BAB 1 PENDAHULUAN. Wisatawan Domestik. Wisatawan Mancanegara. Tahun. Jumlah. Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata di Kota Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan gaya atau style berpakaian bukan hanya menjadi sekedar

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

Tabel 1.1 Jenis Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jaman era globalisasi sekarang ini, tingkat kesibukan dalam bekerja semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam industri yang sama, dengan meningkatnya tingkat persaingan maka

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus menghadapi persaingan yang ketat. Perkembangan retail tumbuh semakin

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya kota Bandung. Mulai dari pakaian casual, remaja, dewasa, dan pakaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam bidang pemasaran. Perkembangan teknologi yang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

2015 PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

SKRIPSI PENGARUH STORE ATMOSPHERE (SUASANA TOKO) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan. Hal ini terlihat dari semakin banyak bermunculannya pusat UKDW

2015 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. cepat serta menghasilkan sumber pendapatan yang cukup besar bagi negara. Hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. tersebut adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel Store Atmosphere dan Store

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pendidikan. Pertumbuhan pendidikan dan pariwisata yang semakin meningkat dari

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat mengakibatkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri khas Yogjakarta. Di Yogjakarta kurang lebih terdapat 116

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

I. PENDAHULUAN. Bisnis ritel menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan zaman saat ini, terjadi peningkatan yang signifikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, Era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perluasan pasar produk dari perusahaan Indonesia, sementara di sisi lain, keadaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Congo Café and Resto

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Pengertian retail menurut Ma ruf

2015 PENGARUH STORE ATTRIBUTE TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN DIKONTROL OLEH MOTIVASI BERBELANJA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store

BAB I PENDAHULUAN. segi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata muncul sebagi salah satu sektor yang cukup menjanjikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin ketat yang merupakan

1.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ritel modern saat ini semakin pesat dan mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini seringkali disebabkan oleh keseragaman target market yang dimiliki bisnis

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semakin ketatnya kondisi persaingan yang ada menuntut setiap perusahaan untuk mampu bertahan hidup. Hal ini merupakan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi setiap perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Masyarakat akan semakin selektif dan kritis dalam menerima segala informasi yang ada. Keadaan tersebut yang memaksa perusahaan untuk lebih tanggap terhadap perubahan pasar yang sangat cepat dan perusahaan harus dapat melaksanakan strategi pemasaran yang tepat. Tidak dapat dipungkiri bahwa Bandung menjadi kota tujuan wisata terpenting bagi wisatawan domestic, maupun luar negeri, terutama dalam hal fashionnya yang selalu berkembang. Hal tersebut dikarenakan Bandung memiliki tingkat kreativitas dan produktivitas yang tinggi dalam berbagai aktivitas bisnis. Salah satu daya tarik utama di Bandung yaitu dengan adanya clothing company. Perkembangan bisnis clothing company saat ini dinilai berhasil dan berkembang dengan pesat. Bahkan clothing company sebagai industri kreatif khas Bandung sudah merambah pasar internasional. Sejumlah negara, khususnya di kawasan ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand telah menjadi tujuan ekspor. Karena itu, tidak heran jika clothing masih menjadi idola bagi industri kreatif di Kota kembang. (http://www.inilahjabar.com/read/detail/1291062/clothing-masih-primadona-industrikreatif-bandung). Berikut adalah data angka jumlah wisatawan yang berwisata di kota Bandung berdasarkan data dari Dinas Pariwisata kota Bandung 2009 s/d 2011: Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata di Kota Bandung Tahun Wisatawan Mancanegara Wisatawan Domestik Jumlah 1

2 2009 25.071 1.376.589 1.401.660 2010 34.375 1.859.843 1.894.218 2011 142.575 3.774.815 3.917.300 Sumber : Kantor Badan Pusat Statistik jalan Suci kota Bandung / diambil pada tanggal 21-Oktober-2013 Tabel diatas menjelaskan, bahwa wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara ke kota Bandung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal tersebut dapat menjadi tolak ukur, bahwa kota Bandung mempunyai daya tarik untuk dinikmati para wisatawan. Bandung merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang memiliki daya tarik, meliputi :pegunungan, kawah, gua, seni budaya, sejarah, museum dan khususnya mengunjungi beberapa distro maupun factory outlet di kota Bandung. Sehingga banyak para wisatawan baik domestik dan mancanegara ingin melakukan kunjungan ke kota Bandung dan dapat dilihat dari aktivitas turis seperti berbelanja, wisata kuliner dan sebagainya. Hal ini menjadi fenomena, pembukuan suatu distro yang gencar dengan promosi besar-besaran dan di imbangi dengan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala konsumen berkunjung ke distro, apakah merupakan gejala sementara atau sudah menjadi kebiasaan tetap konsumen dan mengetahui sikap konsumen terhadap factory outlet. Karena luasnya penelitian dan objek penelitian, maka peneliti melakukan pembatasan obyek yang diteliti adalah factory outlet yang terletak di daerah Bandung tengah meliputi Herritage, Cascade, maupun distro yang ada di sekitar jalan Sultan Agung dan Trunojoyo Bandung khususnya distro Oink! TABEL 1.2 Data Perkembangan Jumlah Perusahaan Industri Pakaian Sedang dan Besar Tahun Jumlah Perusahaan 2009 94 Unit 2010 128 Unit 2011 192 Unit Sumber : Kantor BPS Kota Bandung Jalan Gatot Subroto 98 / diambil pada tanggal 24- oktober-2013

3 Distribution Outlet (distro) ini merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang garment yang mayoritas banyak dikelola oleh anak muda. Distribution Outlet (distro) adalah istilah yang dibuat oleh para pendirinya untuk membedakan usaha garment lainnya seperti Factory Outlet (fo), Karena pada distro, pakaian dibuat dengan sistem limited edition (jumlah terbatas) untuk menjaga keistimewaan. Pada awal muncul dan terbentuknya distro ini adalah ide para anak muda untuk membuat pakaian yang ditujukan untuk para peminat olahraga skate boarding dan surfer ini hanya dapat diperoleh dan barang impor yang harganya mahal seperti Billabong, Rusty, dan lain-lainnya, jadi ide tersebut datang untuk membuat pakaian dengan ciri khas komunitas tersebut dengan harga relatif terjangkau, tetapi dalam perkembangan pakaian ini juga banyak dikonsumsi oleh para remaja yang menyukai desain unik. Banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan dan harapan yang berbeda mengenai produk apa yang akan dibeli oleh para konsumen, yaitu dimana mereka akan membelinya, dengan berapa harga tersebut dibeli dan suasana bagaimana yang mereka harapkan. Suasana toko yang menyenangkan, menarik, nyaman dan mampu menciptakan store atmosphere yang secara positive dapat mempengaruhi perilaku konsumen sehingga menimbulkan minat mereka untuk mula-mula memasuki toko dan kemudian melihat-lihat ke dalam serta akhirnya melakukan pembelian. Sebaliknya suasana toko yang tidak teratur, penataan produknya kurang menarik dan tidak terawat serta pelayanan para karyawannya yang kurang memuaskan akan menimbulkan minat konsumen untuk membeli suatu barang berkurang atau bahkan untuk selanjutnya konsumen akan merasa segan untuk kembali berbelanja di toko yang bersangkutan. store atmosphere memiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh terhadap suasana toko yang ingin diciptakan. Elemen-elemen store atmosphere terdiri dari exterior, general exterior, store layout, dan interior display (Berman dan Evans, 2010;509). Berdasarkan pra-survei yang dilakukan penulis, beberapa upaya nyata manajemen Oink! dalam menciptakan store atmosphere yang menarik antara lain dengan menyediakan tempat parkir kendaraan yang cukup luas, pengaturan

4 display window yang menarik, pemasangan alat pendingin ruangan, penciptaan wall decoration yang unik dan penyajian music-musik yang sedang digemari anak muda, tetapi ada beberapa elemen store atmosphere distro Oink! yang dinilai belum terlaksana dengan baik diantaranya adalah pemasangan papan nama toko yang kurang jelas, karena tidak mudah terlihat oleh konsumen, pengaturan layout di dalam toko yang sempit, interior display yang terkesan menumpuk, serta tidak terdapatnya toilet khusus untuk pelanggan. Selain store atmosphere, promosi penjualan juga sangat berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Promosi harus dilakukan sesuai target pasar tujuan. Promosi adalah aktifitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya (Kotler dan Armstrong, 2008;62-63). Distro Oink! adalah perusahaan berskala kecil di Bandung yang berjalan sudah cukup lama. Oink! menawarkan pakaian-pakaian yang di adopsi dari desain-desain yang diambil dari produk ternama dan sedang trend di dalam maupun luar negri. distro Oink! turut andil dalam perkembangan dunia fashion di Indonesia dengan menghasilkan produk-produk pakaian yang up to date. Selain itu, distro Oink! juga mengeluarkan produk dengan jumlah terbatas. Ini menjadi titik keberhasilan lain, karena citra produk clothing Bandung ini menjadi exclusive (tidak pasaran). Untuk setiap desain, Oink! biasanya hanya memproduksi sebanyak 50 buah saja. Konsep yang dilakukan oleh Oink! adalah Skateshop, dan target pasarnya adalah anak muda. Semakin banyaknya pesaing di dunia clothing dan adanya orang-orang yang semakin creative dalam membuat Brand sendiri dengan harga yang lebih murah menjadi alasan distro Oink! mengandalkan promosi di waktu-waktu tertentu untuk menarik konsumen dan meningkatkan pembelian terhadap produk Oink! (dikemukakan oleh Marketing dari Oink!, Ali Pratama). Namun dalam pelaksanaannya promosi penjualan yang dilakukan oleh Oink! belum maksimal, hal ini dapat dilihat dari kurang tertariknya konsumen pada produk-produk Oink!.

5 Gambar 1.1 Jumlah Pengunjung Distro Oink! Tahun 2011-2013 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 0 2011 2012 2013 Sumber: Data Jumlah pengunjung Oink! periode 2011-2013 Berdasarkan data diatas, terjadi penurunan jumlah pengunjung pada periode 2011-2013 hal ini berdampak pada jumlah penjualan yang juga menurun diperiode tersebut. Gambar 1.2 Penjualan Oink! Tahun 2011-2013 50,000,000 45,000,000 40,000,000 35,000,000 30,000,000 25,000,000 20,000,000 15,000,000 10,000,000 5,000,000 0 2011 2012 2013 Sumber: Data keuangan Oink! periode 2011-2013

6 Berdasarkan data yang diperoleh diatas tersebut, berarti jumlah produk yang terjual pada distro Oink! cenderung menurun, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian pada distro Oink! tentang pelaksanaan Store Atmosphere dan Promosi Penjualan yang dilakukan oleh Oink! sebagai salah satu bentuk komunikasi pemasaran agar konsumen merasa tertarik untuk mengambil proses keputusan pembelian di distro Oink!. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fauzan Arya (2014) yang menyimpulkan bahwa Store Atmosphere mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap proses keputusan pembelian dan menurut penelitian yang dilakukan Natalia (2011) yang menyimpulkan bahwa Promosi Penjualan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap proses keputusan pembelian. Uraian latar belakang di atas membuat penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Store Atmosphere dan Promosi Penjualan Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen di distro Oink! Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh store atmosphere terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada Distro Oink!? 2. Bagaimana pengaruh promosi penjualan terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada Distro Oink!? 3. Bagaimana pengaruh store atmosphere dan promosi penjualan terhadap proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen pada Distro Oink!?

7 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana store atmosphere berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian, sedangkan tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan store atmosphere dan promosi penjualan yang dilakukan oleh Oink!. 2. Untuk mempelajari bagaimana tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan store atmosphere dan promosi penjualan yang dilakukan oleh Oink!. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh store atmosphere dan promosi penjualan terhadap proses keputusan pembelian pada konsumen Oink!. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut : 1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang konsep pemasaran khususnya store atmosphere dan promosi penjualan, serta dapat membandingkan teori-teori yang di dapat dari perkuliahan dengan praktek yang sesungguhnya di dalam perusahaan. 2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam menangani masalah yang sedang dihadapi berkaitan dengan store atmosphere dan promosi penjualan yang dilakukan perusahaan. 3. Bagi pihak lain, tambahan informasi dan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang meneliti pada bidang usaha yang sama maupun khalayak umum yang ingin menambah pengetahuannya. 1.5 Metode Penelitian Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksplanatori menurut Sugiyono (2006:10) adalah Penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel yang mempengaruhi hipotesis. Pada penelitian

8 ini alasan utama pemilihan jenis penelitian eksplanatori ini untuk menguji hipotesis yang diajukan agar dapat menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara parsial maupun simultan yang ada dalam hipotesis tersebut. Disamping itu penulis memperoleh data dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Penelitian lapangan (field research) Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dengan turun langsung untuk meninjau dan meneliti ke perusahaan yang diteliti oleh penulis serta melakukan : a. Observasi Yaitu pengamatan langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian dengan jalan mengamati objek penelitian tersebut guna kelengkapan data dan memperoleh gambaran mengenai perusahaan sehingga diharapkan data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. b. Wawancara Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan, sehinggta dapat diperoleh keterangan dan data-data yang diperlukan. c. Kuesioner Data diperoleh dengan cara menyebarkan suatu daftar pertanyaanpertanyaan yang cukup terperinci dan lengkap tentang obyek yang diteliti pada responden. 2. Penelitian pustaka (library research) Dalam memperoleh data ini, penulis memperoleh data melalui litelatur yang sesuai dengan pokok-pokok masalah untuk mendapatkan landasan teori sebagai dasar dalam melakukan penelitian.

9 1.6 Lokasi penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian dan mengambil data di Oink! yang beralamat di Jl.Trunojoyo No.23 Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Februari 2014 sampai dengan selesai.