BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

KUESIONER A. Identitas Responden : B. Petunjuk Pengisian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

No Pertanyaan STS TS BS S SS Minat Pemanfaatan SI. menggunakan sistem informasi ini dalam pekerjaan saya. akan menggunakan sistem informasi ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Fasilitas, Tempat, dan Harga terhadap keputusan pasien umum (diluar pegawai PTPN III)

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Konsumen pada Usaha Pakaian Tauko Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000)

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

Lampiran 1: Tabulasi Skor Jawaban Responden untuk Uji Validitas dan Reliabilitas

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER. Daftar Pertanyaan PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA INDUSTRI KREATIF DI KOTA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Kepada : Yth. Responden

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

KUESIONER PENGARUH PROSEDUR PEMBIAYAAN DAN DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

responden untuk variabel Perilaku Konsumen yaitu: 1) Pada item pertanyaan 1 (memilih produk makanan yang banyak beredar

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean Std. Deviation. Tingkat Suku Bunga Kredit

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

- Lama bekerja sebagai pekerja Amalgamasi dalam sehari : jam. - Lama bekerja sebagai pekerja amalgamasi dalam (tahun ): Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

KUESIONER PENELITIAN. 4. Pendidikan Formal : SMU/SLTA D-3 S-1 S-2

CHAIRUNNISA NURSANI

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

New Wave Marketing - Marketeers Marketer of the Year Indonesia : (14 Oktober 2011)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

Transkripsi:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 42 responden dengan menggunakan SPSS 17.0. Uji validitas menggunakann tingkat kepercayaan 95% dan df = n-2. Nilai n dalam penelitian ini yaitu 42, sehingga nilai df = 40. Didapat mendapatkan nilai t tabel = 1,683. Setelah itu dengan menggunakan rumus r tabel maka diapat nilai r tabel = 0,257. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut: Jika r hitung > 0,257, maka butir pernyataan tersebut valid Jika r hitung < 0,257, maka butir pernyataan tersebut tidak valid Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut: Jika Cronbach s Alpha>0,60, maka data reliabel Jika Cronbach s Alpha<0,60, maka data tidak reliabel 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelatihan Variabel pelatihan (X1) diukur melalui butir peryanyaan 1,2,3,4,5. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 dan diperoleh hasil yang dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel Pelatihan Variabel Item Validitas r hitung r tabel Keputusan X1.1 0,543 0,257 Valid X1.2 0,678 0,257 Valid X1 X1.3 0,471 0,257 Valid X1.4 0,591 0,257 Valid X1.5 0,626 0,257 Valid

Setelah menguji validitas, menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS 17.0, hasil output dari uji reliabilitas instrumen dalam penelitian dengan melihat Cronbach s Alpha. Diperoleh dalam tabel 4.2 sebagai berikut ini: Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.796 5 Sumber : Pengolahan Data, 2013 Nilai Cronbach s Alpha 0,796> 0,60, maka data reliabel di mana butiran pernyataan pada variabel pelatihan dapat diterima oleh responden. Variabel X 1, data hasil kuesioner yang dapat dippergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas 5 butir pernyataan. 4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keterlibatan Kerja Variabel keterlibatan kerja (X 2 )diukur melalui 2 butir pernyataan. Dengan menggunakan program SPSS 17.0 diperoleh hasil yang dapat dilihat dalam tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Uji Validitas Varialibatan Keterlibatan Kerja Variabel Item Validitas r hitung r tabel Keputusan X2.1 0,782 0,257 Valid X2 X2.2 0,782 0,257 Valid Setelah menguji validitas, menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS 17.0, hasil output dari uji reliabilitas instrumen dalam penelitian dengan melihat Cronbach s Alpha. Diperoleh dalam tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Variabel Keterlibatan Kerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.874 2 Sumber : Pengolahan Data, 2013 Nilai Cronbach s Alpha 0.874 > 0,60 maka data reliabel di mana butiran pernyataan pada variabel keterlibatan kerja dapat diterima oleh responden. Variabel X 2, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas 2 butir pernyataan. 4.1.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasi Karyawan Variabel komitmen organisasi karyawan (Y)diukur melalui 3 butir pernyataan. Dengan menggunakan program SPSS 17.0 diperoleh hasil yang dapat dilihat dalam tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi Variabel Item Validitas r hitung r tabel Keputusan Y.1 0,594 0,257 Valid Y Y.2 0,683 0,257 Valid Y.3 0,537 0,257 Valid Sumber : Pengolahan Data, 2013 Setelah menguji validitas, menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS 17.0, hasil output dari uji reliabilitas instrumen dalam penelitian dengan melihat Cronbach s Alpha. Diperoleh dalam tabel 4.6 sebgai berikut:

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.768 3 Sumber : Pengolahan Data, 2013 Nilai Cronbach s Alpha 0,768 > 0,60 maka data reliabel di mana butiran pernyataan pada variabel komitmen organisasi dapat diterima oleh responden. Variabel Y, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas 3butir pernyataan. 4.2 Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.7 Deskriptif Statistik Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Pelatihan (X1) 42 4.2952.37544 Keterlibatan Kerja (X2) 42 3.8214.84696 Komitmen organisasi (Y) 42 4.2302.40651 Valid N (listwise) 42 Sumber : Pengolahan Data, 2013 Dari tabel di atas dapat dilihat nilai rata-rata dari ketiga variabel sebagai berikut: Pelatihan (X1) Variabel pelatihan dengan jumlah data (N) sebanyak 42 responden mempunyai nilai-rata 4,2952.Dimana angka ini menunjukkan karyawan divisi usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) menilai setuju terhadap pernyataanpernyataan variabel pelatihan. Keterlibatan kerja (X2) Variabel keterlibatan kerja dengan jumlah data (N) sebanyak 42 responden mempunyai nilai-rata 3,8214.Dimana angka ini menunjukkan karyawan divisi

usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) menilai cukup setuju terhadap pernyataan variabel keterlibatan kerja. Komitmen organisasi (Y) Variabel komitmen organisasi dengan jumlah data (N) sebanyak 42 responden mempunyai nilai-rata 4,2302.Dimana angka ini menunjukkan karyawan divisi usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) menilai setuju terhadap pernyataan variabel komitmen organisasi. Pada tabel di atas dilihat nilai standard deviation untuk variabel pelatihan (X1), keterlibatan kerja (X2), dan komitmen organisasi (Y), sehingga dapat diketahui bahwa jawaban responden cenderung seragam. 4.3 Uji Normalitas Regresi Sebelum melakukan analisis regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian terhadap asumsi data, yaitu 4 asumsi klasik.uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Menurut Santoso (2004, p.212), untuk mengetahui kenormalan sebaran data dan homogenitas ragam data dapat dilakukan dengan menguji kenormalan data serta homogenitas ragam dari unstandardize residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: Jika angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal Jika angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Selain itu juga uji normalitas dilakukan dengan melihat titik sebaran data pada gambar grafik Q-Q plot. Data dari variabel dapat dikatakan normal, jika sebaran data berada pada garis lurus sebaran titik plot.

Tabel 4.8 Output Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 42 Normal Parameters a,,b Mean.0000000 Std. Deviation.85114662 Most Extreme Differences Absolute.094 Positive.094 Negative -.061 Kolmogorov-Smirnov Z.606 Asymp. Sig. (2-tailed).856 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Pengolahan Data, 2013 Pada hasil output SPSS 17.0 yang terdapat pada tabel 4.8, menunjukkan nilai signifikansi untuk unstandardize residual dari seluruh variabel independen dan dependen yang akan diuji sebesar 0,856 yang lebih besar dari alpha 0,05, sehingga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen dan dependen yang digunakan dalam pengujian mempunyai sebaran yang normal, sehingga dapat dilakukan pengujian lebih lanjut karena asumsi kenormalan data telah terpenuhi. Hal ini juga dapat dibuktikan secara grafik sebagai berikut:

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y) 1.0 Expected Cum Prob 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob Gambar 4.1 Grafik Normalitas Regresi Pada hasil output SPSS 17.0 yang ditunjukan pada gambar 4.1, tampak dari gambar tersebut menunjukkan bahwa data bergerombol disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas, tidak ada gerombolan plot data yang terletak jauh dari garis uji normalitas. Dengan demikian data tersebut bisa dikatakan mempunyai sebaran yang normal atau dengan kata lain telah memenuhi asumsi normalitas sebaran data. 4.4 Uji Heteroskedastisitas Berikut ini adalah gambar dari hasil output dari pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya.

Scatterplot Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y) 3 Regression Studentized Residual 2 1 0-1 -2-2 -1 0 1 2 Regression Standardized Predicted Value Gambar 4.2 Grafik Uji Heteroskedastisitas 3 Berdasarkan gambar 4.2, Karena untuk seluruh variabel bebas di atas menunjukkan plot data yang menyebar acak dan tidak ada pola yang jelas atau tidak membentuk pola tertentu, serta titik titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini berarti bahwa varians (ragam) dari seluruh variabel bebas tidak berbeda secara nyata (signifikan). Dapat disimpulkan bahwa ragam (varians) untuk variabel bebas adalah homogen / sama (tidak terjadi heteroskedastisitas). 4.5 Uji Autokorelasi Pendeteksian terhadap adanya autokorelasi (terjadinya hubungan antara variabel variabel bebas itu sendiri atau berkorelasi sendiri).

Statistik Uji yang digunakan adalah Durbin Watson Kriteria uji Santoso (2003): DW < - 2 = Ada autokorelasi positif -2 < DW < + 2 = Tidak ada autokorelasi DW > + 2 = Ada autokorelasi negatif Tabel 4.9 Output Uji Autokorelasi Model Summary(b) Durbin- Model Watson 1 1,929 a Predictors: (Constant), Keterlibatan kerja (X2), Pelatihan (X1) b Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y) Berdasarkan Tabel 4.9 di atas diperoleh nilai dw berada diantara + 2 dan 2 atau yaitu 2 < 1,929< + 2. Berarti dapat disimpulkan bahwa galat nilai nilai pengamatan bersifat bebas (tidak ada autorkorelasi). 4.6 Uji Mutikolinearitas Untuk mendeteksi adalnya multikolinearitas dapat dilihat dari varianceinflating factor (VIF).Apabila niai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas. Sebaliknya apabila VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. VIF merupakan pengukur adanya multikolinearitas antara variabel variabel bebas, yang dirumuskan sebagai beriikut: VIF ( bˆ i ) = 1 2 ( 1 R ) i di mana i =1,2,3,...,n R 2 = koefisien determinasi (kuadrat dari koefisien korelasi) Tolerance = 1- R 2

Tabel 4.10 Output Uji Multikolinearitas Coefficients(a) Collinearity Model Statistics Std. Tolerance Error 1 Pelatihan (X1),919 1,088 Keterlibatan kerja (X2),919 1,088 a Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y) Dari tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa untuk ke-2 variabe bebas tidak terjadi multikolinearitas dengan dtunjukan nilai VIF dari ke-2 variabel bebas yang lebih kecil dari 10 4.7 Analisis Korelasi 4.7.1 Analisis Hubungan Pelatihan Terhadap Komitmen Organisasi Berikut ini adalah hubungan antara pelatihan (X1) terhadap komitmen organisasi (Y) dengan menggunakan SPSS 17.0. Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Tabel 4.11 Output Korelasi X1 dan Y Correlations Komitmen organisasi (Y) Komitmen organisasi (Y) Pelatihan (X1) 1.000.641 Pelatihan (X1).641 1.000 Komitmen organisasi (Y)..000 Pelatihan (X1).000. Komitmen organisasi (Y) 42 42 Pelatihan (X1) 42 42

Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui bahwa hubungan antara pelatihan (X1) dengan komitmen organisasi (Y) memiliki hubungan secara signifikan, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah.hubungannya bersifat kuat dilihat dari nilai korelasinya sebesar 0,641 berada dalam range 0,60 0,799. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, artinya jika nilai variabel pelatihan (X1) naik, maka variabel komitmen organisasi (Y) juga akan naik. Demikian sebaliknya, jika nilai variabel pelatihan (X1) turun, maka nilai variabel komitmen organisasi (Y) juga akan turun. 4.7.2 Analisis hubungan Keterlibatan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Berikut ini adalah hubungan antara keterlibatan kerja (X2) terhadap komitmen organisasi (Y) dengan menggunakan SPSS 17.0. Tabel 4.12 Output Korelasi X2 dan Y Correlations Komitmen organisasi (Y) Keterlibatan kerja (X2) Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Komitmen organisasi (Y) Keterlibatan kerja (X2) Komitmen organisasi (Y) Keterlibatan kerja (X2) Komitmen organisasi (Y) 1.000.488.488 1.000..001.001. 42 42 Keterlibatan kerja (X2) 42 42 Berdasarkan pada tabel 4.12, dapat diketahui bahwa hubungan antara keterlibatan kerja (X2) dengan komitmen organisasi (Y) memiliki hubungan secara signifikan, di mana hubungan tersebut bersifat cukup kuatdan searah.hubungannya bersifat cukup kuat dilihat dari nilai korelasinya sebesar 0,488 berada dalam range

0,40 0,599. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, artinya jika nilai variabel keterlibatan kerja (X2) naik, maka nilai variabel komitmen organisasi (Y) juga akan naik. Demikian sebaliknya, jika nilai variabel keterlibatan kerja (X2) turun, maka nilai variabel komitmen organisasi (Y) juga akan turun. 4.7.3 Analisis hubungan Pelatihan dan Keterlibatan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Berikut ini adalah hubungan antara pelatihan (X1) keterlibatan kerja (X2) dengan menggunakan SPSS 17.0. Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Tabel 4.13 Korelasi X1, X2, dan Y Komitmen organisasi (Y) Keterlibatan kerja (X2) Correlations Komitmen organisasi (Y) Keterlibatan kerja (X2) Pelatihan (X1) 1.000.488.641.488 1.000.285 Pelatihan (X1).641.285 1.000 Komitmen organisasi (Y) Keterlibatan kerja (X2)..001.000.001..034 Pelatihan (X1).000.034. Komitmen organisasi (Y) Keterlibatan kerja (X2) 42 42 42 42 42 42 Pelatihan (X1) 42 42 42 Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa hubungan antara pelatihan (X1) dan keterlibatan kerja (X2) memiliki hubungan secara signifikan, dimana hubungan tersebut bersifat rendah dan searah.hubungannya bersifat rendah dilihat dari nilai

korelasinya sebesar 0,285 berada dalam range 0,20 0,399. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, artinya jika nilai pelatihan (X1) naik, maka nilai variabel keterlibatan kerja (X2) juga akan naik. Demikian sebaliknya, jika nilai pelatihan (X1) turun, maka nilai variabel keterlibatan kerja (X2) juga akan turun. 4.8 Analisis Regresi 4.8.1 Analisis Pengaruh Pelatihan Terhadap Komitmen Organisasi Tabel 4.14 sampai 4.17 menunjukkan pengaruh pelatihan (X1) terhadap komitmen organisasi (Y) berdasarkan SPSS 17.00 Tabel 4.14 Variables Entered/Removed X1 Model Variables Entered/Removed b Variables Entered 1 Pelatihan (X1) a Variables Removed a. All requested variables entered. Method. Enter b. Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y) Pada tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. Tabel 4.15 Model Summary X1 Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.641 a.411.397.947 a. Predictors: (Constant), Pelatihan (X1) b. Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y)

Angka R square pada tabel di atas model summary adalah 0,411. Hal ini berarti komitmen organisasi dapat dipengaruhi oleh pelatihan sebesar 41.1%. Sedangkan sisanya sebesar 58,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Angka R pada tabel di atas model summary menunjukkan bahwa korelasi pelatihan dengan komitmen organisasi adalah 0,641. Angka 0,641 menunjukkan hubungan yang kuat karena berada dalam range 0,60 0,799 Model Sum of Squares Tabel 4.16 Anova X1 ANOVA b df Mean Square F Sig. 1 Regression 25.076 1 25.076 27.940.000 a Residual 35.900 40.898 Total 60.976 41 a. Predictors: (Constant), Pelatihan (X1) b. Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y) Setelah itu, variabel X1 dan Y harus dilihat signifikansi pengaruh antara pelatihan terhadap komitmen organisasi. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel di atas, yaitu: Hipotesis: Ho: Variabel pelatihan tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel komitmen organisasi. Ha: Variabel pelatihan mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel komitmen organisasi. Dasar Pengambilan Keputusan: Sig > 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05, maka Ho ditolak Hasil: Sig = 0,00 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Kesimpulan: Variabel pelatihan mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel komitmen organisasi. Model Tabel 4. 17 Koefisien X1 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.743 1.699 2.203.033 Pelatihan (X1) a. Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y) t Sig..417.079.641 5.286.000 Pada tabel diatas menggambarkan persamaan regresi: Y = 3,743 + 0,417 X1 Keterangan: Y X1 = komitmen organisasi = pelatihan Kesimpulan: Konstanta sebesar 3,743 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai variabel pelatihan (X1), maka variabel komitmen organisasi (Y) adalah tetap sebesar 3,743. Nilai pelatihan (X1) adalah sebesar 0,417 menyatakan bahwa semakin baik pelatihan (X1) yang diberikan pada karyawan, maka komitmen organisasi (Y) akan semakin baik juga.

4.8.2 Analisis Pengaruh Keterlibatan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Tabel sampai 4.18 sampai 4.21 menunjukkan pengaruh keterlibatan kerja (X2) terhadap komitmen organisasi (Y) berdasarkan SPSS 17.00. Tabel 4.18 Variables Entered/Removed X2 Model Variables Entered/Removed b Variables Entered 1 Keterlibatan kerja (X2) a Variables Removed a. All requested variables entered. Method. Enter b. Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y) Pada tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. Tabel 4.19 Model Summary X2 Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.488 a.238.219 1.077 a. Predictors: (Constant), Keterlibatan kerja (X2) b. Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y) Angka R square pada tabel di atas adalah 0,238. Hal ini berarti komitmen organisasi dapat dipengaruhi oleh keterlibatan kerja sebesar 23,8%. Sedangkan sisanya sebesar 76,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Angka R pada tabel di atas menunjukkan bahwa korelasi keterlibatan kerja dengan komitmen organisasi adalah 0,488. Angka 0,488 menunjukkan hubungan yang cukup kuat karena berada dalam range 0,40 0,599.

Model Sum of Squares Tabel 4.20 Anova X2 ANOVA b Df Mean Square F Sig. 1 Regression 14.539 1 14.539 12.524.001 a Residual 46.437 40 1.161 Total 60.976 41 a. Predictors: (Constant), Keterlibatan kerja (X2) b. Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y) Setelah itu, variabel X2 dan Y harus dilihat signifikansi pengaruh antara keterlibatan kerja terhadap komitmen organisasi. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel di atas, yaitu: Hipotesis: Ho: Variabel keteribatan kerja tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel komitmen organisasi. Ha: Variabel keteribatan kerja mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel komitmen organisasi. Dasar Pengambilan Keputusan: Sig > 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05, maka Ho ditolak Hasil: Sig = 0,01 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan: Variabel keteribatan kerja mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel komitmen organisasi.

Model Tabel 4.21 Koefisien X2 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 10.004.777 12.871.000 Keterlibatan kerja (X2) a. Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y) t Sig..352.099.488 3.539.001 Pada tabel diatas menggambarkan persamaan regresi: Y = 10,004 + 0,352 X2 Keterangan: Y = komitmen organisasi X2 = keterlibatan kerja Kesimpulan: Konstanta sebesar 10,004 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai variabel keterlibatan kerja (X2), maka variabel komitmen organisasi (Y) adalah tetap sebesar 10,004. Nilai keterlibatan kerja (X2) adalah sebesar 0,352 menyatakan bahwa semakin tinggi keterlibatan kerja (X2) karyawan, maka komitmen organisasi (Y) akan semakin baik.

4.8.3 Analisis Pengaruh Pelatihan dan Keterlibatan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Tabel 4.22 sampai 4.24menunjukkan pengaruh pelatihan (X1) keterlibatan kerja (X2) terhadap komitmen organisasi (Y) berdasarkan SPSS 17.00. Tabel 4.22 Variables Entered/Removed X1 dan X2 Model Variables Entered/Removed Variables Entered 1 Keterlibatan kerja (X2), Pelatihan (X1) a Variables Removed a. All requested variables entered. Method. Enter Pada tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. Tabel 4.23Model Summary X1 dan X2 Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.716 a.513.488.873 a. Predictors: (Constant), Keterlibatan kerja (X2), Pelatihan (X1) b. Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y) Angka R square pada tabel di atas adalah 0,513 Hal ini berarti komitmen organisasi dapat dipengaruhi oleh pelatihan dan keterlibatan kerja sebesar 51,3%. Sedangkan sisanya sebesar 48,7% dipengaruhi oleh faktor lain. Angka R pada tabel di atas menunjukkan bahwa korelasi pelatihan keterlibatan kerja dengan komitmen organisasi adalah 0,716. Angka 0,716 menunjukkan hubungan yang kuat karena berada dalam range 0,70 0,799.

Model Tabel 4.24 Koefisien X1 dan X2 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 3.235 1.575 2.054.047 Pelatihan (X1).355.076.547 4.688.000 Keterlibatan kerja (X2) a. Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y).239.084.333 2.853.007 Pada tabel diatas menggambarkan persamaan regresi: Y = 3,235 + 0,355 X1 + 0,239 X2 Keterangan: Y X1 X2 = komitmen organisasi = pelatihan = keterlibatan kerja Kesimpulan: Konstanta sebesar 3,235 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel pelatihan (X1) dan keterlibatan kerja (X2), maka variabel komitmen organisasi (Y) adalah tetap sebesar 3,235. Nilai pelatihan (X1) adalah sebesar 0,355 menyatakan bahwa semakin baik pelatihan (X1) karyawan, maka komitmen organisasi (Y) akan semakin tinggi. Nilai keterlibatan kerja (X2) adalah sebesar 0,239 menyatakan bahwa semakin tinggi keterlibatan kerja (X2) karyawan, maka komitmen organisasi (Y) akan semakin tinggi. Setelah itu, variabel X1, X2 dan Y, harus dilihat signifikansi pengaruh antara pelatihan (X1) keterlibatan kerja (X2) terhadap komitmen organisasi (Y). Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.24, yaitu:

Hipotesis: Ho: Variabel pelatihan dan keteribatan kerja tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel komitmen organisasi. Ha: Variabel pelatihan dan keteribatan kerja mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel komitmen organisasi. Dasar Pengambilan Keputusan: Sig > 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05, maka Ho ditolak Hasil: Sig = 0,047 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan: Variabel pelatihan dan keteribatan kerja mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel komitmen organisasi.

4.9 Pembahasan Penelitian Dari hasil pengolahan yang sudah dilakukan, dapat diringkas kedalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.25 Ringkasan Hasil Pengolahan Data Hubungan Variabel Korelasi Pengaruh Persamaan Regresi Uji Signifikan X1 Y 0,641 (Kuat) 41,1% Y = 3,743 + 0,417 X1 Signifikan X2 Y 0,488 (Cukup Kuat) 23,8% Y = 10,004 + 0,352X2 Signifikan X1, X2 Y 0,716 (Kuat) 51,3% Y = 3,235 + 0,355 X1 + 0,239 X2 Signifikan

Hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 17.0 yaitu regresi sederhana dan regresi berganda. Dimana hasilnya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut: PELATIHAN (X1) 41,1% KOMITMEN ORGANISASI (Y) 51,3% 23,8% KETERLIBATAN KERJA (X2) Gambar 4.3 Bagan Pengaruh X1 danx2 Terhadap Y Keterangan: Pengaruh pelatihan (X1) terhadap komitmen organisasi (Y) adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 41,1% pada karyawan divisi usaha PT. Indoneisa News Center (Inilah.com) Pengaruh keterlibatan kerja (X2) terhadap komitmen organisasi (Y) adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 23,8% pada karyawan divisi usaha PT. Indoneisa News Center (Inilah.com) Pengaruh pelatihan (X1) dan keterlibatan kerja (X2) secara simultan terhadap komitmen organisasi (Y) adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 51,3% pada karyawan divisi usaha PT. Indoneisa News Center (Inilah.com).

4.9.1 Pelatihan Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada karyawan divisi usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) diperoleh hasil rata-rata variabel pelatihan sebesar 4,2952 yang artinya karyawan divisi usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) telah diberikan pelatihan yang baik. Pelatihan yang baik adalah salah satu faktor yang dapat menunjang komitmen organisasi karyawan divisi usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) meningkat.karyawan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan membutuhkan pelatihan yang sesuai dan efektif agar pekerjaan terselesaikan sesuai target.hasil dari pelaksanaan pelatihan yang dapat terlihat dari komitmen organisasi para karyawan. Dari hasil kuesioner diperoleh pernyataan dengan rata-rata tertinggi pada butir ke 2, dimana karyawan merasa perusahaan memberikan pelatihan dengan metode efektif sehingga materi yang ingin diberikan kepada karyawan tersampaikan dengan baik untuk membantu para karyawan menguasai suatu tugas, seperti bagaimana cara menawarkan iklan pada klien, cara folllow up klien yang lama untuk pasang iklan di (Inilah.com), cara membuat presentasi dan penawaran kepada klien. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan kepada karyawan divisi usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) telah dilakukan dengan baik. Butir pernyataan dengan rata-rata terendah terdapat pada butir ke 3, salah satu indikator agar pelatihan berjalan dengan baik dalam pelaksanaanya adalah para karyawan divisi usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) dapat mengikuti pelatihan yang diberikan oleh perusahaan. Karyawan yang tidak dapat mengikuti pelatihan dengan baik salah satu penyebabnya dikarenakan kurangnya perusahaan untuk lebih memerhatikan para karyawannya selama proses pelatihan dilaksanakan seperti pada saat dimana karyawan tertinggal instruksi dari yang instruktur pelatih berikan, dan kurang banyaknya instruktur untuk membantu karyawan yang kesulitan dan tertinggal. Selain itu juga kecepatan dalam hal mempelajari suatu hal karena perbedaan tingkat pendidikan dan pengalaman bekerja.

4.9.2 Keterlibatan Kerja Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada karyawan divisi usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) diperoleh hasil rata-rata variabel keterlibatan kerja sebesar 3,8214 yang artinya karyawan divisi usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) memiliki keterlibatan kerja yang tinggi. Selain pelatihan, keterlibatan kerja yang tinggi adalah salah satu faktor yang dapat menunjang komitmen organisasi karyawan divisi usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) meningkat. Karyawan yang memiliki keterlibatan kerja yang tinggi cenderung untuk menghabiskan waktu dikantor dibandingkan di rumah atau di tempat lain. Dari hasil kuesioner diperoleh pernyataan dengan rata-rata tertinggi pada butir ke 1, mengenai pekerjaan adalah bagian paling penting dalam hidup mereka.dimana karyawan merasa bahwa pekerjaan adalah hal yang utama bagi mereka.terlihat dari waktu lebih banyak yang mereka luangkan pada pekerjaan dan juga usaha yang besar yang mereka berikan terhadap pekerjaan.butir pernyataan dengan rata-rata terendah terdapat pada butir ke 2, mengenai harga diri karyawan meningkat jika atasan memuji hasil kerjanya. Dimana rata-rata karyawan merasa harga diri mereka lebih dipengaruhi salah satunya oleh keberhasilan perusahaan, contohnya: pada saat perusahaan dipercaya konsumen dalam hal memberikan berita yang berkualitas dan bermanfaat bagi konsumen. Kebebasan karyawan dalam memberikan pendapat, ide, emosi kepada rekan kerja atau atasan juga dapat mempengaruhi keterlibatan kerja mereka.

4.9.3 Komitmen Organisasi Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada karyawan divisi usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) diperoleh hasil rata-rata variabel komitmen organisasi sebesar 4,2302 yang artinya karyawan divisi usaha PT. Indonesia News Center (Inilah.com) memiliki komitmen organisasi yang tinggi. Rata-rata karyawan merasa bahwa mereka suka dengan perusahaan karena perusahaan memberikan keuntungan selama bekerja di perusahaan salah satunya adalah pelatihan. Karyawan diberikan pelatihan yang dapat membantu menyelesaikan pekerjaan mereka, dan juga di berikan seminar-seminar untuk menambah pengetahuan yang lebih. Selain itu juga dengan diberikan fasilitas yang mendukung mereka dalam bekerja, contohnya: komputer dengan kecepatan tinggi, Internet dengan kecepatan tinggi, projector untuk presentasi, ruangan kerja yang kondusif dan ber AC. Dapat dikatakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan komitmen organisasi cukup baik. Dari hasil kuesioner diperoleh pernyataan dengan rata-rata tertinggi pada butir ke 1, dimana karyawan bersedia memberikan yang terbaik bagi perusahaan.dimana rata-rata karyawan memberikan usaha yang besar dan waktu lebih banyak yang diberikan pada perusahaan. Pada umumnya karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang rendah, mereka hanya bekerja seperlunya saja, bekerja hanya untuk memenuhi target. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi, mereka akan memberikan yang terbaik kepada pekerjaannya, dan aktif dalam memberikan pendapatnya, sehingga akan terlihat seberapa tinggi komitmen organisasinya. Butir pernyataan dengan rata-rata terendah ada pada butir ke 2, mengenai penerimaan tujuan organisasi dengan nilai pribadi karyawan.dimana karyawan merasa mengidentifikasikan diri mereka dengan kurang sesuai dengan nilai-nilai, aturanaturan dan tujuan organisasi.hal ini terjadi karena adanya perubahan cara pandang karyawan seiring berjalannya waktu dan kurangnya ketelitian pada saat melakukan seleksi.

4.10 Implikasi Hasil Penelitian Melihat hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran variabel pelatihan, variabel keterlibatan kerja, dan variabel komitmen organisasi dapat diketahui pengaruh variabel pelatihan terhadap variabel komitmen organisasi adalah sebesar 41,1% dengan hubungan yang kuat dan searah, sisanya 58,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Pengaruh variabel keterlibatan kerja terhadap variabel komitmen organisasi adalah sebesar 23,8% dengan hubungan yang cukup kuat dan searah, sisanya 76,2%dipengaruhi oleh faktor lain. Variabel pelatihan memiliki pengaruh yang lebih kecil dibandingkan dengan variabel keterlibatan kerja. Secara simultan, pengaruh variabel pelatihan dan variabel keterlibatan kerja terhadap variabel komitmen organisasi adalah sebesar 51,3% dengan hubungan yang kuat dan searah, sisanya 48,7% dipengaruhi oleh faktor lain. Beberapa cara perusahaan PT. Indonesia News Center (Inilah.com) agar komitmen organisasi dibagian divisi usaha lebih meningkat dari sebelumnya, maka perusahaan harus berusaha memberikan pelatihan yang lebih baik lagi dengan melihat indikator-indikator pelatihan dalam penelitian. Selain itu juga meningkatkan keterlibatan kerja yang dimiliki karyawan menjadi lebih tinggi, dengan melakukan perkumpulan aktif secara formal maupun informal, hal ini juga membantu perusahaan untuk mengetahui bagaimana karyawan mengidentifikasikan diri mereka, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan dengan nilai pribadi mereka dan juga memberi masukan kepada mereka. Disamping memberi pelatihan, perusahaan juga memberikan seminar-seminar yang membuat karyawan lebih termotivasi dalam bekerja.