PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN BETON PRATEGANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL PASURUAN-PROBOLINGGO SEKSI III SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malag Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik Disusun Oleh : ANGGA RAMADHAN PRAYOGI 201310340311032 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017
SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : ANGGA RAMADHAN PRAYOGI NIM : 201310340311032 Jurusan Fakultas : TEKNIK SIPIL : TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG Dengan ini saya menyatakan sebenar-benarnya bahwa: Tugas Akhir dengan judul: Perencanaan Struktur Atas Jembatan Beton Prategang Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi III. Adalah hasil karya saya dan bukan karya tulis orang lain. Dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapat sanksi akademis. Malang, Oktober 2017 Yang menyatakan, Angga Ramadhan Prayogi ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil Alamin, puji syukur kehadihat Allah Subhanahu Wa Ta ala atas rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan dalam penyusunan tugas akhir ini. Shalawat serta salam tak lupa juga dihaturkan kepada jungjungan besar Nabi Muhammad SAW, keluarganya beserta sahabatnya agar bisa bersama beliau diakhirat kelak, amin. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan tugas akhir dengan judul Perencanaan Struktur Atas Jembatan Beton Prategang Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada: 1. Kedua orangtua tercinta Bapak Yudiyana, S.Pd dan Ibu Murnati atas dukungan dan kasih sayangnya serta kesabaranya dalam mendidik, menasehati dan mengarahkan penulis, serta saudara sekandung Agung Dzulhakim, Muhammad Abdurrahman, Zaid Abdul Aziz dan Maulana Yusuf atas do a dan penyemangat dalam menyusun tugas akhir ini. 2. Bapak Ir. Sudarman, MT., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ijin perencanaan kepada penulis 3. Ibu Ir. Rofikatul Karimah, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang 4. Bapak Ir.Yunan Rusdianto, MT selaku dosen pembimbing I 5. Bapak Moh.Abduh,ST.,MT selaku dosen pembimbing II 6. Bapak Ir. Andi Syaiful Amal, MT selaku dosen wali 7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen program studi Teknik Sipil yang telah memberikan ilmu bagi penulis dari awal perkuliahan hingga sekarang 8. Ibu Dilla selaku TU jurusan yang telah banyak membantu penulis dalam mengurus administrasi tugas akhir iii
9. Kawan-kawan seperjuangan Teknik Sipil kelas A 2013 yang telah membantu studi penulis dan memberi warna dalam perkuliahan 10. Kawan-kawan LSO Surya Team, UKM INKADO dan seluruh kawan seperjuangan yang telah memberikan ilmu dan pelajaran hidup diluar perkuliahan 11. Serta semua pihak yang telah membatu menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak bisa penulis disebutkan satu persatu. Penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat untuk kemajuan keillmuan pada khususnyaa dan dibidang pendidikan pada umumnya. Malang, Oktober 2017 Penulis iv
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2 1.4 Manfaat... 3 1.5 Batasan Masalah... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4 2.1 Jembatan... 4 2.1.1 Umum... 4 2.1.2 Aspek Perencanaan Jembatan... 6 2.1.3 Umur Rencana Jembatan... 7 2.1.4 Jembatan Prategang... 7 2.2 Jembatan Box Girder... 9 2.2.1 Desain Perencanaan Awal... 10 2.3 Beton Prategang... 11 2.3.1 Konsep Dasar... 12 2.3.2 Material Beton Prategang... 16 vii
2.3.3 Sistem Penegangan... 21 2.3.4 Tahapan Pembebanan... 23 2.3.5 Kehilangan Prategang... 24 2.4 Lintasan (Layout) Tendon... 29 2.5 Daerah Aman Kabel... 30 2.6 Blok Ujung (End Block)... 31 2.7 Tulangan Geser... 33 2.8 Sambungan Antar Segmen (Shear Key)... 36 2.9 Lendutan Jembatan... 36 2.10 Metode Konstruksi... 37 2.10.1 Prinsip Kontruksi... 37 2.10.2 Pemasangan Kabel Prategang... 37 2.10.3 Pemasangan Kabel Prategang... 37 2.10.4 Pekerjaan Grouting... 37 2.11 Pembebanan Jembatan... 38 2.11.1 Beban Permanen... 39 2.11.2 Beban Lalu Lintas... 41 2.11.3 Aksi Lingkungan... 44 BAB III METODOLOGI PERENCANAAN... 46 3.1 Data Umum... 46 3.2 Data Sungai... 47 3.3 Data Teknis Jembatan... 48 3.4 Spesifikasi Bahan... 48 3.5 Data Desain... 49 3.6 Diagram Alir Perencanaan... 50 BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR... 51 4.1 Data Teknik Jembatan... 51 4.2 Spesifikasi Bahan... 52 4.3 Perhitungan Struktur Sekunder... 54 4.3.1 Kontrol Terhadap Geser Ponds... 54 viii
4.4 Perhitungan Struktur Atas... 55 4.4.1 Perencanaan Dimensi Box Girder Multi-Cell... 55 4.4.2 Analisa Penampang Box Girder Multi-Cell Tengah Bentang... 57 4.4.3 Analisa Penampang Box Girder Multi-Cell Tumpuan... 59 4.5 Pembebanan Jembatan... 61 4.5.1 Beban Sendiri (MS)... 61 4.5.2 Beban Mati Tambahan (MA)... 63 4.5.3 Beban Lajur (TD)... 64 4.5.4 Beban Rem (TB)... 65 4.5.5 Beban Angin (EW)... 66 4.5.6 Beban Gempa (EQ)... 68 4.6 Perencanaan Gaya Prategang dan Jumlah Tendon... 75 4.6.1 Gaya Prategang Perlu... 76 4.6.2 Kontrol Gaya Prategang... 76 4.6.3 Jumlah dan Susunan Tendon... 78 4.7 Analisa Selubung Tendon Prategang... 79 4.7.1 Selubung Bawah... 80 4.7.2 Selubung Atas... 81 4.8 Posisi dan Lintasan Tendon Box Girder Multi-Cell... 83 4.8.1 Posisi Tendon Tengah Bentang... 83 4.8.2 Posisi Tendon Tumpuan... 84 4.8.3 Eksentrisitas Masing-masing Tedon... 85 4.8.4 Lintasan dan Sudut Lintasan Tendon dari Titik Berat Penampang... 85 4.8.5 Sudut Angkur Masing-masing Tendon... 86 4.8.6 Posisi dan Jalur Masing-masing Tendon... 87 4.9 Analisa Kehilangan Gaya Prategang... 89 4.9.1 Kehilangan Pada Saat Transfer (Tahap I)... 90 4.9.2 Kehilangan Pada Saat Service Penempatan Topping Sesudah 30 Hari (Tahap II)... 94 ix
4.9.3 Kehilangan Pada Saat Beban Kerja Diakhir 2 Tahun (Tahap III)... 98 4.9.4 Kontrol Tegangan Setelah Terjadi Kehilangan Gaya Prategang... 102 4.9.5 Analisa Tendon dan Gaya Akibat Kehilangan Gaya Prategang... 104 4.9.6 Posisi dan Jalur CGS Angkur Hidup dan Angkur Mati... 108 4.9.7 Gaya Pendongkrakan (Jacking) Tendon... 111 4.10 Penulangan Box Girder Multi-Cell... 113 4.10.1 Pembebanan Box Girder Multi-Cell... 113 4.10.2 Penulangan Plat Atas... 117 4.10.3 Penulangan Plat Badan (Web)... 120 4.10.4 Penulangan Plat Bawah... 124 4.11 Tulangan Geser Box Girder Multi-Cell... 126 4.12 Perencanaan Blok Ujung (End Block)... 131 4.12.1 Kontrol Tegangan Dibawah Plat Angkur... 133 4.12.2 Perhitungan Kebutuhan Penulangan End Block... 134 4.13 Perencanaan Sambungan Antar Segmen (Shear Key)... 135 4.14 Kontrol Lendutan Jembatan Box Box Girder Multi-Cell... 138 4.14.1 Lendutan Awal (Transfer)... 138 4.14.2 Lendutan Akhir (Service)... 139 4.14.3 Lendutan Jangka Panjang... 139 4.15 Perencanaan Pot Bearing... 140 4.15.1 Pembebanan Perletakan... 140 4.15.2 Desain Pot bearing... 140 BAB IV PENUTUP... 142 5.1 Kesimpulan... 142 5.2 Saran... 143 DAFTAR PUSTAKA... 144 LAMPIRAN... 145 x
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tebal Minimum Sayap Atas... 10 Tabel 2.2 Tipikal Baja Prategang... 18 Tabel 2.3 Koefisien Kelengkungan dan Wobble... 27 Tabel 2.4 Nilai KSH Komponen Pascatarik... 28 Tabel 2.5 Berat Isi Beban Mati... 39 Tabel 2.6 Faktor Beban untuk Berat Sendiri... 40 Tabel 2.7 Faktor Beban untuk Beban Mati Tambahan... 40 Tabel 2.8 Jumlah Lajur Lalu Lintas Rencana... 41 Tabel 2.9 Faktor Beban untuk Beban Lajur D... 42 Tabel 2.10 Faktor Beban untuk Beban T... 43 Tabel 2.11 Tekanan Angin Dasar... 45 Tabel 4.1 Tebal Minimum Sayap Atas... 56 Tabel 4.2 Analisa Penampang Balok Prategang... 57 Tabel 4.3 Momen Inersia (Ix) Penampang Tengah Bentang... 58 Tabel 4.4 Analisa Penampang Balok Prategang... 59 Tabel 4.5 Momen Inersia (Ix ) Penampang Tumpuan... 60 Tabel 4.6 - Menentukan klasifikasi situs tanah berdasarkan data N-SPT... 68 Tabel 4.7 - Percepatan Respon Spektrum pada Tanah Lunak... 70 Tabel 4.8 Berat Total Struktur... 71 Tabel 4.9 Rekapitulasi Pembebanan Pada Struktur Jembatan... 72 Tabel 4.10 Rekapitulasi Momen Sepanjang Jembatan Box Girder Multi-Cell... 73 Tabel 4.11 Rekapitulasi Gaya Geser Sepanjang Jembatan Box Girder Multi-Cell... 74 Tabel 4.12 Momen Lentur Pada Jembatan... 80 Tabel 4.13 Selubung Batas Atas dan Batas Bawah Tendon... 82 Tabel 4.14 Eksentrisitas Masing-masing Tendon... 85 Tabel 4.15 Lintasan Posisi Tendon dari Titik Berat Penampang... 86 Tabel 4.16 Sudut Angkur Masing-masing Tendon... 86 xi
Tabel 4.17 Lintasan Masing-masing Tendon... 87 Tabel 4.18 Lintasan Tendon dan Daerah Aman Tendon... 88 Tabel 4.19 Layout Tendon... 89 Tabel 4.20 Presentase Kehilangan Gaya Prategang Akibat Perpendekan Elastis Beton... 91 Tabel 4.21 Sudut Layout Tendon... 92 Tabel 4.22 Presentase Kehilangan Gaya Prategang Akibat gesekan (friksi)... 93 Tabel 4.23 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Kehilangan Langsung (Tahap I)... 94 Tabel 4.24 Presentase Kehilangan Gaya Prategang Akibat Rangkak Beton... 95 Tabel 4.25 Presentase Kehilangan Gaya Prategang Akibat Susut Beton... 96 Tabel 4.26 Peningkatan Tegangan Tarik Akibat Beban Mati Tambahan... 97 Tabel 4.27 Gaya Prategang Sisa Akibat Kehilangan Penempatan Topping (Tahap II)... 98 Tabel 4.28 Presentase Kehilangan Gaya Prategang Akibat Relaksasi Baja (Tahap III)... 99 Tabel 4.29 Presentase Gaya Prategang Pada Saat Service (Tahap III)... 100 Tabel 4.30 Rekapitulasi Kehilangan Gaya Prategang... 101 Tabel 4.31 Kontrol Tegangan Akibat Kehilangan Gaya Prategang Total... 103 Tabel 4.32 Presentase Kehilangan Gaya Prategang Langsung Pada Tendon Baris 1... 105 Tabel 4.33 Presentase Kehilangan Gaya Prategang Langsung Pada Tendon Baris 2... 105 Tabel 4.34 Presentase Kehilangan Gaya Prategang Langsung Pada Tendon Baris 3... 106 Tabel 4.35 Presentase Kehilangan Gaya Prategang Langsung Pada Tendon Baris 4... 107 Tabel 4.36 Presentase Kehilangan Gaya Prategang Langsung Pada Tendon Baris 5... 107 xii
Tabel 4.37 Jarak CGS terhadap CGC Penampang... 108 Tabel 4.38 Gaya Prategang Setelah Kehilangan Segera dan Letak CGS Tumpuan... 109 Tabel 4.39 Gaya Prategang Setelah Kehilangan Segera dan Letak CGS Tengah Bentang... 110 Tabel 4.40 Jalur CGS Angkur dan Tendon... 111 Tabel 4.41 Gaya Pendongkrakan (Jacking) Angkur Hidup Tumpuan A... 112 Tabel 4.42 Gaya Pendongkrakan (Jacking) Angkur Hidup Tumpuan B... 112 Tabel 4.43 Rekapitulasi Momen Box Girder Multi-Cell Akibat Beban Kombinasi... 117 Tabel 4.44 Rekapitulasi Perhitungan Penulangan Box Girder Multi-Cell... 126 Tabel 4.45 Rekapitulasi Kebutuhan dan Jarak Sengkang... 130 Tabel 4.46 Spesifikasi Angkur Mati VSL... 131 Tabel 4.47 Spesifikasi Angkur Mati VSL... 132 Tabel 4.48 Tegangan Shear Key Pada Tiap Sambungan... 137 Tabel 4.49 Pembebanan Memanjang Jembatan... 140 Tabel 4.50 - Spesifikasi Free Pot Bearings (TGa)... 141 xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Komponen Jembatan... 5 Gambar 2.2 Balok I AASHTO-PCI tipe III... 8 Gambar 2.3 Penampang T AASHTO-PCI tipe bubl-tees... 8 Gambar 2.4 Balok kotak AASHTO-PCI tipe 36... 9 Gambar 2.5 Balok U AASHTO-PCI tipe 40... 9 Gambar 2.6 Penampang Box girder Satu Sel... 10 Gambar 2.7 Penampang Box girder Multi Sel... 10 Gambar 2.8 Penampang Beton Bertulang... 12 Gambar 2.9 Konsep Beton Konsentris dan Eksentris... 13 Gambar 2.10 Penampang Beton Prategang dan Beton Bertulang... 15 Gambar 2.11 Konsep Kesetimbangan Beban... 16 Gambar 2.12 Jenis-jenis tulangan prategang... 18 Gambar 2.13 Macam-macam Batang Terdeformasi (Deformed) Sesuai ASTM... 20 Gambar 2.14 Selongsong Tendon (Duct)... 20 Gambar 2.15 Angkur Hidup dan Angkut Mati... 21 Gambar 2.16 Penyambung Multistrand... 21 Gambar 2.17 Konsep Pratarik... 22 Gambar 2.18 Konsep Pascatarik... 23 Gambar 2.19 Layout Tendon Parabolik... 29 Gambar 2.20 Daerah Aman Kabel... 31 Gambar 2.21 Transisi Daerah Solid ke Tumpuan... 32 Gambar 2.22 Zona Ujung, Retak Bursting dan Retak Spalling... 32 Gambar 2.23 Sengkang Vertikal... 34 Gambar 2.24 Jarak Tulangan Badan... 35 Gambar 2.25 Jenis Konfigurasi Shear Key (a) Male-Female (b) Female-Female (c) Dapped (d) Flat (e) Mechanical... 36 Gambar 2.26 Metode Konstruksi Box Girder Segmental... 37 Gambar 2.27 Pembebanan Jembatan... 38 xiv
Gambar 2.28 Beban lajur D... 42 Gambar 2.29 Pembebanan truk T (500 kn)... 43 Gambar 3.1 - Foto Satelit... 46 Gambar 3.2 Layout Jembatan Kedung Galeng... 47 Gambar 3.3 Potongan Penampang Sungai... 47 Gambar 4.1 Potongan Melintang Jembatan... 51 Gambar 4.2 Dimensi Box Girder Multi-Cell Tengah Bentang... 53 Gambar 4.3 Dimensi Box Girder Multi-Cell Tumpuan... 53 Gambar 4.4 Pembebanan truk T (500 kn)... 54 Gambar 4.5 - Tampak Roda... 55 Gambar 4.6 - Potongan Melintang Box Girder Multi-Cell Tengah Bentang... 57 Gambar 4.7 - Titik Berat Box Girder Multi-Cell Tengah Bentang... 58 Gambar 4.8 - Potongan Melintang Box Girder Multi-Cell Tumpuan... 59 Gambar 4.9 - Titik Berat Box Girder Multi-Cell Tumpuan... 60 Gambar 4.10 Penampang Paraped dan Median... 61 Gambar 4.11 Beban Lajur Pada Jembatan... 64 Gambar 4.12 Beban Rem Pada Jembatan... 65 Gambar 4.13 Beban Angin Pada Struktur dan Kendaraan... 66 Gambar 4.14 - Grafik Percepatan Respon Spektrum pada Tanah Lunak... 69 Gambar 4.15 Momen Lentur Setiap Segmen... 79 Gambar 4.16 Daerah Aman Lintasan Kabel... 83 Gambar 4.17 Posisi Tendon di Tengah Bentang... 83 Gambar 4.18 Posisi Tendon di Ujung Balok (Tumpuan)... 84 Gambar 4.19 Posisi dan Jalur Masing-masing Tendon... 87 Gambar 4.20 Resultan CGS Terhadap Daerah Aman Tendon... 88 Gambar 4.21 Letak Angkur di Tumpuan... 109 Gambar 4.22 Layout tendon di Tengah Bentang... 109 Gambar 4.23 Resultan CGS Angkur Hidup dan Angkur Mati... 110 Gambar 4.24 Letak Angkur di Tumpuan A... 111 Gambar 4.25 Letak Angkur di Tumpuan B... 112 xv
Gambar 4.26 Pembebanan Akibat Berat Sendiri (MS)... 113 Gambar 4.27 Momen Akibat Berat Sendiri (MS)... 113 Gambar 4.28 Pembebanan Akibat Beban Mati Tambahan (MA)... 114 Gambar 4.29 Momen Akibat Beban Mati Tambahan (MA)... 114 Gambar 4.30 Pembebanan Akibat Beban Lalu Lintas (T) (Alternatif 1)... 114 Gambar 4.31 Pembebanan Akibat Beban Lalu Lintas (T) (Alternatif 2)... 115 Gambar 4.32 Momen Akibat Beban Lalu Lintas (T) (Alternatif 1)... 115 Gambar 4.33 Momen Akibat Beban Lalu Lintas (T) (Alternatif 2)... 115 Gambar 4.34 Pembebanan Akibat Beban Kombinasi 1... 116 Gambar 4.35 Pembebanan Akibat Beban Kombinasi 2... 116 Gambar 4.36 Momen Akibat Beban Kombinasi 1... 116 Gambar 4.37 Momen Akibat Beban Kombinasi 2... 117 Gambar 4.38 Penulangan Box Girder Multi-Cell... 126 Gambar 4.39 Beban Gaya Prategang pada Badan (Web)... 127 Gambar 4.40 Tulangan Sengkang pada Badan (Web)... 130 Gambar 4.41 Detail Angkur Mati VSL... 131 Gambar 4.42 Detail Angkur Hidup VSL... 132 Gambar 4.43 Detail Plat Angkur dan Sengkang End Block... 134 Gambar 4.44 Letak dan Posisi Shear Key... 135 Gambar 4.45 (a) Potongan A-A. (b) Potongan B-B... 135 Gambar 4.46 Detail Free Pot Bearings (TGa)... 140 xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Layout Jembatan Lampiran 2 Potongan Melintang Jembatan Lampiran 3 Potongan Melintang Jembatan dan Potongan Melintang Tumpuan Lampiran 4 Penampang Box Girder Tengah Bentang dan Penampang Box Girder Tumpuan Lampiran 5 Daerah Aman Kabel dan Detail Tulagan Angkur Hidup VSL Lampiran 6 Posisi Shear Key dan Potongan A-A, B-B, C-C, D-D Lampiran 7 Letak Tendo Tumpuan, Joint 1 dan Joint 2 Lampiran 8 Letak Tendo Joint 3, Joint 4 dan Joint 5 Lampiran 9 Letak Tendo Joint 6, Joint 7 dan Joint 8 Lampiran 10 Letak Tendo Joint 9, Joint 10 dan Joint 11 Lampiran 11 Posisi Tendon Tengah Bentang dan Tumpuan Lampiran 12 Posisi Angkur Tumpuan A, Tumpuan B dan Penulangan Box Girder Lampiran 13 Penulangan Box Girder Tumpuan dan Layout Tendon Memanjang Jembatan Lampiran 14 Penulangan Geser Memanjang Jembatan, Detail Penulangan Geser Memanjang Tumpuan dan Lapangan xvii
DAFTAR PUSTAKA Badan Standarisasi Nasional. 2015. Pembebanan Untuk Jembatan (SNI 1725 2016). Bandung: BSN Badan Standarisasi Nasional. 2004. Perencanaan Struktur Beton Pada Jembatan (SNI T-12-2004). Bandung : BSN Direktorat Jendral Binamarga, Manual Konstruksi dan Bangunan. 2011. Perencanaan Struktur Beton Pratekan Untuk Jembatan. Jakarta : Direktorat Jendral Binamarga Direktorat Jendral Binamarga, Departemen Pekerjaan Umum. 2009. Geometri Jalan Bebas Hambatan Untuk Jalan Tol. Jakarta : Direktorat Jendral Binamarga Nawy, Edward G.2001. Beton Prategang (Suatu Pendekatan Mendasar) Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta: Erlangga Precast/Prestressed Concrete Institute. 2011. Bridge Design Manual 3rd edition Chapter 6. USA : PCI Raju, N Krishna.1989. Beton Prategang (Edisi Kedua). Jakarta : Erlangga Rombach,Prof.Dr.-Ing.G.2002. Precast Segmental Box Girder Bridges With External Prestressing: Design And Construction.Technical University of Hamburg-Harburg Supriyadi, Bambang dan Agus Setyo Muntohar.2007. Jembatan. Yogyakarta : Beta Offset T.Y LIN., dan Ned H, Burns 1982. Desain Struktur Beton Prategang Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta: Erlangga 144