BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah Discriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel (Nursalam, 003), dengan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor dan resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat (point approach) (Notoatmojdo, 005). Penelitian ini menggambarkan hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi untuk sembuh pada pasien rawat inap. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat inap di Ruang Cempaka II Rumah Sakit Daerah Kabupaten Kudus pada periode Agustus dengan jumlah populasi sebesar 18.. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat inap di Ruang Cempaka II Rumah Sakit Daerah Kabupaten Kudus. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan quota sampling yaitu tehnik pengambilan sampel dari pasien yang dirawat inap di ruang Cempaka II RSD Kab. Kudus sampai jumlah (quota) yang diinginkan yaitu sebanyak 96 orang. 4

2 Dengan menggunakan rumus : n Z /. P d.( N 1) + α ( 1 P) N Z. p ( 1 P) Keterangan : n Perkiraan jumlah sampel N Perkiraan besar populasi Z Nilai standar normal 0,05 ( 1,96 ) p Jika perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50% q 1 p ( 100% - p ) d Tingkat kesalahan yang dipilih ( d 0,05 ) ( Nursalam, 003 ). Dimana : N 18 d Z α /. P ( 1- P) N.( N 1) + Z. P ( 1- P) n ( 1,96) x 0,5 x ( 1-0,5 ).18 ( 0,05) x ( 18-1) + ( 1,96) x 0,5 ( 1-0,5) 3,8416 x 0,5 x 0,5 x 18 0,005 x ,8416 x 0,5 x 0,5 1,931 0, ,9604 1,931 1,779 96,19 5

3 C. Definisi Operasional, Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran. Tabel 3.1 Definisi operasional No Variabel Definisi Operasional 1 Komunikasi Komunikasi yang terapeutik dilakukan perawat Perawatklien dengan pasien melalui pendekatan secara verbal dan non verbal yang bertujuan untuk kesembuhan Motivasi untuk sembuh pasien. Daya atau kekuatan yang berasal dari dalam diri pasien yang mendorong, membangkitkan, menggerakkan serta mengarahkan pada tindakan penyembuhan serta bebas dari penyakit yang telah diderita dan membentuk keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial ekonomi Instrumen Hasil ukur Skala Kuesioner Kuesioner Jumlah skor dari komunikasi terapeutik perawat Baik : 6-30 Sedang : 1-5 Buruk : 15-0 Jumlah skor dari motivasi untuk sembuh Tinggi : -8 Rendah : 14-1 Interval Interval 6

4 D. Metode Pengumpulan Data 1. Jenis data dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yaitu : a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuiesioner meliputi : data komunikasi terapeutik perawat, dan data motivasi untuk sembuh. b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari dokumentasi diruang Cempaka II Rumah Sakit Daerah Kabupaten Kudus yang meliputi : jumlah pasien rawat inap periode Agustus Instrument Penelitian Instrument dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengukur komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi untuk sembuh pada pasien rawat inap adalah kuesioer. 3. Cara pengumpulan data Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang berstruktur, yang terdiri dari 15 pertanyaan untuk komunikasi terapeutik perawat-klien dan 14 pertanyaan motivasi untuk sembuh. 4. Validitas dan Reabilitas a. Validitas Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji validitas eksternal, yaitu dengan cara diuji cobakan pada 0 pasien yang dirawat inap di 7

5 ruang Mawar Rumah Sakit Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak. Kemudian data yang diperoleh dihitung kolerasinya antara masingmasing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus tehnik kolerasi pearson product moment (Haston, 001) dengan rumus sebagai berikut Rxy { N N( xy) ( x)( y) x ( x )}{ N y ( y )} Keterangan : Rxy indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan x y skor butir skor total Keputusan uji : Hasil penghitungan tiap-tiap item dibandingkan dengan total nilai product moment. Apabila hasil uji dari tiap item pertanyaan ternyata signifikan (p value < 5%) atau r hitung lebih besar dari r tabel, maka item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan. Namun apabila tidak signifikan (p value > 5%) atau r hitung lebih kecil dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid.. Hasil uji coba terhadap 14 item pertanyaan tentang motivasi untuk sembuh pada 0 pasien rawat inap di ruang mawar RSD Kabupaten Demak didapatkan hasil 0,556-0,879 sedangkan hasil uji coba terhadap 15 item pertanyaan tentang komunikasi terapeutik perawat pada 0 pasien didapatkan hasil antara 0,570-0,840. Hasil uji coba tersebut diatas r hitung 8

6 lebih besar dari r tabel (0,444), sehingga instrumen penelitian tersebut dinyatakan valid. b. Reabilitas Uji reabilitas menggunakan rumus alpha cronbach (Sugiono, 006) yaitu : rh K δh 1 K 1 δ1 Keterangan : rh reabilitas δ h jumlah varian butir K banyaknya butir pertanyaan atau item δ 1 varian total Dasar pengambilan keputusan : Kuesioner dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika nilai alpha cronbach mendekati 1 (Arikunto, 00) Hasil uji coba terhadap 14 item pertanyaan tentang motivasi untuk sembuh pada 0 pasien di ruang mawar RSD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak didapatkan nilai alpha cronbach 0,947, sedangkan hasil uji coba 15 item pertanyaan tentang komunikasi terapeutik perawat didapatkan hasil nilai alpha cronbach 0,948. berdasarkan hasil uji coba tersebut diatas nilai alpha cronbach mendekati 1. Sehingga instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliabel, sehingga dapat digunakan untuk penelitian. 9

7 D. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Pengolahan data Data diperoleh kemudian di edit, di koding, di ditabulasi (Hidayat, 003). a. Data komunikasi terapeutik perawat diperoleh langsung dari responden yang dilakukan dengan daftar 15 pertanyaan ditujukan pada pasien, masing-masing item pertanyaan bernilai untuk jawaban ya dan jawaban tidak bernilai 1. Skor kumulatif mempunyai rentang nilai Dengan menggunakan rumus skala interval (sugiono,006) Skor tertinggi skor terndah Jumlah kategori Tabel 3. Kategori Komunikasi Terapeutik Perawat Kategori komunikasi terapeutik perawat Baik Sedang Buruk Nilai b. Data motivasi untuk sembuh diperoleh langsung dari responden yang dilakukan dengan chek-list menggunakan kuesioner yang merupakan daftar pertanyaan singkat (14 pertanyaan) yang ditujukan pada pasien, masing-masing item pertanyaan bernilai untuk jawaban ya dan jawaban tidak bernilai 1. Skor kumulatif mempunyai rentang nilai Dengan menggunakan rumus skala interval (Sugiono, 006) Skor tertinggi skor terndah Jumlah kategor 30

8 Tabel 3.3 Kategori Motivasi Untuk Sembuh Kategori motivasi untuk Smbuh Tinggi Rendah Nilai. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan uji statistik. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan bantuan program computer. a. Analisis Univariat Analisis Univariat dilakukan dengan memasukan data dalam tabel distribusi frekuensi untuk mendiskripsikan data komunikasi terapeutik perawat-klien, motivasi untuk sembuh. Uji yang digunakan berupa mean, simpang baku (SD), nilai tertinggi dan terendah. Mean komunikasi terapeutik perawat-klien 5,5 dengan standar deviasi 5,101; nilai tertinggi 30; nilai terendah 15. Mean motivasi untuk sembuh 4,0 dengan standar deviasi 4,704; nilai tertinggi 8; nilai terendah 14. b. Analisa Bivariat Analisis Bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat-klien dengan motivasi untuk sembuh. Sebelum diuji bivariat diuji kenormalan menggunakan uji kolmogorrov smirnov didapatkan nilai p-value 0,00 sehingga data berdistribusi tidak normal (p-value < 0,05), maka analisis yang digunakan adalah analisis korelasi Spearman Rank. Koefisien korelasi Spearman Rank disimbolkan dengan (rs). 31

9 F. Etika Penelitian Etika dalam penelitian ini antara lain : peneliti mengirimkan Surat ijin Penelitian ke RSD Kabupaten Kudus, kemudian memberikan Informed concent kepada pasien yang dilakukan dengan peneliti menjelaskan kepada pasien di ruang Cempaka II RSD Kabupaten Kudus. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian maka dipersilahkan untuk menandatangani lembar persetujuan, serta Anonimity (tanpa nama) yaitu Peneliti menjelaskan kepada pasien bahwa dalam pengambilan data penelitian tidak akan mencantumkan nama pasien. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi pasien yang berpartisipasi dalam penelitian, dan Confidientality (kerahasiaan) peneliti menjelaskan kepada pasien bahwa hasil dari penelitian nantinya tidak akan dipublikasikan. Peneliti akan menjamin kerahasiaan hasil penelitian. 3