BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan tuntutan hidup secara cepat berpengaruh terhadap pola makan. saat ini masyarakat lebih memilih makan siap saji yang umumnya rendah serat, tinggi lemak, tinggi gula dan mengandung banyak garam. Pola makan yang kurang sehat akan memicu penyakit seprti hipertensi, jantung, diabetes melitus, dan obesitas. Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah, misalnya : Angina Pektoris, Acute Myocard Infark (AMI), Hipertensi dan Stroke. Pada tahun 2008 di Kota Semarang kasus Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah terdiri dari Angina Pektoris 5.886 kasus, AMI 2.419 kasus, Hipertensi Esensial 92.145 kasus dan Stroke Hemoragik 3.493 kasus. Kasus-kasus penyakit jantung dan pembuluh darah banyak yang menyebabkan terjadinya kematian. Menurut data pendukung yang ada, angka kematian karena penyakit tidak menular tahun 2008 meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Urutan lima besar penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian yaitu hipertensi, diabetes mellitus non insulin hipertensi lain, stroke hemoragik asma bronkiale (Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2008). 1
Hipertensi saat ini menjadi The Silent Disease masyarakat modern. Hasil survey kesehatan yang dilakukan pada tahun 2001 oleh Departemen kesehatan, menunjukan perbandingan orang yang menderita penyakit hipertensi cukup tinggi, yaitu 56 orang dari 100 orang yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian(mortalitas). (sumber info: global network,2007) Gejala hipertensi pada umumnya tidak nyata sering sudah terlambat dan berkomplikasi barulah diketahui penyebab utamanya. Mereka yang menderita hipertensi mempunyai risiko besar bukan saja terhadap penyakit jantung tetapi juga terhadap penyakit lain seperti penyakit syaraf, ginjal, dan vaskuler (Anderson,2000 ). Kurangnya pengetahuan dalam konteks keluarga yang mempunyai masalah hipertensi termasuk anggota keluarga yang termasuk usia lanjut akan mengakibatkan tidak tepatnya penanganan yang dilakukan pada penderita, dan hal ini juga dapat mempengaruhi fungsi dan peran anggota keluarga. Pengobatan hipertensi memerlukan jangka waktu yang lama (seumur hidup) karena hipertensi hanya dapat di kurangi bukan dihilangkan. Dianjurkan agar upaya pananggulangan hipertensi dilakukan secara kontinue dan terus menerus. Disini peran perawat sangat penting untuk membantu pasien dalan merubah pola kebiasaan hidup keluarga, selain itu peran aktif dan dukungan keluarga sangat dibutuhkan demi keberhasilan klien. Faktor risiko untuk terjadinya hipertensi adalah umur, riwayat keluarga, asupan garam yang berlebihan, merokok dan obesitas (Le Mone, 2001). 2
Gaya hidup yang mempengaruhi tekanan darah adalah berat badan, diet gizi seimbang, olahraga teratur, mengurangi konsumsi garam. Jumlah garam yang berlebih dalam aliran darah menyebabkan tubuh menarik lebih banyak air dalam darah. Hal ini yang menyebabkan tekanan pada dinding pembuluh darah jadi naik. Akibatnya, jantung bekerja lebih keras. Berdasarkan dari hasil pengkajian keperawatan komunitas, keluhan lansia di Rw VIII kelurahan sambiroto sebesar (46.9%) mengalami hipertensi. Sementera untuk angka kejadian di wilayah puskesmas kedungmundu untuk lansia dengan hipretensi tahun 2009 (45,7%). Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk mengambil kasus Asuhan Keperawatan Keluarga Yang Mengalami Hipertensi Di Keluarga Tn R di RT 6 sambiroto Wilayah Kerja Puskesmas Kedung Mundu Kota Semarang B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mampu melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama. Hipertensi. 2. Tujuan Khusus a. Kelurga mampu mengenal masalah tentang penyakit hipertensi. b. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk penyakit 3
hipertensi. c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi. d. Keluarga mampu memelihara lingkungan atau memodifikasi lingkungan e. Keluarga mau menggunakan fasilitas kesehatan yang ada. C. Metode dan Teknik Penulisan Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, prioritas masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sedangkan teknik penulisan yang digunakan sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan penunjang sebagai acuan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan 2. Wawancara Wawancara dengan keluarga untuk memperoleh data-data, khususnya yang terkait dengan hipertensi dan tugas-tugas kesehatan serta fungsi kesehatan dalam keluaga sesuai dengan masalah yang dihadapi. 3. Observasi Yaitu dengan melakukan observasi, dengan cara mengamati perilaku dan kondisi lain, misalnya lingkungan yang berkaitan dengan faktor yang mungkin menyebabkan hipertensi atau lingkungan yang mungkin dapat 4
mengakibatkan kambuhnya pada penderita hipertensi. Observasi ini dilakukan secara partisipatif. 4. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik yang terkait denga hipertensi. D. Sistematika Penulisan Karya tulis ini ditulis dalam lima bab yang ditulis secara sistematis dan tiaptiap bab terdiri dari beberapa sub bab: BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode dan teknik serta sistematika penulisan BAB II : Konsep Dasar yang berisi pengertian, Anatomi dan Fisiologi, Etiologi/predisposisi, Patofisiologi, Manifestasi Klinik, Penatalaksanaan, Komplikasi, Pengkajian fokus, Pemeriksaan Penunjang, Fokus intervensi, dan Rasional BAB III : Tinjauan kasus yang berisi pengkajian, Diagnosa keperawatan, Intervensi keperawatan, Implementasi, dan Evaluasi. BAB IV : Pembahasan kasus yang merupakan pembanding antara teori dan kasus yang sesungguhnya. 5
BAB V : Penutup, yang mengemukakan simpulan dan saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pemikiran bersama untuk masa yang akan datang. Daftar Pustaka Lampiran 6