PENGARUH PENDAPATAN NASIONAL DAN INFLASI TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE Nama : Wanda Argadinata NPM :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu.

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan.

Lampiran 1. Data Penelitian

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

REGRESI LINIER SEDERHANA

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB XI UJI HIPOTESIS

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

BULAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

Surat Keterangan Perubahan Judul

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

Kata kunci : Indeks harga konsumen, PDB, Exchange Rate. Jumlah uang beredar, BI rate

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek.

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun

Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pelalawan

BAB V PENUTUP , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan, sampel yang

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1 2008:Q2.

Lampiran 1. Sampel Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA. Aprilia, Hafsyah, Analisis inflasi di Sumatera Utara. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Negeri Medan.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sektor pertanian, dan sektor pariwisata. Sektor tersebut cukup memberikan

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan?

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saham Gabungan (IHSG) pada periode Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui

Lampiran-Lampiran LAMPIRAN 1

BAB V HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH PENDAPATAN NASIONAL DAN INFLASI TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE 1997-2011 Nama : Wanda Argadinata NPM : 19210549

Latar Belakang Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel ekonomi yang memberikan kontribusi paling besar terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB), yaitu sebesar 50-70%. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi masyarakat mempunyai peranan penting terhadap pendapatan yang diterima oleh pemerintah, bila dibandingkan dengan variabel lain seperti pengeluaran untuk investasi yang memberikan kontribusi sebesar 7-11% terhadap PDB (Indikator Ekonomi Indonesia, BPS). Hal tersebut sejalan dengan teori Keynesian yang menyatakan bahwa konsumsi ini memegang peranan penting dalam perekonomian karena akan menentukan output dan pendapatan masyarakat suatu negara. Banyak alasan yang menyebabkan analisis makroekonomi perlu memperhatikan tentang konsumsi rumah tangga secara mendalam. Alasan pertama, konsumsi rumah tangga memberikan pemasukan kepada pendapatan nasional. Perlu diketahui, di kebanyakan negara pengeluaran konsumsi sekitar 60-75% dari pendapatan nasional. Alasan kedua, konsumsi rumah tangga mempunyai dampak dalam menentukan fluktuasi kegiatan ekonomi dari satu waktu ke waktu lainnya. Konsumsi seseorang berhubungan dengan tinggi rendahnya tingkat pendapatan.

Rumusan Masalah 1. Bagaimana Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat di Indonesia Periode 1997-2011? 2. Bagaimana Pengaruh Inflasi terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat di Indonesia Periode 1997-2011? Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat di Indonesia Periode 1997-2011. 2. Untuk mengetahui Pengaruh Inflasi terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat di Indonesia Periode 1997-2011.

Batasan Masalah Dalam penulisan ini, didapatkannya pengaruh antara pendapatan nasional dan inflasi dalam konsumsi masyarakat Indonesia periode 1997-2011 dengan alat analisis uji regresi berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis selama periode 1997-2011.

Data Pengeluaran Konsumsi Masyarakat di Indonesia Tahun Pengeluaran konsumsi Total Produk Domestik Bruto (PDB) Kontribusi konsumsi terhadap PDB (%) 1997 387.171 627.695 61,68 1998 647.824 955.753 67,78 1999 813.183 1.099.730 73,94 2000 856.789 1.389.770 61,65 2001 1.039.650 1.646.320 63,15 2002 1.231.960 1.821.830 67,62 2003 1.327.080 2.013.670 65,90 2004 1.532.890 2.295.830 66,77 2005 1.785.600 2.774.280 64,36 2006 2.092.660 3.339.220 62,67 2007 2.510.500 3.950.890 63,54 2008 2.999.956 4.948.688 60,62 2009 3.290.843 5.603.871 58,72 2010 3.641.996 6.422.918 56,70 2011 1.948.041 3.549.275 54,89

Data Konsumsi Masyarakat di Indonesia Tahun Konsumsi (Miliar Rupiah) Pertumbuhan (%) 1997 966.805,21 6,85 1998 907.169,60-6,16 1999 271.867,30 1,48 2000 985.388,56 2,88 2001 886.736,0 3,49 2002 920.749,60 3,84 2003 956.593,40 3,89 2004 1.003.809,0 4,94 2005 1.043.805,10 3,95 2006 1.076.928,10 3,17 2007 1.130.847,10 5,01 2008 1.191.190,80 5,34 2009 1.249.011,20 4,85 2010 1.306.800,90 4,63 2011 673.593,40 4,52

Laju Pertumbuhan Konsumsi Masyarakat 8 6 4 2 0-2 -4-6 -8

Data GDP Riil di Indonesia Tahun GDP Riil (Miliar Rupiah) Pertumbuhan (%) 1996 1443661,95 7,81 1997 1511512,31 4,69 1998 1313100,24-13,12 1999 379374,90 0,85 2000 1389769,60 4,01 2001 1442984,60 3,83 2002 1506124,40 4,38 2003 1579558,90 4,88 2004 1660578,80 5,13 2005 1749546,90 5,61 2006 1847126,70 5,58 2007 1963091,80 6,28 2008 2082103,70 6,01 2009 2178850,40 4,63 2010 2313838,00 6,20

Laju Pertumbuhan GDP Riil 10 5 0-5 -10-15

Perkembangan Inflasi di Indonesia Tahun Inflasi (%) 1997 11,05 1998 77,63 1999 2,01 2000 9,35 2001 12,55 2002 10,03 2003 5,06 2004 6,40 2005 17,11 2006 6,60 2007 6,59 2008 11,06 2009 2,78 2010 6,96 2011 3,79

Laju Pertumbuhan Inflasi 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

Uji Regresi Linear Berganda Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 07/18/13 Time: 17:20 Sample: 1997 2011 Included observations: 15 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 849935.2 132473.2 6.415901 0.0000 X1 0.018554 0.021189 0.875680 0.3984 X2-400.4677 5377.422 0.074472 0.9419 R-squared 0.060209 Mean dependent var 906971.6 Adjusted R-squared -0.096423 S.D. dependent var 353979.5 S.E. of regression 370652.7 Akaike info criterion 28.66077 Sum squared resid 1.65E+12 Schwarz criterion 28.80239 Log likelihood -211.9558 Hannan-Quinn criter. 28.65927 F-statistic 0.384396 Durbin-Watson stat 1.405400 Prob(F-statistic) 0.688951

Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas Pendapatan Nasional Inflasi Pendapatan Nasional 1.000000-0.034287 Inflasi -0.034287 1.000000 Heterokedastisitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.157555 Prob. F(5,9) 0.9721 Obs*R-squared 1.207287 Prob. Chi-Square(5) 0.9442 Scaled explained SS 1.296669 Prob. Chi-Square(5) 0.9353 jika koefisien antar variabel independen (X) itu tinggi (0,4-1,0) maka diduga terdapat multikolinieritas. Korelasi antara Pendapatan Nasional dan inflasi kurang dari 0,4(-0,034287). sehingga dapat dikatakan bahwa model diatas tidak terkena multikolinearitas. Obs*R-squared pada hasil Uji White dengan cross terms adalah 1.207287 dan nilai probabilitasnya adalah 0.9353 (lebih besar dari α = 5%) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada heterokedastisitas.

Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.972263 Prob. F(2,10) 0.4113 Obs*R-squared 2.441946 Prob. Chi-Square(2) 0.2949 Obs*R-squared 2.441946 dengan probabilitas sebesar 0.2949. Sehingga dapat diambil keputusan karena nilai probabilitas dari chi-square (0.2949) > α = 5% maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi.

Uji Hipotesis Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 07/18/13 Time: 17:20 Sample: 1997 2011 Included observations: 15 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 849935.2 132473.2 6.415901 0.0000 X1 0.018554 0.021189 0.875680 0.3984 X2-400.4677 5377.422 0.074472 0.9419 R-squared 0.060209 Mean dependent var 906971.6 Adjusted R-squared -0.096423 S.D. dependent var 353979.5 S.E. of regression 370652.7 Akaike info criterion 28.66077 Sum squared resid 1.65E+12 Schwarz criterion 28.80239 Log likelihood -211.9558 Hannan-Quinn criter. 28.65927 F-statistic 0.384396 Durbin-Watson stat 1.405400 Prob(F-statistic) 0.688951 Ŷ = 849935.2 + 0.018554 X1-400.4677 X2 (132473.2) (0.021189) (5377.422)...standard error (s.e) (6.415901) (0.875680) (0.074472)...t-hitung= koefisien/ s.e R 2 = 0.060209 F-statistic = 0.384396

Uji-t Variabel t-hitung t-tabel Keputusan Keterangan Menerima Pendapatan H 0.875680 1,782 0 Tidak Nasional Menolak Signifikan Ha Menerima H 0 Inflasi 0.074472 1,782 Menolak Ha Tidak Signifikan t-tabel dengan df = n-k = 15-3 = 12 Dengan df=12 dan α=5%, maka diperoleh t-tabel sebesar 1,782. Uji-F Variabel F-hitung F-tabel Pendapatan nasional dan inflasi 0.384396 3,89 Keputusa n Menerima H 0 Menolak Ha Keterangan Tidak Signifikan F-tabel (Fc α, k-1, n-k) Diketahui F-tabel pada saat α=5%, 3-1=2, 15-3=12 adalah 3,89. Dari hasil estimasi diketahui nilai F-statistic < F-tabel (0.384396 > 3,89), maka H 0 diterima dan Ha ditolak. Artinya secara keseluruhan variabel bebas X1 dan X2 (pendapatan nasional dan inflasi) tidak berpengaruh terhadap Y (konsumsi masyarakat).

Kesimpulan 1. Pendapatan Nasional tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi masyarakat Indonesia. Artinya, semakin tinggi pendapatan nasional maka semakin tinggi konsumsi masyarakat Indonesia. 2. Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi masyarakat Indonesia. Hal ini terjadi karena selama periode penelitian pendapatan nasional cukup stabil dan cenderung meningkat, sehingga kenaikan hargaharga masih dapat ditutupi dengan kenaikan pendapatan. Faktor selera dan budaya juga turut berpengaruh terhadap kondisi tersebut.