PERBEDAAN INSOMNIA PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DAN BELUM MENGERJAKAN SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hidayat (2008) Skripsi merupakan proses pembelajaran bagi. mahasiswa untuk mengasah kemampuan analisisnya dalam mengkaji,

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS YANG TINGGAL DI PONDOKAN DENGAN MAHASISWA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA SKRIPSI

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. stress. Seperti kehidupan normal pada umumnya, kehidupan di perguruan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merasa badan tidak segar meskipun sudah tidur (Puspitosari, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN. individu tentunya akan mengalami tekanan-tekanan, tuntutan-tuntutan baik

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi lansia adalah tingkatkan kesehatan. Salah satu aspek utama dari peningkatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian beban studi, praktikum, PKLI dan skripsi. Namun, dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa sedikit mengalami permasalahan dan beban karena tugas-tugas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

LAMPIRAN A. Lembar Item Skala Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR JENIS KELAMIN DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI DESA LUWANG, GATAK, SUKOHARJO SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas agar dapat dimanfaatkan dan digunakan. mempertahankan eksistensi bangsa di era yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BABI PENDAHULUAN. menjelang saat-saat kematian, rasa cemas kerap kali singgah dalam diri manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. bangsanya melalui pendidikan seperti di negara-negara Jepang, Eropa,

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pengertian Kecemasan Menghadapi Ujian

#### SELAMAT MENGERJAKAN ####

BAB I PENDAHULUAN. Tidur adalah bagian dari ritme biologis tubuh untuk mengembalikan stamina.

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat. dan cenderung bertambah lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Lanjut usia biasanya mengalami perubahan-perubahan fisik yang wajar,

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang permasalahan sulit tidur (insomnia) sering terjadi bersamaan dengan terjaga

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan masa yang memasuki masa dewasa, pada masa tersebut

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya (Potter & Perry,

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

Eni Yulianingsih F

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bagi bangsa Indonesia, pendidikan adalah hal yang sangat penting. Cita-cita untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu bekerja sehari maksimum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGANTAR. Perkenalkan nama saya Putri Ayuningtyas, mahasiswi Fakultas Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. lahan untuk bermukim. Beberapa diantara mereka akhirnya memilih untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan suatu organisasi. Ketika sumber

Transkripsi:

PERBEDAAN INSOMNIA PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DAN BELUM MENGERJAKAN SKRIPSI ABSTRAKSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi Oleh : Sigit Suryadi F 100 010 249 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang butuh tidur untuk restoratif, keseimbangan faali, dan cadangan energi tubuh agar tetap bugar. Selama individu tidur, terjadi perubahan dalam tubuh yang mempengaruhi sistem kekebalan. Organ-organ tubuh menjadi relaks dan beristirahat sehingga menetralkan kerusakan yang terjadi akibat kegiatan sehari-hari. Pekerjaan pembersihan secara menyeluruh yang dilakukan melalui aliran darah berjalan secara efisien, dan keseimbangan kimiawi dipulihkan. Sebagian besar orang pada dasarnya pernah mengalami insomnia, sebuah survai yang dilakukan oleh National Institut of Health di Amerika menyebutkan bahwa pada tahun 1970 menunjukkan bahwa total penduduk yang mengalami insomnia 17% dari populasi, prosentase penderita insomnia lebih tinggi dialami oleh orang yang lebih tua, di mana 1 dari 4 pada usia 60 tahun mengalami sulit tidur yang serius (Edinger dkk, 2000). Survai epidemilogi yang dilakukan oleh Melinger (Morin dan Lacks, 1992) menunjukkan bahwa 35% dari populasi diindikasikan mengalami insomnia selama satu tahun terakhir, dan 10% mengalami gangguan insomnia 6 bulan terakhir. Dari survai tersebut juga disimpulkan bahwa wanita, orang dewasa, dan mereka yang memiliki memiliki sosial ekonomi yang rendah lebih banyak mengalami gangguan tidur. 1

2 Kurang tidur dapat membahayakan bagi diri sendiri dan orang lain. Seseorang yang kurang tidur lalu mengemudi mobil sendiri sering mengalami kecelakaan fatal. Kurang tidur, dapat pula mengakibatkan masalah dalam keluarga dan perkawinan, karena kurang tidur dapat membuat orang cepat marah dan lebih sulit diajak bergaul. Bila tidur kurang lelap, maka kita akan merasa letih, lemah, dan lesu pada saat bangun. Kehilangan jam tidur meskipun sedikit mempunyai akibat yang negatif terhadap kemampuan konsentrasi, kinerja, produktivitas, ketrampilan komunikasi, dan kesehatan secara umum, termasuk sistem gastrointestinal, fungsi kardiovaskuler dan sistem kekebalan tubuh (Edinger dkk, 2000). Kesulitan tidur atau insomnia adalah keluhan tentang kurangnya kualitas tidur yang disebabkan oleh satu dari; sulit memasuki tidur, sering terbangun malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak. Insomnia tidak disebabkan oleh kurangnya sedikitnya seseorang tidur, karena setiap orang memiliki jumlah jam tidur sendiri-sendiri. Tapi yang menjadi penekanan adalah akibat yang ditimbulkan oleh kurangnya tidur pada malam hari seperti kelelahan, kurang gairah, dan kesulitan berkonsentrasi ketika beraktivitas (Edinger dkk, 2000). Banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia, yang antara lain adalah faktor biologis dan psikologis. Seperti yang dikemukakan oleh Prawirohusodo (1992) yang menyatakan bahwa penyebab insomnia yang paling sering adalah faktor biologis dan psikologis. Faktor biologis dapat berupa nyeri otot, apnoe, malnutrisi, efek obat dan putus obat. Sedangkan

3 faktor psikologis dapat berupa gangguan neurosis seperti depresi, kecemasan dan ketegangan atau dapat berupa gejala psikosis seperti skizofrenia dan gangguan manik. Insomnia dapat dialami oleh setiap orang, baik itu anak-anak, remaja, dewasa, maupun orangtua. Insomnia juga dapat menyerang orang dari beragam profesi, apakah bekerja sebagai buruh, pegawai negeri, pelajar ataupun mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Penyusunan skripsi merupakan syarat mengikuti ujian tahap akhir. Sebagaimana yang diungkapkan dalam (www.fatek.ugm.com) skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian mandiri untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan S1. Menurut Darmono dan Hasan (2005) skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana pada akhir masa studinya berdasarkan hasil penelitian, atau kajian kepustakaan, atau pengembangan terhadap suatu masalah yang dilakukan secara seksama. Keharusan menyusun skripsi dimaksudkan agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu dan kemampuan sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki kedalam kenyataan yang dihadapi, skripsi juga merupakan tolak ukur sejauhmana tingkat pemahaman mahasiswa terhadap ilmu yang dimiliki. Beberapa penelitian berkaitan dengan proses penyusunan skripsi pada mahasiswa diketahui ada beberapa fenomena yang muncul pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Michelle (2004) dalam risetnya memaparkan bahwa mahasiswa dapat mengalami stres dan cemas akibat kesulitan-kesulitan dalam proses penyusunan skripsi, seperti kesulitan menentukan latar belakang masalah, teori dan metodologi, ketakutan menghadap dosen, jenuh dan lain-lain. Sutriani (2003) dalam

4 penelitiannya juga menemukan bahwa mahasiswa dapat mengalami kecemasan ketika sedang menyelesaikan skripsi.. Skripsi sebagai karya ilmiah dibuat sebagai persyaratan bagi mahasiswa guna mengikuti sidang untuk memperoleh gelar sarjana (S1). Ditulis atas dasar berpikir ilmiah (gabungan berpikir induktif dan deduktif). Kerangka berpikir ilmiah tercermin dalam langkah-langkah penelitian, yakni perumusan masalah, teori dan hipotesis, metodologi penelitian, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Langkahlangkah tersebut menjadi satu kesatuan yang bulat, dan isi setiap langkah menunjukkan adanya konsistensi pemikiran. (Sudjana, 1987). Masalah klasik yang terutama dialami oleh mahasiswa pada akhir program studinya adalah ketika menghadapi kewajiban untuk menyusun skripsi. Menurut Zamindari, (1999) menyusun skripsi berdasarkan suatu kegiatan penelitian merupakan salah satu cara untuk membuktikan kematangan nalar mahasiswa. Mahasiswa harus dapat menempuhnya sebagai prasyarat akademik untuk menempuh derajat Sarjana S-I. Namun dalam prakteknya tidak semua mahasiswa sanggup menyelesaikan tugas menyusun skripsi karena alasan-alasan yang menyebabkan mahasiswa malas mengerjakan skripsi sehingga terjadi penundaan dalam mengerjakan skripsi. Penelitian yang dilakukan oleh Mujiyah (2001) mengungkap kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa dalam menyusun tugas akhir skripsi: Kendala internal yang meliputi: malas (40%), motivasi rendah (26,7%), takut bertemu dosen pembimbing (6,7%), sulit menyesuaikan diri dengan pembimbing (6,7%). Kendala eksternal yang berasal dari dosen pembimbing meliputi: sulit

5 ditemui (36,7%), minimnya waktu bimbingan (23,3%, kurang koordinasi dan kesamaan persepsi antara pembimbing I dan II (23,3%), kurang jelas memberikan bimbingan (26,7%), dan dosen terlalu sibuk (13,3%). Kendala buku-buku sumber meliputi: kurangnya buku-buku referensi yang fokus pada permasalahan penelitian (53,3%), referensi yang ada merupakan buku-buku terbitan lama (6,7%). Kendala fasilitas penunjang meliputi: terbatasnya dana yang dengan materi skripsi meliputi: kendala penentuan judul/permasalahan yang ada (13,3%), bingung dalam mengembangkan teori (3,3%). Kendala metodologi meliputi: kurangnya pengetahuan penulis tentang metodologi (10%), kesulitan mencari dosen ahli dalam bidang penelitian berkaitan dengan metodologi penelitian dan analisis validitas instrumen tertentu (6,7%). Kendala pembahasan meliputi: kesulitan menyusun pembahasan dengan benar (10%), kesulitan menguraikan hasil penelitian (13,3%). Kesulitan-kesulitan saat penyusunan skripsi oleh mahasiswa sering dirasakan sebagai suatu beban yang berat, akibatnya kesulitan-kesulitan yang dirasakan tersebut berkembang menjadi perasaan yang negatif yang akhirnya dapat menimbulkan suatu ketegangan, kekhawatiran, stress, rendah diri, frustasi, dan kehilangan motivasi, yang akhirnya dapat menyebabkan mahasiswa menunda penyusunan skripsinya bahkan ada yang memutuskan untuk tidak meyelesaikan skripsinya (Mu tadin, 2002). Semua kendala-kendala saat menyusun skripsi diakui atau tidak dapat menimbulkan kecemasan dan ketegangan pada mahasiswa yang bersangkutan. Kecemasan tersebut akan bertambah parah jika ada teman-teman satu angkatan atau bahkan angkatan di bawahnya sudah mampu menyelesaikan lebih dahulu dalam

6 menyusun skripsinya, ataupun mahasiswa dituntut untuk segera menyelesaikan skripsi tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Tuntutan tersebut bisa datang dari orang tua yang ingin segera melihat putra-putrinya memperoleh gelar yang dapat mereka banggakan, maupun tuntutan dari pihak akademik. Berdasarkan interview yang penulis lakukan pada beberapa mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi, gejala fisik yang mereka alami misalnya: nafsu makan berkurang, penurunan berat badan. Secara sosial mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi menjadi tertutup dan menjauh dari pergaulan dengan rekan-rekan yang lain, apalagi jika diantara rekan-rekannya ada yang sudah lulus lebih dahulu. Secara psikologis timbulnya gejala-gejala misalnya; cemas, takut, rasa malas, tidak dapat konsentrasi dan tidak dapat tidur (insomnia). Hal sebaliknya terjadi pada mahasiswa yang belum mengerjakan skripsi, karena tidak dihadapkan pada suatu situasi yang dirasakan menekan dan mengancam maka tidak akan muncul gejala-gejala insomnia ataupun kecemasan secara umum. Kemungkinan adanya perbedaan self mechanism defence mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dan belum menyusun skripsi serta berbagai macam situasi kondisi lingkungan budaya yang memiliki ciri khas tertentu menjadi suatu fenomena yang menarik, karena dengan adanya perbedaan karakteristik tersebut sedikit banyak berpengaruh terhadap muncul tidaknya insomnia pada mahasiswa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada perbedaan insomnia antara mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan mahasiswa yang belum mengerjakan skripsi? Dari rumusan masalah tersebut penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan melakukan

7 penelitian dengan mengambil judul Perbedaan insomnia pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dan belum mengerjakan skripsi. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk 1. Membandingkan kecenderungan insomnia mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan mahasiswa yang belum mengerjakan skripsi. 2. Mengetahui tingkat kecenderungan insomnia mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan mahasiswa yang belum mengerjakan skripsi. D. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini adalah: 1. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan sejauhmana keterkaitan antara kecenderungan insomnia mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan mahasiswa yang belum mengerjakan skripsi. b. Bagi Universitas. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan wacana pemikiran sejauhmana keterkaitan antara kecenderungan insomnia mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan mahasiswa yang belum mengerjakan skripsi, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat kebijakan yang dapat mempermudah mahasiswa dalam proses penyusunan skripsi.

8 2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian ilmiah untuk pengembangan ilmu pengetahuan khsususnya psikologi tentang kecenderungan insomnia pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dan belum mengerjakan skripsi.