digilib.uns.ac.id 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk kegiatan penelitian adalah Kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Surakarta semester I tahun ajaran 2013/2014. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dibagi menjadi tiga tahap yaitu : a. Tahap Persiapan Pada tahap ini peneliti akan melakukan kegiatan-kegiatan berupa permohonan pembimbing, pra survey, pengajuan proposal penelitian, pembuatan permohonan ijin penelitian di SMP Negeri 16 Surakarta, pembuatan instrumen penelitian dan persiapan perlengkapan penelitian. Ini dilakukan mulai bulan Juli sampai Agustus 2013. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pengambilan data yang dilakukan pada bulan September 2013. c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan laporan dan konsultasi dengan pembimbing. Pengolahan data dan penyusunan laporan dimulai bulan September 2013. B. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini, maka bentuk penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif. Menurut Bodgan dan Taylor, penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2009:4). commit Sedangkan to user strategi penelitiannya adalah 24
digilib.uns.ac.id 25 deskriptif, yaitu penelitian yang berkaitan dengan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status hal. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, tes, dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian akan dianalisis. C. Sumber Data Menurut Lofland, Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah katakata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-ain (Moleong, 2009:157). Dalam penelitian ini sumber data utama adalah data tertulis pada saat tes dan kata-kata pada saat wawancara dari subjek penelitian yang terpilih terkait dengan kemampuan berpikir matematis pada materi pokok pecahan. Sedangkan data tambahan berupa laporan tertulis hasil observasi. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu metode tes, wawancara dan observasi. Metode tes dan wawancara merupakan metode utama dalam penelitian ini, sedangkan metode observasi merupakan metode tambahan dalam pengumpulan data. Berikut penjelasan dari masing-masing metode: 1. Metode Tes Budiyono (2003: 54) menyatakan bahwa Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subjek penelitian. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2002: 127). mengungkapkan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Pada penelitian ini akan digunakan tes diagnostik. Tes diagnostik merupakan tes yang diberikan sesudah materi pembelajaran disajikan. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat (Arikunto, commit to 2009: user 44).
digilib.uns.ac.id 26 Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes yang berisi pertanyaan mengenai pengetahuan siswa terkait materi pecahan. Tes diagnostik berbentuk uraian ini bertujuan untuk mengetahui setiap langkah dan alasan siswa dalam menyelesaikan soal sehingga dapat diketahui pada langkah mana siswa tergolong dalam tingkatan-tingkatan kemampuan berpikir matematis. 2. Metode Wawancara Menurut Moleong(2009:186) Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Sedangkan Budiyono(2003: 52) menyatakan bahwa Metode wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti (atau orang yang ditugasi) dengan subyek penelitian atau responden atau sumber data. Wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk memastikan tingkatan kemampuan berpikir siswa. Wawancara dalam penelitian ini bersifat terbuka dan terstuktur. Wawancara bersifat terbuka dimana subjek mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengerti maksud dari wawancara tersebut. Sedangkan bersifat tersruktur dimana peneliti sudah menetapkan garis besar pertanyaan yang akan diberikan, namun tidak menutup kemungkinan wawancara tersebut bisa berkembang sesuai dengan jawaban subjek wawancara. 3. Metode Observasi Budiyono (2003: 53) mengemukakan bahwa Observasi atau pengamatan adalah cara pengumpulan data di mana peneliti (orang yang ditugasi) melakukan pengamatan terhadap subyek penelitian sehingga subyek tidak tahu dia sedang diamati. Pada penelitian ini, metode observasi yang dilakukan adalah observasi partisipasi atau pengamatan berperan serta (participant observation), yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti (Moleong, 2009:164). Observasi yang dilakukan yaitu dengan mengamati guru mengajar dan mengamati siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas pada materi commit pokok to pecahan. user Tujuan dari observasi ini salah
digilib.uns.ac.id 27 satunya adalah untuk memperoleh informasi tentang keaktifan siswa berhubungan dengan tingkat berpikir matematis pada materi pokok pecahan. Peneliti melakukan observasi sesuai dengan pedoman observasi. pedoman observasi digunakan untuk mempermudah pengamatan dalam penelitian. Saat melakukan observasi, peneliti membuat catatan-catatan pada lembar observasi yang kemudian dikembangkan menjadi catatan lapangan. E. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dengan gaya kognitif field independent (FI) kelas VII A SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Alasan pemilihan kelas VIIA adalah berdasarkan observasi awal dimana prestasi belajar matematika kelas VIIA kurang bagus dilihat dari nilai ulangan harian pada bab sebelumnya dan siswa tergolong aktif sehingga menjadi pertimbangan dalam pemilihan subjek. Sebelumnya, peneliti menelusuri gaya kognitif siswa kelas VIIA dengan memberikan tes GEFT untuk menentukan apakah siswa tersebut memiliki gaya kognitif field dependent (FD) atau field independent (FI). Berdasarkan hasil tes tersebut diperoleh 5 siswa yang memiliki gaya kognitif FI. Kemudian kelima siswa kelas VIIA dengan gaya kognitif FI tersebut yang dijadikan sebagai subyek dalam penelitian ini. F. Validasi Data Suatu data dikatakan valid apabila terpenuhi uji validitas data. Tujuan dari uji validitas data adalah untuk keabsahan data yaitu untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Teknik yang digunakan untuk uji validitas data yaitu teknik triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2007: 178). Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode yaitu dengan membandingkan metode-metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif. Triangulasi data tingkat berpikir matematis dilakukan dengan membandingkan data tes dengan commit wawancara, to user sedangkan triangulasi data faktor
digilib.uns.ac.id 28 yang mempengaruhi tingkat berpikir matematis dilakukan dengan membandingkan data observasi dan wawancara. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. Karena penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif sehingga data dianalisis secara nonstatistik.menurut Miles dan Huberman (1992:16), analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi data. Langkah analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman ( 1992: 16) dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: 1. Reduksi Data Reduksi data didefinisikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis data yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverivikasi. Proses reduksi data bertujuan untuk menghindari penumpukan data atau informasi yang diperoleh. Setelah direduksi, data akan member gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. 2. Penyajian Data Penyajian data dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh di lapangan dengan menyajikan data tersebut secara jelas dan sistematis sehingga akan mempermudah peneliti dalam mengambil kesimpulan. Penyajian data dapat berupa kalimat yang sistematis, matriks, grafik, tabel atau bagan. Dengan melihat penyajianpenyajian akan dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan harus dilakukan. Penyajian data dalam penelitian ini adalah penyajian data hasil tes, hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil triangulasi metode. 3. Penarikan Kesimpulan commit to user
digilib.uns.ac.id 29 Kesimpulan akhir merupakan keadaan dari yang belum jelas kemudian meningkat sampai pada pernyataan yang telah memiliki landasan kuat. Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini didasarkan atas sajian data dengan tujuan untuk memperoleh kesimpulan tentang miskonsepsi, karakter miskonsepsi, dan penyebab miskonsepsi pada siswa dengan gaya kognitif FD terkait materi pokok pecahan. Gambaran umum mengenai proses pelaksanaan penelitian sampai penganalisisan adalah peneliti mula-mula mengadakan tes penentuan gaya kognitif pada siswa kelas VII SMP Negeri 16 Surakarta dengan menggunakan tes GEFT. Dari hasil tes yang diperoleh, dipilih siswa yang tergolong dalam gaya kognitif FI dan FD. Selanjutnya, siswa yang memiliki gaya kognitif FI dan FD tersebut diminta untuk mengerjakan tes tertulis untuk mengetahui tingkatan kemampuan berpikir matematis pada pokok bahasan pecahan. Kemudian dilakukan wawancara sebagai data pembanding. Setelah itu, hasil jawaban tes dan wawancara dianalisis kemudian dibandingkan untuk memperoleh kesimpulan akhir terkait dengan tingkatan kemampuan berpikir matematis. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah langkah-langkah terurut yang digunakan dalam penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan lancar dan sistematis. Prosedur penelitian dalam penelitian kualitatif secara umum berisi langkah-langkah yang terdiri atas: (1) tahap pralapangan, (2) tahap pekerjaan lapangan, (3) tahap analisis data dan (4) tahap penulisan laporan (Moleong, 2009:127). Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap Pra Lapangan a. Menyusun proposal penelitian b. Mengurus perijinan ke lembaga yang terkait Pada tahap ini peneliti mengurus surat ijin penelitian ke SMP Negeri 16 Surakarta. c. Menyiapkan instrumen penelitian commit to user
digilib.uns.ac.id 30 Pada tahap ini peneliti menyiapkan semua instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan a. Melakukan observasi Observasi yang akan dilakukan adalah observasi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas VII yang terdiri dari observasi guru mengajar dan observasi siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. b. Memberikan tes GEFT. Pelaksanaan tes GEFT akan diberikan kepada seluruh siswa kelas VII untuk mengetahui gaya kognitif siswa yang dimiliki. c. Memberikan tes tertulis Tes tertulis diberikan setelah materi pokok pecahan diajarkan. Soal tes yang diberikan merupakan tes diagnostik yang berbentuk tes uraian. Setelah tes dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah memeriksa hasil tes untuk mengetahui dugaan tingkat kemampuan berpikir matematis siswa. Pelaksanaan tes tertulis akan diberikan pada siswa yang memiliki gaya kognitif FI berdasarkan hasil tes GEFT yang telah dilaksanakan. d. Melaksanakan wawancara Wawancara dilaksanakan untuk memastikan tingkatan kemampuan berpikir matematis siswa. Lama waktu pelaksanaan wawancara tidak dibatasi. Wawancara berhenti bila informasi yang dibutuhkan telah diperoleh. 3. Tahap Analisis Data Pada tahap analisis data, peneliti akan melaksanakan proses penelaahan seluruh data, reduksi data, menyusun data ke dalam satuan-satuan, melaksanakan kategorisasi data dengan koding, serta memeriksa keabsahan. 4. Tahap Penulisan Laporan Penelitian Pada tahap ini, peneliti akan melaksanakan proses penulisan laporan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan selama penelitian. commit to user