BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun
|
|
- Yulia Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian, yang kemudian dibandingkan guna mencari perbedaan antara kedua atau lebih objek yang diteliti. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah bank konvensional dan bank syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dan telah mempublikasikan laporan keuangannya dimulai dari tahun Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank yang memiliki aset yang cukup besar baik dari bank konvensional maupun bank syariah yang ada di Indonesia. Nama bank akan dilampirkan pada tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1 Nama Bank yang Akan Diteliti Bank Konvensional Bank Syariah Bank Negara Indonesia (BNI) Bank Muamalat Indonesia (BMI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank BRISyariah (Sumber : diolah oleh penulis, 2013)
2 3.3 Pengumpulan Data Tahap ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data sekunder berupa Laporan Keuangan Tahunan Publikasi Bank selama periode Data yang diperoleh melalui website dari bank yang bersangkutan dan website Bank Indonesia. Jenis laporan yang digunakan antara lain Neraca Keuangan, Laporan Laba-Rugi, Laporan Kualitas Aktiva Produktif, Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Ikhtisar Keuangan. 3.4 Jenis Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder laporan keuangan perusahaan perbankan dan diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, jurnal, internet, dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek penelitian. Bank Syariah dalam penelitian ini diwakili oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank BRI Syariah. Bank konvensional yang dipilih untuk dibandingkan dengan bank syariah adalah Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dalam penelitian ini analisis kinerja hanya dibatasi pada aspek kuantitatif yaitu pada rasio keuangannya saja. Data sekunder ini diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan keuangan yang rutin diterbitkan oleh Bank Indonesia pada situs situs resmi bank-bank terkait dan berbagai literatur seperti buku, jurnal, internet, dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek penelitian.
3 3.5 Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan yaitu rasio keuangan yang meliputi Capital Adequacy Ratio (mewakili rasio permodalan), Non Performing Loan (mewakili rasio kualitas aktiva produktif), Return on Asset dan Return on Equity (mewakili rasio rentabilitas), Beban Operasional dibagi Pendapatan Operasional (mewakili rasio efisiensi), dan Loan to Deposit Ratio (mewakili rasio likuiditas). Untuk mengetahui kinerja bank secara keseluruhan dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh rasio yang sebelumnya telah diberi bobot nilai tertentu. a. Capital (Modal) Pada aspek permodalan ini yang dinilai adalah permodalan yang di dasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut di dasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio). b. Asset (Aktiva) Total Modal CAR = Aktiva Tertimbang Menurut Resiko x 100% Asset (aktiva) suatu bank akan dinilai berdasarkan kualitas aktiva produktif yang diwakili oleh NPL (Net Performing Loan). NPL = Total Kredit Bermasalah x 100% Total Seluruh Kredit c. Earning (Rentabilitas) Rentabilitas suatu bank dalam analisa CAMEL ini diwakili oleh rasio ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity).
4 Laba Sebelum Pajak ROA = Total Aktiva x 100% Laba Bersih ROE = Modal Sendiri x 100% d. Rasio biaya/efisiensi bank, yang diwakili oleh variabel rasio BOPO. Biaya Operasional BOPO = Pendapatan Operasional x 100% e. Liquidity (Likuiditas) Adapun faktor likuiditas yang dinilai dalam analisa CAMEL ini adalah rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR). Kredit LDR = Dana Pihak Ketiga x 100% Kinerja bank secara keseluruhan diketahui dengan cara menjumlahkan seluruh rasio keuangan, yaitu rasio CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, dan LDR yang sebelumnya telah diberi bobot nilai tertentu. Perhitungan presentase dan bobot rasio-rasio tersebut adalah: 1. CAR Menurut ketentuan Bank Indonesia suatu bank umum sekurang-kurangnya harus memiliki CAR 8%. Hal ini didasarkan kepada ketentuan yang ditetapkan oleh BIS (Bank for Interntional Settlement). Variabel ini mempunyai bobot nilai 20%. Skor nilai CAR ditentukan sebagai berikut :
5 Jika CAR bernilai : a. Kurang dari 8%, skor nilai = 0 b. Antara 8% - 12%, skor nilai = 80 c. Antara 12%- 20%, skor nilai = 90 d. Lebih dari 20%, skor nilai = NPL Standar terbaik NPL menurut Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 adalah bila NPL berada dibawah 5%. Variabel ini mempunyai bobot nilai 20%. Skor nilai NPL ditentukan sebagai berikut. Jika NPL bernilai : a. Lebih dari 8%, skor nilai = 0 b. Antara 5% - 8%, skor nilai = 80 c. Antara 3% - 5%, skor nilai = 90 d. Kurang dari 3%, skor nilai = ROA Standar terbaik ROA menurut Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 adalah 1,5%. Variabel ini mempunyai bobot nilai 15%. Skor nilai ROA ditentukan sebagai berikut; Jika ROA bernilai : a. Kurang dari 0%, skor nilai = 0 b. Antara 0% - 1%, skor nilai = 80 c. Antara 1% - 2%, skor nilai = 90
6 d. Lebih dari 2%, skor nilai = ROE Standar ROE menurut Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 adalah 12%. Variabel ini mempunyai bobot nilai 15%. Skor nilai ROE ditentukan sebagai berikut. Jika ROE bernilai : a. Kurang dari 8%, skor nilai = 0 b. Antara 8% - 10%, skor nilai = 80 c. Antara 10% - 12%, skor nilai = 90 d. Lebih dari 12%, skor nilai = BOPO Standar terbaik BOPO menurut Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 adalah 92%. Variabel ini mempunyai bobot nilai sebesar 15%. Skor nilai BOPO ditentukan sebagai berikut; Jika BOPO bernilai : a. Lebih dari 125%, skor nilai = 0 b. Antara 92% - 125%, skor nilai = 80 c. Antara 85% - 92%, skor nilai = 100 d. Kurang dari 85%, skor nilai = LDR Standar terbaik LDR menurut Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 adalah 85%-110%. Variabel ini diberi bobot nilai 15%. Skor nilai LDR ditentukan sebagai berikut :
7 Jika LDR bernilai : a. Kurang dari 50%, skor nilai = 0 b. Antara 50% - 85%, skor nilai = 80 c. Antara 85% - 110%, skor nilai = 90 d. Lebih dari 110%, skor nilai = Metode Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian perbandingan dari data dua populasi yaitu bank syairah dan bank konvensional, maka dari itu pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik statistik yang berupa uji beda dua rata-rata (independent sample t-test). Asumsi dasar pada independent sample t-test menurut Field (2009:65) adalah: 1. Both the independent sample t-test and the dependent t-test are parametric test based on the normal distribution 2. Data are measured at least at the interval level 3. Variance in the populations are roughly equal 4. Scores are independent Uji Homogenitas Tujuan dari uji homogenitas ini adalah untuk melihat apakah dalam dua grup atau populasi terdapat kesamaan varians. Uji ini diperlukan untuk menentukan alat statistik yang dilakukan dengan asumsi populasi yang sama atau berbeda pada uji hipotesis. Proses uji homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji Lavene s Test. Data dikatakan homogen jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
8 a) Jika Ftabel > Fhitung >+Ftabel b) Jika Ftabel < Fhitung < +Ftabel, pada α = 5% dan nilai probabilitas > level of significant sebesar 0,05, maka dikatakan kedua populasi memiliki varians yang sama, dan untuk uji hipotesis juga akan digunakan asumsi varians populasi yang sama (equal variance assumed)., pada α = 5% dan nilai probabilitas < level of significant sebesar 0,05, maka dikatakan kedua populasi memiliki varians yang berbeda, dan untuk uji hipotesis akan digunakan asumsi varians populasi yang berbeda (equal variance not assumed) Uji Hipotesis Tujuan dari uji hipotesis yang berupa uji beda dua rata-rata pada penelitian ini adalah untuk menentukan menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji beda t-test. Uji ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Tujuan uji beda t-test adalah membandingkan rata-rata (mean) yang sama atau tidak sama secara signifikan. Hipotesis statistik yang diajukan adalah : Ha : μ1 μ2 : ada perbedaan Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis (dua arah) adalah :
9 a. Ha diterima atau H0 ditolak apabila ttabel > thitung > +ttabel, pada α = 5% dan nilai probabilitas < level of significant sebesar 0,05. b. Ha ditolak atau H0 diterima apabila ttabel < thitung < +ttabel, pada α = 5% dan nilai probabilitas > level of significant sebesar 0,05.
10 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perbankan Indonesia Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Jika ditelusuri lewat sejarah sejak dulu sampai sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan seperti yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Jenis perbankan sebelum keluar Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 dengan sebelumnya yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967, maka terdapat beberapa perbedaan. Namun kegiatan utama atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu sama lainnya. Bahkan bertambah padat dan berkembang.
11 4.2 Gambaran Umum Perbankan Syariah Indonesia Jenis bank jika dilihat dari cara menentukan harga terbagi menjadi dua macam, yaitu bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan bank yang berdasarkan prinsip syariah. Karakertistik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, dan menghindarkan kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Setelah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hokum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan prores perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan. 4.3 Deskripsi Data Penelitian Objek penelitian ini adalah dua jenis perbankan yang ada di Indonesia yaitu perbankan syariah dan perbankan konvensional. Perbankan syariah diwakili oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank BRI Syariah, sedangkan perbankan konvensional diwakili oleh Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dari masing-masing bank tersebut
12 dilihat rasio CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, LDR, dan kinerja. Berikut data rasio-rasio (dalam persen) bank : Tabel 4.1 Rasio CAMEL Bank BANK TAHUN CAR NPL ROA ROE BOPO LDR KINERJA BANK BNI BANK BRI BANK BRI SYARIAH BANK MUAMALAT Sumber : Website masing-masing Bank 4.4 Analisis Data Penelitian Data penelitian dianalisis dengan bantuan software SPSS Ver Uji statistik data yang dipakai dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik statistik yang berupa uji beda dua rata-rata (independent sample t-test). Hasil olah data yang dilakukan terhadap data penelitian dengan menggunakan independent sample t-test memperlihatkan dua tabel output. Tabel pertama menunjukkan statistik deskriptif data penelitian, sedangkan tabel kedua menunjukkan hasil uji beda dua rata-rata. Deskripsi data penelitian secara statistik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
13 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Group Statistics BANK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean CAR BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH NPL BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH ROA BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH ROE BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH BOPO BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH LDR BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH KINERJA BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH Sumber : Output SPSS 18. Data diolah Peneliti (2013) Berikut ini merupakan penjelasan dari data deskriptif yang telah diolah yaitu: 1. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) rasio CAR sebesar %, lebih kecil dibandingkan mean rasio CAR Bank Konvensional yang sebesar %. Hal ini berarti bahwa selama periode perbankan konvensional memiliki CAR lebih baik dibandingkan dengan perbankan syariah, karena semakin tinggi nilai CAR maka semakin bagus kualitasnya. Akan tetapi, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik CAR adalah 8% maka perbankan syariah masih berada pada kondisi ideal karena memiliki nilai CAR diatas ketentuan BI.
14 2. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) rasio NPL sebesar %, lebih besar dibandingkan dari rasio NPL Bank Konvensional sebesar %. Hal ini berarti bahwa selama periode perbankan konvensional memiliki NPL lebih baik dibandingkan dengan perbankan syariah, karena semakin tinggi nilai NPL maka semakin buruk kualitasnya. Kualitas NPL bank syariah dan bank konvensional masih berada pada kondisi ideal jika dilihat dari ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik NPL adalah dibawah 5%. 3. Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) rasio ROA sebesar %, lebih kecil dibanding dari mean rasio ROA Bank Konvensional sebesar %. Hal ini berarti bahwa selama periode perbankan syariah memiliki kualitas ROA lebih rendah dibanding dengan perbankan konvensional, karena semakin tinggi nilai ROA maka semakin bagus kualitasnya. Jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik ROA adalah 1.5%, maka perbankan syariah berada pada kondisi yang kurang ideal. 4. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) rasio ROE sebesar %, lebih kecil dibanding dari mean rasio ROE Bank Konvensional yang sebesar %. Hal ini berarti bahwa selama periode perbankan syariah memiliki kualitas ROE lebih rendah dibanding dengan perbankan konvensional, karena semakin tinggi nilai ROE maka semakin bagus kualitasnya. Jika
15 mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik ROE adalah 12%, maka perbankan syariah berada pada kondisi yang kurang ideal. 5. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) rasio BOPO sebesar %, lebih besar dibanding dari mean rasio BOPO Bank Konvensional yang sebesar %. Hal ini berarti bahwa selama periode perbankan konvensional memiliki kualitas BOPO lebih tinggi dibanding perbankan syariah, karena semakin rendah nilai BOPO maka semakin bagus kualitasnya. Jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik BOPO adalah 92%, maka perbankan syariah berada pada kondisi yang kurang ideal. 6. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) rasio LDR sebesar %, lebih besar dibanding dari mean rasio LDR Bank Konvensional yang sebesar %. Hal ini berarti bahwa selama periode perbankan syariah memilki LDR lebih baik dibanding dengan perbankan konvensional. Selain itu, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik LDR adalah 85%-110%, maka perbankan syariah berada pada kondisi ideal, sedangkan perbankan konvensional berada pada kondisi yang buruk selama periode penelitian. 7. Kinerja sebagai faktor utama yang akan dibandingkan merupakan nilai dari penjumlahan setiap rasio yang digunakan dalam penelitian ini yang
16 sebelumnya telah diberi bobot nilai. Penjumlahan rasio dan pembobotan nilai ini dimaksudkan untuk dapat dilihat kinerja kedua kelompok ini secara menyeluruh. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) Kinerja sebesar %, lebih kecil dibanding dari mean Kinerja Bank Konvensional yang sebesar %. Hal ini berarti bahwa selama periode secara keseluruhan perbankan konvensional memiliki kinerja (CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, dan LDR) lebih baik dibanding dengan perbankan syariah. Uji-t sample independent test sebagai uji hipotesisnya seperti terlihat pada tabel berikut ini:
17 Tabel 4.3 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Mean Std. Error Difference F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper CAR NPL ROA ROE BOPO LDR KINERJA assumed not assumed assumed not assumed assumed not assumed assumed not assumed assumed not assumed assumed not assumed assumed not assumed Sumber : Output SPSS 18. Data diolah Peneliti (2013)
18 1. Pengujian Hipotesis Rasio CAR Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa nilai F-hitung untuk CAR adalah dengan nilai signifikansi sebesar Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Bila kedua varians sama, maka sebaiknya menggunakan dasar Equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama). Nilai t-hitung untuk CAR dengan equal variance assumed (pada baris pertama CAR) adalah dengan nilai signifikansi sebesar Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio CAR maka kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan. 2. Pengujian Hipotesis Rasio NPL Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk NPL adalah dengan nilai signifikansi sebesar Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Nilai t-hitung untuk NPL dengan equal variance assumed adalah dengan nilai signifikansi sebesar Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio NPL maka kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
19 3. Pengujian Hipotesis Rasio ROA Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa F-hitung untuk ROA adalah dengan nilai signifikansi Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians berbeda. Bila kedua varians berbeda, maka untuk membandingkan kedua populasi dengan t-test sebaiknya menggunakan dasar equal variance not assumed (diasumsikan kedua varian tidak sama). Terlihat bahwa t-hitung untuk ROA dengan equal variance not assumed (pada baris kedua ROA) adalah dengan nilai signifikansi Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional jika dilihat dari rasio ROA. 4. Pengujian Hipotesis Rasio ROE Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk ROE adalah dengan nilai signifikansi sebesar Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Bila kedua varians sama, maka sebaiknya menggunakan dasar equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama). Nilai t-hitung untuk ROE dengan equal variance assumed (pada baris pertama ROE) adalah dengan nilai signifikansi sebesar Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio ROE maka kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional terdapat perbedaan yang signifikan.
20 5. Pengujian Hipotesis Rasio BOPO Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk BOPO adalah dengan nilai signifikansi Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Bila kedua varians sama, maka untuk membandingkan kedua populasi dengan t-test sebaiknya menggunakan equal variance assumed (diasumsi kedua varian sama). Terlihat bahwa t-hitung untuk BOPO adalah dengan nilai signifikansi sebesar Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio BOPO maka kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional terdapat perbedaan yang signifikan. 6. Pengujian Hipotesis Rasio LDR Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk LDR adalah dengan nilai signifikansi sebesar Oleh karena nilai signifikansi lebih besar 0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Bila kedua varians sama, maka untuk membandingkan kedua populasi dengan t-test sebaiknya menggunakan equal variance assumed (diasumsi kedua varian sama). Terlihat bahwa t-hitung untuk LDR dengan equal variance assumed adalah dengan nilai signifikansi sebesar Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional dilihat dari rasio LDR.
21 7. Pengujian Hipotesis Kinerja Bank Secara Keseluruhan Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk kinerja adalah dengan nilai signifikansi Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians berbeda. Bila kedua varians berbeda, maka untuk membandingkan kedua populasi dengan t-test sebaiknya menggunakan dasar equal variance not assumed (diasumsikan kedua varian tidak sama). Terlihat bahwa t-hitung untuk kinerja dengan equal variance not assumed (pada baris kedua kinerja) adalah dengan nilai signifikansi Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan kinerja perbankan syariah dan perbankan konvensional terdapat perbedaan yang signifikan.
22 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini membandingkan apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Penelitian ini menggunakan dua Bank Syariah dan dua Bank Konvensional yang termasuk dalam direktori Bank Indonesia. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan dalam bab empat, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. a. Hasil uji statistik independent sample t-test menunjukkan bahwa pada rasio CAR tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional yaitu dengan melihat nilai signifikansi lebih besar dari nilai signifikansi Perbankan syariah memiliki kualitas CAR dibawah perbankan konvensional. b. Rasio NPL perbankan syariah dan perbankan konvensional tidak berbeda secara signifikan. Rasio NPL perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan konvensional yaitu Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) rasio NPL sebesar %, lebih besar dibandingkan dari rasio NPL Bank Konvensional sebesar %. Hal ini berarti kualitas NPL perbankan syariah lebih buruk dari perbankan konvensional.
23 c. Rasio rentabilitas yang diwakili oleh rasio ROA (Return On Asset) dan ROE (Return On Equity) antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional terdapat perbedaan yang signifikan. Kualitas ROA dan ROE perbankan syariah lebih rendah dibandingkan dengan perbankan konvensional yaitu Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) rasio ROA sebesar %, lebih kecil dibanding dari mean rasio ROA Bank Konvensional sebesar % dan Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) rasio ROE sebesar %, lebih kecil dibanding dari mean rasio ROE Bank Konvensional yang sebesar %, yang artinya kemampuan perbankan syariah dalam memperoleh laba berdasarkan asset dan modal yang dimiliki masih dibawah perbankan konvensional. d. Dilihat dari rasio efisiensi operasional perbankan yang diwakili oleh variabel BOPO (Beban Operasional/Pendapatan Operasional) terdapat perbedaan yang signifikan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) rasio BOPO sebesar %, lebih besar dibanding dari mean rasio BOPO Bank Konvensional yang sebesar %. Dalam hal ini, kinerja perbankan syariah lebih buruk dibandingkan dengan kinerja perbankan konvensional. e. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rasio likuiditas yang diwakili oleh variabel rasio LDR (Loan Deposit Ratio). Perbankan syariah memiliki rasio LDR yang secara signifikan lebih baik
24 kualitasnya dibandingkan dengan perbankan konvensional yaitu Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) rasio LDR sebesar %, lebih besar dibanding dari mean rasio LDR Bank Konvensional yang sebesar %. f. Dilihat dari kinerja bank secara keseluruhan yang diwakili oleh variabel kinerja terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata (mean) Kinerja sebesar %, lebih kecil dibanding dari mean Kinerja Bank Konvensional yang sebesar %. Hal ini berarti bahwa selama periode secara keseluruhan perbankan konvensional memiliki kinerja (CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, dan LDR) lebih baik dibanding dengan perbankan syariah. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini bagi perbankan syariah, perbankan konvensional maupun bagi peneliti selanjutnya. 1. Bagi Perbankan Syariah Secara umum, kinerja perbankan syariah hampir sama dibandingkan dengan perbankan konvensional. Akan tetapi, ada beberapa rasio yang lebih rendah dari perbankan konvensional, yaitu rasio pemodalan
25 (CAR), rasio kualitas aktiva produktif (NPL), rasio rentabilitas (ROA dan ROE), dan rasio efisiensi (BOPO). a. Rasio pemodalan perbankan syariah dapat ditingkatkan dengan penambahan modal. Hal ini dapat dilakukan dengan lebih memperhatikan kebutuhan modal pada setiap ekspansi kredit. Usahakan setiap aset yang berisiko tersebut menghasilkan pendapatan, sehingga tidak perlu menekan permodalan. b. Rasio kualitas aktiva produktif dapat diturunkan dengan selektif dalam memilih debitur, yaitu tidak mengambil risiko dari debitur apabila ada indikasi arus kas debitur tersebut termasuk ke dalam kredit bermasalah. c. Rasio rentabilitas dapat ditingkatkan dengan lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi. Usaha setiap ekspansi senantiasa menghasilkan laba. Selain itu jangan biarkan aset berkembang tanpa menghasilkan produktifitas. d. Rasio efisiensi dapat ditingkatkan dengan menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan operasional. Hal ini dapat dilakukan dengan menutup berbagai cabang yang tidak produktif dan melakukan outsourcing pekerjaan yang bukan pokok pekerjaan bank. 2. Bagi Perbankan Konvensional Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja perbankan syariah secara umum sama dibandingkan dengan perbankan konvensional. Oleh karena itu, perbankan konvensional bisa mempertimbangkan untuk membuka
26 atau menambah unit usaha syariah atau mengkonversi menjadi bank umum syariah. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah rasio dalam mengukur kinerja perbankan.
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL (Studi kasus pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di Indonesia, periode 2010-2012) ABSTRAK Megawati Naipulu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pada semua bank syariah dan bank konvensional yang berada di Bursa Efek Indonesia. Adapun ruang lingkup penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulisan penelitian ini dilakukan pada 13 April 2013 sampai dengan selesai dengan memperoleh data dari internet dan buku-buku di perpustakaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan
Lebih terperinciOleh : Susnaningsih Mu at Abstrak
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARI AH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL : STUDI PADA PERBANKAN SYARI AH DAN KONVENSIONAL YANG MEMILIKI CABANG DI KOTA PEKANBARU Oleh : Susnaningsih Mu at
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu
60 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Operasional Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2
Suwandi, Sularso, Suroso, Pengaruh Kualitas Layanan... ISSN : 1412-5366 e-issn : 2459-9816 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Yudiana Febrita Putri 1 Isti Fadah 2
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.
31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode CAMEL 1. Capital (Permodalan) Resiko yang digunakan dalam perhitungan permodalan adalah Capital Adequecy Ratio (CAR)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.
52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur, catatan, artikel, penelitian terdahulu dari dokumen,
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA
EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE 2004-2008 : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA Nita Puspita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciSasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN RASIO KEUANGAN BANK (Studi pada Bank Konvensional yang Terdaftar di BEI yang Memiliki Bank Syariah Periode 2012-2014)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur, catatan, artikel, penelitian terdahulu dari dokumen, internet
Lebih terperinciBab III PROSES PENGUMPULAN DATA
Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Strategi dan Metodologi Penelitian III.1.1. Strategi Penelitian Strategi yang digunakan dalam menganalisis masalah yang akan dibahas adalah strategi komparatif. Strategi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum PT Bank Mega Tbk Berawal dari sebuah usaha milik keuarga bernama PT Bank Karman yang dirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keuangan Bank Umum Syariah yang lahir melalui proses spin off. Metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan analisis terhadap laporan keuangan Bank Umum
Lebih terperinciBAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN
BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data-data sekunder yaitu data-data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data-data sekunder yaitu data-data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumber-sumber lain. Misalnya, laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data
28 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data penelitian ini yaitu berasal dari data sekunder berupa
Lebih terperinciBAB III. Metode Penellitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar
BAB III Metode Penellitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar variabel independent dengan variabel dependentnya dengan menggunakan data time-series,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. tahun 2010 sebesar 13,75% 2011 sebesar 16,25%, 2012 sebesar 16%, 2013
BAB V PEMBAHASAN A. Rasio Keuangan PT Bank Mandiri Tbk a. Rasio Permodalan Berdasarkan tabel 4.1 nilai mean CAR PT Bank Mandiri pada tahun 2010 sebesar 13,75% 2011 sebesar 16,25%, 2012 sebesar 16%, 2013
Lebih terperinciANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE
ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2014-2015 Hevi Zainuri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Lebih terperinciABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK BUMN DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA. Oleh SYAPUTRI NOVIYANI
1 ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK BUMN DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA Oleh SYAPUTRI NOVIYANI Laporan keuangan perbankan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan bank secara
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis kinerja keuangan BPR Konvensional di Jawa dan Sumatera dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan antara tahun 2007
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUNGAN PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL TAHUN
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUNGAN PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL TAHUN 2008-2012 ARTIKEL PUBLIKASI Disusun Oleh : ATHIKHAH FATCHI ROSMALIA DEVI B 300 090 001 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciLAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test
Lampiran 1 LAMPIRAN Uji Perbedaan Group Statistics Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ROA AQUA 3 7,9500,56000,32332 INDF 3 3,6967 1,28442,74156 Independent Samples Test Levene's Test for
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang
49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Pengambilan Sampel Populasi adalah kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan (Sanusi, 2011: 87). Jadi,
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVESIONAL DENGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN CAR, ROA, ROE, NIM, LDR, DAN NPL
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVESIONAL DENGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN CAR, ROA, ROE, NIM, LDR, DAN NPL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu: PT Bank Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia. Analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang didapatkan secara tidak langsung dari nara sumbernya, dengan runtun
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu jenis data yang didapatkan secara tidak langsung dari nara sumbernya, dengan runtun waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi suatu negara memerlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayainya, karena suatu pembangunan tentunya sangat memerlukan akan ketersediaan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA )
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA 2009-2012) NUSANTARI DELLA PRATIWI FAKULTAS EKONOMI/ AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL BERDASARKAN METODE CAMEL
ANALISIS KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL BERDASARKAN METODE CAMEL Armanto Witjaksono 1 ; Anis Yunistriani 2 1,2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bina
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN I Perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas pada PTPN III A. 2005 1. Rasio Likuiditas a. Quick Ratio b. Cash Ratio 2. Rasio Solvabilitas
Lebih terperinciPerbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.2 Desember 2017, 237-248 E-ISSN: 2528-0163 237 Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar Hartanti Manajemen Perpajakan; Akademi Manajemen Keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh capital adequacy ratio (CAR), bad debt ratio (BDR), return on assets (ROA),
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. selama periode tahun 2008 sampai dengan Penilaian periode penelitian
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan perbankan baik devisa maupun non devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengamatan dilakukan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Manfaat Penulisan Kerangka Penulisan...
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISTILAH... xi INTISARI...
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2009 ABSTRAKSI
ANALISA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Nama : Abustan NPM : 20205008 Jurusan : Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2009 ABSTRAKSI ABUSTAN 20205008
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan usaha perbankan syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan jantung perekonomian suatu negara dan saat ini menjadi salah satu lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam sektor perekonomian.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan dari hipotesis yang diajukan sebagai berikut : Berdasarkan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Dan Pembahasan 4.1.1 Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan Independent T-test return. Perhitungan tingkat pengembalian reksa dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean, perbankan Indonesia harus memiliki daya saing yang komparatif dan tidak mudah ditiru oleh para kompetitor sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Perbedaan Capital Adequacy Ratio Kinerja Keuangan Sebelum Dan. Sesudah Krisis Keuangan Global 2008 PT. Bank Syariah Mandiri
BAB V PEMBAHASAN A. Perbedaan Capital Adequacy Ratio Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Krisis Keuangan Global 2008 PT. Bank Syariah Mandiri Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal
Lebih terperinciV.E. Korompis., T.O. Rotinsulu., J. Sumarauw. H.N. Tawas. Analisis Perbandingan
ISSN 2303-1174 V.E. Korompis., T.O. Rotinsulu., J. Sumarauw. H.N. Tawas. Analisis Perbandingan ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE RGEC (Studi pada PT Bank Rakyat Indonesia
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN YANG MENGADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN YANG MENGADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL Maulidya Nurisya 1 Wardoyo 2 1,2 Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran
Lebih terperinciANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE
ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: PUTRI INDIYAH R. B
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia)
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia) Dita Awalia Afriani/ 20208388 Pembimbing : Herry Sussanto, DR. SE., MM. LATAR BELAKANG MASALAH Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan analisis laporan keuangan Bank BUMN selama periode 2010 sampai tahun 2014 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan
Lebih terperinciUji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah
56 Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah kognitif masing-masing kelas yang telah dilakukan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis TIK Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usahanya. Fungsi perbankan dalam sistem perekonomian adalah sebagai lembaga
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1. Gambaran Umum Perbankan Nasional Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelambagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Harjosari I dan SDN Harjosari II tahun pelajaran 2011/2012.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah...
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Loan (NPL),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang (Gunawan, 2012). Kehadiran pasar modal ini merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank yang merupakan lokomotif pembangunan ekonomi mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Tidak mengherankan jika pemerintah
Lebih terperinciDAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang... 1
DAFTAR ISI ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan sasaran pembangunan ekonomi, dimana perbankan diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di Indonesia. Hal tersebut menandakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga kepercayaan dengan tugas pokok menjadi perantara antara pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor yang mengalami
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BUSN DEVISA DAN BUSN NON DEVISA ARTIKEL ILMIAH
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BUSN DEVISA DAN BUSN NON DEVISA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Jurusan Manajemen Oleh: DANIAR LISDAYANTI
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA Dwi Umardani Abraham Muchlish STIE Rahmaniyah PT. Bank CIMB Niaga, Tbk Umardani_sumsel2@yahoo.com abraham.muchlish@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan mempunyai peranan dan fungsi penting dalam perekonomian suatu negara yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan menyalurkannya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran tutor sebaya berbantuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia (BI). Penelitian ini meneliti Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2010-2012.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup andil dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Menurut. Prasanjaya dan Ramantha (2013) bank memberikan kontribusi besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan sesuatu yang dipandang dan dianggap penting oleh sebagian besar masyarakat. Hal tersebut dikarenakan bank memiliki peran yang cukup andil dalam
Lebih terperinciPERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL MENGGUNAKAN METODE CAMEL (STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK BNI)
PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL MENGGUNAKAN METODE CAMEL (STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK BNI) Yuniarti Anwar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan Indonesia telah menjadi industri yang hampir seluruh aspek kegiatannya diatur oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Regulasi tersebut menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko ( kredit, penyertaan, surat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVESIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL
1 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Gedung Meneng Bandar Lampung ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN
Lebih terperinciOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LAMPIRAN 1 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 36 Normal Parameters a Mean.0000000 Std. Deviation 1.42907224 Most Extreme Differences Absolute.078 Positive.078 Negative
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati aspek-aspek tertentu dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh otoritas moneter, khususnya Bank Indonesia sebagai bank sentral. Faktorfaktor. tingkat bunga, dan inovasi instrumen keuangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank dalam melakukan bisnisnya akan sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja keuangan perbankan oleh otoritas
Lebih terperinciTotal Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata
Lampiran 1 Total Aktiva Perusahaan Perbankan 2009-2013 (dalam rupiah) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 316,547,02 9 225,541,32 8 404,285,60 2 469,899,284 551,336,790
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BPR YANG MEMPEROLEH INFOBANK AWARD DENGAN BPR YANG BELUM MEMPEROLEH INFOBANK AWARD DI BANDAR LAMPUNG.
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BPR YANG MEMPEROLEH INFOBANK AWARD DENGAN BPR YANG BELUM MEMPEROLEH INFOBANK AWARD DI BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh MGS ZULKARNAIN P P FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai analisis perbandingan kinerja keuangan pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Muamalat Malaysia Berhad, maka penulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, data yang
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 3 September 2008, hal. 532 539 Terakreditasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA Ario Dananjaya Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto
Lebih terperinciAnalisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8182 Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung 1 Putri Handayani 2 Dr.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan
Lebih terperinciKata Kunci: CAR, KAP, ROA, BOPO dan LDR.
KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK NASIONAL DAN BANK ASING TAHUN 2010-2014 Oleh: La Subuh Idah Zuhroh Muhammad Faisal Abdullah Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Malang Email:lasubuh7@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
12 III. METODE PENELITIAN 3.1. Alur Pikir Penelitian Tingkat kesehatan bank merupakan cerminan dari kondisi suatu bank yang dilihat dari laporan keuangan. Bank yang sudah go public wajib menerbitkan laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah peningkatan, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini sudah ada 12 Bank Umum Syariah (BUS),
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi
63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI UTARA DAN MALUKU UTARA (PERIODE )
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI UTARA DAN MALUKU UTARA (PERIODE 2010-2014) COMPARATIVE ANALYSIS FINANCIAL PERFORMANCE BETWEEN REGIONAL DEVELOPMENT BANK NORTH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan regional atau nasional. Peran
Lebih terperinci