BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah, Salemba Empat, Jakarta, 2002, hlm. 35.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dalah penelitian kuantitaif dengan data time siries. Kuntitatif

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

I. PENDAHULUAN. kepermukaan. Sebagai suatu alternatif kini mulai di terapkan sistem ekonomi

DAFTAR ISI. Abstraksi Prakata. Daft ar Tabel dan Gambar

PENDAHULUAN. dalam hal ini masih dibebankan pada bank-bank pemerintah. Bank memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

Paired Samples Statistics

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB III STRATEGI PENANGANAN KELUHAN ATM DI PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA DALAM RANGKA PENINGKATAN KEPUASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah dan Kredit Bank Konvensional

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH. izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan dual system antara sistem konvensional dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

KESEHATAN DAN RAHASIA BANK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dituntut untuk berkembang dengan pesat, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

x 100 %

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mempunyai kelebihan dana kemudian disalurkan kembali. kepada masyarakat yang membutuhkan dana tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

BAB III APLIKASI STRATEGI MAINTENANCE DI BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA. A. Gambaran Umum Tentang BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Hal tersebut dinyatakan dengan jelas dalam GBHN bahwa

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha

EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya, 2014). Profitabilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

Lampiran 1. Perhitungan Nilai CAR BRI periode

Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut :

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Obyek Penelitian 1. BRI Syariah Sejarah BRI Syariah berawal pada tanggal 19 Desember 2007 saat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., mengakuisisi Bank Jasa Arta. Setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada tanggal 16 Oktober 2008 melalui surat No: 10/67/KEP.GBI/DpG/2008, PT. Bank BRI Syariah kemudian secara resmi menjalankan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip Syariah pada tanggal 17 November 2008. Setelah sebelumnya sempat menjalankan kegiatan usaha bank secara konvensional. Kegiatan usaha BRI Syariah semakin kokoh setelah ditandatanganinya Akta Pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., untuk melebur ke dalam PT Bank BRI Syariah (proses spino) pada tanggal 19 Desember 2008 yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan yang bernilai strategis sebagai bentuk dukungan nyata induk perusahaan kepada kegiatan operasional Bank BRI Syariah. Kehadiran BRI Syariah turut meramaikan pasar perbankan syariah di Indonesia melalui layanan perbankan syariah berkonsep ritel modern yang menyediakan berbagai layanan nansial untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan membantu dalam mewujudkan kehidupan yang lebih bermakna. Kehadiran BRI Syariah dengan ragam produk menarik yang mengedepankan prinsip-prinsip syariah serta didukung pelayanan prima (service excellence) menjadikan kehadirannya cepat diterima masyarakat. Dengan kinerja yang terus membaik, saat ini, hanya dalam waktu sekitar 4 tahun sejak pendiriannya, BRI Syariah merupakan bank syariah ketiga terbesar di Indonesia dari sisi aset. Peluang untuk terus tumbuh makin besar dan maju terbuka lebar dengan telah dirintisnya sinergi 48

49 dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., melalui pemanfaatan jaringan kerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah untuk pengembangan bisnis yang akan fokus menggarap penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer dengan tetap berlandaskan prinsip-prinsip Syariah. Setelah melalui berbagai fase pertumbuhan dan pengembangan sejak tahun 2008, kini BRI Syariah makin siap berkompetisi dengan memperluas jaringan, menyiapkan SDM tangguh serta didukung sistem teknologi informasi yang handal sehingga mampu memberikan kemudahan akses, menguasai pasar dan menjadi pemenang. 2. BNI Syariah Untuk merespon kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih tahan terhadap krisis ekonomi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) BNI pada 29 April 2000 dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998. Prinsip syariah dengan tiga pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat terbukti mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan sebuah sistem perbankan yang lebih adil dan lebih tangguh dalam menghadapi tempaan krisis moneter tahun 1997. UUS BNI bermula dari lima kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin lalu berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu. Sesuai dengan Corporate Plan UUS BNI tahun 2000, pada 19 Juni 2010 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melakukan spin off atas UUS BNI dan meresmikan PT Bank BNI Syariah ( BNI Syariah atau Bank ) sebagai Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/41/KEP.GBI/2010. Realisasi ini tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Selain itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan

50 perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. Hingga akhir 2013 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point. Selain itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1.500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah senantiasa memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah dengan memastikan bahwa semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari Dewan Pengawas Syariah sehingga telah memenuhi aturan syariah. B. Data Penelitian 1. Likuiditas dan Profitabilitas BRI Syariah a. Likuiditas Likuiditas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional harian internal perusahaan. Likuiditas usaha adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi. Likuiditas dapat ditunjukkan antara lain dengan membandingkan pos-pos aset lancar dengan utang lancar pada satu periode tertentu yang disebut current rasio. Adapun data likuiditas dapat dilihat pada laporan keuangan yang tertera pada lampiran. Untuk mengetahui tingkat likuiditas dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

51 Sehingga diketahui hasil likuiditas BRI Syariah selama 3 tahun terakhir, yaitu sebagai berikut: Diketahui likuiditas BRI Syariah selama 3 tahun terakhir, yaitu sebagai berikut: 1) Tahun 2012 11.403.000.000.000 = 14.088.914.000.000 = 0,8093597561884472 2) Tahun 3013 14.167.362.000.000 = 17.4000.914.000.000 = 0,81417343994423 3) Tahun 2014 15.691.430.000.000 = 20.343.249.000.000 = 0,767794269110652 Melihat hasil di atas dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Hasil Likuiditas BRI Syariah Selama 3 Tahun Terakhir Tahun 2012 Likuiditas 2013 2014 0,8093597561884472 0,81417343994423 0,767794269110652

52 b. Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Kondisi profitabilitas yang baik akan mendorong para investor untuk melakukan investasi kedalam perusahaan tersebut. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Adapun data profitabilitas dapat dilihat pada laporan keuangan yang tertera pada lampiran. Untuk mengetahui tingkat likuiditas dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Sehingga diketahui hasil profitabilitas BRI Syariah selama 3 tahun terakhir, yaitu sebagai berikut: Diketahui profitabilitas BRI Syariah selama 3 tahun terakhir, yaitu sebagai berikut: 1) Tahun 2012 138.502.000.000 = 14.088.914.000.000 = 0,0097986260748586 2) Tahun 3013 183.942.000.000 = 17.400.914.000.000 = 0,010570824383235

53 3) Tahun 2014 15.385.000.000 = 20.343.249.000.000 = 0,000756271054459 Melihat hasil di atas dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Hasil Profitabilitas BRI Syariah Selama 3 Tahun Terakhir Tahun 2012 Profitabilitas 2013 0,0097986260748586 2014 0,010570824383235 0,000756271054459 2. Likuiditas dan Profitabilitas BNI Syariah a. Likuiditas Likuiditas usaha adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi. Likuiditas dapat ditunjukkan antara lain dengan membandingkan pos-pos aset lancar dengan utang lancar pada satu periode tertentu yang disebut current rasio. Adapun data likuiditas dapat dilihat pada laporan keuangan yang tertera pada lampiran. Untuk mengetahui tingkat likuiditas dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Sehingga diketahui hasil likuiditas BNI Syariah selama 3 tahun terakhir, yaitu sebagai berikut: Diketahui likuiditas BNI Syariah selama 3 tahun terakhir, yaitu sebagai berikut:

54 1) Tahun 2012 7.631.994.000.000 = 10.645.313.000.000 = 0,716934674037288 2) Tahun 3013 11.242.241.000.000 = 14.708.504.000.000 = 0,7643361282697411 3) Tahun 2014 14.786.638.000.000 = 19.492.112.000.000 = 0,7585959900086763 Melihat hasil di atas dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Hasil Likuiditas BNI Syariah Selama 3 Tahun Terakhir Tahun 2012 Likuiditas 2013 2014 0,716934674037288 0,7643361282697411 0,7585959900086763 b. Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atau profit, semakin tinggi tingkat keuntungan perusahaan berarti semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan. Adapun data profitabilitas dapat dilihat pada laporan keuangan yang tertera pada lampiran.

55 Untuk mengetahui tingkat likuiditas dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Sehingga diketahui hasil profitabilitas BNI Syariah selama 3 tahun terakhir, yaitu sebagai berikut: Diketahui profitabilitas BNI Syariah selama 3 tahun terakhir, yaitu sebagai berikut: 1) Tahun 2012 137.744.000.000 = 10.645.313.000.000 = 0,0129394034726832 2) Tahun 3013 179.616.000.000 = 14.708.504.000.000 = 0,01221171109938577 3) Tahun 2014 408.500.000.000 = 19.492.112.000.000 = 0,0209571954029404 Melihat hasil di atas dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Hasil Profitabilitas BNI Syariah Selama 3 Tahun Terakhir Tahun 2012 2013 2014 Profitabilitas 0,0129394034726832 0,01221171109938577 0,0209571954029404

56 C. Hasil Analisis Data Sesuai dengan data yang penulis olah melalui bantuan SPSS didapatkan hasil bahwa: Tabel 4.5 Nilai t test Likuiditas Antara BRI Syariah dan BNI Syariah Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Mean Pair 1 Std. Std. Error Deviation Mean Difference Lower Upper Sig. (2t df tailed) Likuiditas BRI Syariah Likuiditas BNI.050486E-6.04161E-7.02402E-7-5.2895E-2 1.5386E-1 2.101 Syariah Sumber: Out SPSS Melihat dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa likuiditas antara BRI Syariah dan BNI Syariah memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0,050486 dengan standar devisiasi sebesar 0,04161 dengan memiliki nilai perbandingan (nilai t) sebesar 2,101. Artinya bahwa likuiditas adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan persediaan uang tunai dan alat-alat likuid lainnya yang dikuasai bank yang bersangkutan. Dalam penelitian dihasilkan bahwa tidak terdapat perbedaan likuiditas antara BRI Syariah dan BNI Syariah sebesar 2,101 pada taraf signifikansi 0,170, karena nilainya lebih kecil dari tabel t-test yaitu sebesar 4,30. 2.170

57 Tabel 4.5 Nilai t test Profitabilitas Antara BRI Syariah dan BNI Syariah Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Mean Pair 1 Std. Std. Error Deviation Mean Difference Lower Upper Sig. (2t df tailed) Profitabilitas BRI Syariah Profitabilitas -8.32752E-3 1.0309E-2 5.95246E-3-3.393E-2 1.7283E-2-1.399 BNI Syariah Melihat dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa profitabilitas antara BRI Syariah dan BNI Syariah memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar -8,32752 dengan standar devisiasi sebesar 1,0309 dengan memiliki nilai perbandingan (nilai t) sebesar -1,399. Artinya bahwa profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan para pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan pajak. Oleh karena itu, dividen diambil dari keuntungan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio yang dibagikan perusahaan. Dalam penelitian dihasilkan bahwa tidak terdapat perbedaan profitabilitas antara BRI Syariah dan BNI Syariah sebesar -1,399 pada taraf signifikansi 0,297, karena nilainya lebih kecil dari tabel t-test yaitu sebesar 4,30. Sebab sebuah bank dapat meningkatkan profitabilitas, maka bank tersebut harus mempunyai strategi untuk meningkatkan profitabilitas. Dalam membuat strategi, bank tersebut harus menentukan secara khusus kebijakan operasional dan keuntungannya. Dalam menentukan strategi tersebut melibatkan unit-unit organisasi, lini produk dan nasabah (pelanggan) yang berkaitan satu dengan yang lainnya di dalam operasi suatu bank. 2.297

58 D. Pembahasan 1. Perbandingan Likuiditas BRI Syariah dan BNI Syariah Likuiditas adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan persediaan uang tunai dan alat-alat likuid lainnya yang dikuasai bank yang bersangkutan. Dalam penelitian dihasilkan bahwa tidak terdapat perbedaan likuiditas antara BRI Syariah dan BNI Syariah sebesar 2,101 pada taraf signifikansi 0,170, karena nilainya lebih kecil dari tabel t-test yaitu sebesar 4,30. Hal ini adanya penilaian faktor likuiditas antara lain dilakukan melaui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut: a. Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan pasiva likuid kurang dari 1 bulan b. I- month maturity mismatch ratio c. Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratioldr) d. Proyeksi arus kas 3 bulan mendatang e. Ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti f. Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and lialibilities management-alma) g. Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber pendanaan lainnya. h. Stabilitas dana pihak ketiga (DPK). Melihat hasil di atas, dapat dipahami bahwa tingkat likuiditas keuangan BRI Syariah dan BNI Syariah sebesar 2,101 pada taraf signifikansi 0,170. 2. Perbandingan Profitabilitas BRI Syariah dan BNI Syariah Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan para pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan pajak. Oleh karena itu, dividen diambil dari keuntungan bersih yang berhasil diperoleh

59 perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio yang dibagikan perusahaan. Dalam penelitian dihasilkan bahwa tidak terdapat perbedaan profitabilitas antara BRI Syariah dan BNI Syariah sebesar -1,399 pada taraf signifikansi 0,297, karena nilainya lebih kecil dari tabel t-test yaitu sebesar 4,30. Sebab sebuah bank dapat meningkatkan profitabilitas, maka bank tersebut harus mempunyai strategi untuk meningkatkan profitabilitas. Dalam membuat strategi, bank tersebut harus menentukan secara khusus kebijakan operasional dan keuntungannya. Dalam menentukan strategi tersebut melibatkan unit-unit organisasi, lini produk dan nasabah (pelanggan) yang berkaitan satu dengan yang lainnya di dalam operasi suatu bank. Manajemen adalah faktor utama yang mempengaruhi profitabilitas bank, besar kecilnya bank dan lokasi bank bukan merupakan faktor yang paling menentukan. Manajemen yang baik yang ditunjang oleh faktor modal dan lokasi merupakan kombinasi ideal untuk keberhasilan bank. Dari segi manajemen paling sedikit ada 3 aspek yang penting diperhatikan, yaitu balance sheet management, operating management, dan financial management. Balance sheet management meliputi asset dan liability management, artinya pengaturan harta dan utang secara bersama. Inti asset management adalah mengalokasikan dana kepada berbagai jenis atau golongan earning asset yang berpedoman kepada ketentuan berikut: a. Asset itu harus cukup likuid sehingga tidak akan merugikan bila sewaktu-waktu diperlukan untuk dicairkan. b. Asset tersebut dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan pinjaman, tetapi juga masih memberikan earnings. c. Usaha me-maximize income dari investasi. Dengan berpedoman kepada ketiga hal tersebut di atas, maka hendaknya dana itu di alokasikan kedalam asset. Liability management berhubungan dengan pengaturan dan pengurusan sumber-sumber dana yang pada dasarnya mengusahakan 3 hal, yaitu sebagai berikut :

60 a. Kecukupan dana yang masuk, tidak mengalami kekurangan yang dapat menghilangkan kesempatan (opportunity cost), tetapi juga tidak terlalu besar (melebihi kemampuan untuk menginvestasikannya). Jika sampai kelebihan tentu akan menyebabkan pembayaran bunga lebih besar dari pada yang seharusnya dan tentu akan menurunkan tingkat profitabilitasnya, kecuali dana itu dari giro tanpa bunga. b. Bunga yang di bayar hendaknya masih pada tingkat yang memberikan keuntungan bagi bank. c. Diusahakan agar ada atau terdapat keseimbangan antara giro dan deposito, antara demand deposit dan time deposit. Keseimbangan semacam ini perlu untuk menjaga likuiditas karena dengan time deposit ada waktu yang dipastikan berapa lama dapat diinvestasikan dan kapan harus disediakan alat-alat likuid. Operating management sebagai aspek kedua merupakan manajemen bank yang berperan dalam menaikkan profitabilitas dengan cara menekan biaya. Sebagaimana disebutkan diatas, biaya adalah salah satu faktor yang ikut menentukan tinggi rendahnya profitabilitas. Jadi tidak cukup hanya menaikkan pendapatan bruto saja, akan tetapi juga harus berusaha menaikkan efisiensi penggunaan biaya dan produktifitas kerja. Yang juga termasuk dalam operating management adalah usaha untuk menekan cost of money. Menekan tingkat biaya sampai pada suatu titik yang paling efisien bagi bank adalah suatu proses yang terus menerus, tidak bisa sekali jadi melalui rumus-rumus. Aspek ketiga dalam manajemen yang turut menentukan profitabilitas ialah financial management. Aspek ini meliputi hal-hal berikut: a. Perencanaan penggunaan modal, penggunaan senior capital yang dapat menekan cost of money, merencanakan struktur modal yang paling efisien bagi bank. b. Pengaturan dan pengurusan hal ihwal yang berhubungan dengan perpajakan.

61 Aspek-aspek tersebut di atas, meskipun kita dapat membedabedakannya, di dalam praktik tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Dalam arti yang luas, aspek manajemen meliputi penentuan tujuan kebijakan, keputusan, dan tindakan (action) yang harus diambil atau dilakukan pimpinan sehubungan dengan pengelolaan yang menguntungkan bagi suatu bank. Menurut Mamduh Hanafi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan, yaitu: a. Jenis Perusahaan Profitabilitas perusahaan akan sangat bergantung pada jenis perusahaan, jika perusahaan menjual barang konsumsi atau jasa biasanya akan memiliki keuntungan yang stabil dibandingkan dengan perusahaan yang memproduksi barang-barang modal. b. Umur Perusahaan Sebuah perusahaan yang telah lama berdiri akan lebih stabil bila dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri. Umur perusahaan ini adalah umur sejak berdirinya perusahaan hingga perusahaan tersebut masih mampu menjalankan operasinya. c. Skala Perusahaan Jika skala ekonominya lebih tinggi, berarti perusahaan dapat menghasilkan produk dengan biaya yang rendah. Tingkat biaya rendah tersebut merupakan cara untuk memproleh laba yang diinginkan. d. Harga Produksi Perusahaan yang biaya produksinya relatif lebih murah akan memiliki keuntungan yang lebih baik dan stabil daripada perusahaan yang biaya produksinya tinggi. e. Habitat Bisnis Perusahaan yang bahan produksinya dibeli atas dasar kebiasaan (habitual basis) akan memperoleh kebutuhan lebih stabil dari pada non habitual basis.

62 f. Produk yang Dihasilkan Perusahaan yang bahan produksinya berhubungan dengan kebutuhan pokok biasanya penghasilan perusahaan tersebut akan lebih stabil daripada perusahaan yang memproduksi barang modal. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Ada tiga rasio yang sering digunakan yaitu profit margin, rasio ini digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Profit margin bisa dihitung melalui laba bersih dan penjualan. Melihat uraian di atas, dapat dipahami bahwa tingkat profitabilitas keuangan BRI Syariah dan BNI Syariah sebesar -1,399 pada taraf signifikansi 0,297. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pada tingkat likuiditas keuangan BRI Syariah dan BNI Syariah sebesar 2,101 pada taraf signifikansi 0,170 dan tidak terdapat perbedaan pada tingkat profitabilitas keuangan BRI Syariah dan BNI Syariah sebesar -1,399 pada taraf signifikansi 0,297.