BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1. Program Ruang Kelompok Kegiatan Utama Kelompok Kegiatan Utama R. Kuliah Teori 20 orang siswa TS 3 60 Design Room 20 orang siswa SB 3 347 Pattern 20 orang siswa SB 3 386 Drafting Room Sewing Room 20 orang siswa SB 2 204 R. Lab 20 orang siswa TS 1 102.8 Komputer R. Textile 20 orang siswa SR 1 134 Knitting 20 orang siswa SR 1 105.8 Personal 80 orang siswa SR 1 682 Collection Anne Avantie 10 orang siswa SR 1 161 for Kebaya Design Gregorius Vici 10 orang siswa SR 1 161 for Women s Ready-To-Wear Vincent Lee 10 orang siswa SR 1 161 for Men s Ready- To-Wear Angela Chung 10 orang siswa SR 1 161 for Luxury Design Lingerie Design 10 orang siswa SR 1 158 Kid s Fashion 10 orang siswa SR 1 161 R. Dosen 20 orang pengajar SR 1 188 Jumlah 3,172.60 Sirkulasi 30% 951.78 TOTAL 4,124.38 Tabel 5.1 Program Ruang Kelompok Kegiatan Utama Semarang Fashion Design School 114
Kelompok Kegiatan Pendukung KEGIATAN PENGELOLA & KARYAWAN R. Direktur 1 orang 1 25 R. Sekretaris 1 orang 1 18 R. Program 1 orang 1 20 Director Fashion Design R. Program 1 orang 1 20 Director Fashion Business R. Academic 5 orang 1 45 R. Finance 3 orang 1 30 R. HR 4 orang 1 37.5 R. Marketing & 3 orang 1 30 Event R. Staff 11 orang AS 1 33 Meeting Room 1 80 KEGIATAN PENDUKUNG AKADEMIK Perpustakaan 30 orang SR 1 224 Multifunction 200 orang SR 1 130 Room R. Presentasi SR 1 50 Student Lounge 60 orang SR 1 80 KEGIATAN MENERIMA TAMU Lobby & Resepsionis SR 1 63 Jumlah 885.50 Sirkulasi 30% 265.65 TOTAL 1,151.15 Tabel 5.2 Program Ruang Kelompok Kegiatan Pendukung Kelompok Kegiatan Penunjang Gallery/Display 15 orang & 20 display SR 1 35 R. 30 orang SR 1 40 Organisasi/Ke mahasiswaan Cafetaria 60 orang SR 1 98 Pantry SR 1 9 Koperasi SR 1 17 Semarang Fashion Design School 115
Boutique SR 1 64 Toko Tekstil & SR 1 32.5 Perlengkapan Jahit TS Photo Studio SB 1 25 Hair & Make- 10 orang SR 1 28 Up Studio Musholla 30 orang SR 1 61.75 Toilet/WC NMH 12 31.85 SR Jumlah 442.1o Sirkulasi 30% 132.63 TOTAL 574.73 KEGIATAN PARKIR Parkir Mobil 900 Motor AS 382 Jumlah 1,282 Sirkulasi 100% 1,282 TOTAL 2,562 Tabel 5.3 Program Ruang Kelompok Kegiatan Penunjang Kelompok Kegiatan Service Janitor 1 5 Gudang/ 1 10 Storage Pos Keamanan 3 orang AS 1 6 R. Genset AS 1 8.75 R. MEE AS 1 12.25 R. AC AS 3 25 R. Pompa AS 1 8.75 Jumlah 75.75 Sirkulasi 20% 15.15 TOTAL 90.90 Tabel 5.4 Program Ruang Kelompok Kegiatan Service Rekapitulasi Kelompok Kegiatan Total Luas Bangunan (m²) Kelompok Kegiatan Utama 4,124.38 Kelompok Kegiatan Pendukung 1,151.15 Kelompok Kegiatan Penunjang 574.73 Kegiatan Parkir 2,562 Kelompok Kegiatan Servis 90.90 Jumlah 8,476.16 Dibulatkan 8500 Tabel 5.5 Rekapitulasi Program Ruang Semarang Fashion Design School 116
5.1.2. Tapak Terpilih Tapak terpilih berada di Jalan Jendral Ahmad Yani luas ± 6635.73 m2 dan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Jalan Jendral Ahmad Yani Sebelah Selatan : Jalan Atmodirono I Sebelah Barat : Private Residence Sebelah Timur : Bank Mandiri Gambar 5.1 Peta Digital Tapak Terpilih Sumber: Peta Digital Semarang Sebelum menghitung optimasi lahan peraturan bangunan setempat yang berlaku pada tapak terpilih dan perlu diketahui adalah: KDB : 0,6 (BC 60%) GSB : 8 meter KLB : 3,0 Ketinggian Maksimum : 5 lantai Luas Tapak = 4.700 m 2 Building Coverage (BC) 60% = 60% x 4.700 m 2 = 2.820 m 2 Ruang Terbuka 40% = 8.374-5.024,4 m 2 = 1880 m 2 Luas bangunan yang dibutuhkan sebesar 8500 m², maka untuk menentukan jumlah lantai bangunan, dapat ditentukan sebagai berikut: 8500 : 2.820 = 1,6 3 lantai. 5.2. Program Dasar Perancangan 5.2.1. Aspek Kinerja 1. Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan yang digunakan disini menggunakan pencahayaan alami dan buatan. Seluruh ruang yang ada di dalam bangunan Semarang Fashion Design School 117
direncanakan memperoleh pencahayaan alami. Apabila pencahayaan alami kurang, bisa menggunakan pencahayaan buatan yang mengkonsumsi sedikit energi karena menggunakan lampu CFL. Lampu buatan pada siang hari juga digunakan hanya untuk memberikan kenyamanan visual pada pengguna yang menggunakan ruangan dengan persyaratan pencahayaan pada level tertentu, seperti studio. Lampu tersebut akan secara otomatis menyesuaikan keadaan pencahayaan ruangan. 2. Sistem Penghawaan / Pengkonsisian Ruang Sistem penghawaan yang digunakan adalah dengan displacement cooling dan radiant cooling, yaitu sistem pengahawaan dari bawah. Pendinginan dengan sistem ini menghasilkan pendinginan yang merata ke seluruh ruang. 3. Jaringan Air bersih dan Kotor Air bersih menggunakan air dr PDAM serta air yang berasal dari sistem Rainwater Harvesting (Panen air hujan). Untuk air kotor, dibedakan menjadi black water dan grey water. Untuk black water disalurkan ke STP (sewage Treatment Plan) yang kemudian dialirkan ke saluran kota. Untuk grey water ditreatment kemudian digunakan kembali seperti untuk menyiram tanaman, toilet dll. 4. Jaringan Listrik Sumber listrik yang digunakan berasal dari PLN dan solar cell. 5. Sistem Pembuangan Sampah Sistem pembuangan sampah menggunakan sistem pengumpulan dan core. Tempat sampah pada tiap lantai dikumpulkan menjadi satu kemudian disalurkan melalui shaft sampai di lantai dasar yang dibedakan menurut jenis sampahnya kemudian diangkut ke TPA kota. 6. Sistem Proteksi Kebakaran Menggunakan fire detection berupa detektor asap, detektor panas, detektor nyala yang behubungan dengan sistem alarm serta sprinkler otomatis. Selain itu juga terdapat hose reels dan portable fire extinguisher. 7. Sistem Komunikasi Sistem komunikasi yang digunakan adalah sistem internal dan eksternal. Selain itu juga menggunakan telepon otomatis, wifi (Jaringan Komunikasi tanpa kabel) dan LAN (Local Area Network). 8. Sistem Penangkal Petir Sistem yang digunakan adalah sistem Faraday karena sistem ini memiliki keunggulan untuk menjaga medan listrik dalam ruangan tetap netral sehingga kerusakan alat-alat listrik dalam bangunan dapat diminimalisir. 9. Sistem Kemanan Sistem keamanan menggunakan cctc yang diletakkkan di titik titik tertentu di kawasan kampus. 10. Sistem Transportasi Vertikal 11. Transportasi vertikal yang digunakan adalah tangga dan ramp, karena jumlah lantai hanya bekisar 3 lantai, apabila lebih dari 3 lantai akan menggunakan eskalator. Eskalator yang ada dilengkapi dengan sensor, sehingga membantu mengurangi penggunaan energi. Saat tidak ada pengguna maka eskalator mati. Saat terdapat pengguna, eskalator akan berjalan sesuai dengan banyaknya jumlah pengguna, semakin sedikit pengguna maka eskalator semakin pelan. 12. Building Automation System BMS (Building Management System), yaitu Suatu sistem operasi gedung yang terintegrasi dalam satu sistem manajemen pengendalian terpadu. Sistem yang digunakan adalah BAS (Building Automation System). Sistem ini membantu Semarang Fashion Design School 118
mengontrol penggunaan energi dan kenyaman dalam bangunan, seperti temperatur ruang serta kuat penerangan ruang. 5.2.1. Aspek Teknis Sistem struktur yang digunakan adalah struktur rangka (rigid frame) dengan kontruksi beton bertulang. Pondasi yang digunakan adalah tiang pancang. 5.2.3. Aspek Visual Arsitektural Untuk merencanakan dan merancang bangunan, berpedoman pada 7 unsur pokok dalam arsitektur, yaitu : 1. Sumbu (Axis) berkaitan dengan orientasi 2. Place (Posisi) berkaitan dengan hirarki 3. Skala berkaitan dengan proporsi 4. Shape (Wujud) berkaitan dengan geometry 5. Texture berkaitan dengan focal point 6. Warna berkaitan dengan focal point 7. Keseimbangan berkaitan dengan harmoni dan sinergi Selain unsur tersebut, perlu diperhatikan penekanan desain hemat energiyang digunakan. Unsur matahari dijadikan faktor pertimbangan utama dalam perletakan massa bangunan. Jumlah massa, konfigurasi massa, orientasi massa pada matahari akan membentuk selubung bangunan. Massa dibagian timur maupun barat, massa yang memiliki zoning ruang-ruang yang memerlukan kenyamanan dalam pencahayaan memerlukan treatment yang berbeda, seperti menggunakan double skin ataupun sun shading. Bangunan juga memiliki ruang terbuka hijau lebih banyak. Active solution disini akan terlihat pada pemakaian teknologi-teknologi pada bangunan, seperti penggunaan photovoltaic pada atap, maupun di beberapa dinding. Desain secara passive yang diwujudkan pada bentuk bangunan dipadukan dengan teknologi-teknologi yang ada, akan membentuk visual tersendiri. Semarang Fashion Design School 119