BAB I PENDAHULUAN. Cacing tanah Lumbricus rubellus merupakan kelompok cacing tanah yang. tumpukan sampah (Sugiantoro, 2012: 14-15).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hewan yang menjijikkan dan kurang dimanfaatkan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. glossocolecidae, dan lumbricidae (Khairulman dan Amri, 2009: 1-3).

BAB I PENDAHULUAN. mudah dibudidayakan, media dan pakannya mudah diperoleh sehingga. dapat berkesinambungan ketersediaannya serta memiliki kandungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan memisahkan objek penelitian menjadi 2

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memudahkan hewan tanah khususnya cacing untuk hidup di. sebagai pakan ayam dan itik. Para peternak ikan juga memanfaatkan

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 5 kelompok perlakuan yaitu, 1 kelompok perlakuan dengan

PENGARUH KOMBINASI MEDIA SERBUK GERGAJI BATANG POHON KELAPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Media terhadap Pertambahan biomassa Cacing Tanah Eudrilus eugeniae.

BAB I PENDAHULUAN. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan makhluk hidup

PENGARUH KOMBINASI MEDIA SERBUK GERGAJI BATANG POHON KELAPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia adalah

LAMPIRAN ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 1. Analisis pertambahan bobot cacing tanah Eudrilus eugeniae.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KOMBINASI MEDIA SERBUK GERGAJI BATANG POHON KELAPA

THE EFFECT OF PALM STEM SAWDUST AND MANILA GRASS ON GROWTH AND COCOON PRODUCTION OF AFRICAN EARTHWORM (Eudrilus eugeniae)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

BAB II KAJIAN TEORI. tergolong pada kelompok binatang lunak karena tidak memiliki tulang. belakang (avertebrata). Kedudukan Eudrilus eugeniae dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tebu merupakan tanaman semusim dari Divisio Spermathophyta dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN SERBUK SABUT KELAPADANAMPAS TAHU SEBAGAI MEDIA-PAKAN CACING TANAH (Lumbricus Rubellus)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Cacing Eudrilus eugeniae (African Night Crawler /ANC)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah yang timbul akibat meningkatnya kegiatan manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Syariffauzi (2009), pengembangan perkebunan kelapa sawit membawa dampak positif dan negatif Dampak positif yang ditimbulkan antara lain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak mengandung senyawa organik dan bahan mineral yang cukup baik dari alam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Suwardjo dan Dariah (1995) mulsa adalah berbagai macam bahan seperti

BAB I PENDAHULUAN. bebas, dikatakan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil dan tidak

Gambar 1.1. Tanaman Sagu Spesies Mitroxylon Sago

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KADAR BIOETANOL LIMBAH TAPIOKA PADAT KERING DIHALUSKAN (TEPUNG) DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terutama diperkotaan. Budidaya jamur di Indonesia masih sangat

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

Lampiran I. Bagan Penelitian Menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) Vol. Volll. Vol! Villi. V,ll. Villi. Vdll V.I. Keterangan : Vi V2V3V4V5

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT AREN SEBAGAI BAHAN BAKU KOMPOS DENGAN PENAMBAHAN STARTER ALAMI SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORI. eugeniae sering disebut cacing Afrika, atau ANC (African Night Crawler).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Sawo

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan.

PERTUMBUHAN TANAMAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA ARANG SEKAM DAN COCOPEAT DENGAN PEMBERIAN STARBIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena tidak mempunyai tulang belakang (avertebrata). Berikut adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. Spesies : Lumbricus rubellus (Sapto, 2011: 24) sekat atau dinding tipis (Sugiantoro, 2012: 13).

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jamur kuping, jamur tiram, jamur merang, jamur shiitake dan sebagainya.

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur tiram putih yaitu protein

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SISTEM RAK BERTINGKAT PADA BUDIDAYA CACING TANAH ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

BAB I. PENDAHULUAN. juta ha. Sebahagian besar (98%) dari total luas perkebunan kelapa di indonesia

KADAR BIOETANOL LIMBAH TAPIOKA PADAT KERING DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

BAB I PENDAHULUAN. kotoran manusia atau hewan, dedaunan, bahan-bahan yang berasal dari tanaman

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

kemungkinan untuk ikut berkembangnya bakteri patogen yang berbahaya bagi

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

PRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai pendegradasi sampah organik, pakan ternak, bahan baku obat,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Padi Organik Dan Bekatul Organik. ditanam dan diolah menurut standar yang telah ditetapkan (IRRI, 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut USDA (2008), kedudukan sorgum manis (Sorghum bicolor [L.]

I. PENDAHULUAN. kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan energi dunia yang dinamis dan semakin terbatasnya cadangan energi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan penyakit, cacat janin, kematian, bahkan. pemutusan mata rantai kehidupan suatu organisme. Limbah merupakan dapat

PENGARUH PENGGUNAAN CACING TANAH (Lumbricus rubellus) SEBAGAI AKTIVATOR TERHADAP BENTUK FISIK DAN HARA VERMIKOMPOS DARI FESES SAPI BALI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tanaman dan kelangsungan hidup mahluk hidup. Karakteristik unsur-unsur dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI, SERASAH DAUN PISANG DAN BEKATUL NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cacing tanah Lumbricus rubellus adalah hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (avertebrata). Dalam klasifikasi biologi, cacing tanah termasuk dalam filum Annelida atau hewan beruas-ruas. Cacing tanah Lumbricus rubellus merupakan kelompok cacing tanah yang tinggal di atas permukaan tanah yang kaya bahan organik seperti pada tumpukan sampah (Sugiantoro, 2012: 14-15). Banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari cacing tanah Lumbricus rubellus seperti dapat menyuburkan tanah, sebagai pakan ternak, dan sebagai obat. Adanya manfaat ini memperlihatkan terjadi peningkatkan budidaya cacing tanah ke arah komersial sebagai salah satu cabang usaha yang menguntungkan. Pada budidaya cacing tanah, media mempunyai peran yang penting yaitu sebagai tempat hidup sekaligus makanan bagi cacing tanah. Biasanya media yang digunakan berupa bahan-bahan organik. Bahan organik yang dapat dipakai sebagai media antara lain daun-daun yang gugur, jerami, bekatul dan serbuk gergaji. Salah satu media yang dapat digunakan yaitu serbuk gergaji, serbuk gergaji adalah butiran-butiran halus yang terbuang saat kayu dipotong dengan menggunakan alat gergaji. Serbuk gergaji kayu yang digunakan sebagai media biasanya seperti serbuk gergaji kayu pohon kelapa, 1

serbuk gergaji kayu pohon mangga dan serbuk gergaji kayu pohon aren (Rahmat Rukmana, 1999). Diketahui media yang berbeda akan dapat berpengauh terhadap pertumbuhan dan reproduksi cacing tanah. Persoalan mencari media yang baik untuk mengetahui pertumbuhan dan reproduksi sangat diperlukan guna budidaya cacing tanah yang baik. Pada penelitian ini digunakan serbuk gergaji batang pohon aren (Arenga pinnata) sebagai media, pohon aren adalah jenis tumbuhan palma yang memproduksi buah, nira dan pati atau tepung di dalam batang (Sapari, 1994).dan banyak digunakan oleh masyarakat sebagai bahan dasar dan tepung, limbah hasil pembuatan ini yang digunakan sebagai media, selain itu serbuk gergaji pohon aren juga mengandung zat-zat seperti protein,selulosa, lemak dan karbohidrat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi kokon cacing tanah. Rumput manila termasuk subfamily chlorisoidae yang mempunyai pertumbuhan optimum pada suhu 25 35 0 C dan beradaptasi di daerah tropis dan subtropik. Rumput manila memiliki batang dan daun yang kaku dan keras sehingga relatif sulit di potong. Rumput ini digunakan di lapangan sepak bola UNY dan biasanya setiap satu bulan sekali lapangan tersebut dipangkas rumputnya, hasil pangkasan rumput tersebut yang digunakan peneliti sebagai media, selain itu serbuk gergaji pohon aren juga mengandung zat-zat seperti protein,selulosa, lemak dan karbohidrat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi kokon cacing tanah. Rumput Zoysia matrella yaitu jenis termasuk dalam family Poaccae (Graminae), Ordo Poales Subklas 2

Glumiflora, Kelas Monocotyledon, cabang Angiospermae, subdivisi Phanaerogama, Divisi Embryophyta dan Kingdom Plantae (Beard, 1973). Selain menggunakan gergaji dan rumput sebagai media pertumbuhan, cacing juga memerlukan makan untuk mendukung perkembanganya, maka dari itu peneliti menggunakan ampas tahu sebagai bahan pakan bagi cacing. Ampas tahu merupakan limbah padat yang diperoleh dari proses pembuatan tahu dari kedelai, ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan sebagai sumber pakan bagi cacing. Ampas tahu banyak dijumpai di pabrik pabrik rumahan penghasil tahu, yang nantinya ampas tahu ini hanya akan dibuang dan menjadi limbah maka dari itu peneliti menggunakan ampas tahu sebagai bahan pakan untuk cacing (Masturi et al., 1992 dan Mahfudz et al., 2000). B. Identifikasi Masalah 1. Apakah penggunaan media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) terhadap pertumbuhan dan produksi kokon pada cacing tanah (Lumbricus rubellus)? 2. Apakah penggunaan rumput manila (Zoysia matrella) terhadap pertumbuhan dan produksi kokon pada cacing tanah (Lumbricus rubellus)? 3. Apakah pengaruh pemberian kombinasi dosis serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) pada pertumbuhan dan produksi kokon pada cacing tanah (Lumbricus rubellus)? 4. Apakah penggunaan kombinasi media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) berpengaruh terhadap daya tetas kokon cacing tanah Lumbricus rubellus? 3

5. Apakah kombinasi media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) berpengaruh terhadap pertambahan berat Klitelum? C. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh kombinasi pemberian dosis gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) terhadap pertambahan biomasa cacing, jumlah kokon, bobot kokon dan kualitas cacing. D. Rumusan Masalah 1. Apa pengaruh penggunaan media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) terhadap pertumbuhan cacing tanah (Lumbricus rubellus)? 2. Apa pengaruh penggunaan media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) terhadap produksi kokon cacing tanah (Lumbricus rubellus)? E. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh kombinasi media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) terhadap pertumbuhan bobot cacing tanah (Lumbricus rubellus). 2. Mengetahui pengaruh kombinasi media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) tehadap produksi kokon cacing tanah (Lumbricus rubellus). 4

F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain : 1. Bagi Akademika Penelitian ini dapat diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi tentang pengaruh kombinasi media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) terhadap pertumbuhan cacing tanah (Lumbricus rubellus) bagi kalangan akademika. 2. Bagi Peneliti Dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya mengenai kombinasi pengunaan media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella). 3. Bagi Masyarakat Masyarakat diberikan informasi oleh peneliti tentang manfaat penggunaan serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) sebagai media pertumbuhan cacing tanah (Lumbricus rubellus). G. Definisi Istilah / Operasional 1. Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya massa, bobot dan jumlah sel. Dalam penelitian ini indikator pertumbuhan adalah pertambahan bobot massa cacing. Pertambahan biomassa cacing tanah di timbang setiap 1 bulan sekali. 2. Poduksi kokon adalah jumlah kokon yang dihasilkan cacing Lumbricus rubellus selama 2 bulan, Dalam penelitian ini indikator produksi kokon 5

adalah jumlah kokon, berat kokon, dan indeks kokon yang hasilkan pada masing-masing bak perlakuan di akhir penelitian selama 2 bulan. 3. Cacing tanah yang digunakan adalah jenis cacing tanah Lumbricus rubellus yang berasal dari kelas Oligochaeta dengan berat rata-rata untuk satu bak perlakuan 35 gram. Cacing tanah ini berasal dari peternak cacing tanah di daerah Godean, Sleman, Yogyakarta. 4. Media dalam penelitian ini adalah bahan yang dimasukkan ke dalam bak yang digunakan untuk media pemeliharaan cacing Lumbricus rubellus. Media yang digunakan adalah serbuk gergaji aren dan rumput manila. 5. Serbuk gergaji aren adalah limbah penggergajian batang pohon aren. Serbuk gergaji aren yang digunakan di dapatkan dari pohon aren warga di sekitar Waduk Sermo, Kulon Progo, Yogyakarta. Serbuk gergaju aren kemudian didiamkan selama 1 bulan agar gergaji lembab dan siap di gunakan. 6. Rumput manila (Zoysia matrella) adalah rumput yang biasa digunakan pada lapangan sepak bola, dalam penelitian ini rumput berasal dari limbah pemotongan rumput lapangan sepak bola Universitas Negeri Yogyakarta yang telah disimpan selama 1 bulan. 6