BAB I PENDAHULUAN. yang lalu, yaitu: agenda pemilu legislatif (PILEG), sedangkan untuk. pemilu presiden (PILPRES) akan dilakukan pada awal bulan juli.

dokumen-dokumen yang mirip
BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

TIM PENYUSUN. Pengarah. Design-Layout

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

BAB III DATA RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

HUBUNGAN ANTARA IKLAN PARTAI POLITIK DI TELEVISI DENGAN SIKAP PEMILIH PADA PEMILU 2009

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam kehidupannya sehari hari.banyak masyarakat yang mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. Selanjutnya pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Kota Jambi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BAB I PENDAHULUAN. mewakili mereka dalam lembaga negara seperti lembaga legislatif dan eksekutif.

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penulisan

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

PENERAPAN ANALITYC HIERARCHY PROCESS(AHP) DALAM PEMILU PILPRES

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014

MEDIA SURVEI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

PANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk

I. PENDAHULUAN. memilih sebuah partai politik karena dianggap sebagai representasi dari agama

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis selalu memberikan kebebasan kepada produsen dalam bersaing. memasarkan produknya dan bisnis juga membebaskan konsumen dalam

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

I. PENDAHULUAN. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian.

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. modern yang saat ini berkembang dengan pesat dan telah menjadi bagian hidup

POLITICAL OUTLOOK 2014 : EFEK JOKOWI DAN KINERJA PARPOL TIGA BULAN SEBELUM PILEG 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

Silakan isi identitas Anda berikut ini. Nama : Pekerjaan : L/P : Pendidikan terakhir : Usia :

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

Analisis Perolehan Suara dalam Pemilu 2014: OLIGARKI POLITIK DIBALIK KETERPILIHAN CALEG PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD. sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman daerah sebagaimana

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (pilkada), pemilihan legislatif (pileg), maupun pemilihan presiden (pilpres).

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesta akbar demokrasi sudah terlaksana dalam beberapa bulan yang lalu, yaitu: agenda pemilu legislatif (PILEG), sedangkan untuk pemilu presiden (PILPRES) akan dilakukan pada awal bulan juli. Pemilihan legislatif adalah pemilihan umum yang dilakukan untuk memilih anggota dewan yang akan duduk di tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi, dan juga Pusat, setelah dilaksanakan PILEG selanjutnya akan dilaksanakan PILPRES yaitu pemilihan umum untuk memilih Presiden Republik Indonesia untuk 1 (satu) Periode dengan lama jabatan sekitar 5 (lima) tahun. Persiapan - persiapan sudah dilakukan, mulai dari pembentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan juga pembentukan Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) berserta perangkatnya yang tersebar di 33 propinsi yang ada di Indonesia, kemudian KPU melakukan tugasnya dengan mensosialisasikan kepada pemilih, kemudian membuka pendaftaran calon legislatif, lalu melakukan tahap verifikasi, hingga akan ditentukannomer urut calon legislatif, serta proses pencoblosan yang kemudian akan memilih wakil-wakil rakyat untuk duduk di parlemen. Hasil pemilihan legislatif pada beberapa bulan yang lalu, menempatkan beberapa partai dengan perolehan suara yang tidak terpaut jauh, seperti: PDI-P, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKB, PKS, PPP, 1

2 Nasdem, Hanura, serta dua partai yang tidak memenuhi Parlementary Treshold (batas minimal perolehan suara diparlemen) yaitu: PBB dan PKPI, hal ini kemudian membentuk berbagai macam wacana koalisi, mengingat perolehan suara partai politik yang tidak dapat mencapai 30% +1 sebagai sarat mengusung calon presiden untuk pemilu 2014 yang akan dihelat pada 9 juli 2014 mendatang, maka koalisi wajib dilakukan oleh partai-partai tersebut, berbagai macam strategi serta manuver politik pun telah dilakukan, sehingga menghasilkan pemetaan, sebagai berikut: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai partai pemenang pemilu legislatif mengusung ir. Joko Widodo dan ir. Jusuf Kalla sebagai pasang calon presiden dan wakil presiden, dengan menggandeng partai-partai koalisi yaitu: PKB, Nasdem, Hanura, dan berbagai elemen masyarakat di Indonesia. Sedangkan pengusung calon presiden yang kedua adalah partai Gerindra dengan menduetkan H. Prabowo Subianto dengan H. Hata rajasa sebagai presiden dan wakil presiden dengan dukungan partai koalisi seperti, PAN, PKS, PPP, serta Golkar. Sedangkan partai Demokrat memilih strategi netral. Persiapan - persiapan yang telah dilakukan oleh KPU, hingga saat ini telah mencapai proses pendaftaran calon presiden, tes kesehatan calon presiden, hingga penentuan nomor urut calon, yang kemudian akan berkompetisi dalam pemilihan umum presiden yang akan dilaksanakan pada 9 juli 2014. Tidak hanya KPU yang sibuk melakukan berbagai bentuk persiapan menjelang penyelenggaraan pemilu, akan tetapi partai politik juga melakukan berbagai macam strategi, cara, serta metode untuk dapat mempersiapkan kompetisi menuju Ri 1.

3 Strategi politik yang dilakukan bisa dengan menggunakan metode kampanye secara terbuka melalui pengerahan massa sebanyak-banyaknya ataupun melalui berbagai macam media komunikasi, untuk menyampaikan pesan-pesan politik, seperti: media televisi, radio, cetak, papan iklan, dan juga iklan elektronik serta media online. Penggunaan media-media tersebut bertujuan untuk melakukan pencitraan terhadap pasangan calon presiden yang akan diusung, sehingga dapat mengarahkan masyarakat untuk melihat sosok atau figur calon presiden sesuai dengan yang dikehendaki, seperti sosok ramah, sederhana, jujur dan tegas. Pemanfaatan media komunikasi untuk tujuan promosi ataupun publikasi dengan menyisipkan berbagai macam pesan politik telah banyak dilakukan oleh partai politik, maupun para kandidat presiden akhir-akhir ini akan tetapi media-media tersebut terkadang dirasa tidak efektif karena berbagai macam pertimbangan, seperti: akses informasi terhadap bentukbentuk iklan politik yang tidak tepat dikarenakan jangkauan yang kurang luas, durasi iklan politik yang terlalu pendek sehingga pesan tidak tersampaikan, atau mahalnya biaya iklan yang menjadikan efek dari terpaan iklan politik menjadi tidak maksimal, karena membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu efektifitas dari pemanfaatan media komunikasi dituntut untuk dapat menyelesaikan berbagai macam hambatan tersebut yang disebutkan diatas, sehingga media - media visual, cetak maupun elektronik serta online dapat dimanfaatkan, salah satunya media televisi yang dianggap paling efektif untuk melakukan bentuk-

4 bentuk publikasi mengenai figur seorang tokoh, karena dapat secara langsung mempengaruhi keputusan serta minat masyarakat untuk memilih atau melakukan penilaian terhadap kandidat calon presiden tertentu. Bentuk-bentuk iklan politik melalui media televisi banyak memberikan keuntungan karena bisa diakses secara mudah, cepat, dan reaktif sehingga dapat memberikan efek yang maksimal terhadap bentuk penilaian masyarakat kepada para calon kandidat presiden. Selain itu televisi juga dapat menjangkau semua lapisan masyarakat sehingga sasaran dari pengiklan tersebut bisa langsung ditujukan kepada masyarakat umum, dengan berbagai macam latar belakang, seperti: petani, PNS, masyarakat pinggiran kota, ataupun komunitas-komunitas tertentu, yang berbasis agama, suku, ras serta etnis. Tidak hanya media televise berbagai bentuk media seperti internet juga dapat digunakan sebagai saran publikasi atau promosi kepada masyarakat untuk membangun citra serta mengenalkan kandidat yang akan berkompetisi. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh partai politik maupun para kandidat calon presiden, harus benar-benar mampu mengatasi permasalahan apatisme masyarakat yang tidak peduli terhadap pesta demokrasi di Indonesia, bentuk apatisme tersebut dapat dilihat dari tingginya angka golput yang ada di Indonesia, selain pemasalahan golput, terdapat pula permasalahan mengenai kesadaran berpolitik dan juga rendahnya pendidikan politik bagi masyarakat, hal-hal tersebut merupakan problematika yang seringkali dihadapi oleh Negara ini dalam

5 menyelenggarakan ajang demokrasi tahunan, oleh karena itu partai politik maupun kandidat calon presiden harus dapat memberikan penyadaran serta pencerahan terhadap masyarakat yang tidak peduli atau apatis serta masyarakat yang rendah pendidikan politiknya, agar dapat meningkatkan semangat demokrasi yang banyak kehilangan arah. Pemahaman terhadap politik yang kurang banyak sekali menimpa para pemilih pemula, sehingga partai politik dan para kandidat calon presiden mencoba untuk menjadikan pemilih pemula agar tidak Golput atau salah pilih terhadap keputusanya. Alasan golput tersebut yang coba dibaca oleh para calon kandidat presiden maupun partai politik, dengan cara memberikan berbagai pilihan agar bersedia datang ke TPS supaya dapat memberikan hak pilihnya. Itu terlihat dari berbagai prolog yang ditawarkan melalui program-program kerja ataupun kebijakan, sehingga dapat menarik perhatian para pemilih tersebut, yang menggunakan berbagai media salah satunya televisi. Cara yang digunakan oleh para kandidat calon presiden untuk menarik perhatian dan juga simpati pemilih pemula yaitu dengan cara menyajikan berbagai bentuk iklan politik, yang menarik serta memberikan berbagai penawaran berupa harapan dan juga janji-janji politik, untuk kebaikan serta kesejahteraan bersama kepada para pemilih khususnya pemilih pemula, sehingga dapat direspon oleh para pemilih agar mau berpartisipasi dalam pemilihan umum tahun 2014 sehingga tidak lagi golput, dalam iklan tersebut para kandidat mengharapkan para pemilih

6 untuk menggunakan hak pilihnya dan memilih mereka, iklan politik tersebut biasanya juga menampilkan berbagai macam bentuk pencitraan untuk memikat para pemilih pemula, sehingga para kandidat dapat mengambil hati para pemilih, dan memperoleh suara sebanyak-banyaknya. Karakteristik pemilih pemula sendiri biasanya identik dengan pemuda dan pemudi yang berumur 17 tahun keatas, dan baru pertama kali menggunakan hak pilihnya, para pemilih pemula mayoritas masih muda sehingga memiliki akses dan jaringan yang sangat luas, sehingga tidak menutup kemungkinan upaya yang telah dilakukan oleh para kandidat melalui media-media komunikasi, seperti: televisi, atau radio, maupun koran, dapat dengan mudah diakses oleh para pemilih pemula tersebut, sehingga dapat menekan angka golput serta memberikan berbagai macam bentuk pendidikan politih pada pemilu tahun 2014 yang akan dihelat sebentar lagi. Karakteristik pemilih pemula, biasanya bisa dijumpai di kalangan pelajar atau mahasiswa, salah satu contohnya adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2013. Dari hasil wawancara dengan beberapa orang mahasiswa komunikasi angkatan 2013, menjelaskan bahwa mereka kurang memiliki pemahaman yang lengkap, detail serta jelas mengenai apa yang harus dilakukan menjelang pemilu 2014, sehingga mereka lebih cenderung menunggu instruksi atau penyuluhan yang dilakukan oleh anggota Komisi Pemilihan Umum daerah, atau dengan kata lain mereka lebih pasif. Padahal intensitas partai

7 politik atau calon anggota dewan dalam melakukan penyuluhan ataupun kampanye sangat tinggi, melalui kampanye langsung ataupun melalui media-media telekomunikasi dan informatika, seperti televisi. Dari ilustrasi diatas peneliti ingin memperoleh gambaran mengenai pengaruh terpaan iklan politik terhadap keputusan memiilih dari para pemilih pemula, sehingga peneliti tertarik untuk mengambil judul tentang Pengaruh Terpaan Iklan Politik di Televisi Terhadap Keputusan Memilih Para Pemilih Pemula (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2013). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di latar belakang maka didapat rumusan masalah, sebagai berikut, Adakah pengaruh terpaan iklan politik pada media televisi terhadap keputusan memilih Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2013. C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang dikemukakan oleh peneliti, maka bisa dirumuskan tujuan penelitian ini, yaitu: Untuk mengetahui adakah pengaruh terpaan iklan politik pada media televisi terhadap keputusan memilih Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2013 Univeristas Muhammadiyah Malang.

8 D. Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Akademis Pada penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat untuk pengembangan keilmuan, terutama keilmuan komunikasi berkaitan dengan aktifitas periklanan (Advertising), mengenai pengaruh terpaan iklan politik dengan media televisi terhadap audience. 2) Kegunaan Praktis Kegunaan praktis dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai seberapa besar pengaruh iklan politik dengan media televisi yang dilakukan partai politik atau para calon anggota legislatif dan juga calon presiden terhadap keputusan memilih para pemilih pemula, khususnya bagi para Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2013.