digilib.uns.ac.id 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, dengan pendekatan cross-sectional (potong-lintang). Oleh karena itu semua variabel yang diteliti, baik variabel independen maupun dependen, diukur pada saat yang sama. B. Tempat dan Waktu. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta, berakreditasi B dengan alamat jalan Pramuka Nomor 5 Giwangan Umbulharjo Yogyakarta.Waktu penelitian. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dilakukan bulan September sampai dengan November tahun 203. C. Populasi dan Sampel 3. Populasi Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa semester V di Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta. Populasi terjangkau (populasi commit to sumber) user dalam penelitian ini adalah 28
digilib.uns.ac.id 29 semua mahasiswa semester V jurusan Manajemen Obat dan Farmasi Akademi Manajemen Administasi Yogyakarta, yaitu sejumlah 98 mahasiswa. 4. Tehnik pengambilan sampel Jurusan Manajemen Administrasi Rumah Sakit dan Manajemen Obat dan Farmasi Akademi Manajemen Administasi Yogyakarta yang terpilih secara purposif dipilih masing-masing sebuah kelas dari kelas a, b, c, d, dan e dengan teknik stratified random sampling. Dari masing-masing kelas yang terpilih dibuat daftar (sampling frame) nomer siswa dan dilakukan pembagian mahasiswa yang berasal dari Jawa dan Luar Jawa. Kemudian dilakukan pemilihan sampel sebanyak 20 siswa per kelas secara simple random sampling dengan teknik non proporsional sampling yang terdiri dari 0 mahasiswa yang berasal dari Jawa serta 0 mahasiswa yang berasal dari luar Jawa. Secara keseluruhan sampel siswa dalam penelitian ini dipilih dengan teknik non-probability sampling (purposive sampling) dan stratified random sampling. Proses pemilihan sampel menghasilkan sampel sebesar= 5 kelas x kelas x 20 siswa= 00 mahasiswa. Ukuran sampel diperkirakan menurut desain analisis data yang akan dilakukan, yaitu analisis multivariat yang melibatkan 3 variabel independen, terdiri atas variabel independen utama yang diteliti (misalnya, motivasi). Dalam model analisis multivariat dibutuhkan 5-20 subjek penelitian per sebuah variabel independen. commit to Jadi user dalam penelitian ini minimal
digilib.uns.ac.id 30 dibutuhkan 3 x (5 hingga 20 subjek) = 45 hingga 60 subjek penelitian (Murti, 200). D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel Penelitian a. Variabel lndependen ) Motivasi 2) Latar Belakang Pendidikan 3) Asal Daerah b. Variabel dependen Prestasi Belajar 2. Definisi operasional variabel a. Variabel lndependen ) Motivasi - Definisi: Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal mahasiswa dalam proses pembelajaran mata kuliah Manajemen Epidemiologi. - Alat ukur: kuesioner - Skala pengukuran: kontinu. Untuk analisis data yang dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu motivasi rendah (0) dan motivasi tinggi (). Motivasi tinggi bila > mean dan motivasi rendah bila < mean.
digilib.uns.ac.id 3 2) Latar Belakang Pendidikan - Definisi Latar Belakang Pendidikan adalah latar belakang pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yaitu IPA, IPS, atau lainnya. - Alat ukur: kuesioner - Skala pengukuran: kategorikal untuk menganalisis data yang dikategorikan menjadi 2 (tiga) yaitu Latar Belakang Pendidikan IPS atau lainnya (0), Latar Belakang Pendidikan IPA (). 3) Asal Daerah - Definisi Asal Daerah adalah daerah tempat tinggal asal mahasiswa tersebut. - Alat ukur: kuesioner - Skala pengukuran: kategorikal untuk menganalisis data yang dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu Luar Jawa (0) dan Jawa (). b. Variabel dependen Prestasi Belajar : - Definisi prestasi belajar mata kuliah Manajemen Epidemiologi adalah hasil yang diperoleh mahasiswa setelah mengikuti proses belajar mengajar Manajemen Epidemiologi. - Alat Ukur : Tes prestasi
digilib.uns.ac.id 32 - Skala pengukuran : Kontinu, untuk menganalisis data hasil tes prestasi dengan teknik scoring dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu nilai hasil tes prestasi 6-30 (Baik), dan hasil tes prestasi 0-5 (Kurang). E. Instrumen Penelitian. Uji validitas a. Validitas muka Penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner, dengan memperhatikan tata-bahasa, susunan item-item pertanyaan, sehingga masing-masing item pertanyaan dapat dipahami oleh subjek penelitian dengan benar. b. Validitas isi Validitas isi dari kuesioner dinilai dengan cara memeriksa apakah item-item pertanyaan di dalam kuesioner memang sudah sesuai dengan isi (content) dari masing-masing variabel yang diteliti, khususnya variabel-variabel seperti pengetahuan dan motivasi, dan sebagainya. Isi masing-masing variabel tersebut dinilai kesesuaiannya dengan definisi variabel sebagai hasil sintesis dari teori-teori yang relevan. Selanjutnya isi dari masing-masing variabel dijabarkan dalam sejumlah kisi-kisi (Tabel 3. dan tabel 3.2). Kisi-kisi tersebut dituangkan dalam pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Sebuah kuesioner memiliki validitas isi yang tinggi jika
digilib.uns.ac.id 33 semua item pertanyaan kuesioner relevan dan meliputi semua aspek isi variabel yang akan diukur. Tabel 3.. Kisi-kisi Angket Motivasi Mahasiswa Dimensi Nomor Item Jumlah Motivasi a. Keinginan untuk belajar,2,3,4,2,24 6 Instrinsik b. Senang mengikuti pelajaran 5,6,22 3 c. Menyelesaikan tugas 7,23 2 d. Mengembangkan bakat 8,9,20 3 e. Meningkatkan pengetahuan 3,0, 5 Motivasi a. Ingin mendapat perhatian 5,6 2 Ekstrinsik b. Ingin mendapat pujian 2,4 4 c. Ingin mendapat hadiah/ 7,8,9 4 penghargaan Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Prestasi Mahasiswa Mata Kuliah : Manajemen Epidemiologi Semester : V (Lima) Sekolah : Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta Standar Kompetensi. Memahami dan memiliki Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang Manajemen Epidemiologi dan mendeskripsikannya Jenjang Aspek Kognitif Jumlah K K2 K3 K4 K5 K6 Soal Mahasiswa diharapkan dapat:. Memahami dan menjelaskan latar belakang Manajemen Epidemiologi... Menjelaskan latar belakang epidemiologi,2 2 2. Memahami dan menjelaskan pengertian
digilib.uns.ac.id 34 Manajemen Epidemiologi. 2.. Menjelaskan pengertian dan tujuan epidemiologi. 3. Memahami dan menjelaskan sejarah perkembangan Manajemen Epidemiologi 3.. Menjelaskan sejarah epidemiologi. Standar Kompetensi Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:. Memahami dan menjelaskan permasalahan perencanaan kesehatan... Menjelaskan Hubungan keilmuan epidemiologi digunakan dalam proses perencanaan pelayanan kesehatan. 2. Memahami dan menjelaskan tentang isu strategis dalam kesehatan saat ini. 2.. Menjelaskan konsep ilmu epidemiologi di tengah isu strategis kesehatan saat ini. Standar Kompetensi Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat:. Memahami dan menjelaskan perencanaan suatu program kesehatan 3,4 5 2. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan epidemiologi dalam proses perencanaan. Jenjang Aspek Kognitif Jumlah K K2 K3 K4 K5 K6 Soal 6 7 3. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang perkembangan epidemiologi Jenjang Aspek Kognitif Jumlah K K2 K3 K4 K5 K6 Soal 2
digilib.uns.ac.id 35.. Menjelaskan penggunaan epidemiologi dalam perencanaan program kesehatan 2. Memahami dan menjelaskan kontribusi epidemiologi terhadap manajemen pelayanan kesehatan. 2.. Menjelaskan kontribusi manajemen epidemiologi terhadap pelayanan kesehatan. 2 8 Standar Kompetensi 4. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang penggunaan epidemiologi pada perencanaan pelayanan kesehatan Jenjang Aspek Kognitif Jumlah K K2 K3 K4 K5 K6 Soal. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan factor-faktor penggunaan epidemiologi pada perencanaan pelayanan kesehatan beserta alurnya... Menjelaskan factor-faktor penggunaan epidemiologi pada perencanaan pelayanan kesehatan beserta alurnya. 9 Standar Kompetensi 5. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang ruang lingkup epidemiologi..setelah mengikuti ruang lingkup epidemiologi... Menjelaskan ruang lingkup epidemiologi Jenjang Aspek Kognitif K K2 K3 K4 K5 K6 Jumlah Soal
digilib.uns.ac.id 36 secara dekriptif. 0,2 3 Standar Kompetensi 6. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang konsep penyebab penyakit Jenjang Aspek Kognitif Jumlah K K2 K3 K4 K5 K6 Soal.Setelah mengikuti memahami dan menjelaskaan penyebab penyakit dan berbagai model penyebabnya... Menjelaskan tentang definisi pernyakit. 3.2. Menjelaskan Penyebab majemuk penyakit. 4.3. Menjelaskan model penyebab penyakit. 5.4. Menjelaskan konsep HL. Bloom 6 Standar Kompetensi 7. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang penyakit menular Jenjang Aspek Kognitif K K2 K3 K4 K5 K6.Setelah mengikuti teori yang berhubungan dengan penyakit menular... Menjelaskan tentang definisi penyakit 7 menular..2. Menjelaskan model timbulnya penyakit. 8 Standar Kompetensi 8. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang tentang cara penularan penyakit menular..setelah mengikuti teori penularan penyakit... Menjelaskan tentang Jenjang Aspek Kognitif K K2 K3 K4 K5 K6 Jumlah Soal Jumlah Soal
digilib.uns.ac.id 37 cara penularan penyakir..2. Menjelaskan pencegahan dan penaanggulangan penyakit. Standar Kompetensi.Setelah mengikuti teori dan penghitungan epidemiologi..2. Menjelaskan pengukuran kejadian.3. Memperhitungan frekuensi dalam kaitannya dengan manajemen epidemiologi. Standar Kompetensi.Setelah mengikuti teori dan penghitungan epidemiologi... Menjelaskan tentang pengukuran prevalensi..2. Menjelaskan tentang pengukuran insidensi. Standar Kompetensi.Setelah mengikuti 9 20 9. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang pengukuran kejadian penyakit. Jenjang Aspek Kognitif Jumlah K K2 K3 K4 K5 K6 Soal 22 23 0. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang pengukuran kejadian penyakit. Jenjang Aspek Kognitif Jumlah K K2 K3 K4 K5 K6 Soal 24 25. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang surveilan rumah sakit. Jenjang Aspek Kognitif Jumlah K K2 K3 K4 K5 K6 Soal
digilib.uns.ac.id 38 tentang teori surveilan rumah sakit... Menjelaskan tentang pengertian surveilan rumah sakit..2. Menjelaskan tentang komponen surveilan rumah sakit. Standar Kompetensi 26 27 2. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang metode penemuan kasus. Jenjang Aspek Kognitif Jumlah K K2 K3 K4 K5 K6 Soal.Setelah mengikuti tentang teori penemuan kasus berkaitan dengan manajemen epidemiologi... Menjelaskan infeksi nosokomial kaitannya dengan penggunaan epidemiologi dalam manajemen rumah sakit. 28 Standar Kompetensi 3. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang penyajian data. Jenjang Aspek Kognitif Jumlah K K2 K3 K4 K5 K6 Soal.Setelah mengikuti tentang teori metode penyajian data... Menjelaskan macammacam penyajian data yang digunakan epidemiologi dalam manajemen pelayana kesehatan. 29 Standar Kompetensi 4. Memahami dan memiliki wawasan serta dapat menjelaskan tentang penyajian data. Jenjang Aspek Kognitif Jumlah K K2 K3 K4 K5 K6 Soal.Setelah mengikuti
digilib.uns.ac.id 39 tentang teori metode penyajian data... Menjelaskan dan melakukan perhitungan data-data sesuai dengan teori dalam rangka pengaplikasian manajemen epidemiologi untuk pemecahan kasus kesehatan. 30 Total Soal 4 2 4 30 c. Validitas konstruk Berdasarkan dari tinjauan sejumlah teori, penelitian ini memastikan bahwa variabel-variabel yang diteliti diukur dengan benar sesuai dengan teori yang relevan (concurrent validity), dan tidak sesuai dengan teori-teori yang tidak relevan (discriminant validity). d. Validitas kriteria Validitas kriteria suatu pengukuran sebuah alat ukur dengan membandingkannya secara kuantitatif dengan alat ukur standard emas. Karena dalam penelitian ini tidak ada standard emasnya, maka dibuatkan instrumen baru dengan cara menjadikan sintesis-sintesis dari kajian teori sebagai patokan dalam penuangan dalam pembuatan kuesioner. Karena instrumen ini belum bersifat baku, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas di populasi sumber dan berada di dalam sampel.
digilib.uns.ac.id 40 2. Uji Reliabilitas Pengukuran variabel yang konsisten harus menunjukkan 2 (dua) aspek reliabilitas: Konsistensi internal dan Stabilitas. Aspek konsistensi internal merujuk kepada korelasi antar item-item pertanyaan yang masing-masing bertujuan untuk mengukur suatu variabel komposit yang sama. Konsistensi internal yang akan diukur secara kuantitatif dalam penelitian ini dari masing-masing variabel komposit meliputi: Item-Total Correlation dan Split-Half Reliability. a. Konsistensi Internal ) Korelasi Item-Total Dalam penelitian ini akan dinilai korelasi item-total (item-total correlation), yaitu suatu indikator yang menunjukkan kekuatan korelasi antara masing-masing item dan total pengukuran dikurangi dengan item yang bersangkutan. Karena dikurangi dengan item yang bersangkutan, maka korelasi item-total disebut juga korelasi item-sisa (item-rest correlation). Suatu item dapat digunakan dalam alat ukur jika memiliki korelasi item-total 0.20. Item yang berkorelasi lebih rendah tidak akan digunakan, jika perlu diganti dengan membuat item baru. 2) Reliabilitas Belah-Paroh Dalam penelitian ini akan dinilai reliabilitas belah-paroh (splithalf reliability) yaitu penilaian konsistensi internal (homogenitas) alat ukur dengan cara membagi item-item secara
digilib.uns.ac.id 4 random ke dalam dua bagian alat ukur, lalu mengorelasikan kedua bagian tersebut. Jika alat ukur memiliki konsistensi internal, maka kedua bagian akan berkorelasi tinggi. Reliabilitas Belah-Paroh yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah Alpha ( ) Cronbach. Alat ukur menunjukkan konsistensi internal jika memiliki alpha Cronbach 0.60. Makin tinggi alpha Cronbach, makin baik (konsisten) alat ukur. Tetapi ada beberapa keadaan di mana alpha Cronbach tinggi tidak menunjukkan alat ukur yang baik. Pertama, nilai alpha Cronbach tergantung dari besarnya korelasi antar item dan jumlah item di dalam alat ukur. Jika jumlah item pertanyaan alat ukur banyak, alpha Cronbach akan meningkat, meskipun tidak berarti alat ukur tersebut baik. b. Stabilitas Alat ukur yang reliabel menunjukkan konsistensi internal dan stabilitas ketika digunakan untuk mengukur variabel subjek penelitian pada kondisi yang identik. Stabilitas (disebut juga reprodusibilitas) alat ukur yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah stabilitas pengukuran pada dua kesempatan yang dipisahkan oleh interval waktu yang berbeda (test-retest reliability). Stabilitas pengukuran dikatakan cukup jika hasil pengukuran dari dua waktu menghasilkan korelasi Pearson (r) 0.50. Dengan program statistik
digilib.uns.ac.id 42 seperti SPSS dan Stata dapat dihitung korelasi item-total, alpha Cronbach, dan korelasi Pearson untuk test-retest reliability. Tabel 3.3 Hasil tes reliabilitas variabel motivasi belajar Variabel Korelasi Alpha Item total Cronbach Motivasi 0,20 0,90 Tabel 3.3 menyajikan hasil tes reliabilitas pasca uji coba instrument (kuesioner). Instrument untuk variabel motivasi menunjukkan Alpha Cronbach 0,90. F. Desain Analisis Data Data kuantitatif diperoleh melalui pengambilan data dengan subjek penelitian menggunakan kuesioner. Jawaban setuju, ragu-ragu, tidak setuju untuk pernyataan tentang motivasi yang menghasilkan kategori tinggi dan rendah (kontinu), latar belakang pendidikan dan daerah asal kategori kategorikal, serta tes prestasi belajar dengan kategori baik dan kurang (kontinu). Hubungan antara variabel independen motivasi, latar belakang pendidikan dan daerah asal terhadap prestasi belajar dengan menggunakan suatu model analisis multivariat, yaitu analisis regresi linier ganda. Model analisis regresi linier ganda sebagai berikut: Y α β X β2x2 β3x3 Y = Prestasi Belajar X = Motivasi (0: rendah; : tinggi) X 2 = Latar belakang pendidikan (0: Latar Belakang Pendidikan IPS atau lainnya; : Latar Belakang Pendidikan IPA) X 3 = Daerah Asal (0: Luar jawa; : Jawa)