ANALISIS KINERJA ANTRIAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ARENA (Studi Kasus Bioskop Z)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: Surakarta, 7-8 Mei 2018

Analisis Sistem Antrian di Plasa Telkom Solo dengan Metode Simulasi

Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang

Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang

SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan

Kata kunci: penentuan jumlah operator, simulasi, waktu tunggu

SIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR DI SPBU GUNUNG PANGILUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Menurut J.

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK X KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TELLER BANK PADA AKTIVITAS NASABAH DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS BANK XYZ )

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

Seminar Nasional IENACO-2014 ISSN:

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

Unnes Journal of Mathematics

ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

BAB I PENDAHULUAN. adalah fenomena menunggu. Hal tersebut terjadi karena kebutuhan akan suatu

MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL TIRTONADI

Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation)

Seminar Hasil Tugas Akhir

ANALISIS SISTEM ANTRIAN SATU SERVER (M/M/1)

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM PELAYANAN PARKIR BERBASIS RFID (Radio Frequency Identification) DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

LAPORAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI PARKIRAN FAKULTAS TEKNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. cara yang inovatif guna mencapai keunggulan kompetitif, meningkatkan. yang mampu memuaskan para konsumennya.

SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG

BAB I PENDAHULUAN. siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti

Simulasi Arena Untuk Mengurangi Bottle Neck pada Proses Produksi Kaos (Studi kasus di UKM Greentees Order Division )

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

UNNES Journal of Mathematics

MODEL ANTRIAN KENDALL-LEE M/M/1

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SIMULASI ANTRIAN PELAYANAN PASIEN (STUDI KASUS: KLINIK BIDAN LIA JALAN MT. HARYONO NO. 52 BINJAI)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang penting dipelajari karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena

BAB III DARI MODEL ANTRIAN M/M/1 DENGAN POLA KEDATANGAN BERKELOMPOK KONSTAN. 3.1 Model Antrian M/M/1 Dengan Pola Kedatangan Berkelompok Acak

MODEL SIMULASI KINERJA PRODUKSI TEH UNTUK MINIMISASI WORK-IN-PROCESS

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM OPTIMASI PELAYANAN PADA BIOSKOP GOLDEN THEATRE KEDIRI SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jumlah kendaraan maksimum yang melewati pintu masuk pada gerbang tol akan

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG.

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

OPTIMALISASI UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MELALUI SIMULASI APLIKASI PROMODEL BERDASARKAN ANTRIAN KENDARAAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER. Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan bioskop di Indonesia sudah mencapai hampir 100 tahun lebih.

Analisa Sistem Antrian Pada Check-In Counter Di Maskapai Lion Air Bandara Hang Nadim Batam

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

SIMULASI FLEXSIM UNTUK OPTIMASI SISTEM ANTRIAN POLI UMUM RAWAT JALAN RUMAH SAKIT X

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

TUGAS AKHIR SIMULASI ANTRIAN INCOMING CALL SISTEM PABX ERICSSON MD 110

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan manusia dari tahun ke tahun semakin bertambah, begitu juga

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN BAGIAN LABORATORIUM INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Jurnal Metode 3(1)

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

ANALISIS ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM(SPBU) TRANSITO JAKARTA TIMUR. : R Rizky Iqbal M :

PENGATURAN KOMPOSISI TENAGA KERJA UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME DENGAN PENDEKATAN SIMULASI BERBASIS INTERAKSI PROSES

SIMULASI SISTEM ANTRIAN PELAYAN TUNGGAL SEDERHANA

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL SIMULASI PERAWATAN SEPEDA MOTOR

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasa dengan mengubah input menjadi output. Heizer dan Render (2009)

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI

Riska Puspitasari J. Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

Analisa Efisiensi Gardu Tol Pada Saat Peak Hours Di Gerbang Tol Serang Timur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA ANTRIAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ARENA 15.0. (Studi Kasus Bioskop Z) Iga Kusuma Wardhani 1), Isharyanti Putri Pratiwi 2), dan Eko Liquiddanu 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta, 57126, Indonesia Email: iggakw@gmail.com 1), isharyantipp@gmail.com 2), liquiddanu@gmail.com 3) ABSTRAK Dalam kehidupan sehari-hari antrian sering ditemukan, seperti menunggu loket bioskop, antrian pada loket bank dan antrian kasir swalayan. Fasilitas layanan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan atau kapasitas dapat menyebabkan antrian, sehingga pengguna fasilitas harus menunggu. Seperti pada contoh kasus Bioskop Z pada Kota Solo memiliki waktu antrian maksimal 592 detik dengan jumlah antrian maksimal 9 orang hingga dilayani. Hal ini dapat menyebabkan pelanggan menunggu cukup lama untuk mendapatkan tiket bioskop. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya pengelolaan operator loket sehingga dapat mengatur kapan harus membuka loket baru sehingga tidak terjadi antrian. Makalah ini membahas masalah mengenai model antrian pada Bioskop Z yang berada di Solo Provinsi Jawa Tengah. Dari hasil analisis yang telah didapat diketahui nilai-nilai performansi sistem antrian seperti waiting time, number in, number out, dan number waiting. Kata kunci: Arena, Model Antrian, Model Simulasi 1. Pendahuluan Pada kehidupan seperti sekarang ini, semua masyarakat ingin serba cepat dalam segala kegiatan. Kecepatan dan penghematan waktu sangat menunjang untuk menjalani segala kegiatan kehidupan. Salah satu kegiatan yang memerlukan kecepatan dan penghematan waktu adalah antrian. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering mengalami hal untuk menunggu antrian dengan waktu yang lama dan ini merupakan suatu hal yang sangat membosankan. Dan sangat menyenangkan jika mendapatkan pelajaran yang tanpa harus menunggu. Menunggu antrian yang panjang ini dapat disebabkan oleh kurangnya fasilitas untuk melayani masyarakat atau jumlah loket pelayanan yang ada belum memadai untuk melayani masyarakat, serta kurang sigapnya para pelayanan untuk melayani masyarakat atau konsumen. Suatu proses antrian adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian) jika semua pelayannya sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut (Taha, H.A. 1997). Sebuah sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan dan suatu aturan yang mengatur kedatangan pada pelanggan dan pemrosesan masalahnya (Bronson, Richard, and Hans J. Wospakrik 1982). Menurut Suad Husna (1982), dalam bukunya yang berjudul Teori Antrian, dikatakan bahwa salah satu cara yang tepat untuk mengatasi masalah antian adalah dengan menggunakan metode simulasi keseluruhan masalah untuk merancang suatu percobaan yang akan menirukan semirip mungkin keadaan yang sebenarnya dan kemudian mengamati apa yang akan terjadi. Metode simulasi ini merupakan salah satu metode yang efektif untuk memecahkan masalah antrian. Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari satu sistem nyata (Siagian, 1987). Menurut Hasan (2002), simulasi merupakan suatu model pengambilan keputusan dengan mencontoh atau mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu system kehidupan dunia nyata tanpa harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya. Pada penelitian yang dilakukan di bioskop Z menggunakan software arena 15.0 untuk membuat model simulasi dari sistem antrian pelanggan di bioskop sehingga dapat

mengurangi terjadinya antrian. Pengelola bioskop diharapkan dapat menerapkan kebijakan kapan harus membuka loket baru sehingga tidak ada loket yang menganggur (idle) atau terlalu sibuk (busy) sehingga pelayanan untuk pelanggan bioskop maksimal. 2. Metode Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan dirumusakan masalah mengenai pengoptimalan layanan di bioskop Z. Selanjutnya menentukan tujuan, batasan dan mengumpulkan data. Pada tahapan pengumpulan data dilakukan pengamatan secara langsung di loket bioskop Z. Pengamatan langsung untuk mengetahui kondisi sistem nyata pada fasilitas layanan. Adapun data yang dikumpulkan adalah data waktu kedatangan, waktu pelayanan, dan waktu selesai dilayani pada bioskop Z. Selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data menggunakan software Arena 15.0. Menurut Rossetti (2016), metode simulasi seperti dalam flowchart berikut. Gambar 1. Flowchart Penelitian Batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Penelitian dilakukan pada antrian pembelian tiket bioskop

2. Penelitian dilakukan pada pembelian tiket secara langsung 3. Pengamatan dilakukan dalam durasi 1 jam (13.00-14.00) Penelitian ini menggunakan beberapa asumsi yaitu: 1. Diasumsikan tidak ada pelanggan yang membatalkan transaksi 2. Kedatangan pelanggan berkelompok dihitung satu yang masuk ke dalam sistem antrian 3. Diasumsikan 75% pelanggan setelah membeli memasuki teater dan 25% lainnya keluar bioskop untuk menunggu pemutaran film. 3. Hasil dan Pembahasan Pada tahap ini akan dianalisa kinerja antrian pada bioskop Z menggunakan software arena. Berikut ini merupakan data observasi yang diambil langsung dari lokasi penelitian Bioskop Z adalah : Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Pelanggan ke- Waktu Kedatangan Pelanggan (detik) Waktu Selesai Dilayani (detik) Waktu Pelayanan (detik) Waktu antar kedatangan 1 20 80 40 20 2 45 105 35 25 3 50 101 46 5 4 120 230 40 70 5 172 280 56 52 6 242 356 44 70 7 327 472 60 85 8 379 478 47 52 9 418 501 44 39 10 467 574 58 49 11 535 640 37 68 12 656 830 53 121 13 706 835 79 50 14 739 807 35 33 15 829 946 27 90 16 898 1082 115 69 17 953 1073 65 55 18 1018 1123 40 65 19 1073 1215 87 55 20 1143 1262 49 70 21 1173 1267 64 30 22 1253 1371 38 80 23 1273 1340 47 20 24 1335 1448 51 62 25 1371 1463 56 36 26 1403 1483 48 32 27 1418 1468 35 15 28 1436 1499 45 18 29 1467 1570 72 31 30 1496 1578 53 29 31 1536 1611 35 40 32 1556 1643 67 20 33 1596 1729 93 40 34 1716 1873 37 120 35 1837 2060 102 121

36 1924 2060 49 87 37 1956 2023 35 32 38 1978 2065 65 22 39 2016 2104 50 38 40 2096 2216 40 80 41 2231 2416 50 135 42 2256 2399 118 25 43 2337 2453 35 81 44 2397 2533 76 60 45 2407 2457 40 10 46 2407 2475 68 0 47 2452 2552 55 45 48 2462 2522 50 10 49 2512 2604 42 50 50 2537 2602 40 25 Jumlah 2713 2537 Rata-rata 54.26 50.74 Standar Deviasi 20.49 31.85 Berikut ini adalah aktivitas yang terjadi didalam sistem antrian pada bioskop Z dijelaskan melalui, dan Activity Cycle Diagram. Gambar 2. Activity Cycle Diagram Pengolahan data yang dilakukan merupakan identifikasi distribusi probabilitas yang digunakan sebagai atribut dari model simulasi yang akan dibuat. a. Identifikasi Distribusi Probabilitas Waktu Antar Kedatangan Pelanggan Pendekatan distribusi selisih waktu antar kedatangan menggunakan distribusi Triangular karena menunjukkan variabel acak dengan peluang berubah liner dengan rentan antara a hingga c dengan pemusatan modus pada b. Berdasarkan data yang didapatkan, pengujian distribusi probabilitas dilakukan dengan menggunakan software Arena 15.0. Untuk melakukan distribusi probabilitas waktu pelayanan, dilakukan uji chi square dan uji Kolmogorov-smirnov.

Gambar 3. Uji Distribusi Probabilitas Waktu Antar Kedatangan Pelanggan Biozkop Z b. Distribusi Probabilitas Waktu Pelayanan Pelanggan Pendekatan distribusi waktu pelayanan pelanggan menggunakan distribusi gamma karena distribusi fungsinya padat dan luas. Data waktu pelayanan merupakan yang dibutuhkan seorang pegawai loket tiket untuk melayani seorang pelanggan. Untuk melakukan distribusi probabilitas waktu pelayanan, dilakukan uji chi square dengan hasil sebagai berikut. Gambar 4. Distribusi Probabilitas Waktu Pelayanan Pelanggan 3.1. Model Simulasi Arena Kondisi Sekarang Berikut adalah simulasi antrian pada Loket Pembelian Tiket Bioskop Z dengan menggunakan software Arena 15.0 Gambar 5. Model Simulasi Arena Berikut adalah tahapan pembuatan simulasi kondisi sistem loket bioskop dengan menggunakan software Arena15.0:

a. Modul Kedatangan Modul kedatangan pelanggan dibuat dengan create. Pelanggan yang akan membeli tiket bioskop merupakan entitas. Tipe data kedatangan pelanggan didapatkan dari pengolahan distribusi data pelanggan pada bab sebelumnya didapatkan jenis distribusi datanya yaitu Triangular, diisikan pada Type Expression. Jumlah entitas per kedatangan diasumsikan 1 dengan maksimal kedatangan pelanggan adalah 100 orang b. Modul Loket Tiket Pada modul Process merupakan pelayanan Tiket Bioskop oleh pegawai tiket. Tenaga kerja diisi 1 orang dan Type Pelayanan diisikan Expression dengan jenis data distribusi yang didapatkan dari analisis distribusi data yaitu Gamma. c. Modul Selesai Dispose merupakan titik akhir entitas dalam rancangan model simulasi. Entitas yang telah selesai melalui model simulasi dapat dihitung dengan data record. d. Modul Stasiun dan Rute Modul Stasiun dan Rute digunakan untuk membuat animasi dalam simulasi Arena. Rute menggambarkan titik awal dan titik akhir dari stasiun. Verifikasi model dilakukan dengan cara melihat animasi pada hasil Arena. Pelanggan datang untuk membeli tiket bioskop, apabila petugas loket sedang melayani pelanggan (busy) maka terjadi antrian pembelian tiket. Setelah dilayani, pelanggan yang membeli tiket memiliki 2 pilihan yaitu akan masuk ke dalam teater untuk menonton film atau keluar dari bioskop sebelum film dimulai. Berikut adalah animasi pada pembelian tiket bioskop: Gambar 6. Output Model Simulasi Antrian Setelah dibuat model antrian, kemudian simulasi di Run dan didapatkan report yang merupakan output dari sistem antrian tersebut. Banyak pelanggan yang bisa dilayani mencapat 100% yaitu 100 orang. Hal ini terlihat dari Number In dan Number Out entitas pada simulasi ini yaitu 100. Dari nilai wait time dapat diketahui pelanggan loket bioskop menunggu sebelum dilayani maksimum 509 detik atau 8.4 menit dengan waktu rata-rata 146 detik. Dari item total time dapat diketahui lama waktu pegawai melayani pelanggan di loket tiket minimal adalah 61 detik dan maksimum adalah 591 detik dengan rata-rata 374 detik. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan pelanggan belum efisien karena lama pelayanan loket bisa mencapai waktu 10 menit.

Dari nilai waktu menunggu (waiting time) dapat diketahui lama menunggu di loket tiket maksimal 509 detik dengan rata-rata 292 detik atau 5 menit. Jumlah pelanggan yang menunggu (number waiting) di loket tiket minimal 0 dan maksimal 9 orang dengan rata-rata 5,5 orang Dilihat dari tingkat utilisasi, kesibukan dan penjadwalan mencapai nilai 98%. Sehingga dapat disimpulkan resource yang tersedia sangat sibuk dalam melayani pelanggan. 4.2. Alternatif Usulan Model Simulasi Antrian Bioskop Berdasarkan hasil analisis dari model simulasi antrian bioskop pada kondisi eksisting, dilakukan usulan perbaikan untuk memperbaiki antrian tiket bioskop. Usulan yang diberikan adalah penambahan 1 server loket tiket. Berikut adalah model simulasi antrian. Berikut adalah usulan simulasi antrian pada Loket Pembelian Tiket Bioskop: Gambar 7. Usulan Model Simulasi Arena Pembuatan simulasi dengan menggunakan software Arena15.0 secara garis besar sama dengan pembuatan untuk kondisi eksisting dengan beberapa perbedaan di modul process dan decide. a. Modul Process Pada tahap ini sama seperti pembuatan model arena awal, hanya saja ditambahkan 1 modul process. Hal ini dikarenakan usulan berupa penambahan 1 server dan menambah tenaga kerja loket tiket untuk dapat melayani pembelian.pada modul Process merupakan pelayanan Tiket Bioskop oleh pegawai tiket. Tenaga kerja diisi 1 orang dan Type Pelayanan diisikan Expression dengan jenis data distribusi yang didapatkan dari analisis distribusi data yaitu Gamma. b. Modul Decide Pada modul ini, simulasi pelanggan yang akan datang memilih antara 2 server yang tersedia untuk melakukan pembelian tiket. Dalam hal ini dipilih type 2-way by condition

dengan Expression Value Loket tiket.wip <= Loket Tiket 2.WIP, pelanggan yang datang akan otomatis ke loket 2 apabila mendapati loket 1 terdapat antrian/wip. Setelah membuat modul, dilakukan verifikasi model untuk mengetahui model simulasi yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Verifikasi model dilakukan dengan cara melihat animasi pada hasil Arena. Pelanggan datang untuk membeli tiket bioskop, apabila petugas loket 1 sedang melayani pelanggan (busy) maka pelanggan akan masuk ke loket 2, apabila keduanya sedang melayani pelanggan maka terjadi antrian pembelian tiket. Setelah dilayani, pelanggan yang membeli tiket memiliki 2 pilihan yaitu akan masuk ke dalam teater untuk menonton film atau keluar dari bioskop sebelum film dimulai. Berikut adalah animasi pada pembelian tiket bioskop: Gambar 8. Output Model Usulan Simulasi Antrian Setelah dibuat model antrian, kemudian simulasi di Run dan didapatkan report yang merupakan output dari sistem antrian. Banyak pelanggan yang bisa dilayani mencapat 100% yaitu 100 orang. Hal ini terlihat dari Number In dan Number Out entitas pada simulasi ini yaitu 100. Pada nilai wait time dapat diketahui lama waktu pelanggan menunggu sebelum dapat dilayani di loket tiket maksimum 90,46 detik atau 8,4 menit dengan waktu rata-rata 4 detik. Pada nilai item total time dapat diketahui pegawai tiket melayani pelanggan dengan waktu minimum 54 detik dan maksimum adalah 204 detik dengan rata-rata 88 detik. Sehingga dapat disimpulkan pelayanan pelanggan pada loket tiket bioskop sudah efisien karena lama pelayanan loket hanya dalam waktu 3,4 menit. Berikut adalah report model simulasi menggunakan Arena. Dapat diketahui bahwa waktu tunggu pelanggan (waiting time) di loket tiket 1 minimal adalah 0,00 detik dan maksimal 65 detik dengan rata-rata 9 detik. Kemudian jumlah antrian (number waiting) di loket tiket 1 maksimal 1 orang dengan rata-rata 0.1 orang. Dilihat dari tingkat utilisasi, kesibukan dan penjadwalan mencapai nilai 66%. Sehingga dapat disimpulkan sumber daya layanan loket tiket yang tersedia telah digunakan secara maksimal. Kemudian pada loket tiket 2 diketahui bahwa waktu tunggu pelanggan (waiting time) maksimal 90 detik dengan rata-rata 6 detik. Kemudian jumlah antrian (number waiting) di loket tiket 2 maksimal 1 orang dengan rata-rata 0.03 orang. Dilihat dari tingkat utilisasi, kesibukan dan penjadwalan mendapatkan nilai 34%. Sehingga dapat disimpulkan sumber daya layanan loket tiket yang tersedia belum digunakan secara maksimal.

4. Simpulan Hasil penelitian dari simulasi antrian yang telah dilakukan pada antrian loket tiket bioskop Z adalah sebagai berikut: a. Nilai item Number In dan Number Out menunjukan jumlah pelanggan yang bisa dilayani oleh sistem mencapai 100% yaitu 100 orang. b. Nilai dari item wait time dapat diketahui bahwa pelanggan menunggu di antrian sebelum layanan di loket maksimum 509 detik dan pada usulan model 90,46 detik. c. Berdasarkan hasil item total time pegawai loket melayani pelanggan dengan lama waktu minimal adalah 61 detik dan maksimum adalah 591 detik. Sedangkan pada usulan model, minimum pelayanan adalah 54 detik dan maksimum 204 detik. d. Waktu tunggu pelanggan (waiting time) di loket maksimal 592 detik, sedangkan pada model simulasi usulan maksimal waktu tunggu 65 detik. e. Banyak antrian (number waiting) di loket tiket maksimal 9 orang dengan rata-rata 5,5 orang. Sedangkan pada usulan maksimal antrian 1 orang pada masing-masing loket. Tingkat kesibukan dan penjadwalan sumber daya mencapai nilai diatas 98%. Dapat disimpulkan bahwa sumber daya layanan loket tiket yang tersedia telah digunakan secara maksimal namun berada dalam keadaan sangat sibuk. Sementara pada model simulasi usulan, pekerja loket 1 memiliki persentase 66% dan pekerja loket 2 sebesar 34%. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah: 1) Pengambilan data juga dilakukan untuk seluruh hari bukan hanya 1 jam, agar simulasi yang dibuat dapat mewakili sistem nyata. 2) Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan evaluasi terhadap usulan perbaikan, apakah 2 server sudah efektif. 3) Penerapan usulan perbaikan dapat dikaji lebih lanjut untuk jam dan hari tertentu dimana banyak pelanggan yang dating untuk membeli tiket. Daftar Pustaka Bronson, Richard, and Hans J. Wospakrik. (1982). Teori dan Soal-Soal Operation Research. Edisi pertama cetakan kedua. Erlangga. Jakarta Hasan, M.Iqba. (2002). Teori Pengambilan Keputusan. Ghalia Indonesia. Jakarta Husnan, Suad, 1982., Teori Antrian. BPFE. Yogyakarta Rossetti. (2016). Simulation modeling and Arena 2nd edition, wiley. Siagian, P. (1987). Penelitian Operasional : Teori dan Praktek. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Taha, H.A. 1997. Riset Operasi : Suatu Pengantar. Jilid 2. Terjemahan Daniel Wirajaya, Binarupa Angkasa : Jakarta. Anonim. Teori Antrian. Diunduh pada 25 Desember 2017 <http://dapatbuku.blogspot.co.id/2015/09/teori-antrian_65.html> Hendra S. Wereh., P.A. Mekel., O. Nelwan. Analisis Sistem Antrian Pada Pt. Sinar Pasifik Internusa Manado. Jurnal EMBA. Vol 2, No. 2, Jun 2014, pp. 371-1380 ISSN : 2303-1174