BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (class action research). Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB. III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri laki-laki ada 17 anak dan perempuan 16 anak. Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Merak Batin Kecamatan Natar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 06 Metro Barat terletak di jalan Jendral Sudirman No. 14 Ganjar

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (class action research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, 2007:.5). Data yang terkumpul didokumentasikan. Proses dan temuan dilakukan melalui observasi, evaluasi, refleksi. Penelitian yang dipilih merupakan suatu inkuiri reflektif ( self-reflektive-inquiry) yang berkelanjutan. Penelitian secara terus menerus bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, penjelasan tentang kemajuan, peningkatan, kemunduran, kekurang efektifan dari pelaksanaan sebuah tindakan. Di samping memperoleh pengetahuan, penelitian tindakan juga bertujuan untuk mengembangkan diri dan pemahaman mendalam mengenai pelaksanaan pembelajaran dan kemudian mencoba memperbaikinya dan berlanjut pada upaya memahami dampaknya. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu: () Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi.

24 B. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sukadadi kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 202/203 pada semester genap mulai bulan November sampai Januari tahun 202, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 25 orang, peneliti bertindak sebagai pelaku tindakan, dibantu oleh seorang guru yang bertindak sebagai observer. Mitra bertugas mengamati proses pembelajaran, kemudian hasil pengamatan dianalisa bersama-sama berdasarkan data-data yang terkumpul, didiskusikan penyebab-penyebabnya dan dicarikan solusinya, hasil diskusi dijadikan rekomendasi untuk merencanakan siklus berikutnya. C. Rancangan Penelitian Tindakan Pelaksanaan penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan, menurut Wardani (2007: 8) penelitian dilakukan dengan menggunakan tahapan siklus dan dalam setiap siklus terdiri atas empat tahapan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dirancang untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah, yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa. Peneliti ini dilaksanakan dua siklus dan setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan yang terdiri dari: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan tindak lanjut.

25. Perencanaan Tindakan Sebelum PTK dilaksanakan yang akan dipersiapkan adalah: () menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2) membu at lembar pengamatan, (3) menyiapkan media/sarana untuk eksperiment, menyiapkan lembar kerja siswa dan instrumen evaluasi. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertemuan ke Pelaksanaan tindakan di kelas V dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Januari 203 pukul 07.30. 8.40 Wib. Kegiatan pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan salam, kemudian sebelum memulai pembelajaran guru memimpin doa bersama. Dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan siswa yang tidak masuk, semua siswa hadir. Guru melakukan apersepsi dengan melontarkan pertanyaan kepada siswa, siapa yang senang main bola? Hampir semua anak laki-laki menunjuk tangan, kemudian guru menanyakan siapa yang pernah main bola bekel? Semua anak perempuan menjawab pernah, lalu guru bertanya kembali kalau bola dilemparkan ke atas kemana arah bola akan jatuh? Semua siswa menjawab jatuhnya ke bawah. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada hari ini.

Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai setelah proses pembelajaran selesai: Secara mandiri siswa dapat menyebutkan macam-macam gaya berdasarkan sumbernya, dapat memberikan contoh gerak benda yang dipengaruhi gaya gravitasi bumi, dapat memberikan contoh gerak benda yang menimbulkan gaya gesek, dapat memberikan contoh benda yang menggunakan gaya magnet, dapat membandingkan gerak benda pada dua permukaan yang berbeda, dapat menyebutkan cara memperkecil gaya gesek suatu benda dengan lengkap, dapat menyebutkan cara memperbesar gaya gesek suatu benda dengan lengkap, dapat mengelompokkan benda yang dapat ditarik magnet, dapat mengelompokkan benda yang tidak dapat ditarik magnet 26 Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi lima kelompok, dengan cara berhitung satu sampai lima, yang menyebut angka satu berkumpul menjadi satu kelompok dan angka dua menjadi kelompok dua dan seterusnya sampai terbentuk lima kelompok. Setelah semua kelompok terbentuk siswa diminta untuk duduk berkelompok, kemudian guru melanjutkan kegiatan berikutnya dengan membagikan lembar kerja, siswa diminta secara berkelompok mengumpulkan data, dan mendiskusikan kesimpulan sementara dari permasalahan yang diajukan guru. Pada sesi ini tampak tidak semua siswa aktif membaca, melakukan tanya jawab dengan teman kelompoknya. Setelah semua kelompok selesai membuat hipotesis maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembuktian-pembuktian dengan melakukan percobaan. Masing-masing kelompok melakukan pembuktian sesuai petunjuk LKS. Tampak sebagian siswa pasif hanya sebagai pendengar dan penonton tidak terlibat aktif dalam kegiatan.

27 Pada saat melakukan percobaan ada yang bertugas melakukan percobaan anggota yang lain mengamati dan menuliskan hasil percobaannya di lembar kerja. Guru berkeliling mendampingi siswa untuk melakukan percobaan dan mengarahkan siswa dalam mengambil kesimpulan.. Kegiatan penutup Siswa diminta mencatat hasil kesimpulan di buku catatan masing-masing. Guru memberikan tugas di rumah serta persiapan untuk pertemuan kedua, dan kegiatan pembelajaran ditutup dengan bersama-sama mengucapkan lafal hamdalah dan guru mengucapkan salam. Pertemuan ke 2 Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari senin tanggal 7 Januari 203 pukul 09.30-0.40 Wib. Kegiatan pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan ucapan salam dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa. Guru menanyakan pembelajaran minggu yang lalu, dan hasil percobaan. Kegiatan inti Presentasi hasil pembuktian, perwakilan masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya. Kelompok yang lain mendengarkan dan mengomentari presentasi dari kelompok yang maju. Pada sesi ini baru 0 orang yang aktif bertanya maupun menjawab pertanyan dari kelompok lain.

28 Setelah semua perwakilan kelompok maju, guru bersama-sama siswa menyimpulkan pembelajaran. Kegiatan penutup Guru membagikan lembar tes formatif, dan siswa mengerjakan. Guru memberi tugas untuk siswa mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk pembuktian minggu yang akan datang. Siklus 2 Pertemuan ke Pertemuan dilaksanakan pada hari rabo tanggal 9 Januari 203 pukul 07.30-08.40 Wib. Kegiatan Pendahuluan Guru memulai pembelajaran dengan salam dan dilanjutkan dengan pengecekan kehadiran siswa. Guru menanyakan materi minggu yang lalu dan menanyakan kelengkapan peralatan yang akan digunakan pada hari ini. Pada sesi ini siswa dengan bersemangat menjawab semua pertanyyaan guru dan menyatakan kesiapan mereka untuk mengikuti pembelajaran hari ini. Guru menjekaskan tujuan pembelajaran hari ini yaitu setelah selesai proses pembelajaran secara mandiri siswa dapat menyebutkan jenis pesawat sederhana, dapat membedakan pengungkit berdasarkan letak beban, kuasa dan penunpunya, dapat memberikan contoh benda yang menggunakan prinsip pengungkit, dapat memberikan contoh peralatan yang menggunakan prinsip kerja bidang miring, dapat menyebutkan dua benda yang menggunakan prinsip kerja bidang miring, dapat menyebutkan sekurang-kurangnya 2 macam katrol, dapat memberikan

contoh benda yang menggunakan katrol, dapat menyebutkan prinsip kerja roda, dapat menyebutkan sekurang-kurangnya 2 contoh peralatan manusia yang menggunakan prinsip kerja roda, dapat menyebutkan manfaat pesawat sederhana bagi manusia 29 Kegiatan Inti Guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok dengan mempertimbangkan kemampuan siswa dan suku. Siswa yang pintar disebarkan ke semua kelompok agar semua kelompok menjadi aktif. Guru mengajukan sebuah masalah mengapa semua roda porosnya ditengah? Siswa diminta untuk mencari informasi, data dan fakta melalui buku paket, agar kegiatan siswa terarah maka guru membagikan lembar kerja. Setelah semua data dan informasi terkumpul setiap kelompok diminta membuat kesimpulan sementara. Setelah semua kelompok membuat hipotesis maka kegiatan dilanjutkan dengan melakukan pembuktian hipotesis. Hasil percobaan ditulis dan dibuat laporan. Kegiatan Penutup Guru memberikan penguatan dan tugas di rumah. Pertemuan ke 2 Pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal Januari 203 pukul 07.30-08.40 Wib.

30 Kegiatan Pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan salam dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa. Kegiatan Inti Perwakilan dari masing-masing kelompok membacakan hasil pembuktian hipotesis dan hasil diskusi kelompoknya, kelompok yang lain menanggapi. Pada sesi ini tampak siswa sudah aktif memberikan pertanyaan ataupun jawaban, kemampuan berkomunikasi telah merata. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil kerjanya kegiatan dilanjutkan dengan menarik kesimpulan dari pembelajaran hari itu, pada sesi ini guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan siswa, menjawab permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya.. Kegiatan penutup Guru membagikan soal tes formatif, siswa diberi waktu 5 menit untuk mengerjakannya. Setelah selesai mengerjakan soal tes, guru memberikan penguatan bagaimana manusia memanfaat sifat-sifat cahaya bagi kehidupan. 3. Observasi Observasi dilakukan terhadap: proses pembelajaran, baik aktivitas belajar siswa maupun aktivitas guru dalam mengajar, tes digunakan untuk menilai ketuntasan siswa pada materi tersebut. Data yang terkumpul dari hasil observasi di evaluasi dengan cara mendiskusikan dengan teman sejawat.

3 4. Refleksi Dari hasil observasi dan evaluasi, data-data yang terkumpul dianalisis, faktorfaktor yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, kemudian direfleksi, didiskusikan bersama tim, solusinya dijadikan rekomendasi untuk siklus berikutnya. Pelaksanaan PTK dapat dilihat dari gambar 3. Siklus masalah Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi Siklus 2 Refleksi Pengamatan Pelaksanaan Perencanaan dan seterusnya Gambar 3. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Adopsi dari Suharsimi (200: 7) Hasil analisis dan refleksi pada siklus pertama menjadi bahan merencanakan tindakan pada siklus kedua (menjadi rekomendasi) dan seterusnya sampai indikator keberhasilan tercapai. D. Kisi kisi Instrumen Kisi kisi instrumen diturunkan berdasarkan defenisi operasional. Tujuan penyusunan kisi kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis butir instrumen.

32 Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Siswa No 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Indikator Menyebutkan macam-macam gaya berdasarkan sumbernya Memberikan contoh gaya gravitasi bumi Memberikan contoh gaya gesek Memberikan contoh gaya magnet Membandingkan gerak benda pada dua permukaan yang berbeda Menyebutkan cara memperkecil gaya gesek suatu benda Menyebutkan cara memperbesar gaya gesek suatu benda Mengelompokkan benda yang dapat ditarik magnet Mengelompokkan benda yang tidak dapat ditarik magnet jumlah Soal Jumlah soal 0 Menyebutkan jenis pesawat sederhana Membedakan pengungkit berdasarkan letak beban, kuasa dan penunpunya Memberikan contoh benda yang menggunakan prinsip pengungkit Memberikan contoh peralatan yang menggunakan prinsip kerja bidang miring Menyebutkan macam-macam katrol Memberikan contoh benda yang menggunakan katrol Menyebutkan prinsip kerja roda Menyebutkan contoh peralatan manusia yang menggunakan prinsip kerja roda Menyebutkan manfaat pesawat sederhana bagi manusia Jumlah soal 0 2 2 Siklus 2 E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:. Lembar observasi digunakan untuk mengukur aktivitas belajar siswa dan pelaksanaan pembelajaran guru.. 2. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. 3. Diskusi antara guru dan teman sejawat untuk merefleksi hasil siklus.

33 F. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari aktivitas siswa, dengan memberikan tanda ceklis ( ) pada kolom aktivitas yang tersedia bila siswa melakukan aktivitas tersebut. Kemudian aktivitas yang dilakukan siswa dijumlahkan. Dalam penelitian ini ada 5 aklivitas yang diamati yaitu: aktivitas mendengar, membaca, menulis, bertanya/menjawab dan aktivitas gerak melakukan pembuktian. Tabel 3.2 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar Secara Individual No Rentang Nilai Keterangan Kriteria >70 Tuntas Sangat Baik 2 60 Tuntas Baik 3 50 tuntas Cukup Baik 4 < 50 Tidak tuntas Kurang Baik Tabel 3.6 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar Secara Klasikal No Presentase Kriteria Bila >70 % siswa mendapat nilai tuntas Sangat Baik 2 Bila 60 69 % siswa mendapat nilai tuntas Baik 3 Bila 50 59 % siswa mendapat nilai tuntas Cukup Baik 4 Bila < 50 % siswa mendapat nilai tuntas Kurang Baik G. Kriteria Keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil apabila:. 70% siswa melakukan aktivitas dengan kategori sangat aktif. Presentase aktivitas siswa menggunakan rumus sebagai berikut: S= Σ presentase aktivitas yang dilakukan siswa X 00% Σ jumlah aktivitas

34 2. 70% siswa mendapat hasil belajar dengan kriteria baik. Presentase hasil belajar menggunakan rumus sebagai berikut: Nilai rerata = Σ nilai siswa Σ siswa