25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Sesuai rumusan masalah dan tujuan yang disampaikan, metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif karena penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan pokok permasalahan secara objektif sesuai fakta yang ada cara pengumpulan, pengelolahan, dan analisis data. Margono (2010:105) menjelaskan kuantitatif adalah suatu proses menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Metode penganalisisan deskriptif kuantitaitif ini bertujuan untuk mencapai informasi sebatas mana kean cerita fantasi siswa kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi Tahun Pelajaran 2016/2017 dalam cerita fantasi secara objektif. Penggunaan metode deskriptif ini sejalan pernyataan Ali (1982) yaitu metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk berupaya memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi ada situasi sekarang, menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi dan analisis/pengolahan data, membuat gambaran tentang suatu keadaan objek dan deskripsi situasi. Jadi yang akan dideskripsikan pada penelitian ini adalah kean cerita fantasi siswa kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi tahun pelajaran 2016/2017, menyajikan Kriteria penilaian berdasarkan penilaian yang dicapai dalam pembelajaran cerita fantasi, mengoreksi setiap tulisan karangan cerita fantasi sesuai aspeknya, kemudian melakukan penskoran dan penafsiran. Kriteria penskoran meliputi
26 angka 5,4,3,2, dan 1 kategori,, cukup, kurang, dan tidak. 3.2 Subjek Penelitian Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi yang berjumlah 40 siswa terdiri dari 18 laki-laki dan 22 perempuan. 3.3 Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah kean cerita fantasi siswa kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi yang dilihat dari struktur cerita fantasi berupa orientasi, komplikasi, dan resolusi serta ciri kebahasaan dalam cerita fantasi. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi yang berjumlah 40 siswa. 3.4 Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2006: 149) instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya baik dan lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Tes cerita fantasi yang ditulis oleh siswa VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi memperhatikan struktur cerita fantasi yang berupa orientasi, komplikasi, dan resolusi serta cirri kaidah kebahasaan dalam cerita fantasi. Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes. Cara ini dilakukan untuk memperoleh data yang objektif yang diperlukan untuk
27 menghasilkan kesimpulan penelitian yang objektif pula, sesuai data dan sumber data maka instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Dengan instrumen tersebut itu maka instrumen penelitian dilengkapi petunjuk mengerjakan tugas yang dirumuskan, yaitu sebagai berikut: 1) Tulislah nama anda pada lembar yang telah disediakan! 2) Tulislah sebuah cerita fantasi tema sesuai imajinasi saudara masing-masing tema yang telah ditentukan kembangkanlah menjadi sebuah cerita fantasi ketentuan sebagai berikut : (a) waktu selama 2 jam pelajaran (2x40 menit), (b) panjang tulisan paragraf ketentuan adanya struktur dan ciri kebahasaan cerita fantasi. Instrumen penelitian ini dilengkapi adanya dan deskriptor penilaian pada struktur dan ciri kebahasaan cerita fantasi dan dapat di lihat pada tabel berikut ini: Format penilaian berdasarkan struktur cerita fantasi. Tabel 3.1 Indikator dan Deskriptor Penilaian Struktur Orientasi No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Orientasi 1) Apabila didalam cerita fantasi yang ditulis siswa 1) Apabila siswa 5 menggambarkan tokoh yang baik dan benar. 2) Apabila cerita fantasi yang ditulis siswa mulai ada baik. 2) Apabila siswa 4
28 pengenalan latar tempat, dan waktu dan suasana yang terdapat dalam cerita.. cukup 3) Orientasi yang digambarkan akan memasuki tingkat konflik. 3) Apabila siswa cukup dan satu cukup. 4) Apabila siswa cukup dan siswa sedikit kurang. 5) Apabila siswa tidak 3 2 1 ke memenuhi tersebut. Tabel 3.2 Indikator dan Deskriptor Penilaian Komplikasi No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Komplikasi 1) Apabila didalam cerita a) Apabila siswa 5 fantasi siswa gangguangangguan yang dialami baik.
29 tokoh setelah tahap orientasi. 2) Apabila didalam cerita fantasi, siswa b) Apabila siswa dan cukup 4 mengembangkan konflik. dan menumbuhkan suatu ketegangan dalam cerita. 3) Apabila didalam cerita fantasi, siswa kan sebab dan akib at yang ada di dalam cerita serta dan dapat mengembangkan masalah yang orisinil dalam bentuk cerita. c) Apabila siswa cukup dan satu satu cukup. d) Apabila siswa cukup dan siswa sedikit kurang. e) Apabila siswa tidak 3 2 1 ke memenuhi tersebut. Tabel 3.3 Indikator dan Deskriptor Penilaian Resolusi No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Resolusi 1) Apabila didalam cerita a) Apabila siswa 5
30 fantasi, siswa menggambarkan pemecahan masalah dari semua peristiwa yang terjadi. 2) Apabila didalam cerita fantasi, siswa akan pemecehan terhadap alur dan penyelesaian dari evaluasi. 3) Apabila didalam cerita fantasi, siswa akan memberikan solusi mengenai permasalahan yang dialami seorang tokoh atau pelaku dalam cerita baik. b) Apabila siswa dan cukup. c) Apabila siswa cukup dan satu satu cukup. d) Apabila siswa cukup dan siswa sedikit kurang. e) Apabila siswa tidak 4 3 2 1 ke memenuhi tersebut.
31 Format penilaian berdasarkan ciri kebahasaan cerita fantasi. Tabel 3.4 Indikator dan Deskriptor Penilaian Ciri Kebahasaan Penggunaan Kata Ganti No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Penggunaan 1. Apabila didalam cerita 1) Apabila siswa 5 Kata Ganti fantasi siswa kan kata ganti nama orang yang sesuai dan mendukung penceritaan. 2. Apabila siswa baik. kan nama-nama 2) Apabila siswa 4 tokoh yang terdapat dalam cerita yang ditulis siswa. 3. Apabila didalam cerita dan fantasi siswa menggambarkan karakteristik tokoh dalam cukup. 3) Apabila siswa 3 cerita. cukup dan satu cukup. 4) Apabila siswa 2
32 cukup dan siswa sedikit kurang. 5) Apabila siswa 1 tidak memenuhi ke tersebut. Tabel 3.5 Indikator dan Deskriptor Penilaian Ciri Kebahasaan Deskripsi Latar No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Deskripsi 1. Apabila didalam cerita 6) Apabila siswa 5 Latar fantasi siswa menggambarkan latar tempat, waktu, dan suasana secara jelas. 2. Apabila siswa baik. menggambarkan latar yang 7) Apabila siswa 4 tidak lazim ada di dunia nyata secara konkrit secara jelas. dan
33 3. Apabila didalam cerita fantasi siswa cukup. memperlihatkan secara 8) Apabila siswa 3 mendetail sehingga dapat mengimajinasikan apa yang inginkan pengarang. cukup dan satu cukup. 9) Apabila siswa 2 cukup dan siswa sedikit kurang. 10) Apabila siswa 1 tidak memenuhi ke tersebut. Tabel 3.6 Indikator dan Deskriptor Penilaian Ciri Kebahasaan Makna Kias dan Khusus No Aspek Indikator Deskriptor Skor
34 1. Penggunaan 1. Apabila didalam cerita 1) Apabila siswa 5 Kata Ganti fantasi siswa kan pemilihan kata berupa bermakna kias atau khusus yang menggambarkan kata baik. yang bermakna. 2) Apabila siswa 4 2. Apabila siswa kan penggunaan kata yang baik dalam dan menggambarkan makna yang diinginkan cukup. pengarang. 3) Apabila siswa 3 3. Apabila didalam cerita fantasi siswa kan cukup dan kalimatkalimat yang mudah dipahami oleh pembaca. satu cukup. 4) Apabila siswa 2 cukup dan siswa sedikit
35 kurang. 5) Apabila siswa 1 tidak memenuhi ke tersebut. Tabel 3.7 Indikator dan Deskriptor Penilaian Ciri Kebahasaan Penanda Urutan Waktu No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Penanda 1. Apabila didalam cerita 1) Apabila siswa 5 Urutan fantasi siswa Waktu menggambarkan penggunaan waktu yang sesuai dan mendukung isi cerita. baik. 2) Apabila siswa 2. Apabila siswa 4 menggambarkan penanda urutan waktu yang dan menandakan adanya tokoh lain yang akan memasuki cerita. cukup. 3) Apabila siswa 3. Apabila didalam cerita 3 fantasi siswa cukup
36 menggambarkan penanda dan satu urutan waktu perubahan pada latar, waktu, dan cukup. 4) Apabila siswa tempat. cukup 2 dan siswa sedikit kurang. 5) Apabila siswa tidak memenuhi ke tersebut. 1 Tabel 3.8 Indikator dan Deskriptor Penilaian Ciri Kebahasaan Ungkapan Keterkejutan No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Ungkapan 1. Apabila didalam cerita 1) Apabila siswa 5 Keterkejutan fantasi siswa menggambarkan ungkapan yang akan memulai puncaknya masalah pada tokoh. baik. 2. Apabila siswa 2) Apabila siswa 4
37 menggambarkan ungkapan keterkejutan yang membuat tokoh itu mengalami dan masalah. 3. Apabila didalam cerita fantasi siswa cukup. 3) Apabila siswa 3 kan penggunaan kata keterkejutan yang sesuai cerita yang cukup dan ingin sampaikan pengarang. satu cukup. 4) Apabila siswa 2 cukup dan siswa sedikit kurang. 5) Apabila siswa 1 tidak memenuhi ke tersebut.
38 Tabel 3.9 Indikator dan Deskriptor Penilaian Ciri Kebahasaan Kalimat Langsung No Aspek Indikator Deskriptor Skor 1. Kalimat 1. Apabila didalam cerita 1. Apabila siswa 5 Langsung fantasi siswa kan percakapan langsung yang dibicarakan oleh tokoh lain kepada lawan bicaranya. 2. Apabila siswa baik. 2. Apabila siswa 4 kan adanya bagian kutipan yang berupa kalimat tanya dan kalimat dan perintah dalam cerita. 3. Apabila didalam cerita fantasi siswa cukup. 3. Apabila siswa 3 kan kalimat langsung yang berupa dialog berurutan serta cukup dan adanya tanda baca titik (:) pada kalimat langsung satu cukup. dalam cerita fantasi. 4. Apabila siswa 2
39 cukup dan siswa sedikit kurang. 5. Apabila siswa 1 tidak memenuhi ke tersebut. 3.4.1 Validitas Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang dikenai dan dibuktikan kebenarannya melalui kajian terhadap kesesuaiannya yang berupa tes. Dikatakan validitas isi apabila terdapat bahasa kesesuaian bahan tes kurikulum yang berlaku. Validitas merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh instrumen. Validitas merupakan hal yang menujukkan adanya kesesuaian antara tes apa yang diukur menggunakan tes. Menurut Arikunto (2010: 211) validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen penelitian ini memenuhi validitas isi, karena adanya kesesuaian tes kurikulum 2013, keterampilan berdasarkan kompetensi dasar 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita imajinasi secara lisan dan tulis memperhatikan struktur, penggunaan bahasa, atau aspek lisan. Adanya kesesuaian KD maka siswa dapat menyajikan cerita
40 fantasi secara tulisan kean yang dimiliki oleh siswa kelas VII MTs Talang Bakung Kota Jambi. 3.4.2 Reliabilitas Reliabilitas diartikan sebagai ciri tes yang memiliki kean untuk menghasilkan pengukuran yang sama atau tidak berubah-ubah. Menurut Arikunto (2010:221) reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen itu sudah baik. Apabila data ini memang sesuai kenyataan, maka beberapa kalipun diambil hasilnya tetap sama. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk mengukur dan menghitung kepercayaan alat ukur dalam penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas antar penilai yaitu adanya penilai 1 dan penilai 2 dalam penelitian. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data dilakukan tes tertulis berupa cerita fantasi memperhatikan struktur serta ciri kebahasaan dalam cerita fantasi. Adapun langkah-langkah yang digunakan ialah: 1. Peneliti mengecek kehadiran siswa 2. Teknik pengumpulan data ini dilaksanakan memberikan tes kepada siswa yang berupa kean, yaitu cerita fantasi sepanjang 3 paragraf. 3. Guru memberikan penjelasan tentang cerita fantasi.
41 4. Peneliti membagi kertas pada siswa untuk. 5. Siswa diminta untuk sebuah cerita fantasi berbagai kriteria yang telah ditentukan. 6. Siswa mengumpulkan tugasnya. 3.6 Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian adalah 1) Untuk memperoleh nilai rata-rata kean cerita fantasi berdasarkan struktur dan ciri kebahasaannya dinilai satu persatu tulisan siswa oleh penilai 1 (guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII MTs Negeri Talang Bakung) penilai 2 (peneliti). Dalam penilaian peneliti menggunakan rumus penilaian dari Djiwandono (2008: 25). Nilai rata-rata = Keterangan : p1+p2 2 P1 = Penilai 1 P2 = Peneliti 2 2) Hasil tulisan siswa dianalisis berdasarkan struktur yang diacapai yakni orientasi, komplikasi, dan resolusi serta ciri kebahasaannya. 3) Untuk menarik kesimpulan penelitian, penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Analisis data dilakukan menghitung, menjumlahan dan mencari nilai rata-rata dari penilaian penulisan cerita fantasi memperhatikan aspek sebagai berikut : strukutur teks terdiri dari orientasi, komplikasi, dan resolusi serta ciri kebahasaannya.
42 Untuk menghitung rata-rata untuk penilaian dalam kean siswa kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung dalam cerita fantasi digunakan rumus mean ( Arikunto, 2006) sebagai berikut. X = x n X = Rata-rata untuk tiap-tiap penilaian x = penggunaan tiap-tiap unsur penilaian N = Jumlah subjek penelitian Mencari interval penilaian tingkat penguasaan menggunakan rumusan indeks penilaian menurut Nurgiyantoro (2007: 327) yaitu : x i = x 100 skor maks Keterangan : i = Interval penilaian tingkat penguasaan x = Nilai rata-rata Skor maks = Jumlah skor maksimal atau skala maksimal Tabel 4.0 Format Penilaian Cerita Fantasi Berdasarkan Struktur dan Ciri Kebahasaan No Nama Struktur Cerita Ciri Kebahasaan Jumlah Siswa Fantasi O K R PG DL MK PUW UK KL 1. 2. Rata-rata
43 Keterangan : (1) O : Orientasi, (2) K : Komplikasi, (3) R : Resolusi, (4) PG : Penggunaan kata ganti, (5) DL : Deskripsi Latar, (6) MK : Makna kias dan khusus, (7) PUW : Penanda urutan waktu, (8) UK : Ungkapan keterkejutan, (9) KL : Kalimat Langsung Untuk menentukan hasil penelitian, peneliti menetapkan kriteria kualitas cerita fantasi pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Kriteria Kean Siswa Menulis Cerita Fantasi Ditinjau Dari Struktur dan Ciri Kebahasaan Cerita Fantasi Kelas VII C MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi Tahun Ajaran 2016/2017 No. Interval Penilaian Kategori 1. 4,5-5 Sangat 2. 3,5-4,4 Mampu 3. 2,5-3,4 Cukup 4. 1,5-2,4 Kurang 5. 1-1,4 Tidak (Sumber : Hasil modifikasi Nurgiyantoro, 1998: 363) Selanjutnya penelitian mempersentasekan hasil penelitian berpodoman pada perhitungan skala interval pada berikut ini.
44 Tabel 4.2 Kean Siswa Menulis Cerita Fantasi Interval Nilai Kategori 81-100 61-80 41-60 21-40 1-20 Sangat Mampu Mampu Cukup Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu (Nurgiyantoro, 1998:363) 4) Hasil data dipaparkan secara berurutan sesuai urutan tinjuan penerapan aspek yang akan dinilai kean ; (a) kejelasan orientasi, (b) kejelasan komplikasi, (c) kejelasan resolusi, dan (d) kejelasan ciri kebahasan yang meliputi kejelasan penggunaan kata ganti nama orang, deskripsi latar, makna kias dan khusus, penanda urutan waktu, kata keterkejutan dan dialog langsung dalam suatu kalimat atau cerita.