BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, pada bulan April 009 sampai Oktober 009. Kegiatan penelitian meliputi kegiatan persiapan dan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data serta penyusunan laporan. Daerah penelitian sebagai wilayah studi yang dikaji adalah Wilayah Kabupaten Bekasi. 3.. Bahan dan Alat Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder dari empat periode waktu yang berbeda, yaitu tahun 1995, 000, 006 dan 009. Data primer terdiri dari dua buah citra Landsat dan dua buah citra ALOS dalam bentuk digital serta data survei lapang. Sedangkan data sekunder meliputi data Potensi Desa dan PDRB Kabupaten Bekasi, data pertumbuhan penduduk, serta beberapa peta penunjang lainnya. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi dan Bakosurtanal. Alat yang digunakan terdiri dari seperangkat komputer dengan perangkat lunak (software) Erdas Imagine 9.1, Arc View GIS 3.3, Statistica 8.0, Microsoft Access, Microsoft Excel dan Microsoft Word, serta GPS, scanner, printer dan alat tulis. 3.3. Metode Analisis Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi lima tahap kegiatan yang menggabungkan teknik pengembangan wilayah dan penginderaan jauh yang terdiri dari (1) Tahap persiapan dan pengumpulan data, () Tahap analisis citra, (3) Tahap pengecekan lapang, (4) Tahap analisis data statistik, dan (5) Tahap penyusunan laporan akhir. Secara sistematik pentahapan kajian dirangkumkan dalam tabel berikut.
9 Tabel 1. Data, Sumber Data, Serta Teknik Analisis Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah: No Tujuan Data & alat yang Sumber Data yang digunakan Teknik Analisis digunakan 1 Dinamika aktifitas sosial-ekonomi masyarakat Data potensi desa, data PDRB per kecamatan, data penduduk, Microsoft Excell dan Access Bappeda Kabupaten Bekasi, BPS Kabupaten Bekasi Jumlah dan jenis fasilitas, data jarak, jumlah penduduk Teknik Pendugaan penggunaan lahan 3 Analisis keterkaitan berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan Citra Landsat dan citra ALOS, Peta jalan, Peta administrasi, Identifikasi karakteristik fisik wilayah, Arc View GIS 3.3, Erdas Imagine 9.1, GPS Hasil analisis tujuan-1 dan tujuan-, Peta RTRW Bakosurtanal Bappeda Kabupaten Bekasi, BPS Kabupaten Bekasi Kenampakan Visual (tekstur, rona, keteraturan pola/bentuk Kelas penggunaan lahan, jumlah dan jenis fasilitas, PDRB, RTRW Koreksi geometri, klasifikasi visual Analisis korelasi dan Analisis Regresi Bertatar
10 3.3.1. Tahap Persiapan dan Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan literatur dan data yang dibutuhkan dalam penelitian berupa data Potensi Desa (Podes) dan data PDRB tahun 000 sampai dengan tahun 008, citra Landsat dan ALOS, peta RTRW, peta administrasi dan peta jalan. 3.3.. Tahap Analisis Citra 3.3..1. Koreksi Geometrik Koreksi geometrik dilakukan untuk merujuk citra penginderaan jauh ke peta dasar, sehingga kedua data tersebut kompatibel secara geografis. Proses awal koreksi geometrik dimulai dengan merektifikasi citra ke peta topografi (image to map rectification) kemudian registrasi citra ke citra (image to image registration) berdasarkan GCP (Ground Control Point) yang mudah diidentifikasi pada peta maupun citra yang dikoreksi (misalnya jalan atau sungai) serta bentuk relief yang tidak berubah dalam jangka waktu yang lama. Sistem koordinat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem UTM dengan datum WGS 84 pada zone 48S. Citra ALOS AVNIR- tahun 006 terlebih dahulu direktifikasi pada peta dasar (jalan) daerah Bekasi. Proses ini dilakukan untuk mempermudah perolehan objek yang sama pada peta topografi dan citra yang akan dikoreksi. Kemudian citra ALOS AVNIR- yang telah dikoreksi tersebut digunakan sebagai referensi untuk meregistrasi citra ALOS AVNIR- tahun 009, citra Landsat tahun 000 dan citra Landsat tahun 1995. Akurasi koreksi geometrik diukur dengan nilai RMS-error (Root Mean Square-error) yang menunjukkan tingkat ketepatan pengambilan titik terhadap peta topografi yang digunakan. Semakin kecil RMS-error maka ketepatan titik GCP (Ground Control Point) semakin tinggi. Perhitungan RMS-error menggunakan persamaan berikut (Jensen, 1996): RMS error = ( x' xo ) + ( y' yo ) dimana indeks o menunjukkan koordinat asal dan simbol menyatakan koordinat tujuan yang ditetapkan.
11 3.3... Interpretasi Visual Lahan Analisis visual dilakukan untuk membandingkan kenampakankenampakan karakteristik objek yang sama pada citra yang berbeda. Pada tahap ini dilakukan analisis visual dengan mengamati berbagai kenampakan obyek menggunakan warna asli (true color) dan dengan bantuan citra rona, tekstur, pola serta asosiasi obyek. Obyek-obyek yang diamati pada proses ini selanjutnya dikelaskan dalam salah satu jenis penggunaan lahan sebagai berikut: tanaman pertanian lahan basah (TPLB), tanaman pertanian lahan kering (TPLK), lahan terbangun (LT), tambak, mangrove dan badan air. 3.3..3. Klasifikasi Klasifikasi merupakan proses pengelompokan data atau informasi ke dalam kelas-kelas untuk mendapatkan gambaran yang lebih sederhana dan menunjukkan bahwa suatu objek memiliki karakter yang spesifik. Proses dari klasifikasi antara lain (1) membuat deskripsi dari kelas-kelas tertentu lalu memasukkan objek-objek ke dalam kelas tertentu, () membagi wilayah menjadi daerah-daerah yang lebih kecil dan lebih homogen. Tujuan dari klasifikasi pada penelitian ini adalah untuk memperoleh kelaskelas penggunaan lahan atau penutup lahan di Kabupaten Bekasi. Citra Landsat tahun akuisisi 1995 dan 000, serta data ALOS AVNIR- tahun 006 dan 009 pada penelitian ini diklasifikasikan dengan cara digitasi on-screen. Digitasi onscreen merupakan proses digitasi yang dilakukan di atas layar monitor dengan bantuan mouse. Digitasi on-screen dapat digunakan sebagai alternatif masukan data digital tanpa menggunakan alat digitizer. Tiga unsur (feature) spasial yang dapat dibentuk antara lain titik, garis, dan poligon. Setelah proses digitasi selesai dilakukan maka didapatkan peta penggunaan lahan Kabupaten Bekasi tahun 1995, 000, 006 dan 009. 3.3.3. Pengecekan Lapang Tahap pengecekan lapang dilakukan sebanyak tiga kali pada bulan Oktober 009. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan GPS dan titik pengambilan contoh diambil secara acak terstratifikasi berdasarkan pengelompokan jenis penggunaan lahan. Pengecekan data lapang dilakukan untuk mengambil data penggunaan lahan aktual untuk memperkuat hasil analisis dan
1 interpretasi sehingga hasil akhir dapat memiliki akurasi yang tinggi. Titik pengambilan contoh pada bagian selatan lebih banyak dibandingkan pada bagian utara. Hal ini dilakukan karena pada bagian utara, penggunaan lahan relatif homogen yaitu pertanian lahan basah. Sedangkan pada bagian selatan, penggunaan lahan bervariasi sehingga dibutuhkan pengambilan contoh yang lebih banyak agar tidak terjadi kesalahan pada waktu menginterpretasi citra. Gambar berikut menunjukkan peta lokasi contoh pengamatan lapang. 70000 735000 750000 9345000 Peta Dasar Survei Lapang Kabupaten Bekasi Tahun 009 U 9345000 Laut Jawa 5 0 5 Km Muaragembong Titik Pengam bilan Sam ple Batas Kecamatan 9330000 9330000 Cabangbungin 9315000 DKI Jakarta Tarumajaya Babelan Sukawangi Tambun Utara Tambelang Sukatani Sukakarya Pebayuran 9315000 Cibitung Karangbahagia Kota Bekasi Tambun Selatan Cikarang Utara Cikarang Barat Cikarang Timur Kedungwaringin 9300000 Setu Cikarang Selatan Cikarang Pusat Karawang 9300000 Serang Baru 985000 Bogor Cibarusah Bojongmangu 985000 70000 735000 750000 Gambar. Titik Pengambilan Contoh Lahan Tahun 009
13 3.3.4. Analisis Statistik 3.3.4.1. Analisis Korelasi Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara perubahan penggunaan lahan dengan peubah penduga yang ada di wilayah penelitian. Analisis korelasi dilakukan dengan memanfaatkan persamaan berikut. Sedangkan Tabel menunjukkan peubah yang digunakan dalam analisis korelasi. r xy = xy ( x. y) / n x ( x) / n)( y ( ( y) / n) Tabel. -peubah dalam Analisis Korelasi Tujuan (Y) Penduga (X) - TPLB-LT - Jarak ke Jalan Tol - TPLB-TPLK - Jarak ke Jalan Arteri - TPLK-LT - Jarak ke Jalan Kolektor - Jarak ke Jalan Lokal - Jarak ke Jalan Kereta Api Rangkap - Jarak ke Jalan Kereta Api 3.3.4.. Analisis Regresi Bertatar (Stepwise Regression) Analisis regresi bertatar dilakukan untuk menduga parameter koefisien keterkaitan antara perubahan penggunaan lahan TPLB, TPLK dan lahan terbangun sebagai peubah tujuan dengan jumlah dan jenis fasilitas, pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi (PDRB), aksesibilitas, dan rencana tata ruang wilayah sebagai peubah penduga. Analisis regresi bertatar dimulai dengan memilih peubah satu per satu hingga didapatkan persamaan yang terbaik. Jenis penambahan peubah ditentukan dengan menggunakan nilai F parsial, hal ini dilakukan untuk memilih peubah yang akan dimasukkan pada proses selanjutnya. Setelah peubah dimasukkan, persamaan akan diuji untuk melihat jika ada peubah yang harus dihapus dan sekaligus untuk melihat tingkat kesalahan tertentu (Draper and Smith, 1998). yang digunakan dalam stepwise regression ditampilkan pada Tabel 3.
14 Tabel 3. -peubah dalam Analisis Regresi Tujuan (Y) Penduga (X) - TPLB-LT - Kepadatan Penduduk - TPLB-TPLK - Fasilitas Pendidikan - TPLK-LT - Fasilitas Kesehatan - Luas - Fasilitas Ekonomi Lahan (Ha) - Fasilitas Sosial - Luas - PDRB Lahan Proporsional (%) - Alokasi RTRW Untuk TPLB - Alokasi RTRW Untuk TPLK - Jarak ke Jalan Tol - Jarak ke Jalan Arteri - Jarak ke Jalan Kolektor - Jarak ke Jalan Lokal - Jarak ke Jalan Kereta Api Rangkap - Jarak ke Jalan Kereta Api - Lahan TPLB-LT 00-09 - Lahan TPLB-TPLK 00-09 - Lahan TPLK-LT 00-09
15 ALOS AVNIR 006 Kepadatan Penduduk 00-007 PDRB ADH Konstan 00-007 Fasilitas (PODES 003, 006 dan 008) Dokumen RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 1993&003 Luas Lahan Aksesibilitas (Jalan) Peta Jalan Teknik Pendugaan Tabulasi Silang Penduga (X) Koreksi Geometri ALOS AVNIR 006 Terkoreksi Laju Pertumbuhan Kepadatan Penduduk Laju Pertumbuhan Ekonomi Laju Pertumbuhan Fasilitas Alokasi Ruang Tiap Lahan Penduga (X) Tujuan (Y) ALOS AVNIR 009 Landsat 000 Landsat 1995 Analisis Regresi Bertatar Analisis Korelasi Koreksi Geometri ALOS AVNIR 009 Terkoreksi Landsat 000 Terkoreksi Landsat 1995 Terkoreksi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dinamika Lahan Klasifikasi RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 1993-003 RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 003-013 Lahan Tahun 000 dan 009 Lahan 006 Lahan 009 Lahan 000 Lahan 1995 Tabulasi Silang Tumpang Tindih Tumpang Tindih Alokasi Ruang Penyimpangan Lahan Terhadap Alokasi RTRW Aksesibilitas (Jalan) Tabulasi Silang Teknik Pendugaan Tujuan (Y) Penduga (X) Pola Lahan Laju Lahan Analisis Korelasi Dinamika Lahan Kabupaten Bekasi Tahun 1995 sampai 009 Pola Penataan Ruang Kabupaten Bekasi Periode 1993-003 dan 003-013 Gambar 3. Diagram Alir Penelitian