SAP KELUARGA BERENCANA
|
|
- Handoko Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SAP KELUARGA BERENCANA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan Disusun oleh: 1. ANNISA RAHMATIAH P FEBRITA LAYSA S. P RETNO TRI W. P VINDA ASTRI P. P KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN 2013
2 BAB I ANALISA SUMBER BELAJAR A. Pendahuluan Di daerah Sukaanak,Sleman Yogyakarta didominasi oleh pasangan usia subur dan juga balita. Angka kelahiran bayi pun cukup tinggi. Dari semua pasangan usia subur tersebut, 87% masih belum mengetahui tentang pemilihan tepat alat kontrasepsi sebagai program KB. Salah satunya adalah pasangan keluarga X. Pasangan tersebut sudah memiliki enam orang anak. B. Predispocing factors ( Faktor pencetus ) 1. Riwayat kesehatan Keluarga X terdiri dari Bapak X berusia 37 Tahun, Ibu Y berusia 35 tahun. Anak tertua memiliki usia 13 tahun, dan anak terakhir berusia 1 tahun. Jarak kelahiran anak antara satu dengan yang lain adalah satu sampai dua tahun. Ibu Y sudah pernah menggunakan salah satu pilihan alat kontrasepsi untuk melaksanakan program KB nya dengan cara minum pil KB, namun tetap saja masih gagal. Karena ibu Y tidak teratur dalam mengonsumsi pil KB tersebut. Dia sudah mengonsumsi pil KB sejak mempunyai anak yang ke empat sampai anak nya yang ke enam. Ibu Y masih berpendapat bahwa apabila dia punya banyak anak, maka akan banyak pula rezekinya. 2. Kondisi fisik Ibu Y memiliki lama menstruasi 7 hari, siklus menstruasi tidak teratur tiap bulan, tidak mempunyai varises, tekanan darah 110/80 mmhg. 3. Motivasi belajar Dengan banyaknya anak yang dipunyai, Keluarga X ingin lebih mengetahui secara dalam tentang efek samping dan kontra indikasi penggunaan alat kontrasepsi. 4. Kesiapan belajar Bapak X bekerja sebagai wiraswasta setiap pukul WIB sedangkan Ibu Y hanya sebagai ibu rumah tangga. 5. Kemampuan membaca
3 Pendidikan terakhir Bapak X adalah SMA sedangkan Ibu Y adalah SMP. Sehingga pasangan Bapak X dan Ibu Y sudah bisa dalam melakukan baca dan tulis. C. Enabling Factors ( Faktor pemungkin ). Tersedianya set KB dan juga leaflet KB di puskesmas terdekat. Para tenaga penyuluh minimal berpendidikan D3 dan siap untuk melakukan penyuluhan, D. Reinforcing Factors ( Faktor penguat ) Adanya dukungan dari keluarga seperti anak-anaknya. Suami pun mendukung istrinya untuk melakukan KB dan menerapkan alat kontrasepsi yang aman, begitu pula sebaliknya. Keluarga bapak X dan ibu Y juga mendukung dan merasa senang untuk meminjamkan salah satu ruang di rumahnya untuk tempat melaksanakan penyuluhan. Petugas kesehatan setempat kurang dalam melaksanakan penyuluhan tentang KB khususnya tentang alat-alat kontrasepsi, karena menurut keterangan ibu Y petugas kesehatan setempat hanya menyuluh tentang alat kontrasepsi hanya sekali selama ini. E. Analisa Data DATA PENYEBAB MASALAH DO : 1. TD = 110/80 mmhg 2. Klien mempunyai 6 orang anak DS : Kurang pengetahuan tentang efek samping dan kontraindikasi alat kontrasepsi KB Informasi yang tidak adekuat Ibu X mengatakan : 1. Banyak anak banyak rezeki 2. Mempunyai siklus menstruasi yang tidak teratur 3. Pendidikan terakhir, SMP 4. Seorang ibu rumah tangga
4 5. Ingin mengetahui alat dan cara menggunakan alat kontrasepsi yang aman 6. Lama menstruasi = 7 hari 7. Pernah mencoba alat kontrasepsi pil KB 8. Ingin lebih mengetahui secara dalam tentang efek samping dan kontra indikasi penggunaan alat kontrasepsi. F. Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang efek samping dan kontraindikasi alat kontrasepsi KB berhubungan dengan informasi yang tidak adekuat G. Perencanaan : Berkaitan Diagnose Keperawatan diatas masalah : Kurang pengetahuan tentang efek samping dan kontraindikasi alat kontrasepsi KB berhubungan dengan informasi yang tidak adekuat. Akan dilakukan Penyuluhan Kesehatan dengan topik / Pokok bahasan : Keluarga Berencana
5 BAB II SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik/Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sasaran Hari,Tanggal Penyuluh/Promotor : Keluarga Berencana : Penggunaan Alat Kontrasepsi : Pasangan usia subur (PUS) keluarga X : Minggu, 29 September : Retno Tri Wuryani A. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x 30 menit diharapkan pasangan usia subur keluarga X mampu menjadi aseptor KB B. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x30 menit pasangan usia subur keluarga X mampu : 1. Mampu menjelaskan pengertian KB 2. Mampu menjelaskan tujuan penggunaan alat kontrasepsi 3. Menyebutkan macam-macam alat kontrasepsi 4. Mampu menjelaskan cara kerja, efek samping dan kontra indikasi dari salah satu alat kontrasepsi 5. Mampu memilih dan menggunakan salah satu alat kontrasepsi yang aman dan tepat C. Materi Materi penyuluhan meliputi (terlampir) : 1. Pengertian KB 2. Macam alat kontrasepsi 3. Cara Kerja 4. Efek samping 5. Kontraindikasi alat kontrasepsi
6 D. Metode Penyuluhan Ceramah, peragaan dan tanya jawab E. Media dan alat 1. Leaflet tentang macam, efek samping dan kontraindikasi alat kontrasepsi 2. Lembar balik berisi gambar organ reproduksi dan sterilisasi organ reproduksi 3. Alat peraga meliputi pil KB, kondom, IUD, implant, peraga alat kelamin pria dsb 4. Kursi 3 buah 5. Meja satu buah F. Alokasi Waktu Hari, tanggal : Minggu, 29 September 2013 Pukul : WIB NO KEGIATAN WAKTU 1 Pembukan 5 menit a. Salam pembuka b. Penjelasan tujuan c. Kontrak waktu 2 Pemaparan materi: 20 menit 1. Ceramah 1) Pengertian KB 2) Tujuan penggunaan alat kontrasepsi 3) Jenis-jenis alat kontrasepsi 4) Cara kerja, efek samping dan kontraindikasi dari jenis-jenis alat kontrasepsi 2. Demonstrasi 3. Diskusi 4. Merangkum 5. Evaluasi 3 Penutup 1. Penyampaian rencana tindak lanjut 2. Salam penutup 5 menit
7 G. Setting Tempat : Ruang tamu kediaman pasangan keluarga X H. Evaluasi : NO ASPEK WAKTU METODE ALAT EVALUATOR 1 Kognitif Tanya jawab Daftar pertanyaan Retno Tri w. 2 Sikap wawancara Daftar wawancara Retno Tri W. 2 Psikomotorik Observasi Kartu KB Retno Tri W. Retno Tri W.
8 I. Daftar pertanyaan 1. Pertanyaan a. Apa itu KB? b. Apakah tujuan penggunaan alat kontrasepsi? c. Sebutkan paling sedikit 3 dari 5 macam alat kontasepsi! d. Jelaskan cara kerja, efek samping dan kontraindikasi salah satu alat kontrasepsi yang telah dijelaskan tadi! 2. Jawaban a. KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujutkan keluarga yang berkualitas. b. Tujuan penggunaan alat kontrasepsi adalah Untuk menunda kehamilan, menjarangkan anak, serta mengakhiri kesuburan. tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju pertumbuhan penduduk di ikuti dengan menurunnya angka kelahiran c. IUD, Pil KB,KB suntik,implan dan kondom. d. Implant : 1) Cara Kerja : a) Menekan ovulasi b) Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma. c) Mengganggu proses pembentukan lapisan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi. 2) Efek Samping : a) Perdarahan bercak ringan b) Amenore c) Ekspulsi (lepasnya batang implant dari tempat pemasangan) d) Infeksi pada daerah pemasangan e) Perubahan berat badan 3) Kontraindikasi : a) Hamil atau dicurigai hamil
9 b) Ibu yang sedang menyusui. c) Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya. d) Kanker payudara atau riwayat kanker payudara. e) Penyakit mioma uteri f) Penyakit dengan gangguan toleransi glukosa g) Penyakit hati, stroke, jantung, yang menggunakan obat untuk epilepsi atau TBC. J. Daftar Wawancara 1. Menurut ibu alat kontrasepsi apa yang cocok untuk ibu gunakan? 2. Apakah ibu sudah menggunakan alat kontrasepsi tersebut? 3. Apakah suami ibu setuju kalau ibu menggunakan kontrasepsi tersebut? 4. Apakah ibu sudah memiliki kartu KB? 5. Apa selama ini sudah ada masalah atau efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi tersebut? 6. Apakah ibu rutin untuk mengontrol di puskemas atau dirumah sakit? K. Kartu KB
10 LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN A. Pengertian KB Keluarga Berencana menurut World Health Organization (WHO) Expert Commite (1970) dalam Suratun dkk (2008) adalah suatu tindakan yang membantu individu atau pasangan suami untuk: 1. Mendapatkan objektif-objektif tertentu 2. Menghindari kehamilan yang tidak diinginkan 3. Mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan 4. Mengatur interval diantara kehamilan 5. Mengontrol waktu kelahiran dalam hubungan dengan suami istri 6. Menentukan jumlah anak dalam keluarga KB menurut Undang-undang (UU) No. 52 tahun 2009 pasal 1 (8) dalam Arum dan Sujiatini (2009) tentang perkembangan dan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtra adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujutkan keluarga yang berkualitas. B. Tujuan penggunaan alat kontrasepsi Untuk menunda kehamilan, menjarangkan anak, serta mengakhiri kesuburan. tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju pertumbuhan penduduk di ikuti dengan menurunnya angka kelahiran (Hanafie, 2002). C. Jenis jenis Alat kontasepsi 1. IUD a. Cara Kerja : 1) Menghambat kemampuan spermatozoa untuk masuk kedalam saluran tuba. 2) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri. 3) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
11 4) Memungkinkan mencegah inplantasi ovum keuterus. b. Efek Samping : 1) Sebagian besar efek samping tidak berbahaya (bukan tanda-tanda penyakit, akan tetapi tubuh perlu waktu untuk menyesuaikan. 2) Setelah pemasangan dapat terjadi kram. 3) Terdapat flek dalam beberapa minggu. 4) Haid lebih lama dan lebih banyak. 5) Bercak atau flek diantara masa haid. 6) Terjadi kram atau nyeri selama haid. 7) Sekret vagina lebih banyak. c. Kontraindikasi : 1) Kemungkinan hamil. 2) Baru saja melahirkan (2 28 hari pasca persalinan). 3) Mestruasi yang tak biasa. 4) Memiliki resiko IMS (termasuk HIV). 5) Inveksi atau masalah dengan organ kewanitaan seperti penyakit radang panggul dalam 3 bulan terakhir, inveksi setelah melahirkan atau keguguran, dan kanker pada organ kewanitaan. 6) Diketahui menderita TBC pelvic. 7) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm. 2. Pil KB a. Cara Kerja : 1) Menekan ovulasi 2) Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma. 3) Mencegah inflantasi sel telur. 4) Pergerakan tuba terganggu sehingga perjalanan sel telur terganggu pula. b. Efek Samping : 1) Dapat terjadi bercak-bercak darah diantara masa haid pada pemakaian tiga bulan pertama. 2) Amenore 3) Pusing, mual pada minggu pemakaian. 4) Air susu berkurang untuk yang menggunakan pil KB 5) Perubahan berat badan 6) Flek hitam pada muka
12 c. Kontraindikasi : 1) Hamil atau dicurigai hamil 2) Tidak diminum bagi mereka yang menderita penyakit hati, tumor, jantung, varises, darah tinggi lebih dari 180/110 mmhg, kanker payudara, perokok dengan usia lebih dari 35 tahun, stroke, kencing manis lebih dari 20 tahun, gangguan pembekuan darah. 3) Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya. 4) Migren atau sakit kepala sebelah. 3. KB Suntik a. Cara Kerja : 1) Menekan ovulasi 2) Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma 3) Menipiskan endometrium atau selaput lendir sehingga tidak siap untuk kehamilan. 4) Menghambat transportasi sel telur yang telah dibuahi oleh tuba. b. Efek Samping : 1) Pusing, mual 2) Menstruasi kadang tidak keluar selama 3 bulan pertama 3) Kadang perdarahan lebih banyak pada saat menstruasi 4) Perubahan berat badan c. Kontraindikasi : 1) Hamil atau dicurigai hamil 2) Riwayat kanker payudara 3) Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya. 4) Menderita penyakit jantung, hepatitis, darah tinggi, kencing manis. 5) Sedang menyusui atau kurang dari 6 minggu setelah melahirkan. 6) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala. 7) Wanita usia lebih dari 35 tahun yang merokok. 4. Implan a. Cara Kerja : 1) Menekan ovulasi 2) Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma. 3) Mengganggu proses pembentukan lapisan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.
13 b. Efek Samping : 1) Perdarahan bercak ringan 2) Amenore 3) Ekspulsi (lepasnya batang implant dari tempat pemasangan) 4) Infeksi pada daerah pemasangan 5) Perubahan berat badan c. Kontraindikasi : 1) Hamil atau dicurigai hamil 2) Ibu yang sedang menyusui. 3) Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya. 4) Kanker payudara atau riwayat kanker payudara. 5) Penyakit mioma uteri 6) Penyakit dengan gangguan toleransi glukosa 7) Penyakit hati, stroke, jantung, yang menggunakan obat untuk epilepsi atau TBC. 5. Kondom a. Cara Kerja : 1) Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan. 2) Mencegah penularan mikoroorganisme dari satu pasangan ke pasangan yang lain. b. Efek Samping : 1) Alergi terhadap lateks atau pelumas atau permisida yang dipakai atau ada di kondom 2) Kondom rusak atau diperkirakan bocor 3) Kondom bocor atau dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan 4) Mengurangi kenikmatan seksual
14 DAFTAR PUSTAKA Hanafi, Buku Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Penerbit Pustaka Sinar. Harapan Jakarta. J. Leveno, Kenneth. Dkk Obstetri Williams. Jakarta: EGC Pearce, Evelyn C Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum Sujiatini, Arum Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta:Mitra Cendikia. Suratun dkk, Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Trans Info Media. Jakarta Zury Keluarga Berencana. Diunduh tanggal 27 September infoseputarilmukebidanan-zury.blogspot.com
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Gerakan Keluarga Berencana 1. Keluarga Berencana (KB) Keluarga Berencana merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk.
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN EFEKTIFITAS KIE MELALUI CERAMAH BOOKLET DAN POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SUB PPKBD (KADER) TENTANG PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI KOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN
Lebih terperinciUpaya meningkatkan pelayanan KB diusahakan dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Berencana (KB) Menurut WHO pengertian keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif tertentu, menghindari
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kontrasepi Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga berencana telah menjadi salah satu sejarah keberhasilan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga berencana telah menjadi salah satu sejarah keberhasilan dan telah diterapkan sejak tahun 1970 dalam rangka upaya pengendalian jumlah penduduk. Ledakan penduduk
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN KB IMPLAN PADA PASANGAN USIA SUBUR. : Mahasiswa Jurusan Kebidanan Klaten
SATUAN ACARA PENYULUHAN KB IMPLAN PADA PASANGAN USIA SUBUR Pokok Bahasan Sub Bahasan Penyuluh : Keluarga Berencana : KB : Mahasiswa Jurusan Kebidanan Klaten Hari Tanggal : Waktu : Tempat : Sasaran : TUJUAN
Lebih terperinciKontrasepsi Hormonal (PIL)
Kontrasepsi Hormonal (PIL) A.KONTRASEPSI HORMONAL Adalah: kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron Bentuk kontrasepsi hormonal, antara lain: 1. Kontrasepsi oral 2. Kontrasepsi suntik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik (DMPA) dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, 1999).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teori 1. Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik (DMPA) a. Pengertian 1) Kontrasepsi Kontrasepsi atau anti kontrasepsi (Conseption Control) adalah cara untuk mencegah terjadinya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke dalam rahim oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat yang terbuat dari bahan yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Keluarga Berencana Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian KB MOW b. Prinsip KB MOW c. Syarat Melakukan KB MOW d. Waktu Pelaksanaan KB MOW e. Kontraindikasi KB MOW
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
Lebih terperinciPERCAKAPAN KONSELING ANTARA BIDAN DENGAN PASIEN TENTANG KB
PERCAKAPAN KONSELING ANTARA BIDAN DENGAN PASIEN TENTANG KB Action 1 Rina : Assalamualaikum wr wb. Masy. : walaikum salam wr wb. Rina : bapak ibu bagaimana kabarnya hari ini? Terima kasih sudah meluangkan
Lebih terperinciJENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI
JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN MAL KONDOM AKDR TUBEKTOMI VASEKTOMI PIL INJEKSI IMPLAN JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN NON HORMONAL 1. Metode Amenore Laktasi (MAL) 2. Kondom 3. Alat Kontrasepsi Dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Keluarga Berencana a. Pengertian Keluarga Berencana merupakan suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan (Knowledge) 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu, ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan pada suatu objek tertentu. Penginderaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keluarga Berencana a. Pengertian 1) Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Hanafi Winkjosastro, 2007). Kontrasepsi adalah
Lebih terperinciPENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER
PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER Buku informasi alat kontrasepsi pegangan untuk kader diperuntukkan bagi kader PPKBD dan Sub PPKBD atau Posyandu yang dipelajari secara berdampingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Reproduksi dilaksanakan untuk memenuhi hak-hak reproduksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Keluarga Berencana lebih dari dua dasa warsa terakhir ini menjadi fokus utama program kependidikan di Indonesia. Program KB dan Kesehatan Reproduksi dilaksanakan
Lebih terperincicontoh kasus KB 2 Kasus Ny. Sasa umur 27 tahun P2 A1, anak terakhir umur 15 bulan, akseptor KB implant sejak 10 bulan yang lalu. Datang ke BPS dengan
contoh kasus KB 2 Kasus Ny. Sasa umur 27 tahun P2 A1, anak terakhir umur 15 bulan, akseptor KB implant sejak 10 bulan yang lalu. Datang ke BPS dengan keluhan selama 3 bulan terakhir mengalami perdarahan
Lebih terperinciPerdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan
BAB XXII Perdarahan dari Vagina yang tidak normal Beberapa masalah terkait dengan menstruasi Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan Perdarahan setelah aborsi atau keguguran Perdarahan setelah
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN KB PASCA PERSALINAN. Disusun Oleh :
SATUAN ACARA PENYULUHAN KB PASCA PERSALINAN Disusun Oleh : Annisatus Sholehah (011112022) Mirantika Rakhmaditya (011112025) I Gusti Ayu Vedadhyanti W.R (011112039) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan (Knowledge) 2.1.1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma baru Program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut
BAB XXI Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah Nyeri perut hebat yang mendadak Jenis nyeri perut Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut 460 Bab ini membahas berbagai jenis nyeri di perut bawah (di bawah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontrasepsi Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Petugas Kesehatan 1. Pengertian Peran adalah suatu yang diharapkan dari seseorang dalam situasi sosial tertentu agar memenuhi harapan. (Setiadi, 2008). Peran petugas kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah di dunia yang sedang berkembang sudah terbukti dengan jelas, kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap mortalitas
Lebih terperinciMATERI PENYULUHAN KB 1. Pengertian KB 2. Manfaat KB
MATERI PENYULUHAN KB 1. Pengertian KB Suatu upaya menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi (Sulistyawati,2013) 2. Manfaat KB a. Untuk ibu : dengan jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) (1970, dalam Suratun, 2008)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organization) (1970, dalam Suratun, 2008) mengatakan bahwa program keluarga berencana merupakan suatu tindakan yang membantu pasangan suami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kontrasepsi 2.1.1 Defenisi Kontrasepsi Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jiwa dari jumlah penduduk tahun 2000 sebanyak 205,8 juta jiwa.pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Indonesia terus meningkat. Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15 % hingga 2,49% pertahun. (Sujiyatini, dkk. 2011; 3).Jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau. melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Kontrasepsi 2.1.1 Pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang
Lebih terperinciPENGERTIAN KELUARGA BERENCANA
1. DATANG KE BALAI PENYULUH KB DI MASING-MASING KECAMATAN TEMUI PETUGAS PENYULUH KB ATAU PEMBANTU PENYULUH KB DESA ATAU LANGSUNG KE TEMPAT PELAYAN KESEHATAN/PUSKESMAS/RUMAH SAKIT 2. PILIH KONTRASEPSI YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (Murdiyanti, 2007). mempunyai visi Keluarga Berkualitas tahun Keluarga berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara baik negara maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Primatex CO Indonesia Batang, yang merupakan pabrik pembuatan kain. Hasil produksi biasanya dipasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keadaan stagnan yang ditandai dengan tidak meningkatnya beberapa indikator
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia mengalami suatu keadaan stagnan yang ditandai dengan tidak meningkatnya beberapa indikator pelayanan KB yaitu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi berasal dari bahasa lathin, persipere: menerima, perceptio:
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Definisi Persepsi berasal dari bahasa lathin, persipere: menerima, perceptio: pengumpulan, penerimaan, pandangan, dan pengertian. Persepsi adalah kesadaran intuitif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program KB 2.1.1 Sejarah Program KB di Indonesia Sesungguhnya keluarga berencana bukanlah hal baru, karena menurut catatancatatan dan tulisan-tulisan yang berasal dari Mesir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak permasalahan salah satunya adalah gangguan haid, gangguan haid ini mempunyai manifestasi klinis yang bermacam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengertian fertilitas Fertilitas merupakan hasil reproduksi nyata dari seorang atau sekelompok wanita, sedangkan dalam bidang demografi fertilitas adalah suatu
Lebih terperinciMedan, Maret 2014 Hormat saya,
Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Fithri Hervianti NIM :101101131 No.Hp : 082376071573 Alamat : Fakultas Keperawatan USU Medan Adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontrasepsi Implant 1. Pengertian Kontrasepsi Implant Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002). Implant adalah suatu alat kontrasepsi
Lebih terperinciPELAYANAN KB DALAM RUANG LINGKUP KEBIDANAN KOMUNITAS
PELAYANAN KB DALAM RUANG LINGKUP KEBIDANAN KOMUNITAS 3.1. Penyuluhan KB Sebelum pemberian metode kontrasepsi, misalnya pil, suntik, atau AKDR terlebih dahulu menentukan apakah ada keadaan yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan "Keluarga Berkualitas 2015" adalah keluarga yang bertaqwa
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam sektor kependudukan dan pembangunan keluarga berkualitas, pemerintah menggelar program keluarga berencana KB dengan paradigma baru program keluarga berencana Nasional
Lebih terperinciPil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon akif estrogen/progesin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon akif.
Pil kombinasi Dalam satu pil terdapat baik estrogen maupun progesteron sinteik. Pil diminum seiap hari selama iga minggu diikui dengan satu minggu tanpa pil atau plasebo. Estrogennya adalah einil estradiol
Lebih terperinciAkseptor Keluarga Barencana (KB) adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi (BKKBN, 2007)
Akseptor Keluarga Berencana 1. Pengertian Akseptor Keluarga Barencana (KB) adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi (BKKBN, 2007) 2. Jenis-jenis Akseptor KB a.
Lebih terperinciPROFIL PENGGUNAAN KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR ( PUS ) DI WILAYAH KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI
PROFIL PENGGUNAAN KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR ( PUS ) DI WILAYAH KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI OLEH : ANGGUN PRIBADI K 100020209 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciKONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE)
1. Pengertian KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE) Kontrasepsi injeksi adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi suntikan di Indonesia semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghambat pengeluaran folicel stimulating hormon dan leitenizing hormon. sehingga proses konsepsi terhambat (Manuaba, 2002).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesteron,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini telah diketahui banyak metode dan alat kontrasepsi meliputi suntik, pil, IUD, implan, kontap dan kondom. Metode KB suntik merupakan salah satu metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan berbagai. masalah. Masalah utama yang dihadapi di Indonesia adalah dibidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan berbagai masalah. Masalah utama yang dihadapi di Indonesia adalah dibidang kependudukan yang masih tingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga berencana merupakan upaya untuk mengatur jumlah anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Keluarga berencana merupakan upaya untuk mengatur jumlah anak atau mengatur jarak kelahiran anak serta dapat menanggulangi masalah kemandulan, selain itu keluarga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Keluarga Berencana a. Pengertian Menurut World Health Organization (WHO) Keluarga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat :
SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : Menyatakan bersedia mengisi kuesioner untuk kepentingan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul Gambaran Pengetahuan,
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN KONTRASEPSI GUNA MENINGKATKAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR DI RT 05 TLOGO, KASIHAN, BANTUL, YOGYAKARTA DIUSULKAN OLEH:
Lebih terperinciKELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI I. Pendahuluan Salah satu tujuan dari membentuk keluarga agar mempunyai keturunan yang sehat jasmani dan rohani. Orang tua menginginkan anaknya sehat jasmani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan Negara (Irianto, 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara berkembang dengan jumlah peningkatan penduduk yang tinggi, dengan laju pertumbuhan sebesar 1,49 persen per tahun. Pertumbuhan penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya laju pertumbuhan penduduk yang terjadi merupakan suatu permasalahan yang dihadapi Indonesia, maka diperlukan perhatian serta penanganan yang sungguh sungguh
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keluarga Berencana 2.1.1. Defenisi Keluarga Berencana (KB) Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Kontrasepsi 1. Definisi Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunakan kontrasepsi
Lebih terperinciBab XIII. Keluarga Berencana. Manfaat KB /Keluarga Berencana. Keputusan mengikuti Keluarga Berencana. Pemilihan metode KB
Bab XIII Keluarga Berencana Manfaat KB /Keluarga Berencana Keputusan mengikuti Keluarga Berencana Pemilihan metode KB Metode KB yang menghalangi konsepsi Metode KB hormonal Metode IUD Metode KB Alamiah
Lebih terperinciGAMBARAN MENSTRUASI IBU PADA AKSEPTOR ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK KOMBINASI DI RB MEDIKA JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI
GAMBARAN MENSTRUASI IBU PADA AKSEPTOR ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK KOMBINASI DI RB MEDIKA JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMAKAIAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG () PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN SUNGGAL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keluarga Berencana Keluarga berencana (KB) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sangat diinginkan, mengatur interval antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Keluarga Berencana 1.1. Definisi Keluarga Berencana Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15% pertahun hingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu:
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN DI BANGSAL CEMPAKA RSUD WATES INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
SATUAN ACARA PENYULUHAN DI BANGSAL CEMPAKA RSUD WATES INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Keperawatan Anak II Disusun oleh : Maizan Rahmatina Putri Pamungkasari Vinda Astri
Lebih terperinciA. Landasan Teori. 1. Pendidikan. a. Definisi Pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Suparlan Suhartono dalam Tim Pengembangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendidikan a. Definisi Pendidikan Menurut Suparlan Suhartono dalam Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, pendidikan merupakan sistem proses menuju pendewasaan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut World Health Organisation (WHO) Keluarga Berencana (KB)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontrasepsi 1. Pengertian Menurut World Health Organisation (WHO) Keluarga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk menentukan jumlah
Lebih terperinciKEPERAWATAN MATERNITAS II
KEPERAWATAN MATERNITAS II SATUAN ACARA PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN ALAT KONTRASEPSI Disusun Oleh: Qoys M. Iqbal A 109104000016 Qurratu A yun 109104000020 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondom, suntikan, pil KB, susuk KB atau implan, intrauterine device (IUD),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 tercatat 237.641.326 jiwa dengan laju pertumbuhan 1.49 persen pertahun (BPS, 2010). Upaya untuk mengatasi ledakan jumlah
Lebih terperinciPERANAN SUAMI DALAM MEMBANGUN BAHTERA KELUARGA SAKINAH BERKUALITAS
Suami mempunyai tanggung jawab yang berat. PERANAN SUAMI DALAM MEMBANGUN BAHTERA KELUARGA SAKINAH BERKUALITAS Suami bertanggung jawab secara sosial, moral dan ekonomi menyangkut : Pencari Nafkah Pelindung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keluarga Berencana 2.1.1 Pengertian Menurut WHO (1970), keluarga berencana adalah program yang bertujuan membantu pasangan suami istri untuk, (1) Menghindari kelahiran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh semua negara baik negara maju maupun negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Mendapatkan objektif-objektif tertentu. b. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keluarga Berencana 1. Pengertian KB (Keluarga Berencana) Menurut WHO [World Health Organization] Expert Committe 1970) Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Berencana Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan cara memberi nasehat perkawinan pengobatan kemandulan, dan penjarangan kelahiran.
Lebih terperinciLAMPIRAN I. A. Identitas Responden Mohon di isi sesuai jawaban anda: No. Responden 1. Nama Responden : 2. Alamat Responden : 3. Pendidikan Responden :
LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN Hubungan Akses KB Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Hormonal dan Non Hormonal Pada Akseptor KB Aktif Di Wilayah Kerja Puskesmas Kec.Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai 13 September 1994 di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma sehingga dapat mencegah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah cara untuk menghindari/mencegah terjadinya kehamilan akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma sehingga dapat mencegah terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak kehamilan. terbentuknya keluarga kecil yang berkualitas (BkkbN, 2013)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, keluarga berencana adalah upaya untuk mewujudkan penduduk tumbuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Berencana 2.1.1 Pengertian Keluarga Berencana Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997 Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kontrasepsi 2.1.1 Definisi Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah dan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan.
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis Empat Pilar Safe Motherhood.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara berkembang dengan peningkatan penduduk yang tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki tercatat sebanyak 119.630.913
Lebih terperinciKONTRASEPSI. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
KONTRASEPSI Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang World Health Statistic 2013 menyatakan bahwa WUS Indonesia
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Statistic 2013 menyatakan bahwa WUS Indonesia merupakan jumlah terbesar di Asia Tenggara yakni 65 juta di ikuti Vietnam (25,3 juta) dan Filipina (23
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga Berencana merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tubektomi dapat berupa pengikatan dan pemotongan, dapat juga Tubektomi
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tubektomi dapat berupa pengikatan dan pemotongan, dapat juga Tubektomi untuk wanita disebut juga sebagai oklusi tuba atau sterilisasi. Indung telur akan menghasilkan
Lebih terperinciBIODATA MAHASISWA. : Jln Karya Setuju Gg Bilal no16 Medan TELEPON : : KEPENDUDUKAN DAN KESEHATAN REPRODUKSI
BIODATA MAHASISWA NAMA : ZULAIDAH MAISYARO LUBIS NIM : 061000251 ALAMAT RUMAH : Jln Karya Setuju Gg Bilal no16 Medan TELEPON : 081362006916 PEMINATAN : KEPENDUDUKAN DAN KESEHATAN REPRODUKSI NAMA DOSEN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontrasepsi Sterilisasi Pada Wanita (Tubektomi) 1. Defenisi Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak
Lebih terperincitanda ceklis ( ) pada jawaban yang benar, kuesioner yang telah disediakan.
No responden.. Diisi oleh peneliti Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, serta beri tanda ceklis ( ) pada jawaban yang benar, kuesioner yang telah disediakan. Karakteristik
Lebih terperinciM etode P engendalian K elahiran
M etode B i r t h P engendalian C o n t r o l K elahiran M e t h o d s Metode pengendalian kelahiran (juga dikenal sebagai kontrasepsi) membantu pasangan mengatur kesuburan mereka untuk mencapai rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagian dari pemeliharaan kesehatan komperhensif bukan lagi hal yang baru.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Keluarga Berencana (KB) digunakan untuk mengatur jarak kehamilan sehingga dapat mengurangi resiko kehamilan atau jumlah persalinan yang membawa bahaya (Royston,
Lebih terperinciP E L A T IHA N K E T E R A MP IL A N K L IN IK P E MA S A N G A N DA N P E N C A B U T A N AKDR PKMI PUSAT. d r. A s ri 2.
P E L A T IHA N K E T E R A MP IL A N K L IN IK P E MA S A N G A N DA N P E N C A B U T A N AKDR PKMI PUSAT d r. A s ri 2. PROFIL AKDR 1 A.K.D.R. SUATU ALAT YANG JIKA DISISIPKAN KEDALAM RONGGA RAHIM AKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Keluarga Berencana (KB 2.1.1 Sasaran Keluaraga Berencana Sasaran dan target yang ingin dicapai dengan program KB adalah bagaimana supaya segera tercapai dan melembaganya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak masalah kependudukan dan belum bisa teratasi hingga saat ini. Hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan
Lebih terperinci