Fasilitas parkir bertujuan : 1. Memberikan tempat istirahat kendaraan. 2. Menunjang kelancaran arus lalu lintas.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Sistem Pola Parkir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik-karakteristik parkir seperti kebutuhan parkir, volume parkir, durasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Satuan Ruang Parkir

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). menginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana tempat tersebut mudah

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAAN PUSTAKA. A. Pengertian Parkir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dari sistem transportasi.

BAB III LANDASAN TEORI. durasi parkir, akumulasi parkir, angka pergantian parkir (turnover), dan indeks parkir Penentuan Kebutuhan Ruang Parkir

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju, 1996). jalan (On Street Parking) dan parkir dipelataran (Off Street Parking),

II. TINJAUAN PUSTAKA. sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

INTISARI. Kata kunci : Volume parkir, kapasitas parkir, Kebutuhan Ruang Parkir(KRP).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT.

KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya. Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). Parkir adalah tempat pemberhentian

3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berwujud (intangible) seperti reparasi, akomodasi, transportasi, asuransi, tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir

Kata Kunci : Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir, Indeks Parkir

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian yang berkaitan dengan parkir, diantaranya yaitu : atau tidak tetap disebut parkir.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangya suatu kota, tentu saja semakin meningkatnya kebutuhan akan

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 11 (Sebelas)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN FASILITAS PARKIR DI LUAR BADAN JALAN (OFF STREET PARKING) PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

yaitu apabila bangkitan parkir tidak dapat tertampung oleh fasilitas parkir di luar

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Parkir Suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu (tidak bersifat sementara) PP No.43 thn 1993.

Edisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:33-42 (ISSN: )

ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BALIKPAPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA RUANG PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JENDERAL AHMAD YANI KOTA METRO

Analisis Kebutuhan Parkir

BAB V PENUTUP. Kesimpulan Evaluasi dibuat berdasarkan pada tujuan Evaluasi, pertanyaan

BAB V HASIL DAN PENELITIAN. A. Akumulasi Parkir

BAB I PENDAHULUAN. Kota Sorong merupakan salah satu kota di Provinsi Papua Barat yang

TINJAUAN KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR BASEMENT DI PUSAT PERBELANJAAN BANDUNG SUPERMALL, BANDUNG

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA

ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN PARKIR MOBIL DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daerah yang memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik minat

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parkir Beberapa definisi parkir : 1. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah ketika kendaraan tidak bergerak dan pengemudi meninggalkan kendaraan. 2. Pakir adalah suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu, tidak bersifat sementara. 2.2 Fasilitas Parkir Fasilitas parkir merupakan hal yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan lalu lintas. Kekurangan dalam penyediaan fasilitas parkir yang memadai dapat menyebabkan kemacetan dan akan menimbulkan permasalahan transportasi yang lainnya. Jika alternatif ini tidak dilaksanakan maka keadaan ini kan menyebabkan penurunan kepentingan dan nilai daerah tersebut yang pada saat itu dianggap paling diinginkan untuk kegiatan bisnis dalam sebuah kota oleh penduduknya. Pada umumnya peningkatan pemilik kendaraan akan menimbulkan peningkatan permintaan parkir. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kenndaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan dalam suatu kurun waktu. Fasilitas parkir bertujuan : 1. Memberikan tempat istirahat kendaraan. 2. Menunjang kelancaran arus lalu lintas. 5

6 2.3 Jenis Parkir Menurut Pedomanan teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Dirjen Perhubungan Darat 1996 bahwa ada beberapa jenis parkir, antara lain : 1. Jenis parkir menurut penempatannya : a. Parkir di jalan (On Street Parking). Parkir di pinggir jalan mengambil tempat di sepanjang jalan dengan atau tanpa melebarkan jalan atau pembatas parkir. Parklir menggunakan badan jalan ini merupakan parkir yang umum digunakan masyarakat karena berbagai kemudahan dan praktis bagi pengunjung yang ingin dekat dengan tujuannya. Parkir kendaraan di pinggir jalan dapat ditemui di kawasan perumahan maupun di pusat kegiatan, serta di kawasan lama yang umumnya tidak siap menampung perkembangan jumlah kendaraan, idealnya parkir di jalan harus dihindari karenga mengurangi lebar efektif jalan yang seyogyanya dipergunakan untuk kendaraan bergerak. b. Parkir di luar badan jalan (Off Street Parking). Parkir ini rata-rata mengambil tempat di pelataran parkir umum, atau juga tempat parkir khusus yang juga terbuka untik umum, dan tempat parkir khusus yang terbatas untuk keperluan sendiri seperti kantor, hotel, dsb. Sistemnya dapat berupa pelataran atau taman parkir, dan bangunan bertingkat khusus untuk parkir. Untuk lokasi dimana aharga tanah masih mjurah, maka pemilihan parkir di luar badan jalan menjadi alternatif yang ekonomis dan layak. Pelataran tempat parkir biasanya ditempatkan pada bagian lahan yang ksosong di sekeliling kompleks perkantoran dengan jarak yang tidak telampau jauh. 2. Menurut statusnya Parkir menurut statusnya dibagi menjadi beberapa bagian :

7 a. Parkir Umum Parkir umum adalah perparkiran yang menggunakan tanah, jalan dan lapangan yang memiliki/dikuasai dan pengelolaannya diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Tempat parkir umum ini menggunakan sebagian badan jalan umum yang dikuasai pemerintah. b. Parkir Khusus Parkir khusus adalah perparkiran yang menggunakan tanah-tanah atau lahan yang tidak dikuasai pemerintah yang penyelenggaraannya dikuasai pihak lain baik berupa badan usaha maupun perorangan. c. Parkir Darurat/insidentil Parkir darurat atau insidentil adalah perparkiran di tempat umum baik yang menggunakan lahan tanah, jalan, lapangan milik daerah atau swasta karena kegiatan insidentil. d. Taman Parkir Taman parkir adalah suatu areal bangunan perparkiran yang dilengkapi fasilitas sarana perparkiran yang pengelolaannya diselenggarakan oleh pemerintah daerah. e. Gedung parkir Gedung parkir adalah bangunan yang dimanfaatkan untuk tempat parkir kendaraan yang penyelenggaraannya oleh pemerintah daerah atau pihak ketiga yang telah mendapatkan ijin pemerintah daerah. 3. Menurut jenis kendaraan. Menurut jenis kendaraan yang parkir, terdapat beberapa golongan parkir yaitu : a. Parkir untuk kendaraan roda dua tidak bermotor (sepeda). b. Parkir becak, andong, dokar.

8 c. Parkir untuk kendaraan bermotor roda dua bermesin (sepeda motor). d. Parkir untuk kendaraan bermotor roda tiga, empat, atau lebih yang bermesin. 4. Parkir Menurut Tujuannya Parkir menurut tujuannya yaitu : a. Parkir penumpang yaitu parkir untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. b. Parkir barang yaitu parkir untuk bongkar/muat barang. Keduanya sengaja dipisahkan agar satu sama lain masing-masing kegiatan tidak saling mengganggu. 5. Parkir Menurut Jenis Pengoperasian dan Pemiliknya Menurut jenis kepemilikan dang pengoperasian parkir dapat digolongkan menjadi : a. Parkir milik Pemerintah Daerah dan dioperasikan oleh Pemerintah Daerah. b. Parkir milik Pemerintah Daerah dan dioperasikan oleh Pihak Swasta. c. Parkir milik Pihak Swasta dan dioperasikan oleh Pihak Swasta. 2.4 Posisi parkir Posisi parkir mobil ditentukan oleh berapa sudut parkir yang akan direncanakan: 1. Posisi parkir kendaraan Roda Empat : Terdapat beberapa sudut parkir yang ada yaitu 30, 45, 60, dan 90. Pemilihan sudut parkir ini bertujuan agar pengguna lahan parkir merasa nyaman dan tidak ada hambatan pada saat masuk ke dalam ruang parkir ataupun saat keluar.

9 a. Sudut 30 Gambar 2. 1 Pola Parkir Menyudut Dengan Sudut 30 Tabel 2. 1 Ukuran Petak Parkir Sesuai Golongan A B C D E Golongan I 2,3 4,6 3,45 4,7 7,6 Golongan II 2,5 5,0 4,30 4,85 7,75 Golongan III 3,0 6,0 5,35 5,0 7,9 b. Sudut 45 Gambar 2. 2 Pola Parkir Menyudut Dengan Sudut 45 Tabel 2. 2 Ukuran Petak Parkir Sesuai Golongan A B C D E Golongan I 2,3 3,5 2,5 5,6 9,3 Golongan II 2,5 3,7 2,60 5,65 9,35 Golongan III 3,0 4,5 3,2 5,75 9,45

10 c. Sudut 60 Gambar 2. 3 Pola Parkir Menyudut Dengan Sudut 60 Tabel 2. 3 Ukuran Petak Parkir Sesuai Golongan A B C D E Golongan I 2,3 2,9 1,45 5,6 9,3 Golongan II 2,5 3,0 1,50 5,65 9,35 Golongan III 3,0 3,7 1,85 5,75 9,45 d. Sudut 90 Gambar 2. 4 Pola Parkir Menyudut Dengan Sudut 90 Tabel 2. 4 Ukuran Petak Parkir Sesuai Golongan A B C D E Golongan I 2,3 2,3-5,4 11,2 Golongan II 2,5 2,5-5,4 11,2 Golongan III 3,0 3,0-5,4 11,2

11 Keterangan : A = lebar ruang parkir (M) B = lebar ruang kaki parkir (M) C = selisih panjang ruang parkir (M) D = ruang Parkir efektif (M) M = ruang Manuver (M) E = ruang parkir efektif+ruang Manuver (M) Posisi sudut parkir 30 jarang digunakan karena hampir sama dengan posisi 0 atau yang sejajar dengan jalan. Selain jumlah ruang parkir yang hanya sedikit, posisi parkir ini juga yang paling sedikit mengurangi badan jalan karena tidak perlu memajumundurkan kendaraannya ketika ingin keluar dari petak parkir. Posisi yang sering digunakan adalah posisi 90 namun pergerakan keluar masuk cukup susah dan cukup menyita lebar jalan. Sedangkan sudut 45 biasanya digunakan untuk kondisi jalan yang overlap, dimana ruang kosong banyak dimanfaatkan. 2. Posisi Parkir Kendaraan Roda Dua Pada umumnya posisi parkir kendaraan adalah 90, karena posisi ini menguntungkan dari segi efektifitas ruangan. a. Pola Parkir Satu Sisi Pola ini ditetapkan apabila ketersediaan ruang sempit. Gambar 2. 5 Pola Parkir Satu Sisi

12 b. Pola Parkir Dua Sisi Pola ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup memadai (lebar ruas 5,6). Gambar 2. 6 Pola Parkir Dua Sisi c. Pola Parkir Pulau Pola ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup Luas. Gambar 2. 7 Pola Parkir Pulau 2.5 Karakteristik parkir Karakteristik parkir merupakan parameter yang mempengaruhi pemanfaatan lahan parkir (parking utilization). Adapun pengaruh yang terjadi dalam pemanfaatan kebutuhan ruang parkir diantaranya: 1. Volume parkir Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang telah menggunakan ruang parkir pada suatu lahan parkir tertentu dalam kurun waktu tertentu, biasanya jumlah kendaraan per hari.

13 Rumus untuk menghitung volume parkir pada area parkir yaitu : Volume Parkir = Eᵢ (Entry jumlah kendaraan yang masuk lokasi)... (2.1) 2. Akumulasi parkir Akumulasi parkir diperlukan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang sedang berada di suatu tempat pada selang waktu tertentu. Akumulasi parkir biasanya menunjukkan beban parkir (jumlah kendaraan yang parkir) dalam satuan jam kendaraan (vehicle hour) perperiode waktu tertentu Rumus yang digunakan untuk menghitung akumulasi parkir adalah : Akumulasi = Eᵢ - Eᵪ + X... (2.2) Dimana : Eᵢ = Entry (jumlah kendaraan yang Masuk Lokasi) Eᵪ = Exit (jumlah Kendaraan yang keluar lokasi ) X = Kendaraan yang sudah ada 3. Durasi parkir Durasi parkir yaitu rentang waktu sebuah kendaraan parkir di suatu tempat dalam satuan menit atau jam. Lama waktu parkir sangat tergantung dari maksud dan tujuan perjalanan. Informasi ini diperlukan untuk mengetahui berapa lama suatu kendaraan parkir. Informasi ini diketahui dengan cara mengamati waktu kendaraan masuk dan kendaraan keluar. Selisih waktu tersebut merupakan durasi parkir. Rumus yang digunakan untuk menghitung durasi perkir adalah sebagai berikut : Durasi =... (2.3) Dimana : D = rata-rata lama parkir kendaraan Ni = jumlah kendaraan masuk pada interval X = jumlah akumulasi parkir pada interval

14 I Nx = lamanya waktu per jam (jam) = jumlah total akumulasi kendaraan tiap jam 4. Kapasitas parkir Banyaknya kendaraan yang dapat dilayani oleh suatu lahan parkir selama waktu pelayanan SRP =... (2.3) 5. Indeks parkir Merupakan presentase dari akumulasi parkir maksimum yang menempati area parkir dibagi dengan jumlah parkir yang telah disediakan. Adapun syarat yang digunakan untuk menentukan IP sebagai pedoman sebagai berikut; Jika IP > 100%, artinya kebutuhan parkir melebihi daya tampung atau permintaan lebih besar dari pada persediaan kapasitas ruang parkir. Jika IP = 100%, artinya kebutuhan parkir seimbang dengan daya tampung atau dapat dikatakan persediaan mampu mengisi permintaan parkir untuk saat ini. Jika IP < 100%, artinya kebutuhan parkir masih dibawah daya tampung atau persediaan lebih besar dari pada permintaan kapasitas ruang parkir. Dari pedoman diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut untuk menentukan nilai indeks parkir (IP); Indeks Parkir = x100%... (2.4) 2.6 Kebutuhan Ruang Parkir Kebutuhan ruang parkir adalah jumlah tempat yang dibutuhkan untuk menampung kendaraan yang membutuhkan parkir berdasarkan fasilitas dan fungsi

15 dari sebuah tata guna lahan. Untuk mengetahui kebutuhan parkir pada suatu kawasan yang akan di teliti, terlebih dahulu perlu diketahui tujuan dari kendaraan yang akan parkir itu sendiri. Jenis peruntukan kebutuhan parkir untuk Rumah sakit menurut standarisasi Dirjen Perhubungan Darat adalah berdasarkan tempat tidur, seperti yang dicantumkan dalam tabel berikut : Tabel 2. 5 Jumlah Tempat Tidur Jumlah Tempat Tidur (buah) 50 75 100 150 200 300 400 500 1000 kebutuhan (SRP) 97 100 104 111 118 132 146 160 230 Beberapa parameter yang bisasanya digunakan untuk menentukan kebutuhan parkir adalah : 1. Satuan ruang parkir Satuan ruang parkir adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan penumpang (mobil,bus/truk, sepeda motor) termsauk ruang bebas yang dibutuhkan serta lebar bukaan pintu. Dapat pula dikatakan bahwa SRP merupakan ukuran kebutuhan ruang untuk parkir kendaraan yang aman dan nyaman dengan besaran ruang yang seefisien mungkin. Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, dalam menentukan besarnya SRP dipengaruhi oleh : a. Dimensi Kendaraan Standart Mobil Penumpang :

16 Gambar 2. 8 Dimensi Kendaraan Roda Empat Keterangan : B = lebar total kendaraan L = Panjang total kendaraan O = Lebar bukaan Pintu a1,a2,r = jarak bebas Satuan Ruang Parkir : Tabel 2. 6 SRP Kendaraan Roda Empat Jenis kendaraan Satuan Ruang Parkir (SRP)M² 1 Mobil penumpang golongan I 2,30 x 5,00 2 Mobil penumpang golongan II 2,50 x 5,00 3 Mobil penumpang golongan III 3,00 x 5,00 4 Sepeda Motor 0,75 x 2,00 Sepeda Motor Gambar 2. 9 Dimensi Kendaraan Roda Dua

17 2. Kebutuhan ruang parkir berdasarkan akumulasi parkir dan kapasitas parkir Guna mengetahui kebutuhan ruang parkir pada suatu kawasan, maka terlebih dahulu diketahui akumulasi parkir kendaraan dan kapasitas parkir yang ada di suatu kawasan tersebut. Kebutuhan ruang parkir dapat dihitung menggunakan rumus : KB = Vp x SRP... (2.7) Dimana : KB = Kebutuhan Ruang Parkir SRP= Satuan ruang Parkir Kendaraan Vp = Volume Puncak Parkir Kendaraan berdasarkan data akumulaasi 3. Kebutuhan ruang parkir berdasarkan standarisasi Tabel 6. Jumlah Tempat Tidur (buah) 50 75 100 150 200 300 400 500 1000 kebutuhan (SRP) 97 100 104 111 118 132 146 160 230