GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI

PENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

Tingkat Pengetahuan Bidan Tentang Penanganan Infeksi Pada Bayi Akibat Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

NURJANNAH NIM

Promotif, Vol.2 No.1 Okt 2012 Hal KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUANGAN KASUARI RSU ANUTAPURA PALU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

HUBUNGAN UMUR, PARITAS, DAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berat

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

ABSTRAK GAMBARAN SOSIAL BUDAYA DENGAN POLA MAKAN IBU MENYUSUI DI KEMUKIMAN JANGKA BUYA KECAMATAN JANGKA BUYA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berat saat lahir kurang dari 2500 gram. Prevalensi global berat badan lahir

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DR.SOEDIRAN WONOGIRI

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Universitas UBudiyah Indonesia

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor

Maulina. Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan sempurna secara jasmaniah dengan berat badan yang cukup. Masa

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWI KEBIDANAN MENGENAI IUGR (INTRA GROWTH RETARTION)

NURLAILA RAMADHAN Tenaga Pengajar Pada StiKes Ubudiyah Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

Transkripsi:

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH TAHUN 2012 ELLITA Mahasiswi Diploma III Kebidanan STIKes U'Budiyah Banda Aceh Abstract Berdasarkan dari hasil survei pendahuluan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Banda Aceh mulai tanggal 11 12 Juni 2012 jumlah ibu bersalin dari bulan Januari sampai dengan Desember 2011 dari jumlah bayi lahir 1925 bayi, jumlah berat badan lahir rendah 108 bayi. Dari hasil studi pendahuluan diketahui bahwa 70% ibu yang mempunyai BBLR tidak bekerja, 65% berpendidikan SLTA, 35% berstatus umur resti. bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu bersalin dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012.Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional. Teknik penggambilan sampel dalam penelitian ini secara non random sampling dengan menggunakan ukuran sampel yaitu total sampling, sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 orang. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 20-28 Juli 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 responden dengan kategori resti mayoritas melahirkan dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 39 (81,25%) Dan dari 54 responden dengan kategori umur non resti mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir normal yaitu sebanyak 42 (77,7%). Dari 42 responden berpendidikan dasar mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir tidak normal yaitu sebanyak 34 (81%). Dari 57 responden dengan pendidikan menengah mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 41 (71,9%). Dari 24 responden dengan status pekerjaan bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 17 (70,9%). Dan dari 78 responden dengan status pekerjaan tidak bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 44 (56,4%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berat bayi lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan, sehingga umur, pendidikan dan status pekerjaan secara tidak langsung mempengaruhi berat bayi lahir. Diharapkan kepada bidan untuk meningkatkan penyuluhan agar ibu dapat melakukan ANC secara rutin agar terhindar dari dari kejadian BBLR serta meningkatkan perannya kepada calon ibu hamil untuk mendeteksi kejadian BBLR. Kata Kunci : Karakteristik, Ibu bersalin, Berat Bayi Lahir PENDAHULUAN BBLR masih menjadi masalah di Indonesia, karena merupakan penyebab utama kematian pada masa neonatal. BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa gestasi (Wong, 2008). Salah satu penyebab BBLR adalah persalinan kurang bulan atau bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya karena ada hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (Farrer, 2001). Masalah yang sering dijumpai pada bayi BBLR anatara lain : RDS (Respiratory Distress Syndrome), Perdarahan Intra Cranial, Enterokolitis nekrolitis nekrotikons, gangguan metabolisme seperti hipoglikemia, hiperbilirubinemia dan hipotermi akibat gangguan pengaturan suhu (Asrining, dkk, 2003). Secara umum Indonesia belum mempunyai angka untuk bayi berat lahir rendah (BBLR) yang diperoleh berdasarkan survey nasional. Proporsi BBLR ditentukan berdasarkan estimasi 1

yang sifatnya sangat kasar, yaitu berkisar antara 7 14% selama periode 1999 2000. Jika proporsi ibu hamil adalah 2,5% dari total penduduk maka setiap tahun diperkirakan 355.000 710.000 dari 5 juta bayi lahir dengan kondisi BBLR (Depkes RI, 2001). Berdasarkan dari hasil survei pendahuluan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Banda Aceh mulai tanggal 11 12 Juni 2012 jumlah ibu bersalin dari bulan Januari sampai dengan Desember 2011 berjumlah 1947 orang yang terdiri dari ibu yang dirujuk ke rumah sakit umum, pulang atas permintaan sendiri, dan dipulangkan, sedangkan jumlah ibu melahirkan berjumlah 1918 orang, jumlah bayi lahir 1925 bayi, bayi kembar 14 bayi dari 7 ibu, sedangkan jumlah berat badan lahir rendah 108 bayi. Dari hasil studi pendahuluan diketahui bahwa 70% ibu yang mempunyai BBLR tidak bekerja, 65% berpendidikan SLTA, 35% berstatus umur ibu. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan yaitu bagaimanakah gambaran karakteristik ibu bersalin dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012? Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu bersalin dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui umur ibu bersalin dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012 b. Untuk mengetahui pendidikan ibu bersalin dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012 c. Untuk mengetahui status pekerjaan ibu bersalin dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012 Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pemahamanpemahaman ibu tentang faktor faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir. 2. Sebagai bahan kajian dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang gambaran karakteristik ibu bersalin dengan berat bayi lahir di RSIA Banda Aceh 3. Sebagai bahan kajian ilmiah tentang gambaran karakteristik ibu bersalin dengan berat bayi lahir di RSIA Banda Aceh sehingga dengan penelitian ini dapat membantu pengalaman penulis METODE PENELITIAN Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian ini dikembangkan berdasarkan konsep karakteristik ibu hamil dengan berat bayi lahir menurut Sylviati (2008) Tjipta (2007) Hasan R (2005) tentang umur ibu. Kemudian Setyowati, dkk (2001) tentang pendidikan dan pekerjaan. 2

Sehingga kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Bayi Lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012 Variabel Independen Umur Pendidikan Status Pekerjaan Variabel Dependen Berat Bayi lahir Lokasi Dan waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh sejak bulan April sampai dengan Desember 2012. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 20-28 juli 2012 Populasi Dan sampel Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini definisi operasional masing-masing variabel dan pengukurannya dijelaskan sebagai berikut: a. Berat bayi lahir: merupakan berat badan neonatus pada saat kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir dengan perbandingan berat normal dan tidak normal b. Umur: Usia ibu bersalin yang dihitung dari sejak lahir sampai saat penelitian di lakukan dengan hasil ukur resti dan non resti c. Pendidikan: Sekolah formal yang pernah diikuti oleh ibu dan berstatus tamat dengan perbandingan tinggi, menengah, dasar. d. Status pekerjaan: Kegiatan ibu yang dilakukan di luar rumah dan mendatangkan penghasilan dengan hasil ukur bekerja dan tidak bekerja. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional dilakukan untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin dengan Berat Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data rekam medik ibu bersalin yang melahirkan bayi berat badan lahir rendah dan bayi dengan berat badan normal di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh dari Januari sampai dengan Juni 2012 berjumlah 102 orang Teknik pengambilan sampel adalah secara non random sampling dengan menggunakan ukuran sampel yaitu total sampling. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dari data rekam medik pasien dengan cara observasi. Teknik Observasi merupakan kegiatan yang meliputi pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyekobyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Pengolahan Data dan Analisa Data Data dalam penelitian ini dapat diolah dengan cara aditing, coding, transfering dan tabulating Data telah terkumpul selanjutnya diolah secara manual. Analisa data yang dilakukan adalah analisa univariat. Untuk menilai persentase katagori. 3

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Yang Menjadi Sampel Penelitian di RSIA Pemerintah Aceh Tahun 2012 No Umur jumlah f % 1 Resti 48 47 2 Non Resti 54 53 Total 102 100 Berdasarkan tabel 5.1 diatas didapatkan bahwa dari 102 responden sebagian besar yaitu sebanyak 54 responden (53%) berada pada kategori umur non resti. N o Berdasarkan tabel 5.3 diatas didapatkan bahwa dari 102 responden sebagian besar sebanyak 78 responden (76,5%) berada pada kategori tidak bekerja. Tabel 5.4 Distribusi Umur Ibu dengan Berat BayiLahir yang Menjadi Sampel Penelitian di RSIA Pemerintah Aceh Tahun 2012 Umur Ibu Berat bayi Lahir Normal Tidak Normal Jml % f % f % 1 Resti 9 18,75 39 81,25 48 100 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Yang Menjadi Sampel Penelitian di RSIA Pemerintah Aceh Tahun 2012 No Pendidikan Jumlah f % 1 Dasar 42 41,2 2 Menengah 57 55,8 3 Tinggi 3 3 Total 102 100 Berdasarkan tabel 5.2 diatas didapatkan bahwa dari 102 responden sebagian besar sebanyak 57 orang (55,8%) berada pada kategori pendidikan menengah. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Status Pekerjaan Ibu yang Menjadi Sampel Penelitian di RSIA Pemerintah Aceh Tahun 2012 No Status Pekerjaan Jumlah f % 1 Bekerja 24 23,5 2 Tidak bekerja 78 76,5 Total 102 100 2 Non Resti 42 77,7 12 22,3 54 100 Jumlah 51 50 51 50 102 100 Dari data tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 48 responden dengan kategori resti mayoritas melahirkan dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 39 (81,25%) Dan dari 54 responden dengan kategori umur non resti mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir normal yaitu sebanyak 42 (77,7%) Tabel 5.5 Distribusi Pendidikan Ibu dengan Berat Bayi Lahir yang Menjadi Sampel Penelitian di RSIA Pemerintah Aceh Tahun 2012 Berat Bayi Lahir No Pendidikan Normal Tidak Normal Jml % f % f % 1 Dasar 8 19 34 81 42 100 2 Menengah 41 71,9 16 28,1 57 100 3 Tinggi 2 66,6 1 33,4 3 100 Jumlah 51 50 51 50 102 100 4

N o Dari data tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 42 responden berpendidikan dasar mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir tidak normal yaitu sebanyak 34 (81%). Dari 57 responden dengan pendidikan menengah mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 41 (71,9%). Tabel 5.6 Distribusi Status Pekerjaan Ibu dengan Berat Bayi Lahir yang Menjadi Sampel Penelitian di RSIA Pemerintah Aceh Tahun 2012 Status Pekerjaan Berat bayi Lahir Normal Tidak Normal Jml % f % f % 1 Bekerja 7 29,1 17 70,9 24 100 2 Tidak 44 56,4 34 43,6 78 100 Bekerja Jumlah 51 50 51 50 102 100 Dari data tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 24 responden dengan status pekerjaan bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 17 (70,9%). Dan dari 78 responden dengan status pekerjaan tidak bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 44 (56,4%) PEMBAHASAN Karakteristik Umur Ibu Bersalin Dengan Berat Bayi lahir Berdasarkan data tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa dari 48 responden dengan kategori resti mayoritas melahirkan dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 39 (81,25%) Dan dari 54 responden dengan kategori umur non resti mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir normal yaitu sebanyak 42 (77,7%) Remaja seringkali melahirkan bayi dengan berat lebih rendah, bahkan bila dibandingkan dengan wanita dewasa yang mengalami peningkatan berat yang sama selama hamil. Hal ini terjadi karena sistem reproduksi mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Wanita yang lebih tua memerlukan lebih sedikit kalori untuk mendukung kehamilannya, tetapi memiliki kebutuhan khusus akan nutrien tertentu (Bobak, et al, 2004). Menurut Rizki, dkk (2007) mengatakan bahwa faktor risiko seorang ibu untuk melahirkan bayi dengan BBLR adalah antara 15 35 tahun. Menurut asumsi peneliti mayoritas usia resti yang melahirkan bayi dengan berat bayi lahir tidak normal disebabkan karena sistem reproduksi mereka belum matur sehingga suplai nutrisi yang dibutuhkan janin lebih dimanfaatkan untuk perkembangan sistem reproduksi ibu. Selain itu kehamilan pada usia dibawah umur sangat berpengaruh terhadap emosi dan kejiwaan ibu. Pada kehamilan diatas usia 35 tahun juga tidak dianjurkan dan sangat berbahaya. Mengingat pada usia ini kondisi badan serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat memengaruhi janin intra uterin dan dapat menyebabkan kelahiran BBLR. Dalam proses persalinan sendiri kehamilan diusia ini akan menghadapi kesulitan akibat lemahnya kontraksi rahim. Menurut asumsi peneliti masih adanya beberapa ibu pada usia 20 35 tahun dengan kategori non resti yang melahirkan bayi dengan berat bayi lahir tidak normal antara lain karena kurangnya asupan gizi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah, sosial ekonomi yang rendah, perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi Fe, juga 5

karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Karakteristik Pendidikan Ibu Bersalin Dengan Berat Bayi lahir Berdasarkan data tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 42 responden berpendidikan dasar mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir tidak normal yaitu sebanyak 34 (81%). Dari 57 responden dengan pendidikan menengah mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 41 (71,9%). Pendidikan adalah proses tumbuh kembang seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran, sehingga dalam penelitian itu perlu dipertimbangkan umur dan proses belajar, tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih menerima ide-ide dan teknologi yang baru, semakin meningkat batas pendidikan seseorang, maka akan semakin bertambah pengalaman yang mempengaruhi wawasan dan pengetahuan. Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuan (pengertian, pendapat, konsep-konsep), sikap dan persepsi Serta menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru (Notoatmodjo, 2003). Menurut asumsi peneliti pendidikan menentukan sikap dan tindakan dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan termasuk pengaturan makanan bagi ibu hamil untuk mencegah timbulnya bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) bahwa ibu mempunyai peranan yang cukup penting dalam kesehatan. Dengan pendidikan yang memadai akan lebih mudah menerima informasi yang diterima dan memperluas cakrawala berfikir sehingga lebih mudah mengembangkan diri dalam mengambil keputusan dan bertindak. Ibu yang berpendidikan rendah biasanya kurang menyadari pentingnya perawatan prakelahiran disamping itu juga mempunyai keterbatasan pengetahuan tentang manfaat mengkonsumsi makanan yang bergizi selama hamil sehingga hal ini akan mengganggu kesehatan ibu dan pertumbuhan janin dalam kandungan. Karakteristik Status Pekerjaan Ibu Bersalin Dengan Berat Bayi lahir Berdasarkan data tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 24 responden dengan status pekerjaan bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 17 (70,9%). Dan dari 78 responden dengan status pekerjaan tidak bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 44 (56,4%) Menurut Setyowati, dkk (2001) kejadian BBLR pada ibu yang mempunyai status ekonomi rendah adalah lebih tinggi dibandingkan dengan status ekonomi sedang maupun status ekonomi tinggi. Pekerjaan yang berat akan mempengaruhi produk kehamilan, keadaan ini dapat dilihat pada pekerja wanita terutama pada jenis kegiatan fisik yang berat sehingga mereka cenderung untuk melahirkan bayi dengan BBLR. Menurut asumsi peneliti ibu yang bekerja cenderung jarang mempunyai waktu untuk merawat kehamilannya dengan rutin sehingga sering tidak mengetahui kondisi bayi yang dikandungnya karena pemeriksaan kehamilan yang tidak maksimal. Apalagi bila ibu hamil yang bekerja tidak memperhatikan zat gizi yang dikonsumsi sehari-hari karena 6

kebutuhan energi untuk kegiatan ringan, sedang, berat dan sangat berat berbeda, makin berat kegiatan/pekerjaan yang dilakukan makin banyak juga energi yang dibutuhkan. Pada beberapa ibu dengan status pekerjaan tidak bekerja masih banyak juga yang melahirkan bayi dengan berat bayi tidak normal. Hal ini bisa disebabkan juga karena halhal lain seperti jarak kehamilan yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup waktu untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya, selain itu bisa juga disebabkan oleh jumlah paritas karena manfaat riwayat obstetrik akan membantu menentukan besaran kebutuhan akan zat gizi karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu hamil sehingga kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhan janin akan terhambat. Selain itu dapat juga disebabkan frekuensi pemeriksaan kehamilan yang tidak maksimal, karena dengan pemeriksaan kehamilan ibu hamil dapat segera mengetahui apabila terjadi gangguan atau kelainan pada ibu hamil dan bayi yang dikandung. tingkat sosial ekonomi ibu hamil, penyakit yang diderita ibu selama masa kehamilan seperti penyakit diabetes melitus, cacar air, penyakit toxsoplasma, rubella, cytomegalovirus dan herpes serta gaya hidup ibu hamil selama kehamilan yang tidak sesuai dengan pola hidup sehat seperti ibu hamil yang perokok,memakai narkoba dan minum minuman beralkohol serta stres selama masa kehamilan. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari 48 responden dengan kategori resti mayoritas melahirkan dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 39 (81,25%) Dan dari 54 responden dengan kategori umur non resti mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir normal yaitu sebanyak 42 (77,7%) 2. Dari 42 responden berpendidikan dasar mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir tidak normal yaitu sebanyak 34 (81%). Dari 57 responden dengan pendidikan menengah mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 41 (71,9%). 3. Dari 24 responden dengan status pekerjaan bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 17 (70,9%). Dan dari 78 responden dengan status pekerjaan tidak bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 44 (56,4%) Saran 1. Diharapkan kepada bidan untuk meningkatkan penyuluhan agar ibu dapat melakukan ANC secara rutin agar terhindar dari dari kejadian BBLR 2. Diharapkan kepada bidan agar dapat melakukan skrining untuk menghindari kejadian BBLR 3. Diharapkan kepada bidan agar meningkatkan perannya kepada calon ibu hamil untuk mendeteksi kejadian BBLR 7

DAFTAR PUSTAKA Asrining, 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. EGC, Jakarta Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta Depkes RI, 2001. Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi (CSSD) di Rumah Sakit. Departemen Kesehatan RI, Jakarta Notoatmodjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rhineka Cipta. Jakarta Setyowati.dkk, 2001. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa data SDKI 1994). Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable from:http://www.digilib.litbang.dep kes.go.id. 8