BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia, peranan uang sebagai alat tukar semakin penting. Di sisi lain perkembangan teknologi informatika juga berkembang pesat. Seiring tuntutan dari masyarakat pengguna uang agar dalam setiap transaksi keuangan dilakukan secara praktis, cepat dan aman lahir beberapa instrumen pembayaran non tunai. Pilihan yang familiar selama ini adalah kartu debit dan kartu kredit. Kedua kartu ini memiliki kelemahan masing-masing dalam bertransaksi. Kartu kredit menetapkan hanya transaksi dengan nilai nominal tertentu yang bisa dibayar yaitu untuk saat ini hanya nilai transaksi diatas Rp50.000,-. Kartu kredit tidak cocok untuk transaksi dengan nilai nominal kecil dan juga memerlukan otorisasi kepada bank penerbit. Sedangkan kelemahan pada penggunaan kartu debit adalah jarang mendapatkan promo barang atau penawaran dari merchant-merchant yang bekerja sama dengan bank. Berdasarkan hal tersebut, kemudian lahir digital cash atau digital money atau electronic money sebagai instrument pembayaran non tunai untuk transaksi dengan nominal kecil (micropayment) yang mulai marak digunakan di berbagai belahan dunia. Seperti yang telah kita ketahui, berikut adalah beberapa contoh Perusahaan Perbankan dan Non Perbankan yang telah mengeluarkan digital money di Indonesia: Tabel 1.1 Produk Digital Money di Indonesia Perusahaan BCA Mandiri BNI BRI Indosat PT. XL Axiata Jenis Digital Money Flazz Indomaret Card E-toll Java Jazz Card BRIZZI Dompetku XL Tunai Sumber: Data Tim Marketing Telkomsel, 2017 Sebagai operator selular terbesar di Indonesia dengan jangkauan yang luas hingga ke lebih dari 95% populasi, Telkomsel berkomitmen dalam mendorong penggunaan 1
produk uang elektronik kepada lebih banyak lagi masyarakat. Saat ini, Telkomsel memiliki lebih dari 149 juta pelanggan dan 400.000 jaringan distribusi. Hal ini menjadikan Telkomsel sebagai operator seluler yang memiliki potensi besar untuk menjangkau berbagai tingkatan masyarakat di berbagai wilayah. Atas dasar itu, maka Telkomsel meluncurkan produk digital money pertama pada 27 November 2007 yang dinamakan Telkomsel Cash (TCash). Gambar 1.1 Persentase Pengguna Digital Money Sumber: JakPat by Telkomsel, 2016 Produk TCash ini hadir di Indonesia sebagai instrumen pembayaran non tunai untuk transaksi dengan nominal kecil (micropayment). Telkomsel menyadari bahwa tren perkembangan transaksi ke depan adalah transaksi non tunai (cashless) yang menawarkan kecepatan, kepraktisan dan sekaligus keamanan transaksi. Oleh karena itu media yang digunakan dalam melakukan transaksi adalah ponsel. Selain berhubungan dengan inti bisnis perusahaan, ponsel dipilih sebagai media transaksi karena lebih aman bila dibandingkan dengan menggunakan kartu. TCash adalah suatu layanan digital money di Indonesia yang dapat digunakan pelanggan Telkomsel untuk melakukan transaksi pembelian dan pembayaran secara digital dengan menggunakan ponsel di merchant yang berlogo TCash. Dalam layanan ini, pelanggan bisa melakukan beragam transaksi mulai dari cash in (penukaran uang tunai menjadi uang elektronik), cek saldo terakhir, purchase (pembelian produk di merchant 2
yang telah bekerja sama dengan Telkomsel), mengecek lima transaksi terakhir, ganti pin, reset pin, pengisian pulsa ponsel dan unregister. Keuntungan bila menjadi pelanggan layanan ini adalah pelanggan tidak perlu lagi repot-repot menggunakan uang tunai saat berbelanja. Dengan membawa ponsel (yang sudah terisi saldo) pelanggan bisa membayar seluruh transaksi yang dilakukannya dengan uang pas sehingga tidak ada lagi istilah uang kembalian. Bisa menghemat waktu dan mengurangi lamanya antrian di kasir. Layanan TCash ini sangat cocok digunakan oleh masyarakat (pengguna Telkomsel) yang memiliki mobilitas tinggi dan membutuhkan kemudahan, kecepatan, dan keamanan saat transaksi. Mengingat fungsinya yang diharapkan bisa menjadi pengganti uang tunai, produk ini bisa disegmentasikan untuk semua golongan (mass market) mulai masyarakat ekonomi atas, menengah sampai bawah. Perusahaan seperti halnya Telkomsel dituntut dapat bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan dan mempertahankan konsumen yang loyal dan setia pada perusahaan. Perusahaan harus memiliki strategi komunikasi yang tepat untuk menarik pelanggan serta membuat pelanggan tersebut melakukan pembelian atau pengisian ulang. Ada berbagai strategi yang dilakukan perusahaan untuk menarik pelanggan, seperti mengembangkan produk, membuat produk tersebut mudah diperoleh oleh pelanggan, menawarkan promo atau diskon yang menarik, serta membangun komunikasi pemasaran yang efektif, baik dengan pelanggan maupun calon pelanggan. Komunikasi pemasaran yang efektif adalah terciptanya hubungan pertukaran informasi, penjelasan yang bersifat membujuk, dan negosiasi yang memuaskan. Salah satu cara komunikasi pemasaran yang efektif adalah melalui periklanan (advertising). Periklanan merupakan salah satu dari alat promosi yang paling umum digunakan oleh perusahaan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pembeli, sasaran atau masyarakat. Iklan telah menjadi harapan besar bagi sebagian besar produsen yang ingin produknya melekat di hati konsumennya. Iklan merupakan cara yang efektif untuk meraih konsumen dalam jumlah yang besar dan tersebar secara geografis. Di satu pihak iklan dapat dipakai untuk membangun kesan jangka panjang suatu produk atau merek, dan di pihak lain memicu penjualan yang cepat. Kepercayaan konsumen dengan konten dan informasi yang jelas dalam iklan secara langsung akan mempengaruhi 3
minat beli konsumen, karena iklan dapat membangun persepsi dalam benak konsumen pada produk yang mereka lihat dalam iklan. Strategi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan Telkomsel saat ini untuk memperkenalkan produk TCash hanya sebatas informasi yang ada di website Telkomsel, di GraPARI Telkomsel dan melalui Short Messages Service (SMS) ke pengguna Telkomsel apabila terdapat promo / discount dari merchant yang bekerja sama dengan TCash. Penulis melakukan survey awal terhadap 35 orang laki-laki dan perempuan berusia 20 45 tahun mengenai pengalamannya selama menggunakan produk TCash. Dari hasil survey, lebih dari 50% memberikan nilai positif terhadap penggunaan produk TCash. Tabel 1.2 Hasil Survey Awal Penggunaan Produk TCash No. Pernyataan Persentase 1. TCash mudah didapat 53,7% 2. TCash mudah digunakan 59,7% 3. TCash mudah diisi ulang 55,2% 4. Pengguna selalu lancar dalam bertransaksi 58,2% 5. Informasi mengenai TCash lengkap dan mudah ditemukan 58,2% 6. Tampilan website Telkomsel tentang TCash mudah dipahami 62,7% 7. Pengguna mendapatkan info tentang TCash di website/iklan Telkomsel 56,7% 8. Pengguna selalu mengisi ulang TCash 55,2% 9. Pengguna puas dengan layanan TCash 55,2% 10. Pengguna akan menyarankan orang lain untuk menggunakan TCash 53,7% Sumber: Data Awal Profil Konsumen, 2017 Survey awal ini juga memberikan gambaran dari 35 orang pengguna TCash terhadap terkait pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan komunikasi pemasaran terhadap minat pengisian ulang produk Telkomsel Cash (TCash). 4
Berdasarkan tabel tersebut, ketiga variabel penelitian (persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan komunikasi pemasaran) memperoleh persentase rata-rata sebesar 50%, sehingga survey awal ini mengindikasikan rendahnya minat pelanggan Telkomsel untuk melakukan pengisian ulang produk Telkomsel Cash (TCash). Gambar 1.2 Merchant Paling Menarik Sumber: Data Awal Profil Konsumen, 2017 Dari diagram lingkaran tersebut dapat terlihat jelas bahwa pelanggan lebih tertarik penggunaannya untuk melakukan pembelian makanan dan minuman, yaitu sebanyak 59,7%. Gambar 1.3 Penggunaan TCash Sumber: Data Awal Profil Konsumen, 2017 Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pelanggan akan lebih tertarik untuk menggunakan TCash apabila terdapat promo atau diskon dari merchant tersebut. Oleh karena itu, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini dan mengangkat judul 5
"Analisis Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan dan Komunikasi Pemasaran terhadap Minat Pengisian Ulang Produk Telkomsel Cash (TCash)". 1.2 Ruang Lingkup Penelitian ini membahas tentang pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan komunikasi pemasaran terhadap minat pengisian ulang produk Telkomsel Cash (TCash) pada tahun 2017. Subyek penelitian adalah pelanggan Telkomsel yang sudah menggunakan produk TCash, laki-laki dan perempuan yang berusia 20 45 tahun dan berdomisili di Jabotabek karena dianggap sebagai pihak yang paling tahu mengenai informasi yang dibutuhkan sehingga memudahkan peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. 1.3 Rumusan Masalah Pada penelitian suatu perumusan masalah sangat penting agar penulis dapat mengetahui pasti apa yang diteliti sehingga tidak menyimpang dari masalah. Permasalahan yang akan difokuskan dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Apakah persepsi kegunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pengisian ulang produk TCash? 2. Apakah persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pengisian ulang produk TCash? 3. Apakah komunikasi pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pengisian ulang produk TCash? 4. Apakah persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan komunikasi pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pengisian ulang produk TCash? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitan ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan persepsi kegunaan terhadap minat pengisian ulang produk TCash. 2. Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan persepsi kemudahan terhadap minat pengisian ulang produk TCash. 3. Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan komunikasi pemasaran terhadap minat pengisian ulang produk TCash. 6
4. Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan komunikasi pemasaran terhadap minat pengisian ulang produk TCash. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat membantu perusahaan sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan dalam menentukan kelanjutan strategi yang tepat agar meningkatkan serta menambah minat pengisian ulang pelanggan Telkomsel terhadap produk TCash. 2. Bagi Penulis Merupakan tambahan pengetahuan dan bahan pengembangan pemahaman ilmu manajemen pemasaran untuk diterapkan dalam kegiatan studi maupun dunia kerja. 3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan bisa digunakan dan dijadikan sebagai bahan referensi studi ilmu manajemen pemasaran. 7