I. PENDAHULUAN. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian.
|
|
- Hartono Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian. Baik dewan perwakilan rakyat pusat (DPR), dewan perwakilan rakyat propinsi (DPRD propinsi) maupun dewan perwakilan rakyat kabupaten (DPRD kabupaten/kota). Sesuai UU pergantian keanggotaan diseluruh tingkatan dilakukan melalui pemilihan umum (pemilu) langsung yang diselenggarakan oleh lembaga independen Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jumlah keanggotaan DPR saat ini sebanyak 560 orang dari berbagai partai politik. Sedangkan jumlah anggota DPRD propinsi berbeda-beda, antara satu propinsi dengan propinsi yang lainnya, tergantung dengan jumlah penduduk dipropinsi yang bersangkutan. Propinsi Lampung dengan jumlah penduduk 7,39 juta jiwa (Oktober, 2008) jumlah anggota DPRD propinsi yang mewakili sebanyak 75 orang sesuai UU No. 10 tahun 2008 tentang pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD. Kota Bandar Lampung dengan jumlah penduduk orang, diwakili oleh 45 orang jumlah anggota DPRD. Hal ini sesuai dengan UU RI Nomor 12/2003 tentang pemilu legislatif, dimana kabupaten/kota yang memiliki jumlah penduduk
2 2 diatas ribu, akan memperolah jumlah kursi DPRD sebanyak 45 orang. Ke 45 orang anggota DPRD Bandar Lampung ini berasal dari 5 daerah pemilihan (DP) yang terbagi atas beberapa wilayah kecamatan. Daerah pemilihan satu meliputi kecamatan Rajabasa, Kedaton, Tanjung Seneng. Daerah pemilihan dua meliputi Sukarame, Tanjung Timur dan Sukabumi. Sedangkan daerah pemilihan tiga terdiri dari wilayah Panjang dan Teluk Betung Selatan. Daerah pemilihan 4 meliputi Teluk Betung Barat, Teluk Betung Utara. Daerah pemilihan lima mencakup wilayah Tanjung Karanga Pusat, Tanjung Karang Barat, Kemiling. Pada pemilu legislatif pereode jumlah pendaftar calon anggota legislatif DPRD Bandar Lampung 529 orang (KPU Bandar Lampung, 2009). Dari Tabel 1.1 menunjukan, caleg berasal dari 24 partai politik yang mengikuti pemilu legislatif Dari jumlah tersebut caleg wanitanya berjumlah 130 orang, dan caleg laki-laki sebanyak 399 orang. Para caleg ini pendidikanya terbagi menjadi dua kelompok yakni sarjana strata dua sebanyak 2 orang, sarjana strata satu 275 orang, sarjana muda sebanyak 20 orang dan pendidikan setingkat SMU sebanyak 263 orang. Pada pemilu 2009 jumlah caleg meningkat menjadi orang. Sebanyak 1550 diantaranya adalah laki-laki dan sebanyak 506 perempuan. Klasifikasi pendidikan mereka untuk tamatan sarjana strata dua sebanyak 5 orang, strata satu berjumlah dan sarjana muda 15 orang, sementara untuk klasifikasi pendidikan SMU sederajat berjumlah 976 orang.
3 3 Tabel 1.1 Daftar Caleg DPRD Bandar Lampung Pemilu Legislatif 2004 No Nama parpol DP 1 DP 2 DP 3 DP 4 DP 5 Total 1 PNI Marhenisme P. Buruh Sosial Demokrat PBB P. Merdeka PPP PDK PIB PNBK P. Demokrat PKPI PPDI PPNUI PAN PKPB PKB PKS PBR PDIP PDS Golkar P. Patriot Pancasila Serikat Islam PPD Pelopor Total Sumber: KPU Bandar Lampung Dari 24 parpol yang mengikuti pemilu 2004, yang berhasil mendapat kursi DPRD Bandar Lampung hanya 10 parpol saja, seperti yang dapat dilihat dari Tabel 1.2. Kesepuluh parpol tersebut adalah, Partai Golkar, PPP, PDIP, Partai Demokrat, PKS, PBR, PDS, PKB, PAN dan PNBK.
4 4 Tabel 1.2 Perolehan Kursi Pemilu Legislatif 2004 DPRD Bandar Lampung N o Nama parpol DP 1 DP 2 DP 3 DP 4 DP 5 Total % 1. Partai Demokrat ,5 2. Partai Golkar ,7 3. PAN ,1 4. PKB ,4 5. PKS ,7 6. PDIP ,3 7. PPP ,8 8. PBR ,6 9. PDS ,2 10 PNBK ,2. Total Sumber: KPU Bandar Lampung Pada pemilu legislatif pereode tahun , jumlah caleg meningkat menjadi orang (KPU Bandar Lampung, 2009). Mereka ini berasal dari 38 partai politik. Mereka harus bersaing ketat untuk merebut 45 kursi yang tersedia. Para caleg ini orang diantaranya adalah laki-laki dan sebanyak 506 perempuan. Berdasarkan klasifikasi pendidikan untuk tamatan sarjana strata dua sebanyak 5 orang, strata satu berjumlah dan sarjana muda 15 orang, sedangkan untuk klasifikasi pendidikan SMU sederajat berjumlah 976 orang. Dari 38 parpol yang mengikuti pemilu legislatif 2009 seperti pada Tabel 1.3- yang mendapatkan kursi anggota DPRD di DPRD Bandar Lampung hanya 12 parpol. Partai politik tersebut adalah parpol lama yang telah mendapatkan kursi pada pemilu pada tahun 2004 sebanyak 10 parpol yaitu adalah Partai Golkar, Partai Demokrat, PPP, PDIP, PAN, PKS, PDS, Partai Gerindra, Partai Hanura,
5 5 PKB, PBR dan PNBK. Adapun partai Gerindra dan partai Hanura adalah dua partai baru yang baru pertama mengikuti pemilu pada tahun Tabel 1.3 Daftar Caleg DPRD Bandar Lampung Pemilu Legislatif No Nama parpol DP 1 DP 2 DP 3 DP 4 DP 5 Total 1. Hanura PKPB PPPI PPRN GERINDRA BERNAS PKPI PKS PAN PIB P. KEDAULATAN DPD PKB PPI PNI MARHEN P. PEMBAHARUAN PAKAR PANGAN PMB PPDI PDK P.REPUBLIKAN P. PELOPOR GOLKAR PPP PDS PNBK PBB PDIP PBR P. PATRIOT P. DEMOKRAT PKDI PIS PKNU MERDEKA PPNUI
6 6 37. PSI BURUH Total Sumber: KPU Bandar Lampung Perincian perolehan jumlah kursi anggota DPRD Bandar Lampung 2009 seperti pada Tabel 1.4 di dominasi caleg partai Golkar dan partai Demokrat, masingmasing mendapatkan 9 kursi anggota DPRD. Tabel 1.4 Perolehan Kursi Pemilu Legislatif 2009 DPRD Bandar Lampung. No Nama parpol DP 1 DP 2 DP 3 DP 4 DP 5 Total % 1. Gerindra ,8 2. PKS ,1 3. PAN ,1 4. Golkar PPP ,8 6. PDIP ,1 7. P. Demokrat Hanura ,4 9. PKB ,2 10. PNBK ,2 Total Sumber: KPU Bandar Lampung Adapun faktor-faktor yang menarik minat orang untuk menjadi anggota DPRD Bandar Lampung antara lain kompensasi pendapatan yang cukup besar. Gaji seorang anggota DPRD Bandar Lampung setiap bulanya mencapai Rp Rinciannya, uang representasi(gaji pokok) Rp Tunjangan suami/istri Rp , tunjangan anak Rp63.000, tunjangan jabatan Rp , tunjangan beras Rp , tunjangan perumahan Rp dan
7 7 tunjangan komunikasi intensif Rp (DPRD Bandar Lampung, 2009) Agar terpilih menjadi anggota DPRD, berbagai cara dilakukan caleg untuk merebut simpati masyarakat agar memilih mereka. Sasarannya adalah warga negara yang telah memiliki hak memilih sesuai UU RI Nomor 12 tahun 2003, tentang penyelegaraan pemilu. Mereka ini telah berusia 17 tahun keatas atau sudah/pernah kawin. Salah satu cara untuk meraih simpati masyarakat yang dilakukan para caleg saat ini adalah melakukan promosi melalui media iklan cetak. yang lebih banyak didasarkan pada penonjolan-penonjolan kelebihan diri caleg. Promosi dalam marketing politik harus dilakukan dengan penuh pertimbangan matang. Harus difikirkan media yang paling tepat dan efektif untuk mentranfer pesan politik caleg. Karena tidak semua media tepat digunakan sebagai ajang untuk melakukan promosi(kasali, 1992). Dalam pemilu legislatif promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali keberdaaan seorang caleg. Karena promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Dalam kontek ini iklan adalah bagian dari bauran promosi seperti pada Tabel 1.5. Bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran. Promosi melalui media iklan cetak dalam setiap pemilu legislatif hampir dilakukan seluruh caleg. Promosi merupakan upaya para caleg untuk membangun citra dan popularitas dirinya dimasyarakat. Asumsinya
8 8 semakin baik citra dan popularitas dimata masyarakat, semakin besar peluang mereka menarik simpati calon pemilih. Kontribusi pemasaran dalam kegiatan politik terletak pada kegiatan untuk memahami dan menganilisis apa yang diinginkan oleh pemilih (Firmanzah, 2008). Tabel 1.5 Tabel Bauran Promosi Efek yang Jenis Promosi diharapkan Personal Selling Peningkatan Penjualan Promosi penjualan Hubungan masyarakat Periklanan Peningkatan Penjualan Sumber: Swasta, Perubahan Sikap Perubahan Sikap Perubahan Perilaku Kontak dengan Konsumen Langsung Waktu Pendek / Segera Setengah Langsung Pendek / Segera Setengah Langsung Jangka Panjang Tidak Langsung Perlahan (moderate-low) Salah satu bentuk promosi yang pergunakan kebanyakan caleg saat ini adalah media iklan cetak, sebuah iklan yang bersifat statis dengan mengutamakan pesan-pesan visual. Iklan jenis ini dihasilkan dari proses percetakan, menggunakan bahan baku dasar, dan penyampaian pesannya menggunakan kertas yang berisi kata-kata dan gambar foto. Jenisnya banyak sekali, namun yang kerap digunakan caleg untuk promosi adalah poster, spanduk, stiker, surat kabar, baliho/banner, brosur, kartu nama dan kalender. Jenis-jenis media iklan cetak dapat dilihat dalam bagan 1.1. Adapun jenis media iklan cetak lain yang dipergunakan untuk promosi adalah buku yasin, pin, payung, kaos, baju dan topi.
9 9 Bagan 1.1. Komponen Media Iklan Cetak Iklan surat kabar Baliho/Banner Spanduk Stiker Kartu Nama Jenis-Jenis Media Iklan Cetak Kalender Poster Brosur Untuk kebutuhan promosi menggunakan media iklan cetak ini, seorang caleg memerlukan biaya yang cukup besar. Sebagai contoh harga sebuah spanduk berukuran 90 cm x 500 cm sebesar rupiah setiap meternya. Harga stiker ukuran umum yakni 9 x 17 cm sebesar 280 rupiah per lembar. Padahal seorang caleg setidaknya memerlukan lembar stiker dan 100 buah spanduk, untuk di pasang di berbagai tempat strategis. Begitu juga untuk pembuatan baliho dan banner, harga per meter 50 ribu rupiah. Stiker kertas, per rim (500 lembar) antara
10 hingga 300 ribu rupiah. Biaya tersebut belum ditambah lagi dengan biaya disain, penyebaran dan pemasangan iklan tersebut diberbagai tempat. Sedangkan harga iklan dimedia cetak lebih mahal lagi. Ukuran standar iklan yang biasanya dipilih caleg adalah 2 MM kolom x 10 MM kolom. Harga pemasangan iklan pada koran harian, per satu kali penerbitan dengan ukuran tersebut untuk gambar tanpa warna. Dengan gambar berwarna harganya menjadi (Lampung Post, Radar Lampung, 2009). Seorang caleg biasanya memasang minimal 10 kali terbitan, bahkan ada yang memasang hingga 30 kali penerbitan. Pada pemilu April 2009 yang lalu, penggunaan berbagai jenis media iklan cetak ini dilakukan seluruh caleg. Namun upaya promosi tersebut ternyata tidak diketahui sejauh mana efektifitasnya. Padahal biaya yang dikeluarkan cukup besar. Tabel 1.6 Jenis-Jenis Media Iklan Cetak Yang Dipergunakan Caleg Di Bandar Lampung. No Jenis Harga 1. Surat Kabar s/d /mm 2 Baliho/banner s/d /mm 3. Stiker 1.000/buah 4. Kartu Nama 8.500/kotak. 5. Brosur 1.000/buah 6. Spanduk /buah 7. Kalender /buah 8. Poster 1.000/buah Sumber: - Lampung Post (2009) - Radar Lampung - CV Gema Perkasa Abadi 2009.
11 11 Data yang dihimpun dari salah satu perusahaan percetakan besar di Lampung. CV Gema Perkasa Abadi, tercatat jumlah caleg diseluruh Lampung yang memesan media iklan cetak diperusahaan ini pada pemilu legislatif 2009 yang dilaksanakan 9 April 2009 lalu mencapai orang. Dengan jumlah nilai pemesanan mencapai miliar rupiah. Pemesanan ini berlangsung mulai bulan Oktober 2008 hingga Maret Pemilihan CV Gema Perkasa Abadi sebagai sumber data karena perusahaan percetakan ini merupakan salah satu percetakan besar di Propinsi Lampung, yang mendapatkan order media iklan cetak dalam pemilu legislatif 2009 lalu. Perusahaan ini memiliki omzet pertahun dengan total aset yang dimiliknya rupiah. Data caleg yang yang berpromosi menggunakan media iklan cetak surat kabar tercatat 105 orang, dengan nilai juta rupiah (Lampung Post, 2009). Tabel 1.7 Pemesanan Media Iklan Cetak Pemilu Legislatif Di Bandar Lampung. No Jenis media iklan cetak Jumlah Pesanan Nilai 1 Surat Kabar Baliho/banner Stiker Spanduk Brosur Kartu nama Kalender Poster Total Sumber : - Lampung Post, Radar Lampung, CV Gema Perkasa Abadi, 2009.
12 12 Berdasarkan survey pendahuluan pada Table 1.9 yang menjadi alasan utama saya melakukan penelitian terhadap caleg ini adalah untuk mengetahui jenis media iklan cetak yg disukai pemilih dan pengaruhnya dalam promosi caleg. Penelitian ini saya khususnya pada pemilu legislatif dengan alasan jumlah caleg setiap tahunnya selalu meningkat, biaya promosi media iklan cetak caleg cukup besar, alasan lain adalah karena caleg merupakan wakil rakyat di DPRD. Penelitian ini saya nilai penting karena dari para caleg yang mempromosikan dirinya melalui media iklan cetak, tidak dapat menjelaskan alasan yang terukur mengapa mereka menggunakan sarana promosi tersebut. Adapun judul tesis yang akan saya angkat adalah PENGARUH BAURAN PROMOSI MEDIA IKLAN CETAK TERHADAP KEPUTUSAN MENCONTRENG FIGUR CALON ANGGOTA LEGISLATIF (CALEG) DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) BANDAR LAMPUNG. (SUATU SURVEY ATAS PEMILIH CALEG PEMILU 2009 DI BANDAR LAMPUNG) 1.2. Perumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Promosi media iklan cetak apakah yang disukai oleh para pemilih dalam pemilu legislative 2009 di Bandar Lampung. 2. Bagaimana pengaruh masing-masing promosi media iklan cetak mendorong mencontreng figure caleg DPRD Bandar Lampung.
13 Hipotesis. 1. Ada beberapa media iklan cetak yang sangat disukai oleh pemilih saat digunakan oleh caleg agar terpilih sebagai anggota DPRD Bandar Lampung. 2. Pemilihan media iklan cetak berpengaruh secara positif terhadap keputusan mencontreng caleg DPRD Bandar Lampung Batasan Pembahasan. Pembahasan dalam penelitian ini, dibatasi dengan unit analisis yaitu: 1. Yang menjadi objek penelitian ini adalah pemilih yang mencontreng dalam pemilu legislatif, tanpa pembatasan figur dan parpol yang dipilih. 2. Media iklan cetak yang akan menjadi objek penelitian adalah koran harian, brosur, spanduk, baliho/banner, poster, stiker, kartu nama, kalender. 3. Pemasang iklan media cetak yang akan menjadi objek penelitian adalah, calon anggota DPRD Bandar Lampung, yang mendaftar melalui KPUD Bandar Lampung
14 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian. Bila dilihat dari permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Dengan diketahui promosi media iklan cetak yang disukai oleh para pemilih, maka para caleg dapat memperoleh referensi untuk melakukan pemasangan iklan pada media yang tepat. 2. Dengan mengetahui besarnya pengaruh masing-masing jenis media iklan cetak yang dipergunakan oleh caleg dalam mempromosikan dirinya, maka para caleg akan dapat mengatur rencana anggaran pemasangan promosi media cetaknya Manfaat Penelitian. 1. Penelitian ini diharapkan berguna secara teoritis dalam pengembangan ilmu pemasaran, khususnya mengenai promosi pemasaran terhadap keputusan mencontreng caleg dalam pemilu. 2. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi para seorang caleg untuk menentukan jenis promosi media cetak yang akan dipilih untuk mempromosikan dirinya pada masyarakat atau calon pemilih Kerangka Pemikiran. Untuk dapat terpilih menjadi anggota DPRD seorang caleg harus melakukan berbagai upaya. Salah satu upayanya adalah memperkenalkan diri pada
15 15 masyarakat sebagai pemilih caleg. Pengenalan ini meliputi identitas calon dan visi dan misi jika terpilih menjadi anggota DPRD. Memperkenalkan visi misi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang selama ini dilakukan para caleg adalah melakukan promosi melalui media iklan cetak. Bagan 1.2. Promosi Media Iklan Cetak Mendorong Keputusan Mencontreng. Iklan surat kabar Baliho/Banner Spanduk Stiker Kartu Nama Promosi media iklan cetak Keputusan mencontreng Kalender Poster Brosur Ada delapan jenis media iklan cetak yang biasa digunakan untuk promosi caleg yakni menggunakan baliho/banner, surat kabar, stiker, kalender, kartu nama,
16 16 spanduk, poster, brosur. Harapanya promosi ini akan mampu mendorong orang memilih figur caleg yang telah berpromosi melalui media iklan cetak tersebut. Semakin banyak orang yang memilih seorang caleg, maka dalam jumlah yang telah ditentukan, caleg tersebut akan terpilih sebagai anggota DPRD Bandar Lampung. Dalam pemilu legislatif, masyarakat sesungguhnya menghadapi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Yakni mengambil keputusan untuk memilih sesuatu, seperti halnya ketika akan membeli barang atau jasa. Perbedaan mendasar bagi masyarakat dalam memilih caleg dibandingkan aktivitas memilih barang atau jasa biasa adalah pertama dalam pemilu legislatif jumlah produk atau caleg sangat banyak. Sebagian besar caleg tidak dikenal secara detail oleh pemilihnya. Kedua, tidak seperti pembeli pada umumnya, pemilih yang berperilaku sebagai pembeli akan mengambil keputusan memilih dalam kurun waktu yang singkat dan dilakukan bersamaan dengan pemilih lain. Ketiga, pemilih tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk menentukan pilihannya dan tidak secara langsung mendapatkan manfaat atas pilihannya itu sehingga tidak ada tuntutan produk harus bagus dan konsumen merasa terpuaskan. Untuk sampai pada tahap memilih, pemilih telah melalui proses panjang seperti dalam konsep keputusan pembelian dalam pemasaran. Dalam memutuskan memilih caleg, pemilih akan melakukan penilaian atas dasar pertimbangan meliputi figur caleg, kualitas caleg. Peranan promosi untuk mempengaruhi pemilih sangat besar. Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali kehadiran seorang caleg.
I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian pemimpin pada tingkatan daerah sebagai syarat meneruskan estafet pemerintahan. Pemilu
Lebih terperinciBAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian
BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian 2. Deskripsi Kelurahan Polonia Kelurahan Polonia merupakan salah satu dari kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Polonia yang memilki luas 1,57km 2 dan terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara demokrasi akan selalu ditandai dengan adanya partai politik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara demokrasi akan selalu ditandai dengan adanya partai politik sebagai barometer dari sebuah demokrasi yang berjalan di negara tersebut. Di dalam suasana
Lebih terperinciPencalonan DPR RI sebagian besar memenuhi aturan zipper system 1:3, namun fenomena yang muncul adalah pencalonan pada angka 3 dan 6.
Parpol 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10.11,. PD 15 17 53 23 21 40 14 16 14 7 PG 12 17 51 12 13 42 11 12 13 9 PDIP 2 21 56 11 26 38 18 21 15 13 PAN 10 17 45 19 16 26 10 10 10 11 PKS 2 8 64 7 26 41 18 23 17 9 PKB 10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang merupakan salah satu instrument penting penyelenggaraan pemerintah setelah digulirkan otonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan pesta, yang di tunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia pada tahun 2014. Pemilu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat untuk memilih secara langsung, baik pemilihan kepala negara,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang menganut konsep demokrasi yang ditandai dengan adanya pemilihan umum (pemilu) yang melibatkan masyarakat untuk memilih secara
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR : /Kpts/KPU-Kab-002.43 4826 / 2010 TENTANG PENETAPAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI
Lebih terperinciPEMERINTAHAN GOVERNMENT
Pusat Pemerintahan Kecamatan, Jumlah Desa, Kelurahan dan UPT : 2.1. dalam Kabupaten Musi Banyuasin Central of District Government, Number of Villages, Wards and UPTs in Musi Banyuasin Regency Kecamatan/
Lebih terperinciSEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at
SEJARAH PEMILU DI INDONESIA Muchamad Ali Safa at Awal Kemerdekaan Anggota KNIP 200 orang berdasarkan PP Nomor 2 Tahun 1946 tentang Pembaharuan KNIP (100 orang wakil daerah, 60 orang wakil organisasi politik,
Lebih terperinciREKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...
Lampiran 2 Model F6-Parpol REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI 1 PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN) 2 PARTAI BULAN BINTANG (PBB) TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah
Lebih terperinciPENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?
PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? Jakarta, 29 Januari 2014 Q: Apakah Ibu/Bapak/Saudara tahu atau tidak tahu bahwa Tahun 2014 akan dilaksanakan Pemilihan Legislatif
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v
i DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar Tabel....... iv Daftar Gambar... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Kegunaan Penelitian... 12 II.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan
Lebih terperinciBAB III DATA RESPONDEN
BAB III DATA RESPONDEN A. JENIS KELAMIN RESPONDEN Penelitian ini sebagian besar mengambil kelompok laki-laki sebagai responden. Dari 8 responden yang diwawancarai dan yang ikut FGD, terdapat orang responden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN Nomor 11/Kpts/022.658791/III/2014 TENTANG JADWAL KAMPANYE RAPAT UMUM PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciKajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik
Koalisi Pemantauan Dana Kampanye Transparansi Internasional Indonesia dan Indonesia Corruption Watch Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 31 /Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE RAPAT
Lebih terperinciP U T U S A N Perkara Nomor 028/PHPU.C1-II/2004
P U T U S A N Perkara Nomor 028/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus pada tingkat pertama dan
Lebih terperinciBAB II PEMILU DI INDONESIA
KOMISI UMU M PEM I LI HAN BAB II PEMILU DI INDONESIA Bab ini menjelaskan tentang: A. Pemilu 1955 (Masa Parlementer) B. Pemilu 1971 1997 (Masa Orde Baru) C. Pemilu 1999 2009 (Masa Reformasi) Waktu : 1 Jam
Lebih terperinciPUTUSAN NOMOR 50/PHPU.C-VII/2009
LAMPIRAN PUTUSAN NOMOR 50/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N. Perkara Nomor : 031/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
P U T U S A N Perkara Nomor : 031/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada
Lebih terperinciSEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU
SEKILAS PEMILU 2004 Pemilihan umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Di negara yang menganut sistem demokrasi rakyat merupakan pemegang kekuasaan, kedaulatan berada
Lebih terperinciPROSES REKRUITMEN KADER PEREMPUAN PKS DAN DEMOKRAT PADA PEMILU LEGISLATIF DI KOTA BUKITTINGGI. Skripsi OLEH :
PROSES REKRUITMEN KADER PEREMPUAN PKS DAN DEMOKRAT PADA PEMILU LEGISLATIF 2009-2014 DI KOTA BUKITTINGGI Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pada Jurusan Ilmu Politik Universitas
Lebih terperinciKEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014
KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 41/Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN PERUBAHAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis Iklan Kampanye Partai Politik Pemilu 2009. Secara tekstual, penggunaan kosakata, gaya bahasa,
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/729/KEP/ /2012
BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/729/KEP/429.011/2012 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK HASIL PEMILU PERIODE TAHUN 2009-2014 YANG MENDAPATKAN KURSI DI DPRD KABUPATEN
Lebih terperinciPemilihan Caleg Perempuan Opsi untuk kemajuan
Pemilihan Caleg Perempuan Opsi untuk kemajuan Oleh: Kevin Evans Pendiri: www.pemilu.asia Di WRI Jakarta Tujuan.. 8 Maret baru lewat lagi. Selama sekian tahun kita membahas masalah menyangkut masalah jender
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam negara demokrasi, Pemilu dianggap lambang, sekaligus tolak ukur, dari demokrasi. Hasil Pemilu yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan
Lebih terperinci2. Usia Responden : tahun tahun tahun ke atas
Kuesioner IKLAN POLITIK DAN MINAT MEMILIH (Studi Korelasional tentang Iklan Politik di Televisi terhadap Minat Memilih Pemilih Pemula di Kelurahan Mangga Medan Tuntungan) Petunjuk Pengisian 1. Seluruh
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15A TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15A TAHUN 009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 6 TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA IKLAN PARTAI POLITIK DI TELEVISI DENGAN SIKAP PEMILIH PADA PEMILU 2009
HUBUNGAN ANTARA IKLAN PARTAI POLITIK DI TELEVISI DENGAN SIKAP PEMILIH PADA PEMILU 2009 Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat S-1 Oleh : ISTIYANI PRATIWI F 100 040 087 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan
Lebih terperinciANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013
ANATOMI CALEG PEMILU 2014 FORMAPPI 3 Oktober 2013 I. Pengantar Alasan melakukan kajian: Membantu pemilih mendapatkan informasi yang utuh tentang Caleg dalam Pemilu 2014. Lingkup kajian: Profil Caleg Pemilu
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN TAHAPAN PENDAFTARAN, VERIFIKASI PARTAI POLITIK DAN CALON ANGGOTA DPD PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KOTA BOGOR
LAPORAN PELAKSANAAN TAHAPAN PENDAFTARAN, VERIFIKASI PARTAI POLITIK DAN CALON ANGGOTA DPD PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KOTA BOGOR KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Jl. Loader No. 7 Baranangsiang
Lebih terperinciPEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT
Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan
Lebih terperinciSTRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN
STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN Oleh: Ignatius Mulyono 1 I. Latar Belakang Keterlibatan perempuan dalam politik dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Salah satu indikatornya adalah
Lebih terperinciTAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI
TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI ENI MISDAYANI, S.Ag, MM KPU KABUPATEN KUDUS 26 MEI 2014 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran
Lebih terperinciCARA MENGALOKASI KURSI PARLEMEN. Pipit Rochijat Kartawidjaja 1
1 Materi ceramah di Bawaslu, 22 Maret 2016: CARA MENGALOKASI KURSI PARLEMEN Pipit Rochijat Kartawidjaja 1 1. Metoda Kuota Hare/Hamilton Dengan Sisa Suara Terbanyak Guna menghitung pengalokasian, baik kursi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah Provinsi dan Kabupaten/ Kota berdasarakan Pancasila dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengkajian Perilaku pemilih di Indonesia secara spesifik memberi perhatian mendalam tentang pemungutan suara, khususnya mengenai dukungan dan pola perilaku yang berkenaan
Lebih terperinciBAB II KONFIGURASI POLITIK DI KABUPATEN PATI
BAB II KONFIGURASI POLITIK DI KABUPATEN PATI p Gambar 2.1 Peta Politik Kabupaten Pati berdasarkan Dapil Pada Pemilu 2014 Keterangan : = Dapil 1 dimenangi oleh PDIP dan Demokrat = Dapil 2 dimenangi oleh
Lebih terperinciUraian diatas, jelas diatur dalam UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu DPR, DPD, DPRD, bunyinya sebagai berikut (underline oleh penulis) :
Oleh : indra jaya rajagukguk, sh*jrsh seri pendidikan politik praktis CARA PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI DPR PADA PEMILU 2009 I. PENDAHULUAN Penentuan perolehan Kursi DPR untuk Pemilu 2009 berbeda dengan
Lebih terperinciPeningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin
Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin Jakarta, 14 Desember 2010 Mengapa Keterwakilan Perempuan di bidang politik harus ditingkatkan? 1. Perempuan perlu ikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan urat nadi perekonomian
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN.1. Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung selain sebagai ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat keiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah
Lebih terperinciCatatan tentang calon legislatif 2009 dan jender
Catatan tentang calon legislatif 2009 dan jender Pengantar informasi Serangkaian kajian kecil yang dikumpulkan dalam dokumen ini berupaya untuk menggambarkan pola pencalonan terutama untuk DPR dalam Pemilu
Lebih terperinciHASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014
HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF 2014 Rabu, 9 April 2014 Metodologi Exit Poll Exit poll merupakan penelitian perilaku memilih (voting behavior) ketika pemilih berada di TPS. Total sampel 2000 responden,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya masyarakat memegang peran utama dalam praktik pemilihan umum sebagai perwujudan sistem demokrasi. Demokrasi memberikan kebebasan kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk kepedulian sebuah Negara terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan sosial adalah impian bagi setiap Negara dibelahan dunia termasuk di Indonesia. Upaya untuk mencapai mimpi tersebut adalah bentuk kepedulian sebuah Negara
Lebih terperinci2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, yang juga menjadi kebutuhan dasar hidup manusia, telah mengalami banyak perkembangan. Walaupun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian tentang pemilihan Kepala Daerah telah menjadi tema menarik dalam
I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pemilihan gubernur menjadi sebuah pertaruhan politik yang rentan dengan berbagai spekulasi dan kemungkinan yang sulit diprediksi, mengingat ketatnya kompetisi atau
Lebih terperinciPERKEMBANGAN POLITIK HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PARTAI POLITIK DALAM PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN NEGARA PASCA REFORMASI
PERKEMBANGAN POLITIK HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PARTAI POLITIK DALAM PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN NEGARA PASCA REFORMASI Torang Rudolf Effendi Manurung Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas
Lebih terperinciPEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan
PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan Tujuan Indonesia Merdeka 1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia 2. Memajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam kehidupannya sehari hari.banyak masyarakat yang mencari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan media massa, baik elektronik maupun cetak mengalami pertumbuhan luar biasa. Indikasinya, bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah media massa yang terus mengalami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih
Lebih terperinciPemilu DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014
Pemilu DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15 KPU KABUPATEN CILACAP TAHUN 2014 www.kpud-cilacapkab.go.id 0 B u k u P e m i l u L e g i
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. A. Administrasi Wilayah Kabupaten Way Kanan. berikut ini : Tabel 7. Jumlah Penduduk Perkecamatan dan luas wilayah
48 IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Administrasi Wilayah Kabupaten Way Kanan Kabupaten way kanan memiliki 14 kecamatan, 204 kampung dang 6 kelurahan. Dengan jumlah penduduk 441123 dengan luas wilayah 3.921,63
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
2 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Lebih terperinciKekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009
Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009 September 2008 Jl. Lembang Terusan No. D 57, Menteng Jakarta Pusat Telp. (021) 3919582, Fax (021) 3919528 Website: www.lsi.or.id, Email: info@lsi.or.id
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON ANGGOTA TIM SELEKSI BAWASLU PROVINSI PROVINSI.
LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON ANGGOTA TIM SELEKSI BAWASLU PROVINSI PROVINSI. 1. 2. *) 3. : 4. : 5. Agama : 6. : 7. Status Perkawinan : a. Belum /sudah/pernah kawin *) 8. : b. istri/suami *)......
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK
- 1 - KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK NOMOR : 07/Kpts/KPU-Kota-019.435761/2013 TENTANG JUMLAH KURSI DAN JUMLAH SUARA SAH PALING RENDAH UNTUK PASANGAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu
Lebih terperinciADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU
ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU 1. Sistem Pemilu Rumusan naskah RUU: Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional dengan daftar calon
Lebih terperinci- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM
- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
DAFTAR ISI Persembahan.................................... i Abstrak.................................... ii Ringkasan Eksekutif.................................... iii Lembar Pengesahan........................................
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 T E N T A N G PENETAPAN JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK PROVINSI LAMPUNG
PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa keberadaan
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
RANCANGAN KONSULTASI DPR RI PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pemilihan kepala daerah yang kemudian disingkat menjadi Pilkada adalah salah sebuah cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk menentukan siapa pemimpin yang akan menjalankan
Lebih terperinciBUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG
BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang
Lebih terperinciHARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK
HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK Agustus 2014 Harapan & Ancaman Jokowi - JK Pemerintahan Jokowi JK secara resmi akan dilantik pada Oktober mendatang. Harapan publik pada pemerintahan ini berada di posisi
Lebih terperinciISU KRUSIAL SISTEM PEMILU DI RUU PENYELENGGARAAN PEMILU
ISU KRUSIAL SISTEM PEMILU DI RUU PENYELENGGARAAN PEMILU SISTEM PEMILU Adalah konversi suara menjadi kursi yg dipengaruhi oleh beberapa variabel teknis pemilu Besaran Daerah Pemilihan Metode Pencalonan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Etnis sering kali dijadikan isu atau komoditi utama untuk mencapai suatu tujuan dalam masyarakat. Dalam konteks Pilkada, etnis dimobilisasi dan dimanipulasi sedemikian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kehidupan politik di Indonesia sejak Tahun 1998 mulai berubah. Setelah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan politik di Indonesia sejak Tahun 1998 mulai berubah. Setelah rezim orde baru selama 35 tahun tumbang, sistem politik Indonesia berubah drastis. Kondisi
Lebih terperinciMembangun Sistem Kepartaian Pluralisme Moderat
Seri Demokrasi Elektoral Buku 3 Membangun Sistem Kepartaian Pluralisme Moderat Menyederhanakan Jumlah Partai Politik Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan www.kemitraan.or.id Seri Demokrasi Elektoral
Lebih terperinciRelasi. Maning...! Nyoblos. Relawan Demokrasi PEMILU DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 BUKU SAKU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014
BUKU SAKU Relasi Relawan Demokrasi PEMILU DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 Nyoblos Maning...! PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15 KPU KABUPATEN CILACAP TAHUN 2014 www.kpud-cilacapkab.go.id
Lebih terperinci2013, No.1608
45 LAMPIRAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN DAN REKAPITULASI SUARA BAGI WARGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti
Lebih terperinciBAB IX POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN
BAB IX POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN Dengan meningkatnya keberadaaan badan legislatif yang menjadi mitra sejajar dengan badan eksekutif, akan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat jika fungsi badan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah atau seringkali
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum kepala daerah wakil kepala daerah atau seringkali disebut pilkada atau pemilukada, adalah pemilihan umum untuk memilih kepala daerah wakil kepala
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR
KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 34/Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 T E N T A N G PENETAPAN NOMOR URUT PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI PADA PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN
Lebih terperinciProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019. Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014
ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019 Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014 Pokok Bahasan 1. Keterpilihan Perempuan di Legislatif Hasil Pemilu 2014 2.
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN CIAMIS Jln. Jend. Sudirman No. 43 Ciamis
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN CIAMIS Jln. Jend. Sudirman No. 43 Ciamis - 46211 DAFTAR PELAYANAN INFORMASI PADA TAHUN 2014 NO NOMOR FORMULIR TANGGAL 1 03 Februari 2014 H. Edi Susanto Ketua DPC PDIP Rancah
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM
KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 33/Kpts/KPU-Kab-019.964931/2013 TENTANG JUMLAH KURSI DAN JUMLAH SUARA SAH PALING RENDAH UNTUK PASANGAN CALON YANG DIAJUKAN PARTAI POLITIK ATAU
Lebih terperinciPublik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD
Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD September 2014 Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada Oleh DPRD Bandul RUU Pilkada kini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan berpolitik di Indonesia banyak mengalami perubahan terutama setelah era reformasi tahun 1998. Setelah era reformasi kehidupan berpolitik di Indonesia kental
Lebih terperinci--. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 0 Tahun 008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretaria
--. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 0 Tahun 008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG
Draf Final Baleg RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperincimenetapkan Peraturan Bupati Rote Ndao tentang Bantuan keuangan kepada I
BUPATI ROTE NDAO PERATURAN BUPATI ROTE NDAO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DI KABUPATEN ROTE NDAO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROTE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orde Baru telah mengalami keruntuhan seiring jatuhnya Soeharto sebagai presiden yang telah memimpin Indonesia selama 32 tahun, setelah sebelumnya krisis ekonomi menghancurkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
III. METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari instansi dan pihak-pihak terkait dengan penelitian ini yaitu : 1. Dinas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka tampak lebih independen, egaliter, terbuka, dan lebih cerdas dalam menanggapi berbagai informasi
Lebih terperinciAnalisis Perolehan Suara dalam Pemilu 2014: OLIGARKI POLITIK DIBALIK KETERPILIHAN CALEG PEREMPUAN
Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik - FISIP Universitas Indonesia (PUSKAPOL FISIP UI) Analisis Perolehan Suara dalam Pemilu 2014: OLIGARKI POLITIK DIBALIK KETERPILIHAN CALEG PEREMPUAN Komisi Pemilihan
Lebih terperinci