BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Rumus Pearson Product Moment.(19)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan masalah penelitian keperawatan yang terjadi pada suatu

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasional dengan. rancangan cross sectional, dengan mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. subjek (Notoatmodjo, 2005). Di dalam penelitian ini diharapkan mampu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dengan variabel terikat (Nursalam, 2003). Variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dua variabel bebas (dukungan orang tua) dan variabel terikat (praktik menggosok gigi). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian yang waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali pada waktu yang sama. (Nursalam, 2008). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang diteliti (Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan anak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 08, Semarang pada tahun ajaran 2010 / 2011 sejumlah 40 responden. 2. Sampel Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2006) sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu semua populasi dijadikan sampel (Murti, 2006) jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 responden. 3. Kriteria sampel a. Kriteria Inklusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum yang harus dipenuhi oleh subyek sehingga dapat diikutsertakan ke dalam penelitian (Nursalam, 2003) dalam penelitian ini kriteria inklusi adalah : 30

31 1) Siswa dan ibu TK Aisyiyah Bustanul Athfal 08, Semarang. 2) Siswa dan ibu yang bersedia menjadi responden. 3) Siswa dan ibu TK Aisyiyah Bustanul Athfal 08, Semarang yang telah mendapatkan pengetahuan tentang cara menggosok gigi yang benar. 4) Sikap orang tua yang mendukung siswa TK Aisyiyah Bustanul Athfal 08, Semarang untuk melakukan gosok gigi, seperti membelikan sikat dan pasta gigi. 5) Siswa TK Aisyiyah Bustanul Athfal 08, Semarang yang bersedia melakukan praktik menggosok gigi. 6) Pendapatan keluarga siswa TK Aisyiyah Bustanul Athfal 08, Semarang yang mampu mengupayakan pembelian sikat dan pasta gigi. 7) Fasilitas yang mendukung, seperti tersedianya air bersih. 8) Guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal 08, Semarang yang selalu mengingatkan siswa untuk rajin menggosok gigi. 9) Petugas kesehatan yang selalu rutin memeriksa kondisi gigi siswa TK Aisyiyah Bustanul Athfal 08, Semarang dan memberikan penkes tentang cara menggosok gigi yang benar. b. Kriteria Eksklusi. Kriteria eksklusi adalah hal-hal yang menyebabakan sampel yang memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian (Nursalam, 2003) dalam penelitian ini kriteria eksklusi adalah : 1) Siswa yang tidak bersedia menjadi responden. 2) Siswa yang sakit. 3) Siswa yang tidak hadir. 4) Siswa dan ibu yang belum mendapatkan pengetahuan tentang cara menggosok gigi yang benar. 5) Sikap orang tua yang tidak mendukung anaknya untuk melakukan gosok gigi, seperti tidak bersedia membelikan sikat dan pasta gigi.

32 6) Siswa yang tidak bersedia melakukan praktik menggosok gigi. 7) Pendapatan keluarga yang tidak mampu mengupayakan pembelian sikat dan pasta gigi. 8) Fasilitas yang tidak mendukung, seperti tidak tersedianya air bersih. 9) Guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal 08, Semarang yang tidak pernah mengingatkan siswa untuk rajin menggosok gigi 10) Petugas kesehatan yang tidak rutin memeriksa kondisi gigi siswa TK Aisyiyah Bustanul Athfal 08, Semarang dan tidak pernah memberikan penkes tentang cara menggosok gigi yang benar.

33 C. Definisi Operasional, Variable No Variabel Dafinisi Operasional Cara dan Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Dukungan orang tua Menggunakan kuesioner B tentang dukungan orang tua yang terdiri dari 27 item Kuesioner terdiri dari 27 pernyataan dan Interval 2. praktik menggosok gigi Aktifitas orang tua dalam mengajarkan anak untuk memelihara kesehatan gigi dengan cara menyikat gigi. Kegiatan menggosok gigi yang meliputi : a. Mengambil sikat dan pasta gigi sebesar biji kacang tanah. b. Mengambil air dan berkumur sebelum mengosok gigi. c. Menggosok gigi dengan bulu sikat kemiringan 45 derajat. d. Menggosok gigi ke semua bagian gigi dengan gerakan sikat memutar. e. Menggosok gigi ke semua permukaan gigi untuk mengunyah. f. Menggosok gigi bagian dalam mulut dengan cara menyikat ke bawah untuk gigi atas. g. Menggosok gigi bagian dalam mulut dengan cara menyikat ke atas untuk gigi bawah. h. Berkumur Setelah menggosok gigi, sebanyak 1X. i. Mencuci sikat gigi setelah menggosok gigi. j. Menyimpan sikat gigi dan pasta gigi pernyataan dengan menggunakan skala Guttman pernyataan Jawaban diukur dengan skor : Favourabel : - Ya : 1 - Tidak : 0 Unfavourabel : - Ya : 0 - Tidak : 1 Menggunakan kuesioner C tentang praktik menggosok gigi yang terdiri dari 27 item pertanyaan dan 10 item observasi dengan menggunakan skala Guttman pertanyaan jawaban diukur dengan skor : - Ya : 1 - Tidak : 0 pilihan jawaban nilai tertinggi=27 dan terendah=0 Pemotongan ini menggunakan mean - dukungan tidak baik < 18 - dukungan baik 18 Kuesioner terdiri dari 27 item pertanyaan dan 10 item observasi. Nilai tertinggi = 37 dan terendah=0 Pemotongan ini menggunakan median - Praktik tidak baik < 21 - Praktik baik 21 Interval

34 D. Tempat Penelitian Penelitian ini di lakukan di instansi TK Aisyiyah Bustanul Athfal 08, Semarang pada tanggal 14 Maret 2011 dengan jumlah peserta yang diteliti sebanyak 40 orang, yang terdiri dari 40 orang anak/peserta didik dan 40 orang ibu peserta didik. E. Etika Penelitian Melakukan penelitian, peneliti memperhatikan etika masalah-masalah penelitian yang meliputi : 1. Informed consent (informasi untuk responden) Sebelum melakukan tindakan, orang tua diberitahu cara-cara mengisi kuesioner dan dijelaskan pula tentang maksut, tujuan, manfaat, dan dampak dari tindakan yang akan dilakukan. 2. Anonymity (tanpa nama) Kerahasiaan dari identitas responden dalam penelitian ini akan dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian. Kerahasiaan dalam penelitian ini dijaga oleh peneliti dengan tidak mencantumkan nama, hanya nomor responden saja yang dicantumkan. 3. Confidentiality (kerahasiaan informasi) Kerahasiaan mengacu pada tanggung jawab peneliti untuk melindungi semua data yang dikumpulkan. Seluruh informasi yang diberikan oleh responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepenting penelitian dan kelompok tertentu saja yang disajikan dan dilaporkan sebagai hasil penelitian dan jika dibutuhkan lagi maka seluruh data akan dimusnahkan.

35 F. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penelitian kuesioner pada responden penelitian. 1. Instrument penelitian Instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel dukungan orang tua dengan praktik menggosok gigi adalah kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari jumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, alat kuesioner ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu : a. Kuesioner A. Kuesioner ini terkait dengan identitas responden meliputi : umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. b. Kuesioner B. Kuesioner ini terikat dengan dukungan orang tua yang terdiri dari 27 item pernyataan dengan menggunakan skala Guttman, jawaban diukur dengan Skor Favourable ya nilainya 1 dan tidak nilainya 0, Unfavaorable ya nilainya 0 dan tidak nilainya 1. Hasil penelitian pada kuesioner B adalah sebagai berikut : 1) Dukungan informasional Berdasarkan 12 item pernyataan yang telah diajukan pada dukungan informasional didapatkan hasil ada beberapa gambaran bahwa dukungan informasional memberikan dukungan yang baik dengan ditunjukan pada beberapa pernyataan yang positif seperti pada pernyataan nomor 2 yang menyatakan bahwa Saya mengajarkan anak untuk menyikat gigi sampai ke sela-sela gigi dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 37 responden (93%), pernyataan nomor 5 yang menyatakan bahwa Saya mengajarkan kepada anak saya menggosok gigi pada permukaan samping jangan melawan arah dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 30 responden (75%), pernyataan nomor 8 yang menyatakan bahwa Saya

36 mengajarkan kepada anak saya agar menggunakan pasta gigi ketika menggosok gigi dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 32 responden (80%), sedangkan dukungan informasional yang menunjukan beberapa gambaran bahwa dukungan informasional tersebut memberikan dukungan yang buruk dengan ditunjukan pada beberapa pernyataan yang negatif seperti pada pernyataan nomor 1 yang menyatakan bahwa Saya mengajarkan kepada anak saya sebelum menggosok gigi untuk berkumur terlebih dahulu dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 16 responden (40%), pernyataan nomor 3 yang menyatakan bahwa Saya mengajarkan kepada anak saya menggosok gigi dengan gerakan pelan-pelan dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 11 responden (27%), pernyataan nomor 4 yang menyatakan bahwa Saya mengajarkan kepada anak saya menggosok gigi dengan gerakan sikat gigi ke bawah dan ke atas dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 25 responden (72%). 2) Dukungan emosional Berdasarkan 5 item pernyataan yang telah diajukan pada dukungan emosional didapatkan hasil ada beberapa gambaran bahwa dukungan emosional memberikan dukungan yang baik dengan ditunjukan pada beberapa pernyataan yang positif seperti pada pernyataan nomor 2 yang menyatakan bahwa Saya membantu anak saya dalam pemberian pasta gigi sebesar biji kacang tanah dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 32 responden (80%), pernyataan nomor 3 yang menyatakan bahwa Saya memberikan semangat kepada anak saya saat anak saya tidak mau menggosok gigi dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 34 responden (85%), sedangkan dukungan emosional yang

37 menunjukan beberapa gambaran bahwa dukungan emosional tersebut memberikan dukungan yang buruk dengan ditunjukan pada beberapa pernyataan yang negatif seperti pada pernyataan nomor 1 yang menyatakan bahwa saya menolong anak saya ketika anak saya kesulitan menggosok gigi dengan mendapatkan dukungan sebesar 17 responden (42%), pernyataan nomor 4 Saya tidak mengawasi anak saya ketika anak saya melakukan praktik menggosok gigi dengan mendapatkan dukungan sebesar 17 responden (42%). 3) Dukungan instrumental Berdasarkan 5 item pernyataan yang telah diajukan pada dukungan instrumental didapatkan hasil beberapa gambaran bahwa dukungan instrumental memberikan dukungan yang baik dengan ditunjukan pada beberapa pernyataan yang positif seperti pada pernyataan nomor 3 yang menyatakan bahwa saya mempersiapkan air yang bersih agar anak saya bersedia berkumur sebelum menggosok gigi dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 34 responden (85%), pernyataan nomor 4 yang menyatakan bahwa Saya membelikan gayung/cangkir kesukaan anak saya agar anak saya bersedia berkumur sebelum menggosok gigi dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 30 responden (75%), sedangkan dukungan instrumental yang menunjukan beberapa gambaran bahwa dukungan instrumental tersebut memberikan dukungan yang buruk dengan ditunjukan pada beberapa pernyataan yang negatif seperti pada pernyataan nomor 1 yang menyatakan bahwa Saya membelikan sikat gigi anak kepada anak saya dengan ukuran kecil sesuai dengan ukuran giginya dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 14 responden (32%), pernyataan nomor 5 yang menyatakan bahwa Saya mencontohkan kepada anak saya cara menggosok

38 gigi yang benar dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 14 responden (35%). 4) Dukungan Penilaian Berdasarkan 5 item pernyataan yang telah diajukan pada dukungan penilaian didapatkan hasil beberapa gambaran bahwa dukungan penilaian memberikan dukungan yang baik dengan ditunjukan pada beberapa pernyataan yang positif seperti pada pernyataan nomor 4 yang menyatakan bahwa Saya mengajak anak saya untuk memeriksakan kondisi giginya ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 29 responden (73%), pernyataan nomor 5 yang menyatakan bahwa Saya menunjukan perkembangan kondisi gigi anak saya apabila dia rajin menggosok gigi dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 34 responden (85%), sedangkan dukungan penilaian yang menunjukan beberapa gambaran bahwa dukungan penilaian tersebut memberikan dukungan yang buruk dengan ditunjukan pada beberapa pernyataan yang negatif seperti pada pernyataan nomor 3 yang menyatakan bahwa Saya mencontohkan kepada anak saya gambaran gigi yang rajin disikat dan yang jarang disikat dengan mendapatkan dukungan sebesar 18 responden (45%). c. Kuesioner C. Kuesioner terstruktur ini terkait dengan praktik menggosok gigi yang terdiri dari 27 item pertanyaan dan 10 item observasi. Dengan skor masing-masing item untuk jawaban YA nilainya 1, dan untuk jawaban tidak nilainya 0. Peneliti menggunakan enumerator yaitu guru dengan menyamakan persepsi tentang praktik menggosok gigi sesuai dengan apa yang peneliti harapkan. Enumerator peneliti gunakan untuk

39 membantu peneliti agar penelitian/observasi yang peneliti lakukan cepat terselesaikan. Hasil penelitian pada kuesioner C adalah sebagai berikut : Berdasarkan 37 item pertanyaan yang telah diajukan pada praktik menggosok gigi pada anak prasekolah didapatkan hasil ada beberapa gambaran praktik yang baik dengan ditunjukan pada beberapa pertanyaan yang positif seperti pada pertanyaan nomor 2 yaitu Apakah ibu kamu mengajarkan kepada kamu untuk menyikat gigi sampai ke sela-sela gigi? dengan jumlah responden yang menjawab iya sebanyak 35 responden (88%), observasi nomor 33 yaitu Menggosok gigi dengan bagian dalam mulut dengan cara menyikat ke bawah untuk gigi atas dengan jumlah responden yang melakukannya sebanyak 34 responden (85%), sedangkan praktik menggosok gigi yang menunjukan beberapa gambaran bahwa praktik tersebut dinyatakan buruk dengan ditunjukan pada beberapa pertanyaan yang negatif seperti pada pertanyaan nomor 19 yaitu Apakah ibu kamu membelikan pasta gigi sama dengan yang ibu kamu gunakan? dengan jumlah responden yang menjawab iya 21 responden (52%), pertanyaan nomor 24 yaitu Apakah ibu kamu mencontohkan kepada kamu setelah menggosok gigi kepala sikat gigi harus diletakan di bawah? dengan jumlah responden yang memberikan dukungan sebanyak 21 responden (52%). 2. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesalahana instrumen (Arikunto, 2002). Uji validitas penelitian ini dilakukan di TK Islam Sultan Agung 02 Kedung Mundu, Semarang pada 25 responden. Uji validitas dilakukan pada tanggal 28 Februari 2011 ternyata ditemukan 2 pertanyaan yang tidak valid, ahirnya penulis merubah kata-kata dalam pertanyaan tersebut. Uji validitas

40 ulang dilakukan pada tanggal 2 maret 2011 dan hasilnya valid semua. Menguji validitas dilaksanakan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan memakai rumus korelasi Pearson Product Moment, dengan rumus sebagai berikut : N xy ( x)( y) rxy = {N x ( x )} {N y ( y )} Keterangan : Rxy : Indeks korelasi antara dua variabel yang di korelasikan x : skor butir y : skor total Keputusan uji Bila r hitung lebih besar dari (>) r tabel artinya valid Bila r hitung lebih kecil dari (<) r tabel artinya tidak valid Berdasarkan uji statistik ini maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid jika diperoleh nilai rhitung lebih besar dari rtabel pada taraf signifikan 0,05. Adapun hasil uji validitas yaitu. 1) Dukungan orang tua di TK Islam Sultan Agung 02 Kedung Mundu, Semarang dalam rentang 0,414-0,699 artinya kuesioner tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar dari nilai 0,381. 2) Praktik menggosok gigi di TK Islam Sultan Agung 02 Kedung Mundu, Semarang dalam rentang 0,437-0,740 artinya kuesioner tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar dari nilai 0,381. 3) Observasi menggosok gigi di TK Islam Sultan Agung 02 Kedung Mundu, Semarang dalam rentang 0,417-0,694 artinya kuesioner tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar dari nilai 0,381. b. Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002). Uji reliabilitas menggunakan rumus alpha yaitu :

41 rh = 1 keterangan : rh σh K σ1 : Reliabilitas : Jumlah varian butir : Banyaaknya butir pertanyaan atau item : Varian total Dasar pengambilan keputusan : Apabila r alpha positif dan r alpha > r tabel maka butir atau variabel tersebut reliabel dan dikatakan tidak reliabel, jika r alpha positif dan r alpha < r tabel. Apabila r alpha > r tabel tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut akan tetap reliabel. Adapun hasil uji reliabilitas yaitu. 1) Dukungan orang tua di TK Islam Sultan Agung 02 Kedung Mundu, Semarang dengan nilai α = 0,915 artinya kuesioner dukungan orang tua reliabilitas tinggi karena nilai alpha cronbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1 (0,60). 2) Praktik menggosok gigi di TK Islam Sultan Agung 02 Kedung Mundu, Semarang dengan nilai α = 0,934 artinya kuesioner dukungan orang tua reliabilitas tinggi karena nilai alpha cronbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1 (0,60). 3) Observasi menggosok gigi di TK Islam Sultan Agung 02 Kedung Mundu, Semarang dengan nilai α = 0,845 artinya kuesioner dukungan orang tua reliabilitas tinggi karena nilai alpha cronbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1 (0,60). G. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Adapun langkah-langkahnya adalah : 1. Setelah memperoleh surat izin untuk melakukan penelitian, peneliti mendatangi lokasi penelitian yaitu instansi TK Aisyiyah Bustanul Athfal

42 08, Semarang. Peneliti mengadakan pendekatan kepada calon responden dan responden yang tidak datang peneliti mendatangi rumahnya. 2. Peneliti memberikan penjelasan singkat tentang tujuan penelitian kepada responden, bila responden setuju untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian selanjutnya diberikan persetujuan penelitian untuk ditanda tangani oleh responden. 3. Peneliti membagi kuesioner kepada orang tua (ibu), peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang cara pengisian kuesioner dan diminta untuk memilih jawaban sesuai point yang ada. 4. Peneliti melakukan observasi dengan cara menyuruh responden untuk melakukan praktik menggosok gigi, kemudian peneliti mengamati dengan membawa cek list untuk diisi peneliti sesuai apa yang dilakukan oleh responden. 5. Kuesioner yang telah terisi secara lengkap untuk selanjutnya diserahkan kepada peneliti. H. Metode Pengolahan Data Data yang telah diperoleh kemudian diolah melalui tahap pengolahan data sebagai berikut : 1. Editing Penelitian melakukan pengecekan terhadap kelengkapan data yang telah diisi oleh responden, diantaranya kelengkapan pengisian lembar identitas responden dan kelengkapan pengisian lembar kuesioner. Editing dilakukan ditempat pengumpulan data, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian/kekurangan pada pengisian data dapat dilengkapi dengan segera. 2. Scoring Melakukan Scoring dengan memberi tanda kepada masing-masing jawaban dengan kode berupa angka, sehingga memudahkan proses pemasukan data di komputer. Peneliti melakukan pemberian skor pada tiap-tiap item jawaban. Kuesioner A identitas responden. Kuesioner B

43 tentang pertanyaan yang berhubungan dengan dukungan orang tua yang terdiri dari 27 item pernyataan dengan penilaian sebagai berikut : Skor Favourable ya nilainya 1 dan tidak nilainya 0, Unfavaorable ya nilainya 0 dan tidak nilainya 1. Kuesioner C untuk praktik menggosok gigi yang terdiri dari 27 item pertanyaan dan 10 item observasi dengan penilaian sebagai berikut Ya nilainya 1, Tidak nilainya 0. 3. Coding Coding merupakan suatu metode untuk mengkonversikan data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis terhadap pertanyaan dan jawaban yang diajukan, sehingga dalam pengolahan data ini peneliti melakukan pemberian kode berupa angka untuk selanjutnya dimasukan pada tabel kerja untuk mempermudah pembaca. 4. Entry data Entry data merupakan suatu proses memasukan data ke dalam perangkat komputer dengan pengolahan data program komputer. 5. Cleaning Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan/tidak saat memasukan data di komputer. 6. Tabulating Setelah entry data kemudian data tersebut dikelompokan dan ditabulasikan sehingga diperoleh frekuensi dimasing-masing variabel. I. Rencana Analisis Data 1. Analisa Univariat Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian untuk melihat distribusi dengan melihat presentase masing-masing (Hastono, 2001). Analisa univariat berfungsi untuk meringkas data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Setiap variabel

44 dependen dan independen untuk mendapatkan gambaran mengenai dukungan orang tua terdiri dari 27 item pernyataan dan kemudian dikategorikan menjadi 2 dukungan baik dan dukungan tidak baik, serta mengenai praktik menggosok gigi yang terdiri dari 27 item pertanyaan dan 10 item observasi kemudian dikategorikan menjadi 2 yaitu praktik baik dan praktik tidak baik dalam bentuk distribusi frekwensi yang menggunakan program komputer. 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap 2 variabel yang diduga ada hubungan/korelasi (Notoatmodjo, 2005). Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua dengan praktik menggosok gigi di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 08 Semarang. Sebelum dilakukan pengujian dilakukan uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui apakah data berditribusi normal atau tidak. Uji korelasi Pearson Product Moment digunakan bila data berdistribusi normal, sedangkan data yang berdistribusi tidak normal maka uji statistik yang digunakan adalah Rank- Spearman, karena data variabel independen (bebas) berskala interval (numerik) dan variabel dependen (terikat) berskala interval (numerik) maka uji yang dugunakan adalah Korelasi Pearson Product Moment untuk menguji hubungan antara masing-masing variabel independen (dukungan orang tua) dan variabel dependen (praktik menggosok gigi). Hasil uji Korelasi Pearson Product Moment nilai P < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara variabel independen (dukungan orang tua) dan variabel dependen (praktik menggosok gigi).