Februari Maret April Pelaksanaan Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas, atau dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2 minggu, dimulai sejak tanggal 17 Maret sampai 28 Maret 2014. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 sampai 21 Maret 2014, sedangkan pelaksanaan siklus II akan dilaksanakan pada tanggal 24 sampai 28 Maret 2014. No Pelaksanaan Penelitian 1 Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas Uji validitas soal siklus 1 3 dan siklus 2 4 Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi Perencanaan 5 Pelaksanaan Observasi Refleksi 6 Pelaporan Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Siklus 1 Siklus 2 3.1.2 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilakukan di SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang. SD ini terletak di Kelurahan Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Lokasi SD ini terletak ditengah pemukiman warga dusun Jembrak dan SD Jembrak masih satu atap dengan Taman Kanak-Kanak ( TK ) yang ada di dusun Jembrak. SD ini terdiri dari 12 guru yang masing-masing 9 orang guru merupakan guru SD Negeri Jembrak dan 3 orang guru lainnya merupakan guru TK. 21

22 3.1.3 Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian tindakan ini adalah siswa kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang sebanyak 16 orang siswa, terdiri dari 6 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Karakteristik orang tua setiap subyek penelitian berbeda-beda, rata-rata pendidikan orang tua siswa merupakan tingkat rendah atau hanya mencapai lulusan SD dan pekerjaan orang tua siswa rat-rata hanya pedagang dan buruh pabrik. 3.2 Variabel yang Akan Diteliti Jenis variabel yang merupakan titik penting dari penelitian ini, ditetapkan sebagai berikut : 3.2.1 Variabel Independen Variabel independen atau veriabel bebas merupakan variabel yang menjadi penyebab adanya perubahan atau munculnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah penerapan penggunaan model kooperatif learning tipe STAD ( variabel x ) 3.2.2 Variabel Dependen Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen atau variabel bebas. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2013/2014 ( variabel y ) 3.2.3 Hubungan Antar Variabel Hubungan antar variabel bebas atau variabel independen ( X ) dengan variabel terikat atau variabel dependen ( Y ), digambarkan sebagai berikut : X Y Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel

23 3.3 Prosedur Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini, penulis ingin meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang dengan model kooperatif tipe STAD. Rancangan dalam penelitian ini adalah Classroom Action Research ( CAR ) atau Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang akan dilakukan secara kolaboratif dengan guru kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri dari tiga tahap mengacu pada teori Kemmis dan Taggart ( Suwarsih Madya, 2006 : 10 ) bahwa penelitian tindakan kelas memberikan cara kerja yang mengaitkan teori dan praktek menjadi kesatuan utuh gagasan dalam tindakan. Model spiral Kemmis dan Taggart terdiri dari 3 tahap yaitu, Perencanaan ( Planning ), Pelaksanaan ( Action ) dan Pengamatan ( Observing ), Refleksi ( Reflecting ). Gambar 3.2 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart 3.3.1 Perencanaan Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Dalam tahap ini penulis akan menyajikan data yang telah dikumpulkan, kemudian menetukan solusi yang

24 akan diambil. Penulis akan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) untuk dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini, hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk digunakan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas dalam rangka meningkatkan minat dan hasil belajar siswa adalah : 1. Rencana kegiatan dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD. 2. Sumber-sumber yang mendukung, seperti buku cetak, alat peraga untuk kegiatan demonstrasi. 3.3.2 Pelaksanaan Keseluruhan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengadakan perbaikan dalam proses pembelajaran IPA terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini berupa penerapan model kooperatif tipe STAD. Setiap tindakan yang dilakukan, selalu diikuti dengan pemantauan kegiatan dan evaluasi, serta analisis dan refleksi. Dalam tahap ini, penulis juga melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran dikelas, apakah tindakan yang dilakukan telah mampu mengatasi permasalahan yang ada. Selain itu, penulis juga melakukan observasi untuk mengumpulkan data yang akan diolah untuk tindakan selanjutnya. Rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut : Siklus I 1. Perencanaan Tindakan ( Planning ) Dalam perencanaan, hal-hal yang dilakukan adalah : 1) Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dari materi yang akan diambil. 2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) 3) Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yaitu : a) Lembar evaluasi b) Merancang dan membuat media pembelajaran yang dapat mendukung penyampaian materi pelajaran.

25 2. Pelaksanaan Tindakan ( Action ) Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru berperan sebagai pengajar dan penulis berperan sebagai pengamat. Langkah-langkah kegiatan yang direncanakan adalah sebagai berikut : 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pokok bahasan yang akan dipelajari. 2) Siswa diberikan apersepsi untuk merangsang rasa keingintahuan tentang materi pelajaran yang akan dipelajari. 3) Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dibahas. 4) Siswa diajak melakukan percobaani terkait dengan materi yang dipelajari melalui bimbingan guru. 5) Siswa mengambil kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan dengan bimbingan guru. 3. Pengamatan ( Observing ) Penulis melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses kegiatan pembelajaran untuk mengetahui cara guru mengajar dan kondisi siswa saat menerima pelajaran. 4. Refleksi Pada tahap ini semua data yang terkumpul akan dianalisis. Hasil analisis akan digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kelemahan pada proses pembelajaran siklus I, jika berhasil maka akan dilanjut menuju ke proses pembelajaran siklus II. Disamping itu juga untuk membandingkan kondisi awal pada tahap siklus I. Siklus II 1. Tahap Perencanaan Tindakan ( Planning ) 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) perbaikan 2) Membuat instrumen penilaian yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. 3) Merancang dan membuat media yang menunjang proses pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan ( Action )

26 Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran perbaikan, guru tetap berperan sebagai pengajar dan penulis berperan sebagai pengamat. Langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut : 1) Siswa bersama guru mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya ( siklus I ) 2) Guru memunculkan sebuah masalah sebagai lanjutan materi sebelumnya. 3) Siswa dibimbing dan dipacu rasa keingintahuannya tentang masalah yang disajikan dengan bimbingan guru. 4) Siswa diajak memecahkan masalah tersebut dengan mengajak siswa untuk mendemonstrasikannya di depan kelas. 5) Siswa melalui bimbingan guru menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. 3. Tahap pengamatan ( Observing ) Dalam tahap ini, penulis tetap melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran. Penulis mengamati ada perubahan dalam gaya belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran ( dibandingkan siklus I ) 4. Refleksi Pada tahap ini semua data yang terkumpul akan dianalisis. Hasil analisis akan digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kelemahan pada proses pembelajaran siklus II. Disamping itu juga untuk membandingkan kondisi awal pada tahap siklus I dengan siklus II. 3.3.3 Pengamatan ( Observing ) Dalam tahap ini, penulis melakukan pengamatan ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Penulis mencatat bagaimana keaktifan siswa selama mengikuti proses belajar, kondisi atau suasana kelas, dan juga hasil belajar siswa. Setelah data terkumpul, penulis mengolah data tersebut hingga dapat mencari solusi terhadap permasalahan yang muncul. 3.3.4 Analisis dan Refleksi Hasil observasi kemudian dianalisis untuk menentukan langkah-langkah perbaikan apa yang akan ditempuh, sehingga di dapatkan suatu solusi untuk semua permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa dalam pembelajaran IPA.

27 3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Observasi Observasi dilakukan oleh penulis terhadap proses belajar siswa dikelas yang bersangkutan dan untuk mengetahui cara guru mengajar di kelas serta kondisi siswa saat menerima bahan pelajaran. Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru No. Aspek Indikator Item Soal 1 Kegiatan 1) Guru mengkondisikan siswa untuk siap Pendahuluan mengikuti proses pembelajaran. 2) Guru menumbuhkan minat siswa dengan memberikan apersepsi. 3) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 2 Inti 1) Siswa diberi waktu untuk membaca materi pada buku paket IPA kelas V. 2) Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari sesuai dengan RPP. 3) Guru melakukan tanya jawab materi yang diajarkan, untuk menggali kemampuan siswa. 4) Siswa dibagi dalam kelompok belajar yang heterogen. Kelompok belajar dibentuk dengan penentuan dari guru. 5) Guru menyampaikan cara kerja dalam diskusi kelompok. 6) Siswa secara berkelompok mengerjakan tugas. Tiap kelompok mendapatkan soal yang berbeda. Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. 7) Selama proses diskusi kelompok, guru berperan sebagai fasilitator. 8) Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian, kelompok lain menanggapi. 9) Guru bersama siswa membahas hasil presentasi semua kelompok. 10) Guru bersama siswa memberi nilai atau point untuk hasil kerja kelompok. 11) Siswa diberi soal-soal untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa selama bekerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

28 kelompok. 12) Guru memberikan penilaian secara transparan di depan kelas untuk menentukan hasil kerja kelompok terbaik dan siswa yang memperoleh nilai hasil belajar yang terbaik. 13) Kelompok dan siswa yang mendapat nilai terbaik diberi penghargaan oleh guru. 3 Penutup 1) Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami. 2) Guru bersama siswa membuat kesimpulan. 15 16 17 18 Data hasil observasi terhadap guru dalam pembelajaran kooperatif dinilai dengan rumus dibawah ini: Nilai = Jumla h skor yang diperole h jumla h skor maksimal x 100% Dengan kriteria nilai : > 86% = sangat baik 70 85 % = baik 55 69 % = cukup baik < 54 % = kurang (Depdiknas, 2003) Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa No. Aspek Indikator Item soal 1 KegiatanAwal Pembelajaran a. Kesiapan siswa menerima pelajaran. b. Perhatian siswa dalam materi pelajaran. c. Mamapu menjelaskan materi terdahulu. d. Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan. e. Memperhatikan dalam seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 2 Kegiataninti pembelajaran a. Semangat siswa saat pembelajaran berlangsung. b. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran. c. Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi. 1 2 3 4 5 6 7 8

29 d. Aktif pada saat diskusi. e. Adanya interaksi positif diantara siswa. f. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. g. Mempunyai keberanian dalam mengemukakan hasil kerja kelompok. h. Ketepatan dalam mengerjakan tugas. i. Melakukan kegiatan sesuai interuksi guru. j. Memberi tanggapan terhadap kelompok lain. k. Antusias ketika mendapatkan penghargaan dari guru. 9 10 11 12 13 14 15 16 3 Kegiatan penutup a. Siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran secara runtut. 17 Data hasil observasi terhadap siswa dalam pembelajaran kooperatif dinilai dengan rumus dibawah ini: Nilai = Jumla h skor yang diperole h jumla h skor maksimal x 100% Dengan kriteria nilai : > 86% = sangat baik 70 85 % = baik 55 69 % = cukup baik < 54 % = kurang (Depdiknas, 2003) 3.4.2 Tes Setelah selesai mengikuti pembelajaran, siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi. Pelaksanaan evaluasi ini dimaksudkan agar mengetahui apakah ada peningkatan atau tidak nilai yang dicapai oleh siswa sebagai peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan ulangan harian yang diberikan oleh guru. Berikut instrumen tes yang peneliti gunakan dapat dilihat pada tabel 3.5

30 Standar Kompetensi Tabel 3.5 Kisi-kisi soal tertulis Siklus 1 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Materi Uraian Materi Indikator No.Soal Bentuk Sifat-sifat cahaya Sifat cahaya merambat lurus - Siswa dapat memberikan contoh sifat cahaya merambat lurus. 1 Sifatcahaya menembus benda bening. salah satu pemanfaatan sifat cahaya merambat lurus. - Siswa dapat memberi- - kan contoh sifat cahaya menembus benda bening dalam kehidupan seharihari. 2 3 salah satu sumber cahaya. 4 benda yang dapat di tembus cahaya 5 benda yang tidak bisa ditembus oleh cahaya. 6 Sifat cahaya dapat dipantulkan dua macam pemantulan. 7 salah satu cermin yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari. 8

31 Sifat cahaya dapat d pantulkan pada cermin datar bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar 9 Sifat cahaya dapat dipantulkan pada cermin cembung kegunaan cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari. 10 bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung. 11 Sifat cahaya dapat dipantulkan oleh cermin cekung peralatan yang menggunakan prinsip cermin cekung 12 bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung. 13 Sifat cahaya dapat dibiaskan pengertian pembiasan 14 salah satu peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari. 15

32 Tabel 3.6 Kisi-kisi tertulis Siklus II Kompetensi Dasar 6.2 Membuat suatu karya/model misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Materi Pemanfaatan sifat-sifat cahayadalam karya sederhana Uraian Materi Pembuatan periskop sederhana Indikator - Siswa dapat mengetahui alat/ bahan yang digunakan dalam pembuatan periskop sederhana. - Siswa dapat mengetahui periskop menggunakan prinsip kerja cermin datar. No Soal 1 2 Bentuk - Siswa dapat mengetahui kegunaan Periskop 3 - Siswa dapat mengetahui periskop memanfaatkan sifat cahaya dipantulkan. 4 - Siswa dapat mengetahui alat yang mempunyai prinsip kerja sama dengan periskop. 5 - Siswa dapat mengetahui bayangan yang dibentuk oleh periskop. 6 - Siswa dapat mengetahui periskop dapat digunakan di benda lain selain kapal selam. 7 Pembuatan lup sederhana - Siswa dapat mengetahui alat/ bahan yang digunakan dalam pembuatan lup sederhana. 8 - Siswa dapat mengetahui lup menggunakan prinsip kerja cermin cembung. 9 - Siswa dapat mengetahui kegunaan lup. 10 bayangan yang dibentuk oleh lup. 11 - Siswa dapat memberikan contoh kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan lup. 12 - Siswa dapat mengetahui alat/ bahan yang 13

33 Pembuatan cakram warna digunakan dalam pembuatan cakram Warna. - Siswa dapat mengetahui kegunaan cakram warna. - Siswadapat mengetahui pengertian spektrum warna 14 15 3.4.3 Dokumentasi Penulis menggunakan dokumentasi untuk memperoleh data nilai dari pretest yang dilakukan oleh guru pada awal semester II tahun ajaran 2013/2014. Dokumentasi ini juga berfungsi sebagai bukti adanya kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan penelitian yang dilakukan di SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang. 3.5 Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar di kelas. Indikator kinerja yang ditentukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : Sekurang-kurangnya 87% siswa dapat mengerjakan dengan benar soal evaluasi yang diberikan tiap akhir siklus. 80 % siswa mendapatkan nilai diatas KKM 70 dengan rata-rata kelas mencapai 83.87 %. 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Uji Validitas Sebelum memberikan soal harusnya diujikan terlebih dahulu untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas soal. Instrumen yang baik harus memiliki syarat valid dan reliabel. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan instrumen. Instrumen bisa dikatakan valid apabila mempunyai tingkat validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen akan dikatakan tidak valid apabila mempunyai tingkat validitas yang rendah.

34 Instrumen tes terutama diujikan terlebih dahulu di SD Negeri Sukoharjo 1 dengan jumlah 12 siswa. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17,0 untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada Corrected Item Total Correlation. Teknik yang digunakan untuk menguji kesasihan indikator adalah Corrected Item Total Correlation yang dinotasikan dengan (r). Semua indikator dikatakan valid apabila mempunyai nilai koefisien korelasi positif 0,40 ( Sugiyono, 2010 ) Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17,0 diketahui N= 12 pada (r) 0,40 menunjukan bahwa dari 50 item soal yang dianalisis terdapat 30 soal yang valid. 3.6.2 Uji Reliabilitas Suatu instrumen dikatakan reliabel bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek sama akan mempunyai data hasil yang sama. Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan metode Alpha-Cronbach, apabila pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Alpha-Cronbach maka (r) hitung diwakili oleh nilai Alpha. Apabila Alpha hitung > r tabel dan Alpha hitung bernilai positif, maka instrumen dapat dikatakan reliabel, ( Sugiyono, 2010 ). Berikut ini tabel tingkat korelasi Alpha Cronbach Tabel 3.8 Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00 s/d 0,20 >0,20 s/d 0,40 >0,40 s/d 0,60 >0,60 s/d 0,80 >0,80 s/d 1,00 Kurang reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel Reliabel Sangat Reliabel 3.7 Analisis / Interpretasi Data Penelitian Analisis data dalam penulisan tindakan kelas ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif.

35 1. Hasil observasi, dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang dijelaskan menggunakan kata-kata atau kalimat dan dipisah-pisah menurut kategori yang telah ditentukan untuk memperoleh suatu kesimpulan. Data hasil observasi terhadap guru dan respon siswa dalam pembelajaran kooperatif dinilai dengan rumus dibawah ini: Nilai = Jumla h skor yang diperole h jumla h skor maksimal x 100% Dengan kriteria nilai : > 86% = sangat baik 70 85 % = baik 55 69 % = cukup baik < 54 % = kurang (Depdiknas, 2003) 2. Terhadap perolehan hasil belajar IPA dianalisis secara kuantitatif dengan memberikan nilai pada hasil belajar siswa. Data data tersebut dianalisis mulai dari hasil belajar pada pre-test dan post test dengan cara persentase. Hasil belajar siswa secara individual dikatakan tuntas apabila siswa mampu mencapai nilai minimal 70 dan ketuntasan klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas belajar. ketuntasan hasil belajar siswa dan ketuntasan hasil belajar klasikal dihitung dengan menggunakan rumus: Ketuntasan individual = jumla h nilai jumla h nilai maksimal x 100 Ketuntasan klasikal` = jumla h siswa yang tuntas belajar jumla h keseluru han siswa x 100%