BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN BUKU. * Peneliti Islamic Manuscripts Unit (ILMU) PPIM UIN Syarif Hidayatullah

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk

Daftar Pustaka (1992). Sastra Perang: Sebuah Pembicaraan mengenai Hikayat Perang Sabil. Jakarta: Balai Pustaka.

2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan

Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik. Oleh: Farhana Aulia C

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG

Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

2014 SAJARAH CIJULANG

Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI???

BAB I PENDAHULUAN. seperti kebudayaan Minang, Sumba, Timor, Alor dan lain-lain). Dalam Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)

MANFAAT STUDI FILOLOGI

Alfian Rokhmansyah, M.Hum.

THARĪQATU S-SHĀLICHĪN FĪ BAYĀNI AURĀDI S-SĀLIKĪN: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR DAN ISI

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan.

Berdasarkan etimologinya, dua kata tersebut kemudian membentuk arti senang berbicara atau senang ilmu (Baried, 1996). Arti ini kemudian berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai

KAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA

SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan terbentuk sebagai hasil sintesis dari pengalaman-pengalaman

BAB V PENUTUP. ditemukan dua varian naskah, yaitu naskah Sêrat Driyabrata dengan nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB IV PENUTUP. ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Simpulan. 1. Sêrat Srutjar merupakan naskah jamak. Ditemukan tiga buah naskah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

PATHISARI. Wosing těmbung: Sěrat Pangracutan, suntingan lan jarwanipun teks, kalěpasan.

FAEDAH HADIS PAHALA MANDI JANABAH, AIR SEMBAHYANG, SEMBAHYANG FARDU, DAN IQĀB-NYA : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Isi

WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

MERANCANG PENELITIAN NASKAH

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra Indonesia bisa diketahui dengan banyaknya karya sastra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible

FILOLOGI HUKUM SEBAGAI PIRANTI AWAL UNTUK MENENTUKAN YAMIN

ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada kertas, lontar, kulit kayu atau rotan (Djamaris, 1977:20). Naskah

MANUSKRIP MELAYU: SUMBER KAJIAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI NUSANTARA 1 Misri A. Muchsin 2

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca

BAB I PENDAHULUAN. seluruh tanah air hingga kini masih tersimpan karya-karya sastra lama. Penggalian

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia mempunyai dokumentasi sastra lama yang. berkualitas setara dengan hasil sastra peradaban lain. Semua sastra daerah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Filologi. kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik

Durratu l-baidā tanbihan li n-nisā : suntingan teks, analisis struktur, dan tinjauan ajaran tauhid

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu aliran teologi dalam Islam adalah aliran Asy ariyah. Aliran ini

Teks, Tekstologi, dan Kritik Teks

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, hingga saat ini masih sedikit peneliti yang memberikan 1 Universitas Indonesia

Pokok Bahasan Rincian Pokok Bahasan Waktu

BAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan sastra daerah itu dapat. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005 : 163) yakni,

25. Teologi: pengetahuan ketuhanan (mengenai sifat Allah, dasar kepercayaan kepada. Allah dan agama, terutama berdasarkan pada kitab suci.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

BAB 5 PENUTUP. Sifat dua..., Atiatul Mu'min, FIB UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

FUNGSI DAN KEDUDUKAN HIKAYAT NABI BERCUKUR

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI. Oleh MUHAMMAD HASAN NIM

DIGITALISASI DAN DESKRIPSI NASKAH KUNO SEBAGAI UPAYA MEMPERKOKOH KEDAULATAN INDONESIA: STUDI KASUS NASKAH AL-MUTAWASSIMĪN

BAB II KAJIAN TEORI. Filologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu philos yang

BAB I PENDAHULUAN. dipegang yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil

Tanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Naskah SDR yang dijadikan objek penelitian tidak mempunyai nomor

MEMBINGKAI KAJIAN HISTORIS DAN FILOLOGIS DALAM PENELITIAN ILMIAH*

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

JIKA HENDAK MEMULAI PEKERJAAN DALAM KUTIKA EN FAL S : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Isi

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra lisan sebagai sastra tradisional telah lama ada, yaitu sebelum

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas kehidupan manusia terwujud dalam sebuah kebudayaan. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam budaya warisan nenek moyang yang tak ternilai harganya. Kebudayaan dinilai sebagai identitas suatu bangsa. Sastra merupakan salah salah satu hasil budaya bangsa yang selalu mewakili jiwa zaman dari penciptanya. Di antara sekian banyak peninggalan kebudayaan manusia, naskah merupakan dokumen bangsa yang paling menarik bagi para peneliti kebudayaan lama. Hal ini disebabkan oleh naskah memiliki kelebihan, yaitu dapat memberi informasi yang luas dibandingkan peninggalan yang berbentuk puing bangunan yang tidak dapat berbicara dengan sendirinya, tetapi harus ditafsirkan (Haryati Soebadio dalam Baried, 1994:83). Di dalam naskah-naskah tersebut tersimpan kebudayaan yang menjadi aset suatu bangsa. Melalui naskah tersebutlah masyarakat sekarang dapat menilik peradaban masa dahulu kala. Naskah-naskah klasik merupakan objek kajian utama pada ilmu filologi. Naskah adalah semua bahan tulisan tangan peninggalan nenek moyang pada kertas lontar, kulit kayu, dan rotan (Djamaris, 2006:3). Filologi itu sendiri menurut Baried, dkk. (1994:2) merupakan satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan studi terhadap hasil budaya manusia pada masa lampau. Filologi tidak hanya sibuk dengan kritik teks, serta komentar penjelasannya, tetapi juga ilmu yang menyelidiki kebudayaan suatu bangsa berdasarkan naskah (Djamaris, 2006:6). 1

2 Di antara sekian banyak naskah, salah satunya adalah naskah Melayu. Naskah Melayu juga memiliki jenis atau genre sastra seperti halnya dalam sastra modern. Salah satu jenis naskah Melayu dalam filologi, yaitu sastra kitab. Sastra kitab merupakan sejenis karangan keagamaan yang khas dalam ilmiah dalam metode penyampaian isinya. Buah karya sastra yang berasal dari zaman agama Islam masuk ke nusantara berupa kitab-kitab agama digolongkan tersendiri dalam kesusastraan kitab (Baried, dkk., 1994:23). Salah satu dari naskah itu adalah naskah Hadith Nabi mengenai Mandi Jenazah, Air Sembahyang, dan Sembahyang. Judul tersebut merupakan judul yang terdapat dalam metadata pada situs http://mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Akan tetapi, penulis menganggap judul tersebut tidak sesuai sehingga penulis memberi judul naskah sesuai dengan nomor inventarisasinya, yaitu MS112. Naskah ini merupakan naskah yang termasuk dalam jenis sastra kitab. Terbukti dengan adanya ajaran-ajaran Islam yang terkandung di dalam teks. Naskah MS112 diunduh secara digital melalui http://mymanuskrip.fsktm.um.edu.my (diakses tanggal 11 Maret 2014 pukul 16.06 WIB) dan merupakan salah satu naskah koleksi Perpustakaan Peringatan Za ba, Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia. Naskah MS112 merupakan naskah bunga rampai, yaitu naskah yang di dalamnya terdapat kumpulan teks. Pada keterangan yang tercantum dalam metadata, naskah tersebut terdiri atas 2 teks, tetapi setelah dilakukan penelitian lebih lanjut ditemukan 2 teks yang lain sehingga jumlahnya menjadi 4 teks. Berikut keempat teks yang terdapat dalam naskah MS112.

3 1. Teks mengenai hadis Nabi Muhammad (halaman 3). Teks tersebut berisi hadis kasih sayang kepada saudara, hadis salat yang menjadi perbedaan Islam dan kafir, dan hadis cara mengobati sakit mata, yaitu dengan ramuan dari bahan tradisional disertai doa. 2. Teks yang berisi hadis-hadis pahala dan iqāb mengenai taharah dan salat (halaman 4 s.d. 49). Teks ini merupakan teks yang lengkap dan teks yang akan dikaji. Akan tetapi, dalam teks ini tidak terdapat judul sehingga perlu untuk memberikan judul. Pemberian judul didasari pada kalimat yang terdapat di pembukaan teks seperti pada kutipan berikut.... Artinya pasal ini suatu faedah pada menyatakan daripada segala hadis pada menyatakan pahala daripada mandi janabah, dan pahala air sembahyang, dan pahala sembahyang fardu yang lima waktu, dan segala iqāb-nya. ( Faedah Hadis Pahala Mandi Janabah, Air Sembahyang, Sembahyang Fardu, dan Iqāb-nya :1). Kalimat di atas adalah kutipan yang melandasi pembuatan judul. Berdasarkan kalimat tersebut, maka judul yang diberikan adalah Faedah Hadis Pahala Mandi Janabah, Air Sembahyang, Sembahyang Fardu, dan Iqāb-nya. 3. Teks tentang tasawuf (halaman 50 s.d. 52). Teks tersebut berisi beberapa pertanyaan yang diajukan seseorang kepada Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar mengenai makrifat akan Allah dan bagaimana keduanya mengenal Allah. 4. Teks tentang niat salat jenazah bagi anak-anak (halaman 53). Penelitian ini hanya menggunakan satu teks, yaitu teks Faedah Hadis Pahala Mandi Janabah, Air Sembahyang, Sembahyang Fardu, dan Iqāb-nya (selanjutnya disebut Faedah Hadis ). Teks ini mempunyai halaman yang lengkap tidak seperti tiga teks lainnya yang hanya berupa potongan teks. Oleh karena itu, teks ini layak untuk dijadikan objek penelitian.

4 Berdasarkan inventarisasi naskah yang telah dilakukan melalui studi katalog, dapat diketahui bahwa naskah Faedah Hadis merupakan naskah tunggal. Katalog yang telah diteliti adalah sebagai berikut. 1. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4 (Behrend, T.E., 1998, Yayasan Obor Indonesia dan Ecole Francaise D Extreme Orient), 2. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 5A (Ekadjati, Edi S. dan Undang A. Darsa, 1999, Yayasan Obor Indonesia dan Ecole Francaise D Extreme Orient), 3. Katalog Naskah Ali Hasjmy Aceh, Catalog of Aceh Manuscripts: Ali Hasjmy Colllection (Fathurahman, Oman dan Munawar Holil, 2007, Tokyo University of Foreign Studies), 4. Katalog Naskah Bima: Koleksi Museum Kebudayaan Samparaja (Salahuddin, Siti Maryam R. dan Mukhlis, 2007, Museum Samparaja Bima), 5. Katalog Naskah Buton: Koleksi Abdul Mulku Zahari (Ikram, Achadiati dkk., 2001, Yayasan Obor Indonesia), 6. Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee Aceh Besar (Fathurahman, Oman, 2010, Komunitas Bambu). 7. Katalog Naskah Palembang (Ikram, Achadiati, 2004, Yayasan Naskah Nusantara dan Tokyo University of Foreign Studies), 8. Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat (Sutaarga, Amir dkk., 1972, Departemen P & K),

5 9. Katalogus Naskah Melayu Bima II (Mulyadi, S.W.R dan H.S. Maryam R. Salahuddin, 1992, Yayasan Museum Kebudayaan Samparaja Bima), 10. Malay Manuscripts: A Bibliograpical Guide (Howard, Joseph H., 1966, University of Malay Library), Berikut daftar katalog online yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Manasa. Portal Naskah Nusantara: Koleksi. <http://nusantara.dl.unileipzig.de/content/below/collections.xml?xsl.lastpage.session=% 2Fcontent%2Fbelow%2Fcollections.xml>. (diakses tanggal 9 Maret 2015 pukul 11.12 WIB). 2. Perpustakaan Universitas Indonesia. Naskah. <http://lib.ui.ac.id/daftikol2.jsp?id=116&start=30&lokasi=lokal>. (diakses tanggal 9 Maret 2015 pukul 12.05 WIB). Teks Faedah Hadis secara keseluruhan merupakan teks yang memuat hadis-hadis pahala dan iqāb mengenai taharah dan salat. Hadis dalam agama Islam menempati posisi kedua sebagai sumber ajaran setelah Alquran. Sebagai sumber ajaran kedua, hadis bukan hanya sebagai penguat dan penjelas Alquran, tetapi juga dijadikan sebagai dasar bagi penerapan hukum baru yang tidak dijelaskan dalam Alquran. Teks ini menjelaskan hadis-hadis mengenai pahala dan iqāb mengenai taharah dan salat. Selain itu, dalam teks Faedah Hadis dijelaskan pula mengenai fardu, kaifiah, sunah, dan makruh. Beberapa hal yang melatarbelakangi ketertarikan penulis terhadap teks Faedah Hadis adalah sebagai berikut.

6 Pertama, teks Faedah Hadis merupakan teks yang menarik dan penting untuk dipelajari. Teks ini berisi hadis-hadis perihal taharah dan salat. Hal-hal tersebut merupakan ajaran dalam agama Islam dan masih relevan dipelajari hingga saat ini. Oleh karena itu, teks Faedah Hadis perlu dikaji guna menambah ilmu pengetahuan yang sekarang masih sangat dibutuhkan. Kedua, teks ini merupakan satu kesatuan utuh, diawali dengan bacaan basmallah dan diakhiri dengan kata tamat atau tamma. Hal ini menunjukkan teks Faedah Hadis memiliki struktur sastra kitab yang lengkap sehingga dapat dikaji berdasarkan analisis sastra kitab. Ketiga, teks Faedah Hadis yang berjumlah 46 halaman tersebut masih dalam keadaan baik dan utuh sehingga masih layak untuk dikaji. Baik dalam arti, kondisi naskah (bahan naskah dan tulisan) masih memungkinkan untuk diteliti. Utuh dalam arti lengkap halamannya sehingga memungkinkan untuk dikaji secara komprehensif. Keempat, dalam teks Faedah Hadis terdapat kalimat berbahasa Arab yang penulisannya menggunakan struktur bahasa Melayu. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar tidak ada kesalahpahaman dalam memahami isi teks. Kelima, teks Faedah Hadis merupakan teks berbahasa Melayu yang ditulis dalam aksara Arab Melayu atau Jawi. Sebagian masyarakat jarang memahami aksara tersebut sehingga perlu dilakukan suntingan. Suntingan terhadap teks bermanfaat bagi masyarakat untuk memahami kandungan isi teks Faedah Hadis.

7 Keenam, teks Faedah Hadis yang disalin pada abad ke 19, tepatnya pada tahun 1858 ini berasal dari bahasa lisan. Pada tahun tersebut, hubungan dengan pihak luar sering terjadi melalui berdagang diselingi dakwah agama Islam. Oleh karena itu, besar kemungkinan naskah ini merupakan hasil dari sebuah kajian dari dakwah pada waktu itu. Ketujuh, teks Faedah Hadis belum pernah dikaji baik dari segi suntingan maupun penelitian lainnya. Hal ini didasari dengan mencari informasi dalam Direktori Edisi Naskah Nusantara, Tesaurus Manuskrip Online, perpustakaan pusat UNS, dan pencarian informasi di internet tidak ditemukan penelitian dengan menggunakan teks yang berjudul Faedah Hadis. Oleh karena itu, perlu diadakan upaya penyelamatan dengan meneliti teks Faedah Hadis sebagai salah satu peninggalan masa lampau yang kondisi fisiknya tidak mungkin bertahan lama. Oleh karena itu, usaha untuk menyelamatkan dan melestarikan naskah menjadi alasan utama pengkajian naskah ini dengan menyajikannya dalam bentuk suntingan yang baik dan benar. Akan tetapi, menyediakan suntingan saja tentunya masih belum cukup. Setelah tulisan dan bahasa naskah dapat dipahami, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis struktur sastra kitab dan kemudian mengkaji isi teks. Jadi, diharapkan naskah ini lebih mudah dipahami sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh masyarakat luas. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian tetap terarah sesuai dengan tujuan pokok penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah

8 menyediakan suntingan teks Faedah Hadis disertai analisis struktur dan isi. Penyuntingan teks meliputi deskripsi naskah, ikhtisar isi teks pedomaan transliterasi, kritik teks, dan suntingan teks. Analisis struktur menggunakan struktur sastra kitab yang terdiri atas struktur penyajian, gaya penyajian, pusat penyajian, dan gaya bahasa. Analisis isi yang berdasarkan pada pahala, iqāb, fardu, sunah, kaifiah, dan makruh mengenai mandi janabah, wudu, dan salat. C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana suntingan teks Faedah Hadis? 2. Bagaimana struktur teks Faedah Hadis? 3. Bagaimana isi teks Faedah Hadis? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut 1. Menyediakan suntingan teks Faedah Hadis yang baik dan benar. 2. Mendeskripsikan struktur teks Faedah Hadis. 3. Menjelaskan isi teks Faedah Hadis. E. Manfaat Penelitian Suatu penelitian harus mempunyai manfaat yang dapat diambil oleh pembacanya. Dilihat dari segi kemanfaatan, penelitian ini memiliki manfaat teoretis dan manfaat praktis.

9 1. Manfaat Teoretis a. Menyediakan suntingan naskah Faedah Hadis. b. Memperkaya penelitian di bidang filologi dalam khazanah sastra kitab. c. Menyediakan sumber referensi dari karya sastra Melayu klasik yang berkaitan dengan ilmu hadis dan fikih. 2. Manfaat Praktis a. Menyediakan isi naskah supaya dapat dijadikan bahan rujukan bagi pembaca untuk memahami dan mengambil hikmah yang terkandung dalam naskah. b. Mengembangkan pengetahuan mengenai ilmu hadis dan fikih terutama pembahasan tentang mandi janabah, wudu, dan salat. c. Memperkenalkan teks Faedah Hadis sebagai salah satu peninggalan budaya bangsa. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam suatu penelitian diperlukan untuk memberi gambaran mengenai langkah-langkah suatu penelitian, sekaligus permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. Bab kedua adalah kajian pustaka dan kerangka pikir. Bab ini berisi kajian pustaka, teori penyuntingan teks, teori pengkajian teks, dan kerangka pikir.

10 Bab ketiga adalah metode penelitian. Bab ini berisi sumber data, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan penarikan simpulan. Bab keempat adalah suntingan teks Faedah Hadis. Bab ini meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, pedoman penyuntingan, suntingan teks, dan daftar kata-kata sukar. Bab kelima adalah analisis. Bab ini menguraikan struktur teks yang dalam hal ini adalah struktur sastra kitab dan analisis isi teks yang berisi hadis-hadis pahala dan iqāb mengenai mandi janabah, wudu, dan salat. Selain itu, juga dijelaskan mengenai fardu, sunah, kaifiah dan makruh. Bab keenam adalah penutup. Bab ini berisi simpulan dan saran-saran yang berkaitan dengan keseluruhan hasil penelitian.