ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA RIHADATUL AISYAH BAKERY NAMA : EFENNI PRIMA CANCERIA NPM : 22213778 KELAS : 3EB18 PEMBIMBING : SRI SAPTO DARMAWATI, SE., MMSI
LATAR BELAKANG Persaingan Perusahaan Manufaktur Meningkatkan penjualan & menghemat biaya produksi Pengendalian Biaya akan efektif & Mempengaruhi HPP Analisis Biaya Standar Perencanaan & Pengendalian Biaya Produksi Rihadatul Aisyah Bakery
RUMUSAN MASALAH, BATASAN MASALAH & TUJUAN PENELITIAN Rumusan Masalah 1. Bagaimana analisis penerapan biaya standar pada RA Bakery? 2. Apakah terjadi selisih terhadap Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga kerja dan Biaya Overhead Pabrik standar dengan biaya sesungguhnya? 3. Apakah faktor yang menjadi sebab terjadinya selisih Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead Pabrik? Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik selama bulan Januari, Februari, dan Maret tahun 2016 pada Rihadatul Aisyah Bakery dengan model dua selisih. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui penerapan biaya standar pada RA Bakery. 2. Untuk mengetahui selisih pada Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik pada RA Bakery. 3. Untuk mengetahui faktor yang menjadi sebab timbulnya selisih pada Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik pada RA Bakery.
METODE PENELITIAN 1. Objek Peneltian Obyek penelitian ini adalah perusahaan Rihadatul Aisyah Bakery yang berlokasi di Jl. Kramat Setu Bintara, Bekasi. perusahaan ini berdiri pada tahun 2010. 2. Data / Variabel Data biaya produksi roti manis pada Rihadatul Aisyah Bakery bulan Januari, Februari, dan Maret 2016. 3. Teknik Pengumpulan Data Studi Lapangan dan Studi Kepustakaan 4. Teknik Analisis a. Analisis Deskriptif Menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikan melalui tabel
LANJUTAN b. Analisis Kuantitatif Selisih Biaya Bahan Baku SH = (HSt HS) x KS SK = (KSt KS) x HSt Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung STU = (TUSt TUS) x JKSt SEU = (JKSt JKS) x TUSt Selisih Biaya Overhead Pabrik Selisih Terkendalikan : perbedaan biaya overhead sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas standar. Selisih Volume : perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan pada jam standar dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk (kapasitas standar dengan tarif standar).
PEMBAHASAN I. Data Biaya Bahan Baku Jenis Bahan Baku Data Bahan Baku Sesungguhnya Januari 2016 Februari 2016 Maret 2016 Data Bahan Baku Standar HS KS HS KS HS KS HSt KSt Terigu Rp 6.400 4625 Rp 6.600 4325 Rp 6.700 4775 Rp 6.800 4900 Gula Rp 11.600 635 Rp13.250 610 Rp 13.250 650 Rp 11.600 675 Telur Rp 23.000 765 Rp19.000 745 Rp 20.500 780 Rp 21.000 790 Mentega Rp 13.900 1930 Rp14.850 1915 Rp 14.300 1935 Rp 14.450 1942 Garam Rp 2.600 218 Rp 2.400 195 Rp 2.400 221 Rp 2.600 226 Bakerine Rp 29.000 53 Rp29.000 52 Rp 29.000 54 Rp 29.000 54
PERHITUNGAN SELISIH BIAYA BAHAN BAKU Model Dua Selisih : SH = (HSt HS) x KS SK = (KSt KS) x HSt Selisih Biaya Bahan Baku Januari 2016 No Jenis Bahan Baku HSt KSt (Kg) HS KS (Kg) Selisih Harga Selisih Kuantitas (1) (2) (3) (4) [(1)-(3)]*(4) [(2)-(4)]*(1) 1. Terigu Rp 6.800 4900 Rp 6.400 4625 Rp 1.850.000 Rp 1.870.000 2. Gula Rp11.600 660 Rp11.600 635 Rp - Rp 290.000 3. Telur Rp21.000 790 Rp23.000 765 (Rp 1.530.000) Rp 525.000 4. Mentega Rp14.450 1942 Rp13.900 1930 Rp 1.061.500 Rp 173.400 5. Garam Rp 2.600 226 Rp 2.600 218 Rp - Rp 20.800 6. Bakerine Rp29.000 54 Rp29.000 53 Rp - Rp 29.000 Jumlah Rp1.381.500 (L) Rp 2.908.200 (L)
No. Jenis Bahan Baku HSt Selisih Biaya Bahan Baku KSt (Kg) Februari 2016 HS KS (Kg) Selisih Harga Selisih Kuantitas (1) (2) (3) (4) [(1)-(3)]*(4) [(2)-(4)]*(1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Terigu Rp 6.800 4900 Rp 6.600 4325 Rp 865.000 Rp 3.910.000 Gula Rp11.600 660 Rp13.250 610 (Rp 1.006.500) Rp 580.000 Telur Rp21.000 790 Rp19.000 745 Rp 1.490.000 Rp 945.000 Mentega Rp14.450 1942 Rp14.850 1915 (Rp 766.000) Rp 390.150 Garam Rp 2.600 226 Rp 2.400 195 Rp 39.000 Rp 80.600 Bakerine Rp29.000 54 Rp29.000 52 Rp - Rp 58.000 Jumlah Rp 621.500 (L) Rp5.963.750 (L)
No. 1. 2. 3. 4. 5. Jenis Bahan Baku HSt Selisih Biaya Bahan Baku KSt (Kg) Maret 2016 HS KS (Kg) Selisih Harga Selisih Kuantitas (1) (2) (3) (4) [(1)-(3)]*(4) [(2)-(4)]*(1) Terigu Rp 6.800 4900 Rp 6.700 4775 Rp 477.500 Rp 850.000 Gula Rp11.600 660 Rp13.250 650 (Rp 1.072.500) Rp 116.000 Telur Rp21.000 790 Rp20.500 780 Rp 390.000 Rp 210.000 Mentega Rp14.450 1942 Rp14.300 1935 Rp 290.250 Rp 101.150 Garam Rp 2.600 226 Rp 2.400 221 Rp 44.200 Rp 13.000 6. Bakerine Rp29.000 54 Rp29.000 54 Rp - Rp - Jumlah Rp 129.450 (L) Rp 1.290.150 (L)
II. Biaya Tenaga Kerja Langsung Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar Tenaga Kerja Jam Kerja Standar (JKSt) Tarif Upah Standar (TUSt) 15 3.240 jam Rp 4.375 Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya Bulan Tenaga Kerja Jam Kerja Sesungguhnya (JKS) Tarif Upah Sesungguhnya (TUS) Januari 15 3.900 jam Rp3.635 Februari 15 3.600 jam Rp3.938 Maret 15 3.900 jam Rp3.635 Kapasitas Normal 3.750 jam
PERHITUNGAN SELISIH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG Model Dua Selisih : STU = (TUSt TUS) x JKSt SEU = (JKSt JKS) x TUSt Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Bulan Januari Maret 2016 Bulan TUSt JKSt TUS JKS Selisih Tarif Upah (STU) Selisih Efisiensi Upah (SEU) (1) (2) (3) (4) [(1-3)x4] [(2-4)x1] Januari Rp4.375 3.240 jam Rp3.635 3.900 jam Februari Rp4.375 3.240 jam Rp3.938 3.600 jam Maret Rp4.375 3.240 jam Rp3.635 3.900 jam Rp 2.886.000 (L) Rp Rp 1.573.200 (L) Rp Rp 2.886.000 (L) Rp 2.887.500 (R) 1.575.000 (R) 2.887.500 (R) Jumlah Rp 7.345.200 (L) Rp 7.350.000 (R)
III. Biaya Overhead Pabrik BOP BOP Sesungguhnya Bulan Januari BOP Sesungguhnya Bulan Februari BOP Sesungguhnya Bulan Maret Anggaran BOP BOP Variabel Rp 39.284.750 Rp 37.322.850 Rp 40.642.875 Rp 41.598.250 BOP Tetap Rp 14.130.364 Rp 14.130.364 Rp 14.130.364 Rp 14.130.364 Total BOP Rp 53.415.114 Rp 51.453.214 Rp 54.773.239 Rp 55.728.614 Tarif Biaya Overhead Pabrik Perjam Total BOP = BOP yang Dianggarkan = Rp 55.728.614 = Rp 17.200 /jam Jam Kerja Standar 3.240 jam BOP Variabel = BOP Var. yang Dianggarkan = Rp 41.598.250 = Rp 12.839/ jam Jam Kerja Standar 3.240 jam BOP Tetap = BOP Tetap yang Dianggarkan = Rp 14.130.364 = Rp 4.361 /jam Jam Kerja Standar 3.240 jam
PERHITUNGAN SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK Januari Februari Maret BOP Sesungguhnya Rp 53.415.114 Rp51.453.214 Rp54.773.239 BOP Tetap Pada Kapasitas Normal Rp 4.361 X 3.750 Rp16.353.750 Rp 16.353.750 Rp 16.353.750 BOP Variabel Sesungguhnya Rp37.061.364 Rp 35.099.464 Rp 38.419.489 BOP variabel pada Jam Standar Rp 12.839 X 3.240 Total Selisih Terkendali Rp 41.598.360 Rp 41.598.360 Rp 41.598.360 Rp 4.536.996 (L) Rp 6.498.896 (L) Rp 3.178.871 (L) Jam Tenaga Kerja Pada Kapasitas Normal 3.750 3.750 3.750 Jam Tenaga Kerja Standar 3.240 3.240 3.240 Selisih Volume -510-510 -510 Tarif BOP Tetap Rp5.366 Rp5.366 Rp5.366 Total Selisih Volume Rp2.736.660 (R) Rp2.736.660 (R) Rp2.736.660 (R)
PERLAKUAN TERHADAP SELISIH a. Harga Pokok Penjualan Standar Total Biaya Bahan Baku Standar Rp 87.955.500 Biaya Tenaga Kerja (3.240 jam X Rp 4.375) Rp 14.175.000 Biaya Overhead Pabrik Standar (3.240 jam X Rp 5.366) Rp 14.129.640 Total Harga Pokok Penjualan Standar Rp 116.260.140 Harga Pokok Penjualan Standar Per Unit = Rp 116.260.140 = Rp 844.30/unit 137.700
Laporan L/R Januari 2016 Laporan L/R Februari 2016 Penjualan 134.950 Pcs X Rp 1200 Harga Pokok Penjualan (Standar) Rp161.940.000 Rp116.260.140 Laba Bruto Standar Rp 45.679.860 Harga BBB Kuantitas BBB Tarif Upah BTKL Rp1.381.500 Rp2.908.200 Rp2.886.000 Terkendali BOP Rp4.536.996 Jumlah Selisih Laba Efisiensi (Rp2.887.500) Upah BTKL Volume BOP Jumlah Selisih Rugi (Rp2.736.660) Rp11.712.696 (Rp6.088.536) Laba Bruto Rp 39.591.324 Penjualan 133.125 Pcs X Rp 1200 Harga Pokok Penjualan (Standar) Laba Bruto Standar Harga BBB Kuantitas BBB Tarif Upah BTKL Terkendali BOP Rp621.500 Rp5.963.750 Rp1.573.200 Rp6.498.896 Rp159.750.000 Rp116.260.140 Rp43.489.860 Jumlah Selisih Laba Rp 14.657.346 Efisiensi Upah (Rp1.575.000) BTKL Volume BOP Jumlah Selisih Rugi (Rp2.736.660) (Rp4.311.660) Laba Bruto Rp 53.835.546
Laporan L/R Maret 2016 Penjualan 137.350 Pcs X Rp 1200 Harga Pokok Penjualan (Standar) Rp164.820.000 Rp116.260.140 Laba Bruto Standar Rp 48.559.860 Harga BBB Rp 129.450 Kuantitas BBB Rp1.290.150 Tarif Upah BTKL Rp2.886.000 Terkendali BOP Jumlah Selisih Laba Efisiensi Upah BTKL Volume BOP Jumlah Selisih Rugi Rp3.178.871 (Rp2.887.500) (Rp2.736.660) Rp7.484.471 (Rp5.624.160) Laba Bruto Rp 46.699.549
KESIMPULAN 1. Perusahaan Rihadatul Aisyah Bakery menetapkan kegiatan produksi rata-rata yang telah terjadi pada tahun 2015 sebagai patokan atau tolak ukur untuk produksi pada tahun 2016. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penerapan biaya standar yang dilakukan oleh perusahaan secara keseluruhan sudah tepat hanya saja masih ditemukan beberapa selisih yang merugikan yaitu pada selisih efisiensi dan selisih volume. 2. Pada Biaya Bahan Baku didapatkan hasil yaitu pada selisih harga dan selisih kuantitas didapatkan selisih yang menguntungan.pada Biaya Tenaga Kerja Langsung didapatkan hasil yaitu pada selisih tarif upah didapatkan selisih menguntungkan sedangkan pada selisih efisiensi upah didapatkan selisih yang merugikan.pada Biaya Overhead Pabrik didaptkan hasil yang menguntungkan yaitu pada selisih terkendali dan untuk selisih volume pada ketiga bulan tersebut mendapatkan selisih yang merugikan.
LANJUTAN 3. Faktor yang menyebabkan selisih yang terjadi pada bahan baku dikarenakan fluktuasi harga yang tidak menentu. Sedangkan selisih yang terjadi pada biaya tenaga kerja langsung dikarenakan adanya pergantian pegawai sehingga pegawai baru belum bisa menyelesaikan pekerjaanya sesuai dengan waktu yang distandarkan. Untuk selisih yang terjadi pada biaya overhead pabrik disebabkan karena penurunan biaya overhead pabrik variabel, hal ini terjadi karena biaya varibel cenderung bersifat fluktuatif tergantung pada kapasitas pemakaiannya, beberapa komponen bahan penolong misalnya yang stoknya terkadang tidak tersedia dipasaran dan faktor lain kapasitas standar tidak dapat melampaui kapasitas normal sehingga terdapat sebagian volume produksi yang tidak terpakai.
SARAN 1. Meningkatkan produksi agar dapat mengoptimalkan penjualan dengan memperbaiki beberapa elemen-elemen produksi agar sesuai dengan yang telah distandarkan dan memperhatikan serta memperbaiki biaya standar yang telah ditentukan sebelumnya agar sesuai dengan yang berlaku pada saat ini agar tidak mengakibatkan penyimpangan yang merugikan bagi perusahaan. 2. Meningkatkan kemampuan pegawai agar lebih tepat waktu dalam mengerjakan tugasnya, khususnya bagi pegawai baru yang memerlukan penyesuaian.. Sehingga kegiatan produksi akan berjalan dengan baik dan mampu menghasilkan produk yang dapat dijual secara optimal. 3. Sebaiknya melakukan pengawasan terhadap biaya Overhead Pabrik dengan menghindari selisih yang tidak menguntungkan yaitu dengan meningkatkan volume yang telah distandarkan dan sebaiknya pemilik melakukan pengalihan ke bahan penolong lain dengan cara menambah kuantitas pada bahan penolong yang tersedia sehingga kuantitas produk yang dihasilkan tidak berkurang.
TERIMA KASIH