1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Minuman ringan berkarbonasi atau soft drink banyak dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang dan pendidikan. Soft drink dalam bahasa sehari-hari dapat diartikan sebagai minuman ringan berkarbonasi. Minuman ringan berkarbonasi adalah minuman yang tidak mengandung alkohol (non-alkohol), namun mengandung asam salah satunya adalah asam bikarbonat, bahan pemanis, bahan perasa alami maupun buatan (Robert, 1986). Menurut Badra (2005) bahan makanan dengan ph rendah/asam berpengaruh terhadap kekasaran bahan komposit. Bahan restorasi komposit adalah bahan yang biasa digunakan untuk menggantikan struktur gigi yang hilang pada gigi anterior dan posterior. Komposit terdiri dari dua atau lebih campuran bahan. Masing-masing bahan memiliki kontribusi terhadap sifat resin komposit. Resin komposit pada bidang Kedokteran Gigi digunakan untuk berbagai macam aplikasi klinis, yaitu sebagai bahan tumpatan, luting agent dan sebagai bahan indirect restoration (Anusavice, 2004). Sifat mekanik bahan komposit dipengaruhi oleh kekasaran permukaan bahan tersebut sehingga mengakibatkan ketahanan bahan restorasi resin komposit turun dan mengalami abrasi yang lebih cepat. Kekasaran permukaan dan kekerasan resin komposit selain dipengaruhi oleh paparan bahan makanan/minuman dengan ph rendah serta obat kumur juga dengan karakteristik 1
2 bahan tersebut, yaitu jenis matrix organik, ukuran, komposisi, distribusi beban partikel (Badra, 2005). Zat-zat kimia yang secara terus menerus terpapar pada resin komposit akan mengakibatkan resin komposit tersebut mengalami keausan dan degradasi matriks (Lee SY et al., 1995). Polimer pada resin komposit mengandung ikatan yang tidak stabil, sehingga dapat dengan mudah terdegradasi pada ph rendah (asam). Proses degradasi inilah yang dapat menyebabkan terputusnya gugus metakrilat pada Bis-GMA sehingga terbentuk monomer sisa metil metakrilat (Lestari, 2003). Partikel asam bisa menyebabkan terjadinya degradasi dari komponen filler dan ini bergantung pada kerusakan filler matrix-bond (Mc Cabe dan Walls, 1988). Disamping itu, resin-based komposit rentan terhadap perlunakan asam organik dan berbagai makanan serta cairan konstituen (Wu, 1982; Asmussen, 1984). Berdasarkan penelitian Antony pada tahun 2004 menemukan adanya korelasi positif antara minuman berkarbonasi terhadap tingkat keparahan kerusakan gigi. Berdasarkan penelitian tersebut menyatakan bahwa minuman berkarbonasi dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Zat asam yang terkandung dalam minuman berkarbonasi yaitu asam fosfat dan asam sitrat bersifat asidogenik dan dapat mengakibatkan demineralisasi. Minuman ringan (Coca cola, Indonesia) merupakan minuman yang bersifat asam (ph<7) karena mempunyai ph 2,5 yang merupakan ph terendah.
3 Resin komposit baik yang mikrofil, hibrid maupun nanofil memiliki estetik yang baik yaitu meyerupai gigi asli. Ketahanan restorasi resin komposit tidak hanya dari faktor mekanis, namun tergantung pada faktor fisik dan biologis. Kekasaran permukaan restorasi resin komposit merupakan suatu hal yang penting bagi para peneliti dan praktisi, karena kekasaran permukaan berhubungan dengan retensi plak yang dapat menyebabkan inflamasi gingiva dan awal bermulanya karies (Wattanapayungkul, 2004). Adanya ketidaksempurnaan dalam resin komposit akibat minuman asam (Coca-cola, Indonesia) menyebabkan suatu kegagalan fungsi dan estetik. Hal ini tidak sesuai dengan hadist Rasulullah yang menyatakan : Sesungguhnya Allah itu Maha indah dan senang akan keindahan. (HR. Al-Bukhari). Penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh asam dari minuman berkarbonasi (Coca-cola, Indonesia) terhadap kekasaran permukaan resin komposit hibrid perlu dilakukan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas timbul permasalahan sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh minuman berkabonasi (Coca-cola, Indonesia) terhadap kekasaraan permukaan resin komposit hibrid dengan lama pemaparan 7 hari dan 14 hari dengan suhu 37 o C di dalam inkubator?
4 C. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang pernah dilakukan dan berhubungan dengan penelitian ini antara lain: 1. Keasaman Minuman Ringan Menurunkan Kekerasan Permukaan Gigi. Yang diterbitkan oleh Edhie Arif Prasetyo pada tahun 2005 dari fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga. Kesimpulan bahwa keasaman minuman (ph) yang kurang dari 7 atau bersifat asam dapat menurunkan kekerasan permukaan enamel gigi, selama perendaman 12 jam. Penelitian menggunakan sample 30 gigi premolar atas yang telah dicabut untuk perawatan ortodonsia yang diambil secara random kemudian ditanam dalam balok gips ukuran 2x3 cm. Kemudian direndam selama 30 menit, 60 menit, dan 120 menit, dan diukur menggunakan Mikro Vickers Hardness Tester. 2. Perbedaan kadar kalsium dalam saliva sebelum dan sesudah mengkonsumsi minuman ringan yang mengandung asam bikarbonat. Yang diterbitkan pada tahun 2005 oleh Muhamad ilyas dan M. Yusri dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hassanuddin. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kadar saliva sebelum dan sesudah mengkonsumsi minuman ringan yang mengandung asam bikarbonat, dan terjadi peningkatan kadar kasium dalam saliva mulai dari 5 menit sampai 20 menit sesudah mengkonsumsi minuman ringan yang mengandung asam
5 bikarbonat, kemudiann kadar kalsium menurun kembali atau menjadi normal kembali pada menit ke-25. D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh lama perendaman coca-cola selama 7 hari dan 14 hari terhadap kekasaran permukaan resin komposit hibrid. 2. Tujuan Khusus Mengetahui pengaruh perubahan secara klinis kekasaran permukaan resin komposit hibrid karena terpapar lama perendaman minuman berkarbonasi (Coca-cola, Indonesia). E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Menambah ilmu pengetahuan di bidang biomaterial kedokteran gigi dan sebagai salah satu syarat kelulusan sarjana kedokteran gigi. 2. Bagi Masyarakat Memberikan informasi mengenai pengaruh minuman berkarbonasi (Coca-cola, Indonesia) terhadap kekasaran permukaan resin komposit hibrid sebagai bahan restorasi gigi. 3. Bagi Ilmu Pengetahuan a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang kedokteran gigi.
6 b. Memberikan informasi ilmiah di bidang kedokteran gigi mengenai pengaruh minuman berkarbonasi (Coca-cola, Indonesia) terhadap kekasaran permukaan resin komposit.