41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Cara Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara Diskriptif Analitis. Diskriptif berarti penelitian memusatkan pada masalah-masalah yang ada pada saat sekarang. Keadaan perkerasan jalan di daerah penelitian dapat diperoleh data yang akurat dan cermat, sedangkan Analitis berarti data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis. 3.2. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan teori-teori dan literatur-literatur dari beberapa sumber. Meminjam data dari instansi terkait seperti Dinas Binamarga, serta dari hasil penelitian-penelitian yang pernah dilakukan khususnya pada penelitian yang masih ada kaitannya dengan analisis kerusakan jalan, perhitungan nilai PCI, dan cara penanganan kerusakan jalan. 3.3. Loksai Survey Lokasi survey ini mengambil ruas jalan yang ada di wilayah Kabupaten Banyumas, yaitu pada ruas jalan nasional kelas IIIA ruas jalan Ajibarang Kranggan sepanjang 10.800 m dan lebar perkerasan jalan 6 m.
42 3.4. Alat dan Bahan Survey 3.4.1 Alat Survey Adapun peralatan dan hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam survey ini meliputi : Alat tulis, digunakan untuk menulis berupa ballpoint, pena, pensil dan lain-lain. Roll meter, digunakan mengukur lebar kerusakan dan lebar penampang jalan. Kamera, di gunakan untuk dokumentasi selama penelitian. Cat semprot, digunakan untuk menandai jarak setiap 100 m. Motor, menggunakan motor karena berguna untuk mengukur jarak. 3.4.2 Bahan atau Data Survey Tahap pengumpulan data merupakan langkah awal setelah tahap persiapan dalam proses pelaksanaan evaluasi dan perencanaan yang sangat penting, karena dari sini dapat ditentukan permasalahan dan rangkaian penentuan alternatif pemecahan masalah yang diambil. Data yang dibutuhkan antara lain :
43 a) Data Sekunder Yang dimaksud data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dari instasi terkait yang berupa peta lokasi penelitian, geometrik jalan, dan data himpunan perhitungan lalu lintas. b) Data Primer Yang dimaksud data primer adalah data yang tidak mengalami perubahan selama pelaksanaan survey, data yang dimaksud adalah data geometri jalan. Data geometri jalan diperoleh dengan cara pengukuran di lapangan, pengukuran yang dilakukan oleh peneliti meliputi : Lebar perkerasan Pencatatan jenis kerusakan yang terjadi Pengukuran lebar kerusakan Pada survey yang akan dilaksanakam pada ruas jalan Ajibarang- Kranggan ini menggunakan form survey seperti yang terlihat pada tabel berikut.
44 Tabel 3.1 Form Survey Kerusakan Perkerasan Jalan FORM SURVEY KONDISI PERKERASAN JALAN Nama ruas jalan : Tanggal : Fasilitas : Feature : Sampel unit ke : Surveyor : Stationing : Tipe Kerusakan : 1. Retak kulit buaya 2. Kegemukan 3. Retak kotak-kotak 4. Cekungan 5. Keriting 6. Amblas 7. Retak samping jalan 8. Retak sambungan 9. Pinggiran jalan turun vertikal Tipe 10. Retak memanjang/melintang 11. Tambalan 12. Pengausan Agregat 13. Lubang 14. Rusak perpotongan rel 15. Alur 16. Sungkur 17. Patah slip 18. Mengembang jembul 19. Pelepasan butiran Tipe, luas, dan kualitas kerusakan Sketsa Unit Sampel Panjang Lebar Luas dan kualitas Total kerusakan Tipe kerusakan L M H Kualitas kerusakan Density ( % ) Perhitungan PCI Deduct Value PCI = 100 CDV = = Deduct Total Corrected Deduct Value ( CDV ) RATING =
45 3.5. Cara Pelaksanaan Survey Cara pelaksanaan survey yang dilakukan selama penelitian berlangsung, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Penentuan ruas jalan Sebelum melaksanakan survey, terlebih dahulu menentukan ruas jalan yang akan di survey. 2. Penelusuran Ruas jalan yang telah ditentukan kemudian ditelusuri dari pangkal sampai ujung untuk mengetahui panjang ruas jalan. 3. Penentuan sampel unit Setelah panjang ruas jalan didapat kemudian jalan dibagi menjadi beberapa segmen (N) dan setiap segmen panjang 100 m. Selanjutnya menentukan sampel unit yang akan di survey dengan cara : a. Misal pada suatu tempat diketahui panjang ruas jalan adalah 10.800 m dengan panjang area survey @ segmen 100 m, maka N = 108 segmen, panjang ruas jalan selanjutnya diplotkan kegrafik seperti grafik di bawah ini. Dari grafik tersebut didapatkan sampel unit (n) sebanyak 15 buah.
46 Sumber : Shanin M.Y, Army Corp of Engineers USA 1994 Gambar 3.1 Grafik Sampel Unit b. Menentukan interval area untuk sampel unit yang akan di survey. Pemilihan unit sampel merupakan interval yang dilakukan untuk pengambilan sampel. Interval = N / n = 108 / 15 = 7.2 Jadi pemilihan unit sampel dilakukan pada tiap segmen (interval) 7 seperti pada gambar 3.2. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21... Sampel unit 1 Sampel unit 2 Sampel unit 3 10.800 m Gambar 3.2 Sistem Survey Area
47 Ket. Sampel Unit 1 = 1,2,3,4,5,6,7. Sampel Unit 2 = 10,11,12,13,14. Sampel Unit 3 = 15,16,17,18,19,20,21. Dst 4. Survey terhadap perkerasan jalan mencakup a. Lubang-lubang. b. Alur. c. Amblas. d. Tambalan. e. Retak. 3.6. Analisis Data Hasil survey yang berupa data-data jenis kerusakan jalan dan tingkat kerusakan jalan kemudian dianalisa sehingga dapat ditentukan nilai PCI suatu ruas jalan dan selanjutnya dari rating PCI dapat dikategorikan dalam tingkatan sempurna, baik sekali, baik, sedang, jelek, jelek sekali, gagal. Setelah suatu ruas jalan dapat dikategorikan maka nantinya dapat ditentukan jenis pekerjaan untuk menangani permasalahan tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai proses penentuan rating PCI untuk berbagai tipe kerusakan dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut :
48 Data hasil survey di lapangan : Tipe kerusakan Luas kerusakan berdasar tingkat kerusakan Presentase / density kerusakan Deduct Value Menentukan deduct value dengan menggunakan grafik berdasarkan density kerusakan Jumlah nilai deduct value Menjumlahkan seluruh nilai deduct value dalam satu STA yang ditinjau Menentukan q q : Banyaknya nilai deduct value CDV ( Corrected Deduct Value ) Menentukan CDV dengan menggunakan grafik CDV PCI ( Pavement Condition Index ) PCI = 100 - CDV Rating Pavement Conditiont Index ( PCI ) Dengan menggunakan grafik pavement condition index REKOMENDASI Gambar 3.3 Proses Penentuan Rating PCI Untuk Berbagai Tipe Kerusakan
49 3.7. Tahapan Penelitian Tahap I Tahap II Tahap III : Persiapan dan merumuskan masalah. : Studi pustaka setelah itu mengumpulkan data. : Penelitian di lapangan untuk memperoleh data primer dan data sekunder. Tahap IV Tahap V : Analisis data : Pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan serta memberikan saran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.4.
50 3.8. Bagan Alir Tahapan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap penelitian atau bagan alir penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut : Mulai Perumusan Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data Data Primer - Jenis kerusakan jalan - Tingkat kerusakan jalan - Jumlah/luas kerusakan - Dokumentasi kondisi jalan Data Sekunder - Peta jaringan jalan - Daftar ruas jalan Analisa Data Hasil dan Pembahasan Kesimpulan Saran Selesai Gambar 3.4 Bagan Alir Penelitian