GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH TAHUN 2012 ELLITA Mahasiswi Diploma III Kebidanan STIKes U'Budiyah Banda Aceh Abstract Berdasarkan dari hasil survei pendahuluan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Banda Aceh mulai tanggal 11 12 Juni 2012 jumlah ibu bersalin dari bulan Januari sampai dengan Desember 2011 dari jumlah bayi lahir 1925 bayi, jumlah berat badan lahir rendah 108 bayi. Dari hasil studi pendahuluan diketahui bahwa 70% ibu yang mempunyai BBLR tidak bekerja, 65% berpendidikan SLTA, 35% berstatus umur resti. bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu bersalin dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012.Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional. Teknik penggambilan sampel dalam penelitian ini secara non random sampling dengan menggunakan ukuran sampel yaitu total sampling, sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 orang. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 20-28 Juli 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 responden dengan kategori resti mayoritas melahirkan dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 39 (81,25%) Dan dari 54 responden dengan kategori umur non resti mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir normal yaitu sebanyak 42 (77,7%). Dari 42 responden berpendidikan dasar mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir tidak normal yaitu sebanyak 34 (81%). Dari 57 responden dengan pendidikan menengah mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 41 (71,9%). Dari 24 responden dengan status pekerjaan bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 17 (70,9%). Dan dari 78 responden dengan status pekerjaan tidak bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 44 (56,4%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berat bayi lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan, sehingga umur, pendidikan dan status pekerjaan secara tidak langsung mempengaruhi berat bayi lahir. Diharapkan kepada bidan untuk meningkatkan penyuluhan agar ibu dapat melakukan ANC secara rutin agar terhindar dari dari kejadian BBLR serta meningkatkan perannya kepada calon ibu hamil untuk mendeteksi kejadian BBLR. Kata Kunci : Karakteristik, Ibu bersalin, Berat Bayi Lahir PENDAHULUAN BBLR masih menjadi masalah di Indonesia, karena merupakan penyebab utama kematian pada masa neonatal. BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa gestasi (Wong, 2008). Salah satu penyebab BBLR adalah persalinan kurang bulan atau bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya karena ada hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (Farrer, 2001). Masalah yang sering dijumpai pada bayi BBLR anatara lain : RDS (Respiratory Distress Syndrome), Perdarahan Intra Cranial, Enterokolitis nekrolitis nekrotikons, gangguan metabolisme seperti hipoglikemia, hiperbilirubinemia dan hipotermi akibat gangguan pengaturan suhu (Asrining, dkk, 2003). Secara umum Indonesia belum mempunyai angka untuk bayi berat lahir rendah (BBLR) yang diperoleh berdasarkan survey nasional. Proporsi BBLR ditentukan berdasarkan estimasi 1
yang sifatnya sangat kasar, yaitu berkisar antara 7 14% selama periode 1999 2000. Jika proporsi ibu hamil adalah 2,5% dari total penduduk maka setiap tahun diperkirakan 355.000 710.000 dari 5 juta bayi lahir dengan kondisi BBLR (Depkes RI, 2001). Berdasarkan dari hasil survei pendahuluan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Banda Aceh mulai tanggal 11 12 Juni 2012 jumlah ibu bersalin dari bulan Januari sampai dengan Desember 2011 berjumlah 1947 orang yang terdiri dari ibu yang dirujuk ke rumah sakit umum, pulang atas permintaan sendiri, dan dipulangkan, sedangkan jumlah ibu melahirkan berjumlah 1918 orang, jumlah bayi lahir 1925 bayi, bayi kembar 14 bayi dari 7 ibu, sedangkan jumlah berat badan lahir rendah 108 bayi. Dari hasil studi pendahuluan diketahui bahwa 70% ibu yang mempunyai BBLR tidak bekerja, 65% berpendidikan SLTA, 35% berstatus umur ibu. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan yaitu bagaimanakah gambaran karakteristik ibu bersalin dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012? Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu bersalin dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui umur ibu bersalin dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012 b. Untuk mengetahui pendidikan ibu bersalin dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012 c. Untuk mengetahui status pekerjaan ibu bersalin dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012 Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pemahamanpemahaman ibu tentang faktor faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir. 2. Sebagai bahan kajian dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang gambaran karakteristik ibu bersalin dengan berat bayi lahir di RSIA Banda Aceh 3. Sebagai bahan kajian ilmiah tentang gambaran karakteristik ibu bersalin dengan berat bayi lahir di RSIA Banda Aceh sehingga dengan penelitian ini dapat membantu pengalaman penulis METODE PENELITIAN Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian ini dikembangkan berdasarkan konsep karakteristik ibu hamil dengan berat bayi lahir menurut Sylviati (2008) Tjipta (2007) Hasan R (2005) tentang umur ibu. Kemudian Setyowati, dkk (2001) tentang pendidikan dan pekerjaan. 2
Sehingga kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Bayi Lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2012 Variabel Independen Umur Pendidikan Status Pekerjaan Variabel Dependen Berat Bayi lahir Lokasi Dan waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh sejak bulan April sampai dengan Desember 2012. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 20-28 juli 2012 Populasi Dan sampel Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini definisi operasional masing-masing variabel dan pengukurannya dijelaskan sebagai berikut: a. Berat bayi lahir: merupakan berat badan neonatus pada saat kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir dengan perbandingan berat normal dan tidak normal b. Umur: Usia ibu bersalin yang dihitung dari sejak lahir sampai saat penelitian di lakukan dengan hasil ukur resti dan non resti c. Pendidikan: Sekolah formal yang pernah diikuti oleh ibu dan berstatus tamat dengan perbandingan tinggi, menengah, dasar. d. Status pekerjaan: Kegiatan ibu yang dilakukan di luar rumah dan mendatangkan penghasilan dengan hasil ukur bekerja dan tidak bekerja. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional dilakukan untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin dengan Berat Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data rekam medik ibu bersalin yang melahirkan bayi berat badan lahir rendah dan bayi dengan berat badan normal di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh dari Januari sampai dengan Juni 2012 berjumlah 102 orang Teknik pengambilan sampel adalah secara non random sampling dengan menggunakan ukuran sampel yaitu total sampling. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dari data rekam medik pasien dengan cara observasi. Teknik Observasi merupakan kegiatan yang meliputi pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyekobyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Pengolahan Data dan Analisa Data Data dalam penelitian ini dapat diolah dengan cara aditing, coding, transfering dan tabulating Data telah terkumpul selanjutnya diolah secara manual. Analisa data yang dilakukan adalah analisa univariat. Untuk menilai persentase katagori. 3
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Yang Menjadi Sampel Penelitian di RSIA Pemerintah Aceh Tahun 2012 No Umur jumlah f % 1 Resti 48 47 2 Non Resti 54 53 Total 102 100 Berdasarkan tabel 5.1 diatas didapatkan bahwa dari 102 responden sebagian besar yaitu sebanyak 54 responden (53%) berada pada kategori umur non resti. N o Berdasarkan tabel 5.3 diatas didapatkan bahwa dari 102 responden sebagian besar sebanyak 78 responden (76,5%) berada pada kategori tidak bekerja. Tabel 5.4 Distribusi Umur Ibu dengan Berat BayiLahir yang Menjadi Sampel Penelitian di RSIA Pemerintah Aceh Tahun 2012 Umur Ibu Berat bayi Lahir Normal Tidak Normal Jml % f % f % 1 Resti 9 18,75 39 81,25 48 100 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Yang Menjadi Sampel Penelitian di RSIA Pemerintah Aceh Tahun 2012 No Pendidikan Jumlah f % 1 Dasar 42 41,2 2 Menengah 57 55,8 3 Tinggi 3 3 Total 102 100 Berdasarkan tabel 5.2 diatas didapatkan bahwa dari 102 responden sebagian besar sebanyak 57 orang (55,8%) berada pada kategori pendidikan menengah. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Status Pekerjaan Ibu yang Menjadi Sampel Penelitian di RSIA Pemerintah Aceh Tahun 2012 No Status Pekerjaan Jumlah f % 1 Bekerja 24 23,5 2 Tidak bekerja 78 76,5 Total 102 100 2 Non Resti 42 77,7 12 22,3 54 100 Jumlah 51 50 51 50 102 100 Dari data tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 48 responden dengan kategori resti mayoritas melahirkan dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 39 (81,25%) Dan dari 54 responden dengan kategori umur non resti mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir normal yaitu sebanyak 42 (77,7%) Tabel 5.5 Distribusi Pendidikan Ibu dengan Berat Bayi Lahir yang Menjadi Sampel Penelitian di RSIA Pemerintah Aceh Tahun 2012 Berat Bayi Lahir No Pendidikan Normal Tidak Normal Jml % f % f % 1 Dasar 8 19 34 81 42 100 2 Menengah 41 71,9 16 28,1 57 100 3 Tinggi 2 66,6 1 33,4 3 100 Jumlah 51 50 51 50 102 100 4
N o Dari data tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 42 responden berpendidikan dasar mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir tidak normal yaitu sebanyak 34 (81%). Dari 57 responden dengan pendidikan menengah mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 41 (71,9%). Tabel 5.6 Distribusi Status Pekerjaan Ibu dengan Berat Bayi Lahir yang Menjadi Sampel Penelitian di RSIA Pemerintah Aceh Tahun 2012 Status Pekerjaan Berat bayi Lahir Normal Tidak Normal Jml % f % f % 1 Bekerja 7 29,1 17 70,9 24 100 2 Tidak 44 56,4 34 43,6 78 100 Bekerja Jumlah 51 50 51 50 102 100 Dari data tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 24 responden dengan status pekerjaan bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 17 (70,9%). Dan dari 78 responden dengan status pekerjaan tidak bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 44 (56,4%) PEMBAHASAN Karakteristik Umur Ibu Bersalin Dengan Berat Bayi lahir Berdasarkan data tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa dari 48 responden dengan kategori resti mayoritas melahirkan dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 39 (81,25%) Dan dari 54 responden dengan kategori umur non resti mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir normal yaitu sebanyak 42 (77,7%) Remaja seringkali melahirkan bayi dengan berat lebih rendah, bahkan bila dibandingkan dengan wanita dewasa yang mengalami peningkatan berat yang sama selama hamil. Hal ini terjadi karena sistem reproduksi mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Wanita yang lebih tua memerlukan lebih sedikit kalori untuk mendukung kehamilannya, tetapi memiliki kebutuhan khusus akan nutrien tertentu (Bobak, et al, 2004). Menurut Rizki, dkk (2007) mengatakan bahwa faktor risiko seorang ibu untuk melahirkan bayi dengan BBLR adalah antara 15 35 tahun. Menurut asumsi peneliti mayoritas usia resti yang melahirkan bayi dengan berat bayi lahir tidak normal disebabkan karena sistem reproduksi mereka belum matur sehingga suplai nutrisi yang dibutuhkan janin lebih dimanfaatkan untuk perkembangan sistem reproduksi ibu. Selain itu kehamilan pada usia dibawah umur sangat berpengaruh terhadap emosi dan kejiwaan ibu. Pada kehamilan diatas usia 35 tahun juga tidak dianjurkan dan sangat berbahaya. Mengingat pada usia ini kondisi badan serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat memengaruhi janin intra uterin dan dapat menyebabkan kelahiran BBLR. Dalam proses persalinan sendiri kehamilan diusia ini akan menghadapi kesulitan akibat lemahnya kontraksi rahim. Menurut asumsi peneliti masih adanya beberapa ibu pada usia 20 35 tahun dengan kategori non resti yang melahirkan bayi dengan berat bayi lahir tidak normal antara lain karena kurangnya asupan gizi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah, sosial ekonomi yang rendah, perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi Fe, juga 5
karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Karakteristik Pendidikan Ibu Bersalin Dengan Berat Bayi lahir Berdasarkan data tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 42 responden berpendidikan dasar mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir tidak normal yaitu sebanyak 34 (81%). Dari 57 responden dengan pendidikan menengah mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 41 (71,9%). Pendidikan adalah proses tumbuh kembang seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran, sehingga dalam penelitian itu perlu dipertimbangkan umur dan proses belajar, tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih menerima ide-ide dan teknologi yang baru, semakin meningkat batas pendidikan seseorang, maka akan semakin bertambah pengalaman yang mempengaruhi wawasan dan pengetahuan. Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuan (pengertian, pendapat, konsep-konsep), sikap dan persepsi Serta menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru (Notoatmodjo, 2003). Menurut asumsi peneliti pendidikan menentukan sikap dan tindakan dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan termasuk pengaturan makanan bagi ibu hamil untuk mencegah timbulnya bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) bahwa ibu mempunyai peranan yang cukup penting dalam kesehatan. Dengan pendidikan yang memadai akan lebih mudah menerima informasi yang diterima dan memperluas cakrawala berfikir sehingga lebih mudah mengembangkan diri dalam mengambil keputusan dan bertindak. Ibu yang berpendidikan rendah biasanya kurang menyadari pentingnya perawatan prakelahiran disamping itu juga mempunyai keterbatasan pengetahuan tentang manfaat mengkonsumsi makanan yang bergizi selama hamil sehingga hal ini akan mengganggu kesehatan ibu dan pertumbuhan janin dalam kandungan. Karakteristik Status Pekerjaan Ibu Bersalin Dengan Berat Bayi lahir Berdasarkan data tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 24 responden dengan status pekerjaan bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 17 (70,9%). Dan dari 78 responden dengan status pekerjaan tidak bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 44 (56,4%) Menurut Setyowati, dkk (2001) kejadian BBLR pada ibu yang mempunyai status ekonomi rendah adalah lebih tinggi dibandingkan dengan status ekonomi sedang maupun status ekonomi tinggi. Pekerjaan yang berat akan mempengaruhi produk kehamilan, keadaan ini dapat dilihat pada pekerja wanita terutama pada jenis kegiatan fisik yang berat sehingga mereka cenderung untuk melahirkan bayi dengan BBLR. Menurut asumsi peneliti ibu yang bekerja cenderung jarang mempunyai waktu untuk merawat kehamilannya dengan rutin sehingga sering tidak mengetahui kondisi bayi yang dikandungnya karena pemeriksaan kehamilan yang tidak maksimal. Apalagi bila ibu hamil yang bekerja tidak memperhatikan zat gizi yang dikonsumsi sehari-hari karena 6
kebutuhan energi untuk kegiatan ringan, sedang, berat dan sangat berat berbeda, makin berat kegiatan/pekerjaan yang dilakukan makin banyak juga energi yang dibutuhkan. Pada beberapa ibu dengan status pekerjaan tidak bekerja masih banyak juga yang melahirkan bayi dengan berat bayi tidak normal. Hal ini bisa disebabkan juga karena halhal lain seperti jarak kehamilan yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup waktu untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya, selain itu bisa juga disebabkan oleh jumlah paritas karena manfaat riwayat obstetrik akan membantu menentukan besaran kebutuhan akan zat gizi karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu hamil sehingga kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhan janin akan terhambat. Selain itu dapat juga disebabkan frekuensi pemeriksaan kehamilan yang tidak maksimal, karena dengan pemeriksaan kehamilan ibu hamil dapat segera mengetahui apabila terjadi gangguan atau kelainan pada ibu hamil dan bayi yang dikandung. tingkat sosial ekonomi ibu hamil, penyakit yang diderita ibu selama masa kehamilan seperti penyakit diabetes melitus, cacar air, penyakit toxsoplasma, rubella, cytomegalovirus dan herpes serta gaya hidup ibu hamil selama kehamilan yang tidak sesuai dengan pola hidup sehat seperti ibu hamil yang perokok,memakai narkoba dan minum minuman beralkohol serta stres selama masa kehamilan. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari 48 responden dengan kategori resti mayoritas melahirkan dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 39 (81,25%) Dan dari 54 responden dengan kategori umur non resti mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir normal yaitu sebanyak 42 (77,7%) 2. Dari 42 responden berpendidikan dasar mayoritas melahirkan bayi dengan berat lahir tidak normal yaitu sebanyak 34 (81%). Dari 57 responden dengan pendidikan menengah mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 41 (71,9%). 3. Dari 24 responden dengan status pekerjaan bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir tidak normal yaitu sebanyak 17 (70,9%). Dan dari 78 responden dengan status pekerjaan tidak bekerja mayoritas melahirkan bayi dengan berat bayi lahir normal yaitu sebanyak 44 (56,4%) Saran 1. Diharapkan kepada bidan untuk meningkatkan penyuluhan agar ibu dapat melakukan ANC secara rutin agar terhindar dari dari kejadian BBLR 2. Diharapkan kepada bidan agar dapat melakukan skrining untuk menghindari kejadian BBLR 3. Diharapkan kepada bidan agar meningkatkan perannya kepada calon ibu hamil untuk mendeteksi kejadian BBLR 7
DAFTAR PUSTAKA Asrining, 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. EGC, Jakarta Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta Depkes RI, 2001. Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi (CSSD) di Rumah Sakit. Departemen Kesehatan RI, Jakarta Notoatmodjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rhineka Cipta. Jakarta Setyowati.dkk, 2001. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa data SDKI 1994). Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable from:http://www.digilib.litbang.dep kes.go.id. 8