8. Kadar protein (%) =,, %

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

Lampiran 1 Prosedur Analisis Proksimat (Takeuchi, 1988) 1.1 Prosedur analisis kadar air (X 1 + A) A

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

II. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur uji zona hidrolisis kasein

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

MATERI DAN METODE. Materi

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

Lampiran 1 Formulir organoleptik

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

Lampiran 1. Data Proyeksi Peningkatan Produksi Patin Nasional

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

Lampiran 1. Prosedur uji

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Tahap Oksidasi 1. Sampel ditimbang sebanyak 0.5 gram dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. 2.

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

No. Perlakuan. Lampiran 3. Metode Pengukuran gosipol bebas (FAO, 1994)

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

Lampiran 1 Data perhitungan analisis proksimat bahan baku

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Diagram pembuatan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi. Paku air. Diletakkan dalam bak. Diberi air. Dibersihkan.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Bab III Bahan dan Metode

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

II. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

III. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Lampiran 1 Prosedur analisis fisik

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

A B. 2. Penetapan kadar protein dengan metode Semi Mikro Kjeldahl (SNI ) Lampiran 1 Prosedur analisis kimia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

LAMPIRAN. Siapkan semua limbah kotoran babi dalam keadaan segar

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). 2. Ammonia Holding Capacity (AHC) (Modifikasi Nurcahyani 2010).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

METODE PENELITIAN. A. Alat dan Bahan. B. Metode Penelitian. 1. Persiapan Sampel

Lampiran 1 Radas kopolimerisasi pencangkokan dan penautan silang onggok dengan akrilamida. Nitrogen

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

PENGARUH CARA PENGERINGAN DAN PENAMBAHAN KACANG HIJAU TERHADAP SIFAT WARNA DAN TINGKAT KESUKAAN BERAS ANALOG OYEK

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

Transkripsi:

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat. Prosedur analisis proksimat adalah sebagai berikut : A. Kadar Protein (metode Kjedahl) (Takeuchi, 1988). 1. Sampel ditimbang seberat 0,5-1,0 gram dan dimasukkan ke dalam labu kjedahl. 2. Katalis berupa K2SO4.5H2O dengan rasio 9 : 1 ditimbang sebanyak 3 gram dan dimasukkan ke dalam labu kjedahl. 3. Selanjutnya ditambahkan 10 ml H 2 SO 4 pekat ke dalam labu tersebut dan kemudian labu dipanaskan selama 3-4 jam sampai cairan dalam labu berwarna hijau. 4. Lalu larutan didinginkan, lalu ditambahkan air destilata 30 ml. Kemudian masukkan larutan tersebut ke dalam labu takar dan diencerkan dengan akuades sampai larutan tersebut mencapai volume 100 ml (larutan A). 5. Labu erlenmeyer diisi 10 ml H 2 SO 4 0,05 N dan ditambahkan 2-3 tetes indikator methylen blue atau methyl red (larutan B). 6. Larutan A diambil sebanyak 5 ml dan ditambahkan 10 ml NaOH 30% yang dimasukkan ke dalam labu kjedahl. Lalu dilakukan pemanasan dan kondensasi selama 10 menit mulai saat tetesan pertama pada larutan B. 7. Larutan dalam labu erlenmeyer dititrasi dengan 0,05 N larutan NaOH sampai terjadi perubahan warna dari merah muda menjadi hijau tua. 8. Kadar protein (%) =,, % Keterangan : Vs = ml 0,05 N nitran NaOH untuk sampel Vb = ml 0,05 N nitran NaOH untuk blanko F = faktor koreksi dari 0,05 N larutan NaOH S = bobot sampel (gram) * = setiap ml 0,05 N NaOH ekuivalen dengan 0,0007 gram nitrogen ** = faktor nitrogen 12

(Lanjutan Lampiran 1) B. Kadar Lemak (metode ether ekstraksi Sochlet) (Takeuchi, 1988) 1. Labu ekstraksi dipanaskan pada suhu 110 0 C selama satu jam, kemudian didinginkan selama 30 menit dalam eksikator dan ditimbang bobot labu tersebut (A). 2. Kemudian dimasukkan petroleum benzen sebanyak 150-250 ml ke dalam labu reaksi. 3. Bahan ditimbang sebanyak 5 g (a), dimasukkan ke dalam selongsong, kemudian selongsong dimasukkan ke dalam sochlet serta diletakkan pemberat di atasnya. 4. Labu ekstraksi yang telah dihubungkan dengan sochlet di atas hotplate dengan air mendidih pada suhu 100 0 C didiamkan sampai cairan yang merendam bahan dalam sochlet menjadi bening. 5. Setelah larutan petroleum benzen bening, labu ekstraksi dilepaskan dari rangkaian dan tetap dipanaskan hingga petroleum benzen menguap semua. 6. Labu dan lemak tersisa dipanaskan dalam oven selama 16-60 menit, dieksikator dan ditimbang (B). 7. Kadar Lemak (%) = % C. Kadar Air (Takeuchi, 1988) 1. Timbang sampel sebanyak X gram, lalu masukkan ke dalam cawan (Y). 2. Masukkan cawan ke dalam oven dengan suhu 110 0 C selama 2-3 jam. 3. Dinginkan cawan ke dalam eksikator selama 30 menit, lalu ditimbang (Z). 4. Panaskan lagi dalam oven dengan suhu yang sama selama 1-1,5 jam. 5. Dinginkan lagi cawan ke dalam eksikator selam 30 menit, lalu ditimbang. 6. Kadar air (%) = % D. Kadar Abu (Takeuchi, 1988) 1. Cawan porselin dipanaskan pada suhu 600 0 C selama 1 jam menggunakan muffle furnace, lalu dibiarkan sampai suhu muffle furnace turun sampai 110 0 C, lalu cawan porselin dikeluarkan dan disimpan dalam eksikator selam 30 menit dan selanjutnya ditimbang (A). 2. Cawan porselin dipanaskan (X) seperti prosedur nomor 1, lalu ditimbang. 13

3. Sampel sebanyak 1-2 gram ditimbang, lalu dimasukkan ke erlenmeyer, kemudian ditambahkan H 2 SO 4 0,3 N 50 ml, lalu dipanaskan lagi selama 30 menit. 4. Larutan pada nomor 3 di atas disaring, lalu dicuci berturut-turut dengan 50 ml air panas, 50 ml H 2 SO 4 0,3 N 50 ml, dan 25 ml aseton. 5. Kertas saring dan isinya dimasukkan ke cawan porselin, lalu dikeringkan selama satu jam dan didinginkan dalam eksikator, selanjutnya ditimbang (Y), setelah itu dipijarkan, lalu didinginkan dan kemudian ditimbang (Z). 6. Serat kasar (%) = % 14

Lampiran 2. Komposisi proksimat pakan perlakuan (% bobot kering) Komposisi proksimat Pakan perlakuan A (0%) B(0%) C(0%) D(0%) E(0%) Protein 29.18 29.98 29.05 29.12 29.97 Lemak 9.84 9.89 9.64 9.79 9.46 SK 6.19 7.90 9.21 10.53 11.66 Abu 11.13 13.76 15.76 18.36 20.94 BETN 43.65 38.46 36.34 32.20 27.96 DE 3065 3010 2936 2881 2806 15

Lampiran 3. Nilai laju pertumbuhan spesifik (LPS), survival rate (SR), jumlah konsumsi pakan (JKP), efisiensi pakan (EP), retensi protein (RP), dan retensi lemak (RL) a. Laju Pertumbuhan Spesifik Individu (LPS) Laju Pertumbuhan Spesifik Individu (%) 1 1.75 1.74 2.75 2.29 2.02 2 1.89 1.78 2.61 1.76 1.75 3 1.9 1.61 1.16 2.19 1.49 Rata-rata 1.85 1.71 2.17 2.08 1.75 Standar Deviasi 0.09 0.09 0.88 0.28 0.27 Tabel Anova LPS Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups,497 4,124,665,631 Within Groups 1,869 10,187 Total 2,367 14 b. Survival Rate (SR) Survival Rate (%) 1 93.33 100.00 100.00 100.00 100.00 2 100 100.00 100.00 100.00 100.00 3 100 100.00 93.33 100.00 86.67 Rata-rata 97.77 100.00 97.77 100 95.56 Standar Deviasi Tabel Anova SR 3.85 0 3.85 0 7.7 Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups,004 4,001,583,682 Within Groups,018 10,002 Total,022 14 16

(Lanjutan Lampiran 3) c. Jumlah Konsumsi Pakan (JKP) Jumlah Konsumsi Pakan (g) 1 402.8 404 439.3 414.8 497.4 2 474.5 478 519.8 440.7 473.8 3 482.1 423 478 484.1 507.7 Rata-rata 453.13 435 479.03 446,53 492,97 Standar Deviasi Tabel Anova JKP 43.76 38.43 40.26 35.2 17.38 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 6881,047 4 1720,262 1,315,329 Within Groups 13081,147 10 1308,115 Total 19962,193 14 e. Efisiensi Pakan (EP) Efisiensi Pakan (%) 1 62.84 54.21 84.22 59.65 56.09 2 51.63 52.45 63.33 50.71 46.43 3 56.14 45.15 37.13 54.33 75.86 Rata-rata 56.87 50.60 61.56 54.90 59.46 Standar Deviasi 5.64 4.80 23.6 4.49 15.0 Tabel Anova EP EP Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups,022 4,005,314,862 Within Groups,171 10,017 Total,193 14 17

f. Retensi Protein (RP) Retensi Protein (%) 1 39.34921 41.29755 52.10533 49.55276 34.39344 2 36.3563 39.71862 39.57515 46.2465 29.44625 Rata-rata 37.85 40.51 45.84 47.90 31.92 Standar Deviasi 2.12 1.12 8.86 2.34 3.50 Tabel Anova RP Sum of Squares df Mean Square F Sig. RP Between Groups 326.947 4 81.737 4.012.080 Within Groups 101.866 5 20.373 Total 428.812 9 Uji lanjut Tukey RP Parameter N Subset for alpha =.05 1 1 100.00 2 31.9200.00 2 37.8550 25.00 2 40.5100 50.00 2 45.8450 75.00 2 47.9000 Sig..079 Keterangan : kelompok yang homogen terdapat pada kolom yang sama 18

g. Retensi Lemak (RL) Retensi Lemak (%) 1 73.398 71.28577 92.41255 53.42892 64.03295 2 66.00755 68.14736 71.49401 52.97284 57.90392 Rata-rata 69.70 69.72 81.95 53.20 60.97 Standar Deviasi 5.23 2.22 14.79 0.32 4.33 Tabel Anova RL Sum of Squares df Mean Square F Sig. RL Between Groups 930.044 4 232.511 4.307.070 Within Groups 269.913 5 53.983 Total 1199.958 9 Uji lanjut Tukey RL Parameter N Subset for alpha =.05 1 1 75.00 2 53.2009 100.00 2 60.9684.00 2 69.7028 25.00 2 69.7166 50.00 2 81.9533 Sig..055 Keterangan : kelompok yang homogen terdapat pada kolom yang sama 19

Lampiran 4. Hasil Analisis Proksimat Bahan Baku Bahan Kadar Proximat Bahan (0% air) Protein Lemak Abu SK BETN Tepung Ikan 59.81 8.81 23.56 0.67 7.15 Limbah Biogas 17.08 0.81 43.26 17.39 21.46 Tepung Pollard 17.95 3.54 3.51 6.84 68.17 Tepung bungkil kedalai 56.67 2.40 7.69 2.94 30.30 Homini 17.08 14.52 5.11 3.91 59.38 20

Lampiran 5. Kisaran kualitas air selama pemeliharaan Perlakuan Suhu ph TAN DO 0% 27.0-28.2 7.53-7.75 1.11-1.23 4.97-5.18 25% 27.0-27.8 7.52-7.72 1.20-1.27 5.05-5.34 50% 26.5-28.2 7.58-7.72 1.13-1.21 4.29-4.76 75% 27.4-27.5 7.60-7.70 1.01-1.14 4.35-4.47 100% 26.3-28.3 7.61-7.72 1.13-1.16 4.32-5.92 21