Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Keteknikan Pengolahan Pangan, Percobaan utama dilakukan pada bulan Maret April 2017.

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

METODE. Bahan dan Alat

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN. dan penelitian utama dengan rancangan perlakuan konsentrasi koji Bacillus

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

METODE. Materi. Rancangan

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pendahuluan Hasil Uji Hedonik Imbangan Tepung Ubi Jalar Putih dan Terigu

Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium Teknologi. Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Invivo,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Tekstur biasanya digunakan untuk menilai kualitas baik tidaknya produk cookies.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

METODOLOGI PENELITIAN

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Persiapan Bahan Baku

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN

111. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2012

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

III. METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

: Methanol, DPPH, alumunium foil. antioksidan

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

METODE. Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November Mei 2016

III. BAHAN DAN METODE

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

BAB III METODE PELAKSANAAN

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

III. BAHAN DAN METODE

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian,

METODE. Waktu dan Tempat

Transkripsi:

IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Sensori Pangan dan Laboratorium Uji Departemen Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. Percobaan utama dilakukan pada bulan Maret April 2017. 4.2 Bahan dan Alat 4.2.1 Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan tepung/pati dan cookies yaitu ubi jalar Putih masing-masing dari dua klon ubi jalar putih hasil persilangan F1 (1) shiroyutaka dan F1 (4) kumerot yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, gula bubuk, mentega dan margarin, telur, baking soda, vanili, susu skim. Bahan-bahan yang digunakan untuk analisis yaitu aquades, larutan DNS, H2SO4, KI, hexan, NaOH, larutan fenolftalein, larutan standar amilosa, standar glukosa, fenol, Na-K-tatrat, aquades, dan HCL. 4.2.2 Alat Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan tepung/pati dan cookies yaitu penepung (disk milk), pemarut, pengering (oven vacuum), kain saring, ayakan 80 mesh, timbangan digital, mixer, baskom, loyang, oven, neraca analitik, cetakan kue dan sendok.

Alat-alat yang digunakan untuk analisis yaitu cup, kertas saring, gelas ukur, pipet ukur, pipet tetes, corong, texture analyzer, kromameter, oven, cawan alumunium, neraca analitik, erlenmeyer asah, breaker glass, cawan porselen, penangas air, desikator, glukosa meter, spektrofotometer dan shaker. 4.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan model Rancangan Acak Kelompok, yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan yang dicobakan yaitu : A: 80% Tepung Ubi Jalar Klon Shiroyutaka : 20% tepung terigu (b/b) B: 80% Tepung Ubi Jalar Klon Kumerot : 20% tepung terigu (b/b) C: 80% Pati Ubi Jalar Klon Shiroyutaka : 20% tepung terigu (b/b) D: 80% Pati Ubi Jalar Klon Kumerot : 20% tepung terigu (b/b) E: 100% Tepung Terigu (kontrol) Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dengan α = 5%. Apabila terdapat beda nyata yang signifikan antar perlakuan, uji lanjutan dengan uji Duncan. Tata letak perlakuan yang akan diujicobakan tersaji pada tabel berikut: ULANGAN I II III t.b.d. t.b.d. t.b.d. t.b.d. t.b.d. t.b.d. t.b.d. t.b.d. t.b.d. t.b.d. t.b.d. t.b.d. t.b.d. t.b.d. t.b.d. Keterangan : t.b.d. singkatan dari To Be Determined

Rancangan acak kelompok yang digunakan merupakan metode dalam penarikan kesimpulan yang dapat mewakili hasil pengamatan sifat cookies ubi jalar putih dengan model: Xij = µ + ti + rj + eij Di mana: i : Jumlah perlakuan (1,2,3,4,5) j : Jumlah ulangan (1,2,3) Xij : Karakteristik tertentu cookies ubi jalar putih yang ke-i pada ulangan ke-j µ : Nilai tengah (rata-rata populasi) Ti : Pengaruh perlakuan ke-i Rj : Pengaruh ulangan ke-j Eij : Pengaruh faktor acak terhadap cookies ubi jalar putih yang mendapat perlakuan ke-i pada ulangan ke-j Berikut adalah tabel ANOVA model rancangan acak lengkap Tabel 1. Sidik Ragam Rancangan Acak Kelompok Sumber Ragam DB JK KT Fh F0.05 Ulangan 2 j( iyij)/5-fk JK1/(r-1) KT1/KT3 3,43 Perlakuan 4 i( iyij)/5-fk JK2/(t-1) KT2/KT3 3,15 Galat 8 JK4-JK1-JK2 JK3/(r-1) Total 14 j iy 2 -FK Sumber: (Gomez, 1995) Perbedaan pengaruh perlakuan diuji statistik dengan uji F dan uji Duncan pada taraf 5% dengan rumus sebagai berikut: LSR = SSR x Sx Sx = KTGalat r

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing perlakuan maka nilai tengah percobaan disusun secara bertingkat, kemudian dicari selisih nilai tengah perlakuan dimulai dari yang terbesar. Selanjutnya nilai tengah dibandingkan berdasarkan LSR, jika nilai tengah lebih kecil dari LSR perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata. Sebaliknya jika nilai tengah lebih besar dari LSR maka dapat dikatakan perlakuan memberikan perbedaan terhadap perlakuan lainnya. 4.4 Pelaksanaan Percobaan Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. 4.4.1 Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan pembuatan cookies dari tepung dan pati ubi jalar putih klon shiroyutaka dan kumerot dengan penambahan tepung terigu menggunakan perbandingan tepung dan pati ubi jalar putih : tepung terigu sebanyak 80 : 20 (b/b), 90 : 10 (b/b) dan 100 : 0 (b/b) untuk mencari imbangan yang menghasilkan cookies dengan karakteristik yang mendekati cookies berbahan 100% tepung terigu. 4.4.2 Penelitian Utama 4.4.2.1 Pembuatan Tepung Ubi Jalar Persiapan bahan baku dilakukan dengan membuat tepung dan pati ubi jalar putih klon shiroyutaka dan kumerot. Pembuatan tepung ubi jalar dilakukan dengan proses persiapan bahan, perendaman, blansing, pengirisan, pengeringan,

penggilingan dan pengayakan. Diagram proses penelitian utama disajikan pada Gambar 4. Ubi jalar Pengupasan kulit Kulit ubi Pemotongan melintang Perendaman dalam air kapur 0,3% Penirisan Air kotor Pengeringan 60 o C 4 hari Gaplek Penggilingan/penepungan Pengayakan (80 mesh) Tidak lolos Tepung ubi jalar Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Ubi Jalar (Sumber: Marsetio, dkk., 2015) Ubi jalar yang digunakan pada pembuatan pati ubi jalar ini adalah ubi jalar varietas shiroyutaka dan kumerot yang di panen di desa arjasari kabupaten Bandung pada usia panen 5 bulan. Tahapan perendaman ini dilakukan dengan larutan kapur atau metabisulfit untuk mencegah terjadinya pencoklatan pada ubi jalar. Larutan

kapur yang digunakan dalam proses perendaman ini yaitu dengan konsentrasi 0,3% dan direndam selama 10 menit. Pengirisan bertujuan untuk memperluas permukaan agar mudah dalam proses selanjutnya. Pengirisan dilakukan dalam dua bentuk yaitu bentuk chips dan bentuk sawut. Dalam pengirisan perlu diperhatikan tebal irisannya karena berpengaruh terhadap kecepatan pengeringan. Pengeringan merupakan suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air menggunakan energi panas. Keuntungan dari pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet, berat bahan menjadi lebih ringan dan volumenya menjadi lebih kecil sehingga akan mempermudah pengepakan dan pengangkutan. Proses pengeringan ini dilakukan dengan penjemuran pada suhu 60 o C selama 4 hari. Penggilingan ini merupakan proses pengecilan ukuran menjadi tepung. Ubi yang sudah kering digiling dengan alat penggiling yaitu disc mill yang bertenaga listrik. Disc mill ini mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu menggiling dan mengayak, sehingga memudahkan pengerjaan dalam pembuatan tepung. Butiranbutiran yang dihasilkan harus sama ukuran partikelnya, untuk itu perlu dilakukan pengayakan. Pengayakan bertujuan untuk memisahkan partikel-partikel yang tidak dikehendaki dan untuk mendapatkan keseragaman ukuran. Ayakan yang digunakan adalah ayakan tepung dengan ukuran 80 mesh sehingga didapat tepung yang baik dengan ukuran yang sama.

4.4.2.2 Pembuatan Pati Ubi Jalar Ubi jalar yang digunakan Pembuatan pati ubi jalar ini adalah ubi jalar varietas shiroyutaka dan kumerot yang di panen di desa arjasari kabupeten Bandung. Ubi jalar yang digunakan dipanen pada usia panen 5 bulan dan ditanam pada waktu yang bersamaan. Ubi jalar Pengupasan Kulit ubi Pencucian dengan air Air kotor Pemarutan Air: ubi (4:1) Ekstraksi Ampas Larutan Pengendapan Pemisahan Air Pati basah Pengeringan 40 o C 24 jam (penjemuran) Pengayakan 100 mesh Pati ubi jalar Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Pati Ubi Jalar Sumber: Marsetio, dkk., 2015

Pembuatan pati ubi jalar diawali dengan proses persiapan bahan baku dengan cara pengupasan dan pencucian ubi jalar agar terhindar dari kotoran, kemudian dilakukan pemarutan untuk menambah luas permukaan agar mudah di ekstraksi. Setelah proses pemarutan dilakukan proses ektraksi dengan merendam ubi jalar yang telah diparut dengan air. Setelah itu larutan pati dipisahkan dari ampas ubi jalar dan diendapkan hingga terbentuk pati basah. Pati basah tersebut kemudian dikeringkan dan dihancurkan lalu di ayak dengan ayakan 100 mesh agar mempunyai ukuran yang seragam. Diagram alir pembuatan Pati ubi jalar dapat dilihat pada Gambar 5. 4.4.2.3 Pembuatan Produk Cookies Ubi Jalar Putih Tahapan pembuatan cookies adalah pembuatan adonan, pencetakan, dan pemanggangan adonan. Pembuatan adonan diawali dengan proses pencampuran dan pengadukan bahan-bahan. Pertama adalah pencampuran lemak dan gula, kemudian ditambah kuning telur, kemudian dicampurkan dengan susu skim dan bahan pengembang berikut garam yang sebelumnya telah dilarutkan dalam air. Penambahan tepung atau pati dilakukan pada bagian paling akhir hingga jadi adonan. Kemudian dilakukan proses pencetakan. Adonan yang telah dicetak selanjutnya ditata dalam loyang yang telah diolesi dengan lemak lalu dilanjutkan tahap ketiga, yaitu pemanggangan dalam oven. Adonan dipanggang dengan suhu ±180 o C (350 o F) selama ±10 menit. Diagram alir pembuatan cookies ubi jalar putih dapat dilihat pada Gambar 6. Formulasi yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 8.

50gr Margarin, 25gr mentega, 45gr gula halus 13gr Susu skim, 0,5gr baking powder, 80gr tepung/pati ubi 16gr Kuning telur Pengocokan hingga berwarna putih Pencampuran Diaduk hingga merata Adonan cookies Pencetakan Pemanggangan T = 180 0 C, t=10 cookies Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Cookies (Modifikasi Prameswari, 2013) Tabel 2. Formulasi Cookies Ubi Jalar Putih Bahan (gr) A B C D E Berat Total (gr) Tepung Ubi Jalar 80 80 0 0 0 0 klon Shiroyutaka Tepung Ubi Jalar 80 0 80 0 0 0 klon Kumerot Pati Ubi Jalar klon 80 0 0 80 0 0 Shiroyutaka Pati Ubi Jalar klon 80 0 0 0 80 0 Kumerot Tepung Terigu 20 20 20 20 100 180 Gula Halus 40 40 40 40 40 200 Margarin 70 70 70 70 70 350 Kuning telur 16 16 16 16 16 80 Putih telur 2 2 2 2 2 10 Susu Skim 13 13 13 13 13 65 Vanili 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 3,5 Soda Kue 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 2,5 Berat Total (gr) 247,5 247,5 247,5 247,5 247,5 Sumber : Modifikasi Lutfika, 2006

4.3 Kriteria Pengamatan Pengamatan yang dilakukan terhadap cookies ubi jalar putih, yaitu : a. Karakteristik Fisik Kekerasan dan kemudahan dipatahkan dengan menggunakan Texture Analyzer (Kim, 2014) Warna dengan metode CIELAB (Hutching, 1999) Volume Setelah Pemanggangan dengan metode seed displacement (Subagio dkk, 2003) b. Karakteristik Kimia Kadar air dengan metode thermogravimetri (AOAC, 1990) Kadar gula pereduksi metode spektrometri (Sobukola, O.P. and Aboderin, A.T. 2012) Kadar amilosa metode spektrometri (Miller, 1959) c. Uji Organoleptik dengan metode hedonik (Soekarto, 1985) terhadap karakterisik warna, tekstur, aroma, dan rasa. d. Penentuan Perlakuan Terbaik dengan metode Indeks Efektifitas (Degarmo et al.,1984)