Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: OPTIMALISASI PERFORMANSI PROYEK DENGAN PENDEKATAN REPETITIVE SCHEDULE METHOD

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI KOMPARATIF PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI REPETITIF MENGGUNAKAN METODE PENJADWALAN BERULANG (RSM) DAN METODE DIAGRAM PRESEDEN (PDM)

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan juga akan semakin komplek. Untuk mengatur dan

Agus Purnomo. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

Ardentius, M.Hamzah Hasyim dan Kartika Puspa Negara

Syafri Antu Arfan Utiarahman, Darwis Hinelo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan

BAB II LANDASAN TEORI

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

Project Time Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan

Anak Agung Wiranata 1, A.A Diah Parami Dewi 1, dan I Made Nuryawan 2.

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PROTOTIPE RUSUNAWA TIPE 36 BERDASARKAN PERENCANAAN CASH FLOW OPTIMAL

EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PEMADAM KEBAKARAN PLTU PAITON UNIT 5 DAN 6. Deni Yanto ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

Deko Sanjaya 1 dan Syahrizal 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS PERENCANAAN WAKTU DENGAN METODE LINTASAN KRITIS (CPM) PADA PROYEK PENGURUGAN DASAR JALAN RING ROAD KOTA SIDOARJO. Djamin

ANALISIS PROYEK PEMELIHARAAN IRIGASI SUNGAI PEMALI DI CV. WIGATI DENGAN METODE CPM-PERT MENGGUNAKAN SOFTWARE MS. PROJECT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

STUDI PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA BLOCK OFFICE PEMERINTAH KOTA BATU MALANG ABSTRAK

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan.

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: TOKO MODISLAND MANADO)

SISTEM PENGENDALIAN WAKTU PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemilihan Judul

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

2014 PEMBUATAN PENJADWALAN SUATU PROYEK DENGAN METODE CPM ( ) BERBASIS MICROSOFT PROJECT

BAB III PENDEKATAN METODE

PENGOPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PASCA SARJANA IAIN TULUNGAGUNG DENGAN PENGGUNAAN METODE CPM SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Iindustri Medan. Proyek ini berlokasi di jalan Pulau Natuna-1, Kawasan Industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

BAB III LANDASAN TEORI

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FLASH (FUZZY LOGIC APPLICATION FOR SCHEDULING)

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK PG. SUMBER HARJO MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN ABSTRAK

METODE PERT CPM UNTUK OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK (STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUSUNAWA KARANGROTO SEMARANG)

MANAJEMEN PROYEK BERBASIS EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG POLRES KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

BAB II LANDASAN TEORI

Pandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DAN EFEKTIVITAS WAKTU DENGAN METODE LINE OF BALANCE (Studi Kasus: The Royal Bukit)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. luhur, semangat, dan tanggung jawab sehingga saya telah menyelesaikan Skripsi ini

APLIKASI INTEGER PROGRAMMING UNTUK PEMERATAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PROYEK

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

PERENCANAAN METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BASEMENT PADA PEMBANGUNAN SEMINYAK HOTEL DEVELOPMENT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MANAJEMEN PROYEK Konsep & Implementasi

Cara membuat network planning manual

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

ANALISIS URUTAN AKTIVITAS PADA PROSES PENGGANTIAN BEARING MOVEABLE ROLLER HYDRAULIK ROLLER PRESSURE (HRP) UNTUK MENGURANGI DOWN TIME

ANGGUN. P. PUTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

Transkripsi:

OPTIMALISASI PERFORMANSI PROYEK DENGAN PENDEKATAN REPETITIVE SCHEDULE METHOD Suhartini 1*, Rr. Indah Kusuma Wardani 2 1,2 Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jalan Arief Rahman Hakim No. 100 Surabaya * Email : ttitin63@yahoo.com Abstrak Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian proses dari kegiatanyang mengolah berbagai sumber daya yang ada sehingga mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan dan penjadwalan pada proyek konstruksi akan selalu terkait dengan waktu, biaya, dan mutu yang disyaratkan. Dimana titik keseimbangan antara ketiga aspek tersebut adalah merupakan tujuan utama yang akan dicapai. Pada pengerjaan proyek perumahan Golden Berry yang memiliki kegiatan berulang digunakan Repetitive Scheduling Method (RSM). RSM adalah suatu metode penjadwalan yang pada umumnya dipergunakan untuk proyek yang memiliki kegiatan berulang metode ini mampu memperlihatkan pemanfaatan sumber daya, baik berupa tenaga kerja, peralatan maupun bahan tanpa terputus. Penerapan RSM pada proyek perumahan Golden Berry dapat memiliki waktu penyelesaian proyek 16 minggu untuk tiga unit rumah dan dapat memperoleh biaya Rp. 19.841.182,40 untuk tiap 1 unit rumah dan kontinyuitas pekerjaan menjadi lebih teratur. Percepatan waktu dan pengurangan durasi proyek yang diakibatkan oleh metode penjadwalan berulang ini adalah tanpa penambahan tenaga kerja ataupun penambahan jam lembur. Kata Kunci : Manajemen Proyek, Repetitive Scheduling Method, Kontruksi, Golden Berry 1. PENDAHULUAN Tuntutan pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama di negara yang sedang berkembang, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyatnya. Banyak kemajuan yang harus dikejar, ketinggalan ini diusahakan harus dikejar dengan pembangunan di segala bidang. Pembangunan tersebut berupa pembangunan fisik proyek, pembangunan gedung, jembatan, jalan tol, industri besar atau kecil, perumahan, dan lain-lain. Proyek dapat diartikan sebagai kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas dengan mengalokasikan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas. Proyek pada umumnya memiliki batas waktu artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Perencanaan kegiatan-kegiatan proyek merupakan masalah yang sangat penting karena perencanaan kegiatan merupakan dasar untuk proyek bisa berjalan dan agar proyek yang dilaksanakan dapat selesai dengan waktu yang optimal. Pada tahapan perencanaan proyek, diperlukan adanya estimasi durasi waktu pelaksanaan proyek. Realita di lapangan menunjukkan bahwa waktu penyelesaian sebuah proyek bervariasi, akibatnya perkiraan waktu penyelesaian suatu proyek tidak bisa dipastikan akan dapat ditepati PT. Menganti Asri Pemula sebagai pengembang perumahan Golden Berry di kawasan Menganti, Gresik membuka lahan sebesar 12 Ha dengan jumlah 150 rumah type 75. Proyek ini dilaksanakan selama 120 hari kerja untuk satu rumah. Proyek pembangunan ini dilakukan untuk melengkapi kebutuhan masyarakat akan sebuah rumah. CV. Indra Jaya Indonesia adalah perusahaan kontraktor umum yang bergerak dalam bidang jasa sipil, konstruksi baja. CV. Indra Jaya didirikan pada tahun 1991, CV. Indra Jaya memiliki 3 anak perusahaan dengan bidang konstruksi dan karoseri. CV. Indra Jaya sebagai kontraktor yang mengerjakan pembangunan perumahan Golden Berry. Selama ini dalam menjalankan proyek, perusahaan menentukan waktu dan biaya yang dibutuhkan hanya berdasarkan pengalaman. Perusahaan seringkali mendapatkan masalah dalam waktu penyelesaian proyek karena waktu penyelesaian tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan dikarenakan iklim yang tidak menentu, temin pembayaran yang terlewat lama, pengiriman material yang terhambat. Hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan, diantaranya memperburuk image perusahaan yang terkesan tidak mampu menyelesaikan proyek sesuai kontrak yang telah disepakati. Selain itu perusahaan akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak dengan tidak tepatnya waktu penyelesaian proyek. 174

Metode RSM (Repetitive Scheduling Method) atau Metode Penjadwalan Berulang, suatu metode yang menjamin penggunaan sumberdaya yang tak terputus, serta dapat diaplikasikan baik untuk proyek repetitif vertikal maupun horizontal. Metode Repetitive Scheduling mampu mempertahankan kontinyuitas pekerjaan sehingga dapat menghemat biaya. Jika misalnya proyek multiunit adalah proyek perumahan, maka hal ini berarti disusun dahulu jadwal untuk satu unit rumah, lengkap dengan hubungan pendahulunya (precedence relationships) yaitu hubungan antar kegiatan sesuai logika ketergantungannya. 2. METODOLOGI 2.1 Precendence Diagram Method Precedence Diagramming Method memberikan cara yang lebih mudah untuk menjelaskan hubungan logis antar kegiatan konstruksi yang kompleks, khususnya jika terjadi kegiatan-kegiatan yang terjadi bersamaan. Hal yang paling utama dalam pembuatan Precendence Diagram Method adalah, bahwa Precendence Diagram Method lebih cepat dalam persiapan pembuatannya, sehingga penjadwalan tidak membutuhkan banyak waktu dalam mempersiapkan jadwal Precendence Diagram Method. Selain itu, Precendence Diagram Method juga menghapus kebutuhan akan kegiatan dummy dan detail tambahan untuk menunjukan overlap antar kegiatan. 2.2 Repetitive Scheduling Method Berbeda dengan jaringan Critical Path Method yang kompleks untuk penjadwalan proyek multiunit, sebuah jadwal Repetitive Scheduling Method disajikan secara grafis sebagai suatu skenario XY di mana satu sumbu mewakili unit, dan waktu lain. Unit berulang dapat ditugaskan untuk baik sumbu plot, tugas tertentu yang dipilih untuk kenyamanan dan dengan jelas mengkomunikasikan jadwal informasi. Untuk proyek-proyek konstruksi vertikal, unit berulang biasanya entitas diskrit, dan kemajuan pekerjaan diukur dalam satuan selesai. Tabel 1. Diskripsi Pekerjaan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan kegiatan-kegiatan proyek merupakan masalah yang sangat penting karena perencanaan kegiatan merupakan dasar untuk proyek bisa berjalan dan agar proyek yang dilaksanakan dapat selesai dengan waktu yang optimal. Pada tahapan perencanaan proyek, diperlukan adanya estimasi durasi waktu pelaksanaan proyek. Realita di lapangan menunjukkan bahwa waktu penyelesaian sebuah proyek bervariasi, akibatnya perkiraan waktu penyelesaian suatu proyek tidak bisa dipastikan akan dapat ditepati. Tingkat ketepatan estimasi waktu penyelesaian proyek ditentukan oleh tingkat ketepatan perkiraan durasi setiap kegiatan di dalam proyek. Dalam mengestimasi waktu dan biaya di sebuah proyek maka diperlukan optimalisasi. Optimalisasi biasanya dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada serta meminimalkan risiko namun tetap mendapatkan hasil yang optimal. Metode RSM (Repetitive Scheduling Method) atau Metode Penjadwalan Berulang, suatu metode yang menjamin penggunaan sumberdaya yang tak terputus, serta dapat diaplikasikan baik untuk proyek repetitif vertikal maupun horizontal. Metode Repetitive Scheduling mampu 175

mempertahankan kontinyuitas pekerjaan sehingga dapat menghemat biaya. Hal ini juga berpengaruh pada penyelesaian proyek yang relative lebih lambat karena jadwal yang tidak terputus pada proyek multi unit. Tata laksana proyek multi unit yang bercirikan adanya kegiatan- kegiatan yang berulang akan lebih efektif jika dilakukan dengan cara perpindahan regu pekerja. sesuai jenis kegiatannya. Jika misalnya proyek multiunit adalah proyek perumahan, maka hal ini berarti disusun dahulu jadwal untuk satu unit rumah, lengkap dengan hubungan pendahulunya (precedence relationships) yaitu hubungan antar kegiatan sesuai logika ketergantungannya. 3.1 Durasi dan Biaya Pekerjaan Proyek Pada data durasi pekerjaan proyek didapat dari pengumpulan data secara sekunder, dimana durasi tersebut sudah diperkirakan oleh orang proyek berdasarkan pengalaman proyek proyek sebelumnya dengan pertimbangan bentuk bangunan yang diinginkan serta volume bangunan yang telah disesuaikan dengan dasar waktu pengerjaan paling efektif. Data durasi pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Durasi Pekerjaan 3.2 Precedence Diagram Penyusunan jadwal sangat diperlukan dalam penanganan sebuah proyek, bagaimana keterkaitan antar aktivitasnya, kegiatan mana yang membutuhkan perhatian ekstra. Durasi waktu untuk penggambaran precedence diagram yang memiliki hubungan ketergantungan antar aktivitas dapat dilihat pada gambar 1 adalah melakukan perhitungan untuk mendapatkan early finish dan hitungan untuk mendapatkan late finish, mengidentifikasi jalur kritis dan floatnya. Gambar 1 Precedence Diagram 176

Dari penjadwalan menggunakan precedence diagram dengan durasi 105 hari atau 15 minggu. Durasi yang didapat menggunakan perhitungan maju mundur pada masing-masing diagram kegiatan. Pada precedence diagram tidak ditunjukan lintasan kritis untuk ketergantungan kegiatan. 3.3 Hasil Repetitive Scheduling Method Tabel 2 Diagram balok pada Repetitive Scheduling Method Diagram RSM ini muncul sebagai akibat adanya kegiatan yang berulang-ulang. Dimana kegiatan yang berulang-ulang tersebut jika dijadwalkan dengan menggunakan diagram garis sepeti tergambar pada Tabel 2 akan memiliki lag time yang berbeda beda. Hal ini akan mengakibatkan durasi proyek menjadi lebih panjang. 3.4 Diagram Repetitive Scheduling Method Tabel 3 Diagram Repetitive Scheduling Method 3.5 Penerapan Repetitive Scheduling Method Penerapan pada tingkat produktivitas yang diawali pada penggambaran diagram repetitive scheduling method pada tabel 3 dapat dilihat pada perubahan rata-rata. Hal ini terjadi dikarenakan 177

perubahan pada pengurangan hari pada beberapa durasi pekerjaan. Tingkat produksi yang terjadi dapat dilihat pada tabel 4 Tabel 4 Tingkat produksi 1 unit rumah setelah diterapkan Repetitive Scheduling Method 4. KESIMPULAN Tingkat produktivitas 1 unit rumah setelah diterapkan Repetitive Scheduling Method = 3,7395, artinya nilai 3,739 berada pada nilai diatas 1 menunjukan bahwa penerapan metode Repetitive Scheduling Method pada proyek perumahan ini relative produktif, karena hal ini terkait dengan efisiensi dan efektivitas. 1. Dikatakan Efisien karena berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut : a. Penggunaan material yang sesuai kebutuhan proyek sehingga mengurangi pemborosan. b. Penggunaan tenaga kerja manusia yang sesuai dengan kebutuhan proyek perumahan. c. Peralatan-peralatan pendukung dapat digunakan untuk proyek lain d. Penciptaan fasilitas untuk multi proyek 2. Dikatakan Efektif karena berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut : a. Repetitive scheduling method memungkinkan untuk melakukan pekerjaan proyek lain tanpa harus menunggu proyek selesai. b. Pada metode repetitive scheduling method hanya menggunakan 1 kali pekerjaan proyek. 5. DAFTAR PUSTAKA Ahuja, H. N. 1976. Construction Performance Control by Networks, John Wiley&Sons, New York. Budi, Santosa, 2013, Manajemen Proyek: Konsep dan Pengembangan,Gramedia Surabaya. Dipohusodo, Istimawan, 1996, Manajemen Proyek dan Konstruksi, Kanisius, Yogyakarta. Haedar Ali, Tubagus,1992 Prinsip-prinsip Networking Planning, PT. Gramedia, Jakarta. Harris, Robert B., dan Ionnau, Photios G. 1998. Scheduling Project with Repeating Activities, Journal of Construction Engineering and Management,ASCE, 124(4), p. 269-278. Harris, R. B. and Photios G. Ioannou.1998. Repetitive Scheduling Method, University of Michigan, Michigan. Husnan, Suad dan Suwarsono. 1993. Studi Kelayakan Proyek. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPM. Yogyakarta. Imam Soeharto. 1997. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Penerbit Erlangga, Jakarta. Istimawan Dipohusodo. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 2, Kanisius, Yogyakarta. Lock, Dennis-E. Jasjfi. 1994. Manajemen Proyek, Penerbit Erlangga, Jakarta. Sibero, Ivan C, 2011 Buku Pintar RAB. Mediakom, Jakarta Tubagus Haedar Ali. 1997. Prinsip-prinsip Network Planning, PT Gramedia, Jakarta Zainal, 1992, Menghitung Biaya Anggaran Bangunan, PT. Gramedia, Jakarta. 178