinisikan harga adalah jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah dari pada produk pesaing, karena

harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 3.000. Promosi (Promotion) Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara personal selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung kue bawang yang kita jual. Hal ini dilakukan agar konsumen lebih mudah dan cepat mengenal kue bawang rebon yang kita tawarkan. Sistem Distribusi (Placement) Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kue bawang rebon kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen. Menjual melalui retailer (Pedagang kecil) yang ada disekitar tempat jualan. Orang ( People) Orang merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap ramah, sopan dan bersahabat. Proses (Process) Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat

melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha di tuntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, rasa, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan. Bentuk Fisik (Physical Evidence) Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan terbuat dari kantong plastik yang ramah lingkungan. Ini akan menghemat ongkos produksi serta indikator kepedulian terhadap lingkungan. Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha kue bawang rebon ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat substitusi yakni usaha kue-kue basah dan usaha pisang goreng. E. Aspek Produksi 1. Bahan Baku dan Bahan Penolong Perencanaan bahan baku dan bahan penolong merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah supplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan dan persediaan bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari): No. Uraian Kebutuhan Perhari Biaya Jumlah Harga (Rupiah) 1 Tepung Terigu 6 Kg 7.000 42.000 2 Tepung Kanji 6 Kg 6.000 36.000

3 Bawang Merah 3 Kg 5.000 15.000 4 Bawang Putih ½ Kg 7.000 7.000 5 Udang Rebon 2 Kg 20.000 40.000 6 Telur 20 Butir 800 16.000 7 Daun Seledri ½ Kg 5.000 5.000 8 Minyak Makan 3 Liter 11.000 33.000 9 Plastik Kemasan 1,5 Kg 8.000 12.000 10 Bumbu 5 Bungkus 3.000 15.000 Total 221.000 Tabel 2.3: Bahan Baku dan Bahan Penolong 2. Proses Produksi Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam bentuk keterangan dari awal pemilihan bahan-bahan baku sampai kue bawang rebon siap untuk di bungkus. Setelah itu kue bawang rebon siap untuk di jual ke konsumen. Prosesnya sebagai berikut: Bahan Kue Bawang Rebon: 6 Kg Tepung Terigu 6 Kg Tepung Kanji 3 Kg Bawang Merah ½ Kg Bawang Putih 2 Kg Udang Rebon 20 Butir Telur

½ Kg Daun Seledri 3 L Minyak Makan 1 L Air 2 sdm Garam 10 Bungkus Masako Cara Membuat Kue Bawang Rebon a. Rebus bawang merah, bawang putih, udang rebon, daun seledri selama 20 menit. b. Blender bawang merah, bawang putih, udang rebon dan daun seledri yang sudah direbus sebelumnya hingga halus. c. Campurkan tepung terigu, tepung kanji, telur, dan bumbu. Aduk hingga adonan kalis. d. Ambil sedikit adonan, bulatkan dengan diameter ± 7 cm. e. Giling adonan dengan menggunakan ampia dan potong adonan. f. Goreng pada minyak panas hingga warna kuning kecoklatan, tiriskan, angkat. 3. Peralatan yang Dibutuhkan Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan. No. Nama Peralatan Jumlah Harga Jumlah Harga

1 Kompor Gas 1 350.000 350.000 2 Tabung Gas 1 100.000 100.000 3 Gas 1 75.000 75.000 4 Blender 1 150.000 150.000 5 Ampia 2 200.000 400.000 6 Kuali 2 50.000 100.000 7 Baskom 2 10.000 20.000 8 Pisau 2 15.000 30.000 9 Nampan 2 15.000 30.000 Total 1.255.000 Tabel 2.4 : Peralatan Produk 4. Sarana Penunjang Instalasi sarana penunjang berkitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet dan lain-lain. Jenis Biaya Jumlah Biaya 1. Listrik Rp 30.000 2. Air Rp 20.000 3. Telepon Rp 50.000 Total Biaya Sarana penunjang Rp 100.000 Tabel 2.5: Sarana Penunjang F. Analisis SDM

Usaha kue bawang rebon ini membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan/ skill yang berkualitas. Pekerja tetap yang dibutuhkan oleh perusahaan kue bawang rebon adalah 4 orang yang terdiri dari Pimpinan, Staf Pengembangan, Staf Pemasaran dan Staf Keuangan. Karena dalam usaha ini pemilik ini juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Pemilik usaha sangat membutuhkan para pekerja yang jujur, ramah, dan baik agar dapat menarik konsumen lebih banyak lagi untuk membeli kue bawang rebon tersebut. Dalam penerapan strategi organisasi, SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang ditetapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi serta jujur dan rajin bekerja. G. Rencana Pengembangan Pasar 1. Strategi Produksi Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk menarik lebih banyak lagi konsumen dan mempertahankan konsumen tersebut agar tidak memilih membeli jenis makanan ringan lain. Produk yang ditawarkan perusahaan ini pasti memiliki kendala dalam berubahnya selera pasar. Hal ini menjadi sorotan penting untuk terus berinovasi agar mempertahankan eksistensi produk yang dihasilkan. 2. Strategi Organisasi

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. 3. Strategi Pemasaran Pemasaran juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Marketing menjadi salah satu strategi yang dapat meningkatkan, mengembangkan, dan ekspansi perusahaan. Strategi marketing yang akan dilakukan untuk sementara ini adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur dan membagikannya kepada masyarakat umum. Agar kue bawang rebon yang dihasilkan lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat umum. 4. Strategi Keuangan Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat. Dengan pemanfaatan kas secara baik, akan meningkatkan perkembangan dan berekspansi dalam bidang usaha industri makanan ini. H. Analisis Keuangan Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni: a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No.SE 31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/ Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1991 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari program Pembninaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya. Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan

bantuan pinjaman untuk modal kerja/ pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Kue Bawang Rebon ini, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas biasa terjadi bahan pertimbangan kami, untuk lebih mengembangkan usaha ini. 1. Proyeksi Keuangan Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut: A. Sumber Pendanaan Uraian Persentase (%) Jumlah 1. Modal Sendiri 12.000.000 12.000.000 2. Pinjaman 0 0 Jumlah (1+2) 12.000.000 Tabel 2.6: Sumber Pendanaan B. Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi Uraian Jumlah Peralatan 1.255.000 Jumlah 1.255.000 Tabel 2.7: Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi

2. Analisis Break Even Point (BEP) BEP merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali. Untuk mengetahui berapa lama modal usaha Kue Bawang Rebon Krezio ini akan kembali, maka perhitungan BEP nya adalah: Estimasi dalam 1 bulan Quantity (240 x 20 hari) = 4.800 kemasan Total Fixed cost = 6.455.000 Total Variable Cost = 4.420.000 Penjualan = Quantity x Price = 4800 x 3.000 = 14.400.000 BEP = Total Fixed Cost Penjualan- Total Variable Cost = 6.455.000 14.400.000 4.420.000 = 0,64

3. Rencana Arus Kas RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) KUE BAWANG REBON KREZIO TAHUN 2013 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des A. PENERIMAAN Penjualan 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 Sub Total Penjualan 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 B. PENGELUARAN Pembelian Bahan Baku 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 Pembelian Peralatan 1.255 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Gaji Pimpinan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000

Gaji Karyawan 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 Listrik, Air, Telepon 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Biaya Pemasaran 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Biaya Transportasi 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 Sub Total Pengeluaran 11.025 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 C. SELISIH KAS 3.375 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 D. SALDO KAS AWAl 12.000 15.375 20.005 24.635 29.265 33.895 38.525 43.155 47.785 52.415 57.045 61.675 E. SALDO KAS AKHIR 15.375 20.005 24.635 29.265 33.895 38.525 43.155 47.785 52.415 57.045 61.675 66.305 Tabel 2.8: Rencana Arus kas

LAPORAN CASH OUTFLOW Jenis Biaya Jumlah Biaya/bulan Biaya/Tahun % 2014 2015 2016 2017 (Rp) (Rp) Naik (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Biaya Bahan Baku dan Penolong Seluruh Bahan Untuk 240 kemasan Total Biaya Bahan Baku dan Penolong Biaya Overhead 53.040.000 1% 58.344.000 64.178.400 70.596.240 77.655.864 53.040.000 58.344.000 64.178.400 70.596.240 77.655.864 Listrik dan Air 50.000 600.000 1% 660.000 726.000 798.600 878.460 Telepon 50.000 600.000 1% 660.000 726.000 798.600 878.460 Total Biaya Overhead 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 Biaya Tenaga Kerja Pimpinan 1 Orang 2.000.000 24.000.000 1% 26.400.000 29.040.000 31.944.000 35.138.400

Karyawan 3 Orang 3.000.000 36.000.000 1% 39.600.000 43.560.000 47.916.000 52.707.600 Total Tenaga Kerja 60.000.000 66.000.000 72.600.000 79.860.000 87.846.000 Total Cash Outflow 114.240.000 125.664.000 138.230.400 152.053.440 167.258.784 Tabel 2.9: Laporan Cash Outflow

PROYEKSI ARUS KAS 5 TAHUN KEDEPAN KUE BAWANG REBON KREZIO 2013-2017 URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 A. Cash Inflow (Penjualan) 172.800.000 190.080.000 209.088.000 229.996.800 252.996.480 B. Cash Out Flow 114.240.000 125.664.000 138.230.400 152.053.440 167.258.784 C. Arus Kas Bersih (A-B) 58.560.000 64.416.000 70.857.600 77.943.360 85.737.696 D. Saldo Kas Awal 12.000.000 70.560.000 134.976.000 205.833.600 283.776.960 E. Saldo Kas Akhir 70.560.000 134.976.000 205.833.600 283.776.960 369.514.656 Tabel 2.10: Proyeksi Arus Kas

I. Pemanfaatan IT Dalam meningkatkan produk kue bawang rebon pemilik usaha juga perlu memperhatikan pemanfaatan IT. Hal ini dilakukan agar kue bawang rebon dapat berkembang dengan cepat dan dapat mempertahankan produknya di lingkungan masyarakat. Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, informasi teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi acuan adalah sejauh mana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memeberi dampak terhadap strategi bisnis dan selalu terlibat berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis. Dalam pemanfaatan IT, kedepannya Kue Bawang Rebon Krezio akan menggunakan jaringan internet. Termasuk didalamnya situs jejaring sosial seperti facebook, twitter. Selain itu IT juga mempermudah dalam penyusunan rencana keuangan dan dapat meningkatkan komunikasi antara sesama pegawai. J. Analisis Resiko Usaha 1. Analisis Resiko Usaha a. Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. b. Dari segi keamanan, masih banyak ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini. c. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti banjir dan gempa.

d. Ketidaktersediaannya bahan baku dan bahan penolong untuk menghasilkan produk usaha. e. Munculnya usaha yang sama. f. Penurunan daya beli masyarakat. 2. Antisipasi Resiko Usaha a. Membuat riset terhadap konsumen apakah ada keluhan terhadap kue bawang rebon yang dibeli konsumen. b. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen mencari inovasi baru terhadap kue bawang rebon baik rasa maupun kemasan untuk mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif. c. Tetap melakukan promosi sehingga mendapat pelanggan baru. d. Memperluas saluran distribusi pemasaran.