JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal

PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER

KUESIONER PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MATERI PENYULUHAN KB 1. Pengertian KB 2. Manfaat KB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB PASCA PERSALINAN. Disusun Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma sehingga dapat mencegah

Kontrasepsi Hormonal (PIL)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERCAKAPAN KONSELING ANTARA BIDAN DENGAN PASIEN TENTANG KB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke dalam rahim oleh

Keuntungan Nonkontrasepsi (cont)

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon akif estrogen/progesin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon akif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Istilah Kependudukan dan Keluarga Berencana (2011) yang

KONTRASEPSI. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB IMPLAN PADA PASANGAN USIA SUBUR. : Mahasiswa Jurusan Kebidanan Klaten

PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau. melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAYANAN KB DALAM RUANG LINGKUP KEBIDANAN KOMUNITAS

MODUL PENGAJARAN MENJAGA JARAK KEHAMILAN DAN MEMILIH ALAT KONTRASEPSI YANG TEPAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sangat diinginkan, mengatur interval antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga berencana merupakan upaya untuk mengatur jumlah anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik (DMPA) dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, 1999).

PERANAN SUAMI DALAM MEMBANGUN BAHTERA KELUARGA SAKINAH BERKUALITAS

Upaya meningkatkan pelayanan KB diusahakan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut World Health Organisation (WHO) Keluarga Berencana (KB)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah

BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan tindakan medis di Amerika Serikat dan Eropa sejak tahun 1960.

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2009).

A. Landasan Teori. 1. Pendidikan. a. Definisi Pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Suparlan Suhartono dalam Tim Pengembangan

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGABDIAN MASYARAKAT

KEPERAWATAN MATERNITAS II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE)

contoh kasus KB 2 Kasus Ny. Sasa umur 27 tahun P2 A1, anak terakhir umur 15 bulan, akseptor KB implant sejak 10 bulan yang lalu. Datang ke BPS dengan

Perdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan "Keluarga Berkualitas 2015" adalah keluarga yang bertaqwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak

SAP KELUARGA BERENCANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam keluarga. Keluarga Berencana memiki tujuan yang baik untuk memajukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi berasal dari bahasa lathin, persipere: menerima, perceptio:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE KONTRASEPSI. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tubektomi dapat berupa pengikatan dan pemotongan, dapat juga Tubektomi

PENINGKATAN PARTISIPASI PRIA DALAM BER-KB PEGANGAN BAGI KADER

Bab XIII. Keluarga Berencana. Manfaat KB /Keluarga Berencana. Keputusan mengikuti Keluarga Berencana. Pemilihan metode KB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akseptor Keluarga Barencana (KB) adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi (BKKBN, 2007)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi fertilitas. (Prawirohardjo, 2006) kehamilan dengan memakai kontrasepsi. (Mochtar, 1998)

BAB I PENDAHULUAN. jumlah anak dalam keluarga (WHO, 2009). Program KB tidak hanya

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002).

TANGGUNG JAWAB SUAMI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB DI KELUARGA. Suami yang ideal bagi keluarga muslim adalah suami yang bertaqwa

Medan, Maret 2014 Hormat saya,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Reproduksi dilaksanakan untuk memenuhi hak-hak reproduksi

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan pada umur kurang 15 tahun dan kehamilan pada umur remaja. Berencana merupakan upaya untuk mengatur jarak kelahiran anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagian dari pemeliharaan kesehatan komperhensif bukan lagi hal yang baru.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang membantu pasangan suami isteri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,

M etode P engendalian K elahiran

KESEHATAN REPRODUKSI* Oleh: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes**

LAMPIRAN I. A. Identitas Responden Mohon di isi sesuai jawaban anda: No. Responden 1. Nama Responden : 2. Alamat Responden : 3. Pendidikan Responden :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membantu pasangan suami isteri untuk, (1), Menghindari kelahiran yang tidak

Menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan berkb untuk Klien dan Bidan

BAB I PENDAHULUAN. dan progesteron dalam ovarium. Menopause alami ditegakkan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI (KELUARGA BERENCANA)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN MAL KONDOM AKDR TUBEKTOMI VASEKTOMI PIL INJEKSI IMPLAN

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN NON HORMONAL 1. Metode Amenore Laktasi (MAL) 2. Kondom 3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) 4. Kontrasepsi Mantap (Tubektomi dan Vasektomi) HORMONAL 1. Progestin: pil, injeksi dan implan 2. Kombinasi: pil dan injeksi Sumber: Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di Fasilitas Kesehatan

Metode Amenore Laktasi (MAL) Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan ataupun minuman apa pun lainnya. Syarat untuk dapat menggunakan: Menyusui secara penuh (full breast feeding), lebih efektif bila pemberian lebih dari 8 kali sehari Cara kerja: Penundaan/ penekanan ovulasi Efek samping: Tidak ada

KEUNTUNGAN METODE AMENORE LAKTASI (MAL) KEUNTUNGAN KONTRASEPSI Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pascapersalinan). Segera efektif. Tidak mengganggu senggama. Tidak ada efek samping secara sistemik. Tidak perlu pengawasan medis. Tidak perlu obat atau alat. Tidak biaya. KEUNTUNGAN NONKONTRASEPSI Untuk Bayi: Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan antibodi perlindungan lewat ASI) Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang optimal Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain atau formula, atau alat minum yang dipakai Untuk Ibu: Mengurangi pendarahan pascapersalinan Mengurangi risiko anemia Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi Sumber: Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi Ketiga 2011

KETERBATASAN METODE AMENORE LAKTASI (MAL) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan. Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial. Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan. Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS Sumber: Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi Ketiga 2011

KONDOM KONDOM Kondom merupakan selubung/sarung karet sebagai salah satu metode kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan dan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama Cara kerja: Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan. Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).

MANFAAT KONDOM MANFAAT KONTRASEPSI Efektif mencegah kehamilan bila digunakan dengan benar Tidak mengganggu produksi ASI Tidak mengganggu kesehatan klien Tidak mempunyai pengaruh sistemik Murah dan dapat dibeli secara umum Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda MANFAAT NONKONTRASEPSI Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada serviks) Mencegah penularan IMS, HIV Memberi dorongan kepada suami untuk ikit ber-kb Mencegah ejakulasi dini Saling berinteraksi sesama pasangan Mencegah imuno infertilitas

KETERBATASAN KONDOM Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual Malu membeli kondom di tempat umum Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) AKDR Alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri dari bahan plastik polietilena, ada yang dililit oleh tembaga dan ada yang tidak Cara kerja: Mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga pada AKDR menyebabkan reaksi inflamasi steril, toksik buat sperma sehingga tidak mampu untuk fertilisasi

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) KEUNTUNGAN Efektivitas tinggi, 99,2-99,4% ( 0,6 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama) Dapat efektif segera setelah pemasangan Metode jangka panjang Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat Tidak mempengaruhi hubungan sosial Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil Tidak ada efek samping hormonal Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi) Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir) Tidak ada interaksi dengan obat-obat Membantu mencegah kehamilan ektopik

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) KETERBATASAN Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan Diperlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvis Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri Klien harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian perempuan tidak mau melakukan ini.

KONTRASEPSI MANTAP (TUBEKTOMI & VASEKTOMI) TUBEKTOMI Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba falupii (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum WAKTU PENGGUNAAN 1. Idealnya dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan 2. Dapat dilakukan segera setelah persalinan atau setelah operasi sesar 3. Jika tidak dapat dikerjakan dalam 1 minggu setelah persalinan, ditunda 4-6 minggu.

MANFAAT DAN KETERBATASAN TUBEKTOMI MANFAAT Kontrasepsi Efektivitasnya tinggi 99,5% (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan) Tidak mempengaruhi proses menyusui Tidak bergantung pada faktor sanggama Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual Non Kontrasepsi Berkurangnya risiko kanker ovarium KETERBATASAN Harus dipertimbangkan sifat permanen kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi) Dilakukan oleh dokter yang terlatih

KONTRASEPSI MANTAP (TUBEKTOMI dan VASEKTOMI) VASEKTOMI Vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP) adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan cara mengoklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi JENIS 1) Insisi 2) Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) WAKTU Bisa dilakukan kapan saja

KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN VASEKTOMI KEUNTUNGAN KETERBATASAN Efektivitas tinggi 99,6-99,8% Sangat aman, tidak ditemukan efek samping jangka panjang Morbiditas dan mortalitas jarang Hanya sekali aplikasi dan efektif dalam jangka panjang Tinggi tingkat rasio efisiensi biaya dan lamanya penggunaan kontrasepsi Tidak efektif segera, WHO menyarankan kontrasepsi tambahan selama 3 bulan setelah prosedur (kurang lebih 20 kali ejakulasi) Teknik tanpa pisau merupakan pilihan mengurangi perdarahan dan nyeri dibandingkan teknik insisi

HORMONAL HORMON PROGESTIN Hormon Progestin adalah metode kontrasepsi dengan menggunakan progestin, yaitu bahan tiruan dari progesteron PIL INJEKSI/SUNTIKAN IMPLAN HORMON KOMBINASI Hormon Kombinasi adalah metode kontrasepsi dengan menggunakan kombinasi hormon mengandung hormon esterogen dan progesteron PIL INJEKSI/SUNTIKAN

HORMON PROGESTIN PIL PROGESTIN INJEKSI/SUNTIKAN IMPLAN

PIL PROGESTIN KEUNTUNGAN Efektif jika diminum setiap hari di waktu yang sama (0,05-5 kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama) Tidak diperlukan pemeriksaan panggul Tidak mempengaruhi ASI Tidak mengganggu hubungan seksual Kembalinya fertilitas segera jika pemakaian dihentikan Mudah digunakan dan nyaman Efek samping kecil KETERBATASAN Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar Risiko kehamilan ektopik, tetapi risiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil Efektifitas menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkulosis atau obat epilepsi Tidak mencegah IMS

INJEKSI/SUNTIKAN PROGESTIN KEUNTUNGAN Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama Pencegahan kehamilan jangka panjang Tidak berpengaruh pada hubungan suami isteri Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah Tidak mempengaruhi ASI Sedikit efek samping Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sicle cell) KETERBATASAN Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali sesuai jadwal suntikan) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut Tidak mencegah IMS Terlambatnya kembalinya kesuburan setelah penghentian pemakaian

IMPLAN Implan adalah alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung progestin yang dibungkus dalam kapsul silastik silikon polidimetri KEUNTUNGAN KONTRASEPSI Sangat efektif (kegagalan 0,2-1,0 kehamilan per 100 perempuan) Daya guna tinggi. Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun). Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam. Bebas dari pengaryh estrogen. Tidak mengganggu kegiatan sanggama. Tidak mengganggu ASI. KEUNTUNGAN NONKONTRASEPSI Menguranginyeri haid. Mengurangi jumlah darah haid. Mengurangi/memperbaiki anemia. Melindungi terjadinya kanker endometrium. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara. Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul. Menurunkan angka kejadian endometriosis.

KETERBATASAN KONTRASEPSI IMPLAN Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan. Tidak mencegah infeksi menular seksual Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan Efektivitas menurun bila menggunakan obat tuberkulosis atau obat epilepsi

PIL KOMBINASI KEUNTUNGAN Efektivitas yang tinggi (1 kehamilan per 100 perempuan dalam tahun pertama penggunaan) Risiko terhadap kesehatan sangat kecil Tidak mengganggu hubungan seksual Mudah dihentikan setiap saat Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat Dpat digunakan sejak usia remaja hingga menopause Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore atau akne KETERBATASAN Membosankan karena harus menggunakan nya setiap hari Tidak boleh diberikan kepada perempuan menyusui Tidak mencegah IMS

SUNTIKAN KOMBINASI KEUNTUNGAN KONTRASEPSI Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan) Risiko terhadap kesehatan kecil. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam. Efek samping sangat kecil. KEUNTUNGAN NONKONTRASEPSI Mengurangi jumlah perdarahan. Mengurangi nyeri saat haid. Mencegah anemia. Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium. Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium. Mencegah kehamilan ektopik. Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul. Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause.

KERUGIAN SUNTIKAN KOMBINASI Pola haid tidak teratur, perdarahan bercak atau perdarahan sela sampai 10 hari. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan. Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obatobat epilepsi (Fenitoin dan Barbiturat) atau obat tuberculosis (Rifampisin). Penambahan barat badan. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.