BAB III 3.1 Jenis penelitian METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, metode yang digunakan yaitu kuantitatif. Penelitian deskriptif menggambarkan suatu kondisi atau fenomena tertentu, tidak memilah-milah faktor atau variabel tertentu. Metode kuantitatif adalah suatu proses untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 3.2 Data dan sumber data Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu berupa data statistik seperti angka-angka pada laporan keuangan pada tahun 2013,2014, dan 2015. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan. 3.3 Metode pengumpulan Data penelitian dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi berasal dari laporan keuangan, laporan tahunan, brosur-brosur dan data tambahan lainnya dalam bentuk tulisan dari perusahaa yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) 3.4 Definisi Opersional variabel a. Kinerja Keuangan Menurut Mulyadi (2007:2) menguraikan pengertian kinerja keuangan ialah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan 29
30 sebelumnya. Pendapat serupa dikemukakan oleh Sawir (2005:1) yang menyatakan bahwa kinerja keuangan merupakan kondisi yang mencerminkan keadaan keuangan suatu perusahaan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan. b. EVA 1) NOPAT NET Operating After Tax (NOPAT) atau laba bersih setelah pajak adalah laba yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan setelah dikurangi pajak untuk memberikan pengembalian (return) tunai kepada semua penyedia dana untuk modal perusahaan. 2) Biaya Modal Hutang Biaya hutang adalah tingkat pengembalian yang dikehendaki karena adanya risiko kredit, yaitu risiko perusahaan dalam memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok hutang. Biaya Modal Hutang meliputi : a) Kd : biaya hutang setelah pajak b) Kdbt : tingkat bunga atas hutang sebelum pajak c) T : tarif pajak marginal dari perusahaan 3) Biaya Modal Saham Secara teoritis biaya modal saham biasa (ke) dapat diartikan sebagai tingkat pendapatan minimum yang harus diperoleh perusahaan atas investasi yang dibelanjai dengan saham biasa. 4) Struktur Modal
31 Perhitungan struktur modal terdiri dari : a) Hutang jangka panjang + ekuitas = jumlah modal b) Hutang jangka panjang : jumlah modal = komposisi hutang c) Ekuitas : jumlah modal = komposisi modal saham 5) WACC Weight Average Cost of Capital (WACC) atau rata-rata tertimbang merupakan rata-rata tertimbang dai komponen-komponen biaya hutang, saham preferen, dan ekuitas biasa. Perhitungan WACC digunakan proporsi sasaran atas hutang saham preferen, dan saham biasa, beserta biaya dari komponen-komponen tersebut. WACC meliputi sebagai berikut : a) Wd, wp, we : bobot atau presentase struktur permodalan (secaa berurutan) untuk utang, saham preferen, dan saham biasa b) Kd : biaya utang setelah pajak c) Ke : biaya saham biasa 6) Invested Capital Total hutang + ekuitas menunjukkan beberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. Penjaminan jangka pendek tanpa bunga merupakan pinjaman yang digunakan perusahaan yang pelunasan maupun pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, dan atas pinjaman itu tidak dikenal
32 bunga, seperti hutang usaha, hutang pajak, biaya yang masih dibayar, dan lain-lain. 7) COC (Cost of Capital) Biaya modal (cost of capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. c. Market Value Added (MVA) MVA merupakan total tambahan kekayaan yang dihasilkan perusahaan terhadap pemegang saham dibandingkan total investasi yang telah dilaksanakan. Penentuan besarnya nilai MVA perusahaan tiap tahun dilakukan melalui tahapan : 1) Menghitung besarnya nilai pasar perusahaan yang di dapat melalui harga saham dikalikan dengan jumlah saham beredar 2) Menghitung modal saham yang di investasikan perusahaan yang di dapat melalui harga nominal saham dikalikan dengan jumlah saham beredar.
33 3.5 Metode Analisa Data Warsono (2003: 28-29) mengatakan, tolok ukur untuk membandingkan rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai berikut: a. Metode Lintas Seksi atau industri (Metode Cross-Section) Metode tolok ukur yang digunakan untuk menentukan sehat tidaknya posisi keuangan perusahaan yang dilakukan dengan cara membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu dengan rasio keuangan rata-rata industrinya pada periode yang bersangkutan. Metode ini paling cocok digunakan untuk perusahaan yang sudah go public atau yang sahamnya sudah tercatat dipasar modal. b. Metode Lintas Waktu (Metode Time Series) Metode yang merupakan tolok ukur analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan suatu risiko keuangan perusahan dari satu periode tertentu dengan sebelumnya. Dari metode yang ada, penulis menggunakan metode lintas waktu (Metode Time Series) untuk pengukuran kinerja. Metode yang digunakan yaitu menganalisis laporan keuangan menggunakan analisis EVA (Economic Value Added) serta MVA (Market Value Added). Berikut metode analisis yang dipakai, antara lain sebagai berikut : a. EVA 1) NOPAT NOPAT = EBIT (1 Tax)
34 2) Biaya Modal Hutang (Cost Of Dept) 3) Biaya Modal Saham 4) Struktur Modal Ke = Kd = Beban Bunga Total Hutang Kd = Kd (1 Tax) Deviden x 100% Jumlah saham Wd = We = Total Hutang Total Hutang+Ekuitas x100% Ekuitas Total Hutang+Ekuitas x100% 5) WACC (Biaya Modal Rata-rata Tertimbang/ Weighted Average Cost Of Capital) WACC = [(Kd x Wd) + (Ke x We)] 6) Invested Capital Invested Capital = Total Liabilities + Equity 7) COC (Cost of Capital) Cost of Capital = WACC x Invested Capital 8) Economic Value Added (EVA) EVA = NOPAT Cost of Capital b. Market Value Added (MVA) MVA = NIlai Pasar Saham Total Ekuitas MVA = (Saham Beredar x Harga Saham) Total Ekuita
35 3.6 Ukuran Kinerja Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2012) dalam bukunya menjelaskan tentang pengukuran kinerja dapat diukur apabila : 1) Jika EVA > 0, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan baik, sehingga terjadi proses perubahan nilai ekonomisnya. 2) Jika EVA = 0, maka kinerja keuangan perusahaan secara ekonomis dalam keadaan impas. 3) Jika EVA < 0, maka kinerja keuangan Perusahaan tersebut dikatakan kurang bagus karena laba yang diperoleh tidak memenuhi harapan penyandang dana, sehingga tidak terjadi penambahan nilai ekonomis pada perusahaan 4) Jika MVA > 0, maka dapat dikatakan bahwa pihak manajemen telah mampu meningkatkan kekayaan pemegang saham. 5) MVA < 0, maka menunjukkan berkurangnya nilai modal pemegang saham.