FLYPAPER EFFECT PADA DANA ALOKASI UMUM DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH DI PROVINSI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebijakan pemerintah pusat yang memberikan kewenangan dalam kebebasan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi. masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pola

I. PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Powered by TCPDF (

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. dasar dalam pelaksanaan pelayanan publik. Di Indonesia, dokumen dokumen

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah ditetapkan pada Undang-Undang No 32 Tahun

PENGARUH BELANJA MODAL DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP PENDAPATAN PER KAPITA

BABV PENUTUP. signifikan antara variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang menjadi

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. No. 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No.32 tahun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

DRAFT RINGKASAN HASIL PENELITIAN DOSEN MUDA

BAB 1 PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memasuki babak baru pengelolaan pemerintahan dari sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kuncoro, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut

PENDAHULUAN. daerah yang saat ini telah berlangsung di Indonesia. Dulunya, sistem

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat, termasuk kewenangan untuk melakukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya flypaper effect pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebijakan Pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah, yang mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang pengelolaan keuangan negara maupun daerah. Akuntabilitas

BAB I PENDAHULUAN. provinsi. Dalam provinsi itu dikembangkan kembali dalam kabupaten kota,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia ini adalah suatu negara yang menganut daerah otonom.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kunci bagi keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Berapapun besarnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Implementasi desentralisasi menandai proses demokratisasi di daerah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

DAFTAR ISI. Halaman Sampul Depan Halaman Judul... Halaman Pengesahan Skripsi... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran...

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi juga merupakan indikator pencapaian pembangunan nasional. akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat daerah terhadap tiga permasalahan utama, yaitu sharing of power,

BAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil, makmur, dan merata

BAB 1 PENDAHULUAN. otonomi daerah ditandai dengan dikeluarkan Undang-Undang (UU No.22 Tahun

INUNG ISMI SETYOWATI B

BAB I PENDAHULUAN. era baru dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Pembiayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengelolaan keuangan daerah sejak tahun 2000 telah mengalami era baru,

BAB I PENDAHULUAN. Karena pembangunan daerah merupakan salah satu indikator atau penunjang dari

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah (PEMDA), Pemerintah Pusat akan

BAB I PENDAHULUAN. dan aspirasi masyarakat yang sejalan dengan semangat demokrasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan daerah akhir

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi. mendasari otonomi daerah adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi sistem desentralisasi atau yang sering dikenal sebagai era

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pemberlakuan otonomi daerah di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif dalam menangani sejumlah masalah berkaitan dengan stabilitas dan. pertumbuhan ekonomi di dalam suatu negara demokrasi.

BAB V PENUTUP. Asli Daerah, Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi Umum terhadap Alokasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada saat ini, era reformasi memberikan peluang bagi perubahan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. tidak meratanya pembangunan yang berjalan selama ini sehingga

BAB I PENDAHULUAN. penduduk perkotaan dan penduduk daerah maka pemerintah membuat kebijakan-kebijakan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan salah satu upaya bagi pemerintah untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi tahun 1998 memberikan dampak yang besar dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan publik, mengoptimalkan potensi pendapatan daerah

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi yang mensyaratkan perlunya pemberian otonomi seluas-luasnya

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi pemerintahan pada daerah Indonesia di tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Karena itu, belanja daerah dikenal sebagai

: Maytias Tri Pratiwi NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya. (Maryati, Ulfi dan Endrawati, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berkaitan dengan variabel yang digunakan. Selain itu akan dikemukakan hasil

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem negara kesatuan, pemerintah daerah merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. undang-undang di bidang otonomi daerah tersebut telah menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Disahkannya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggaran daerah merupakan rencana keuangan yang menjadi. daerah berkewajiban membuat rancangan APBD, yang hanya bisa

RINGKASAN PENERAPAN PENGANGGARAN PARTISIPATIF DI TINGKAT DESA

BAB I PENDAHULUAN. 22 Tahun 1999 yang diubah dalam Undang-Undang No. 32 Tahun tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 yang

BAB I PENDAHULUAN. dampak diberlakukannya kebijakan otonomi daerah. Sistem otonomi daerah

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya kebijakan ekonomi daerah yang mengatur hubungan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan perundangundangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi luas

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan aspek transparansi dan akuntabilitas. Kedua aspek tersebut menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Terjadinya krisis pada tahun 1996 merupakan faktor perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berwewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan negara maupun daerah. sumber daya alamnya sendiri. Sumber dana bagi daerah antara lain terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN. transparansi publik. Kedua aspek tersebut menjadi hal yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik untuk

INNEL ROSA APRINELITA FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan peraturan sektor publik yang disertai dengan adanya tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah melakukan reformasi di bidang pemerintahan daerah dan

BAB I PENDAHULUAN. era baru dengan dijalankannya otonomi daerah. Otonomi daerah ini ditandai

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era reformasi memberikan kesempatan untuk melakukan perubahan pada

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dikeluarkannya undang-undang Nomor 22 Tahun kewenangan yang luas untuk menggunakan sumber-sumber keuangan

Transkripsi:

FLYPAPER EFFECT PADA DANA ALOKASI UMUM DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH DI PROVINSI SUMATERA BARAT 2009-2013 Afnita Fitri, Meihendri, Popi Fauziati, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail : afnitafitri92@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap belanja daerah, dan mengetahui kemungkinan terjadinya flypaper effect di Sumatera Barat pada tahun 2009-2013. Flypaper effect ini terjadi dikarenakan kecilnya jumlah PAD yang diterima sehingga menyebabkan pemerintah daerah bergantung pada dana perimbangan berupa DAU yang didapat dari pemerintah puat. Data yang digunakan diperoleh dari Laporan Realisasi Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan menggunakan sampel sebanyak 19 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat dari tahun 2009 hingga 2013. Data diperoleh dari website Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science). Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode sensus. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap belanja daerah berpengaruh lebih besar dari pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap belanja daerah. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya flypaper effect. Kata Kunci : Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah, Flypaper Effect.

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Otonomi daerah merupakan suatu hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah pemerintahan oleh daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945, dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan dalam pemerintahan, menyelenggarakan pemerintah perundang-undangan. Tujuan menggunakan asas Desentralisasi, otonomi daerah adalah untuk lebih tugas pembantuan, dan dekosentrasi meningkatkan kesejahteraan, yang berarti pemerintah daerah akan pelayanan, kemakmuran kepada masyarakat, kehidupan yang lebih demokrasi, keadilan, pemerataan, dan pemeliharaan hubungan yang serasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 sebagaimana telah diamandemen dengan Undangundang Nomor 12 tahun 2008 pengertian Pemerintah Daerah adalah penyelanggaraan urusan mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, akan tetapi bukan berarti pemerintah pusat tidak bisa secara menyeluruh melepaskan tanggung jawabnya kepada pemerintah daerah, karena tidak semua daerah mampu untuk mandiri dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya yang sumber pendanaannya bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD)

yang terdiri dari pajak daerah, Berikut merupakan Grafik Rasio retribusi daerah, hasil pengelolaan Ketergantungan Pemerintah kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan yang sah. Maka pemerintah daerah Kabupaten dan Kota se-provinsi tahun 2013 tidak termasuk DKI Jakarta : membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat. Grafik 1.1 Rasio Ketergantungan Pemerintah Kabupaten dan kota Se-Provinsi *) Sumber: APBD 2013 (Diolah), *) Tidak termasuk DKI Jakarta Pada Grafik 1.1 terlihat bahwa rata-rata rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah adalah 8,5% sedangkan rata-rata rasio dana transfer terhadap Pendapatan Daerah adalah 91,2%. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan pemerintah kabupaten dan pemerintah kota terhadap dana transfer masih sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis, Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat memiliki rasio PAD

yaitu sebesar 6,8%, sekaligus rasio dana transfer yaitu sebesar 93,1%. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat menunjukkan tingkat ketergantungan yang paling tinggi baik dari sisi PAD yang dihasilkan yang diproksikan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau dikenal dengan istilah Flypaper Effect. Berdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah DAU maupun dari sisi dana transfer yang berpengaruh terhadap diterima dari pusat. Rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkan oleh Pemerintah Daerah tidak mencukupi untuk membiayai belanja daerah di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat? 2. Apakah PAD Belanja Daerah. Sehingga dapat kita berpengaruh terhadap simpulkan bahwa Provinsi Sumatera Barat yang yang terdiri atas 19 Kabupaten/Kota telah terjadinya ketimpangan fiskal dikarenakan belanja daerah di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat? 3. Apakah DAU terhadap Pemerintah Daerah merespon belanja daerah Belanja lebih banyak dengan menggunakan Dana transfer yang diproksikan sebagai Dana Alokasi Umum (DAU) dibandingkan menggunakan kemampuan sendiri berpengaruh lebih besar dari pada PAD terhadap belanja daerah di Kabupaten/Kota Sumatera Barat?

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh DAU terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat. 2. Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh PAD terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat. 3. Untuk melihat terjadinya flypaper effect pada DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah pada Kab/Kota di Provinsi Sumatera Barat. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN MASALAH Tinjauan Pustaka Dana Alokasi Umum (DAU) Dana alokasi umum (DAU) menurut UU No. 33 Tahun 2004 adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut UU No. 28 Tahun 2009 merupakan sumber keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Belanja Daerah (BD) Belanja daerah menurut UU No. 32 Tahun 2004 adalah semua kewajiban daerah yang diakui

sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Penelitian Terdahulu Maimunah pada tahun 2006 menemukan bahwa dana transfer pemerintah pusat di Pulau Sumatera (seperti DAU) memiliki pengaruh positf terhadap belanja daerah. Begitu juga dengan penelitian Lambut dan Budiarso (2013) memperoleh bukti empiris bahwa DAU berpengaruh positif dan signifkan terhadap terhadap belanja daerah. Penelitian yang lainnya juga menemukan bahwa Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh positif terhadap belanja daerah seperti Sasana (2010) yang meneliti di Sumatera Selatan, Sarjenedi (2014) yang meneliti di Pulau Sumatera, Saputri (2014) juga meneliti Jawa Tengah dan Adiputra (2014) meneliti di Kabupaten Karangasem). Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : H 1 : Adanya pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Belanja Daerah H 2 : Adanya pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah H 3 : Adanya pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Belanja Daerah lebih besar dari pada pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah. provinsi di Indonesia, Afrizawati (2012) yang meneliti di provinsi Kerangka Pemikiran

2 3 Dana Alokasi Umum (DAU) Belanja Daerah (BD) 4 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran METODOLOGI PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah 19 Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat. Teknik penelitian menggunakan metode sensus, yaitu semua populasi dijadikan sampel. Sumber data yang digunakan oleh penulis adalah sumber data sekunder berupa Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota dan website Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah: www.djpk.depkeu.go.id, www.bps.go.id, BPS pusat Sumatera Barat. Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Penelitian ini dengan menggunakan statistik parametrik dengan menggunakan model Regresi Linier Berganda. Realisasi APBD yang dikeluarkan pemerintah daerah pada periode 2009-2013 yang diperoleh dari KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil pengujian hipotesis pertama memiliki signifikan sebesar 25.532, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah. 2. Hasil pengujian hipotesis kedua memiliki nilai signifikan sebesar 4.777, sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendapatan 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menyatakan bahwa H3, Dana Alokasi Umum berpengaruh lebih besar dari pada Pendapatan Asli Daerah terhadap belanja daerah. Sehingga dapat disimpulkan terjadinya flypaper effect. Saran Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah diselesaikan saat ini masih memiliki sejumlah kekurangan dan kelemahan yang terjadi karena adanya sejumlah keterbatasan yang peneliti miliki dalam pembuatan skripsi ini. Keterbatsan peneliti tersebut yaitu : 1. Diharapkan pada peneliti selanjutnya agar bisa Asli Daerah berpengaruh memperluas sampel signifikan terhadap belanja daerah. penelitian, sehingga bisa digeneralisasikan.

2. Penelitian ini hanya menggunakan beberapa variabel independen. Oleh sebab itu untuk peneliti yang selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain seperti kebijakan publik yang berkaitan dengan belanja daerah. DAFTAR PUSTAKA Adiputra, Pradana. 2014. Flypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah Di Kabupaten Karangasem. Singaraja. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika (JINAH). Vol. 3 No. 2. Juni. Universitas Pendidikan Ganesha. Afrizawati. 2012. Analisis Flypaper Effect pada Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya. Lambut dan Budiarso. 2013. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah (BD) pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Accountability. Vol. 2 No. 1.Juni. Maimunah, Mutiara. 2006. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang. Saputri, Ayu. 2014. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tahun 2011-2012. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 3 No. 2. Undip. Sarjenedi. 2014. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Hasil Pemekaran di Pulau Sumatera. Universitas Bunghatta. Padang. Sasana, Hadi. 2010. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah pada Provinsi di Indonesia. Eko

Regional Vol. 5 No. 2. Undip. Semarang. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah.. Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009 tentang Pendapatan Asli Daerah. www.bps.go.id. www.djpk.depkeu.go.id