HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 1 SUNGAI LIMAU

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GUGUAK KABUPATEN 50 KOTA

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

HUBUNGAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENULIS WACANA EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 5 PADANG

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman.

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BACAAN DAN MEDIA POSTER SISWA KELAS KELAS X SMAN 1 RANAH PESISIR

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PAINAN

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

ELVA YETRI NPM

KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 7 BUKITTINGGI

KEMAMPUAN MEMBEDAKAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF SISWA KELAS XI SMA ADABIAH 2 PADANG MELALUI KEGIATAN MEMBACA PEMAHAMAN

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA N 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

PENGARUH STRATEGI POINT TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMPN 3 TALAMAU

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS WAWANCARA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS VII SMP N 1 V KOTO TIMUR PARIAMAN

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XI SMAN 16 PADANG

PENGARUH SEARCH REWRITE AND TEST (SRT) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMPN 8 PADANG

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI PUAR KABUPATEN AGAM

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 PADANG

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA ABSTRACK

E JURNAL ILMIAH TRIA ULANDARI NIM Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan ( Strata 1)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PARIAMAN

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 1 PASAMAN DENGAN TEKNIK PEMODELAN E-JURNAL ILMIAH LINDA OKTAVIA SARI NPM

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

KONTRIBUSI PENGETAHUAN KALIMAT EFEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT RESMI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PARIANGAN

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMAN 9 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA IKLAN PRODUK JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMA

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERDASARKAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH

Keywords: Learning Model Circuit Learning, Paragraph Persuasive.

KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN MENULIS RESENSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 LINGGO SARI BAGANTI

Abstract. Pendahuluan

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 IV NAGARI BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ENAM LINGKUNG PARIT MALINTANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

Keywords: Writing Skills, Expository Narrative Paragraphs, Visual Media

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TEKS DESKRIPSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

PALENTINA MIGIARI NIM

HUBUNGAN KOMPETENSI SEMANTIS DAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMAN 1 LENGAYANG

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK TALK WRITE

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA N 9 PADANG ARTIKEL ILMIAH

ARTIKEL ILMIAH SYAFRI YULLANDA NIM

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 PADANG MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO JURNAL ILMIAH SARI FITRIANTI NPM

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMPNEGERI 1 SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL ILMIAH

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO DENGAN TEKNIK KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBUAT KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 12 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG JURNAL ILMIAH

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Transkripsi:

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG Oleh: Rika Zuwita Gulo 1, Abdurahman 2, Nursaid 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dansastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email: rikazuwita30@gmail.com ABSTRACT The purpose of this study are describe (1) the ability of reading comprehension class X students of SMA Negeri 6 Padang, (2) the ability to write essays arguing class X students of SMANegeri 6 Padang, and (3) the correlation between of reading comprehension skills and the ability to write an essay arguing class X students of SMA Negeri 6 Padang. The data in this study were collected by using an objective test and a performance test. The result of the study are (1) the ability of reading comprehension class X students of SMA Negeri 6 Padang are in more than enough qualification with the average value 71.04, (2) the ability to write essays arguing class X students of SMA Negeri 6 Padang are more than enough to qualify with the average value 75.81, (3) there was a significant correlation between of reading comprehension skills with the ability to write an argument essay class X SMA Negeri 6 Padang because based on the t-test, the alternative hypothesis (H 1) is accepted at 95% significance level and degrees of freedom n-1 with t count> t table, which is 7.37> 1.70. Kata kunci: membaca pemahaman, menulis karangan argumentasi A. Pendahuluan Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif, yaitu menghasilkan sebuah tulisan. Keterampilan menulis tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Seiring dengan hal tersebut, Utami (2012:4) mengungkapkan bahwa ketidakmampuan siswa dalam menulis dapat diatasi dengan memperbanyak latihan menulis yang diberikan kepada siswa. Keterampilan menulis penting dikuasai karena dengan menulis akan terlihat cara berpikir seseorang. Jenis tulisan yang menuntut cara berpikir dan bernalar seseorang yang baik salah satunya adalah menulis karangan argumentasi. Karangan argumentasi adalah sebuah karangan yang isinya berusaha mengemukakan argumen atau pendapat yang didukung oleh fakta untuk mempengaruhi pendapat orang lain serta meyakinkan pembaca atau pendengar tentang kebenaran pendapat, gagasan atau pernyataan yang dikemukakan penulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Alwi (2001:25) yang menyatakan bahwa argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan pendapat penulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi pembaca, agar menerima pendapat. Seiring dengan itu, Semi (2009: 72-73) juga mengungkapkan bahwa argumentasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis. ¹Mahasiswa penulis skripsi Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah untuk wisuda periode September 2016 ²Pembimbing 1, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 3Pembimbing 2, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 370

Hubungan Keterampilan Membaca Pemahaman dan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang-Rika Zuwita Gulo, Abdurahman, dan Nursaid Meyakinkan dalam hal ini dengan jalan memberikan pembuktian, alasan, serta ulasan secara objektif dan meyakinkan. Karangan argumentasi mempunyai ciri-ciri yang dapat membedakannya dengan karangan lain. Semi (2009:73) mengemukakan empat ciri penanda tulisan argumentasi, yaitu (1) bertujuan meyakinkan pembaca tentang ketepatan sikap dan pandangan penulis, (2) menampilkan data dan fakta untuk membuktikan kebenaran pendapat dan pandangan penulis, (3) berusaha mengubah pandangan atau sikap pembaca yang berseberangan dengannya, dan (4) faktor yang ditampilkan merupakan bahan pembuktian dan penguatan argumentasi. Seiring dengan itu, Keraf (2005:3-4) juga mengemukakan ciri-ciri argumentasi, yaitu (1) menunjukkan apakah suatu pendapat atau hal tertentu itu benar atau tidak, sehingga disimpulkan bahwa untuk meyakinkan pembaca atas argumennya, maka pendapat yang disampaikan harus benar, (2) argumentasi merupakan hasil pemikiran kritis dan logis, dan (3) bertolak dari fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang ada. Dalam hal ini, penulis harus meneliti apakah semua fakta yang akan dipergunakan itu benar. Fakta yang benar dapat merangkaikan suatu penuturan yang logis menuju kepada suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Karangan argumentasi adalah karangan yang tercipta dari suatu proses bernalar sehingga harus diperhatikan teknik pengembangannya. Semi (2009:73) mengemukakan dua cara atau teknik bernalar atau berargumen, yaitu deduktif dan induktif. Deduktif adalah teknik bernalar atau berargumen yang bergerak dari hal atau pernyataan yang bersifat umum ke hal atau pernyataan yang bersifat khusus. Dengan kata lain, dimulai dari kesimpulan kemudian diiringi dengan uraian, penjelasan, atau contoh-contoh. Berbeda dengan deduktif, induktif merupakan teknik bernalar yang dimulai dengan mengemukakan pernyataan yang bersifat khusus kemudian diiringi dengan kesimpulan umum. Dengan kata lain, teknik ini dimulai dari uraian, penjelasan, atau contoh-contoh kemudian diiringi dengan kesimpulan. Menulis merupakan suatu proses kreatif. Sebagai suatu proses kreatif, menulis dilakukan dengan berbagai langkah. Sama halnya dengan pernyataan tersebut, menulis karangan argumentasi juga dilakukan dengan mempedomani langkah-langkah. Menurut Suparno dan Yunus (2007:39-41), terdapat empat langkah dalam menulis karangan argumentasi, yaitu menentukan topik atau tema argumentasi, menentukan tujuan argumentasi, menyusun kerangka karangan berdasarkan topik dan tujuan yang telah ditentukan, dan terakhir mengembangkan kerangka karangan argumentasi. Karangan argumentasi memiliki unsure kebahasaan.unsur kebahasaan yang terkait dengan menulis karangan argumentasi, yaitu struktur kalimatdan pilihan kata atau diksi.moeliono (dalam Atmazaki, 2006:64) mengemukakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang lebih besar dari frase yang unsur-unsurnya mempunyai fungsi sebagai subjek, prediket, objek, pelengkap, atau keterangan. Pilihan kata atau diksi memegang peranan penting dalam menulis. Hal ini dikarenakan setiap pilihan kata atau diksi yang tepat akan mempermudah pembaca untuk memahami apa yang ingin disampaikan penulis. Menurut Keraf (2010:87), terdapat dua persoalan pokok dalam pemilihan kata atau diksi, yaitu ketepatan memilih kata untuk mengungkapkan ide atau gagasan dan kesesuaian dalam mempergunakan kata yang dipilih tersebut. Aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa sebelum menulis adalah keterampilan membaca. Membaca dan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang saling berkaitan.migiari (2014:7) menyatakan bahwa membaca dan menulis adalah hal yang saling berkaitan sehingga perlu mempelajari keduanya secara efisien. Dengan banyak membaca seseorang akan lebih banyak mengetahui tentang sesuatu hal, sehingga seseorang akan mudah mendapatkan ide atau gagasan untuk dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Anderson (dalam Tarigan, 2005:8) menyatakan bahwa membaca merupakan suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam arti kata-kata yang tertulis, serta tingkatan hubungan antara makna yang hendak dikemukakan oleh penulis dan penafsiran atau interpretasi pembaca turut menentukan ketepatan membaca. Pernyataan yang dikemukakan Anderson bukan untuk membaca tingkat permulaan, melainkan 371

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 5 No. 2 September 2016; Seri E 370-376 untuk tingkat membaca yang tergolong lanjut. Dengan demikian, membaca yang dimaksud adalah membaca pemahaman yang menuntut keaktifan berpikir pembaca dalam menafsirkan dan memahami bacaan. MenurutAgustina(2008:15), membaca pemahaman adalah membaca yang dilakukan tanpa mengeluarkan bunyi atau suara. Dalam membaca pemahaman tidak dituntut pembaca untuk membunyikan atau mengoralkan bacaannya, tetapi hanya menggunakan mata untuk melihat dan hati serta pikiran untuk memahaminya.selain itu, pembaca tidak hanya dituntut sekedar mengerti dan memahami isi bacaan, tetapi juga harus mampu menganalisis, mengevaluasi dan mengaitkannya dengan pengalaman-pengalaman yang telah dialaminya. Membaca pemahaman bertujuan untuk memahami isi bacaan serta memperoleh informasi sehingga pembaca dapat mengungkapkan atau memproduksi kembali isi bacaan tersebut. Senada dengan itu, Agustina (2008:15) mengemukakan bahwa membaca pemahaman bertujuan untuk menangkap isi atau makna dari gagasan-gagasan yang terdapat dalam bacaan, yang berbentuk pengertian-pengertian dan penafsiran-penafsiran yang tidak menyimpang dari bacaan itu. Kemudian, pemahaman ini dapat dilahirkan atau diungkapkan kembali atau dapat diproduksi kembali apabila diperlukan. Pembelajaran membaca pemahaman dapat dilakukan dengan menggunakan teknik, Agustina (2008:15) menyatakan bahwa terdapat enam teknik pembelajaran membaca pemahaman yaitu sebagai berikut. Pertama, menjawab pertanyaan, teknik ini adalah cara yang paling lazim digunakan orang dalam membaca pemahaman. Caranya biasanya setelah membaca dilaksanakan, diajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan dan pertanyaan tersebut dijawab sesuai dengan isi bacaan. Teknik ini bertujuan untuk mengarahkan pembaca mengetahui sejauh mana mampu memahami bacaan tersebut. Kedua, meringkas bacaan, teknik ini dapat menguji seberapa besar pemahaman siswa terhadap isi teks yang dibacanya, karena dalam pembuatan ringkasan siswa harus mampu menangkap ide utama yang disampaikan. Ketiga, mencari ide pokok, mencari ide pokok merupakan salah satu teknik membaca yang digunakan guru untuk menguji pemahaman siswa terhadap bacaan. Dengan teknik ini, guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman yang diperoleh siswa dari aktifitas membaca yang ditugaskan. Keempat, melengkapi paragraf, teknik melengkapi paragraph ini dapat difokuskan dari segi keterampilan dan kelihatannya memahami dan menghubungkan fakta-fakta yang ada dalam paragraf itu. Pada teknik ini, siswa ditugaskan membaca teks tersebut dengan selalu memburu kata-kata kunci yang ada dalam bacaan. Kelima, isian rumpang (Grup Close), teknik ini adalah salah satu teknik membaca pemahaman yang dititikberatkan pada pemerolehan siswa tentang isian bacaan serta kosakata atau pilihan kata yang tepat untuk sebuah bacaan. Keenam, penataan gagasan (Grup Squencing) merupakan teknik membaca pemahaman atau teknik yang dapat dilakukan untuk menguji pemahaman siswa yang menitikberatkan pada penataan gagasan dalam suatu bacaan. B. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian korelasional yang melibatkan dua variabel yaitu variabel X (kemampuan membaca pemahaman) dan variabel Y (kemampuan menulis karangan argumentasi). Menurut Ibnu dkk (2003:46) penelitian korelasional bermaksud untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Hubungan korelatif mengacu pada kecendrungan bahwa variasi suatu variabel diikuti oleh variasi variabel yang lain. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36orang siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang yang ditarik dengan menggunakan teknik proportional random sampling dari populasi yang berjumlah 288 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes objektif untuk mengukur keterampilan membaca pemahaman dan tes unjuk kerja untuk keterampilan menulis karangan argumentasi. 372

Hubungan Keterampilan Membaca Pemahaman dan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang-Rika Zuwita Gulo, Abdurahman, dan Nursaid C. Pembahasan Berdasarkan deskripsi data dan analisis data, pada bagian ini dibahas empat hal, yaitu sebagai berikut. Pertama, keterampilan membaca pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. Kedua, keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. Ketiga, hubungan keterampilan membaca pemahaman dan keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dan keempat, temuan penelitian. Hal-hal tersebut diuraikan sebagai berikut. 1. Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang Keterampilan membaca pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tergolong cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata membaca pemahaman siswa sebesar 71,04 dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC). Berdasarkan analisis data diperoleh hasil tes keterampilan membaca pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan kualifikasi sebagai berikut. Pertama, kualifikasi baik (B) terdiri atas 8 orang (22,22%). Kedua, kualifikasi lebih dari cukup (LDC) terdiri atas 19 orang (52,78%). Ketiga, kualifikasi cukup (C) terdiri atas 9 orang (25%). Berikut diagram batang hasil tes keterampilan membaca pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. Diagram 1 Diagram Batang Nilai Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang Dilihat dari Keseluruhan Indikator Berdasarkan analisis data per indicator ditemukan dua hal sebagai berikut.pertama, nilai rata-rata siswa tertinggi adalah pada indikator menentukan struktur kalimat dengan rata-rata nilai 76,85 dengan kualifikasi baik karena berada pada rentangan nilai 76-85. Hal tersebut dikarenakan siswa memahami bagaimana menentukan struktur kalimat. Kedua, nilai rata-rata siswa terendah adalah pada indikator menentukan makna kata atau istilahdengan rata-rata hitung 62,04 dengan kualifikasi cukup karena berada pada rentangan nilai 56-65.Hal tersebut disebabkan penguasaan kosakata siswa masih rendah sehingga secara umum siswa belum mampu menentukan makna dari sebuah kata atau istilah. 373

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 5 No. 2 September 2016; Seri E 370-376 2. Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri6 Padang Keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dinilai berdasarkan empat indikator, yaitu mengungkapkan fakta, mengungkapkan opini, struktur kalimat, dan pilihan kata atau diksi. Setiap indikator diberi skor tertinggi 3 dan skor terendah 1. Skor maksimal yang harus diperoleh siswa, yaitu 12. Berdasarkan analisis data diperoleh ratarata hitung keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang sebesar 75,81. Dari rata-rata hitung tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tergolong lebih dari cukup. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil tes keterampilan membaca pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan kualifikasi sebagai berikut. Pertama, kualifikasi baik sekali (BS) terdiri atas 5 orang (13,89%). Kedua, kualifikasi baik (B) terdiri atas 14 orang (38,89%). Ketiga, lebih dari cukup (LDC) terdiri atas 12 orang (33,33%). Keempat, kualifikasi cukup (C) terdiri atas 5 orang (13,89%). Hal tersebut dapat dilihat pada diagram batang berikut. Diagram 2 Diagram Batang Nilai Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang Dilihat dari Keseluruhan Indikator Berdasarkan analisis data per indikator ditemukan dua hal sebagai berikut. Pertama, nilai rata-rata siswa tertinggi adalah pada indikator mengungkapkan opini. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 89,81. Hal tersebut disebabkan siswa sudah cukup terampil dalam menyatakan pendapatnya. Kedua, nilai rata-rata siswa terendah adalah pada indikator mengungkapkan fakta. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 52,31. Hal tersebut disebabkan siswa kurang membaca informasi mengenai suatu hal sehingga untuk mengungkapkan fakta siswa kurang terampil. 3. Hubungan Keterampilan Membaca Pemahaman dan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi SiswaKelas X SMA Negeri 6 Padang Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data, disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padangpada derajat kebebasan n-1 (36-1=35) dan taraf signifikan 95%. Nilai t hitung (7,37) lebih besar dari t tabel (1,70) pada derajat kebebasan 35 dan taraf signifikan 95%. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, disimpulkan H 0ditolak dan H 1 374

Hubungan Keterampilan Membaca Pemahaman dan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang-Rika Zuwita Gulo, Abdurahman, dan Nursaid diterima karena hasil pengujian membuktikan bahwa t hitung lebih besar dari pada t tabel, yaitu 7,37>1,70. Dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi keterampilan membaca pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang, semakin baik pula keterampilannya dalam menulis karangan argumentasi. 4. Temuan Penelitian Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data, pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa keterampilan membaca pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang berada pada kualifikasi lebih dari cukup (71,04), sedangkan keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang juga berada pada kualifikasi lebih dari cukup (75,81). Selain itu, sebagian besar siswa tidak mampu mengungkapkan fakta sebagai bahan pembuktian dalam sebuah karangan argumentasi yang ditulisnya, sehingga dalam karangan yang mereka tulis tidak banyak ditemukan fakta. Berbeda dengan fakta, dalam karangan argumentasi yang ditulis siswa, banyak ditemukan opini atau pendapat. D. Simpulan dan Saran Berdasarkan deskripsi data, analisis data, dan pembahasan mengenai hubungan keterampilan membaca pemahaman dan keterampilan menulis karangan argumentasi kelas X SMA Negeri 6 Padang, dapat disimpulkan tiga hal sebagai berikut. Pertama, keterampilan membaca pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang berada pada kualifikasi lebih dari cukup (71,04). Kedua, keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang berada pada kualifikasi lebih dari cukup (75,81). Ketiga, terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang pada derajat kebebasan n-1 (36-1=35) dan taraf signifikan 95%. Nilai t hitung (7,37) lebih besar dari t tabel (1,70) pada derajat kebebasan 35 dan taraf signifikan 95%. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, disimpulkan H 0 ditolak dan H 1 diterima karena hasil pengujian membuktikan bahwa t hitung lebih besar dari pada t tabel, yaitu 7,37>1,70. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi keterampilan membaca pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang, semakin baik pula keterampilannya dalam menulis karangan argumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian, diajukan dua implikasi hasil penelitian. Pertama, hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca pemahaman berkorelasi secara positif dengan keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. Oleh karena itu, keberhasilan pembelajaran karangan argumentasi ditentukan oleh keterampilan membaca pemahaman siswa. Dengan kata lain, upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan argumentasi siswa hendaknya diawali dengan pembinaan keterampilan membaca pemahaman siswa. Kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai keterampilan membaca pemahaman siswa di bawah rata-rata nilai keterampilan menulis karangan argumentasi. Hal ini mengindikasikan bahwa guru hendaknya berupaya keras untuk meningkatkan minat dan keterampilan membaca pemahaman siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, dapat diajukan tiga saran yaitu pertama, untuk siswa, agar dapat menambah pengetahuan tentang konsep membaca dan menulis dan memperbanyak latihan membaca dan menulis, khususnya membaca pemahaman dan menulis karangan argumentasi. Kedua, untuk guru bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 6 Padang diharapkan lebih meningkatkan keterampilan membaca pemahaman dan keterampilan menulis karangan argumentasi dengan cara lebih banyak memberikan latihan membaca dan menulis kepada siswa dengan metode atau media terbaru dan kreatif, dan ketiga, untuk pihak sekolah 375

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 5 No. 2 September 2016; Seri E 370-376 sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mengembangkan bakat dan minat siswa dalam membaca dan menulis. Catatan: artikel ini disusun berdasarkan hasil penelitian untuk penulisan skripsi penulis dengan Pembimbing I Dr. Abdurahman, M.Pd. dan Pembimbing II Drs. Nursaid, M.Pd. Daftar Rujukan Agustina. 2008. Pembelajaran Keterampilan Membaca. Bahan Ajar. Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP. Alwi, Hasan. 2001. Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia Paragraf. Jakarta: Gramedia. Atmazaki. 2006. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: UNP Press. Keraf, Gorys. 2005. Argumentasi dan Narasi Komposisi Lanjutan III. Jakarta: PT Gramedia. Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Migiari, Palentina. 2014. "Hubungan Antara Kemahiran Membaca dan Kemahiran Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pinang Tahun Pelajaran 2013/2014". Artikel E- Journal. (Online) Diunduh tanggal 29 Januari 2016. Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: UNP Press. Suparno dan Yunus Muhammad. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Tarigan, Henry Guntur.2005. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa. Bandung: Angkasa. Utami, YesiSetya. 2012. "Hubungan Kemampuan Membaca Kritis dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Siswa Kelas XI SMAN 1 Kinali". Jurnal, Vol.1 No. 1, September 2012. (Online) 376