PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TSTS TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA ULANG BIOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 1 PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMA

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 12 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS FABEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

ABSTRACT. Kata kunci: Pengaruh, Media Objek Langsung, Menulis, Teks Laporan Hasil Observasi

KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM SISWA KELAS XI SMAN 4 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG JURNAL ILMIAH

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

PENDAHULUAN Pendidikan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TEKS DESKRIPSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PADANG

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PENERAPAN MODEL WORD SQUARE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII MTsN 1 LUBUK BASUNG

ARTKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) NURJANIL NPM

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

Keywords: Learning Model Circuit Learning, Paragraph Persuasive.

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

Inovasi Pendidikan Vol. I. No. 17, Maret 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

Keywords: Comparison, Complex Explanatory Text, Model of Learning Examples Non Examples, Model of Learning Picture and Picture, Learning Motivation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

ABSTRAK

PENGARUH TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII MTsN LUBUK BUAYA KOTA PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERITA BIOGRAFI BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VIII SMPN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DI SMPN 19 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

ABSTRACT. Keyword : Students Learning Outcome, Cooperative Learning Two Stay Two Stray, Numbered Heads

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG ABSTRACT

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE

PENGARUH PENGGUNAAN CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RANAH AMPEK HULU TAPAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

Oleh Devi Maria Tri Putri Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes, Building Construction

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 PADANG

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe TSOS, Prestasi Belajar ABSTRACT

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Keyword: Model Of Brain Writing Learning, Scientific Writing

Transkripsi:

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TSTS TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA ULANG BIOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 1 PADANG Oleh: Mery Adila 1, Ellya Ratna 2, Yulianti Rasyid 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email: meryadila@gmail.com ABSTRACT This research is aimed to explain the influence cooperative model type TSTS concerning re-biographical story writing skills of student class XI SMA Negeri 1 Padang. The research method of this study is experiment method with quasi experiment. The results of this study thre was significant influence cooperative model type TSTS concerning re-biographical story text writing skills of student class XI SMA Negeri 1 Padang at significant level 95% with degrees of freedom (dk) = n-1, namely t arithmetic > t table (14,04 > 1,67). H o was rejected and H 1 was accepted because the results of the hypothesis test prove that value of t arithmetic was greater than t table. Kata Kunci: pengaruh, kooperatif, TSTS, teks cerita ulang biografi. A. Pendahuluan Pada pembelajaran bahasa Indonesia, siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas diperkenalkan dengan lima jenis teks, yaitu (1) teks cerita pendek, (2) teks pantun, (3) teks cerita ulang biografi, (4) teks eksplanasi kompleks, dan (5) teks ulasan/reviu film/drama (Permendikbud, 2013: 56 58). Teks cerita pendek, pantun, dan cerita ulang biografi dipelajari pada semester ganjil. Teks eksplanasi kompleks dan ulasan/reviu film/drama dipelajari pada semester genap. Materi menulis teks cerita ulang biografi untuk siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas, terdapat dalam Kompetensi Inti (KI) 4 dan Kompetensi Dasar (KD) 4.2. Dalam KI 4 dinyatakan siswa mampu Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai yang dipelajari di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Dalam KD 4.2 dinyatakan siswa Mampu memproduksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang biografi, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik yang akan dibuat, baik secara lisan maupun tulis. Siswa dinyatakan mampu menulis teks cerita ulang biografi apabila teks yang ditulis siswa sesuai dengan indikator berikut. Pertama, mampu menulis teks cerita ulang biografi sesuai dengan struktur teks cerita ulang biografi, yaitu pengenalan (orientasi), urutan peristiwa, 1 Mahasiswa penulis skripsi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, wisuda periode September 2016 2 Pembimbing I, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 3 Pembimbing II, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 221

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 5, No. 2 September 2016; Seri C 221-229 dan penutup (reorientasi) dengan tepat. Kedua, mampu menulis isi teks cerita ulang biografi (mencantumkan informasi dasar, mendeskripsikan pengalaman nyata tokoh yang diceritakan, dan mengemukakan pendapat pribadi tentang hal yang diceritakan) dengan lengkap dan tepat. Dengan demikian, teks yang ditulis siswa minimal terdiri atas empat paragraf. Ketiga, mampu menulis teks cerita ulang biografi dengan menggunakan diksi atau pilihan kata yang tepat. Keempat, mampu menulis teks cerita ulang biografi dengan menggunakan ejaan yang baik dan benar. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang guru bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri 1 Padang, disimpulkan bahwa pembelajaran menulis teks cerita ulang biografi masih mengalami kendala. Kendala dalam menulis teks cerita ulang biografi tersebut disebabkan oleh lima faktor. Pertama, siswa belum mampu menuliskan struktur teks (orientasi, urutan peristiwa, dan orientasi) dengan tepat pada teks cerita ulang biografi yang ditulisnya. Hal tersebut disebabkan siswa belum terlatih dalam menulis sehingga siswa kesulitan dalam menuliskan struktur teks dengan tepat. Selain itu, hal tersebut juga disebabkan siswa tidak terbiasa menulis teks cerita ulang biografi sehingga struktur yang terdapat dalam teks yang ditulis siswa seringkali tidak lengkap. Kedua, siswa belum mampu dalam menuliskan isi teks cerita ulang biografi dengan lengkap dan tepat. Hal ini disebabkan kurangnya kebiasaan siswa dalam menulis khususnya menulis teks cerita ulang biografi sehingga isi teks cerita ulang biografi yang ditulis siswa seringkali tidak lengkap dan tepat. Dalam hal ini, banyak bagian isi yang tertinggal atau tidak ditulis siswa sehingga isi teks cerita ulang biografi yang ditulis siswa tidak lengkap. Selain itu, siswa juga seringkali tidak sistematis dalam menuliskan urutan peristiwa yang dialami tokoh sehingga isi pada teks cerita ulang biografi siswa sulit dipahami pembaca. Ketiga, diksi yang digunakan siswa seringkali tidak tepat. Siswa menulis apa saja yang ada dalam pikiran mereka. Dengan demikian, kata yang digunakan tidak tersusun secara baik, benar, dan sulit dipahami. Hal tersebut disebabkan kurangnya latihan siswa dalam menulis sehingga siswa tidak terlatih menggunakan diksi (pilihan kata) yang tepat dalam bahasa tulis. Keempat, siswa belum mampu menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dengan benar dalam teks cerita ulang biografi yang ditulisnya. Hal tersebut disebabkan kurangnya pengetahuan siswa mengenai EBI sehingga siswa belum mampu menggunakannya dalam teks mereka. Selain itu, kesalahan dalam penggunaan EBI tersebut juga disebabkan kurangnya latihan siswa dalam menulis sehingga siswa tidak terbiasa menggunakan EBI dengan benar dalam teks mereka. Kelima, kurangnya motivasi siswa sehingga menulis teks cerita ulang biografi merupakan kegiatan yang membosankan. Selain itu, siswa juga mengganggap menulis merupakan pelajaran yang sulit. Hal tersebut disebabkan penggunaan model pembelajaran masih bersifat konvensional dan belum mampu memotivasi siswa untuk menulis khususnya teks cerita ulang biografi (wawancara di SMA Negeri 1 Padang tanggal 15 Agustus 2016). Berdasarkan permasalahan tersebut, teori yang digunakan sebagai landasan pembahasan teks cerita ulang biografi sekaligus penilaian keterampilan menulis teks cerita ulang biografi dalam penelitian ini adalah teori Kemendikbud (2014). Penilaian dirumuskan dalam empat indikator. Pertama, menulis struktur teks cerita ulang biografi (orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi) dengan tepat. Kedua, menulis isi teks cerita ulang biografi (mencantumkan informasi dasar, mendeskripsikan pengalaman nyata tokoh yang diceritakan, dan mengemukakan pendapat pribadi tentang hal yang diceritakan) dengan lengkap dan tepat. Ketiga, menggunakan diksi (pilihan kata) yang tepat. Keempat, menggunakan EBI dengan baik dan benar dalam penulisan teks cerita ulang biografi. Pertama, struktur teks cerita ulang biografi. Struktur teks cerita ulang biografi terdiri atas pengenalan (orientasi), urutan peristiwa, dan penutup (reorientasi). Orientasi memberi pengenalan tokoh secara umum, seperti nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, serta riwayat pendidikan tokoh yang diangkat. Bagian berikutnya merupakan urutan peristiwa 222

Pengaruh Model Kooperatif Tipe TSTS terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Ulang Biografi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Padang Mery Adila, Ellya Ratna, dan Yulianti Rasyid kehidupan tokoh yang pernah dialami sosok yang digambarkan. Pada bagian ini, terlihat berbagai pengalaman sang tokoh, baik peristiwa yang mengesankan maupun persoalan yang dihadapinya. Bagian akhir teks ditutup dengan reorientasi, yang berisikan pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Kedua, isi teks cerita ulang biografi. Menulis teks cerita ulang biografi artinya menulis perihal perjalanan kehidupan seseorang. Dalam penulisan ini, penulis harus menganalisis dan menginterpretasi sejumlah peristiwa dalam kehidupannya, termasuk peristiwa luar biasa yang pernah dialami oleh seseorang tersebut. Tugas penulis adalah mencari dan menemukan hubungan antarperistiwa yang dialami oleh sang tokoh dan apa pengaruhnya terhadap kehidupan banyak orang. Dalam hal ini, perlu juga dijelaskan di dalam isi teks cerita ulang biografi dengan ditambahkan argumen pendukung makna dari setiap aktivitasnya, hingga yang bersangkutan mencapai prestasi gemilang. Ketiga, diksi teks cerita ulang biografi. Ngusman (2010: 119) menjelaskan bahwa ketepatan pemilihan kata paling sedikit dapat diukur berdasarkan tiga kriteria, yakni (1) tepat konsep, (2) tepat nilai rasa, dan (3) tepat konteks pemakaian. Kata yang tepat konsep adalah kata yang dapat mengungkapkan pengertian suatu objek secara tepat. Kata yang tepat nilai rasa adalah kata yang dapat mengungkapkan perasaan penutur atau penulis secara tepat. Nilai rasa ini berkaitan dengan rasa sopan, halus, terhormat, bersih, kurang ajar, kasar, nista, jorok, dan lain-lain. Ketepatan nilai rasa ini berkaitan erat dengan sopan santun. Kata yang tepat konteks adalah kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya. Konteks pemakaian ini berkaitan dengan siapa yang diajak bicara, tempatnya di mana, suasananya bagaimana, waktunya kapan, sarananya apa, topiknya apa, tujuannya apa, dan ragam bahasanya apa. Keempat, EBI teks cerita ulang biografi. Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam keterampilan menulis, khususnya menulis teks cerita ulang biografi. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini terdapat indikator ketepatan EBI yang dibatasi pada pemakaian huruf kapital, tanda titik, tanda koma, dan penulisan preposisi atau kata depan. Oleh karena itu, salah satu cara yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan menulis teks cerita ulang biografi ini adalah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Menurut Lie (2014: 61 62), model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray merupakan model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray ini digunakan dengan teknik dua tinggal dua tamu. Sejalan dengan itu, lebih rincinya Istarani (2012: 201 203) mengungkapkan bahwa metode two stay two stray (dua tinggal dua tamu) merupakan metode pembelajaran yang terdiri atas empat orang dalam satu kelompok. Setiap anggota kelompok saling bekerja sama untuk mendiskusikan tiap masalah yang diberikan guru. Setelah itu, dua orang pergi untuk berdiskusi dengan kelompok lain dan dua orang yang tinggal berdiskusi dengan dua orang yang datang. Selanjutnya, mempresentasikan hasil diskusi. Menurut Isjoni (2010: 42), model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dibangun melalui kegiatan berdiskusi berempat. Kemudian dua orang bertamu ke dua kelompok lainnya untuk menemukan dan mendiskusikan informasi yang akan ditulis dalam teks cerita ulang biografi. Dua orang lainnya tetap tinggal dalam kelompok dan menerima tamu dari kelompok lain untuk memberikan hal-hal yang ia temukan dari diskusi bersama kelompok awal dan mencatat hal baru yang tidak ditemukan dari kelompok awal yang diberikan oleh tamu. Setelah itu, dua orang dari kelompok yang bertamu kembali ke kelompok awal untuk mendiskusikan kembali hal-hal yang telah didapatkan dari kelompok lain. Selanjutnya, beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray merupakan salah satu bentuk model pembelajaran yang menyenangkan dengan dilakukan secara berkelompok lalu berbagi dengan kelompok lainnya agar siswa saling bertukar informasi sehingga pengetahuan dan wawasan siswa dapat berkembang. Model pembelajaran ini melatih peran dan tanggung jawab 223

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 5, No. 2 September 2016; Seri C 221-229 siswa,baik saat ada di kelompoknya maupun saat bertamu pada kelompok lain. Dengan model pembelajaran ini pengetahuan dan wawasan siswa dapat berkembang dengan cara berdiskusi dengan kelompok lainnya. Istarani (2012: 201) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray memiliki kelebihan sebagai berikut. Pertama, meningkatkan kerja sama, baik di dalam kelompok maupun di luar kelompok dalam proses belajar mengajar. Kedua, meningkatkan kemampuan siswa dalam memberikan informasi kepada kelompok lain dan begitu juga sebaliknya ketika siswa kembali pada kelompoknya masing-masing. Ketiga, meningkatkan kemampuan siswa dalam menyatukan ide dan gagasannya terhadap materi yang dibahasnya, baik dalam kelompok maupun ketika menyampaikannya pada siswa yang di luar kelompoknya. Keempat, menambah keberanian siswa dalam menyampaikan bahan ajar pada temannya. Kelima, melatih siswa untuk berbagi terutama berbagi ilmu pengetahuan yang didapatnya di dalam kelompok. Keenam, pembelajaran akan tidak membosankan sebab antara siswa selalu berinteraksi, baik di dalam kelompok maupun di luar kelompok. Ketujuh, melatih kemandirian siswa dalam belajar. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray terhadap keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang. B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data yang dikumpulkan berupa angka-angka, yaitu skor keterampilan menulis teks cerita ulang biografi sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Data yang berupa angkaangka tersebut diperoleh dari tes keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang. Hasil tes keterampilan menulis teks cerita ulang biografi dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus statistik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena dilakukan untuk menjelaskan pengaruh penggunan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray terhadap keterampilan menulis teks cerita ulang biografi. Metode penelitian eksperimen adalah kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis. Jenis eksperimen ini adalah quasi eksperimen (eksperimen semu) karena bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan memanipulasi semua variabel yang relevan (Suryabrata, 2006: 92). Rancangan atau desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest-Posttest Design karena menggunakan satu kelompok sampel. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suryabrata (2006:101) yang menyatakan bahwa dalam rancangan penelitian One Group Pretest-Posttest Design digunakan satu kelompok subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri atas sepuluh kelas dengan jumlah 326 siswa. Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini lebih dari 100, perlu adanya teknik penarikan sampel penelitian dengan teknik purposive sampling. Menurut Arikunto (2006:139) purposive sampling adalah suatu cara pengambilan sampel berdasarkan pada pertimbangan atau tujuan tertentu serta berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya. Pengambilan sampel berdasarkan pada dua alasan. Pertama, kelas tersebut lebih homogen dibandingkan kelas lain. Hal itu disebabkan simpangan baku kelas tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kelas lainnya. Di samping itu, juga saran dan pertimbangan dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Padang. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, sampel penelitian adalah siswa kelas XI MIA 7. Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dan keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 224

Pengaruh Model Kooperatif Tipe TSTS terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Ulang Biografi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Padang Mery Adila, Ellya Ratna, dan Yulianti Rasyid 1 Padang sesudah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Data penelitian ini adalah skor hasil keterampilan menulis teks cerita ulang biografi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja, yaitu tes keterampilan menulis teks cerita ulang biografi. Tes keterampilan menulis teks cerita ulang biografi diberikan kepada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang disusun berdasarkan indikator yang digunakan. Sebelum dijadikan instrumen penelitian, tes terlebih dahulu diuji validitas isinya dengan cara mendiskusikan instrumen dengan Dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNP, Mohd. Hafrison, M.Pd. Berdasarkan hasil diskusi mengenai instrumen tersebut, dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mengatakan bahwa tes tersebut sudah layak diberikan kepada siswa. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data penelitian melalui tahap-tahap berikut ini. Pertama, mengubah skor menjadi nilai. Kedua, menafsirkan keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa berdasarkan rata-rata hitung dan KKM, yaitu 80. Ketiga, mengklasifikasikan nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray baik secara umum maupun per indikator berdasarkan skala 10. Keempat, membuat diagram hasil belajar menulis teks cerita ulang biografi siswa. Kelima, melakukan uji normalitas dan homogenitas data. Keenam, melakukan pengujian hipotesis untuk melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray terhadap hasil belajar menulis teks cerita ulang biografi siswa. Ketujuh, menyimpulkan hasil analisis data dan pembahasan. C. Pembahasan Berdasarkan deskripsi data dan analisis data, selanjutnya akan dibahas tiga hal berikut ini. Pertama, keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Kedua, keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri Padang setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Ketiga, pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray terhadap keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang.. 1. Keterampilan Menulis Teks Cerita Ulang Biografi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Padang sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat digambarkan sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi dengan kualifikasi lebih dari cukup berjumlah 16 orang (50,00%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi dengan kualifikasi cukup berjumlah 10 orang (31,25%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi dengan kualifikasi hampir cukup berjumlah 3 orang (9,38%). Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray adalah sebesar 63,28 berada pada kualifikasi cukup. Nilai rata-rata tersebut berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yakni 80. Dengan demikian, rata-rata nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray masih berada di bawah KKM. Dalam tes keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang terdapat empat indikator yang dinilai. Dari keempat indikator tersebut, indikator tertinggi yang dikuasai siswa adalah menggunakan diksi (pilihan kata) dengan tepat (indikator 3) dengan nilai rata-rata 79,17 berada pada kualifikasi baik. Berdasarkan rata-rata tersebut, 225

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 5, No. 2 September 2016; Seri C 221-229 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menulis teks cerita ulang biografi belum menggunakan diksi yang tepat. Maksudnya, siswa sudah mampu menggunakan diksi yang tepat dalam teks cerita ulang biografi. Hanya saja, teks siswa seringkali tidak dapat dipahami karena tidak logis serta tidak tersusun secara benar. Sementara itu, untuk penguasaan keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray paling rendah adalah dalam menggunakan ejaan yang baik dan benar (indikator 4) dengan nilai rata-rata 52,08 berada pada kualifikasi hampir cukup. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa belum terlatih menggunakan ejaan yang baik dan benar dalam bahasa tulis. Siswa hanya menggunakan ejaan sesuai dengan apa yang diketahui oleh mereka tanpa memikirkannya terlebih dahulu sehingga teks yang ditulisnya menjadi tidak efektif dari segi ejaan. Nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa XI SMA Negeri 1 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray tersebut menunjukkan bahwa siswa masih perlu meningkatkan keterampilan menulis teks cerita ulang biografi, khususnya dalam hal penggunaan ejaan yang baik dan benar. Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 80. Oleh sebab itu, keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang perlu ditingkatkan lagi agar siswa terampil dalam menulis, khususnya menulis teks cerita ulang biografi. 2. Keterampilan Menulis Teks Cerita Ulang Biografi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Padang sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat digambarkan sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi dengan kualifikasi sempurna berjumlah 9 orang (28,13%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi dengan kualifikasi baik sekali berjumlah 16 orang (50,00%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi dengan kualifikasi baik berjumlah 7 orang (21,88%). Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray adalah sebesar 91,93 berada pada kualifikasi baik sekali. Nilai rata-rata tersebut berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yakni 80. Dengan demikian, rata-rata nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sudah berada di atas KKM. Dalam tes keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang terdapat empat indikator yang dinilai. Dari keempat indikator tersebut, indikator tertinggi yang dikuasai siswa adalah menuliskan struktur teks cerita ulang biografi (orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi) dengan tepat (indikator 1) dengan nilai rata-rata 100,00 berada pada kualifikasi sempurna. Berdasarkan rata-rata tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa sudah mampu menuliskan struktur teks yang tepat pada teks cerita ulang biografi yang ditulisnya. Struktur yang sebelumnya ditulis hanya sebatas urutan peristiwa, setelah menggunakan model kooperatif tipe two stay two stray sudah dapat dikembangkan siswa menjadi orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi sehingga struktur teks menjadi lebih tepat. Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 80. Oleh sebab itu, keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two 226

Pengaruh Model Kooperatif Tipe TSTS terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Ulang Biografi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Padang Mery Adila, Ellya Ratna, dan Yulianti Rasyid stray perlu dipertahankan dan sebaiknya ditingkatan lagi agar siswa semakin terampil dalam menulis, khususnya menulis teks cerita ulang biografi. 3. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Ulang Biografi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Padang Ditinjau dari hasil tes keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa, penggunaan model kooperatif tipe two stay two stray berpengaruh terhadap keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil keterampilan menulis teks cerita ulang biografi sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (posttest) lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum menggunakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (pretest). Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS) dengan nilai rata-rata 91,93. Keterampilan menulis teks cerita ulang biografi sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang berada pada kualifikasi Cukup (LdC) dengan nilai rata-rata 63,28. Demikian juga, dengan uji hipotesis yang dilakukan t hitung > t tabel (14,04 > 1,67) pada taraf signifikan 95%. Berdasarkan hasil analisis diperoleh gambaran tentang keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Gambaran tersebut yaitu (1) siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang belum terampil menulis teks cerita ulang biografi sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray yang dilihat dari indikator menuliskan struktur teks dengan tepat, menuliskan isi teks dengan lengkap dan tepat, menggunakan diksi yang tepat, dan menggunakan ejaan yang baik dan benar, (2) siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sudah terampil menulis teks cerita ulang biografi sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray yang dilihat dari indikator menuliskan struktur teks dengan tepat, menuliskan isi teks dengan lengkap dan tepat, menggunakan diksi yang tepat, dan menggunakan ejaan yang baik dan benar.nadanya perubahan ini dibuktikan dengan nilai rata-rata keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih tinggi daripada sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Dengan demikian, dapat disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sangat berpengaruh terhadap keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang. Selanjutnya, keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sedang karena berada pada kualifikasi Cukup (C) dengan nilai rata-rata 63,28. Rendahnya nilai yang diperoleh siswa ini diakibatkan karena siswa belum terbiasa menulis teks cerita ulang biografi berdasarkan struktur teks yang tepat, isi teks yang lengkap dan tepat, menggunakan diksi yang tepat, dan menggunakan ejaan yang baik dan benar tanpa adanya bantuan model pembelajaran lain yaitu model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Model pembelajaran ini menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam bekerja sama dan menyenangkan dengan penempatan pembagian kerja yang jelas sehingga membuat semua siswa semangat dalam belajar. Berdasarkan uraian tersebut, disimpulkan bahwa guru sangat berperan penting dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan memberikan variasi model pembelajaran kepada siswa agar siwa tidak cepat bosan dalam belajar, khususnya menulis teks cerita ulang biografi. Salah satu upaya tersebut berupa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dalam pembelajaran keterampilan menulis teks cerita ulang biografi. Model ini dapat membantu siswa mengembangkan daya pikirnya untuk menulis sebuah teks cerita ulang 227

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 5, No. 2 September 2016; Seri C 221-229 biografi karena informasi yang sudah dicari oleh siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sebelumnya dapat membantu dalam memudahkan siswa menuangkan gagasan sehingga siswa dapat menulis sebuah teks cerita ulang biografi dengan tepat. Hasil tes sesudah perlakuan siswa SMA Negeri 1 Padang, yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray memperoleh rata-rata 91,93 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil tes sebelum perlakuan yang memperoleh rata-rata 63,28. Oleh sebab itu, secara umum, model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray mempunyai pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang. D. Simpulan dan Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray terhadap keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai keterampilan menulis teks cerita ulang biografi sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang hanya berada pada kualifikasi Cukup (C). Sementara itu, keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS). Kemudian, berdasarkan uji t disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray berpengaruh terhadap keterampilan menulis teks cerita ulang biografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang karena t hitung > t tabel (14,04 > 1,67). Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dalam pelaksanaan pembelajaran menunjukkan suasana yang menyenangkan dan tidak monoton. Saat proses pembelajaran, siswa terlihat antusias, bersemangat, aktif, dan serius. Hal ini disebabkan dalam model ini siswa dituntut bekerja sama dalam kelompok awal dan juga dua kelompok lain, sehingga siswa memiliki banyak bahan untuk menulis teks cerita ulang biografi sehingga pembelajaran menjadi berbeda dan menyenangkan. Berdasarkan simpulan penelitian, diajukan saran-saran sebagai berikut. Pertama, guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri 1 Padang dalam proses pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray agar siswa lebih tertarik untuk mengikuti pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kedua, disarankan kepada siswa-siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padang untuk selalu giat dalam menulis terutama menulis teks cerita ulang biografi. Hal ini disebabkan menulis dapat melatih berpikir logis sehingga menjadikan siswa bersangkutan lebih berani mengungkapkan ide atau gagasannya melalui tulisan. Ketiga, peneliti lain sebagai bahan masukan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini. Catatan: artikel ini disusun berdasarkan hasil penelitian untuk penulisan skripsi penulis dengan Pembimbing I Ellya Ratna, M.Pd. dan Pembimbing II Yulianti Rasyid, M.Pd. Daftar Rujukan Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Isjoni. (2010). Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. 228

Pengaruh Model Kooperatif Tipe TSTS terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Ulang Biografi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Padang Mery Adila, Ellya Ratna, dan Yulianti Rasyid Kemendikbud. (2014). Buku Guru Bahasa Indonesia: Wahana Pengetahuan untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. (2014). Buku Siswa Bahasa Indonesia: Wahana Pengetahuan untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lie, Anita. (2014). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo. Ngusman. (2010). Sintaksis: Teori dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia. Padang: Sukabina Press. Permendikbud No. 68 & 89 Tahun 2013. (2013). Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah. Jakarta: Dekdikbud Indonesia. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, Sumadi. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press. 229