jurnal dengan judul : jurnal tersebut telah memenuhi syarat

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL PADA

PENGARUH BELANJA MODAL DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP PENDAPATAN PER KAPITA

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL (Study Empiris Kabupaten/ Kota Jawa Tengah)

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Mia Rachmawati. Abstract. Keyword : General Allocation Fund (DAU), Special Allocation Fund (DAK), Regional Own Revenue (PAD), Capital Expenditure.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi

BAB lll METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Indonesia. Teknik sampling pada penelitian ini adalah menggunakan purposive

ANALISIS PENGARUH PAD, DBH, DAU, DAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA MODAL KABUPATEN NGAWI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DAN DANA ALOKASI UMUM, PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP REALISASI BELANJA MODAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA PERIMBANGAN, DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berupa data kuantitatif, yaitu Data Laporan Realisasi Anggaran APBD pemerintah

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, DANA ALOKASI UMUM, PENDAPATAN ASLI DAERAH, SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN, DAN LUAS WILAYAH TERHADAP BELANJA MODAL

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan pelayanan publik. Di Indonesia, dokumen anggaran

FLYPAPER EFFECT PADA PAD DAN DAU TERHADAP BELANJA DAERAH KABUPATEN/KOTA GERBANG KERTOSUSILO

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA LANGSUNG

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN

BAB III METODE PENELITIAN. tentang laporan APBD tahunan. Sampel yang di ambil. dalam penelitian ini adalah kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan.

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA DAERAH

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011-

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH,DANA ALOKASI UMUM,DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DAERAH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN BELANJA MODAL TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FLYPAPER EFFECT PADA DANA ALOKASI UMUM DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH PADA KOTA BANDUNG PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode

: Niken Kurniawati NPM :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan

FLYPAPER EFFECT PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGANJUK PERIODE

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi dari penelitian ini adalah sebanyak 118 pemerintah daerah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Anggaran Belanja Modal Pemerintah Provinsi di Pulau Jawa

JURNAL PENELITIAN. Disusun Oleh : SANTI SUSIANI NPM : PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL

DETERMINAN TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

TUGAS AKHIR PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA DAERAH PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA MODAL

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada DPKAD Kota Bandung Periode )

NASKAH PUBLIKASI. Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA PEGAWAI

Powered by TCPDF (

INUNG ISMI SETYOWATI B

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah

N A S K A H P U B L I K A S I

ABSTRAK. Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Flypaper Effect.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi. masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

ANALISIS HUBUNGAN PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA MODAL TAHUN ANGGARAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

Putri Ika Sari Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta Abstract

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN LUAS WILAYAH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH

BAB III METODELOGI PENELITIAN


EFFECT OF REGIONAL OWN REVENUE, GENERAL ALLOCATION OF FUND AND SPECIAL ALLOCATION OF FUND FOR CAPITAL EXPENDITURE BUDGET ALLOCATION.

BAB III METODE PENELITIAN

Pipit Budiarti Pembimbing : Helmy Adam, SE., MSA., Ak., CPMA

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB V PENUTUP. Belanja Daerahnya juga semakin tinggi. Belanja Daerahnya juga semakin tinggi. Belanja Daerahnya juga semakin tinggi.

Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Jumlah Penduduk terhadap Belanja Modal Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Sukriy dan Abdul Halim Studi atas Belanja Modal Anggaran

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Luas

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten di Jawa Tengah. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE

I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Jurusan Akuntansi

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN/KOTA DI BANDUNG RAYA TAHUN

PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE

: VALIANT FAITH NIM. B

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH PENDAPATAN DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN/KOTA JAWA TIMUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

jurnal dengan judul : jurnal tersebut telah memenuhi syarat 12 Juli 2012

Pengaruh Pendaptan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Daerah (Studi Empiris pada Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Tengah) Eni Suryanti B200080067 Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2012 ABSTRACT Increased revenue will affect the amount of capital expenditure and improving the general allocation of funds also affects the amount of capital expenditure, due to the large capital expenditures that could improve service to the community. The purpose of this study is untu determine the effect of local revenue and general allocation of Belana Capital Budget Allocation to the District or the City of Central Java province. This study uses documentation techniques using secondary data. The population in this study are financial data or a local government district in Central Java city of the fiscal year 2008-2010. Samples taken Revenue, the General Allocation Fund and Capital Expenditures. Data collection using secondary data obtained from the budget realization report dipemerintah district or city in Central Java province. The amount of data obtained is taken as 105 3-year budget period that consists of local revenues, the general allocation of funds and capital expenditures. Sampling technique using total sampling (sampling saturated). Techniques of data analysis using t test to test the hypothesis. The results showed that: (1) Revenue Budget affects the allocation of capital and statistically supported H1 at 0.013 significance level (p <0.05). (2) General Allocation Fund affect the allocation of Capital Expenditure Budget and H2 supported statistically significant level in 0035 (p <0.05). Key words: revenue, general allocation fund, capital expenditure

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, dokumen anggaran daerah disebut Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD), baik untuk provinsi maupun kabupaten atau kota. Dalam era desentralisasi fiskal yang diwujudkan dengan APBD, diharapkan terjadinya peningkatan pelayanan diberbagai sektor terutama sektor publik. Peningkatan layanan publik ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik bagi investor untuk membuka usaha didaerah. Harapan ini tentu saja dapat terwujud apabila ada upaya serius (pemerintah) dengan memeberikan berbagai fasilitas pendukung (investasi). Konsekuensinya, pemerintah perlu untuk memberikan belanja yang lebih besar untuk tujuan ini. Daerah dituntut untuk mengoptimalkan potensi pendapatan yang dimiliki dan salah satunya dengan memberikan porsi belanja daerah yang lebih besar untuk sektor-sektor produktif. Pergeseran komposisi belanja merupakan upaya logis yang dilakukan pemerintah daerah setempat dalam rangka meningkatkan tingkat kepercayaan publik. Pemerintah mengalokasikan dana dalam bentuk anggaran belanja modal dalam APBD untuk menambah aset tetap. Alokasi belanja modal ini didasarkan pada kebutuhan daerah akan sarana dan prasarana, baik untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah maupun untuk fasilitas publik. Dalam perspektif ini, penerimaan daerah (Pemda) diharapkan mampu menggali sumber-sumber keuangan local salah satunya yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD merupakan pendapatan asli daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan lain asli daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasli. Akan tetapi, penerimaan dari unsur PAD saja belum mampu memenuhi kebutuhan daerah sehingga daerah masih membutuhkan bantuan dari pusat. Bantuan dari pusat ini adalah Dana Alokasi Umum (DAU). Dana alokasi

umum memegang peranan yang sangat dominan dibandingkan sumber dana lain, untuk itu DAU diharapkan dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk mrningkatkan pelayanan kepada masyarakat. B. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang diatas makatujuan dari penelitian ini adalah sebadai berikut: 1. Memberikan bukti empiris tentang pengaruh pendapatan asli daerah terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. 2. Memberikan bukti empiris tentang pengaruh dana alokasi umum terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. II. LANDASAN TEORI A. Anggaran Daerah Sektor Publik Anggaran daerah merupakan salah satu alat yang memegang peranan penting dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan didalamnya tercermin kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan potensi dan dan sumber-sumber kekayaan daerah. Menurut Peraturan Mentri Dalam Negeri (permendagri) No. 13 tahun 2006 yang dimaksud Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dab disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetepkan dengan peraturan daerah. APBD mempunyai beberapa fungsi antara lain; fungsi otorisasi, fungsi perencanaan, fungsi pengawasan, fungsi alokasi, funsi distribusi, dan fungsi stabilisasli. Struktur APBD antara lain; (1) Pendapatan daerah terdiri dari; pendapatan asli daerah, dana perimbangan (dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus), dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, (2) belanja daerah.

B. Pengalokasian Keuangan Daerah Pengelolan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaa, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan (Permendagri No. 13 tahun 2006). C. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan asli daerah merupakan penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 33 tahun 2004). Macam-macam pendapatan daerah antara lain; hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan, serta lain-lain prndapatan asli daerah yang sah. D. Dana Alokasi Umum Dana alokasi umum merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ynsng dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi (UU No.13 tahun 2004). Dana alokasi umum diberikan pemerintah untuk membiayai kekurangan dari pemerintah daerah dalam memanfaatkan pendapatan asli daerahnya. Dana alokasi umum dialokasikan untuk daerah provinsi dan kabupaten atau kota. E. Belanja Modal Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembanguanan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 bulan untuk kegiatan pemerintah, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan serta aset lainnya (Permendagri N0. 13 tahun 2006). Belanja modal dikategorikan menjadi 5 kategori utama yaitu; belanja modal tanah, belanja modal peralatan dan mesin, belanja modal gedung dan bangunan, serta belanja modajalan, irigasi dan jaringan.

III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui median perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) (Sugiyono, 2004). Lingkup penelitian ini adalah studi empiris pada instansi pemerintah daerah tingkat Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Tengah. B. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah data keuangan pemerintah daerah tingkat kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dari tahun anggaran 2008-2010. Sampel dalam penelitian ini adalah APBD pada seluruh Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2008-2010, sehingga diperoleh data sebanyak 105 tahun anggaran (35 x 3 periode tahun anggaran). Teknik pengambila sampel dalam penelitian menggunakan total sampling (sampling jenuh), yaitu keseluruhan jumlah populasi dijadikan sampel. C. Jenis Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang diperlukan antara lain: (1) Data APBD tingkat Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Tengah tahu anggaran 2008-2010, (2) Data PAD, DAU dan Belanja Modal Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2008-2010. Data belanja modal, PAD, DAU diperoleh dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Tengah melalui situs resmi Departemen Keuangan Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah daerah yaitu www.djkp.depkeu.go.id D. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi

APBD dipemerintah Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Tengah. Data diperoleh dari situs resmi Departemen Keuangan yaitu www.djkp.depkeu.go.id E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdiri dari 2 variabel meliputi: (1) variabel dependen: belanja modal (2) variabel independen: pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum. F. Metode Analisis Data 1. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Untuk mengetahui data yang digunakan berdistri normal atau tidak penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirov. Apabila signifikansi hitung > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal (Ghozali, 2001). b. Uji Multikolinieritas Untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan antara variabel independen terhadap variabel independen lain didalam model regresi, dapat dilihat dalam nilai VIF (variance inflation factor) > 10 dan angka tolerance >1 (Ghozali, 2001). c. Uji Heteroskedastisitas Untuk menguji ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam model regresi, dengan menggunakan uji glesjer. Pengujian heteroskedastisitas dengan membandingkan t hitung yang diperoleh dengan t tabel, jika t hitung < t tabel maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2001). d. Uji Autokorelasi Untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Cara yang digunakan untuk mendiagnosis adanya autokorelasi melalui terjadinya nilai Durbin Wasto (DW) (Ghozali, 2001).

2. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dengan variabel terkait. Pengaruh masing-masing variabel akan dilihat dari hasil uji t. Sebelum dilakukan uji t akan diuji terlebih dahulu fit model dengan uji F dan koefisien determinasi dengan adjusted R 2 (Ghozali, 2001). Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian menggunakan level of significant (α) 0,05, maka kesimpulannya apabila signifikansi F hitung > 0,05 berarti terdapat pengaruh secara simultan dan sebaliknya. Apabila F hitung > F tabel, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi sudah fit. Koefisien Determinasi (R Squared) menunjukkan seberapa besar prosentase variasi dalam variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi dalam variabel indepanden. Nilai R 2 terletak antara 0 dan 1, jika R 2 semakin mendekati 1, maka semakin besar variasi dalam variabel independen. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian menggunakan level of significant (α) 0,05. Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak berarti ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen dan sebaliknya. Model regresi berganda yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah: BM = a + b 1 PAD + b 2 DAU + e Keterangan: BM = Belanja Modal a = Konstanta b = Slope atau Koefisien Regresi PAD = Pendapatan Asli Daerah DAU = Dana Alokasi Umum

e = Tingkat kesalahan pengganggu VI. HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian Prosedur Pengambilan Sampel No Keterangan Jumlah 1 Laporan Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2008-2010 2 Jumlah Sampel(3 tahun anggaran x 35 Kabupaten atau Kota) 3 Data yang tidak lengkap selama tahun anggaran 2008-2010 35 105 (0) 4 Jumlah data yang diolah 105 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat 35 Laporan Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Tengahyang dapat dijadikan sampel yang akan diolah adalah sejumlah 3 tahun anggaran. Jadi jumlah sampel sejumlah 105, tidak ada data yang tidak lengkap, sehingga jumlah sampel keseluruhan adalah 105 tahun anggaran. B. Statistik Deskriptif Dengan bantuan SPSS versi 16.0 dibuat tabel statistik deskriptif sebagai berikut: Statistik Deskriptif (dalam Jutaan Rupiah) Variabel Minimum Maksimum Mean Std. Deviation PAD 21.757 293.827 66.184,90 39.179,848 DAU 225.385 793.267 516.223,29 135.849,698 BM 27.888 247.530 116.833,37 46.942,016

Dari hasil perhitungan statistik deskriptif dapat diketahui bahwa dari 35 Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah variabel dana alokasi umum meliliki nilai tertinggi dibandingkan dengan variabel pendapatan asli daerah dan belanja modal. C. Analisis Data 1. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Hasil Uji Normalitas Data Variabel Kolmogorov Smirnov Z p-value Keterangan Unstandardize d Residual 0,471 0,980 Data Terdistribusi Normal Dari hasil perhitungan uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05(p > 0,05), yaitu sebesar 0,980 maka data dalam penelitian ini terdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Hasil Uji Multikoliniearitas Variabel Toleran VIF Keterangan Pendapatan Asli Daerah Dana Alokasi Umum 0,881 1,135 Bebas Multikolinearitas 0,881 1,135 Bebas Multikolinearitas Dari hasil perhitungan menunjukkan tidak ada korelasi sempurna antar variabel independen dari beberapa variabel VIF < 10 dan angka Tolerance < 1 maka dapat disimpulkan bahwa variabel dalam penelitian ini bebas multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel t-hitung p-value Keterangan Pendapatan Asli -0,297 0,767 Bebas Heteroskedastisitas Daerah Dana Alokasi Umum 1,173 0,244 Bebas Heteroskedastisitas Dari hasil perhitungan diketahui bahwa nilai t hitung untuk masingmasing variabel dengan probability lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semua data tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Durbin Waston Kriteria Hasil Uji Autokorelasi Keterangan 1,211-2 < 1,211 < 2 Bebas Autokorelasi Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa diperoleh hasil DW sebesar 1,211. Kriteria terpenuhi karena nilai DW dari model regresi terletak diantara -2 dan 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini bebas autukorelasi. 2. Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Berganda Hasil Analisis Koefisiensi Regresi Berganda Variabel Koefisien regresi t-hitung Signifikansi (Constanta) 59.834,815 3,516 0,001 Pendapatan Asli Daerah 0,295 2,519 0,013

Dana Alokasi Umum 0,073 2,148 0,034 R 2 = 0,014 Adjusted = 0,124 F hitung = 8,330 Sig = 0,000 BM = 59.834,815 + 0,0295PAD + 0,073DAU Nilai konstanta (a) sebesar Rp 59.834,815 juta, berarti apabila tidak ada pengaruh dari PAD dan DAU belanja modal tetap mengalami peningkatan. Nilai koefisien b 1 sebesar Rp 0,295 juta dengan signifikansi 0,013 (p<0,05), berarti pendapatan asli daerah meningkatkan belanja modal. Nilai koefisien b 2 sebesar Rp 0,073 juta, dengan signifikansi 0,034 (p<0,05), berarti dana alokasi umum meningkatkan belanja modal. Diperoleh F hitung sebesar 8,330 dan F tabel sebesar 3,07. Apabila dibandingkan maka dapat dilihat bahwa uji statistic dari distribusi F hitung F tabel yaitu 8,330 3,07 dengan signifikansi 0,000, maka H0 ditolak atau menunjukkan hasil regresi fit. Dalam analisis regresi berganda diperoleh nilai adjusted R Square sebesar 0,124. Hal ini berarti 12,4% variasi pengalokasian anggaran belanja modal dapt dijelaskan oleh pandapatan asli daerah dan dana alokasi umum. b. Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji Hipotesis dengan Uji t Variabel t-hitung t-tabel p-value Keterangan PAD 2,519 1,984 0,013 H0 1 ditolak DAU 2,148 1,984 0,034 H0 2 ditolak

1. Hipotesis 1 Pengujian hipotesis pertama (H1) untuk variabel pendapatan asli daerah diperoleh nilai t hitung sebesar 2,519 yang menunjukkan lebih besar dari t tabel sebesar 1,984 atau 2,519 > 1,984, dengan nial p- value sebesar 0,013 diterima pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) maka H0 1 ditolak dan H1 terdukung secara statistik sehingga pendapatan asli daerah perpengaruh terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. 2. Hipotesis 2 Pengujian hipotesis kedua (H2) untuk variabel dana alokasi umum diperoleh nilai t hitung sebesar 2,148 yang menunjukkan lebih besar dari t tabel sebesar 1,984 atau 2,148 > 1,984, dengan nilai p- value sebesar 0,034 diterima pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) maka H0 2 ditolak dan H2 terdukung secara statistik sehingga dana alokasi umum berpengaruh terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. V. SIMPULAM DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendapatan asli daerah berpengaruh terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji t, dengan nilai t hitung > t tabel (2,519 > 1,984) pada p-value 0,013 < 0,05. Oleh karena itu H1 terdukung secara statistik. 2. Dana alokasi umum berpengaruh terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji t, dengan nilai t hitung > t tabel (2,148 > 1,984) pada p-value 0,034 < 0,05. Oleh karena itu H2 terdukung secara statistik. 3. Model regresi linier yang fit ditunjukkan dengan nilai F hitung F tabel yaitu 8,330 3,07 dengan signifikansi 0,000 < 0,005. Nilai Adjusted R Square

diperoleh sebesar 0,124 atau 12,4%, maka pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum mampu menjelaskan belanja modal sebesar 12,4%. B. Saran Dari hasil penelitian, analisis data,pengembangan dan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Bagi peneliti lain disarankan untuk mengambil sampel tidak hanya terbatas pada satu Provinsi tetapi diharapkan beberapa Provinsi. 2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih memperluas penelitian dengan memperbanyak ladi daerah penelitian meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. 3. Peneliti menyarankan agar penelitian yang akan datang mengambil jangka waktu yang lebih lama untuk diteliti. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Sukriy dan Abdul Halim.2003. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah Studi Kasus Kabupaten/Kota di Jawa dan Bali.Simposium Nasional Akuntansi IV, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, ASP-05. Adi, Priyo Hari.2006. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi daerah, Belanja Pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah (Studi pada kabupaten dan kota se-jawa-bali).simposium Nasional Akuntansi IX, Universitas Andales Padang, K-ASPP 03. Christy, F.A dan Priyo Hari Adi.2009. Hubungan Antara Dana Alokasi Umum, Belanja Modal dan Kualitas Pembangunan Manusia.Jurnal Akuntansi hal 1-16. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Darwanto dan Yulia Yustikasari.2007. Pengaruh Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal.Simposium Nasional Akuntansi X, Universitas Has Makasar, ASP-04. Ghozali, Imam.2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:Badan Penerbit UNDIP.

Halim, Abdul.2002. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta:Salemba Empat. Harianto, David dan Priyo Hadi Adi.2007. Hubungan Antara Dana Alokasi Umum, Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Per Kapita.Simposium Nasional Akuntansi X, Universitas Hasanudin Makasar, ASPP-15. Ikin, Solikin.2008. Hubungan Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Modal di Jawa Barat.Jurnal Akuntansi Pemerintah, Vol. 2, No. 2, November 2008, hal 1-12. Maimunah, Mutiara. 2006. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah.Simposium Nasional Akuntansi IX, Universitas Andales Padang, K-ASPP 04. Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta:Penerbit ANDI. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 Tentang retribusi Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 Tentang Pengelolan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolan Keuangan Daerah. Santoso, Singgih.2000. Analisis dengan Program SPSS.Jakarta:PT Elex Media Komputindo. Sarangih, Juli Panglima.2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi.Jakarta:Penerbit Ghalia Indonesia. Sari, Noni Puspita dan Yahya Idhar.2009. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Langsung pada Kabupaten/kota di Provinsi Riau.Jurnal Akuntansi no 24, Universitas Sumatra Utara, (http://akuntansi.usu.ac.id/jurnal-akuntansi-42.html, diakses tanggal 6 Agustus 2011). Sugiyono.2007. Metode Penelitian Bisnis.Cetakan Kesepuluh.Bandung:Penerbit CV Alfabeta.

Umar, Husein.2003. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2007 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. www.djkp.depkeu.go.id www.jateng.bps.go.id