MANUSKRIP MELAYU: SUMBER KAJIAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI NUSANTARA 1 Misri A. Muchsin 2
|
|
- Veronika Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MANUSKRIP MELAYU: SUMBER KAJIAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI NUSANTARA 1 Misri A. Muchsin 2 Abstrak Dalam realitas historis, manuskrip Melayu menjadi salah rujukan penting untuk mengungkap sejarah masuk dan berkembangnya Islam dan kebudayaan umatnya di negeri Serantau atau Nusantara. Tidak hanya itu, perihal asal muasal Islam yang datang ke kawasan ini, apakah dari Arab langsung, atau dari India dan Persia; perihal wilayah yang mula-mula menerima Islam; cara Islamisasi berlangsung apakah dengan adaptasi, kekerasan-dengan ketajaman mata pedang, atau dengan jalur perdagangan, perkawinan dan dakwah? Pada mulanya semuanya masih menjadi misteri. Akan tetapi dengan ada sejumlah manuskrip yang informasikan, secara perlahan sesuatu yang misteri dimaksud terungkap secara bertahap. Di antara manuskrip Melayu yang telah ikut memberi andil dalam pengungkapan-penelusuran semua persoalan Islam, perkembangan umat dan budayanya seperti disebutkan di atas, di antaranya adalah Kronika Pase atau Hikayat Raja-raja Pasai, Tajul- al-salatin, Bustan al-salatin dan seterusnya. Manuskrip-manuskrip ini telah menghidangkan informasi yang amat berharga untuk penelusuran lebih jauh perihal eksistensi Islam dan perkembangan umatnya di Nusantara. Adapun karya-karya Hamzah al-fansuri, Syamsuddin al-sumatrani, Nuruddin al-raniri dan Abdurrauf al- Singkili telah mewariskan informasi yang amat kaya kepada kita perihal budaya, sastra, dan pemikiran keislaman dalam berbagai aspek lainnya. Semuanya menjadi objek kajian dan penelusuran yang belum habisnya para ahli selama ini dan menjadi tugas kita di masa datang. 1. Muqaddimah Dalam realitas historis, manuskrip Melayu menjadi salah satu rujukan penting untuk mengungkap sejarah masuk dan berkembangnya Islam dan kebudayaan umatnya di negeri Serantau atau Nusantara. Tidak hanya itu, perihal asal muasal Islam yang datang ke kawasan ini, apakah dari Arab langsung, atau dari India dan Persia; perihal wilayah yang mula-mula menerima Islam; cara Islamisasi berlangsung apakah dengan adaptasi, kekerasan-dengan ketajaman mata pedang, atau dengan jalur perdagangan, perkawinan dan dakwah? Pada mulanya semuanya masih menjadi misteri. Akan tetapi dengan adanya sejumlah manuskrip yang menginformasikan, secara perlahan sesuatu yang misteri dimaksud terungkap secara bertahap. Di antara manuskrip Melayu yang telah ikut memberi andil dalam pengungkapan-penelusuran semua persoalan Islam, perkembangan umat dan budayanya seperti disebutkan di atas, di antaranya adalah Kronika Pase atau Hikayat Raja-raja Pase, Tajul- al-salatin, Bustan al-salatin dan seterusnya. Manuskrip-manuskrip ini telah menghidangkan informasi yang amat berharga untuk penelusuran lebih jauh perihal eksistensi Islam dan perkembangan umatnya di Nusantara. Adapun karya-karya Hamzah al-fansuri, Syamsuddin al-sumatrani, Nuruddin al-raniri dan Abdurrauf al-singkili telah mewariskan informasi yang amat kaya kepada kita perihal budaya, sastra, dan pemikiran keislaman dalam berbagai aspek lainnya. Semuanya menjadi objek kajian dan penelusuran yang belum habisnya para ahli selama ini dan menjadi tugas kita di masa datang. Untuk kajian ini dibatasi dan difokuskan pada Bustan al-salatin karya Nuruddin al-raniri dan Ruba i Hamzah Fansuri. 1 Makalah dipresentasi pada Seminar Serantau: Kajian Manuskrip Melayu dan Kearifan Tempatan, Memartabatkan Keintelektualan Melayu, Kerjasama Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Indonesia-Pusat Kajian Manuskrip Alam Melayu (Puskam) Universiti Teknologi MARA (UiTM), Shah Alam, Selangor Darul Ehsan. Aenin 25 Februari Professor Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, bidang keahlian Sejarah Pemikiran Dalam Islam. Sekarang menjabat sebagai Dekan Fakultas Adab dan Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Provinsi Aceh. 1
2 2. Bustan al-salatin: Sebagai Sumber Penulisan Sejarah dan Ketataneggaraan Nusantara Judul lengkap manuskrip atau naskah ini Bustan al-salatin fiy zikri al-awwalin wa al-akhirin, adalah karya monumental seorang ulama besar di Aceh pada abad ke-16 M, yaitu Syeikh Nuruddin bin Ali bin Hasanji bin Muhammad al-raniry. Ulama ini berasal dari Ranir, India. Ia datang ke Aceh dua kali, pada masa Sultan Iskandar Muda Meukuta Alam dan pada masa Sultan Iskandar Tsani memerintah di Aceh Bustan al-salatin fiy zikri al-awwalin wa al-akhirin (selanjutnya disingkat dengan Bustan al-salatin), terdiri dari tujuh bab dan setiap bab memiliki dua sampai 28 pasal. Oleh karnanya kitab ini dikatakan karya besar dan monumental dari Nuruddin al-raniri di antara 24 karyanya yang lain. Kitab ini mengandung isi yang begitu luas bahasannya, berkenaan dengan sejarah dan proses kejadian alam, sejarah para ambiya dan ulama, proses perkembangan Islam dan sejarah raja-raja di Aceh. Bustan al-salatin sudah menjadi objek kajian banyak para ahli, di antaranya dapat disebutkan adalah GWJ. Drewes (1968), 1 Voorhoeve (1951 dan 1961), Teuku Iskandar (1964, 1966), 2 Ito Takeshi (1984) 3 dan Siti Hawa Haji Salleh (1992) 4. Upaya untuk mengungkap eksistensi dan substansi Bustan al-salatin dengan demikian sudah mendapat perhatian besar para ahli. Akan tetapi yang menjadi focus kajiannya lebih terpusat paba bab dua pasal 13, sebagaimana yang dilakukan oleh Teuku Iskandar dan Siti Hawa Haji Salleh. Hal ini membuktikan bahwa kajian para ahli masih terpisah-pisah, belum komprehensif seluruh babnya Pertanyaan muncul, kenapa bab dua dan pasal 13 yang banyak ahli berminat membahasnya? Jawabannya dipastikan karena bab dan pasal tersebut di atas berkenaan dengan sejarah negeri, perkembangan Islam dan pemerintahan di Aceh. Bab ini yang menjadi sumber sejarah Islam Nusantara, sejarah Islam dan pemerintahan di Aceh pada khususnya. 5 Berikut dapat ditampilkan sampul kitab dan lembaran awal dimaksud berikut ini: 2
3 Adapun bab pertama Bustan al-salatin, seolah diabaikan dan tidak mendapat perhatian khusus para pengkaji. Hal ini diperkirakan karena isinya menyangkut hal yang sudah umum diketahui orang sebelumnya. Akan tetapi tulisan ini ingin memberi gambaran isi bab pertama kitab Bustan al-salatin. Manuskrip bab pertama Bustan al-salatin teridiri dan berukuran kertasnya 20,5 x 16,5 cm. Terdiri dari 78 halaman dan setiap halaman berisikan baris tulisan dengan huruf Arab. Jumlah kata pada setiap baris terdiri dari tujuh sampai 12 kata. Menurut Zaslina Z, kertas penulisan manuskrip Bustan al-salatin agak kasar tanda cap air propatria dan kertasnya dibuat pada tahun 1723 M. 6 Adapun pemaparan isi bab pertama secara lengkap dapat diteliti pada satu laporan penelitian yang sudah ada. 7 Dapat ditambahkan, ketika penelitian Zaslina Z, kitab Bustan al-salatin masih dijadikan objek dan sumber kajiannya di dayah Tanoh Abee. Akan tetapi ketika proses katalogisasi oleh Oman Fathurahman di perpustakaan dayah tersebut, nyatanya tidak ditemukan lagi kitab dimaksud, sehingga tidak termuat dalam dan di antara 10 naskah hasil yang diklasifikasi di bidang sejarah Ruba i Hamzah Fansuri: Sebagai Sumber Inspirasi Penulisan Budaya Islam Nusantara Berbicara seorang ulama cendikia Hamzah Fansuri dipastikan tidaklah asing lagi kedengarannya di kalangan Muslim Nusantara. Ia terkenal Syeikh Hamzah al-fansuri, berdasarkan satu ungkapannya sendiri melalui satu bunyi syairnya, ada di antara ahli menyebutkan ia lahir di Syahru Nawi, Siam atau Thailand sekarang. Akan tetapi berdasarkan informasi di Singkil dan tidak kalah kuat argumentasinya pula, bahwa ulama ini lahir di Fansur, Singkil. Masih perihal tempat kelahiran ulama satu ini, menurut MC. Mcanon, Fansur dimaksud bukanlah di Singkil tetapi Fansur yang letaknya di Aceh Besar, tepatnya di Ujong Pancu (asal katanya Fansur), yang hingga sekarang menyisakan tapak atau bekas benteng kerajaan di sana. Hanya saja setelah gempa dan 3
4 tsunami Aceh 26 Desember 2004, sudah terkikis dan sebagiannya sudah berada di lautan. Semua pendapat di atas tentu membutuhkan pengkajian-penelitian lebih seksama di masa datang. Hanya saja tanggal dan tahun berapa ia lahir, tidak ada yang mengungkapkan. Kecuali itu, seperti disebutkan Alwi shihab, sebagaimana perkiraan umumnya penulis bahwa ia hidup antara tahun M atau ketika kesultanan Aceh dipimpin oleh dan dari masa sultan Ala uddin Ri ayat Syah hingga awal masa pemerintahan sultan Iskandar Muda ( ). Begitu juga dengan tahun dan tempat meninggalnya, para penulis tidak mendapat informasi yang kongkrit, kecuali itu, ada isyarat dan penulis memperkirakan ia meninggal dunia pada tahun 1607 M. Al-Fansuri di samping mengkritik dengan tulisan dan syair-syairnya, juga memperlihatkan kekecewaannya yang dalam terhadap perilaku sultan, bangsawan dan orang-orang kaya yang tamak dan zalim kepada masyarakat Aceh pada zamannya. 1 Dari kondisi seperti itulah kelihatan bertambah termotivasi dirinya untuk menekuni dan mengembangkan ajaran tasawuf dalam masyarakat secara luas serta melalui publikasi tulisan-tulisannya dalam berbagai bentuk. Dari karya-karyanya inilah diketahui konsepnya tentang ajaran wahdat al-wujud. Berkenaan dengan tempat ia meninggal dan sekaligus makam-kuburannya, menurut informasi masyarakat di Barus, Aceh Singkil sekarang, adalah di Barus, dan mereka mengklem salah satu makam yang ada di sana adalah makam al-fansuri. Setelah penulis mengamati bersama peserta seminar internasional di Singkil pada Januari 2002, maka sebagaimana kesimpulan seminar dapat dipastikan untuk sementara sebagaimana pendapat banyak ahli bahwa kuburan ulama ini, sebagaimana daerah kelahirannya adalah di Singkil. 9 Menyangkut manuskrip Ruba I Hamzah Fansuri sudah menyedot perhatian banyak sarjana dalam dan luar Islam. Hal ini kelihatannya karena isinya mengandung nilai filosofis-cendikia yang dalam. Di dalamnya bukan hanya mengandung nilai seni sastera yang tinggi, tetapi nilai filosofia-teologia dengan nasehat mau idhah hasanah yang mengantarkan pembacanya pada satu perenungan atau kontemplasi yang maksimal. Ia membuka maddah dengan ungkapandalam tulisan Arab Melayu atau Arab Jawi: Subhanallah terlalu kamil Menjadikan insan alim dan jahil Dengan hambanya daim Ia wasil Itulah Mahbub bernama Adil Mahbub itu tiada berlawan Lagi alim lagi bangsawan Kasihnya banyak lagi gunawan Aulad itu bisa tertawan. Dan seterusnya sampai 39 bait syairnya. 10 Kemudian seluruh bait tersebut sudah disyarah oleh muridnya yang bernama Syamsuddin al-sumatrani, di bawah judul Syarah Ruba i Hamzah Fansuri. Ia mensyarahkannya dalam bahasa Arab Melayu atau Arab Jawi pula, dan dilakukan/diselesaikan dalam tahun Lembaran sampul dan pembukaan Manuskripnya dalam visual berikut ini: 4
5 Dari tampilan teks syarah dimaksud memperlihatkan bahwa Syamsuddin al-sumatrani membahasnya per baris syair dengan penjelasan maksimal, sehingga dengannya memudahkan masyarakat-pembaca yang mengharapkan untuk memahami substansi yang terkandung dalam syair-syair gurunya, Hamzah al-fansuri. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat memiliki semangat dan minat untuk membaca serta memahami pesan apa yang disampaikan Hamzah Fansuri dalam untaian kalimat demi kalimat dengan syairnya. Realitas yang demikian tidak terbatas masyarakat sezamannya, tetapi masyarakat cendikia zaman-zaman sesudahnya sampai terakhir ini juga tidak ketinggalan mengkaji dan membacanya. Ada sebagian menjadikan sebagai adagium untuk paper atau makalah seminar atau buku sekalipun, seperti yang sering dilakukan oleh Ali Hasjmy (alm) dan Abdul Hadi WM. 4. Penutup Dari bentangan di atas dapat disimpulkan bahwa Bustan al-salatin dan Ruba ii Hamzah al-fansuri merupakan dua karya yang menjadi sumber informasi dan sekaligus sumber kajian sejarah dan budaya Nusantara untuk generasi sudahnya. Bustan al-salatin lebih sebagai sumber penulisan sejarah, sementara Ruba ii cenderung untuk pengembangan seni budaya, filosofis dan teologis. Keduanya menjadi tonggak perkembangan Islam Nusantara di dunia penulisan yang sarat makna, mewariskan untuk generasi sesudahnya sampai dewasa ini. 5
6 1 New Light on the coming of Islam to Indonesia, BKI De Hikayat Atjeh, Gravenhage, Belanda, The World of The Adat Aceh a Historical Study of the Sultanate of Aceh, Australian National University, Bustan al-salatin, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementrian Pendidikan Malaysia, Lihat Teuku Iskandar, 6 Zaslina Z, Manuskrip Perpustakaan Islam Tertua di Indonesia Tanoh Abee, Aceh Besar, (Skripsi). (Medan: Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, 1983). 7 Misri A. Muchsin, at al., Bab Pertama Bustan al-salatin fiy Zikri al-awwalin wa al-akhirin: Suatu Pendekatan Filologi, Laporan Penelitian, (Banda Aceh: Pusat Penelitian IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, 1999/2000), hlm Oman Fathurahman et al., Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee Aceh Besar, (Jakarta: Komunitas Bambu at al, 2010), hlm Panitia Seminar Internasional Hamzah Fansuri, Keputusan Seminar, (Singkil: Pemda Singkil, 2002); cp. Yusni Saby, "Hamzah Fansuri Aset Nusantara", Makalah, (Singkil: Panitian Seminar Internasional Hamzah Fansuri, Janusiari 2002), hlm Ali Hasjmy, Ruba ii Hamzah Fansuri: Karya Sastra Sufi Abad XVII, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia, 1976), hlm
BA B I PENDAHULUAN. menjadi panutan dalam masyarakatnya. Pri-kehidupan tokoh ini dapat di telisik. dengan menelaah kehidupannya dalam suatu bagian.
BA B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak yang dapat kita identifikasi dari kehidupan seseorang untuk dimanfaatkan menjadi bahan pembelajaran dalam menuju pembentukan karakter. salah satu manfaatnya
Lebih terperinciLETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH
5W + 1H Apa Asal-usul Kerajaan AcehDarussalam? Siapakah Raja-raja yang memerintah di Kerajaan Aceh Darussalam? Kapan Kerajaan Aceh didirikan? Dimana Terletak Kerajaan Aceh? Mengapa Kerajaan Aceh Darussalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai warisan kebudayaan para leluhur antara lain terdapat di dalam berbagai cerita lisan, benda-benda,
Lebih terperinciSYEKH AHMAD SYAMSUDDIN AL-BANJARI DAN KITAB HIKAYAT NUR MUHAMMAD
AICIS STAIN Samarinda, 21-24 Nopember 2014 SYEKH AHMAD SYAMSUDDIN AL-BANJARI DAN KITAB HIKAYAT NUR MUHAMMAD Zulfa Jamalie IAIN Antasari, Jl. A. Yani Km 4.5 Banjarmasin e-mail: zuljamalie@gmail.com PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepulauan Nusantara yang terletak di kawasan Asia Tenggara sejak kurun waktu yang cukup lama memiliki peradaban dan kebudayaan tinggi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama dan kebudayaan mempunyai dua persamaan yaitu (1) keduanya adalah sistem nilai dan sistem simbol dan (2) keduanya mudah merasa terancam setiap kali ada
Lebih terperinciAWAL MASUKNYA MAZHAB SYIAH KE INDONESIA. OLEH: Dr. NURBAITI, M.Pd
AWAL MASUKNYA MAZHAB SYIAH KE INDONESIA OLEH: Dr. NURBAITI, M.Pd I.PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Daerah Pertama Masuknya Islam ke Indonesia ACEH - letak Aceh yang sangat strategis : di perairan
Lebih terperinciTINJAUAN BUKU. * Peneliti Islamic Manuscripts Unit (ILMU) PPIM UIN Syarif Hidayatullah
TINJAUAN BUKU Fathurahman, Oman (Penyusun Utama), Aoyama, Toru (Penyunting Utama) (2010). Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee, Aceh Besar. Komunitas Bambu, TUFS Tokyo, PPIM UIN Jakarta, Manassa, PKPM Aceh,
Lebih terperinciMam MAKALAH ISLAM. Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua
Mam MAKALAH ISLAM Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua 30, Januari 2014 Makalah Islam Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua Sigit Kamseno (Redaktur bimasislam.kemenag.go.id dan kontributor di beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung
Lebih terperinciTRUMON SEBAGAI KERAJAAN BERDAULAT DAN PERLAWANAN TERHADAP KOLONIAL BELANDA DI BARAT-SELATAN ACEH. Editor: RusdiSufi. Penulis: Misri A.
TRUMON SEBAGAI KERAJAAN BERDAULAT DAN PERLAWANAN TERHADAP KOLONIAL BELANDA DI BARAT-SELATAN ACEH Editor: RusdiSufi Penulis: Misri A. Muchsin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping menjadi salah satu faktor pemersatu bangsa juga memberikan nuansa baru dalam keberislamannya
Lebih terperinciWujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia
Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Islam Budaya lokal Pengantar 611M Masa Kelahiran Islam Di Arab. 632-661 M Mulai muncul Kekhafilahan di Arab untuk menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan salah satu warisan nenek moyang yang masih tersimpan dengan baik di beberapa perpustakaan daerah, seperti Perpustakaan Pura Pakualaman dan Museum
Lebih terperinciISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI
ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2 HIKMATULLOH, M.PdI Kompetensi Dasar Memahami islamisasi dan terbentuknya institusi-institusi Islam Indikator Dapat menjelaskan proses Islamisasi di Indonesia Dapat menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan suatu bangsa pada masa sekarang ini merupakan suatu rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin memahami lebih dalam mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di
11 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di Nusantara. Pada masa itu, proses reproduksi naskah dilakukan dengan cara disalin. Naskah-naskah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Khasanah budaya bangsa Indonesia yang berupa naskah klasik, merupakan peninggalan nenek moyang yang masih dapat dijumpai hingga sekarang. Naskah-naskah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aceh terletak di ujung bagian utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini
Lebih terperinciT PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL MENGENAI CAGAR BUDAYA KESULTANAN ACEH UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH BAGI SISWA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah yang menjadi bagian sejarah di Indonesia yang pernah di kenal hingga keluar negeri. Aceh memiliki kerajaan besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan dinilai sebagai identitas kepribadian dan penentu kemajuan suatu bangsa yang tidak bisa di ukur dan kehadirannya hanya dapat diketahui
Lebih terperinciDaftar Pustaka (1992). Sastra Perang: Sebuah Pembicaraan mengenai Hikayat Perang Sabil. Jakarta: Balai Pustaka.
Daftar Pustaka Naskah Syair Bintara Mahmud Setia Raja Blang Pidier Jajahan, NB 108. Perpustakaan Nasioanal Republik Indonesia. Buku Abdullah, Taufik. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan gugusan pulau dan kepulauan yang memiliki beragam warisan budaya dari masa lampau. Kekayaan-kekayaan yang merupakan wujud dari aktivitas-aktivitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil
BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun 1607-1636, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi paedagogis
Lebih terperinci2/27/2017. Kuliah 2 Ciri bahasa Melayu Klasik BMK pada batu bersurat & Peranan BMK
Kuliah 2 Ciri bahasa Melayu Klasik BMK pada batu bersurat & Peranan BMK Prof.Madya Dr. Zaitul Azma Binti Zainon Hamzah Jabatan Bahasa Melayu Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi Universiti Putra Malaysia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua manusia berpikir, setelah berpikir dia ingin menyatakan pikirannya dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal yang merupakan
Lebih terperinciBab. Bab 2. Bab 1. Bab. Bab 3 Bab 8. 4 Bab 9. Tingkatan 4. Bab. Bab 7. Bab
7 ISLAM DI ASIA TENGGARA SeJaRaH Modul ini mengandungi soalan objektif, struktur dan esei Soalan disusun mengikut bab Dihasilkan daripada analisa soalan SPM 2005 2010 Turut dimuatkan soalan aras KBKK,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Penyebaran Islam yang terjadi di Asia Tenggara menghasilkan terjadinya akulturasi dan asimilasi budaya lokal sehingga membuahkan budaya baru yang dinamis
Lebih terperinciMASARIAH MISPARI SEKOLAH SULTAN ALAM SHAH PUTRAJAYA
7 ISLAM DI ASIA TENGGARA SeJaRaH PN. MASARIAH BINTI MISPARI SEKOLAH SULTAN ALAM SHAH PUTRAJAYA Modul ini mengandungi soalan objektif, struktur dan esei Soalan disusun mengikut bab Dihasilkan daripada analisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koentjaraningrat mengatakan bahwa kata budaya berasal dari bahasa Sanksekerta budhayah yang berasal dari bentuk jamak kata budhi yang berarti budi dan akal. Kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering membicarakan kebudayaan. Budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering membicarakan kebudayaan. Budaya terbentuk dan berkembang sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi di suatu tempat. Kebudayaan
Lebih terperinciSEJARAH PENDIDIKAN ISLAM (Telaah Kritis Dinamika Pendidikan Islam)
Ach. Syaikhu, Sejarah Pendidikan Islam SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM (Telaah Kritis Dinamika Pendidikan Islam) Oleh. Ach. Syaikhu 1 ABTSRAK Sejarah Pendidikan merupakan suatu proses belajar mengajar yang membiasakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang damai, dimana agama ini mengajarkan keharusan terciptanya keseimbangan hidup jasmani maupun rohani sehingga dimanapun Islam datang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut dilestarikan. Kita juga perlu mempelajarinya karena di dalamnya terkandung nilainilai luhur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki banyak kekayaan kebudayaan yang tak ternilai harganya. Kebudayaan yang dimaksud dapat berupa benda (tangible
Lebih terperinciSENI ORNAMEN DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU RIAU
SENI ORNAMEN DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU RIAU Purwo Prihatin Abstrak Tulisan ini untuk mengungkapkan seni ornamen dalam konteks budaya masyarakat Melayu Riau. Berkaitan dengan itu maka pelacakannya dilakukan
Lebih terperinciNaskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai
Naskah Drama Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kemunculan kerajaan ini diperkirakan berdiri mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M[1]
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia diawali melalui hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu kemudian berkembang ke berbagai
Lebih terperinciArsip dan Naskah Banten yang tersimpan di Luar Negeri. Titik Pudjisatuti 1
Arsip dan Naskah Banten yang tersimpan di Luar Negeri Titik Pudjisatuti 1 1. Pengantar Banten sebagai salah satu kesultanan Islam terbesar di Nusantara pada abad ke-16--17 telah menarik perhatian banyak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. secara bertahap dimulai dari swadaya, boyongan, dan dibawa ketika terjadinya
BAB V KESIMPULAN Sejarah dan keberadaan kesenian Kuda Kepang di negeri Johor Darul Takzim, Malaysia sangat dipengaruhi oleh faktor masyarakat Melayu keturunan Jawa maupun perkembangan Islam di sana. Sejarah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari paparan bab-bab sebelumnya dalam skripsi ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kuran Jawi merupakan produk terjemah tafsir Al-Qur'a>n yang merujuk kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno adalah benda budaya yang merekam informasi dan pengetahuan masyarakat lampau yang diturunkan secara turun temurun semenjak dulu sampai saat ini. Warisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Batubara merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang baru menginjak usia 8 tahun ini diresmikan tepatnya pada 15
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan sebuah penelitian, metode sangat dibutuhkan dalam proses sebuah penelitian. Metode yang digunakan oleh seorang peneliti harus sesuai dengan
Lebih terperinciTugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH SEJARAH ISLAM DI INDONESIA DOSEN : Drs. Andi Suwirta, M,Hum. Dr. Agus Mulyana, M.Hum. Encep Supriatna, M.Pd. BOBOT 3 SKS/Kode SJ 200 =======================================================================================================
Lebih terperinciBEDAH BUKU: KONTIUNUITAS ISLAM TRADISIONAL DI BANGKA 1 Oleh: Janawi 2
BEDAH BUKU: KONTIUNUITAS ISLAM TRADISIONAL DI BANGKA 1 Oleh: Janawi 2 Pendahulun Buku yang dibahas sekarang adalah tulisan yang dihasilkan melalui proses yang cukup panjang. Terbitnya buku ini diawali
Lebih terperinciAhmAd JelAni halimi ishak saat 2010
i ii Ahmad Jelani Halimi Ishak Saat 2010 iii Penerbit UTHM Cetakan Pertama 2010 Hak Cipta terpelihara. Tidak dibenarkan mengeluar ulang mana-mana bahagian artikel, ilustrasi dan isi kandungan buku ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Inkulturasi budaya Indonesia berawal dari masuknya bangsa-bangsa asing ke Indonesia yang awalnya memiliki tujuan untuk berdagang. Dengan masuknya budaya-budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negara yang bangsanya kaya akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang bangsanya kaya akan kebudayaan. Tentunya kita sangat berbangga hati dan selalu bersyukur kepada Allah SWT yang sudah mewariskan kebudayaan
Lebih terperinciAlunan Gurindam Nazam di Universiti Sains Malaysia, Pulau Pinang
Alunan Gurindam Nazam di Universiti Sains Malaysia, Pulau Pinang Mohamad Luthfi Abdul Rahman & Marzuki Ali Bahagian Kesusasteraan, Pusat Pengajian Ilmu Kemanusiaan Universiti Sains Malaysia Jawatankuasa
Lebih terperinciAKULTURASI BUDAYA INDONESIA DAN ISLAM
AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DAN ISLAM Akulturasi adalah percampuran dua atau lebih kebudayaan, tetapi unsurunsur pembentuknya masih nampak. Akulturasi juga sering diartikan sebagai percampuran dua atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh tanah air hingga kini masih tersimpan karya-karya sastra lama. Penggalian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbahagialah kita bangsa Indonesia, bahwa hampir di setiap daerah di seluruh tanah air hingga kini masih tersimpan karya-karya sastra lama. Penggalian karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia untuk menyampaikan gagasan atau pikiran, dan ide- idenya dengan maksud ingin mengutarakannya kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada
Lebih terperinciBAB IV SULTAN ALI RIAYAT SHAH ( M) Dien Madjid, dalam bukunya yang berjudul Catatan Pinggiran Sejarah
BAB IV SULTAN ALI RIAYAT SHAH (1604-1607 M) A. Biografi Sultan Ali Riayat Shah Dien Madjid, dalam bukunya yang berjudul Catatan Pinggiran Sejarah Aceh Perdagangan, Diplomasi dan Perjuangan Rakyat mengatakan
Lebih terperinci[97] UU Hamidy, Budayawan Melayu: Melayu Butuh Solusi Namun Bukan Demokrasi Sunday, 03 February :58
Kalau topeng demokrasi dapat kita runtuhkan maka besok khilafah dapat ditegakkan serta jangan lagi kita robah jalan hidup kita, ihdinash shiraathal mustaqiim. Di kalangan peminat budaya dan sastra Melayu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal memiliki segudang sejarah yang panjang dari kebudayaankebudayaan masa lampau. Sejarah tersebut hingga kini masih dapat dinikmati baik dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Pandeglang terletak di wilayah Provinsi Banten, merupakan kawasan sebagian besar wilayahnya masih pedesaan. Luas wilayahnya 2.193,58 KM 2. Menurut
Lebih terperinciIndonesia (Nusantara) telah terbentuk pola-pola kehidupan rohaniyah. Masingmasing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum periode Indonesia Madya (Jaman Pengaruh Islam) di wilayah Indonesia (Nusantara) telah terbentuk pola-pola kehidupan rohaniyah. Masingmasing adalah pola kehidupan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. akan memaparkan beberapa pokok pemikiran penting yang merupakan inti
111 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian, sekaligus memberikan analisis terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu sistem yang membentuk tatanan kehidupan dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh individu dengan individu lainnya atau antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya-karya peninggalan masa lampau merupakan peninggalan yang menginformasikan buah pikiran, buah perasaan, dan informasi mengenai berbagai segi kehidupan yang
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. akan cuba didedahkan beberapa dapatan kajian. Selain beberapa pengamatan yang boleh
BAB VI PENUTUP 6.0. Pendahuluan. Setelah dilakukan penyelidikan terhadap manuskrip MawÉ ið al-badê, salah satu dari dua karya al-singkili dalam bidang Hadith. Maka pada bahagian penutup ini akan cuba didedahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Serang adalah ibu kota Provinsi Banten yang memiliki akar sejarah panjang sebagai kiblat pendidikan Islam, yang disebut kasunyatan. Kasunyatan di Banten berarti
Lebih terperinciKEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID
KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID PENGENALAN Negara negara di Asia Tenggara terletak di laluan strategik antara Timur dan Barat. Selat Melaka adalah laluan utama untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nusantara memiliki beberapa jenis kesusastraan yang diciptakan, berkembang dan dilestarikan oleh masyarakat pendukungnya. Salah satu kesusastraan yang berkembang
Lebih terperinciPOLA PEWARISAN BUDAYA SYAIR MELAYU DI LOMBOK TIMUR (Kajian Sejarah Budaya) Muhammad Shulhan Hadi. STKIP Hamzanwadi Selong,
POLA PEWARISAN BUDAYA SYAIR MELAYU DI LOMBOK TIMUR (Kajian Sejarah Budaya) Muhammad Shulhan Hadi STKIP Hamzanwadi Selong, email: shulhan@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini berusaha menggali dan mengnalisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya aksara Latin pada awal abad ke-20 secara perlahan-lahan menggeser penggunaan aksara Arab-Melayu di Nusantara. Campur tangan bangsa Eropa (Belanda) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan berbagai macam sumber daya alam serta keberagaman suku dan budaya. Sebagai negara dengan beberapa pulau, daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rizwan, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peninggalan tradisi masyarakat Sunda merupakan sumber kebudayaan yang sangat kaya. Kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat Sunda sangat beragam, baik dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta mudah dipahami oleh orang awam lantaran pendekatan-pendekatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dakwah Islam di Pulau Jawa mengalami proses yang cukup unik dan berliku-liku. Hal ini disebabkan karena kekuatan tradisi budaya dan sastra Hindu
Lebih terperinciJelani Harun Pengulas: Pusat Pengajian Ilmu Kemanusiaan, Universiti Sains Malaysia, USM, Pulau Pinang, Malaysia.
Ulasan Buku Suzana Haji Othman. Sejarah Pergolakan dan Pergelutan Bendahara Johor-Pahang 1613-1863. Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 2014, 452 halaman. ISBN 978-983-46-1153-8. Pengulas: Jelani Harun
Lebih terperinci1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia
1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia Diperkirakan pengaruh Islam masuk ke Indonesia lebih awal daripada yang diduga banyak orang. Orang-orang gujaat lebih awal menerima pengaruh Islam dan mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti kebudayaan Minang, Sumba, Timor, Alor dan lain-lain). Dalam Ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia dibangun dari berbagai kebudayaan dan berbagai etnis, yang berbeda kualitas dan kuantitasnya. Setiap etnis (kebudayaan-kebudayaan lokal seperti kebudayaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peran Cheng Ho dalam proses perkembangan agama Islam di Nusantara pada tahun 1405-1433 bisa dikatakan sebagai simbol dari arus baru teori masuknya agama Islam
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam Islam Di Indonesia Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 04 10230 Lestiyani Inayah, SAg Abstract Dalam bab ini kita
Lebih terperinciOleh: ENCEP SUPRIATNA
Pemikiran Tasawuf (Mistisme) Dalam Dunia Islam Serta Kemunculan Aliran-Aliran Tarekat (Studi Kasus Pemikiran Tasawuf Hamzah Fansuri) Oleh: ENCEP SUPRIATNA Pengertian dan Asal Usul Tasawuf Pandangan ahli
Lebih terperinciUCAPAN MANTAN PERDANA MENTERI MALAYSIA DAN PENASIHAT KEHORMAT YAYASAN SOFA SEMINAR DAKWAH DAN PENDIDIKAN ANTARABANGSA -
UCAPAN YABHG TUN ABDULLAH BIN HAJI AHMAD BADAWI MANTAN PERDANA MENTERI MALAYSIA DAN PENASIHAT KEHORMAT YAYASAN SOFA DI SEMINAR DAKWAH DAN PENDIDIKAN ANTARABANGSA - PEMERKASAAN DAKWAH DAN PENDIDIKAN MELALUI
Lebih terperinciBAB III PROSES ISLAMISASI DI ACEH. A. Kondisi Aceh Menjelang Datangnya Islam. banyak berdagang di pasar-pasar. Mereka dalam kepercayaan Shariat Nabi
BAB III PROSES ISLAMISASI DI ACEH A. Kondisi Aceh Menjelang Datangnya Islam Sebagaimana Pulau Jawa, Sumatra walaupun sedikit mengalami juga pengaruh Hindu, akan tetapi pengaruh itu selalu ditekan oleh
Lebih terperinciSEJARAH ISLAM AHMADIN
SEJARAH ISLAM AHMADIN RAYHAN INTERMEDIA 2013 i SEJARAH ISLAM Copyright Ahmadin Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Rayhan Intermedia Penerbit: RAYHAN INTERMEDIA Jl. Naja Dg. Nai Lr 4/8 Rappokalling
Lebih terperinciSejarah Sosial & Politik Indonesia.
Sejarah Sosial & Politik Indonesia Sejarah Ina Modern * Ricklefs: sejarah tertulis dimulai prasasti Yupa, Kutai 400M *3 unsur fundamental sbg kesatuan historis Budaya & agama: Islamisasi Ina 1300 M Unsur
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. objektif kajian yang telah dikemukakan dalam Bab 1 pada awal kajian. Pertama;
BAB 5 PENUTUP 5.1 RUMUSAN Rumusan ini dibuat berdasarkan kepada empat aspek utama yang merujuk kepada objektif kajian yang telah dikemukakan dalam Bab 1 pada awal kajian. Pertama; mengenal pasti metodologi
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7
SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Persia. Hal ini diperkuat dengan adanya... Bukti arkeologis tentang makam Sultan
Lebih terperinciPROFIL MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH
PROFIL MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH A. LATAR BELAKANG Catatan sejarah Aceh dari zaman dulu membuktikan bahwa para ulama selalu mendapatkan tempat yang khusus di hati masyarakat. Dalam Qanun Al-Asyi
Lebih terperinci2014 SAJARAH CIJULANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah kuno merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dalam bidang keberaksaraan yang telah dilindungi oleh UU RI No. 11 tahun 2010. Ungkapan warisan
Lebih terperinciSambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014
Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHMI DENGAN PARA PESERTA MUSABAQAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suku Minangkabau kita kenal sebagai sebuah suku yang mayoritas masyarakatnya berasal dari wilayah Provinsi Sumatera Barat. Orang Minangkabau juga sangat menonjol
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap Sejarah Lanskap sejarah (historical landscape) menurut Harris dan Dines (1988), dapat dinyatakan sebagai suatu bentukan lanskap pada masa lalu yang terdiri dari bukti-bukti
Lebih terperinciTEORI DAN PRINSIP PERKAMUSAN
TEORI DAN PRINSIP PERKAMUSAN Mengikut The American College Dictionary (1960:36), kamus ialah buku yang berisi pilihan kata sesuatu bahasa atau sesuatu kelas kata khusus, biasanya disusun mengikut abjad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara di sebelah Tenggara dan Selatan. (Adan 2006: 3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Aceh yang dahulu pernah menjadi sebuah negara tangguh di dunia kini menjadi sebuah provinsi dalam wilayah Republik Indonesia. Ia berkedudukan di ujung barat
Lebih terperinciKONTROVERSI PEMIKIRAN ABDUL RAUF AL-SINGKILI
Pemikiran Abdul Rauf Al-Singkili KONTROVERSI PEMIKIRAN ABDUL RAUF AL-SINGKILI Oleh: Email: zansyukur@yahoo.com (Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar) Abstrak This writing explored how
Lebih terperinciKESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung
KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung Nama Melayu pertama kali dipakai sebagai nama kerajaan tua di daerah Jambi di tepi sungai Batang hari. Peninggalan paling tua dari bahasa Melayu adalah
Lebih terperinciPERGOLAKAN PEMIKIRAN TASAWUF DI INDONESIA: Kajian Tokoh Sufi ar-raniri
PERGOLAKAN PEMIKIRAN TASAWUF DI INDONESIA: Kajian Tokoh Sufi ar-raniri Septiawadi IAIN Raden Intan Lampung Setiawadi_akari@yahoo.com Abstrak Polemik antara pemikiran tasawwuf Falsafi dan tasawwuf akhlaki
Lebih terperinciPengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia
Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia PROSES MASUK DAN BERKEMBANG NYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Pada akhir abad ke-13, pengaruh Islam dari Timur Tengah berkembang pesat di Nusantara.
Lebih terperinciHukum Islam di Indonesia. Lena Hanifah, SH, LLM
Hukum Islam di Indonesia Lena Hanifah, SH, LLM Ada 3 aliran pendapat : 1. Islam agama yang sempurna, lengkap dengan pengaturan segala aspek kehidupan termasuk dalam bernegara. Dalam bernegara harus memakai
Lebih terperinciAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sejahtera. Bismillahi Rahmani Rahim
TITAH DULI YANG TERAMAT MULIA RAJA MUDA PERAK DARUL RIDZUAN RAJA NAZRIN SHAH DI MAJLIS SANTAPAN TENGAH HARI SEMPENA PERASMIAN SEMINAR BAHASA ROJAK: KECELARUAN PENGGUNAAN BAHASA TARIKH: 19HB. JULAI 2007
Lebih terperinciKemunduran Islam Akhir dari Abbasiyah Genghis Khan/Jengis Khan Mongolian Ratanya kota Bagdad Jatuhnya jazirah arab Mesir, Aint Jalut 1260 M
Abad ke-13 Kemunduran Islam Akhir dari Abbasiyah Genghis Khan/Jengis Khan Mongolian Ratanya kota Bagdad Jatuhnya jazirah arab Mesir, Aint Jalut 1260 M Tentara Mamluk Sultan Baybar/Baybarus Kekalahan Hulaghukan(Mongol)
Lebih terperinciPeradaban melayu. Sinopsis:
Peradaban melayu Sinopsis: Buku ini membincangkan sejarah perkembangan peradaban masyarakat Melayu di Nusantara yang meliputi pencapaian mereka dalam pelbagai aspek seperti politik, ekonomi, sosial, pendidikan,
Lebih terperinci