BAB III METODE PENELITIAN. karena penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam kurikulum 2013 terdapat pada Kompetensi Inti (KI) 4 yaitu Mencoba,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI OLEH : HAYATUL BESTI A1B109029

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN SISWA KELAS VIII 1 SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI ABSTRAK

Silabus. Bahasa Indonesia 5 SD/MI. Kompetensi Dasar. Pembelajaran. Materi Pokok/ Menjawab pertanyaan tentang isi cerita.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

Kemampuan Menulis Naskah Drama oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Kabupaten Muaro Jambi

dkk, 2006, hlm. 64 Wendi Widya R. D., Indonesia 5 SD/MI, Buku Bahasa (5 35 menit) Dengarkan terdapat Ular n Daung cerita rakyat cerita yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk

KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM SISWA KELAS XI SMAN 4 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadiankejadian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

Desain dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

Rika Kustina 1 dan Marhamah 2. Abstrak. Kata Kunci: Struktur Teks Cerpen, Number Heads Together, Pembelajaran Kooperatif

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 23 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017 Yundi Fitrah dan Lia Khairia FKIP Universitas Jambi

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Dewi Arini 1 Korespondensi berkenaan dengan artikel dapat dialamatkan ke-

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas Pratest Perlakuan Pascates

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KUALA TUNGKAL TAHUN AJARAN 2013/2014 BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA SKRIPSI OLEH SONIA PRYANKA

DESAIN PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu kemampuan mengidentifikasi struktur alur

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB III METODE PENELITIAN

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

SKRIPSI OLEH RAHMAWATI NIM A1B ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Sesuai rumusan masalah dan tujuan yang disampaikan, metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif karena penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan pokok permasalahan secara objektif sesuai fakta yang ada cara pengumpulan, pengelolahan, dan analisis data. Margono (2010:105) menjelaskan kuantitatif adalah suatu proses menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Metode penganalisisan deskriptif kuantitaitif ini bertujuan untuk mencapai informasi sebatas mana kean cerita fantasi siswa kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi Tahun Pelajaran 2016/2017 dalam cerita fantasi secara objektif. Penggunaan metode deskriptif ini sejalan pernyataan Ali (1982) yaitu metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk berupaya memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi ada situasi sekarang, menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi dan analisis/pengolahan data, membuat gambaran tentang suatu keadaan objek dan deskripsi situasi. Jadi yang akan dideskripsikan pada penelitian ini adalah kean cerita fantasi siswa kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi tahun pelajaran 2016/2017, menyajikan Kriteria penilaian berdasarkan penilaian yang dicapai dalam pembelajaran cerita fantasi, mengoreksi setiap tulisan karangan cerita fantasi sesuai aspeknya, kemudian melakukan penskoran dan penafsiran. Kriteria penskoran meliputi

26 angka 5,4,3,2, dan 1 kategori,, cukup, kurang, dan tidak. 3.2 Subjek Penelitian Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi yang berjumlah 40 siswa terdiri dari 18 laki-laki dan 22 perempuan. 3.3 Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah kean cerita fantasi siswa kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi yang dilihat dari struktur cerita fantasi berupa orientasi, komplikasi, dan resolusi serta ciri kebahasaan dalam cerita fantasi. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi yang berjumlah 40 siswa. 3.4 Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2006: 149) instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya baik dan lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Tes cerita fantasi yang ditulis oleh siswa VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi memperhatikan struktur cerita fantasi yang berupa orientasi, komplikasi, dan resolusi serta cirri kaidah kebahasaan dalam cerita fantasi. Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes. Cara ini dilakukan untuk memperoleh data yang objektif yang diperlukan untuk

27 menghasilkan kesimpulan penelitian yang objektif pula, sesuai data dan sumber data maka instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Dengan instrumen tersebut itu maka instrumen penelitian dilengkapi petunjuk mengerjakan tugas yang dirumuskan, yaitu sebagai berikut: 1) Tulislah nama anda pada lembar yang telah disediakan! 2) Tulislah sebuah cerita fantasi tema sesuai imajinasi saudara masing-masing tema yang telah ditentukan kembangkanlah menjadi sebuah cerita fantasi ketentuan sebagai berikut : (a) waktu selama 2 jam pelajaran (2x40 menit), (b) panjang tulisan paragraf ketentuan adanya struktur dan ciri kebahasaan cerita fantasi. Instrumen penelitian ini dilengkapi adanya dan deskriptor penilaian pada struktur dan ciri kebahasaan cerita fantasi dan dapat di lihat pada tabel berikut ini: Format penilaian berdasarkan struktur cerita fantasi. Tabel 3.1 Indikator dan Deskriptor Penilaian Struktur Orientasi No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Orientasi 1) Apabila didalam cerita fantasi yang ditulis siswa 1) Apabila siswa 5 menggambarkan tokoh yang baik dan benar. 2) Apabila cerita fantasi yang ditulis siswa mulai ada baik. 2) Apabila siswa 4

28 pengenalan latar tempat, dan waktu dan suasana yang terdapat dalam cerita.. cukup 3) Orientasi yang digambarkan akan memasuki tingkat konflik. 3) Apabila siswa cukup dan satu cukup. 4) Apabila siswa cukup dan siswa sedikit kurang. 5) Apabila siswa tidak 3 2 1 ke memenuhi tersebut. Tabel 3.2 Indikator dan Deskriptor Penilaian Komplikasi No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Komplikasi 1) Apabila didalam cerita a) Apabila siswa 5 fantasi siswa gangguangangguan yang dialami baik.

29 tokoh setelah tahap orientasi. 2) Apabila didalam cerita fantasi, siswa b) Apabila siswa dan cukup 4 mengembangkan konflik. dan menumbuhkan suatu ketegangan dalam cerita. 3) Apabila didalam cerita fantasi, siswa kan sebab dan akib at yang ada di dalam cerita serta dan dapat mengembangkan masalah yang orisinil dalam bentuk cerita. c) Apabila siswa cukup dan satu satu cukup. d) Apabila siswa cukup dan siswa sedikit kurang. e) Apabila siswa tidak 3 2 1 ke memenuhi tersebut. Tabel 3.3 Indikator dan Deskriptor Penilaian Resolusi No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Resolusi 1) Apabila didalam cerita a) Apabila siswa 5

30 fantasi, siswa menggambarkan pemecahan masalah dari semua peristiwa yang terjadi. 2) Apabila didalam cerita fantasi, siswa akan pemecehan terhadap alur dan penyelesaian dari evaluasi. 3) Apabila didalam cerita fantasi, siswa akan memberikan solusi mengenai permasalahan yang dialami seorang tokoh atau pelaku dalam cerita baik. b) Apabila siswa dan cukup. c) Apabila siswa cukup dan satu satu cukup. d) Apabila siswa cukup dan siswa sedikit kurang. e) Apabila siswa tidak 4 3 2 1 ke memenuhi tersebut.

31 Format penilaian berdasarkan ciri kebahasaan cerita fantasi. Tabel 3.4 Indikator dan Deskriptor Penilaian Ciri Kebahasaan Penggunaan Kata Ganti No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Penggunaan 1. Apabila didalam cerita 1) Apabila siswa 5 Kata Ganti fantasi siswa kan kata ganti nama orang yang sesuai dan mendukung penceritaan. 2. Apabila siswa baik. kan nama-nama 2) Apabila siswa 4 tokoh yang terdapat dalam cerita yang ditulis siswa. 3. Apabila didalam cerita dan fantasi siswa menggambarkan karakteristik tokoh dalam cukup. 3) Apabila siswa 3 cerita. cukup dan satu cukup. 4) Apabila siswa 2

32 cukup dan siswa sedikit kurang. 5) Apabila siswa 1 tidak memenuhi ke tersebut. Tabel 3.5 Indikator dan Deskriptor Penilaian Ciri Kebahasaan Deskripsi Latar No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Deskripsi 1. Apabila didalam cerita 6) Apabila siswa 5 Latar fantasi siswa menggambarkan latar tempat, waktu, dan suasana secara jelas. 2. Apabila siswa baik. menggambarkan latar yang 7) Apabila siswa 4 tidak lazim ada di dunia nyata secara konkrit secara jelas. dan

33 3. Apabila didalam cerita fantasi siswa cukup. memperlihatkan secara 8) Apabila siswa 3 mendetail sehingga dapat mengimajinasikan apa yang inginkan pengarang. cukup dan satu cukup. 9) Apabila siswa 2 cukup dan siswa sedikit kurang. 10) Apabila siswa 1 tidak memenuhi ke tersebut. Tabel 3.6 Indikator dan Deskriptor Penilaian Ciri Kebahasaan Makna Kias dan Khusus No Aspek Indikator Deskriptor Skor

34 1. Penggunaan 1. Apabila didalam cerita 1) Apabila siswa 5 Kata Ganti fantasi siswa kan pemilihan kata berupa bermakna kias atau khusus yang menggambarkan kata baik. yang bermakna. 2) Apabila siswa 4 2. Apabila siswa kan penggunaan kata yang baik dalam dan menggambarkan makna yang diinginkan cukup. pengarang. 3) Apabila siswa 3 3. Apabila didalam cerita fantasi siswa kan cukup dan kalimatkalimat yang mudah dipahami oleh pembaca. satu cukup. 4) Apabila siswa 2 cukup dan siswa sedikit

35 kurang. 5) Apabila siswa 1 tidak memenuhi ke tersebut. Tabel 3.7 Indikator dan Deskriptor Penilaian Ciri Kebahasaan Penanda Urutan Waktu No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Penanda 1. Apabila didalam cerita 1) Apabila siswa 5 Urutan fantasi siswa Waktu menggambarkan penggunaan waktu yang sesuai dan mendukung isi cerita. baik. 2) Apabila siswa 2. Apabila siswa 4 menggambarkan penanda urutan waktu yang dan menandakan adanya tokoh lain yang akan memasuki cerita. cukup. 3) Apabila siswa 3. Apabila didalam cerita 3 fantasi siswa cukup

36 menggambarkan penanda dan satu urutan waktu perubahan pada latar, waktu, dan cukup. 4) Apabila siswa tempat. cukup 2 dan siswa sedikit kurang. 5) Apabila siswa tidak memenuhi ke tersebut. 1 Tabel 3.8 Indikator dan Deskriptor Penilaian Ciri Kebahasaan Ungkapan Keterkejutan No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Ungkapan 1. Apabila didalam cerita 1) Apabila siswa 5 Keterkejutan fantasi siswa menggambarkan ungkapan yang akan memulai puncaknya masalah pada tokoh. baik. 2. Apabila siswa 2) Apabila siswa 4

37 menggambarkan ungkapan keterkejutan yang membuat tokoh itu mengalami dan masalah. 3. Apabila didalam cerita fantasi siswa cukup. 3) Apabila siswa 3 kan penggunaan kata keterkejutan yang sesuai cerita yang cukup dan ingin sampaikan pengarang. satu cukup. 4) Apabila siswa 2 cukup dan siswa sedikit kurang. 5) Apabila siswa 1 tidak memenuhi ke tersebut.

38 Tabel 3.9 Indikator dan Deskriptor Penilaian Ciri Kebahasaan Kalimat Langsung No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Kalimat 1. Apabila didalam cerita 1. Apabila siswa 5 Langsung fantasi siswa kan percakapan langsung yang dibicarakan oleh tokoh lain kepada lawan bicaranya. 2. Apabila siswa baik. 2. Apabila siswa 4 kan adanya bagian kutipan yang berupa kalimat tanya dan kalimat dan perintah dalam cerita. 3. Apabila didalam cerita fantasi siswa cukup. 3. Apabila siswa 3 kan kalimat langsung yang berupa dialog berurutan serta cukup dan adanya tanda baca titik (:) pada kalimat langsung satu cukup. dalam cerita fantasi. 4. Apabila siswa 2

39 cukup dan siswa sedikit kurang. 5. Apabila siswa 1 tidak memenuhi ke tersebut. 3.4.1 Validitas Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang dikenai dan dibuktikan kebenarannya melalui kajian terhadap kesesuaiannya yang berupa tes. Dikatakan validitas isi apabila terdapat bahasa kesesuaian bahan tes kurikulum yang berlaku. Validitas merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh instrumen. Validitas merupakan hal yang menujukkan adanya kesesuaian antara tes apa yang diukur menggunakan tes. Menurut Arikunto (2010: 211) validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen penelitian ini memenuhi validitas isi, karena adanya kesesuaian tes kurikulum 2013, keterampilan berdasarkan kompetensi dasar 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita imajinasi secara lisan dan tulis memperhatikan struktur, penggunaan bahasa, atau aspek lisan. Adanya kesesuaian KD maka siswa dapat menyajikan cerita

40 fantasi secara tulisan kean yang dimiliki oleh siswa kelas VII MTs Talang Bakung Kota Jambi. 3.4.2 Reliabilitas Reliabilitas diartikan sebagai ciri tes yang memiliki kean untuk menghasilkan pengukuran yang sama atau tidak berubah-ubah. Menurut Arikunto (2010:221) reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen itu sudah baik. Apabila data ini memang sesuai kenyataan, maka beberapa kalipun diambil hasilnya tetap sama. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk mengukur dan menghitung kepercayaan alat ukur dalam penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas antar penilai yaitu adanya penilai 1 dan penilai 2 dalam penelitian. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data dilakukan tes tertulis berupa cerita fantasi memperhatikan struktur serta ciri kebahasaan dalam cerita fantasi. Adapun langkah-langkah yang digunakan ialah: 1. Peneliti mengecek kehadiran siswa 2. Teknik pengumpulan data ini dilaksanakan memberikan tes kepada siswa yang berupa kean, yaitu cerita fantasi sepanjang 3 paragraf. 3. Guru memberikan penjelasan tentang cerita fantasi.

41 4. Peneliti membagi kertas pada siswa untuk. 5. Siswa diminta untuk sebuah cerita fantasi berbagai kriteria yang telah ditentukan. 6. Siswa mengumpulkan tugasnya. 3.6 Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian adalah 1) Untuk memperoleh nilai rata-rata kean cerita fantasi berdasarkan struktur dan ciri kebahasaannya dinilai satu persatu tulisan siswa oleh penilai 1 (guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII MTs Negeri Talang Bakung) penilai 2 (peneliti). Dalam penilaian peneliti menggunakan rumus penilaian dari Djiwandono (2008: 25). Nilai rata-rata = Keterangan : p1+p2 2 P1 = Penilai 1 P2 = Peneliti 2 2) Hasil tulisan siswa dianalisis berdasarkan struktur yang diacapai yakni orientasi, komplikasi, dan resolusi serta ciri kebahasaannya. 3) Untuk menarik kesimpulan penelitian, penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Analisis data dilakukan menghitung, menjumlahan dan mencari nilai rata-rata dari penilaian penulisan cerita fantasi memperhatikan aspek sebagai berikut : strukutur teks terdiri dari orientasi, komplikasi, dan resolusi serta ciri kebahasaannya.

42 Untuk menghitung rata-rata untuk penilaian dalam kean siswa kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung dalam cerita fantasi digunakan rumus mean ( Arikunto, 2006) sebagai berikut. X = x n X = Rata-rata untuk tiap-tiap penilaian x = penggunaan tiap-tiap unsur penilaian N = Jumlah subjek penelitian Mencari interval penilaian tingkat penguasaan menggunakan rumusan indeks penilaian menurut Nurgiyantoro (2007: 327) yaitu : x i = x 100 skor maks Keterangan : i = Interval penilaian tingkat penguasaan x = Nilai rata-rata Skor maks = Jumlah skor maksimal atau skala maksimal Tabel 4.0 Format Penilaian Cerita Fantasi Berdasarkan Struktur dan Ciri Kebahasaan No Nama Struktur Cerita Ciri Kebahasaan Jumlah Siswa Fantasi O K R PG DL MK PUW UK KL 1. 2. Rata-rata

43 Keterangan : (1) O : Orientasi, (2) K : Komplikasi, (3) R : Resolusi, (4) PG : Penggunaan kata ganti, (5) DL : Deskripsi Latar, (6) MK : Makna kias dan khusus, (7) PUW : Penanda urutan waktu, (8) UK : Ungkapan keterkejutan, (9) KL : Kalimat Langsung Untuk menentukan hasil penelitian, peneliti menetapkan kriteria kualitas cerita fantasi pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Kriteria Kean Siswa Menulis Cerita Fantasi Ditinjau Dari Struktur dan Ciri Kebahasaan Cerita Fantasi Kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi Tahun Ajaran 2016/2017 No. Interval Penilaian Kategori 1. 4,5-5 Sangat 2. 3,5-4,4 Mampu 3. 2,5-3,4 Cukup 4. 1,5-2,4 Kurang 5. 1-1,4 Tidak (Sumber : Hasil modifikasi Nurgiyantoro, 1998: 363) Selanjutnya penelitian mempersentasekan hasil penelitian berpodoman pada perhitungan skala interval pada berikut ini.

44 Tabel 4.2 Kean Siswa Menulis Cerita Fantasi Interval Nilai Kategori 81-100 61-80 41-60 21-40 1-20 Sangat Mampu Mampu Cukup Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu (Nurgiyantoro, 1998:363) 4) Hasil data dipaparkan secara berurutan sesuai urutan tinjuan penerapan aspek yang akan dinilai kean ; (a) kejelasan orientasi, (b) kejelasan komplikasi, (c) kejelasan resolusi, dan (d) kejelasan ciri kebahasan yang meliputi kejelasan penggunaan kata ganti nama orang, deskripsi latar, makna kias dan khusus, penanda urutan waktu, kata keterkejutan dan dialog langsung dalam suatu kalimat atau cerita.