BAB III METODOLOGI PENELITIAN. termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini termasuk penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digolongkan jenis penelitian pengembangan, yaitu pengembangan RPP, LKS dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian pengembangan dengan model Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

BAB V PEMBAHASAN. tidak dilakukan karena tahap penyebaran harus diadakan uji coba lebih dari satu. kali, sehingga tahap penyebaran tidak dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Sugiono ( 2009 ) penelitian pengembangan adalah penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Prastowo, 2011). Menurut Nasution buku teks pelajaran adalah bahan pengajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

Transkripsi:

30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan yang berupa modul matematika SMP kelas VIII pokok bahasan theorema Pythagoras dengan pendekatan kontekstual yang berorientasi pemahaman konsep sedangkan instrumen yang dikembangan adalah angket validitas, angket respon guru, dan angket respon siswa. B. Pengembangan Modul Perangkat pembelajaran yang dikembangan dalam pengembangan ini adalah modul untuk pokok bahasan theorema Pythagoras. Model pengembangan modul yang digunakan mengacu pada model 4-D yang sudah dimodifikasi yang terdiri dari empat tahap, yaitu Define (pendefinisian), Design (desain), Develop (pengembangan), Disseminate (pendesiminasian). Namun demikian pengembangan modul dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap develop. Sebab dalam penelitian ini tidak bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh efektifitas kegiatan pembelajaran yang dikembangan. Tahap-tahap pengembangan perangkat pembelajaran tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

31 1. Tahap Pendefinisian (Define) Tahap pendefinisian bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pendefinisian adalah sebagai berikut: a. Analisis Awal Akhir Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui masalah dasar yang dihadapi dalam proses pembelajaran yaitu menyelesaikan masalah. Dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi tidak akan dikembangkan materi-materi pembelajaran baru, akan tetapi dengan materi yang telah ada berdasarkan kurikulum SMP dikembangkan dengan menggunakan modul dengan pendekatan kontekstual yang berorientasi pemahaman konsep. b. Analisis Siswa Analisis siswa bertujuan untuk menelaah karakteristik siswa yang meliputi kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan tingkat perkembangan kognitif siswa sebagai gambaran untuk mengembangkan. c. Analisis Materi Analisis materi bertujuan untuk mengidentifikasi, merinci dan menyusun secara sistematis bagian-bagian utama yang relevan yang akan dipelajari siswa berdasarkan analisis awal akhir. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran theorema Pythagoras, langkah kedua adalah merinci sub materi theorema Pythagoras sebagai rincian materi yang terdapat

32 dalam modul, dan ketiga membuat susunan/urutan sub materi yang nantinya menjadi isi materi dalam modul pembelajaran. d. Analisis Tugas Rangkaian tugas ini merupakan dasar untuk merumuskan tujuan pembelajaran yang dikembangan dengan pendekatan kontekstual yang berorintasi pada pemahaman konsep dalam pokok bahasan theorema Pythagoras. Secara garis besar keterampilanketerampilan utama yang dibutuhkan dalam pokok bahasan thorema Pythagoras adalah membuktikan theorema Pythagoras, menuliskan theorema Pythagoras pada segitiga siku-siku, menggunakan theorema Pythagoras untuk menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku, perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa, menghitung panjang diagonal kubus dan balok, dan menerapkan theorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari. e. Perumusan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran adalah untuk mengkonversikan tujuan analisis materi dan analisis tugas menjadi tujuan pembelajaran yang dinyatakan dengan tingkah laku. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan tujuan umum yang tercantum dalam kurikulum SMP. 2. Tahap Perencanaan (Design) Tahap ini bertujuan untuk merancang modul dan instrumen penelitian. Tahap ini dimulai setelah ditentukan tujuan pembelajaran khusus. Adapun kegiatan dalam tahap ini:

33 a. Pemilihan Media Pemilihan media ini berkenaan dengan penentuan media yang tepat untuk menyajikan materi pembelajaran theorema Pythagoras. Hal ini disesuaikan analisis materi dan fasilitas yang tersedia di sekolah. b. Pemilihan Format Pemilihan format dalam pengembangan modul ini disesuaikan dengan faktor-faktor yang telah dijabarkan pada tujuan pembelajaran. Format yang dipilih adalah untuk mendesain tampilan, isi, dan pemilihan srategi pembelajaran. c. Desain Awal Desain awal merupakan desain dari modul yang dirancang meliputi tujuan pembelajaran, urain materi, contoh soal, tes formatif, rangkuman materi, soal pendalaman dan kunci jawaban. Modul yang dikembangkan disusun berdasarkan pendekatan kontekstual yang berorientasi pada pemahaman konsep. Pada tahap ini, peneliti juga membuat instrumen untuk respon terhadap modul pembelajaran berupa angket respon guru dan respon siswa serta lembar validasi modul. Selanjutnya modul, angket dan lembar validasi modul siswa yang telah disusun disebut dengan Draft 1.

34 3. Tahap Pengembangan (Develop) Tujuan tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan peragkat pembelajaran yang berupa modul. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: Validitas Modul Pembelajaran a. Validitas modul 1) Validitas kontekstual meliputi komponen-komponen kontekstual yang diimplementasikan dalam modul pembelajaran. 2) Validitas pemahaman meliputi indikator pemahaman yang diimplementasikan dalam modul pembelajaran 3) Validitas materi meliputi kesesuaian materi dengan kurikulum KTSP, keruntutan materi, kesesuain konsep-konsep dengan materi, permasalahan dalam materi mencerminkan masalah nyata. 4) Validitas konstruksi meliputi kondisi perkembangan kognitif siswa. 5) Validitas format meliputi huruf, ilustrasi, spasi, pengetikan, font, penggunaan bahasa, dan simbol matematika. Modul yang telah direvisi dan divalidasi oleh validator disebut Draft II. Apabila Draft II telah valid maka langsung diujicobakan Akan tetapi, apabila Draft belum valid maka dilakukan validasi dan revisi kembali untuk mendapatkan Draft yang valid.

35 b. Uji coba modul Tujuan utama pelaksanaan uji coba adalah untuk mengetahui keterlaksanaan dan kelayakan penggunaan modul dengan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika pokok bahasan theorema Pythagoras. Hasil uji coba ini digunakan untuk menyempurnakan modul. Subjek uji coba modul pokok bahasan theorema Pythagoras adalah siswa SMP. Secara substansial pengembangan modul diadopsi dari pengembangan perangkat model Thiagarajan, akan tetapi ada beberapa tahapan dalam model Thiagarajan tidak digunakan sehingga peneliti memodifikasi model pengembangan Thiagarajan. Modifikasi tersebut dapat dilihat pada diagram berikut ini:

36 Analisis awal-akhir Analisis siswa Perumusan indikator Analisis materi Analisis tugas Define Pemilihan media Pemilihan format Desain awal D e s i g n Draft I Validasi ahli Revisi Revisi Draft II Valid? Uji coba D e v e l o p Analisis hasil uji coba Produk Modul Pembelajaran Diagram 3.1 Modifikasi Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D Thiagarajan Keterangan : : Jenis kegiatan : Keputusan : Garis pelaksanaan : Garis siklus (jika perlu) : Hasil Kegiatan

37 C. Validator dan Subyek Uji Coba 1. Validator Validator terdiri dari empat guru yang mempuyai kriteria sebagai berikut: a. Guru Matematika 1) Tiga guru matematika yang sudah berpengalaman mengajar matematika minimal 5 tahun di Sekolah Menengah Pertama. 2) Pendidikan minimal S1 untuk Program Studi Pendidikan Matematika. 3) Memahami pendekatan kontekstual. b. Guru Bahasa Indonesia, untuk menilai dari segi bahasa dan penulisan modul. 1) Satu guru bahasa Indonesia yang sudah berpengalaman mengajar bahasa Indonesia minimal 5 tahun di Sekolah Menengah Pertama. 2) Pendidikan minimal S1 untuk Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. 2. Subyek Uji Coba Subyek uji coba dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Kebasen yang meliputi guru dan siswa. a. Guru Matematika sebagai responden terhadap modul dengan pendekatan kontekstual.

38 b. Siswa SMP Negeri 1 Kebasen yang telah mendapatkan materi theorema Pythagoras karena ini hanya mencari respon siswa bukan untuk mengukur kemampuan siswa. D. Metode Pengumpulan Data Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan metode angket. Ada tiga jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Angket Validator a. Tujuan : Untuk mengetahui kevalidan modul. b. Alat yang digunakan : Angket validasi yang berisi angket validator terhadap modul pembelajaran. c. Metode yang digunakan: Untuk memperoleh kevalidan modul pembelajaran sesuai dengan kriteria penilaian validator, masingmasing validator diberi tugas untuk mengisi angket dan memberi masukan yang sesuai dengan modul pembelajaran. d. Kisi-kisi angket validator Angket validator meliputi : 1) Validasi kontekstual meliputi komponen-komponen kontekstual. 2) Validasi pemahaman meliputi indikator pemahaman. 3) Validasi materi meliputi kesesuaian materi dengan KTSP, keruntutan materi, kesesuaian konsep-konsep dengan materi, permasalahan dalam materi mencerminkan masalah nyata. 4) Validasi konstruksi meliputi kondisi perkembangan kognitif siswa.

39 5) Validasi format meliputi huruf, ilustrasi, spasi, pengetikan kalimat, font, penggunaan bahasa, dan simbol matematika. 2. Validasi Angket Respon Guru a. Tujuan : Untuk mengetahui respon guru sebagai implementator terhadap modul pembelajaran. b. Alat yang digunakan : Angket respon yang berisi angket respon guru terhadap modul pembelajaran. c. Metode yang digunakan : Guru yang mengisi angket setelah mengajar siswa menggunakan modul pembelajaran. d. Kisi-kisi angket respon guru yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Materi meliputi kesesuaian materi dengan kurikulum KTSP dan materi di sekolah, kelengkapan materi, keruntutan materi, kesesuaian konsep-konsep dengan materi. 2) Kemudahan penggunaan oleh guru dan siswa. 3) Desain/tampilan modul, meliputi penggunaan gambar, warna, dan font. 4) Keterbacaan meliputi bahasa dan penulisan. 5) Implementasi pendekatan kontekstual dalam modul pembelajaran. 3. Angket Respon Siswa a. Tujuan : Untuk mengetahui respon siswa b. Alat yang digunakan : Angket respon yang berisi angket respon siswa terhadap modul pembelajaran.

40 c. Metode yang digunakan : Untuk memperoleh data respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan modul pembelajaran. Setiap siswa diberi tugas mengisi angket. d. Adapun kisi-kisi angket respon siswa adalah : 1) Desain/tampilan modul pembelajaran, meliputi ketertarikan, warna, gambar, front. 2) Kemudahan penggunaan modul pembelajaran. 3) Keterbacaan, meliputi menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tidak mengandung makna ganda. 4) Materi meliputi kelengkapan materi, runtut/sistematis dan mudah dipahami dan tes formatif dirumuskan dengan jelas dan singkat. E. Teknik Analisis Data 1. Angket Validator Nilai akhir suatu butir yang diperoleh nerupakan nilai rata-rata perindikator dari total nilai jawab validator. Penentuan teknik analisis nilai rata-rata perindikator berdasarkan pendapat dari Arikunto (2002:216) yang mengatakan bahwa : Untuk mengetahui peringkat nilai akhir untuk butir yang bersanngkutan, jumlah nilai tersebut harus dibagi dengan banyaknya responden yang menjawab angket tersebut.

41 Berdasarkan pendapat tersebut, rumus untuk menghitung nilai rata-rata perindikator adalah sebagai berikut : x = Dimana : x : Nilai rata-rata perindikator i : Jumlah total nilai jawaban dari responden n : Banyaknya responden Pada penelitian ini, skala yang digunakan adalah 1 sampai 5, dimana 1 sebagai skor terendah dan 5 sebagai skor tertinggi. Adapun kriteria validasi analisis rata-rata yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Kriteria validasi analisis rata-rata perindikator Rata-rata Kriteria Validasi 4,21 x 5,00 Sangat Valid 3,41 x < 4,20 Valid/tidak revisi 2,61 x < 3,40 Cukup valid/tidak revisi 1,80 x < 2,60 Kurang valid/sebagian revisi 1,00 x < 1,80 Tidak valid/revisi total 2. Angket Responden Instrumen penelitian yang dikembangkan untuk menunjang modul pembelajaran dalam penelitian ini adalah angket respon guru dan angket respon siswa, yaitu :

42 a. Angket Respon Guru Hasil perolehan angket guru terhadap kegiatan pembelajaran dianalisis dengan rumus berikut : (Sugiyono, 2009 : 98-99) RG = x n Keterangan : RG x n : Respon Guru : Jumlah total nilai jawaban responden : Banyaknya responden Pada penelitan ini, respondennya yaitu satu orang guru yang mengajar di kelas dengan menggunakan modul pembelajaran. Maka rumus untuk menghitung respon guru adalah sebagai berikut : RG = x Pada angket respon guru, skala penilaian yang digunakan adalah Rating Scale yaitu 1 sampai 5, dimana 1 sebagai skor terendah dan 5 sebagai skor tertinggi. Adapun kriteria angket respon guru terhadap modul pembelajaran yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Kriteria Respon Guru Respon Guru Kriteria 84 RG 100 Sangat setuju 68 RG < 84 Setuju 52 RG < 68 Cukup setuju 36 RG < 52 Kurang setuju 20 RG < 36 Tidak setuju

43 b. Angket Respon Siswa Data tentang respon siswa diperoleh dari angket respon siswa terhadap modul yang dianalisis dengan persentase. Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif berupa nilai persentase respon siswa dan data kualitatif berupa hasil analisis dari persentase respn siswa. Menurut Trianto (2009 : 242 243) hasil perolehan angket respon siswa terhadap kegiatan modul dianalisis dengan persentase yaitu : PRS = A B x 100% PRS A = Persentase Respon Siswa = Proporsi siswa yang memilih setiap alternatif jawaban pada setiap item pertanyaan B = Jumlah siswa Respon siswa dikatakan positif apabila persentase respon siswa pada jawaban dengan skala penilaian 5 dijumlah dengan jawaban dengan skala penilaian 4 mencapai lebih dari 80%.