PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK DI TK AISYIYAH 19 MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TAMAN HARAPAN

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

PENINGKATAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN GEOMETRI DI KELOMPOK B TK RAHMAT HARAPAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA BERGAMBAR DI TK DHARMA WANITA

METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 4 MEDAN T.P 2013/2014

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI DI KELOMPOK B TK RA MUSLIM T.P 2013/2014

PENERAPAN KEGIATAN MELIPAT TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ST. ANTONIUS-2

KEGIATAN MENGGUNTING DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 2 MEDAN T.P 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGISI POLA DENGAN MEDIA BIJI-BIJIAN DI TK NEGERI I PEMBINA MEDAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Samaritania dilaksanakan dengan membagi anak berdasarkan kelompok usia.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ini adalah penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Reseacrh ).

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan didalam kelas (Classroom Action research) atau biasa juga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TK. Tut Wuri Handayani Jalan Pagar Alam Komplek

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI CINTA RAKYAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AL QUBA MEDAN.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK ANANDA PARIAMAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UNP Kediri

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

Martinus Gutu SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI METODE BERMAIN CONGKLAK DI KELOMPOK B4 TK KEMALA BHAYANGKARI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan (action. belajar mengajar yang terjadi di kelas.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Shandy Putra Telkom Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Sri Hidayati TK Dharma Wanita 3, Karangan, Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Swadaya yang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN KELERENG PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA DESA TANJUNG KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI BANDAR KLIPPA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDK BALA KESELAMATAN PALU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

BAB III METODE PENELITIAN

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama kemampuan berhitung yang

Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Dengan. Metode Flash Card Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Muldaniah 1, Evy Fitria 2

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PAUD MARKAMAH A53C111028

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

Penggunaan Media Buku Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Kelompok B RA Riyadlul Jannah Wrati Kejayan Pasuruan

PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Tugas Akhir Program Sarjana S-1. Disusun Oleh : PURWANTI A53B111010

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

RENCANA KEGIATAN HARIAN

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN APLIKASI PROGRAM MICROSOFT OFFICE POWER POINT DI KELAS IV SD NEGERI DELI TUA

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A RA MASYITHOH 2 SINE KECAMATAN SRAGEN KEBUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini OLEH :

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : LANGGENG MIATI NPM:

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

Penerapan Alat Peraga Kubus Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sifat-Sifat Bangun Ruang Di Kelas IV

Pardomuan N.J.M. Sinambela Afrodita Munthe. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik.

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK DI TK AISYIYAH 19 MEDAN Nuraida Fitry Lubis Surel : fitry.nuraida@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok B1 TK Aisyiyah 19 melalui permainan congklak. Subjek penelitian adalah anak kelompok B1 yang berjumlah 24 orang anak. Hasil penelitian pada siklus I diketahui bahwa peningkatan kemampuan berhitung dari 24 anak, yaitu: 14 orang anak (58%) tergolong mulai berkembang, dan 10 orang anak (42%) tergolong berkembang sesuai harapan. Nilai rata-rata kemampuan berhitung anak yaitu 55,9. Pada siklus II diketahui bahwa anak yang memperoleh kriteria berkembang sangat baik sebanyak 7 orang anak (29%), kriteria berkembang sesuai harapan sebanyak 15 orang anak (63%), dan anak yang mulai berkembang sebanyak 2 orang (8%). Nilai rata-rata kemampuan berhitung anak yaitu 74,5. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 92%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan bermain congklak dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah 19 Medan T.A 2015/2016. Kata Kunci : Anak, Bermain Congklak, Kemampuan Berhitung PENDAHULUAN Berhitung merupakan bagian dari matematika, yang sangat diperlukan dalam kehidupan seharihari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar. Berhitung berasal dari kata hitung yang mempunyai makna keadaan, setelah mendapat awalan ber- akan berubah menjadi makna yang menunjukkan suatu kegiatan menghitung (menjumlahkan, mengurangi, membagi, mengalikan dan sebagainya). Aisyah (2007:6-5) menyatakan bahwa kemampuan berhitung dalam pengertian yang luas, merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari.dapat dikatakan bahwa dalam semua aktivitas kehidupan manusia memerlukan kemampuan ini. Pada anak usia dini kemampuan yang akan dikembangkan diantaranya: (a) mengenali atau membilang angka; (b) menyebut urutan bilangan; (c) menghitung benda; (d) menghitung himpunan dengan nilai bilangan benda; (e) memberi nilai bilangan pada suatu bilangan himpunan benda; (f) mengerjakan atau menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan konsep dari konkret ke abstrak. (Susanto, 2011:62). Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa anak kelompok B1 TK Aisyiyah 19 Medan mengenai proses pembelajaran matematika khususnya pada aspek kemampuan berhitung masih menekankan Guru TK Aisyiyah 19 Medan 107

Nuraida Fitry Lubis: Peningkatan Kemampuan.. pengajaran yang berpusat pada guru. Ini dapat dibuktikan dengan adanya guru memberikan tugas kepada anak tanpa memberikan pilihan kegiatan kepada anak. Kegiatan yang dilakukan menjadi terasa membosankan untuk anak, ini terlihat pada saat guru memberikan tugas pada anak untuk membuat gambar apel sesuai jumlah angka, hanya 10 dari 24 anak yang bisa menyelesaikannya dengan tuntas. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan memahami konsep bilangan anak didik kelompok B1 dalam menghubungkan angka sesuai gambar hanya 42% saja.selain itu masih, kurangnya media dan sumber belajar yang digunakan oleh guru untuk menunjang pembelajaran berhitung. Pendidikan untuk anak usia dini khususnya di Taman Kanak- Kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak. Alat-alat permainan hendaknya memenuhi syarat untuk mengembangkan berbagai keterampilan anak sesuai dengan tingkat usia dan memperhatikan sifatsifat perkembangan, secara kreatif guru dapat membuat dan menggunakan alat permainan yang berasal dari lingkungan sekitar dan memanfaatkan barang-barang bekas ataupun media-media yang sudah ada atau tersedia, salah satunya dengan permainan congklak. Permainan congklak merupakan salah satu permainan tradisional yang sangat di sukai anakanak sejak dahulu dilakukan dengan suasana yang menyenangkan, anak dapat duduk dengan santai tanpa tekanan sambil bercakap-cakap dengan teman. Menurut Kemendiknas tujuan permainan congklak ini adalah supaya anak mampu menghitung dengan menggunakan benda konkrit yaitu biji-bijian (biji congklak). Adapun aturan dalam bermain congklak adalah sebagai berikut: 1. Permainan dilakukan oleh dua orang, masing-masing saling berhadapan dengan papan congklak diantaranya. 2. Setiap lobang berpasangan diisi biji congklak sesuai dengan jumlah pasangan congklak. 3. Permainan dilakukan bersamasama sampai salah satu pemain kehabisan biji congklak ditangannya. Kemudian permainan dilakukan secara bergiliran sampai seluruh biji habis. 4. Permainan congklak dilakukan dengan mengambil salah satu sisi lobang congklak kemudian bergerak searah jarum jam. Setiap lobang diisi dengan biji congklak termasuk lobang induk. Setiap kali biji ditangannya habis maka pemain mengambil biji congklak pada lobang terakhir kali diisi, kemudian membagikan kembali. Demikian terus menerus sampai pemain menemukan lobang kosong dan ia berhenti, dengan demikian permainan pindah kepada lawannya. 108

ESJ VOLUME 5, NO. 2, JUNI 2016 5. bila salah satu pemain berhenti pada lobang yang pasangan didepannya terdapat sejumlah biji congklak, maka semua biji congklak yang ada di dalam lobang pasangannya tersebut boleh dimilikinya dan dimasukkan ke dalam lobang induk. 6. setiap pemain hanya mengisi lobang induk sendiri. Pemain yang pada akhir permainan memiliki jumlah congklak yang lebih banyak adalah pemenangnya. Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Bermain Congklak Dapat Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia 5-6 TahunDi TK Aisyiyah 19 Tahun Ajaran 2015/2016? Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun melalui bermain congklak di TK Aisyiyah 19 tahun ajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di TK Aisyiyah 19 Jl. Pukat No. 140 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 dan waktu penelitian direncanakan selama 4 Bulan (Maret 2016 s/d Juni 2016). Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun kelompok B1 di TK Aisyiyah 19 Medan TA 2015/2016 yang berjumlah 24 orang anak.obyek penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun melalui bermain congklak di TK Aisyiyah 19 Medan TA 2015/2016. Penelitian ini menggunakan desain model Arikunto (2012:16). Rancangan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini direncanakan selama dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.Pelaksanaan tindakan kelas ini meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.siklus I pada penelitian ini dilakukan pada kegiatan awal dan menggunakan lagu dan tamborin.berdasarkan tindakan pada siklus I dilakukan perbaikan pada tindakan tersebut.dimana pada siklus kedua dilakukan di halaman sekolah dan menggunakan musik. Prosedur ini sama dengan siklus I dan kegiatan yang dilakukan dengan memperbaiki kekurangan pada saat pemberian siklus I. Pada tahap ini diupayakan dapat mengetahui seberapa banyak anak yang belum mampu menguasai materi yang diberikan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengggunakan Observasi, yaitu teknik yang dilakukan dengan cara pengamatan secara teliti dan sistematis. Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara langsung peningkatan kemampuan berhitung anak. Adapun aspek perkembangan dari kemampuan 109

Nuraida Fitry Lubis: Peningkatan Kemampuan.. berhitung anak yang diamati dan ditingkatkan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1: Lembar Observasi No 1 2 3 4 5 6 Aspek Perkembangan mengenali atau membilang angka menyebut urutan bilangan menghitung benda menghitung himpunan dengan nilai bilangan benda memberi nilai bilangan pada suatu bilangan himpunan benda mengerjakan atau menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan BB MB BSH BSB Analisa ini dilakukan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini. Analisis lembar observasi untuk mengetahui peningkatan bahasa anak. Pemaparan data dilakukan dengan mencari persentase peningkatan bahasa pada anak secara individu atau perorangan dengan rumus Sujino (dalam Tarigan, 2011) yaitu : Pi = x 100 % Dimana : Pi = Hasil Pengamatan f = Jumlah skor yang dicapai anak n = Jumlah skor total Dimana kriteriapenilaian yang digunakan yaitu: Tabel 2. Kriteria Penilaian Prestasi 80%-100% 60%-79% 30%-59% 10%-29% Keterangan Berkembang Sangat Baik Berkembang Sesuai Harapan Mulai Berkembang Belum Berkembang Adaptasi: Aqib (2011:41) dan Permen No. 58 Tahun 2009 HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Setelah mengetahui kemampuan berhitung anak masih belum berkembang, maka disusun rencana tindakan untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan menggunakan bermain congklak dengan Tema Alat Komunikasi Subtema Surat dan Majalah. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan tindakan ini adalah : a. Menentukan tema yang akan diajarkan sesuai dengan kurikulum. b. Menyusun rencana pembelajaran dalam bentuk Rencana Kegiatan Harian (RKH). c. Mempersiapkan bahan/media yang akan digunakan. d. Mempersiapkan setting kelas/ tempat pembelajaran e. Membuat lembar observasi tentang kemampuan berhitung anak. 110

ESJ VOLUME 5, NO. 2, JUNI 2016 Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan memberikan tindakan yang menggunakan congklakdimana peneliti bertindak langsung sebagai guru. Kegiatan pemberian tindakan yang dilakukan merupakan tahap pengembangan dan pelaksanaan dari rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan.kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan bermain congklak, yaitu: Kegiatan pengajaran yang dilakukan peneliti adalah: Pertemuan I Berbaris sebelum masuk ke dalam kelas I. Pembukaan - Nyanyi, doa, salam. - Bercakap-cakap tentang aturan bermain congklak. II. Inti - Membilang/menyebutkan urutan 1-10 - Menghitung jumlah lubang pada papan congklak - Bermain congklak III. Istirahat/Makan - Nyanyi, do a, cuci tangan, makan - Bermain IV. Penutup - Bernyanyi dengan judul Pak Pos Datang. - Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan dalam satu hari. - Nyanyi, doa a, pulang. Pertemuan 2 Berbaris sebelum masuk ke dalam kelas I. Pembukaan - Nyanyi, doa, salam. - Menceritakan kembali aturan bermain congklak. II. Inti - Menyebutkan nomor halaman yang ada pada majalaah - Menghitung 1-20 - Bermain congklak III. Istirahat/Makan - Nyanyi, do a, cuci tangan, makan. - Bermain. IV. Penutup - Bercerita dengan judul Moli anak Yang Rajin. - Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan dalam satu hari. - Nyanyi, doa a, pulang. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dibantu dengan observer dengan menggunakan lembaran observasi peningkatan kemampuan berhitung anak yang telah disiapkan sebelumnya. Dari observasi yang telah dilakukan diperoleh bahwa: a. Anak terlihat masih belum mengerti cara bermain congklak dengan benar. b. Anak masih terlihat bingung dalam mengerjakan tugasnya. c. Masih ada beberapa anak yang diarahkan dan dibantu oleh guru. 111

Nuraida Fitry Lubis: Peningkatan Kemampuan.. d. Masih ada anak yang hanya melihat saja congklak yang ada di depannya. Tabel 2: Keadaan Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak pada Siklus 1 Kode Pertemuan I Pertemuan II Anak Jumlah Jumlah Nilai Skor Skor Nilai 1 8 33,3 12 50 2 8 33,3 11 45,8 3 11 45,8 17 70,8 4 10 41,7 15 62,5 5 8 33,3 12 50 6 11 45,8 15 62,5 7 10 41,7 12 50 8 10 41,7 12 50 9 8 33,3 9 37,5 10 9 37,5 12 50 11 13 54,2 18 75 12 13 54,2 17 70,8 13 7 29,2 10 41,7 14 12 50 15 62,5 15 8 33,3 11 45,8 16 13 54,2 16 66,7 17 7 29,2 11 45,8 18 11 45,8 16 66,7 19 9 37,5 13 54,2 20 7 29,2 13 54,2 21 7 29,2 11 45,8 22 12 50 15 62,5 23 11 45,8 12 50 24 11 45,8 17 70,8 Jumlah 975 1.341,6 Rata-Rata 40,6 55,9 Dari pengamatan yang telah dilakukan, terlihat bahwa kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah 19 Medanmasih tergolong mulai berkembang. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan perbaikanperbaikan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun menjadi lebih baik. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut: a. Masih ada beberapa anak yang belum memahami cara bermain congklak dengan benar. b. Hasil belajar dengan Tema Alat Komunikasi Subtema Surat dan 112

ESJ VOLUME 5, NO. 2, JUNI 2016 Majalah pada siklus I masih belum berkembang sesuai harapan, kriteria berkembang sesuai harapan sebanyak 10 orang anak (42%), dan anak yang memperoleh kriteria mulai berkembang sebanyak 14 orang anak (58%). c. Proses kegiatan bermain congklak masih belum berjalan dengan yang seharusnya. Siklus II Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada Siklus I, maka pelaksanaan pada Siklus II dapat dibuat perencanaan sebagai berikut: 1. Peneliti (guru) membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan Tema alat Komunikasi Subtema Radio dan Komputer (Laptop) serta menggunakan media yang bervariasi agar anak lebih tertarik dan bersemangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 2. Mempersiapkan lembar observasi, yang berisikan pencapaian aspek perkembangan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun. 3. Memberikan motivasi kepada anak agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran dengan cara anak dapat menikmati hasil dari kerja mereka. 4. Lebih intensif membimbing anak yang mengalami kesulitan. 5. Memberikan pengakuan dan pujian kepada anak. 6. Pembelajaran dilaksanakan di halaman sekolah. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan bermain congklak, peneliti mempersiapkan diri agar penelitian berlangsung lebih baik. Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan yang telah disusun pada RKH. Untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak, yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : Kegiatan pengajaran yang dilakukan peneliti adalah: Pertemuan 1 Berbaris sebelum masuk ke dalam kelas I. Pembukaan - Nyanyi, doa, salam - Mengulang kalimat yang diucapkan penyiar radio II. Inti - Menyebutkan urutan 1-10 - Bermain congklak - Menghitung jumlah biji yang bertambah/ berkurang setelah bermain congklak III. Istirahat/Makan - Nyanyi, do a, cuci tangan, makan - Bermain IV. Penutup - Bercerita tentang pengalaman bermain congklak - Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan dalam satu hari - Nyanyi, doa a, pulang. 113

Nuraida Fitry Lubis: Peningkatan Kemampuan.. Pertemuan 2 Berbaris sebelum masuk ke dalam kelas I. Pembukaan - Nyanyi, doa, salam - Tanya jawab tentang perbedaan laptop dan komputer II. Inti - Menghitung jumlah tombol yang ada pada laptop - Menyebutkan symbol angka yang ada pada laptop - Bermain congklak III. Istirahat/Makan - Nyanyi, do a, cuci tangan, makan - Bermain IV. Penutup - Bercerita tentang pengalaman bermain congklak - Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan dalam satu hari - Nyanyi, doa a, pulang. Pengamatan dimulai dengan memperhatikan proses pembelajaran dari pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Peneliti melakukan observasi dibantu dengan observer dengan terlebih dahulu mempersiapkan lembar observasi anak. Dari observasi yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa perihal yang dilakukan anak pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, antara lain: a. Anak dapat merespon dengan baik apa yang disampaikan peneliti. Ini terlihat ketika anak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. b. Anak terlihat semangat dalam menyelesaikan tugas di dalam kelompoknya. c. Anak dapat menyelesaikan tugas dengan baik, terlihat dari hasil kerja mereka yang memuaskan. d. Permainan congklak berjalan dengan lancar karena anak sudah mengerti dan memahami cara bermain dengan congklak dengan benar. Selanjutnya untuk melihat peningkatan kemampuan berhitung anak setelah dilakukan tindakan pada siklus II, maka peneliti mengolah data berdasarkan aspek perkembangan yang di dapat dari tabel lembar observasi anak pada Siklus II. Keadaanpeningkatan kemampuan berhitung anak tersebut tercantum di dalam bentuk tabel dibawah ini: Tabel 3. Data Peningkatan Kemampuan Berhitung Pada Siklus II Pertemuan I Pertemuan II Kode Anak Jumlah Skor Nilai Jumlah Skor Nilai 1 16 66,7 20 83,3 2 11 45,8 14 58,3 3 16 66,7 19 79,2 4 18 75 20 83,3 5 15 62,5 17 70,8 114

ESJ VOLUME 5, NO. 2, JUNI 2016 6 17 70,8 20 83,3 7 17 70,8 18 75 8 14 58,3 16 66,7 9 13 54,2 16 66,7 10 14 58,3 18 75 11 18 75 20 83,3 12 18 75 19 79,2 13 11 45,8 13 54,2 14 16 66,7 17 70,8 15 13 54,2 16 66,7 16 19 79,2 21 87,5 17 13 54,2 15 62,5 18 17 70,8 19 79,2 19 17 70,8 20 83,3 20 13 54,2 17 70,8 21 16 66,7 19 79,2 22 19 79,2 18 75 23 13 54,2 16 66,7 24 17 70,8 21 87,5 Jumlah 1.545,9 1.787,5 Rata-rata 64,4 74,5 Setelah mengamati hasil analisis data dari Siklus II, anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah 19 Medan dapat dikatakan mengalami peningkatan dalam kemampuan berhitungnya. Hal ini terlihat dari data observasi pada siklus I dengan nilai rata-rata 55,9 dan data pada siklus II dengan nilai rata-rata 74,5. Oleh karena itu peneliti tidak perlu melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan bermain congklak pada siklus berikutnya. Pembahasan Penelitian Pada siklus I dilakukan penelitian dengan bermain congklak, dimana kegiatan lebih banyak didominasi oleh guru serta media yang disediakan sudah sering dilihat maupun digunakan oleh anak. Penelitian ini langsung melibatkan anak Kelompok B1 TK Aisyiyah 19 Medan. Bermain congklak ini mengarahkan agar kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun meningkat dengan baik dan sesuai dengan usianya. Hasil dari Siklus I diperoleh kemampuan berhitung anak masih belum maksimal. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum berkembang secara optimal. Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa pada siklus I di peroleh nilai rata-rata anak 55,9, yang berarti ratarata peningkatan kemampuan berhitung anak pada kriteria mulai berkembang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I, peningkatan kemampuan berhitung anak sebagai berikut: 14 orang anak (58%) tergolong mulai berkembang, 115

Nuraida Fitry Lubis: Peningkatan Kemampuan.. dan 10 orang anak (42%) tergolong berkembang sesuai harapan. Pada siklus II dilaksanakan penelitian dengan menyediakan media yang lebih beragam juga pembelajaran dilaksanakan di lantai kelas agar anak lebih leluasa dalam bermain untuk memperoleh kemampuan berhitung anak yang maksimal. Pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, hal ini dapat dilihat pada tabel 3 dapat dilihat bahwa pada siklus I di peroleh nilai rata-rata anak 74,5 yang berarti ratarata peningkatan kemampuan berhitung anak pada kriteria berkembang sesuai harapan. Hal tersebut menunjukkan bahwa anak yang memperoleh kriteria berkembang sangat baiksebanyak 7 orang anak (29%), kriteria berkembang sesuai harapan sebanyak 15 orang anak (63%), dan anak yang memperoleh kriteria mulai berkembang sebanyak 2 orang anak (8%). Dari penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II didapat bahwa nilai rata-rata kemampuan berhitung anak mengalami peningkatan sebesar 18,6. Penggunaan bermain congklak memperlihatkan bahwa lebih efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun. Dari gambar 4.3 terlihat ada peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus II. Pada kriteria berkembang sangat baik terjadi peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus II, ada 7 orang anak dari yang sebelumnya berjumlah 0 orang anak. Sedangkan pada kemampuan berhitung anak kriteria berkembang sesuai harapan juga mengalami peningkatan dari 10 orang anak menjadi 15 orang anak. Dan pada kriteria mulai berkembang terjadi penurunan dari 14 orang anak menjadi 2 orang anak. Hal ini menunjukkan kemampuan berhitung anak menjadi meningkat ke kriteria yang lebih baik. Dengan demikian pertanyaan penelitian dapat terjawab bahwa bermain congklak merupakan salah satu upaya yang dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Bermain congklak pada pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah 19 Medan. 2. Peningkatan kemampuan berhitung anak pada siklus I diperoleh kemampuan berhitung anak masih belum berkembang sesuai harapan. Dari 24 anak, 14 orang anak (58%) tergolong mulai berkembang, dan 10 orang anak (42%) tergolong berkembang sesuai harapan. Nilai rata-rata kemampuan berhitung anak yaitu 55,9. 3. Pada siklus II terjadi perkembangan yang signifikan, anak yang memperoleh kriteria 116

ESJ VOLUME 5, NO. 2, JUNI 2016 berkembang sangat baik sebanyak 7 orang anak (29%), kriteria berkembang sesuai harapan sebanyak 15 orang anak (63%), dan anak yang memperoleh kriteria mulai berkembang sebanyak 2 orang anak (8%). Nilai rata-rata kemampuan berhitung anak yaitu 74,5. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 92%. Dari kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan yaitu: 1. Dalam kegiatan pembelajaran khususnya meningkatkan kemampuan berhitung anak diharapkan guru dapat menggunakan berbagai metode dan kegiatan pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan bermain congklak. 2. Untuk guru pendidikan anak usia dini diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran sehingga anak tidak merasakan kejenuhan saat pembelajaran. 3. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis diharapkan mampu mempersiapkan penelitian dengan matang sehingga hasil penelitian yang didapatkan lebih baik lagi. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Kemendiknas. 2009. Permen Nomor 58 tahun 2009 Standar Perkembangan Anak. Jakarta. Lubis, Nuraida Fitry. 2016. Efektivitas Permainan Congklak Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Aisyiyah 19 Tahun Ajaran 2015/2016. Medan Tarigan, Irfiani.2011.Meningkatkan Keterampilan Melipat dengan Memanfaatkan Kertas Bekas Melalui Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran SBK di Kelas IV SD Negeri 043935 Kabanjahe. Skripsi. FIP. Unimed Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. DAFTAR RUJUKAN Aisyah. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta. Universitas Terbuka. 117